Anda di halaman 1dari 6

Siklus Air dan Siklus Karbon

Siklus Air
Air hujan dari langit jatuh ke bumi, ke sungai-sungai dan ke laut. Air
ini pun kemudian berangsur-angsur menguap naik ke udara dan
menjadi bintik-bintik kecil sebagai embun. Embun-embun ini berkumpul
membentuk awan. Pada situasi tertentu awan-awan ini akan jatuh
kembali ke buni sebagai hujan. Dengan demikia air itu terus menrus
bolak-balik antara bumii dan udara dan peristiwa ini disebut siklus air.

Siklus Karbon
Karbon adalah sesuatu yang sangat dibutuhkan mahluk hidup untuk
tumbuh dan berkembang. Ia beredar dan bersirkulasi di antara benda-
benda hidup dalam berbagai bentuk yang berbeda. Tumbuh-
tumbuhan mengambil gas karbon dioksida dari udara untuk
digunakannya dalam membuat makanannya melalui foto sintesa.
Keterangan gambar:
Tumbuhan membutuhkan sinar matahari untuk fotosintesa, maka dengan
demikian tumbuhan membuat makanannya dan memperoleh karbon dioksida
pada siang hari. Untuk pertumbuhannya binatang menggunakan karbon
dioksida juga dan memperolehnya dengan memakan tumbuhan atau binatang
lain yang telah memakan tumbuhan."

Binatang pemakan tanaman (herbivora) memakan dedaunan, mengunyah


dan mencernakannya dan menggunakan karbon dioksida yang ada pada
tanaman itu untuk pertumbuhannya. Baik tanaman maupun binatang-
binatang membakar makannanya itu di dalam badannya untuk melepaskan
energi dan membuang karbon dioksida sebagai sampah. Karbon dioksida itu
kembali ke udara pada saat binatang-binatang itu bernafas. Pada malam hari
pada waktu tumbuh-tumbuhan tidak memproduksi makanannya melalui
fotosintesa, pada waktu itulah tumbuh-tumbuhan itu mengeluarkan
karbondioksida. Selain dari pada itu karbon dioksida itu dibuang ke udara saat
baik binatang-binatang maupun tumbuh-tumbuhan mati dan membusuk.

Fosil minyak (fuel) seperti oli dan batu bara (coal) asalnya dari binatang-
binatang dan tumbuh-tumbuhan yang telah mati dan tidak lenyap beberapa
miliun tahun yang lalu. Bila ia dibakar banyak karbon dioksida yang dilepaskan
ke udara.
Pengertian dan Proses Siklus Air atau Water Cycle
Posted by Zahiruddin KH at 11:20 AM

Daur hidrologi sering juga dipakai istilah water cycle atau siklus air. Suatu sirkulasi air yang meliputi
gerakan mulai dari laut ke atmosfer, dari atmosfer ke tanah, dan kembali ke laut lagi atau dengan arti
lain siklus hidrologi merupakan rangkaian proses berpindahnya air permukaan bumi dari suatu tempat ke
tempat lainnya hingga kembali ke tempat asalnya.

Air naik ke udara dari permukaan laut atau dari daratan melalui evaporasi. Air di atmosfer dalam bentuk
uap air atau awan bergerak dalam massa yang besar di atas benua dan dipanaskan oleh radiasi tanah.
Panas membuat uap air lebih naik lagi sehingga cukup tinggi/dingin untuk terjadi kondensasi. Uap air
berubah jadi embun dan seterusnya jadi hujan atau salju. Curahan (precipitation) turun ke bawah, ke
daratan atau langsung ke laut. Air yang tiba di daratan kemudian mengalir di atas permukaan sebagai
sungai, terus kembali ke laut. Air yang tiba di daratan kemudian mengalir di atas permukaan sebagai
sungai, terus kembali ke laut melengkapi siklus air.

Dalam perjalanannya dari atmosfer ke luar, air mengalami banyak interupsi. Sebagian dari air hujan yang
turun dari awan menguap sebelum tiba di permukaan bumi, sebagian lagi jatuh di atas daun tumbuh-
tumbuhan (intercception) dan menguap dari permukaan daun-daun. Air yang tiba di tanah dapat
mengalir terus ke laut, namun ada juga yang meresap dulu ke dalam tanah (infiltration) dan sampai ke
lapisan batuan sebagai air tanah.

Sebagian dari air tanah dihisap oleh tumbuh-tumbuhan melalui daun-daunan lalu menguapkan airnya ke
udara (transpiration). Air yang mengalir di atas permukaan menuju sungai kemungkinan tertahan di
kolam, selokan, dan sebagainya (surface detention), ada juga yang sementara tersimpan di danau, tetapi
kemudian menguap atau sebaliknya, sebagian air mengalir di atas permukaan tanah melalui parit, sungai,
hingga menuju ke laut ( surface run off ), sebagian lagi infiltrasi ke dasar danau-danau dan bergabung di
dalam tanah sebagai air tanah yang pada akhirnya ke luar sebagai mata air.
Siklus hidrologi dibedakan ke dalam tiga jenis yaitu:

1. Siklus Pendek : Air laut menguap kemudian melalui proses kondensasi berubah menjadi butir-
butir air yang halus atau awan dan selanjutnya hujan langsung jatuh ke laut dan akan kembali
berulang.
2. Siklus Sedang : Air laut menguap lalu dibawa oleh angin menuju daratan dan melalui proses
kondensasi berubah menjadi awan lalu jatuh sebagai hujan di daratan dan selanjutnya meresap
ke dalam tanah lalu kembali ke laut melalui sungai-sungai atau saluran-saluran air.
3. Siklus Panjang : Air laut menguap, setelah menjadi awan melalui proses kondensasi, lalu
terbawa oleh angin ke tempat yang lebih tinggi di daratan dan terjadilah hujan salju atau es di
pegunungan-pegunungan yang tinggi. Bongkah-bongkah es mengendap di puncak gunung dan
karena gaya beratnya meluncur ke tempat yang lebih rendah, mencair terbentuk gletser lalu
mengalir melalui sungai-sungai kembali ke laut.

Unsur-unsur utama dalam siklus hidrologi :

Evaporasi : penguapan dari badan air secara langsung


Transpirasi : penguapan air yang terkandung dalam tumbuhan
Respirasi : penguapan air dari tubuh hewan dan manusia
Evapotranspirasi : perpaduan evaporasi dan transpirasi
Kondensasi : proses perubahan wujud uap air menjadi titik-titik air sebagai hasil pendinginan
Presipitasi : segala bentuk curahan atau hujan dari atmosfer ke bumi yang meliputi hujan air,
hujan es, hujan salju
Infiltrasi : air yang jatuh ke permukaan tanah dan meresap ke dalam tanah
Perkolasi : air yang meresap terus sampai ke kedalaman tertentu hingga mencapai air tanah atau
groundwater
Run off : air yang mengalir di atas permukaan tanah melalui parit, sungai, hingga menuju ke
laut.
Proses-proses klimatologis dan meteorologis yang mengikuti siklus hidrologi antara lain:
1. Evaporasi:
Evaporasi adalah penguapan benda-benda abiotik dan merupakan proses perubahan wujud air menjadi
gas.
Faktor-faktor yang mempengaruhi evaporasi:
a. Faktor meteorologi, misalnya suhu air, suhu udara, kelembapan, kecepatan angin, tekanan udara,
dan sinar matahari.
b. Banyaknya air, misalnya penguapan pada permukaan tanah yang jenuh air berbeda dengan
permukaan tanah yang tidak jenuh air.

2. Transpirasi:
Transpirasi adalah proses pelepasan uap air dari tumbuh-tumbuhan melalui stomata (mulut daun). Faktor
yang mempengaruhi transpirasi adalah:
a. Faktor meteorologis, misalnya sinar matahari karena transpirasi berlangsung pada siang hari.
b. Jenis tumbuhan, berhubungan dengan ukuran stomata dan kandungan air yang diperlukan oleh
tanaman.
c. Jenis tanah, yaitu kondisi kelembapan tanah membatasi persediaan air yang diperlukan oleh tumbuh-
tumbuhan.
3. Evapotranspirasi
Adalah proses gabungan antara evaporasi dan transpirasi.
4. Kondensasi
Adalah proses perubahan wujud uap air menjadi air akibat pendinginan.
5. Adveksi
Adalah transportasi air pada gerakan horizontal seperti transportasi panas dan uap air dari satu lokasi ke
lokasi yang lain oleh gerakan udara mendatar.
6. Presipitasi
Adalah segala bentuk curahan/hujan dari atmosfer ke bumi meliputi hujan air, es, atau salju.
7. Run off (aliran permukaan)
Adalah pergerakan aliran air di permukaan tanah melalui sungai dan anak sungai.
8. Infiltrasi
Adalah perembesan atau pergerakan air ke dalam tanah melalui pori tanah.
9. Sublimasi
Adalah perubahan wujud dari gas menjadi bentuk padat, contohnya perubahan uap air menjadi salju.

Anda mungkin juga menyukai