Anda di halaman 1dari 10

Nama : Tania

Kelas :V

Daur Air (Siklus Hidrologi)

 Dalam hal ini air merupakan kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan makhluk


hidup untuk bertahan hidup. Dengan adanya pergantian musim, menyebabkan air
bisa datang dan bisa pergi. Hal itulah yang disebut dengan daur air. Nah kalau begitu
mari kita membahas terjadinya daur air, namun sebelum melangkah lebih jauh kita
simak terlebih dahulu pengertian dari daur air.

Pengertian Daur Air


Daur air dikenal juga dengan istilah siklus hidrologi yang artinya
adalah sirkulasi air dari atmosfer menuju bumi lalu kembali lagi ke
atmosfer. Dalam siklus ini, ada banyak tahapan yang harus dilalui seperti
kondensasi, presipitasi lalu evaporasi dan transpirasi.

Seperti yang diketahui bahwa bumi adalah planet yang permukaannya terdiri dari


perairan dan daratan. Dari kejauhan, akan terlihat bahwa perairan jauh lebih luas
dibandingkan dengan daratan. Sumber air di muka bumi sendiri sangatlah
bermacam-macam, mulai dari sungai, danau, samudra, mata air dan lain sebagainya.
Jadi tidak mengherankan jika banyak orang yang penasaran dengan siklus
hidrologi.
FUNGSI AIR
Semua organisme membutuhkan air untuk kehidupannya. Tumbuhan
membutuhkan air untuk berfotosintesis. Hasil fotosintesis digunakan organisme lain
untuk hidup. Manusia dan hewan membutuhkan air untuk minum. Air menjadi
komponen penting dalam mentransfer zat-zat seperti N, S, P dalam siklus
biogeokimia. Fungsi-fungsi air antara lain sebagai berikut:

1. Sebagai pelarut
2. Pengatur suhu tubuh
3. Pengatur tekanan osmotik sel
4. Sarana transportasi zat di dalam tubuh (darah)
5. Bahan baku fotosintesis
6. Bagi manusia ; air minum, mandi, mencuci, irigasi, pembangkit listrik, dan
pariwisata.

SUMBER AIR
Sumber Air Di Bumi

1. Laut
2. Danau
3. Sungai
4. Gunung Es
Gambar Skema Daur Air
Perhatikan skema proses daur air di bawah ini.

 Proses Evaporasi ( penguapan ) /transpirasi – kondisi dimana air yang


ada di laut, darat , di sungai, tanaman dsb , kemudian akan menguap ke
angkasa (atmosfer) dan kemudian akan menjadi awan. Pada keadaan jenuh
uap air (awan) itu akan menjadi bintik-bintik air yang selanjutnya akan turun
(precipitationO dalam bentuk hujan, salju, es.

 Dalam meteorology, presipitasi (juga dikenal sebagai satu kelas dalam


hydrometeor, yang merupakan fenomena atmosferik) adalah setiap produk
dari kondensasi uap air di atmosfer. Ia terjadi ketika atmosfer menjadi jenuh
dan air kemudian terkondensasi dan keluar dari larutan tersebut.

 Kondensasi atau pengembunan adalah perubahan wujud benda ke


wujud lebih padat, seperti gas (uap) menjadi cairan. Kondensasi terjadi ketika
uap didinginkan menjadi cairan, tetapi dapat juga terjadi bila sebuah uap
dikompresi pendingin. Cairan yang telah terkondensasi dari uap disebut
kondensat.

 Pemanasan air laut oleh sinar matahari merupakan kunci proses siklus
hidrologi tersebut dapat berjalan secara terus menerus . Air berevaporasi ,
kemudian jatuh dan berpresipitasi dalam bentuk hujan, salju, hujan batu,
hujan es dan salju (sleet), hujan gerimis atau kabut.

Tahapan Daur Air (Hidrologi)


Tahapan siklus hidrologi adalah serangkaian proses yang tergabung dan
saling berkaitan. Tahapan ini memiliki bentuk memutar sehingga disebut dengan
istilah siklus. Siklus air dibedakan menjadi 9 tahapan, berikut ini adalah
penjelasannya.

1. Evaporasi atau penguapan adalah proses dimana air yang ada di


laut, rawa, danau, samudra dan lainnya menguap akibat adanya
pemanasan sinar matahari. Dalam tahapan ini, air diubah menjadi uap
air (gas) sehingga bisa naik ke atas atmosfer. Semakin besar energi panas
matahari yang sampai ke permukaan bumi, maka laju eveporasi juga akan
semakin besar.
2. Transpirasi merupakan proses penguapan yang serupa dengan
evaporasi. Hanya saja proses penguapan ini terjadi pada jaringan makhluk
hidup. Transpirasi juga mengubah air menjadi uap air dan di bawa ke
atmosfer Selain berasal dari sumber air langsung, penguapan dalam daur air
di permukaan bumi juga dapat terjadi pada jaringan tumbuhan.

Penguapan semacam ini disebut juga dengan istilah transpirasi. Salah


satu contohnya adalah akar tanaman menyerap air dan
mendorongnya ke daun untuk digunakan dalam proses
fotosintesis. Air hasil fotosintesis ini kemudian dikeluarkan oleh
tanaman melalui stomata sebagai uap air.
3. Evapotranspirasi adalah gabungan dari tahapan evaporasi serta
transpirasi. Proses ini seringkali dikatakan sebagai pentotalan penguapan air
di permukaan bumi.
4. Sublimasi juga masuk dalam proses penguapan. Hanya saja proses ini
terjadi di kutub es atau puncak gunung. Sublimasi adalah proses di mana es
berubah menjadi uap air tanpa lebih dulu berada dalam fase cair. Sumber
utama air dari proses sublimasi adalah lapisan es dari kutub utara, kutub
selatan, dan es di pegunungan. Dalam daur air, sublimasi merupakan proses
yang lebih lambat dari penguapan.
5. Kondensasi adalah proses berubahnya air menjadi partikel es
akibat suhu udara yang rendah hingga akhirnya membentuk awan
yang tebal. Ketika air menguap menjadi uap air, ia akan naik ke lapisan atas
atmosfer. Di ketinggian tertentu, uap air berubah menjadi partikel es yang
berukuran sangat kecil karena karena pengaruh suhu udara yang rendah.
Partikel-partikel es tadi akan saling mendekati satu sama lain, bersatu
kemudian membentuk awan dan kabut di langit.

6. Adveksi adalah proses perpindahan awan secara horizontal dari satu lokasi


ke lokasi lainnya akibat tekanan udara atau angin.
7. Presipitasi adalah proses pencairan awan hitam hingga jatuh menjadi
hujan. Awan (uap air yang terkondensasi) kemudian turun ke permukaan
bumi sebagai hujan karena pengaruh angin panas atau perubahan suhu. Jika
suhu sangat rendah (di bawah 0 derajat), tetesan air jatuh sebagai salju atau
hujan es. Melalui salah satu proses dalam daur air ini, air kemudian masuk
kembali ke lapisan litosfer.
8. Run Off (Limpasan) adalah proses mengalirnya air hujan ke sungai,
samudra, danau dan saluran air lainnya. Air berpindah dan bergerak menuju
tempat yang lebih rendah melalui saluran-saluran air seperti sungai dan got
hingga kemudian masuk ke danau, laut, dan samudra. Pada tahap daur air ini
air masuk kembali ke lapisan hidrosfer.
9. Infiltrasi adalah proses terakhir dari siklus ini yakni setelah hujan, tidak
semua air ikut melalui tahap limpasan. Beberapa di antara mereka bergerak
jauh ke dalam tanah. Air ini disebut air infiltrasi. Air merembes ke bawah dan
menjadi air tanah. penyerapan air ke dalam tanah.
Macam Macam dan Tahapan Proses Siklus Air

1. Siklus pendek/Siklus Kecil

 Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari


 Terjadi kondensasi dan pembentukan awan
 Turun hujan di permukaan laut

2. Siklus Air Sedang

 Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari


 Terjadi evaporasi
 Uap bergerak oleh tiupan angin ke darat
 Pembentukan awan
 Turun hujan di permukaan daratan
 Air mengalir di sungai menuju laut kembali

3. Siklus Panjang/Siklus Besar

 Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari


 Uap air mengalami sublimasi
 Pembentukan awan yang mengandung Kristal es
 Awan bergerak oleh tiupan angin ke darat
 Pembentukan awan
 Turun salju
 Pembentukan gletsar
 Gletser mencari membentuk aliran sungai
 Air mengalir di sungai menuju darat dan kemudian ke laut

Aktivitas Manusia dan Perubahan Daur Air


Seiring dengan perkembangan teknologi, manusia dituntut untuk mengembangkan
teknologi yang ada ataupun menciptakan teknologi yang baru. Akan tetapi
perkembangan teknologi tersebut seringkali tidak diimbangi dengan tindakan
perlindungan lingkungan. Tanpa mereka sadari, kegiatan perusakan lingkungan
yang dilakukan dapat mengganggu siklus keseimbangan alam, termasuk siklus air.
Berikut ini merupakan kegiatan manusia yang merusak lingkungan dan dapat
mempengaruhi siklus air.

1. Penebangan hutan

Untuk mencari bahan baku dan juga lahan pekerjaan, manusia seringkali melakukan
penebangan hutan secara besar-besaran. Pengurangan jumlah pohon yang sangat
signifikan dapat mengurangi laju penyerapan karbon dioksida (CO2) yang dilakukan
oleh pohon secara drastis. Pengurangan laju penyerapan ini menyebabkan
penumpukan CO2 di atmosfer.

CO2 yang menumpuk di atmosfer akan menjebak panas matahari yang dipantulkan
bumi sehingga temperatur bumi dan atmosfer akan meningkat (peningkatan
temperatur bumi ini yang seringkali disebut pemanasan global atau global warming).
Pemanasan global dapat mempengaruhi siklus air, khususnya pada proses evaporasi 
dan kondensasi. Peningkatan suhu atmosfer akan meningkatkan laju evaporasi dan
memperlambat proses kondensasi.

2. Kebakaran hutan

Kebakaran hutan terjadi secara spontan (tidak dibakar langsung oleh manusia). Hal
ini terjadi karena suhu udara sekitar yang sudah sangat tinggi. Suhu udara tersebut
meningkat cukup signifikan karena dampak dari pemanasan global, dimana
pemanasan global terjadi karena ulah manusia yang tidak peduli akan kondisi
lingkungan.

3. Pembangunan

Pembangunan di darat juga dapat mempengaruhi siklus air lokal. Pembangunan


yang dilakukan dengan penebangan pohon dan penutupan tanah oleh aspal dan
semen tentu saja akan menghambat proses infiltrasi ketika terjadi presipitasi.
Terhambatnya infiltrasi dapat menyebabkan kelangkaan air tanah. Karena
terhambatnya infiltrasi, laju runoff meningkat sehingga lebih banyak air yang
“terbuang” ke perairan.

4. Pembuatan saluran irigasi

Pembuatan saluran irigasi biasanya dilakukan di sekitar sungai, dimana sumber air
mengalir dengan sendirinya. Saluran irigasi dibuat untuk memudahkan proses
pengairan sawah/lahan pertanian. Adanya saluran irigasi ini juga dapat
mempengaruhi siklus air.
Adanya saluran irigasi tersebut dapat mengurangi laju runoff dan meningkatkan laju
infiltrasi air Hal ini dikarenakan air tersebut akan ‘dialihkan’ menuju kawasan
pertanian yang lokasinya relatif jauh untuk diserap oleh tanaman ataupun lahan
yang ada.

5. Penggunaan secara boros atau berlebihan

6. Membuang sampah secara sembarangan

7. Penutupan permukaan tanah dengan aspal

Kegiatan Manusia Berpengaruh Terhadap Daur Air


Daur air sudah terjadi sejak terbentuknya lautan, selama berjuta-juta tahun daur air
tidak mengalami perubahan. Jika manusia pandai menjaga keseimbangan alam, air
akan tersedia. Kelangsungan daur air terkait dengan iklim. Cahaya matahari, udara,
arah angin dan kelembapan udara, berpengaruh pada kelangsungan daur air. Di
gurun pasir sangat jarang sekali terjadi hujan, yang dalam hal ini sehingga untuk
jumlah air pun sedikit. Adapun di daerah hujan tropis, hujan dapat berlangsung
sepanjang tahun.

Hutan dapat menyimpan air, hal itu disebabkan akar-akar pohon di hutan mampu
menyimpan air. Oleh karena itu, kita harus menjaga kelestarian hutan. Penebangan
hutan akan berdampak buruk terhadap kelangsungan daur air. Salah satu akibat
penebangan hutan yakni terjadi banjir. Sekarang kamu lihat di daerah perkotaan, di
daerah perkotaan jarang sekali ditemukan sumber air. Air hujan yang meresap ke
dalam tanah sangat sedikit, air hujan langsung mengalir ke selokan menuju sungai.

Banyaknya bangunan dan jalan beraspal menyebabkan berkurangnya air dan


mengganggu kelangsungan daur air. Oleh karena itu, perlu diadakan usaha-usaha
untuk menyeimbangkan dari air. Contohnya pembuatan bak-bak resapan air,
pembuatan waduk, bendungan dan saluran irigasi.

Untuk hal ini kita harus membiasakan menghemat air, karena ketersediaan air
sangat terbatas apalagi di musim kemarau. Di musim kemarau sungai dan air sumur
menjadi kering. Penduduk sulit mendapatkan air bersih. Sebagian penduduk
mengambil sisa-sisa air sungai untuk minum, dengan melalui proses penyaringan
terlebih dahulu.

Kebiasaan dalam menghemat air merupakan sikap yang bijaksana,


beberapa cara untuk menghemat air antara lain sebagai berikut:

 Menutup kran dengan rapat setelah selesai menggunakan.


 Mandi dan mencuci pakaian dengan air secukupnya.
 Menyiram halaman rumah dengan air bekas cucian.
 Menyiram tanaman dengan air bekas mencuci sayuran.
Polusi air
Semua kegiatan manusia tidak pernah lepas dari air, bagi Manusia air sangatlah
penting. Sayang, Manusia kadang kurang memahami berharganya air. Banyak
tindakan manusia yang justru membuat air menjadi tercemar. Setiap Tindakan
mengotori air yang bersih akan memengaruhi daur air.

Contoh Polusi Air

1. Membuang Sampah dan limbah rumah tangga ke sungai akan mengganggu


daur air.
2. pabrik-pabrik yang membuang limbah pabrik ke aliran sungai.

Tindakan-tindakan Ini menyebabkan air sungai menjadi kotor dan tercemar


sehingga mengganggu kehidupan ikan dan tumbuhan air di sungai itu. Masyarakat
Yang tinggal disekitar aliran sungai pun kesulitan mendapatkan air bersih.

Anda mungkin juga menyukai