NIM : B0117022
MATA KULIAH : SEMINAR SASTRA
JUDUL :
KONFLIK SOSIAL DALAM TUJUH CERKAK KARYA IRUL S BUDIANTO
(TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA)
A. Latar Belakang
Sosiologi Sastra merupakan disiplin ilmu baru dalam bidang sastra yang kajiannya
menggunakan pendekatan sosiologi. Hal tersebut didasarkan peran masyarakat atau sosial
yang tidak lepas dari penciptaan dan penikmat sastra. Di dalam sastra sendiri terdapat
masyarakat berupa citraan narasi yang dikarang oleh penulis karya sastra. Sosiologi sastra
merupakan studi yang ilmiah dan objektif mengenai manusia dalam masyarakat aspek sosial
yang ada pada karya sastra. Aspek sosial tersebut meliputi kompleksitas dalam hubungannya
dengan kemasyarakatan baik dari segi pengarang, pembaca, ataupun karya sastra itu sendiri.
Salah satu hal yang merupakan bagian dari kehidupan manusia bahkan terkadang menjadi
penentu alur karya sastra adalah konflik.
Secara umum konflik dalam karya sastra bisa digolongkan menjadi dua, yakni konflik
internal dan konflik eksternal. Konflik internal adalah permasalahan yang terjadi dalam diri
seorang tokoh dan mengalami pergulatan dalam dirinya tanpa disebabkan atau mempengaruhi
orang lain di sekitarnya, sedangkan konflik eksternal adalah masalah yang terjadi dengan
faktor lain di luar diri sendiri. Konflik adalah sesuatu yang menjadikan hidup yang kita jalani
menjadi lebih sempurna.
Karya sastra Irul S Budianto dalam antologi cerita cekak Jawa yang berjudul Kalung
terdapat 17 (tujuh belas) cerkak yang nantinya peneliti akan mengambil 7 (tujuh) cerkak untuk
dikaji. Pada tujuh cerkak tersebut banyak menampilkan unsur-unsur sosial dengan menyajikan
masalah-masalah sosial yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Permasalahan-
permasalahan tersebut cocok untuk dikaji dengan suatu pendekatan sosiologi sastra. Yang
mana, tujuh cerkak tersebut berjudul Sawijining Cara, Rastri, Tresnane Waranggana,
TV,Tembang Panguripan, Layang Saka Titing, dan Wurung.
Peneliti memilih tujuh cerkak karya Irul S Budianto karena menyajikan suatu masalah-
masalah yang hampir sama kasusnya, selain itu belum banyak yang meneliti tujuh cerkak ini.
Antologi cerkak yang diambil peneliti ini diterbitkan oleh Buana Grafika, yang mana
tergolong terbitan baru yakni September 2019. Menampilkan permasalahan-permasalahan
sosial yang dialami antar tokoh. Tujuh cerkak karya Irul S Budianto ini menarik untuk dikaji
secara sosiologi sastra karena apabila ditinjau dari permasalahan-permasalahan yang terdapat
dalam cerkak tersebut tampak bahwa seluruh ceritanya mengungkap konflik sosial seperti
percintaan, permasalahan dalam keluarga, dan kemiskinan. Dari permasalahan tersebut
peneliti timbul rasa tertarik untuk mendeskripsikan konflik sosial yang terdapat pada tujuh
cerkak karya Irul S Budianto.
B. Rumusan Masalah
1. Wujud konflik sosial yang dialami para tokoh dalam tujuh cerkak karya Irul S Budianto.
2. Cara para tokoh menyelesaikan konflik sosial yang terdapat dalam tujuh cerkak karya Irul
S Budianto.
3. Relevansi sosiologi sastra dalam tujuh cerkak karya Irul S Budianto di masa kini.
4. Ajaran moral dalam tujuh cerkak karya Irul S Budianto.
5. Sosiologi sastra dalam tujuh cerkak karya Irul S Budianto.
C. Tujuan
1. Menjelaskan wujud konflik sosial yang dialami para tokoh dalam tujuh cerkak karya Irul
S Budianto.
2. Menjelaskan cara para tokoh dalam menyelesaikan masalah konflik masalah tersebut.
3. Menjelaskan relevansi sosiologi sastra dalam tujuh cerkak karya Irul S Budianto di masa
saat ini.
D. Manfaat Penelitian
1. Secara teoritis, hasil dari penelitian ini dapat mengembangkan penelitian di bidang sastra,
khususnya masalah-masalah sosial yang dialami oleh para tokoh dalam suatu karya sastra,
dan cara para tokoh menyelesaikan konflik sosial yang telah dialami.
2. Secara praktis, hasil dari penelitian ini dapat membantu pemahaman para pembaca,
khususnya yang mengkaji suatu karya sastra dengan pendekatan sosiologi sastra dalam
karya sastra Jawa cerkak.