Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH HIDROLOGI

NAMA : HERDINATA SEMBIRING

NIM : 210404003

KELAS : TES A

JURUSAN : TEKNIK SIPIL


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan Berkatnya,
sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun
isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah
satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya
miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.

Medan, 28 Agustus 2021

                                                                                                                                

ii
DAFTAR ISI
i

A. Latar Belakang Masalah


B. Rumusan Masalah
C. Maksud dan Tujuan
B. Saran........................................................................................................ 9

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Air di planet bumi selalu mengalir dan bergerak. Bentuknya bervariasi antara lain
berupa cair,uap,dan es.Pergerakan dan perubahan bentuk air selalu berputar dan
berulang.Hal demikian disebut siklus hidrologi.Air di bumi yang meliputi air laut,air
danau, dan air sungai akan mengalami penguapan yang disebabkan oleh pemanasan
sinar matahari.Dalam hidrologi,penguapan dari badan air secara langsung disebut
evaporasi. Penguapan air yang terkandung dalam tumbuhan disebut transpirasi.Jika
penguapan dari permukaan air bersama sama dengan penguapan dari tumbuh-
tumbuhan disebut evapotranspirasi.Penguapan air dari dedaunan dan batang pohon
yang basah disebut intersepsi. Hujan dalam istilah hidrologi disebut presipitasi yakni
tetes air dari awan yang jatuh kepermukaan tanah.
Hujan yang turun ke permukaan bumi jatuh langsung kepermukaan
tanah,permukaan air danau,sungai,laut,hutan,atau perkebunan. Air yang meresap ke
tanah akan terus sampai kedalaman tertentu dan mencapai permukaan air
tanah(ground water) yang disebutperkolasi.Jika aliran tanah muncul atau keluar akan
menjadi mata air (spring).Mata air yang keluar dengan cara rembesan disebut
seepage.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan Hidrologi?


2. Apa saja jenis – jenis Siklus Hidrologi?
3. Apa manfaat dari Hidrologi?
4. Apa saja kerusakan pada Hidrologi?
5. Apa dampak Hidrologi bagi lingkungan dan sekitarnya?
6. Bagaimana solusi agar dapat mempertahankan Hidrologi?

C. Maksud dan Tujuan

1. Untuk mengetahui siklus hidrologi.


2. Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis siklus Hidrologi.
3. Untuk mengetahui apa saja manfaat dari Hidrologi.
4. Untuk mengetahui apa saja kerusakan pada Hidrologi.
5. Untuk mengetahui dampak Hidrologi bagi lingkungan dan sekitarnya.
6. Untuk mengetahui solusi yng cocok untuk mempertahankan Hidrologi.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Siklus Hidrologi
Siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang menggambarkan pergerakan molekul
air (H2O) dari atmosfer ke bumi dan sebaliknya, yang tidak pernah berhenti sehingga
membentuk rangkaian melingkar perjalanan molekul air di bumi. Siklus hidrologi
merupakan suatu proses peredaran atau daur ulang air secara yang berurutan secara
terus-menerus. Pemanasan sinar matahari menjadi pengaruh pada siklus hidrologi.
Air di seluruh permukaan bumi akan menguap bila terkena sinar matahari. Pada
ketinggian tertentu ketika temperatur semakin turun uap air akan mengalami
kondensasi dan berubah menjadi titik-titik air dan jatuh sebagai hujan.
Pemanasan air laut oleh sinar matahari merupakan kunci proses siklus hidrologi
tersebut dapat berjalan secara terus menerus. Air berevaporasi, kemudian jatuh
sebagai presipitasi dalam bentuk hujan, salju, hujan batu, hujan es dan salju (sleet),
hujan gerimis atau kabut.
Daur hidrologi sering juga dipakai istilah water cycle atau siklus air. Suatu
sirkulasi air yang meliputi gerakan mulai dari laut ke atmosfer, dari atmosfer ke
tanah, dan kembali ke laut lagi atau dengan arti lain siklus hidrologi merupakan
rangkaian proses berpindahnya air permukaan bumi dari suatu tempat ke tempat
lainnya hingga kembali ke tempat lainnya.
Air naik ke udara dari permukaan laut atau dari daratan melalui evaporasi. Air di
atmosfer dalam bentuk uap air atau awan bergerak dalam massa yang besar di atas
benua dan dipanaskan oleh radiasi tanah. Panas membuat uap air lebih naik lagi
sehingga cukup tinggi/dingin untuk terjadi kondensasi.
Uap air berubah jadi embun dan seterusnya jadi hujan atau salju. Curahan
(precipitation) turun ke bawah, ke daratan atau langsung ke laut. Air yang tiba di
daratan kemudian mengalir di atas permukaan sebagai sungai, terus kembali ke laut.
Air yang tiba di daratan kemudian mengalir di atas permukaan sebagai sungai, terus
kembali ke laut melengkapi siklus air.
Dalam perjalanannya dari atmosfer ke luar, air mengalami banyak interupsi.
Sebagian dari air hujan yang turun dari awan menguap sebelum tiba di permukaan
bumi, sebagian lagi jatuh di atas daun tumbuh-tumbuhan (intercception) dan menguap
dari permukaan daun-daun. Air yang tiba di tanah dapat mengalir terus ke laut,
namun ada juga yang meresap dulu ke dalam tanah (infiltration) dan sampai ke
lapisan batuan sebagai air tanah.
Sebagian dari air tanah dihisap oleh tumbuh-tumbuhan melalui daun-daunan lalu
menguapkan airnya ke udara (transpiration). Air yang mengalir di atas permukaan
menuju sungai kemungkinan tertahan di kolam, selokan, dan sebagainya (surface
detention), ada juga yang sementara tersimpan di danau, tetapi kemudian menguap
atau sebaliknya, sebagian air mengalir di atas permukaan tanah melalui parit, sungai,
hingga menuju ke laut ( surface run off ), sebagian lagi infiltrasi ke dasar danau-

2
danau dan bergabung di dalam tanah sebagai air tanah yang pada akhirnya ke luar
sebagai mata air.

Siklus hidrologi dibedakan ke dalam tiga jenis yaitu:


1. Siklus Pendek : Air laut menguap kemudian melalui proses kondensasi
berubah menjadi butir-butir air yang halus atau awan dan selanjutnya hujan
langsung jatuh ke laut dan akan kembali berulang.

2. Siklus Sedang : Air laut menguap lalu dibawa oleh angin menuju daratan dan
melalui proses kondensasi berubah menjadi awan lalu jatuh sebagai hujan di
daratan dan selanjutnya meresap ke dalam tanah lalu kembali ke laut melalui
sungai-sungai atau saluran-saluran air.

3
3. Siklus Panjang : Air laut menguap, setelah menjadi awan melalui proses
kondensasi, lalu terbawa oleh angin ke tempat yang lebih tinggi di daratan dan
terjadilah hujan salju atau es di pegunungan-pegunungan yang tinggi.
Bongkah-bongkah es mengendap di puncak gunung dan karena gaya beratnya
meluncur ke tempat yang lebih rendah, mencair terbentuk gletser lalu
mengalir melalui sungai-sungai kembali ke laut.

Unsur-unsur utama dalam siklus hidrologi :


 Evaporasi : penguapan dari badan air secara langsung.
 Transpirasi : penguapan air yang terkandung dalam tumbuhan.
 Respirasi : penguapan air dari tubuh hewan dan manusia.
 Evapotranspirasi : perpaduan evaporasi dan transpirasi.

4
 Kondensasi : proses perubahan wujud uap air menjadi titik-titik air
sebagai hasil pendinginan.
 Presipitasi : segala bentuk curahan atau hujan dari atmosfer ke
bumi yang meliputi hujan air, hujan es, hujan salju.
 Infiltrasi : air yang jatuh ke permukaan tanah dan meresap ke
dalam tanah.
 Perkolasi : air yang meresap terus sampai ke kedalaman tertentu
hingga mencapai air tanah atau groundwater.
 Run off : air yang mengalir di atas permukaan tanah melalui
parit, sungai, hingga menuju ke laut.

B. Manfaat
Siklus hidrologi ini merupakan siklus alami yang banyak mengandung manfaat. Manfaat siklus
hidrologidiantaranya :
1. Wash biosfera: Bisofera merupakan tempat hidup makhluk hidup tumbuhan, hewan
termasuk manusia. Biosfera terdiri darilitosfera (batuan/daratan), hidrosfera (air) dan atmosfera
(udara). Dalam perjalannnya siklus hidrologi air melewati ke tiga tempat tersebut, yaitu litosfera,
hidrosfera dan atmosfera. Air merupakan pelarut universalyang sangat baik, apa yang dilalui
akan dilarut oleh air.
2. Water supply: Dalam sirkulasi hidrologi, air melalui berbagai tempat. Terutama di daratan
baik yang melalui permukaan atau bawah tanah. Berdasarkan hitungan di atas jumlah air sangat
memadai untuk memenuhi kebutuhan manusia,hewan ataupun tumbuhan. Namun memang
tiap daerah berbeda-beda kualitas dan kauntitasnya, ada kekurangan, kecukupan dan kelebihan,
tetapi secara total masih sangat mencukupi. Penduduk pegunungan tidak perlu menuju laut
untuk memenuhi kebutuhan airnya, cukup menanti hujan atau aliran permukaan
ataumengambil di pancuran atau di telaga. Pendudukan perkotaan yang datar, cukup
mengambil air dari air bawahtanah atau menjernihkan dari air permukaan. Semua kebutuhan
air tercukupi baik dari segi jumlah maupuntempatnya.
3. Resource life: Air merupakan kebutuhan mutlak setiap makluk hidup. Tanpa ada air mustahil
ada kehidupan. Setelah bumi terbentuk, kemudian mendingin mengkerut, mulai terbentuk air
yang mengisi keriput-keriput bumi. Titik airbaru terbentuk sebagai aktifitas gunung berapi. Air
saat itu masih tawar dan belum ada kehidupan. Kemudian karena adanya panas matahari, panas
bumi dan sifat air mulailah terbentuk penguapan, awan, hujan, air tanah,sungai danau, dan laut,
sehingga sempurnalah siklus hidrologi. Kehidupan pertama kali terbentuk dari adanyapetir dari
pertemuan dua awan, yang mengenai permukaan air tawar, sinar ultra violet, panas dan sinar
radiasi(Hendro Darmodjo, 1984/1985, 4). Saat itu mulailah terbentuk unsur-unsur kehidupan
dan akhirnya terbentuk mahkluk sederhana di dasar air tawar. Kemudian secara evolusi
terjadilah makhluk seperti sekarang ini. Sampai sekarang air merupakan bagian yang tidak bisa
dipisahkan dari suatu makhluk hidup atau kehidupan.Suatu mikroorganisme, bijian kurang
dapat berkembang atau tidak aktif dalam kondisi kering tidak ada air,ketika air ada bijian mulai

5
tumbuh, mikroorganisme mulai aktif. Bah pada litosfera yang kering krontang,hampir dapat
dipastikan kehidupan di sana berjalan lamban, kurang beraktifitas, lambat berkembang,
namunbegitu ada air semua kehidupan menunjukkan jati dirinya sebagai makhluk hidup.
4. Resource energy: Siklus hidrologi memungkin air hujan jatuh di pegunungan atau dataran
tinggi. Oleh karena grafitasi airmengalir menuju tempat yang rendah. Perbedaan ketinggian
daratan yang dilalui air akan mengakibatkankekuatan air untuk mengalir lebih kuat, semakin
tinggi menuju ke randah semakin kuat kekuatan air. Kekuatanair tersebut dapat dimanfaatkan
sebagai sumber energi. Pada kekuatan yang cukup oleh penduduk dimanfaatkanuntuk
memutar kincir, menumbuk, sedangkan pada kekuatan yang besar dapat digunakan untuk
memutar turbinpenghasil listrik yang dapat dinikmati di rumah kita saat ini.
5. Obyek wisata: Kabut di pegunungan, air terjun, awan yang tebal, hujan gerimis, danau, aliran
sungai, sungai bawah tanah,stalaktit, stalakmit, mata air, sumur artesis, gelombang laut,
semuanya merupakan bagian dari siklus hidrologi.Keadaan itu semua terbentuk oleh adanya
siklus hidrologi ribuan tahun, dan sekarang keindahannya dapatdijadikan obyek wisata yang
menarik. Dapat dibayangkan bila air tidak mengalir mengikuti siklus hidrologi,semua keadaan
tersebut di atas tidak akan ada.
6. Manfaat lainnya: Manfaat lain adanya siklus hidrologi diantaranya ; sebagai sarana
transportasi aliran sungai, lautan, danau untuk menjadi kelembaban atmosfera maupun litosfera
; membentuk musim, mempengaruhi iklim, pergerakanudara/angin ; menyebarkan berbagai
mikroorganisme, bijian.

C. Kerusakan
1. Pencemaran Air
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan
air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Danau, sungai,
lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan
merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga
mengalirkan sedimen dan polutan. Berbagai macam fungsinya sangat membantu
kehidupan manusia. Pemanfaatan terbesar danau, sungai, lautan dan air tanah adalah
untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan
dan air limbah, bahkan sebenarnya berpotensi sebagai objek wisata.
2. Musim Penghujan Yang Tidak Menentu
Siklus hidrologi sangat berpengaruh kepada musim di dunia, khususnya di
Indonesia. Dulu, musim penghujan di Indonesia dapat kita prediksi. Yaitu berkisar
antara bulan oktober hingga maret. Namun, sekarang semua sudah berubah.
Pembagian musim sudah tiada makna, perhitungan tidak lagi menjadi panutan, semua
berubah pada harapan saja. Kondisi ini cukup mengkhawatirkan bahkan juga
berakibat fatal. Para petani menjadi lebih sulit untuk berkerja dikarena musim yang
tidak menentu. Dan juga berpengaruh pada masyarakat secara luas. Sangat sulit bagi
kita untuk mengetahui kapan datangnya hujan.

6
3. Persediaan Air Tanah Semakin Menurun
Tentu saja, jika hujan tidak dapat kita prediksi. Persediaan air tanah juga menjadi
masalah yang harus dicarikan solusi. Hutan hujan tropis yang sangat dibutuhkan
harus extra di perhatikan. Perlakuan manusia yang hanya bisa merusak paru-paru
bumi. Kebiadapan layaknya binatang menjadi tuhan mereka. Mereka buta bahwa
mereka adalah hina yang tak bisa hidup dengan alam yang terluka. Terlaknatlah
manusia binatang, perusak alam raya. Disaat alam sudah terluka, hidrologi pun
teraniaya.
4. Abrasi
Abrasi adalah proses pengikisan pantai oleh tenaga gelombang laut dan arus laut
yang bersifat merusak. Abrasi biasanya disebut juga erosi pantai. Kerusakan garis
pantai akibat abrasi ini dipacu oleh terganggunya keseimbangan alam daerah pantai
tersebut. Walaupun abrasi bisa disebabkan oleh gejala alami, namun manusia sering
disebut sebagai penyebab utama abrasi. Salah satu cara untuk mencegah terjadinya
abrasi adalah dengan penanaman hutan mangrove.
5. Banjir
Banjir diakibatkan oleh volume air di suatu badan air seperti sungai atau danau
yang meluap atau menjebol bendungan sehingga air keluar dari batasan alaminya.
Ukuran danau atau badan air terus berubah-ubah sesuai perubahan curah hujan
dan pencairan salju musiman, namun banjir yang terjadi tidak besar kecuali jika air
mencapai daerah yang dimanfaatkan manusia seperti desa, kota, dan permukiman
lain.
Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran
air, terutama di kelokan sungai. Banjir sering mengakibatkan kerusakan rumah dan
pertokoan yang dibangun di dataran banjir sungai alami. Meski kerusakan akibat
banjir dapat dihindari dengan pindah menjauh dari sungai dan badan air yang lain,
orang-orang menetap dan bekerja dekat air untuk mencari nafkah dan memanfaatkan
biaya murah serta perjalanan dan perdagangan yang lancar dekat perairan. Manusia
terus menetap di wilayah rawan banjir adalah bukti bahwa nilai menetap dekat air
lebih besar daripada biaya kerusakan akibat banjir periodik.
6. Erosi
Erosi adalah peristiwa pengikisan padatan (sedimen, tanah, batuan, dan partikel
lainnya) akibat transportasi angin, air atau es, karakteristik hujan, creep pada tanah
dan material lain di bawah pengaruh gravitasi, atau oleh makhluk hidup semisal
hewan yang membuat liang, dalam hal ini disebut bio-erosi.
Dampak dari erosi adalah menipisnya lapisan permukaan tanah bagian atas, yang
akan menyebabkan menurunnnya kemampuan lahan (degradasi lahan). Akibat lain
dari erosi adalah menurunnya kemampuan tanah untuk meresapkan air (infiltrasi).
Penurunan kemampuan lahan meresapkan air ke dalam lapisan tanah akan
meningkatkan limpasan air permukaan yang akan mengakibatkan banjir di sungai.
7. Tanah Longsor
Longsor atau sering disebut gerakan tanah adalah suatu peristiwa geologi yang
terjadi karena pergerakan masa batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis

7
seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Secara umum kejadian longsor
disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor pendorong dan faktor pemicu. Faktor
pendorong adalah faktor-faktor yang memengaruhi kondisi material sendiri,
sedangkan faktor pemicu adalah faktor yang menyebabkan bergeraknya material
tersebut. Meskipun penyebab utama kejadian ini adalah gravitasi yang memengaruhi
suatu lereng yang curam, namun ada pula faktor-faktor lainnya yang turut
berpengaruh:
 Erosi yang disebabkan aliran air permukaan atau air hujan, sungai-sungai atau
gelombang laut yang menggerus kaki lereng-lereng bertambah curam
 Lereng dari bebatuan dan tanah diperlemah melalui saturasi yang diakibatkan
hujan lebat
 Gempa Bumi menyebabkan getaran, tekanan pada partikel-partikel mineral dan
bidang lemah pada massa batuan dan tanah yang mengakibatkan longsornya
lereng-lereng tersebut
 Gunung Berapi menciptakan simpanan debu yang lengang, hujan lebat dan aliran
debu-debu
 Getaran dari mesin, lalu lintas, penggunaan bahan-bahan peledak, dan bahkan
petir
 Berat yang terlalu berlebihan, misalnya dari berkumpulnya hujan atau salju

D. Dampak
Dari beberapa contoh kerusakan pada hidrologi tersebut. Dapat kita prediksi
ataupun yang telah terjadi. Diantaranya :
1. Rendahnya kualitas air
Kita lihat ibu kota Negara kita, Jakarta. Sebuah kota penuh peradaban manusia.
Segala pusat pemerintahan Negara kita. Tempat dimana hutan semakin tidak ada,
iklim yang extream bersarang, dan tempat manusia tak peduli akan lingkungan.
Bisa kita lihat, kualitas air ibu kota adalah kualitas air yang telah ternoda. Banyak
sekali sampah yang diiringi dengan sungai yang tercemar membuat air menjadi tidak
layak untuk digunakan. Seandainya, warga ibu kota mampu menahan nafsu untuk
tidak merusak alam yang mampu merusak pergerakan hidrologi, tentu tidak akan
terjadi apa yang namanya pencemaran air. Toh akhirnya, air masih berkualitas tinggi
dan masih bisa dinikmati. Kualitas air yang rendah juga tak luput dari industri-
industri yang tak bertanggung jawab. Mereka membuang limbah kesungai sampai
tercemar. Uang lebih diutamakan daripada lingkungan.
2. Pergerakan siklus hidrologi terhambat
Semakin rusaknya iklim akibat ulah manusia tersebut. Semakin terhambat pula
siklus hidrologis yang ada. Misalnya saja di Indonesia, sebulum adanya eksploritasi
hutan secara berlebihan, musim penghujan di Indonesia masih bisa diperkirakan.
Tidak seperti saat ini, semuanya sudah berubah dan berbeda. Alam yang dulu
bukanlah yang sekarang, iklim yang dulu tak se extream iklim yang sekarang.

8
E. Solusi
Siklus hidrologi secara alaminya akan terus berlangsung selama ada air dan panas, sehingga
terjadi penguapan.Sumber panas dapat berasal dari sinar matahari, panas bumi, proses kehidupan
makhluk hidup. Gangguansiklus hidrologi dapat terjadi pada sumber panas, gangguan cuaca,
perubahan sumber uap air. Mengingat begitubesarnya manfaat siklus hidrologi bagi kehidupan baik
manusia, hewan maupun tumbuhan, maka sudahselayaknya siklus hidrologi dipertahan
kelangsungannya. Upaya mempertahankan siklus hidrologi dapatdengan cara:
1. Mengurangi penutupan tanah dengan bahan kedap air
Penutupan tanah dengan bahan kedap air dapat mengurangi penguapan air tanah/tanah,
sehinggamengurangi volume uap dan awan. Dampak nantinya curah hujan akan sedikit. Penutupan
tanah denganbahan kedap air juga mengakibatkan air dari presipitasi tidak mengalami infiltrasi ke
dalam tanah, sehinggaair tanah menjadi berkurang dan berdampak air sumur menjadi dalam, pada
daerah pantai timbul interusi airlaut masuk daratan. Air tertumpuk dipermukaan menjadi berlebihan
yang dapat berakibat banjir.
2. Mempertahan tanaman hutan
Tanaman hutan memiliki fungsi sebagai penahan sementara air hasil presipitasi, hingga runoff
tidak berlebihan yang berakibat erosi berlebihan dan banjir. Pengurangan tanaman hutan juga
berdampak penguapan transpirasi menjadi rendah, sehingga awan terbentuk nantinya menjadi
sedikit.
3. Mengurangi polusi udara
Polusi udara dapat disebabkan banyak hal, diantaranya pembakaran bahan bakar fosil yang
tidak sempurna,misalnya batu baru, bensin, dsb. Pembakaran bahan bakar fosil untuk sumber energi,
menggerakkan mesinatau motor pada industri, kendaraan dapat menghasilkan polutan jelaga, Pb,
CO, CO2, SOx, NHx, NOx yang dibuang bebas pada udara ambien. Polutan tersebut lama
kelamaan akan memenuhi atmosfera, sebagaidampaknya gelombang panas sinar matahari yang
mengenai bumi dan dipantulkan balik ke atmosferatertahan oleh bahan polutan tersebut, sehingga
memantulkan kembali ke bumi, akibatnya terjadi kenaikansuhu di bumi, kejadian ini biasa disebut
greenhouse effect. Kenaikan suhu di bumi akan berakibatmencairnya es di kutub, menaiknya
permukaan laut, sehingga keseimbangan siklus hidrologi akanterganggu. Polutan udara akan
dilarutkan air baik dalam perjalan evaporasi dan transpirasi, ketika menjadiawan maupun saat
presipitasi. Air yang mengandung polutan tersebut menjadi asam, akan berakibattanaman menjadi
mati, besi cepat berkarat. Tanah dan air menjadi asam, sehingga kehidupan sulit didapatkan.
Kematian banyak tanaman berakibat penuruan transpirasi.

9
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berrdasarkan  pembahasan diatas maka dapat disimpulkan secara umum bahwa air sangat
berguna bagi kehidupan, namun kita harus bisa memanfaatkannya dengan baik.
Selanjutnya dari kesimpulan secara umum akan diuraikan  menjadi beberapa kesimpulan yaitu
sebagai berikut :
1. Siklus hidrologi adalah suatu proses peredaran atau daur ulang air secara yang
berurutan secara terus-menerus.
2. Siklus Hidrologi ada 3 jenis. Yaitu: Siklus Pendek, Siklus Sedang dan Siklus Panjang.
3. Manfaat Hidrologi sangat banyak. Diantaranya adalah Wash Biosfera, Water Supply, Resource
Life, Resource Energy, Objek Wisata, dll.
4. Kerusakan yang terjadi pada Hidrologi yaitu pencemaran air, musim penghujan yang tidak
menentu, persediaan air tanah yang semakin menurun, abrasi,banjir, erosi dan tanah longsor.
5. Dampak dari kerusakan Hidrologi yaitu rendahnya kualitas air dan terhambatnya pergerakan
siklus hidrologi.
6. Solusi untuk mempertahankan hidrologi ialah mengurangi penutupan tanah dengan bahan
kedap air, mempertahankan tanaman hutan dan mengurangi polusi udara.

B. Saran
Sebaiknya, sebagai konsumen air tanah, kita tidak hanya berlaku sebagai
pengguna dan pemanfaat saja tanpa peduli bagaimana cara menjaga serta
melestarikannya. Karena betapa banyaknya manfaat yang dapat diperoleh jika air
tanah tetap terjaga baik secara kualitas maupun kuantitas, bagi kita ataupun bagi
generasi setelah kita. Karena kelak, tanpa disadari, jika kita tetap bersikap apatis pada
hal sepele seperti berhemat penggunaan air tanah, maka cepat atau lambat air tanah
yang dahulu melimpah akan berubah menjadi hal yang langka dan mahal. Jadi, tak
ada salahnya jika mulai dari sekarang jaga dan lestarikan air tanah, baik dari segi
jumlah maupun segi mutu dengan cara berhemat dan bijaksana dalam penggunaan air
tanah, terutama ketika beraktivitas sehari-hari. Selain itu kita juga dapat membuat
alternative lain yang dapat menyimpan air tanah dan mendaur ulangnya agar air tanah
yang telah terpakai dapat dimanfaatkan kembali.

11
DAFTAR PUSTAKA
http://sagulan.blogspot.com/2012/11/makalah-siklus-hidrologi.html
http://novikhrnisa.blogspot.com/2013/04/makalah-hidrologi-sma-kelas-x-air-
tanah.html
http://dediirawan66.blogspot.com/2012/12/makalah-hidrologi.html
Pencemaran air - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

12

Anda mungkin juga menyukai