Anda di halaman 1dari 6

TUGAS REKAYASA HIDROLOGI

SIKLUS HIDROLOGI

DIBUAT OLEH:
FAIZ AL AZMI EMDA (22240006)

S1 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS FARMASI, SAINS, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS DHARMA ANDALAS
TAHUN AJARAN 2024/2025
TUGAS REKAYASA HIDROLOGI

1. Bagan Alir Siklus Hidrologi


a. Siklus Hidrologi Pendek

Siklus hidrologi pendek, juga dikenal sebagai siklus air pendek atau siklus air
dalam skala waktu yang lebih singkat, terdiri dari serangkaian proses di mana air
bergerak di antara berbagai reservoir dan dalam berbagai bentuk. Berikut adalah
beberapa tahapan dalam siklus hidrologi pendek:
1) Penguapan: Proses di mana air dari permukaan bumi, seperti sungai,
danau, dan lautan, menguap menjadi uap air karena panas matahari.
2) Transpirasi: Proses di mana tanaman menyerap air melalui akarnya dan
mengeluarkannya ke atmosfer melalui stomata pada daunnya.
3) Konveksi: Udara yang panas naik karena penguapan dan transpirasi,
membawa uap air ke atas.
4) Pembentukan awan: Uap air yang naik mendingin ketika mencapai
ketinggian yang lebih tinggi di atmosfer dan membentuk awan.
5) Presipitasi: Ketika kondensasi di awan mencapai titik jenuh, uap air
mengembun menjadi tetesan air atau kristal es, dan jatuh ke permukaan
bumi dalam bentuk hujan, salju, atau hujan es.
6) Aliran permukaan: Air yang jatuh ke permukaan bumi mengalir melalui
aliran permukaan, seperti sungai, sungai kecil, atau saluran air, menuju
reservoir air lainnya.
7) Infiltrasi: Air yang mencapai tanah meresap ke dalam tanah, menyediakan
air tanah yang penting bagi tanaman, hewan, dan akuifer.
8) Intersepsi: Bagian air hujan yang ditangkap oleh tanaman atau benda
lainnya sebelum mencapai permukaan tanah.
9) Respirasi: Proses di mana hewan dan organisme lainnya mengeluarkan uap
air sebagai produk sampingan dari metabolisme mereka.
Siklus hidrologi pendek ini terus berlangsung dalam skala waktu yang lebih
pendek, terjadi berulang-ulang dan memainkan peran penting dalam distribusi air
di bumi serta dalam mendukung kehidupan di planet ini.

b. Siklus Hidrologi Sedang

Siklus hidrologi sedang berlangsung pada skala waktu yang lebih besar
daripada siklus hidrologi pendek. Ini melibatkan interaksi air antara atmosfer,
daratan, dan lautan dalam siklus yang terus berulang. Berikut adalah tahapan-
tahapan dalam siklus hidrologi sedang:
1) Penguapan: Proses di mana air dari permukaan laut, danau, sungai, dan
tanah menguap menjadi uap air ke atmosfer karena panas matahari.
2) Transpirasi: Proses di mana tanaman menyerap air melalui akarnya dan
mengeluarkannya melalui daunnya ke atmosfer.
3) Konveksi: Udara yang panas naik karena penguapan dan transpirasi,
membawa uap air ke ketinggian yang lebih tinggi di atmosfer.
4) Pembentukan awan: Uap air yang naik mendingin ketika mencapai
ketinggian yang lebih tinggi di atmosfer dan membentuk awan.
5) Presipitasi: Ketika kondensasi di awan mencapai titik jenuh, uap air
mengembun menjadi tetesan air atau kristal es, dan jatuh ke permukaan
bumi dalam bentuk hujan, salju, atau hujan es.
6) Aliran permukaan: Air yang jatuh ke permukaan bumi mengalir melalui
aliran permukaan, seperti sungai, sungai kecil, atau saluran air, menuju
lautan atau danau.
7) Infiltrasi: Air yang mencapai tanah meresap ke dalam tanah, menyediakan
air tanah yang penting bagi tanaman, hewan, dan akuifer.
8) Intersepsi: Bagian air hujan yang ditangkap oleh tanaman atau benda
lainnya sebelum mencapai permukaan tanah.
9) Runoff: Air yang tidak dapat diserap oleh tanah atau ditahan oleh tanaman
mengalir ke sungai, danau, atau lautan.
10) Peralihan: Air yang mengalir ke lautan atau danau dapat mengalami proses
penguapan kembali ke atmosfer, menutupi siklus hidrologi.
Siklus hidrologi sedang sangat penting untuk mempertahankan keseimbangan
ekologi dan distribusi air di planet ini. Proses ini memengaruhi cuaca, pola curah
hujan, dan lingkungan hidup secara keseluruhan.

c. Siklus Hidrologi Panjang

Siklus hidrologi panjang, juga dikenal sebagai siklus air dalam skala waktu
yang lebih besar, melibatkan pergerakan air dalam jumlah yang lebih besar dan
berlangsung dalam periode yang lebih lama. Ini mencakup interaksi air antara
lautan, atmosfer, daratan, dan es beku. Berikut adalah tahapan-tahapan dalam siklus
hidrologi panjang:
1) Penguapan: Proses di mana air dari permukaan lautan, danau, sungai, dan
tanah menguap menjadi uap air ke atmosfer karena energi panas dari
matahari.
2) Transpirasi: Proses di mana tanaman menyerap air melalui akarnya dan
mengeluarkannya melalui daunnya ke atmosfer.
3) Konveksi: Udara yang panas naik karena penguapan dan transpirasi,
membawa uap air ke ketinggian yang lebih tinggi di atmosfer.
4) Pembentukan awan: Uap air yang naik mendingin ketika mencapai
ketinggian yang lebih tinggi di atmosfer dan membentuk awan.
5) Presipitasi: Ketika kondensasi di awan mencapai titik jenuh, uap air
mengembun menjadi tetesan air atau kristal es, dan jatuh ke permukaan
bumi dalam bentuk hujan, salju, atau hujan es.
6) Aliran permukaan: Air yang mengalir di permukaan bumi ke sungai,
sungai kecil, atau saluran air, menuju lautan atau danau.
7) Infiltrasi: Air yang mencapai tanah meresap ke dalam tanah, menyediakan
air tanah yang penting bagi tanaman, hewan, dan akuifer.
8) Intersepsi: Bagian air hujan yang ditangkap oleh tanaman atau benda
lainnya sebelum mencapai permukaan tanah.
9) Runoff: Air yang tidak dapat diserap oleh tanah atau ditahan oleh tanaman
mengalir ke sungai, danau, atau lautan.
10) Evaporasi: Air di lautan, danau, sungai, atau tanah menguap ke atmosfer.
11) Sublimasi: Proses di mana es langsung menguap menjadi uap air tanpa
melewati tahap cair terlebih dahulu, yang terjadi pada permukaan es beku
atau salju.
12) Transpor: Pergerakan air dalam bentuk uap, cair, atau es melintasi atmosfer
global, membentuk pola sirkulasi air yang kompleks di seluruh dunia.
Siklus hidrologi panjang memainkan peran penting dalam regulasi iklim
global, distribusi air, dan dukungan kehidupan di planet ini. Proses-proses ini
terhubung secara kompleks dan terus berulang, membentuk siklus air yang vital
bagi ekosistem dan kehidupan manusia.
2. Peta Daerah Aliran Sungai di Indonesia

Penjelasan
Berikut merupakan tata aliran air sungai yang berada di provinsi DKI Jakarta
Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah daerah yang di batasi punggung-punggung
gunung dimana air hujan yang jatuh pada daerah tersebut akan ditampung oleh
punggung gunung tersebut dan akan dialirkan melalui sungai-sungai kecil ke
sungai utama (Asdak, 1995). DAS termasuk suatu wilayah daratan yang
merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak-anak sungainya, yang berfungsi
menampung, menyimpan dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke
danau atau ke laut secara alami, yang batas di darat merupakan pemisah topografis
dan batas di laut sampai dengan daerah perairan yang masih terpengaruh aktivitas
daratan. (PP No 37 tentang Pengelolaan DAS, Pasal 1)

Anda mungkin juga menyukai