Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

SIKLUS HIDROLOGI
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
REKAYASA HIDROLOGI
Dosen Pengampu : Tony Hermawanto, S.T., M.T

Disusun oleh :
Fachrul Iga Tufik
NIM. 1822201026

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA BLITAR


FAKULTAS EKSAKTA
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL
MARET 2019
KATA PENGANTAR
            Tiada kata lain yang patut kami nyatakan selain puji syukur kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa, karena dengan limpahan rahmat dan petunjuk-Nya kami dapat menjalankan tugas,
karya dan pengabdian dalam kehidupan sehari-hari serta dapat meyelesaikan “Makalah Siklus
Hidrologi” ini.
           Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai
pihak, penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada :
1. Prof. Dr. H. M. Zainuddin, M.Pd selaku Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Blitar,
2. Tony Hermawanto, S.T., M.T selaku dosen pengampu Rekayasa Hidrologi.
Seiring dengan ucapan terima kasih tersebut, kami panjatkan doa semoga Tuhan Yang Maha
Esa membalas amal baik itu dengan pahala yang berlimpah-limpah.
Selain merupakan tugas “Makalah Siklus Hidrologi” ini merupakan ajang kami untuk
mengasah keahlian kami dalam bidang karya tulis (makalah) juga untuk menambah wawasan
kami.
Dengan terselesaikannya “Makalah Siklus Hidrologi” ini kami berharap agar para
pembaca dapat memperoleh wawasan yang lebih luas. Serta, kami berharap agar “Makalah
Siklus Hidrologi” ini bermanfaat dan semoga dapat menambah motivasi bagi para pembaca,
khususnya mahasiswa – mahasiswi Universitas Nahdlatul Ulama Blitar.
Kami menyadari bahwa karya tulis (makalah) ini jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu
untuk menyempurnakannya segala saran yang konstruktif dan petunjuk senantiasa kami
harapkan.
Apabila ada kata yang kurang berkenan, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Terimakasih.

Blitar, 10 Maret 2019

                                                                                                                                 Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………..………………........…………..
DAFTAR ISI……………………………………..……………………………...…….………

BAB I: PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang……………………………………………………………………….……
B.     Rumusan Masalah……………………………………………………………………...….
C.     Maksud dan Tujuan………………………………………………………………….....…

BAB II: PEMBAHASAN


A.    Siklus Hidrologi……..………………………………………………………….…………
B.     Manfaat…………….…………………………………………………………….………..
C.     Kerusakan…………………………………………………....…………..………….…….
D.    Dampak.……………...………………………...……………………….……….………...
E.     Solusi….……………………………………………………………….………..…………

BAB III: PENUTUP


A.    Kesimpulan…………………………………………………….………………………….
B.     Saran…………………………………………………………........………………………

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….……………...….
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Air di planet bumi selalu mengalir dan bergerak. Bentuknya bervariasi antara lain berupa
cair,uap,dan es. Pergerakan dan perubahan bentuk air selalu berputar dan berulang.Hal
demikian disebut siklus hidrologi.Air di bumi yang meliputi air laut,air danau, dan air sungai
akan mengalami penguapan yang disebabkan oleh pemanasan sinar matahari.Dalam
hidrologi,penguapan dari badan air secara langsung disebut evaporasi. Penguapan air yang
terkandung dalam tumbuhan disebut transpirasi.Jika penguapan dari permukaan air bersama
sama dengan penguapan dari tumbuh-tumbuhan disebut evapotranspirasi.Penguapan air dari
dedaunan dan batang pohon yang basah disebut intersepsi. Hujan dalam istilah hidrologi
disebut presipitasi yakni tetes air dari awan yang jatuh kepermukaan tanah.
Hujan yang turun ke permukaan bumi jatuh langsung kepermukaan tanah,permukaan air
danau,sungai,laut,hutan,atau perkebunan. Air yang meresap ke tanah akan terus sampai
kedalaman tertentu dan mencapai permukaan air tanah(ground water) yang
disebutperkolasi.Jika aliran tanah muncul atau keluar akan menjadi mata air (spring).Mata air
yang keluar dengan cara rembesan disebut seepage.

B.     Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Hidrologi?
2. Apa saja jenis – jenis Siklus Hidrologi?
3. Apa manfaat dari Hidrologi?
4. Apa saja kerusakan pada Hidrologi?
5. Apa dampak Hidrologi bagi lingkungan dan sekitarnya?
6. Bagaimana solusi agar dapat mempertahankan Hidrologi?

C.    Maksud dan Tujuan


1. Untuk mengetahui siklus hidrologi.
2. Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis siklus Hidrologi.
3. Untuk mengetahui apa saja manfaat dari Hidrologi.
4. Untuk mengetahui apa saja kerusakan pada Hidrologi.
5. Untuk mengetahui dampak Hidrologi bagi lingkungan dan sekitarnya.
6. Untuk mengetahui solusi yng cocok untuk mempertahankan Hidrologi.
BAB II
PEMBAHASAN
A.    SIKLUS HIDROLOGI
Siklus hidrologi adalah suatu proses peredaran atau daur ulang air secara yang berurutan
secara terus-menerus. Pemanasan sinar matahari menjadi pengaruh pada siklus hidrologi. Air
di seluruh permukaan bumi akan menguap bila terkena sinar matahari. Pada ketinggian
tertentu ketika temperatur semakin turun uap air akan mengalami kondensasi dan berubah
menjadi titik-titik air dan jatuh sebagai hujan.
Pemanasan air laut oleh sinar matahari merupakan kunci proses siklus hidrologi tersebut
dapat berjalan secara terus menerus. Air berevaporasi, kemudian jatuh sebagai presipitasi
dalam bentuk hujan, salju, hujan batu, hujan es dan salju (sleet), hujan gerimis atau kabut.
Jumlah keseluruhan air di bumi ini relative tetap dari masa ke masa, karena mengalami
suatu siklus atau serangkaian peristiwa yang berlangsung terus menerus, sehingga terjadilah
siklus hidrologi (Hidrology cycle).
Matahari sebagai motor pemanas, air yang ada di permukaan bumi mengalami
penguapan, kemudian uap air naik ke udara (atmosfer).
Semakin ke atas suhu udara semakin turun (dingin). Sehingga uap air akan mengalami
pengembunan (kondensasi) dan menempel pada inti kondensasi (debu), Kristal-kristal garam,
asam-asam belerang, abu, amoniak, sulfide dan ion, maka terbentuklah awan.
Apabila awan yang terbentuk tersebut semakin jenuh dengan uap air maka terjadilah
hujan (Presipitasi).
Air hujan yang akan jatuh ke bumi akan mengalir dipermukaan tanah (Run off), meresap
ke dalam tanah (Infiltrasi), dan sebagian lagi akan menguap (Evaporasi).
Air hujan yang mengalami infiltrasi akan meresap terus menuju ke lapisan yang jenuh
dengan air adalam tanah (air tanah). Air dalam tanah tidak diam melainkan bergerak
(baseflow). Pada bagian tertentu keluar sebagian sebagian mata air (Spring water) atau dalam
bentuk air arthesis, lalu menuju ke sungai, danau, dan rawa-rawa. Akhirnya aliran air tersebut
akan sampai ke laut atau samudera.
Akibat pemanasan matahari, air laut kan kembali mengalami penguapan.
Terjadilah siklus air yang selalu berulang seperti itu.

Berikut merupakan gambar dari siklus hidrologi yang kami maksud diatas :
Berikut merupakan jenis – jenis siklus hidrologi :
1. Siklus hidrologi pendek (Short cycle)
Siklus hidrologi pendek merupakan siklus hidrologi yang tidak mengalami proses
adveksi. Uap air yang terbentuk melalui siklus hidrologi akan diturunkan melalui hujan yang
terjadi di daerah sekitar laut tersebut. Pada siklus ini, uap air akan diturunkan menuju sekitar
laut melalui hujan. Berikut adalah penjelasan mengenai siklus hidrologi pendek:
a) Air laut mengalami proses penguapan dan berubah menjadi uap air akibat adanya
panas matahari.
b) Uap air akan mengalami kondensasi dan membentuk awan.
c) Awan yang terbentuk akan menjadi hujan di permukaan laut.
Berikut merupakan gambar daripada siklus hidrologi pendek (short cycle) :

2. Siklus hidrologi sedang (medium cycle)


Siklus hidrologi sedang adalah siklus hidrologi yang umum terjadi di Indonesia.
Siklus ini terjadi saat air yang berada pada badan air (danau, rawa, laut, sungai) menguap,
terkondensasi menjadi awan, kemudian awan tersebut bergerak ke tempat lain karena
terdorong oleh angin atau karena perbedaan tekanan dan menurunkan hujan di permukaan
tanah.
Siklus hidrologi ini menghasilkan hujan di daratan karena proses adveksi membawa awan
yang terbentuk ke atas daratan Siklus ini terjadi di wilayah daratan yang di dekatnya terdapat
laut atau di wilayah tropis.
Berikut penjelasan singkat mengenai siklus hidrologi sedang ini:
1. Air laut mengalami proses evaporasi dan berubah menjadi uap air akibat adanya panas
matahari.
2. Uap air mengalami adveksi karena angin sehingga bergerak menuju daratan.
3. Di atmosfer daratan, uap air membentuk awan dan berubah menjadi hujan.
4. Air hujan di permukaan daratan akan mengalami run off menuju sungai dan kembali
ke laut.
Berikut merupakan gambar daripada siklus hidrologi sedang (medium cycle) :
3. Siklus hidrologi panjang (long cycle)
Siklus hidrologi panjang adalah siklus hidrologi yang umumnya terjadi di daerah
beriklim subtropis atau daerah pegunungan. Siklus hidrologi panjang sebenarnya
sama peristiwanya dengan siklus hidrologi sedang. Yang membedakannya adalah
siklus ini memiliki daerah yang sangat luas sehingga perubahannya terjadi menjadi
hujan salju dan mengalir melalui sungai dan akan kembali menuju laut.
Berikut merupakan gambar daripada siklus hidrologi panjang (long cycle) :

Unsur-unsur utama dalam siklus hidrologi :


  Evaporasi             : penguapan dari badan air secara langsung.
  Transpirasi           : penguapan air yang terkandung dalam tumbuhan.
  Respirasi              : penguapan air dari tubuh hewan dan manusia.
  Evapotranspirasi  : perpaduan evaporasi dan transpirasi.
  Kondensasi          : proses perubahan wujud uap air menjadi titik-titik air sebagai hasil
pendinginan.
  Presipitasi            : segala bentuk curahan atau hujan dari atmosfer ke bumi yang meliputi
hujan air, hujan es, hujan salju.
  Infiltrasi               : air yang jatuh ke permukaan tanah dan meresap ke dalam tanah.
  Perkolasi              : air yang meresap terus sampai ke kedalaman tertentu hingga mencapai
air tanah atau groundwater.
  Run off                : air yang mengalir di atas permukaan tanah melalui parit, sungai, hingga
menuju ke laut.

B.     MANFAAT
                Siklus hidrologi ini merupakan siklus alami yang banyak mengandung manfaat. Manfaat siklus
hidrologidiantaranya :
1.          Wash biosfera: Bisofera merupakan tempat hidup makhluk hidup tumbuhan, hewan termasuk
manusia. Biosfera terdiri darilitosfera (batuan/daratan), hidrosfera (air) dan atmosfera (udara). Dalam
perjalannnya siklus hidrologi air melewati ke tiga tempat tersebut, yaitu litosfera, hidrosfera dan atmosfera. Air
merupakan pelarut universalyang sangat baik, apa yang dilalui akan dilarut oleh air.
2.           Water supply: Dalam sirkulasi hidrologi, air melalui berbagai tempat. Terutama di daratan baik yang
melalui permukaan atau bawah tanah. Berdasarkan hitungan di atas jumlah air sangat memadai untuk
memenuhi kebutuhan manusia,hewan ataupun tumbuhan. Namun memang tiap daerah berbeda-beda kualitas
dan kauntitasnya, ada kekurangan, kecukupan dan kelebihan, tetapi secara total masih sangat mencukupi.
Penduduk pegunungan tidak perlu menuju laut untuk memenuhi kebutuhan airnya, cukup menanti hujan atau
aliran permukaan ataumengambil di pancuran atau di telaga. Pendudukan perkotaan yang datar, cukup
mengambil air dari air bawahtanah atau menjernihkan dari air permukaan. Semua kebutuhan air tercukupi
baik dari segi jumlah maupuntempatnya.
3.          Resource life: Air merupakan kebutuhan mutlak setiap makluk hidup. Tanpa ada air mustahil ada
kehidupan. Setelah bumiterbentuk, kemudian mendingin mengkerut, mulai terbentuk air yang mengisi
keriput-keriput bumi. Titik airbaru terbentuk sebagai aktifitas gunung berapi. Air saat itu masih tawar dan
belum ada kehidupan. Kemudian karena adanya panas matahari, panas bumi dan sifat air mulailah terbentuk
penguapan, awan, hujan, air tanah,sungai danau, dan laut, sehingga sempurnalah siklus hidrologi. Kehidupan
pertama kali terbentuk dari adanyapetir dari pertemuan dua awan, yang mengenai permukaan air tawar, sinar
ultra violet, panas dan sinar radiasi(Hendro Darmodjo, 1984/1985, 4). Saat itu mulailah terbentuk unsur-unsur
kehidupan dan akhirnya terbentuk mahkluk sederhana di dasar air tawar. Kemudian secara evolusi terjadilah
makhluk seperti sekarang ini. Sampai sekarang air merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dari suatu
makhluk hidup atau kehidupan.Suatu mikroorganisme, bijian kurang dapat berkembang atau tidak aktif dalam
kondisi kering tidak ada air,ketika air ada bijian mulai tumbuh, mikroorganisme mulai aktif. Bah pada litosfera
yang kering krontang,hampir dapat dipastikan kehidupan di sana berjalan lamban, kurang beraktifitas, lambat
berkembang, namunbegitu ada air semua kehidupan menunjukkan jati dirinya sebagai makhluk hidup.
4.          Resource energy: Siklus hidrologi memungkin air hujan jatuh di pegunungan atau dataran tinggi. Oleh
karena grafitasi airmengalir menuju tempat yang rendah. Perbedaan ketinggian daratan yang dilalui air akan
mengakibatkankekuatan air untuk mengalir lebih kuat, semakin tinggi menuju ke randah semakin kuat
kekuatan air. Kekuatanair tersebut dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi. Pada kekuatan yang cukup
oleh penduduk dimanfaatkanuntuk memutar kincir, menumbuk, sedangkan pada kekuatan yang besar dapat
digunakan untuk memutar turbinpenghasil listrik yang dapat dinikmati di rumah kita saat ini.
5.          Obyek wisata: Kabut di pegunungan, air terjun, awan yang tebal, hujan gerimis, danau, aliran sungai,
sungai bawah tanah,stalaktit, stalakmit, mata air, sumur artesis, gelombang laut, semuanya merupakan bagian
dari siklus hidrologi.Keadaan itu semua terbentuk oleh adanya siklus hidrologi ribuan tahun, dan sekarang
keindahannya dapatdijadikan obyek wisata yang menarik. Dapat dibayangkan bila air tidak mengalir
mengikuti siklus hidrologi,semua keadaan tersebut di atas tidak akan ada.
6.          Manfaat lainnya: Manfaat lain adanya siklus hidrologi diantaranya ; sebagai sarana transportasi aliran
sungai, lautan, danau untuk menjadi kelembaban atmosfera maupun litosfera ; membentuk
musim, mempengaruhi iklim, pergerakanudara/angin ; menyebarkan berbagai mikroorganisme, bijian.

C.    KERUSAKAN
1. Pencemaran Air
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air
seperti danau,sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Danau, sungai, lautan
dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan salah
satu bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan
polutan. Berbagai macam fungsinya sangat membantu kehidupan manusia. Pemanfaatan
terbesar danau, sungai, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air
minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya berpotensi
sebagai objek wisata.
2. Musim Penghujan Yang Tidak Menentu
Siklus hidrologi sangat berpengaruh kepada musim di dunia, khususnya di Indonesia.
Dulu, musim penghujan di Indonesia dapat kita prediksi. Yaitu berkisar antara bulan oktober
hingga maret. Namun, sekarang semua sudah berubah. Pembagian musim sudah tiada makna,
perhitungan tidak lagi menjadi panutan, semua berubah pada harapan saja. Kondisi ini cukup
mengkhawatirkan bahkan juga berakibat fatal. Para petani menjadi lebih sulit untuk berkerja
dikarena musim yang tidak menentu. Dan juga berpengaruh pada masyarakat secara luas.
Sangat sulit bagi kita untuk mengetahui kapan datangnya hujan.
3. Persediaan Air Tanah Semakin Menurun
Tentu saja, jika hujan tidak dapat kita prediksi. Persediaan air tanah juga menjadi
masalah yang harus dicarikan solusi. Hutan hujan tropis yang sangat dibutuhkan harus extra
di perhatikan. Perlakuan manusia yang hanya bisa merusak paru-paru bumi. Kebiadapan
layaknya binatang menjadi tuhan mereka. Mereka buta bahwa mereka adalah hina yang tak
bisa hidup dengan alam yang terluka. Terlaknatlah manusia binatang, perusak alam raya.
Disaat alam sudah terluka, hidrologi pun teraniaya.
4. Abrasi
Abrasi adalah proses pengikisan pantai oleh tenaga gelombang laut dan arus laut yang
bersifat merusak. Abrasi biasanya disebut juga erosi pantai. Kerusakan garis pantai akibat
abrasi ini dipacu oleh terganggunya keseimbangan alam daerah pantai tersebut. Walaupun
abrasi bisa disebabkan oleh gejala alami, namun manusia sering disebut sebagai penyebab
utama abrasi. Salah satu cara untuk mencegah terjadinya abrasi adalah dengan
penanaman hutan mangrove.
5. Banjir
Banjir diakibatkan oleh volume air di suatu badan air seperti sungai atau danau yang
meluap atau menjebol bendungan sehingga air keluar dari batasan alaminya.
Ukuran danau atau badan air terus berubah-ubah sesuai perubahan curah hujan dan
pencairan salju musiman, namun banjir yang terjadi tidak besar kecuali jika air mencapai
daerah yang dimanfaatkan manusia seperti desa, kota, dan permukiman lain.
Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air,
terutama di kelokan sungai. Banjir sering mengakibatkan kerusakan rumah dan pertokoan
yang dibangun di dataran banjir sungai alami. Meski kerusakan akibat banjir dapat dihindari
dengan pindah menjauh dari sungai dan badan air yang lain, orang-orang menetap dan
bekerja dekat air untuk mencari nafkah dan memanfaatkan biaya murah serta perjalanan dan
perdagangan yang lancar dekat perairan. Manusia terus menetap di wilayah rawan banjir
adalah bukti bahwa nilai menetap dekat air lebih besar daripada biaya kerusakan akibat banjir
periodik.
6. Erosi
Erosi adalah peristiwa pengikisan padatan (sedimen, tanah, batuan, dan partikel lainnya)
akibat transportasi angin, air atau es, karakteristik hujan, creep pada tanah dan material lain di
bawah pengaruh gravitasi, atau oleh makhluk hidup semisal hewan yang membuat liang,
dalam hal ini disebut bio-erosi.
Dampak dari erosi adalah menipisnya lapisan permukaan tanah bagian atas, yang akan
menyebabkan menurunnnya kemampuan lahan (degradasi lahan). Akibat lain dari erosi
adalah menurunnya kemampuan tanah untuk meresapkan air (infiltrasi). Penurunan
kemampuan lahan meresapkan air ke dalam lapisan tanah akan meningkatkan limpasan air
permukaan yang akan mengakibatkan banjir di sungai.
7. Tanah Longsor
Longsor atau sering disebut gerakan tanah adalah suatu peristiwa geologi yang terjadi
karena pergerakan masa batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya
bebatuan atau gumpalan besar tanah. Secara umum kejadian longsor disebabkan oleh dua
faktor yaitu faktor pendorong dan faktor pemicu. Faktor pendorong adalah faktor-faktor yang
memengaruhi kondisi material sendiri, sedangkan faktor pemicu adalah faktor yang
menyebabkan bergeraknya material tersebut. Meskipun penyebab utama kejadian ini
adalah gravitasi yang memengaruhi suatu lereng yang curam, namun ada pula faktor-faktor
lainnya yang turut berpengaruh:
·         Erosi yang disebabkan aliran air permukaan atau air hujan, sungai-
sungai atau gelombang laut yang menggerus kaki lereng-lereng bertambah curam
·         Lereng dari bebatuan dan tanah diperlemah melalui saturasi yang diakibatkan hujan lebat
·         Gempa Bumi menyebabkan getaran, tekanan pada partikel-partikel mineral dan bidang
lemah pada massa batuan dan tanah yang mengakibatkan longsornya lereng-lereng tersebut
·         Gunung Berapi menciptakan simpanan debu yang lengang, hujan lebat dan aliran debu-
debu
·         Getaran dari mesin, lalu lintas, penggunaan bahan-bahan peledak, dan bahkan petir
·         Berat yang terlalu berlebihan, misalnya dari berkumpulnya hujan atau salju

D.    DAMPAK
Dari beberapa contoh kerusakan pada hidrologi tersebut. Dapat kita prediksi ataupun yang
telah terjadi. Diantaranya :
1. Rendahnya kualitas air
Kita lihat ibu kota Negara kita, Jakarta. Sebuah kota penuh peradaban manusia. Segala
pusat pemerintahan Negara kita. Tempat dimana hutan semakin tidak ada, iklim yang
extream bersarang, dan tempat manusia tak peduli akan lingkungan.
Bisa kita lihat, kualitas air ibu kota adalah kualitas air yang telah ternoda. Banyak sekali
sampah yang diiringi dengan sungai yang tercemar membuat air menjadi tidak layak untuk
digunakan. Seandainya, warga ibu kota mampu menahan nafsu untuk tidak merusak alam
yang mampu merusak pergerakan hidrologi, tentu tidak akan terjadi apa yang namanya
pencemaran air. Toh akhirnya, air masih berkualitas tinggi dan masih bisa dinikmati. Kualitas
air yang rendah juga tak luput dari industri-industri yang tak bertanggung jawab. Mereka
membuang limbah kesungai sampai tercemar. Uang lebih diutamakan daripada lingkungan.
2. Pergerakan siklus hidrologi terhambat
Semakin rusaknya iklim akibat ulah manusia tersebut. Semakin terhambat pula siklus
hidrologis yang ada. Misalnya saja di Indonesia, sebulum adanya eksploritasi hutan secara
berlebihan, musim penghujan di Indonesia masih bisa diperkirakan. Tidak seperti saat ini,
semuanya sudah berubah dan berbeda. Alam yang dulu bukanlah yang sekarang, iklim yang
dulu tak se extream iklim yang sekarang.

E.     SOLUSI
Siklus hidrologi secara alaminya akan terus berlangsung selama ada air dan panas, sehingga terjadi
penguapan.Sumber panas dapat berasal dari sinar matahari, panas bumi, proses kehidupan makhluk hidup.
Gangguansiklus hidrologi dapat terjadi pada sumber panas, gangguan cuaca, perubahan sumber uap air.
Mengingat begitubesarnya manfaat siklus hidrologi bagi kehidupan baik manusia, hewan maupun tumbuhan,
maka sudahselayaknya siklus hidrologi dipertahan kelangsungannya. Upaya mempertahankan siklus
hidrologi dapatdengan cara:
1.                  Mengurangi penutupan tanah dengan bahan kedap air
Penutupan tanah dengan bahan kedap air dapat mengurangi penguapan air tanah/tanah,
sehinggamengurangi volume uap dan awan. Dampak nantinya curah hujan akan sedikit. Penutupan tanah
denganbahan kedap air juga mengakibatkan air dari presipitasi tidak mengalami infiltrasi ke dalam tanah,
sehinggaair tanah menjadi berkurang dan berdampak air sumur menjadi dalam, pada daerah pantai timbul
interusi airlaut masuk daratan. Air tertumpuk dipermukaan menjadi berlebihan yang dapat berakibat banjir.
2.                  Mempertahan tanaman hutan
Tanaman hutan memiliki fungsi sebagai penahan sementara air hasil presipitasi, hingga runoff
tidak berlebihan yang berakibat erosi berlebihan dan banjir. Pengurangan tanaman hutan juga
berdampak penguapan transpirasi menjadi rendah, sehingga awan terbentuk nantinya menjadi sedikit.
3.                  Mengurangi polusi udara
Polusi udara dapat disebabkan banyak hal, diantaranya pembakaran bahan bakar fosil yang tidak
sempurna,misalnya batu baru, bensin, dsb. Pembakaran bahan bakar fosil untuk sumber energi,
menggerakkan mesinatau motor pada industri, kendaraan dapat menghasilkan polutan jelaga, Pb, CO, CO2,
SOx, NHx, NOx yang dibuang bebas pada udara ambien. Polutan tersebut lama kelamaan akan memenuhi
atmosfera, sebagaidampaknya gelombang panas sinar matahari yang mengenai bumi dan dipantulkan balik
ke atmosferatertahan oleh bahan polutan tersebut, sehingga memantulkan kembali ke bumi, akibatnya terjadi
kenaikansuhu di bumi, kejadian ini biasa disebut greenhouse effect. Kenaikan suhu di bumi akan
berakibatmencairnya es di kutub, menaiknya permukaan laut, sehingga keseimbangan siklus hidrologi
akanterganggu. Polutan udara akan dilarutkan air baik dalam perjalan evaporasi dan transpirasi, ketika
menjadiawan maupun saat presipitasi. Air yang mengandung polutan tersebut menjadi asam, akan
berakibattanaman menjadi mati, besi cepat berkarat. Tanah dan air menjadi asam, sehingga kehidupan sulit
didapatkan. Kematian banyak tanaman berakibat penuruan transpirasi.
BAB III
PENUTUP
A.           KESIMPULAN
Berrdasarkan  pembahasan diatas maka dapat disimpulkan secara umum bahwa air sangat berguna bagi
kehidupan, namun kita harus bisa memanfaatkannya dengan baik.
Selanjutnya dari kesimpulan secara umum akan diuraikan  menjadi beberapa kesimpulan yaitu sebagai
berikut :
1.         Siklus hidrologi adalah suatu proses peredaran atau daur ulang air secara yang berurutan
secara terus-menerus.
2.         Siklus Hidrologi ada 3 jenis. Yaitu: Siklus Pendek, Siklus Sedang dan Siklus Panjang.
3.         Manfaat Hidrologi sangat banyak. Diantaranya adalah Wash Biosfera, Water Supply, Resource Life,
Resource Energy, Objek Wisata, dll.
4.         Kerusakan yang terjadi pada Hidrologi yaitu pencemaran air, musim penghujan yang tidak menentu,
persediaan air tanah yang semakin menurun, abrasi,banjir, erosi dan tanah longsor.
5.    Dampak dari kerusakan Hidrologi yaitu rendahnya kualitas air dan terhambatnya pergerakan siklus hidrologi.
6.         Solusi untuk mempertahankan hidrologi ialah mengurangi penutupan tanah dengan bahan kedap air,
mempertahankan tanaman hutan dan mengurangi polusi udara.

B.            SARAN
Sebaiknya, sebagai konsumen air tanah, kita tidak hanya berlaku sebagai pengguna dan
pemanfaat saja tanpa peduli bagaimana cara menjaga serta melestarikannya. Karena betapa
banyaknya manfaat yang dapat diperoleh jika air tanah tetap terjaga baik secara kualitas
maupun kuantitas, bagi kita ataupun bagi generasi setelah kita. Karena kelak, tanpa disadari,
jika kita tetap bersikap apatis pada hal sepele seperti berhemat penggunaan air tanah, maka
cepat atau lambat air tanah yang dahulu melimpah akan berubah menjadi hal yang langka dan
mahal. Jadi, tak ada salahnya jika mulai dari sekarang jaga dan lestarikan air tanah, baik dari
segi jumlah maupun segi mutu dengan cara berhemat dan bijaksana dalam penggunaan air
tanah, terutama ketika beraktivitas sehari-hari. Selain itu kita juga dapat membuat alternative
lain yang dapat menyimpan air tanah dan mendaur ulangnya agar air tanah yang telah
terpakai dapat dimanfaatkan kembali.

DAFTAR PUSTAKA
http://sagulan.blogspot.com/2012/11/makalah-siklus-hidrologi.html
http://novikhrnisa.blogspot.com/2013/04/makalah-hidrologi-sma-kelas-x-air-tanah.html
http://dediirawan66.blogspot.com/2012/12/makalah-hidrologi.html
Pencemaran air - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Anda mungkin juga menyukai