Anda di halaman 1dari 18

Mata Kuliah :

Hidrologi

DEFINISI DAN SIKLUS HIDROLOGI

Oleh :
Dr. Ir. Lilik Ariyanto, S.T., M.T., I.P.M., ASEAN Eng.
SIKLUS HIDROLOGI
Sebuah siklus pastilah mempunyai beberapa tahapan. Tahapan- tahapan tersebut apabila tergabung
antara satu dengan yang lainnya maka akan terciptalah sebuah siklus. Dengan kata lain, siklus ini
terjadi karena adanya tahapan- tahapan yang saling berkaitan satu sama lain dan bentuknya
memutar.
Siklus hidrologi merupakan siklus atau sirkulasi air yang berasal dari Bumi kemudian menuju ke
atmosfer dan kembali lagi ke bumi yang berlangsung secara terus menerus. Karena bentuknya
memutar dan berlangsung secara berkelanjutan inilah yang menyebabkan air seperti tidak pernah
habis.
Melalui siklus ini, ketersediaan air di daratan bumi dapat tetap terjaga, proses siklus hidrologi juga
berdampak pada teraturnya suhu lingkungan, cuaca, hujan dan keseimbangan ekosistem bumi.
Pemanasan air laut oleh paparan sinar matahari merupakan kunci proses siklus hidrologi tersebut
dapat berjalan secara terus menerus. Air berevaporasi, kemudian jatuh sebagai presipitasi dalam
bentuk hujan, salju, hujan es dan salju (sleet), hujan gerimis atau kabut.
Selanjutnya, air hujan ini akan meresap ke dalam tanah (infiltrasi dan perkolasi) atau mengalir
menjadi air permukaan (run off). Air yang ada di permukaan serta sebagian air yang ada di bawah
permukaan, baik itu yang mengalir atau yang tergenang seperti air pada waduk, danau, rawa,
sungai.
2 Sumber: https://moondoggiesmusic.com/siklus-hidrologi/
SIKLUS HIDROLOGI

Air tersebut terkumpul dan mengalir yang akhirnya membentuk sungai yang mengalir
menuju laut.Baik aliran air yang berada di bawah tanah maupun air permukaan keduanya
menuju ke tubuh air di permukaan Bumi (laut, danau dan waduk).
Panasnya air laut didukung oleh sinar matahari karena matahari merupakan kunci sukses
dari siklus hidrologi sehingga mampu berjalan secara terus menerus kemudian air
berevoporasi, kemudian jatuh ke bumi sebagai prespitasi dengan bentuk salju, gerimis
atau atau kabut, hujan, hujan es dan salju dan hujan batu.
Dengan kata lain hidrosfer merupakan semua air yang berada di Bumi, baik dalam bentuk
cair yakni air, padat berupa es dan salju, maupun dalam bentuk gas yakni berupa uap air.

3
SIKLUS HIDROLOGI

4
SIKLUS HIDROLOGI

5
SIKLUS HIDROLOGI

6
TAHAPAN SIKLUS HIDROLOGI
Evaporasi
Siklus hidrologi berawal dengan terjadinya penguapan air yang ada di permukaan bumi. Air-air yang
tertampung di danau, sungai, laut, bendungan atau waduk berubah menjadi uap air dengan bantuan
panas matahari. Penguapan serupa juga terjadi pada air yang terdapat di permukaan tanah.
Penguapan semacam ini disebut dengan istilah evaporasi.
Evaporasi adalah Suatu proses yang mengubah air yang berwujud cair menjadi air dalam wujud gas
atau biasa disebut dengan penguapan. sehingga memungkinkan ia untuk naik ke atas atmosfer bumi.
Semakin tinggi panas matahari (misalnya saat musim kemarau), maka jumlah air yang menjadi uap
air dan naik ke atmosfer bumi.

7
TAHAPAN SIKLUS HIDROLOGI
Transpirasi
Penguapan air ini bukan hanya terjadi di badan air dan tanah. Penguapan air juga dapat
berlangsung di jaringan makhluk hidup, seperti hewan dan tumbuhan. Penguapan semacam ini
dikenal dengan istilah transpirasi. selain itu, transpirasi juga mengubah air yang berwujud cair
dalam jaringan makhluk hidup menjadi uap air dan membawanya naik ke atas menuju atmosfer.
Akan tetapi, jumlah air yang menjadi uap melalui proses transpirasi umumnya jauh lebih sedikit
dan lebih kecil dibandingkan dengan jumlah uap air yang dihasilkan melalui proses evaporasi.

8
TAHAPAN SIKLUS HIDROLOGI
Kondensasi
Kondensasi merupakan proses berubahnya uap air menjadi partikel- partikel es. Ketika uap air dari
proses evaporasi, transpirasi, evapotranspirasi, dan sublimasi sudah mencapai ketinggian tertentu,
uap air tersebut akan berubah menjadi partikel-partikel es yang berukuran sangat kecil melalui
proses konsendasi.
Perubahan wujud ini terjadi karena pengaruh suhu udara yang sangat rendah saat berada di
ketinggian tersebut. Partikel- partikel es yang terbentuk tersebut akan saling mendekati satu sama
lain dan bersatu hingga membentuk sebuah awan.
Semakin banyak partikel es yang bersatu, maka akan semakin tebal dan juga hitam awan yang
terbentuk. Inilah hasil dari proses kondensasi.

9
TAHAPAN SIKLUS HIDROLOGI
Sublimasi
Tahapan yang lainnya adalah sublimasi yaitu proses naiknya uap air ke atas atmosfer bumi.
Sumblimasi merupakan proses perubahan es di kutub atau di puncak gunung menjadi uap air,
tanpa harus melalui proses pencairan. Sublimasi ini juga tidak sebanyak penguapan (evaporasi
maupun transpirasi), namun meski sedikit tetap saja sublimasi ini tetap berkontribusi erat terhadap
jumlah uap air yang naik ke atmosfer, namun jumlah air yang di hasilkan menjadi lebih sedikit.
Dibandingkan dengan evaporasi maupun transpirasi, proses sublimasi ini berjalan lebih lambat dari
pada keduanya. Sublimasi ini terjadi pada tahap siklus hidrologi panjang.

10
TAHAPAN SIKLUS HIDROLOGI
Adveksi
Adveksi merupakan perpidahan awan dari satu titik ke titik lainnya namun masih dalam satu horizontal. Jadi
setelah partikel- partikel es membentuk sebuah awan yang hitam dan gelap, awan tersebut dapat berpindah dari
satu titik ke titik yang lain dalam satu horizontal.
Proses adveksi ini terjadi karena adanya angin maupun perbedaan tekanan udara sehingga mengakibatkan awan
tersebut berpindah. Adveksi adalah proses perpindahan awan dari satu titik ke titik lain dalam satu horizontal
akibat arus angin atau perbedaan tekanan udara.
Proses adveksi ini memungkinkan awan yang terbentuk dari proses kondensasi akan menyebar dan berpindah
dari atmosfer yang berada di lautan menuju atmosfer yang ada di daratan. Namun perlu diketahui bahwa tahapan
adveksi ini tidak selalu terjadi dalam proses hidrologi, tahapan ini tidak terjadi dalam siklus hidrologi pendek.

11
TAHAPAN SIKLUS HIDROLOGI
Run off
Proses terjadinya siklus hidrologi selanjutnya ialah tahap run off. Tahapan run off ini terjadi ketika
sudah di permukaan Bumi. Run off (limpasan) ialah suatu proses pergerakan air dari tempat yang
tinggi menuju tempat rendah di permukaan bumi.
Proses pergerakan air ini berlangsung melalui saluran-saluran air contohnya danau, got, muara,
sungai, laut hingga samudra. Dalam proses inilah air yang mengalami siklus hidrologi akan kembali
ke lapisan hidrosfer.

12
TAHAPAN SIKLUS HIDROLOGI
Infiltrasi
Proses selanjutnya adalah proses infiltrasi. Air yang sudah berada di bumi akibat proses presipitasi, tidak
semuanya mengalir di permukaan bumi dan mengalami run off. Sebagian kecil dari air tersebut akan bergerak
menuju ke pori- pori tanah, merembes, dan menumpuk menjadi air tanah.
Proses pergerakan air ke dalam pori- pori tanah ini disebut sebagai proses infiltrasi. Proses infiltrasi akan secara
lambat membawa air tanah untuk menuju kembali ke laut.
Setelah melalui proses run off dan infiltrasi, kemudian air yang telah mengalami siklus hidrologi akan kembali
berkumpul ke lautan. Dalam waktu yang berangsur- angsur, air tersebut akan kembali mengalami siklus
hidrologi yang baru, dimana diawali dengan evaporasi. Dan itulah beberapa dari tahapan siklus hidrologi.

13
JENIS SIKLUS HIDROLOGI
Siklus Hidrologi Pendek
Siklus hidrologi pendek merupakan siklus hidrologi yang tidak mengalami proses adveksi. Uap air yang terbentuk
melalui siklus hidrologi akan diturunkan melalui hujan yang terjadi di daerah sekitar laut tersebut. Pada siklus
ini, uap air akan diturunkan menuju sekitar laut melalui hujan. Berikut adalah penjelasan mengenai siklus
hidrologi pendek:
1. Air laut mengalami proses penguapan dan berubah menjadi uap air akibat adanya panas matahari
2. Uap air akan mengalami kondensasi dan membentuk awan
3. Awan yang terbentuk akan menjadi hujan di permukaan laut

14
JENIS SIKLUS HIDROLOGI
Siklus Hidrologi Sedang
Siklus hidrologi sedang adalah siklus hidrologi yang umum terjadi di Indonesia. Siklus ini terjadi saat air yang
berada pada badan air (danau, rawa, laut, sungai) menguap, terkondensasi menjadi awan, kemudian awan
tersebut bergerak ke tempat lain karena terdorong oleh angin atau karena perbedaan tekanan dan menurunkan
hujan di permukaan tanah:
1. Air laut mengalami proses evaporasi dan berubah menjadi uap air akibat adanya panas matahari
2. Uap air mengalami adveksi karena angin sehingga bergerak menuju daratan
3. Di atmosfer daratan, uap air membentuk awan dan berubah menjadi hujan
4. Air hujan di permukaan daratan akan mengalami run off menuju sungai dan kembali ke laut

15
JENIS SIKLUS HIDROLOGI
Siklus Hidrologi Panjang
Siklus hidrologi panjang adalah siklus hidrologi yang umumnya terjadi di daerah beriklim subtropis atau daerah
pegunungan. Siklus hidrologi panjang sebenarnya sama peristiwanya dengan siklus hidrologi sedang. Yang
membedakannya adalah siklus ini memiliki daerah yang sangat luas sehingga perubahannya terjadi menjadi
hujan salju dan mengalir melalui sungai dan akan kembali menuju laut:
1. Air laut yang terkena pemanasan sinar matahari akan mengalami penguapan dan menjadi uap air
2. Uap air yang telah terbentuk akan mengalami proses sublimasi
3. Kemudian awan terbentuk dengan mengandung kristal-kristal es
4. Awan mengalami proses adveksi dan kemudian bergerak ke daratan
5. Awan akan mengalami presipitasi dan kemudian akan turun sebagai salju
6. Salju akan terakumulasi menjadi gletser
7. Gletser tersebut akan mencair karena adanya pengaruh suhu udara dan membentuk aliran sungai
8. Air yang berasal dari gletser akan mengalir di sungai tersebut kemudian akan kembali ke laut

16
PERTANYAAN LATIHAN

Jawablah pertanyaan di bawah ini sebagai bentuk Latihan untuk persiapan Ujian Tengah Semester
(UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS) :

1. Jelaskan yang dimaksud dengan siklus hidrologi !

2. Jelaskan tahapan siklus hidrologi !

3. Jelaskan yang dimaksud dengan presipitasi !

4. Jelaskan siklus hidrologi panjang !

5. Jelaskan yang dimaksud dengan infiltrasi !

17
“ Setialah pada perkara kecil, maka akan diberikan kepadamu perkara yang lebih
besar “

SEKIAN DAN TERIMAKASIH


Lilik Ariyanto

Hp/WA: 0813 79 504 506


Email: lilikariyanto2020@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai