Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

SIKLUS HIDROLOGI

OLEH

NAMA : SULKIFLI
NIM : 20.023.22.201.159
KELAS : SIPIL 3

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN SIPIL
UNIVERSITAS ANDI DJEMMA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

siklus hidrologi adalah sirkulasi yang tidak pernah berhenti dari air
di bumi dimana air dapat berpindah dari darat ke udara kemudian ke darat
lagi bahkan tersimpan di bawah permukaan dalam tiga fasenya yaitu cair
(air), padat (es), dan gas (uap air). Daur hidrologi merupakan salah satu
dari daur biogeokimia. Siklus hidrologi memainkan peran penting dalam
cuaca, iklim, dan ilmu meteorologi.
Siklus hidrologi melibatkan pertukaran energi panas, yang
menyebabkan perubahan suhu. Misalnya, dalam proses penguapan, air
mengambil energi dari sekitarnya dan mendinginkan lingkungan.
Sebaliknya, dalam proses kondensasi, air melepaskan energi dengan
lingkungannya, pemanasan lingkungan. Siklus air secara signifikan
berperan dalam pemeliharaan kehidupan dan ekosistem di Bumi. Bahkan
saat air dalam reservoir masing-masing memainkan peran penting, siklus
air membawa signifikansi ditambahkan ke dalam keberadaan air di planet
kita.

B. Tujuan

Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini, yaitu agar mahasiswa


dapat mengetahui dan memahami tentang siklus hidrologi serta apa saja
tahapan-tahapan dalam sillus hidrologi.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Siklus Hidrologi


Siklus air atau siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah
berhenti dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer melalui
kondensasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi.
Pemanasan air laut oleh sinar matahari merupakan kunci proses
siklus hidrologi tersebut dapat berjalan secara terus menerus. Air
berevaporasi, kemudian jatuh sebagai presipitasi dalam bentuk hujan,
salju, hujan batu, hujan es dan salju (sleet), hujan gerimis atau kabut.
Pada perjalanan menuju bumi beberapa presipitasi dapat
berevaporasi kembali ke atas atau langsung jatuh yang kemudian
diintersepsi oleh tanaman sebelum mencapai tanah.
Jumlah keseluruhan air di bumi ini relative tetap dari masa ke masa,
karena mengalami suatu siklus atau serangkaian peristiwa yang
berlangsung terus menerus, dimana kita tidak tau kapan dan dimana
berawalnya dan berakhirnya sehingga terjadilah siklus hidrologi.
Matahari berfungsi sebagai motor pemanas, air yang ada di
permukaan bumi mengalami penguapan, kemudian uap air naik ke udara
(atmosfer).
Semakin ke atas suhu udara semakin turun (dingin). Sehingga uap air
akan mengalami pengembunan (kondensasi) dan menempel pada inti
kondensasi (debu), Kristal-kristal garam, asam-asam belerang, abu,
amoniak, sulfide dan ion, maka terbentuklah awan.
Apabila awan yang terbentuk tersebut semakin jenuh dengan uap air
maka terjadilah hujan (Presipitasi). Air hujan yang akan jatuh ke bumi
akan mengalir dipermukaan tanah (Run off), meresap ke dalam tanah
(Infiltrasi), dan sebagian lagi akauap (Evaporasi).
Air hujan yang mengalami infiltrasi akan meresap terus menuju ke
lapisan yang jenuh dengan air adalam tanah (air tanah). Air dalam tanah
tidak diam melainkan bergerak (baseflow). Pada bagian tertentu keluar
sebagian sebagian mata air (Spring water) atau dalam bentuk air arthesis,
lalu menuju ke sungai, danau, dan rawa-rawa. Akhirnya aliran air tersebut
akan sampai ke laut atau samudera.
Akibat pemanasan matahari, air laut kan kembali mengalami
penguapan. Terjadilah siklus air yang selalu berulang seperti itu.
Berikut gambar komponen siklus hidrologi :

B. Komponen Siklus Hidrologi


1. Transpirasi (penguapan dari tumbuhan )
Transpirasi adalah proses hilangnya air dalam
bentuk uap air dari jaringan hidup tanaman yang
terletak di atas permukaan tanah melewati stomata,
lubang kutikula, dan lentisel. Transpirasi
merupakan pengeluaran berupa uap H2O dan CO2,
terjadi siang hari saat panas.

2. Evaporasi (penguapan dari tanah, sungai / danau, laut)


proses di mana air yang ada di laut, rawa,
sungai dan lainnya menguap karena adanya
pemanasan dari sinar matahari. Dalam hal
ini, air diubah menjadi uap air atau gas,
sehingga bisa naik ke atmosfer.

3. Mendung (rain cloud)


suatu proses yang mengubah air dari bentuk gas
menjadi bentuk cair. Ketika uap air naik menuju
atmosfer, uap air tersebut menjadi lebih dingin
dan mengalami perubahan bentuk kembali yakni
menjadi tetesan air kecil. Hal tersebut terjadi
ketika uap air telah membentuk awan.
4. Hujan (precipitation)
Ketika uap air telah membentuk awan,
apabila terkena angin pasti awan tersebut
akan terbawa mengikuti arus angin. Jika
terdapat begitu banyak air yang mengembun,
sehingga udara tidak dapat mendukung
beratnya, maka air yang ada di awan tersebut
akan jatuh ke bumi dalam bentuk hujan.
Namun, tidak
semua air di
awan tersebut akan jatuh dalam bentuk
hujan, sebab bergantung pada suhu udara
di wilayah yang bersangkutan. Dapat
berupa bentuk cair atau hujan, tetapi dapat
juga berupa bentuk padat misalnya hujan
salju atau hujan es.

5. Limpasan (run off)


Run off memiliki nama lain limpasan
dimana pada tahap ini air hujan
kemudian akan bergerak. Pergerakan
yang terjadi dari permukaan yang lebih
tinggi ke yang lebih rendah dengan
sebelumnya melalui berbagai saluran.
Saluran yang dimaksud diantaranya
sungai, got, laut, danau hingga
samudera.

6. Infiltrasi (infiltration)
Tahap ini merupakan tahap dimana air hujan
kemudian berubah menjadi air tanah. Air hujan
yang turun ke bumi sendiri tak seluruhnya
mengalir seperti pada tahap limpasan, namun
demikian akan mengalir pula ke tanah. Proses
perembesan air hujan ke pori-pori tanah inilah
yang kemudian disebut sebagai infiltrasi untuk
kemudian kembali ke laut secara keseluruhan.
7. Perkolasi (percolation)
Perkolasi adalah tahap selanjutnya setelah
infiltrasi. Dalam tahap ini, air yang di serap
melalui pori-pori tanah, bergerak secara vertical
maupun horizontal menuju muka air tanah.

8. Aliran Air Tanah (ground water flow)


Yaitu suatu proses aliran yang terjadi
dibawah air tanah dari satu titik elevasi
lainnya yang lebih rendah hingga
kemudian menuju sungai atau laut.

9. Intrusi Air Asin (Salt Water Intrucion)


Intrusi air asin adalah naiknya batas antara
permukaan air tanah dengan permukaan
air laut kearah daratan, serta meresapnya
air laut atau air asin kedalam air tanah.
BAB III
KESIMPULAN

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa, Siklus air atau


siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari
atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer melalui kondensasi, presipitasi,
evaporasi dan transpirasi. Ada beberapa Cara Pergerakan Air, yaitu
Evaporasi/transpirasi, Infiltrasi/Perkolasi, dan Air Permukaan. Unsur-
unsur dalam siklus hidrologi, yaitu Evaporasi, Transpirasi, Virga,
Presipitasi, Intersepse, Stamp Flow, Through Flow, Ground Water,
Infiltrasi, Perkolasi, Sub Surface flow, dan Ground water flow.
DAFTAR PUSTAKA

Wikipedia. SIKLUS AIR. Diambil dari


http://id.wikipedia.org/wiki/Siklus-air

Organisasi Orang Komunitas & Perpustakaan Online Indonesia . 2008.


Jenis/Macam Siklus Hidrologi. Diambil dari
http://organisasi.org/jenis-macam-siklus-hidrologi-siklus-air-pendek-
sedang-panjang-di-bumi

Smart Klik. 2010. Pengertian Siklus Hidrologi. Diambil dari


http://www.g-excess.com/34757/pengertian-siklus-hidrologi/

https://www.gramedia.com/literasi/siklus-air/

https://www.gramedia.com/literasi/siklus-hidrologi/

Anda mungkin juga menyukai