Anda di halaman 1dari 5

RESUME

SOSIOLOGI SASTRA

Resume ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah : Teori Sastra Indonesia

Dosen Pengampu : Agus Yuliant,S.Pd, M.Pd.I

Disusun oleh kelompok 5 :

Nama NIM

1.Irma Anisa 2188201046

2.Siti Fatimah 2188202039

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONNESIA


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN SOSIAL
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA BLITAR
SOSIOLOGI SASTRA

1. Pengertian Sosiologi Sastra

Sosialogi Sastra adalah salah satu pendekatan dalam kajian sastra yang
memahami dan menilai karya sastra dengan mempertimbangkan segi segi sosial
atau kemasyarakatan (Damono dalam Wiyatmi,2013,hlm.5).Seperti
namanya,sosiologi sastra adalah upaya untuk memahami karya sastra melalui
peraduan ilmu sastra dengan ilmu sosiologi.Dalam wacana ini,sastra berdiri
sebagai fenomena masyarakat yang ditelaah dalam kacamata ilmu satra dalam
hubungannya dengan ilmu sosiologi.

Swingewood (dalam Wiyatmi,2013,hlm.6) mengungkapkan bahwa sosiologi


adalah studi yang ilmiah dan objektif mengenai manusia dalam masyarakat serta
studi mengenai lembaga lembaga dan proses sosialnya.Sosiologi berusaha
menjawab pertanyaan mengenai bagaimna masyarakat dimungkinkan,bagaiman
cara kerjanya,dan mengapa masyarakat itu bertahan hidup.

Dapat disimpulkan bahwa sosiologi sastra adalah pendekatan yang mengkaji,


memahami, hingga menilai karya sastra dengan menggunakan kacamata studi
sosiologi yang menelaah manusia, masyarakat, serta lembaga sosial yang
menaunginya.

2. Pendekatan Sosiologi Sastra

 Sosiologi Pengarang

Sosiologi pengarang berhubungan dengan profesi pengarang dan institusi sastra.


Masalah yang dikaji antara lain dasar ekonomi produksi sastra, latar belakang
sosial, status pengarang, dan ideologi pengarang yang terlihat dari berbagai
kegiatan pengarang di luar karya sastra. Dapat dikatakan bahwa sosiologi
pengarang adalah kajian sosiologi sastra yang memfokuskan perhatian pada
pengarang sebagai pencipta karya sastra (Wiyatmi, 2013, hlm. 29).

Dalam sosiologi pengarang dalam penciptaan karya sastra, campur tangan penulis
sangat menentukan, karena realitas yang digambarkan dalam karya sastra
ditentukan oleh pikiran penulisnya (Caute dalam Junus, 1986, hlm. 8).

Meskipun begitu, realitas yang digambarkan dalam karya sastra sering kali
bukanlah realitas apa adanya, tetapi realitas seperti yang diidealkan pengarang.
Tidak heran jika beberapa karya sastra mencampuradukkan realitas dan imajinasi
pengarang di dalamnya. Oleh karena itu, pemahaman terhadap karya sastra melalui
sosiologi pengarang membutuhkan data dan interpretasi sejumlah hal yang
berhubungan dengan pengarang.

Ruang lingkup atau yang menjadi kajian sosiologi pengarang antara lain adalah
meliputi:

1. status sosial pengarang,


2. ideologi sosial pengarang,
3. latar belakang sosial budaya pengarang,
4. posisi sosial pengarang dalam masyarakat,
5. masyarakat pembaca yang dituju,
6. mata pencaharian sastrawan (dasar ekonomi produksi sastra),
7. profesionalisme dalam kepengarangan.

 Sosiologi Karya Sastra


Sosiologi karya sastra adalah kajian sosiologi sastra yang mengkaji karya sastra
dalam hubungannya dengan masalah-masalah sosial yang ada dalam masyarakat
(Wiyatmi, 2013, hlm. 45). Sosiologi sastra ini berangkat dari teori mimesis Plato,
yang menganggap sastra sebagai tiruan dari kenyataan.

Fokus perhatian sosiologi karya sastra adalah pada isi karya sastra, tujuan, serta
hal-hal lain yang tersirat dalam karya sastra itu sendiri dan yang berkaitan dengan
masalah sosial (Wellek dan Warren, 1994 dalam Wiyatmi, 2013, hlm. 45).
Sosiologi karya sastra mengkaji sastra sebagai cermin masyarakat. Apa yang
tersirat dalam karya sastra dianggap mencerminkan atau menggambarkan kembali
realitas yang terdapat dalam masyarakat.

Beberapa wilayah atau yang menjadi kajian utama dalam sosiologi karya sastra
meliputi:

1. isi karya sastra, tujuan, serta hal-hal lain yang tersirat dalam karya sastra
yang berkaitan dengan masalah sosial;
2. mengkaji sastra sebagai cermin masyarakat atau bias realita dari kenyataan;
dan
3. mengkaji sastra sebagai dokumen sosial budaya yang mencatat kenyataan
sosiobudaya suatu masyarakat pada masa tertentu (Junus, 1986).

 Sosiologi Pembaca

Sosiologi pembaca merupakan salah satu model kajian sosiologi sastra yang
memfokuskan perhatian kepada hubungan antara karya sastra dengan pembaca
(Wiyatmi, 2013, hlm. 60).

Hal-hal yang menjadi wilayah kajian sosiologi pembaca antara lain adalah:
1. permasalahan pembaca dan dampak sosial karya sastra,
2. sejauh mana karya sastra ditentukan atau tergantung dari latar sosial,
3. perubahan dan perkembangan sosial (Wellek dan Warren, 1994 dalam
Wiyatmi, 2013, hlm. 60).

Pembaca merupakan audiens yang dituju oleh pengarang dalam menciptakan karya
sastranya. Dalam hubungannya dengan masyarakat pembaca atau publiknya,
menurut Wellek dan Warren (1994), seorang sastrawan tidak hanya mengikuti
selera publiknya atau pelindungnya, tetapi juga dapat menciptakan publiknya.
Menurutnya, banyak sastrawan yang melakukan hal tersebut, misalnya penyair
Coleridge. Sastrawan baru, harus menciptakan cita rasa baru untuk dinikmati oleh
publiknya.

Dampak dan Fungsi Sosial Karya Sastra :

Setelah sampai pada pembacanya, karya sastra akan dibaca, dihayati, dan
dinikmati pembaca dan memberikan dampak serta fungsi sosial pada pembaca dan
orang-orang di sekelilingnya (masyakat). Dalam hubungannya dengan fungsi sosial
sastra, Ian Watt (dalam Damono, 1979) membedakan adanya tiga pandangan yang
berhubungan dengan fungsi sosial sastra, yaitu:

1. pandangan kaum romantik yang menganggap sastra sama derajatnya


dengan karya pendeta atau nabi, sehingga sastra harus berfungsi sebagai
pembaharu dan perombak;
2. pandangan “seni untuk seni”, yang melihat sastra sebagai penghibur
belaka; dan
3. bersifat kompromis, di satu sisi sastra harus mengajarkan sesuatu dengan
cara menghibur.

Anda mungkin juga menyukai