Anda di halaman 1dari 34

Dalam Materi Bahan alam ini akan di bahas tentang air, udara, batuan dan tanah.

berikut adalah penjelasannya.

TENTANG AIR
Air adalah senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini
di Bumi, tetapi tidak di planet lain. Air menutupi hampir 71% permukaan Bumi. Terdapat 1,4
triliun kilometer kubik (330 juta mil³) tersedia di Bumi. Rumus kimianya adalah H 2O, artinya
setiap molekulnya mengandung satu oksigen dan dua atom hidrogen yang dihubungkan oleh
ikatan kovalen. Air sebagian besar terdapat di laut (air asin) dan pada lapisan-lapisan es (di
kutub dan puncak-puncak gunung), akan tetapi juga dapat hadir sebagai awan, hujan, sungai,
muka air tawar, danau, uap air, dan lautan es. Air dalam objek-objek tersebut bergerak
mengikuti suatu siklus air, yaitu: melalui penguapan, hujan, dan aliran air di atas permukaan
tanah (runoff, meliputi mata air, sungai, muara) menuju laut. Air bersih penting bagi kehidupan
manusia.

Untuk mendapatkan air tawar dari air laut bisa dilakukan dengan cara osmosis terbalik, yaitu
suatu proses penyaringan air laut dengan menggunakan tekanan dialirkan melalui suatu
membran saring. Sistem ini disebut SWRO (Sea water Reverse Osmosis) dan banyak digunakan
pada kapal laut atau instalasi air bersih di pantai dengan bahan baku air laut.

Cara lain adalah dengan menggunakan pesawat Fresh Water Generator (FWG). Fresh Water
Generator (FWG) adalah pesawat pembuat air tawar dengan jalan menguapkan air laut
didalam penguap (Evaporator) dan uap air laut tersebut didinginkan dengan cara kondensasi
di dalam pesawat Destilasi/kondensor (pengembun), sehingga menghasilkan air kondensasi
yang disebut kondensat. Fresh water generator, merupakan salah satu pesawat bantu yang
penting di atas kapal. Hal ini di karenakan dengan menggunanaka FWG (Fresh water
generator) dapat menghasilkan air tawar yang dapat digunakan untuk minum, memasak,
mencuci dan bahkan menjalankan mesin penting lainnya yang menggunakan air tawar sebagai
media pendingin.

Di banyak tempat di dunia terjadi kekurangan persediaan air. Selain di Bumi, sejumlah besar
air juga diperkirakan terdapat pada kutub utara dan selatan planet Mars, serta pada bulan-
bulan Europa dan Enceladus. Air dapat berwujud padatan (es), cairan (air) dan gas (uap air).
Air merupakan satu-satunya zat yang secara alami terdapat di permukaan Bumi dalam ketiga
wujudnya tersebut. Pengelolaan sumber daya air yang kurang baik dapat menyebakan
kekurangan air, monopolisasi serta privatisasi dan bahkan menyulut konflik. Indonesia telah
memiliki undang-undang yang mengatur sumber daya air sejak tahun 2004, yakni Undang
Undang nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air .

Siklus air atau siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfer
ke bumi dan kembali ke atmosfer melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi.

Pemanasan air laut oleh sinar matahari merupakan kunci proses siklus hidrologi tersebut
dapat berjalan secara terus menerus. Air berevaporasi, kemudian jatuh sebagai presipitasi
dalam bentuk hujan, salju, hujan es dan salju (sleet), hujan gerimis atau kabut.

Pada perjalanan menuju bumi beberapa presipitasi dapat berevaporasi kembali ke atas atau
langsung jatuh yang kemudian diintersepsi oleh tanaman sebelum mencapai tanah. Setelah
mencapai tanah, siklus hidrologi terus bergerak secara terus menerus dalam tiga cara yang berbeda:
● Evaporasi / transpirasi - Air yang ada di laut, daratan, sungai, tanaman, dan
sebagainya menguap ke angkasa (atmosfer) dan menjadi awan. Pada keadaan jenuh,
uap air (awan) itu akan menjadi bintik-bintik air yang selanjutnya akan turun
(presipitasi) dalam bentuk hujan, salju, hujan es.
● Infiltrasi / Perkolasi ke dalam tanah - Air bergerak ke dalam tanah melalui celah-celah
dan pori-pori tanah dan batuan menuju muka air tanah. Air dapat bergerak akibat aksi
kapiler atau air dapat bergerak secara vertikal atau horizontal di bawah permukaan
tanah hingga air tersebut memasuki kembali sistem air permukaan.
● Run off /Air Permukaan - Air bergerak di atas permukaan tanah dekat dengan
aliran utama dan danau; makin landai lahan dan makin sedikit pori-pori tanah, maka
aliran permukaan semakin besar. Aliran permukaan tanah dapat dilihat biasanya pada
daerah urban. Sungai-sungai bergabung satu sama lain dan membentuk sungai utama
yang membawa seluruh air permukaan di sekitar daerah aliran sungai menuju laut.

Air permukaan, baik yang mengalir maupun yang tergenang (danau, waduk, rawa), dan
sebagian air bawah permukaan akan terkumpul dan mengalir membentuk sungai dan berakhir
ke laut. Proses perjalanan air di daratan itu terjadi dalam komponen-komponen siklus
hidrologi yang membentuk sistem Daerah Aliran Sungai (DAS). Jumlah air di bumi secara
keseluruhan relatif tetap, yang berubah adalah wujud dan tempatnya. Tempat terbesar terjadi
di laut.

Macam-Macam dan Tahapan Proses Siklus Air :

● Siklus Pendek / Siklus Kecil

1. Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari


2. Terjadi kondensasi dan pembentukan awan
3. Turun hujan di permukaan laut

● Siklus Sedang

1. Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari


2. Terjadi evaporasi
3. Uap bergerak oleh tiupan angin ke darat
4. Pembentukan awan
5. Turun hujan di permukaan daratan
6. Air mengalir di sungai menuju laut kembali

● Siklus Panjang / Siklus Besar

1. Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari


2. Uap air mengalami sublimasi
3. Pembentukan awan yang mengandung kristal es
4. Awan bergerak oleh tiupan angin ke darat
5. Pembentukan awan
6. Turun salju
7. Pembentukan gletser
8. Gletser mencair membentuk aliran sungai
9. Air mengalir di sungai menuju darat dan kemudian ke laut

Berikut adalah gambar lengkap dari siklus air


Berikut ini adalah istilah-istilah yang terjadi dalam siklus air/Siklus Hidrologi

1. Evaporasai
Evaporasi adalah Suatu proses yang mengubah air yang berwujud cair menjadi air
dalam wujud gas atau biasa disebut dengan penguapan. sehingga memungkinkan ia
untuk naik ke atas atmosfer bumi. Semakin tinggi panas matahari (misalnya saat musim
kemarau), maka jumlah air yang menjadi uap air dan naik ke atmosfer bumi.

2. Transpirasi
Penguapan air ini bukan hanya terjadi di badan air dan tanah. Penguapan air juga dapat
berlangsung di jaringan makhluk hidup, seperti hewan dan tumbuhan. Penguapan
semacam ini dikenal dengan istilah transpirasi. selain itu, transpirasi juga mengubah air
yang berwujud cair dalam jaringan makhluk hidup menjadi uap air dan membawanya
naik ke atas menuju atmosfer. Akan tetapi, jumlah air yang menjadi uap melalui proses
transpirasi umumnya jauh lebih sedikit dan lebih kecil dibandingkan dengan jumlah uap air
yang dihasilkan melalui proses evaporasi.

3. Kondensasi
Kondensasi merupakan proses berubahnya uap air menjadi partikel- partikel es. Ketika
uap air dari proses evaporasi, transpirasi, evapotranspirasi, dan sublimasi sudah
mencapai ketinggian tertentu, uap air tersebut akan berubah menjadi partikel-partikel
es yang berukuran sangat kecil melalui proses konsendasi.
Perubahan wujud ini terjadi karena pengaruh suhu udara yang sangat rendah saat
berada di ketinggian tersebut. Partikel- partikel es yang terbentuk tersebut akan saling
mendekati satu sama lain dan bersatu hingga membentuk sebuah awan.
Semakin banyak partikel es yang bersatu, maka akan semakin tebal dan juga hitam
awan yang terbentuk. Inilah hasil dari proses kondensasi.

4. Sublimasi
Tahapan yang lainnya adalah sublimasi yaitu proses naiknya uap air ke atas atmosfer
bumi. Sumblimasi merupakan proses perubahan es di kutub atau di puncak gunung
menjadi uap air, tanpa harus melalui proses pencairan. Sublimasi ini juga tidak
sebanyak penguapan (evaporasi maupun transpirasi), namun meski sedikit tetap saja
sublimasi ini tetap berkontribusi erat terhadap jumlah uap air yang naik ke atmosfer,
namun jumlah air yang di hasilkan menjadi lebih sedikit.
Dibandingkan dengan evaporasi maupun transpirasi, proses sublimasi ini berjalan lebih
lambat dari pada keduanya. Sublimasi ini terjadi pada tahap siklus hidrologi panjang.

5. Adveksi
Adveksi merupakan perpidahan awan dari satu titik ke titik lainnya namun masih dalam
satu horizontal. Jadi setelah partikel- partikel es membentuk sebuah awan yang hitam
dan gelap, awan tersebut dapat berpindah dari satu titik ke titik yang lain dalam satu
horizontal.
Proses adveksi ini terjadi karena adanya angin maupun perbedaan tekanan udara
sehingga mengakibatkan awan tersebut berpindah. Adveksi adalah proses perpindahan
awan dari satu titik ke titik lain dalam satu horizontal akibat arus angin atau perbedaan
tekanan udara.
Proses adveksi ini memungkinkan awan yang terbentuk dari proses kondensasi akan
menyebar dan berpindah dari atmosfer yang berada di lautan menuju atmosfer yang
ada di daratan. Namun perlu diketahui bahwa tahapan adveksi ini tidak selalu terjadi
dalam proses hidrologi, tahapan ini tidak terjadi dalam siklus hidrologi pendek.

6. Run off
Proses terjadinya siklus hidrologi selanjutnya ialah tahap run off. Tahapan run off ini
terjadi ketika sudah di permukaan Bumi. Run off (limpasan) ialah suatu proses
pergerakan air dari tempat yang tinggi menuju tempat rendah di permukaan bumi.
Proses pergerakan air ini berlangsung melalui saluran-saluran air contohnya danau,
got, muara, sungai, laut hingga samudra. Dalam proses inilah air yang mengalami siklus
hidrologi akan kembali ke lapisan hidrosfer.

7. Infiltrasi
Proses selanjutnya adalah proses infiltrasi. Air yang sudah berada di bumi akibat proses
presipitasi, tidak semuanya mengalir di permukaan bumi dan mengalami run off.
Sebagian kecil dari air tersebut akan bergerak menuju ke pori- pori tanah, merembes,
dan menumpuk menjadi air tanah.
Proses pergerakan air ke dalam pori- pori tanah ini disebut sebagai proses infiltrasi.
Proses infiltrasi akan secara lambat membawa air tanah untuk menuju kembali ke laut.
Setelah melalui proses run off dan infiltrasi, kemudian air yang telah mengalami siklus
hidrologi akan kembali berkumpul ke lautan. Dalam waktu yang berangsur- angsur, air
tersebut akan kembali mengalami siklus hidrologi yang baru, dimana diawali dengan
evaporasi. Dan itulah beberapa dari tahapan siklus hidrologi.
https://moondoggiesmusic.com/siklus-hidrologi/ diakses 20 Mei 2019

https://id.wikipedia.org/wiki/Air diakses 20 mei 2019

Berikut adalah beberapa fakta unik tentang air.


1 Manusia lebih membutuhkan air untuk bertahan hidup lebih lama. Karena manusia bisa
hidup selama sebulan tanpa asupan makanan tetapi hanya mampu bertahan hidup
seminggu tanpa meminum air.

2 Proses Pernapasan kita itu membutuhkan seidaknya 1,7 Liter air setiap harinya

3 Dalam waktu 100 tahun, sebuah molekul air menghabiskan 98 tahun di laut, 20 bulan
seperti es, sekitar 2 minggu di danau dan sungai, dan kurang dari seminggu di atmosfer.

4 Air adalah satu-satunya substance yang ditemukan secara alami di bumi dalam 3
bentuk: cair, gas, padat.

5 Jumlah total air dalam tubuh orang dewasa rata-rata adalah 37 liter. a. Otak manusia
mengandung 75% air. b. Sedangkan tulang manusia adalah 25% air. c. Dan juga darah
manusia adalah 83% air. *alasan kenapa ada air di dalam tubuh kita (darah,tulang dan
otak kita) #Air menstabilkan suhu badan #Air mengangkut nutrisi dan oksigen ke dalam
sel air melembabkan udara #dalam paru-paru air meningkatkan kadar metabolisma!
#Air melindungi organ-organ #Air membantu organ-organ untuk serap nutrisi dengan
baik .

6 75% dari ayam adalah air. 80% dari nanas adalah air. 95% dari tomat adalah air. 70%
dari gajah adalah air.

7 2/3 dari air yang digunakan di rumah digunakan di kamar mandi.

8 Setiap hari, matahari menguapkan 1 triliun ton air. 1 pohon akan mengeluarkan 265
liter (70 galon) air per hari dalam penguapan. Satu acre jagung akan mengeluarkan
15.000 liter (4.000 galon) air per hari dalam penguapan.

9 Jumlah total air di bumi memiliki volume sekitar 344 juta kilometer kubik. 315 juta
kilometer kubik air laut.

a. 9 juta mil kubik air tanah dalam akuifer.

b. Posisi 7 juta mil kubik beku dalam es di kutub.

c. 53.000 kilometer kubik air melewati danau planet dan sungai.

d. 4.000 kilometer kubik air kelembaban atmosfer.

e. 3.400 kilometer kubik air terkunci di dalam tubuh makhluk hidup.

10 Tidak baik terlalu banyak minum air. Minum terlalu banyak air dapat menyebabkan
keracunan air. Keracunan air terjadi ketika air mencairkan tingkat natrium dalam aliran
darah dan menyebabkan ketidakseimbangan air di otak. Keracunan air kemungkinan
besar terjadi selama periode kinerja atletik intens.

11 Katakan seseorang hanya perlu sekitar 4 liter air minum per hari, lebih dari 2000 liter
air diperlukan untuk mencukupi kebutuhan tiap orang. 85 galon air dibutuhkan untuk
memproduksi satu pon telur, 150 galon untuk memproduksi sepotong roti, dan 1000
galon untuk memproduksi satu pon kentang. Tapi lebih dari setengah air yang
digunakan untuk irigasi hilang karena penguapan. Yang cukup mengejutkan, sebotol air
lebih menghabiskan biaya ketimbang susu, minyak atau bahkan gas.

12 Jumlah total air yang ada di Bumi saat ini relatif sama dengan saat Bumi ini
tercipta.Yang berubah adalah bentuk dari air tersebut dalam siklus air yang berlangsung
terus menerus. Jadi air yang dipakai mandi oleh Pangeran Diponegoro, Newton, atau
Jackie Chan bisa jadi sama dengan air yang sedang anda pakai untuk minum sekarang.

13 Meskipun air meliputi 70% dari permukaan bumi, kebanyakan darinya terlalu asin
untuk diminum. Tiga per empat dari air tawar yang tersedia diperoleh dari gunung es
kutub, dan dalam bentuk glasier (sungai es). Sisa air tawar tersedia dalam bentuk air
tanah, sungai, danau dan arus ada lebih dari dua ratus lima puluh sungai di dunia.

14 Kualitas air di berbagai tempat di dunia telah menurun, khususnya daerah perkotaan. Di
India, lebih dari empat juta hektar tanah pertanian telah hilang karena penyedotan air
(water loging), atau peningkatan kadar garam. Banyak penyakit muncul dari air, dan
penyakit disebabkan oleh kurangnya air bersih untuk mandi, menimpa jutaan orang
tiap tahun. Mungkin fakta yang paling mengerikan adalah pada 20 tahun nanti, mungkin
tidak akan tersedia air tawar yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar setengah
populasi dunia saat itu. Ini adalah alasan kenapa lebih dari 10.000 tanaman desalinasi
telah ditanam, terutama di Timur Tengah.

Berikut ini adalah beberapa mitos tentang air


1 KITA PERLU 8 GELAS AIR SETIAP HARI FAKTANYA : Kita mungkin butuh 8 gelas air
dalam sehari supaya tetap sehat tapi sebenarnya kebutuhan ini tergantung pada ukuran
tubuh, beratnya aktivitas yang dijalani dan suhu lingkungan sekitar kita. Kebutuhan air
dalam tubuh kita sudah tercukupi jika air senimu berwarna kuning pucat dan tidak
merasa haus (kehausan adalah tanda dehidrasi). Tapi air bukan satu-satunya minuman
pencegah dehidrasi: jus dan minuman yang mengandung ion juga bisa.

2 SEMUA AIR DALAM KEMASAN BOTOL SAMA SAJA FAKTANYA : air dalam kemasan
dibedakan berdasarkan sumbernya. Ada purified water yang berasal dari air keran yang
melewati proses penyaringan, spring water atau mata air yang berasal dari aquifer
(lapisan batuan penyimpan air) dan artesian water yang diambil dari sumber air jauh di
dalam tanah. Terakhir, ada mineral water yang diambil dari bawah tanah tapi
kandungan mineralnya lebih tinggi dibandingkan spring water. Rasa boleh beda tapi
selama produk air minum terdaftar dalam Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM),
semuanya aman.

3 AIR DALAM KEMASAN BOTOL TIDAK BAGUS UNTUK GIGI FAKTANYA : Memang betul
kandungan fluoride dalam air kemasan botol termasuk rendah, bahkan hampir tidak
ada, kecuali pada air minum yang mengandung mineral. Tapi, bukan berarti jika kamu
terbiasa minum air dalam kemasan botol lantas kemungkinan gigimu bakal mudah
rapuh, lho !

4 AIR DENGAN RASA BUAH DAN VITAMIN SAMA SEHATNYA DENGAN AIR PUTIH BIASA
FAKTANYA : Biarpun minum air dengan rasa buah memang lebih baik daripada tidak
minum sama sekali, air putih tetap yang paling baik buat tubuh karena bebas kalori (FYI,
600 ml air dengan rasa buah punya lebih banyak kalori dibandingkan sekaleng soda).
Tidak suka air putih? Pilih rasa buah yang mengandung kurang dari 10 kalori per botol.

Berikut adalah beberapa manfaat air


1 Air baik bagi perkembangan mental. Delapan puluh persen jaringan otak terbuat dari air.
Karena itu, air sangat penting untuk menjaga kandungan air bagi otak Anda. Uji klinis
telah membuktikan bahwa dehidrasi mengurang kinerja otak, untuk menyimpan memori
jangka pendek dan mengganggu konsentrasi.

2 Air dapat melindungi tubuh dari penyakit kronis. Arthritis atau gangguan pada otot-otot
atau jaringan-jaringan tubuh, kanker, dan penyakit jantung, adalah penyakit serius yang
telah menyerang jutaan orang. Tidak perlu khawatir karena air dapat menjauhkan Anda
dari penyakit-penyakit tersebut. Air bekerja seperti pelumas pada persendian,
pembersih bagi saluran pencernaan, dan pengontrol kadar garam dalam tubuh.
3 Air dapat membantu Anda mengontrol berat badan. Tidak hanya dapat menekan nafsu
makan, air juga baik bagi metabolisme tubuh anda. Sebuah penelitian menemukan
bahwa mengonsumsi enam cangkirair secara teratur selama setahun dapat melunturkan
2,4 kilogram lemak

4 Air baik bagi kesehatan tubuh dan gigi. Kerusakan gigi berasal dari penumpukan asam
yang menggerogoti enamel gigi, tetapi liur dapat menetralkan asam ini. Selama
kebutuhan tubuh akan air terpenuhi dengan baik, maka Anda akan memiliki air liur yang
cukup untuk menetralkan tingkat keasaman dalam mulut Anda.

http://infokabayan.blogspot.com/2011/03/semua-tentang-air-fakta-air-mitos-air.html

TENTANG TANAH.
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari tanah tidak terlepas dari pandangan, sentuhan dan perhatian
kita. Kita melihatnya, menginjaknya,menggunakannya dan memperhatikannya. Kita
bergantung dari tanah dan sebaliknya tanah-tanah yang baik dan subur tergantung dari cara
kita menggunakannya.

Tanah merupakan salah satu komponen abiotik pada permukaan bumi yang sangat penting
bagi makhluk hidup. Tanah menjadi sangat penting karena tanah menyediakan unsur hara,
seperti mineral, bahan organik, air dan udara bagi tumbuhan untuk proses fotosintesis. Suatu
tanah tersusun atas partikel-partikel tanah itu sendiri. Perbandingan partikel-partikel tanah
itu disebut dengan tekstur tanah. Tekstur tanah lalu dibagi kembali menjadi 3, yaitu pasir,
debu dan liat. Tekstur-tekstur tanah tersebut memiliki ciri-ciri yang berbeda begitu juga
dengan tingkat kesuburannya. Dengan mengetahui telstur tanah, maka kita akan menyadari
bahwa sebenarnya tanah memiliki keragaman yang sangat penting bagi kehidupan saat ini dan
masa yang akan datang.

Ciri-ciri alam sering kurang dimengerti. Bagi kita tanah merupakan salah satu ciri tersebut
yang ditemukan di mana saja dan kelihatannya selalu dekat dengan kita. Oleh karena hal itu
maka kita tidak berusaha menjawab pertanyaan apa itu tanah,bagaimana struktur dan
teksturnya serta apa saja komponen penyusunnya. Mungkin kita tidak menyadari bahwa
sebetulnya tanah di suatu tempat berbeda dengan tanah di tempat lain. Dan barangkali
sebagian besar dari kita tidak mengetahui, apa yang menyebabkan adanya perbedaan tersebut.

A. Definisi Tanah (Berdasarkan Pengertian yang Menyeluruh)


Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai tempattumbuh &
berkembangnya perakaran penopang tegak tumbuhnya tanaman dan menyuplai kebutuhan air
dan udara; secara kimiawi berfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara atau nutrisi
(senyawa organik dan anorganik sederhana dan unsur-unsur esensial seperti: N, P, K, Ca, Mg,
S, Cu, Zn, Fe, Mn, B, Cl); dan secara biologi berfungsi sebagai habitat biota (organisme) yang
berpartisipasi aktif dalam penyediaan hara tersebut dan zat-zat aditif (pemacu tumbuh,
proteksi) bagi tanaman,yang ketiganya secara integral mampu menunjang produktivitas tanah
untuk menghasilkan biomass dan produksi baik tanaman pangan, tanaman obat-obatan,
industri perkebunan, maupun kehutanan.

B. Fungsi Tanah adalah:

1. Tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran.


2. Penyedia kebutuhan primer tanaman (air, udara, dan unsur-unsur hara).
3. Penyedia kebutuhan sekunder tanaman (zat-zat pemacu tumbuh: hormon, vitamin, dan
asam-asam organik; antibiotik dan toksin anti hama; enzim yang dapat meningkatkan
kesediaan hara.
4. Sebagai habitat biota tanah, baik yang berdampak positif karena terlibat langsung atau tak
langsung dalam penyediaan kebutuhan primer dan sekunder tanaman tersebut, maupun
yang berdampak negatif karena merupakan hama & penyakit tanaman.

C. Tekstur Tanah
Tekstur tanah adalah keadaan tingkat kehalusan tanah yang terjadi karena terdapatnya
perbedaan komposisi kandungan fraksi pasir, debu dan liat yang terkandung pada tanah
(Badan Pertanahan Nasional). dari ketiga jenis fraksi tersebut partikel pasir mempunyai
ukuran diameter paling besar yaitu 2 - 0.05 mm, debu dengan ukuran 0.05 - 0.002 mm dan liat
dengan ukuran < 0.002 mm (penggolongan berdasarkan USDA). keadaan tekstur tanah sangat
berpengaruh terhadap keadaan sifat-sifat tanah yang lain seperti struktur tanah, permeabilitas
tanah, porositas dan lain-lain.

Segitiga tekstur merupakan suatu diagram untuk menentukan kelas-kelas tekstur tanah. ada
12 kelas tekstur tanah yang dibedakan oleh jumlah persentase ketiga fraksi tanah tersebut,
misalkan hasil analisis lab menyatakan bahwa persentase pasir (X) 32%, liat (Y) 42% dan debu
(Z) 26%, berdasarkan diagram segitiga tekstur maka tanah tersebut masuk kedalam golongan
tanah bertekstur pasir.

Menurut Hardjowigeno (1992) tekstur tanah menunjukkan kasar halusnya tanah. Tekstur
tanah merupakan perbandingan antara butir-butir pasir, debu dan liat. Tekstur tanah
dikelompokkan dalam 12 klas tekstur. Kedua belas klas tekstur dibedakan berdasarkan
prosentase kandungan pasir, debu dan liat.

Tabel : Proporsi Fraksi menurut Kelas Tekstur Tanah

Kelas Proporsi (%) fraksi tanah


Tekstur Pasir Debu Liat
Tanah
Pasir (Sa 85 15 10
ndy)
Pasir 70-90 30 15
Berlem
pung (L
oam
Sandy)
Lempung 40-87,5 50 20
Berpasi
r (Sand
y Loam)
Lempung 22,5- 30-50 10-30
(Loam) 52,5
Lempung 45-80 30 20-37,5
Liat
Berpasi
r
(Sandy-
Clay-
Loam)
Lempung 20 40-70 27,5-40
Liat
berdeb
u (Sand
y-silt
loam)
Lempung 20-45 15-52,5 27,5-40
Berliat
(Clay
Loam)
Lempung 47,5 50-87,5 27,5
Berdeb
u (Silty
Loam)
Debu (Sil 20 80 12,5
t)
Liat 45-62,5 20 37,5-57,5
Berpasi
r (Sand
y-Clay)
Liat 20 40-60 40-60
Berdeb
u (Silty-
Clay)
45 40 40
Liat (Cl
ay)

Tekstur tanah di lapangan dapat dibedakan dengan cara manual yaitu dengan memijit tanah
basah di antara jari jempol dengan jari telunjuk, sambil dirasakan halus kasarnya yang meliputi
rasa keberadaan butir-butir pasir, debu dan liat, dengan cara sebagai berikut:

No Jenis tanah Gambar


1 Apabila rasa kasar terasa sangat jelas, tidak
melekat, dan tidak dapat dibentuk bola dan
gulungan, maka tanah tersebut tergolong
bertekstur Pasir(Sandy).

2 Apabila rasa kasar terasa jelas, sedikit sekali


melekat, dan dapat dibentuk bola tetapi mudah
sekali hancur, maka tanah tersebut tergolong
bertekstur Pasir Berlempung (Loam Sandy).

3 Apabila tidak terasa kasar dan tidak licin, agak


melekat, dapat dibentuk agak teguh, dan
dapat sedikit dibuat gulungan dengan permukaan
mengkilat, maka tanah tersebut tergolong
bertekstur Lempung (Loam).

4 Apabila terasa licin, agak melekat, dapat dibentuk


bola agak teguh, dan gulungan dengan
permukaan mengkilat, maka tanah tersebut
tergolong bertekstur Lempung Berdebu (Silty
Loam).

5 Apabila terasa licin sekali, agak melekat, dapat


dibentuk bola teguh, dan dapat digulung
dengan permukaan mengkilat, maka tanah
tersebut tergolong bertekstur Debu (Silt).

6 Apabila terasa agak licin, agak melekat, dapat


dibentuk bola agak teguh, dan dapat dibentuk
gulungan yang agak mudah hancur, maka tanah
tersebut tergolong bertekstur Lempung Berliat
(ClayLoam).
7 Apabila terasa halus dengan sedikit bagian agak
kasar, agak melekat, dapat dibentuk bola agak
teguh, dan dapat dibentuk gulungan mudah
hancur, maka tanah tersebut tergolong
bertekstur Lempung Liat Berpasir (Sandy-Clay-
Loam).

8 Apabila terasa halus, terasa agak licin, melekat,


dan dapat dibentuk bola teguh, serta dapat
dibentuk gulungan dengan permukaan mengkilat,
maka tanah tersebut tergolong bertekstur
Lempung Liat Berdebu (Sandy-siltloam).

9 Apabila terasa halus, berat tetapi sedikit kasar,


melekat, dapat dibentuk bola teguh, dan mudah
dibuat gulungan, maka tanah tersebut tergolong
bertekstur Liat Berpasir (Sandy-Clay).

10 Apabila terasa halus, berat, agak licin, sangat


lekat, dapat dibentuk bola teguh, dan mudah
dibuat gulungan,maka tanah tersebut tergolong
bertekstur Liat Berdebu (Silty-Clay).

11 Apabila terasa berat dan halus, sangat lekat,


dapat dibentuk bola dengan baik, dan mudah
dibuat gulungan, maka tanah tersebut tergolong
bertekstur Liat (Clay).

Tanah bertekstur halus didominasi oleh tanah liat dengan tekstur yang lembut dan licin yang
memiliki permukaan yang lebih halus dibandingkan dengan tanah bertekstur kasar yang
biasanya berbentuk pasir. Sehingga tanah-tanah yang bertekstur halus memiliki kapasitas
dalam proses penyerapan unsur-unsur hara yang lebih besar dibandingkan dengan tanah yang
bertekstur kasar. Namun, pada tanah bertekstur lembut ini umumnya lebih subur
dibandingkan dengan tanah bertekstur kasar. Karena banyak mengandung unsure hara dan
bahan organic yang dibutuhkan oleh tanaman serta mudah dalam menyerap unsur hara.

Sedangkan pada tanah bertekstur kasar lebih porus dan laju infiiltrasinya lebih cepat.
Walaupun demikian tanah bertekstur halus memiliki kapasitas memegang air yang lebih besar
daripada tanah pasir karena memiliki permukaan yang lebih banyak yang berfungsi dalam
retensi air (water retension). Tanah-tanah bertekstur kasar memiliki makro porus yang lebih
banyak, yang berfungsi dalam pergerakkan udara dan air.

Semakin halus tekstur tanahnya maka kapasitas adsorpsi menahan unsur – unsur hara lebih
besar, dan lebih banyak mengandung unsure hara dan bahan organik yang dibutuhkan
tanaman, kapasitas memegang air juga lebih besar sebab memiliki permukaan yang lebih luas.
Sedangkan tanah bertekstur kasar memiliki laju infiltrasi yang cepat dan lebih porus. Sehingga
unsure hara akan ikut hanyut dan yang tertahan didalam tanah semakin sedikit.

Perbedaan Tekstur Tanah


1. Kemampuan Fisik
a. Pasir = Tidak dapat membentuk bola gulungan, rasa kasar, tidak melekat, referansi air
rendah, drainase cepat jika pasir basah dominan, tergenang jika debu dominan.
b. Debu = Membentuk bola yang teguh dapat sedikit digulung dengan permukaan yang
mengkilat. rasa licin sekali, agak melekat
c. Liat = Dapat membentuk bola yang baik, rasa berat, melekat sekali

2. Kemampuan Kimia
a. Pasir = Mineral yang paling umum kuarsa (SiO 2), Sedikit pengaruhnya terhadap sifat
kimia.
b. Debu = Mineral kuarsa (S,O2), Ferlspar dan mika dapat melepaskan Ca, Mg dan K akibat
pelapukan.
c. Liat = Mineral sekunder hasil pelapukan kimia mineral primer atau sintesis dan
beberapa hasil pelapukan mineral primer

3. Kemampuan Biologi
a. Pasir = Ditentukan oleh komposisi bahan induk dan tingkat pelapukan
b. Debu = Ditentukan oleh komposisi mineral bahan induk dan tingkat pelapukan
(mineral primer)
c. Liat = Karena ukurannya kecil antara <0,002 mm maka liat ini ditentukan dari hasil
pelapukan batu yang berasal dari materi debu dengan perbandingan yang kecil.

Faktor – faktor yang Faktor – faktor yang dipengaruhi


No No
mempengaruhi tekstur tanah tekstur tanah

1 Iklim 1 Kemampuan tanah memegang dan


menyimpan air

2 Bahan induk 2 Aerasi, serta permeabilitas

3 Topografi 3 Kapasitas tukar kation


4 Waktu 4 Kesuburan tanah.

5 Organisme 5 Infiltrasi

6 Laju pergerakan air ( perkolasi)

D. Struktur Tanah
Struktur tanah terbentuk melalui Agregasi berbagai partikel tanah yang menghasilkan
bentuk/susunan tertentu pada tanah.Struktur tanah juga menentukan ukuran dan jumlah
rongga antar partikel tanah yang mempengaruhi pergerakan air,udara,akar tumbuhan,dan
organisme tanah. Beberapa jenis struktur tanah adalah remah, butir(granular), lempeng,
balok, prismatik, dan tiang.
Pembagian jenis tanah yang dilakukan oleh para ilmuan ada berbagai macam. Berikut ini
adalah beberapa jenis tanah berdasarkan USDA (United States Department of Agriculture):
1. Entisols, adalah tanah yang terbentuk dari sedimen vulkanik serta batuan kapur &
metamorf.
2. Histosols, adalah tanah yang terbentuk dari pembusukkan jaringan tanaman sehingga
mengandung banyak bahan organik.
3. Inceptisols, adalah tanah mineral yang usianya masih muda.
4. Verticols, adalah tanah mineral dengan warna abu kehitaman, mengandung lempung 30
% banyak terdapat di daerah beriklim kering dan memiliki batuan induk kaya akan
kation.
5. Oxisols, adalah tanah yang mengalami pencucian sehingga kandungan zat hara sedikit
sementara kandungan alumunium dan besi tinggi.
6. Andisols, adalah tanah berwarna gelap yang terbentuk dari endapan vulkanik
7. Mollisols, adalah tanah mineral yang serupa dgn tanah praire, terbentuk dari Batuan
kapur.
8. Ultisols, adalah tanah yang berwarna kuning-merah yang telah mengalami pencucian.

Macam-macam struktur tanah


1. Struktur tanah berbutir (granular): Agregat yang membulat, biasanya diameternya tidak
lebih dari 2cm. Umumnya terdapat pada horizon A.

2. Kubus (Bloky): Berbentuk jika sumbu horizontal sama dengan sumbu vertikal. Jika
sudutnya tajam disebut kubus (angular blocky) dan jika sudutnya membulat maka disebut
kubus membulat (sub angular blocky). Ukuranya dapat mencapai 10 cm.
3. Lempeng (platy): Bentuknya sumbu horizontal lebih panjang dari sumbu vertikalnya.
Biasanya terjadi pada tanah liat yang baru terjadi secara deposisi (deposited).

4. Prisma: Bentuknya jika sumbu vertikal lebih panjang dari pada sumbu horizontal. Jadi
agregat terarah pada sumbu vertikal. Seringkali mempunyai 6 sisi dan diameternya mencapai
16 cm. Banyak terdapat pada horizon B tanah berliat. Jika bentuk puncaknya datar disebut
prismatik dan membulat disebut kolumner.

Berikut ini adalah Gambar susunan lapisan Tanah


Berikut adalah keterangan tentang gambar LapisanTanah:

O : Serasah / sisa-sisa tanaman (Oi) dan bahan organik tanah (BOT) hasil dekomposisi serasah
(Oa)
A : Horison mineral ber BOT tinggi sehingga berwarna agak gelap
E : Horison mineral yang telah tereluviasi (tercuci) sehingga kadar (BOT, liat silikat, Fe dan Al)
rendah tetapi pasir dan debu kuarsa (seskuoksida) dan mineral resisten lainnya tinggi,
berwarna terang
B : Horison illuvial atau horison tempat terakumulasinya bahan-bahan yang tercuci dari harison
diatasnya (akumulasi bahan eluvial).
C : Lapisan yang bahan penyusunnya masih sama dengan bahan induk (R) atau belum terjadi
perubahan
R : Bahan Induk tanah

E. Komponen Tanah ada empat yaitu:


a) Bahan Padatan berupa bahan mineral
b) Bahan Padatan berupa bahan organik
c) Air
d) Udara

Bahan tanah tersebut rata-rata 50% bahan padatan (45% bahan mineral dan 5% bahan
organik), 25% air dan 25% udara.

Keempat penyusun saling keterkaitan sehingga sukar dipisahkan satu sama lain. Susunan isi
lapisan bawah dapat diduga akan berbeda dari lapisan atas. Dibandingkan dengan lapisan atas,
lapisan bawah mengandung lebih sedikit bahan organik dan berpersentasi pori kecil lebih
tinggi. Ini berarti mengandung lebih banyak mineral dan air.

Hadi Utomo, W. 1982. Dasar-Dasr Fisika Tanah. Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Universitas
Brawijaya: Malang
Soepardi,Goeswono. 1983. Sifat dan Ciri Tanah. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Suwardi,dkk. 2000. Morfologi dan Klasifikasi Tanah. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Agroteknologi UMPAR. 2011 2. Segitiga Tekstur Tanah.
www.agrotekumpar.blogspot.com diakses 19 mei 2019

TENTANG BATUAN
A. PENGERTIAN BATUAN

Batuan merupakan kumpulan mineral yang telah membeku. Batuan juga merupakan elemen
kulit bumi yang menyediakan mineral-mineral anorganik melalui proses pelapukan dan
menghasilkan tanah. Batuan mempunyai komposisi mineral, sifat-sifat fisik, dan umur yang
bermacam-macam. Umumnya batuan merupakan gabungan dari dua mineral atau lebih.
Mineral adalah suatu zat anorganik yang mempunyai komposisi kimia dan struktur atom
tertentu. Jumlah mineral sangat banyak jenisnya ditambah dengan jenis kombinasinya.

B. Macam-macam batuan dan proses pembentukannya.


Batuan ada dua jenis yaitu batuan beku dan batuan sedimen.

1. Batuan beku

Batuan beku terbentuk karena adanya pembentukan magma dan lava yang membeku. Magma
merupakan batuan cair dan sangat panas yang berada diperut bumi, sedangkan lava
merupakan magma yang mencapai permukaan bumi. Batuan beku terbagi menjadi beberapa
jenis seperti yang terdapat pada tabel berikut :

Tabel 3. Daftar Jenis batuan beku dan proses pembentukannya


No Nama Batuan Proses Pembentukan Contoh Gambar

1 Batu apung Batu apung merupakan batu berwarna


keabu-abuan, berpori, bergelembung,
ringan dan terapung di air. Batu apung
terbentuk dari pendinginan magma yang
berupa gelembung-gelembung gas. Batu
apung berfungsi untuk mengamplas atau
menghaluskan kayu. Dibidang industri
batu apung digunakan untuk sebagai
bahan pengisi (filler), isolator
temperatur tinggi dan kegunaan-
kegunaan lain.
2 Batu Obsidian Batu obsidian merupakan batu yang
terbentuk seperti kaca dan tidak terdapat
kristal-kristal. Batu ini terbentuk dari
lava permukaan yang mendingin dengan
cepat. Batu ini berfungsi sebagai alat
pemotong atau ujung tombak ( pada
zaman dahulu) .

3 Batu Granit Batu granit merupakan batu yang terdiri


dari kristal-kristal kasar, berwarna putih
sampe abu-abu dan ada beberapa yang
berwarna jingga. Batuan ini banyak
ditemukan dipinggiran pantai atau
sungai besar atau bisa juga di dasar
sungai. Batu ini terbentuk dari
pendinginan magma yang terjadi secara
perlahan di bawah permukaan bumi.
Batu ini dapat digunakan sebagai ubin
lantai.

4 Batu Basalt Batu basalt merupakan batuan yang


terdiri dari kristal-kristal yang sangat
kecil, berwarna hijau keabu-abuan dan
terdapat banyak lubang-lubang kecil.
Batu basalt terbentuk dari pendinginan
lava yanng mengandung gas akan tetapi
gasnya telah menguap. Batu basalt ini
berfungsi sebagai bahan baku dalam
industri poles, bahan bangunan,
poondasi bangunan atau jalan, dan lain
sebagainya.

5 Batu Diorit Batu diorit merupakan batu yang


umumnya berwarna kelabu bercampur
putih atau hitam bercampur putih. Batu
diorit terbentuk dari hasil peleburan
lantai samudera. Batu diorit berfungsi
sebagai ornamen dinding atau pun lantai
bangunan gedung. Bisa pula digunakan
sebagai bahan bangunan.
6 Batu Andesit Batu andesit merupakan batuan yang
bertekstur halus, berwarna abu-abu hijau
atau sering pula merah serta jingga. Batu
andesit terbentuk dari lelehan lava
gunung berapi yang meletus, kemudian
membeku tatkala suhu lava yang meleleh
turun antara 900 sampai dengan 1.100
Derajat Celcius. Batu andesit berfungsi
sebagai ornamen pengindah dinding
rumah, pagar,

7 Batu gabro Batu gabro merupakan batuan yang


berwarna hitam, hijau, atau abu-abu
gelap, tidak terdapat rongga atau lubang
udara maupun retakan-retakan di
dalamnya. Mineral-mineralnya terlihat
secara jelas dan mineral yang besar
menunjukkan bahwa mineral tersebut
terbentuk pada suhu pembekuan yang
relatif lambat sehingga bentuk
mineralnya tampak besar-besar. Batuan
ini terbentuk dari magma yang membeku
di dalam gunung. Batuan ini berfungsi
sebagai bahan pelapis dinding.

2. Batuan Sedimen

Batuan sedimen merupakan batuan yang terbentuk karena pengendapan hasil pelapukan dan
pengikisan batuan yang hanyut oleh air atau terbawa oleh tiupan angin. Endapan ini menjadi
keras akibat tekanan atau terdapat zat-zat yang merekat pada bagian-bagian endapan tersebut.
Batuan sedimen terbagi menjadi beberapa jenis yang terdapat pada tabel berikut serta
penjelasannya. Berikut adalah jenis batuan sedimen dalam tabel.
Tabel 4. Daftar jenis batuan sedimen dan proses pembentukannya

No Nama Proses Pembentukan Contoh Gambar


Batuan

1 Batu Batu konglomerat merupakan


konglomerat batuan yang terbentuk dari
material kerikil-kerikil bulat, batu-
batu dan pasir yang merekat satu
sama lainnya. Batu konglomerat
terbentuk dari bahan-bahan yang
lepas karena gaya beratnya
kemudian menjadi padat dan
saling terikat. Batu konglomerat
berfungsi sebagai bahan
pendukung bangunan (bukan
bahan utama).

2 Batu Pasir Batu pasir merupakan batuan yang


tersusun dari butiran-butiran
pasir, umumnya berwarna abu-
abu, kuning, atau pun merah. Batu
pasir terbentuk dari bahan-bahan
yang lepas karena gaya beratnya
menjadi terpadatkan dan menjadi
saling terikat. Batu pasir dapat
berfungsi sebagai material
penyusun gelas/kaca atau pun
sebagai kontruksi bangunan.

3 Batu Serpih Batu serpih merupakan batu yang


berbau seperti tanah liat, berbutir-
butir halus, berwarna hijau, hitam,
kuning, merah, atau pun abu-abu.
Batu serpih terbentuk dari bahan-
bahan yang lepas dan halus karena
gaya beratnya menjadi
terpadatkan dan saling terikat.
Batu ini dapat digunakan sebagai
bahan bangunan.

4 Batu gamping Batu gamping merupakan batu


yang agak lunak, berwarna putih
keabu-abuan, dan dapat
membentuk gas karbon dioksida
apabila ditetesi asam. Batu ini
terbentuk dari cangkang binatang
lunak seperti siput, kerang, dan
binatang-binatang laut lainnya
yang telah mati. Rangkanya yang
terbuat dari kapur tidak akan
musnah, akan tapi memadat dan
membentuk batu kapur. Batu ini
digunakan sebagai bahan baku
semen.
5 Batu Breksi Batu breksi merupakan batuan
yang terbentuk dari gabungan
pecahan-pecahan yang berasal dari
letusan gunung berapi. Batu ini
terbentuk karena bahan-bahan ini
terlempar tinggi ke udara dan
mengendap di suatu tempat. Batu
ini berfungsi sebagai bahan
kerajinan atau pun bahan
bangunan.

6 Stalaktit dan Stalaktit dan stalagmite


Stalagmit merupakan endapan-endapan yang
terdapat pada gua, yang umumnya
berwarna kuning, coklat, krem,
keemasan, atau pun putih. Stalaktit
dan stalagmite terbentuk dari air
yang larut dan turun ke gua dan
menetes-netes dari atap gua ke
dasar gua. Tetesan-tetesan air yang
mengandung kapur tersebut lama
kelamaan kapurnya membeku dan
menumpuk sedikit demi sedikit
sehingga menjadi batuan kapur
yang berbentuk runcing-runcing.
Stalaktit dan stalagmit dapat
berfungsi sebagai panorama indah
bagi pengunjung wisatawan yang
mengunjungi gua.

7 Batu Batu lempung merupakan batuan


Lempung yang umumnya berwarna coklat,
keemasan, merah, atau abu-abu.
Batuan ini umumnya terbentuk
karena proses pelapukan batuan
beku yang menghasilkan material
lempung dan umumnya ditemukan
disekitar batuan induknya.
Kemudian material lempung ini
mengalami proses pengendapan
sehingga membentuk batu
lempung. Batu lempung cocok
dijadikan sabagai bahan kerajinan.

3. Batuan Metamorf
Batuan metamorf atau batuan malihan merupakan batuan yang berasal dari batuan sedimen
atau batuan beku yang mengalami perubahan karena panas dan tekanan. Ada banyak jenis
batuan metamorf seperti yang terdapat pada tabel berikut ini.

Tabel 5. Daftar jenis batuan metamorf dan proses pembentukannya

No Nama Proses Pembentukan Contoh gambar


batuan

1 Batu Pualam Batu pualam atau marmer


atau Batu merupakan batu yang berasal
Marmer dari batu gamping / batu kapur
dan memiliki campuran warna
yang berbeda-beda, mempunyai
pita-pita warna, kristal-
kristalnya sedang sampai kasar,
Apabila ditetesi asam akan
mengeluarkan bunyi mendesah.
Batu ini akan menjadi keras dan
mengkilap jika dipoles. Batu ini
terbentuk karena batu kapur
mengalami perubahan suhu dan
tekanan tinggi. Batu ini bisa
digunakan sebagai bahan ubin.

2 Batu sabak Batu sabak merupakan batu


yang berasal dari batu serpih,
umumnya berwarna abu-abu
kehijau-hijauan dan hitam,
dapat dibelah-belah menjadi
lempeng-lempeng tipis. Batu ini
terbentuk apabila batu serpih
terkena suhu dan tekanan
tinggi. Batu ini bisa dijadikan
sebagai bahan kerajinan atau
bahan bangunan.

3 Batu Gneis Batu gneiss atau ganes


( ganes) merupakan batu yang umumnya
berwarna putih keabu-
abuan, terdapat goresan-
goresan yang tersusun atas
mineral-mineral, mempunyai
bentuk bentuk jajaran yang tipis
dan terlipat pada sejumlah
lapisan dan terlihat urat-urat
tebal yang terdiri dari butiran-
butiran mineral. Batu ini
terbentuk pada saat batuan
sedimen atau batuan beku yang
terpendam pada tempat yang
dalam mendapatkan tekanan
dan temperatur yang tinggi.
Batu ini bisa dijadikan sebagai
kerajinan.

4 Batu Sekis Batu sekis merupakan batu


yang umumnya berwarna
hitam, hijau dan ungu,
mineralnya umumnya terpisah
menjadi berkas-berkas
bergelombang yang
diperlihatkan dengan kristal
yang berkilau. Batuan ini
terbentuk dari perubahan
batuan-batuan yang berubah
bentuk pada taraf menengah.
Batu ini dapat digunakan
sebagai sumber mika yang
utama (komponen penting
dalam industri elektronika).

5 Batu Kuarsit Batu kuarsit merupakan batu


yang umumnya berwarna abu-
abu, kekuningan, coklat, atau
merah, sering berlapis-lapis dan
dapat mengandung fosil. Batu
ini merupakan perubahan dari
batuan pasir yang mendapatkan
suhu yang tinggi. Batu ini dapat
digunakan sebagai bahan
kerajinan atau pun kontruksi
jalan raya.
5 Batu Milonit Batu milonit merupakan batuan
yang terdapat butir-butir halus,
dapat dibelah, berwarna abu-
abu, kehitaman, coklat, atau pun
biru. Batu ini terbentuk oleh
terbentuknya mineral-mineral
yang mengakibatkan
pengurangan ukuran butir-butir
batuan awal. Batu ini dapat
digunakan sebagai bahan
kerajinan.

TENTANG UDARA
Udara terdiri dari 80% volume Nitrogen dan 20% volume oksigen. Pada suhu kamar, hanya
sedikit kecenderungan Nitrogen dan oksigen untuk bereaksi satu sama lainnya. Pada suhu yang
lebih tinggi (diatas 1.210°C) keduanya dapat bereaksi membentuk NO dalam jumlah banyak
sehingga mengakibatkan pencemaran udara. Dalam proses pembakaran, suhu yang digunakan
biasanya mencapai 1.210 – 1.765 °C, oleh karena itu reaksi ini merupakan sumber NO yang
penting. Jadi reaksi pembentukan NO merupakan hasil samping dari proses pembakaran.
Kadar NOx di udara dalam suatu kota bervariasi sepanjang hari tergantung dari intensitas sinar
matahari dan aktivitas kendaraan bermotor. Perubahan kadar NOx berlangsung sebagai berikut :
1. Sebelum matahari terbit, kadar NO dan NO2 tetap stabil dengan kadar sedikit lebih tinggi
dari kadar minimum sehari-hari.
2. Setelah aktifitas manusia meningkat ( jam 6-8 pagi ) kadar NO meningkat terutama karena
meningkatnya aktivitas lalulintas yaitu kendaraan bermotor. Kadar NO tertinggi pada saat
ini dapat mencapai 1-2 mg/L.
3. Dengan terbitnya sinar matahari yang memancarkan sinar ultraviolet kadar NO 2
( sekunder ) kadar NO2 pada saat ini dapat mencapai 0,5 mg/L.
4. Kadar ozon meningkat dengan menurunnya kadar NO sampai 0,1 mg/L.
5. Jika intensitas sinar matahari menurun pada sore hari ( jam 5-8 malam ) kadar NO
meningkat kembali.
6. Energi matahari tidak mengubah NO menjadi NO 2 (melalui reaksi hidrokarbon) tetapi O 3
yang terkumpul sepanjang hari akan bereaksi dengan NO. Akibatnya terjadi kenaikan kadar
NO2 dan penurunan kadar O3.
7. Produk akhir dari pencemaran NO x di udara dapat berupa Asam Nitrat, yang kemudian
diendapkan sebagai garam-garam Nitrat didalam air hujan atau debu.
8. Kemungkinan lain pembentukan HNO3 didalam udara tercemar adalah adanya reaksi
dengan ozon pada kadar NO2 maksimum O3 memegang peranan penting dan kemungkinan
terjadi tahapan reaksi sebagai berikut :

O3 + NO2 NO3

NO3 + NO2 N2O5

N2O5 + H2O 2HNO3

Reaksi tersebut diatas masih terus dibuktikan kebenarannya, tetapi yang penting adalah
bahwa proses-proses diudara mengakibatkan perubahan NOx menjadi HNO3 yang
kemudian bereaksi membentuk partikel-partikel.

Oksida nitrogen seperti NO dan NO2 berbahaya bagi manusia. Penelitian menunjukkan bahwa
NO2 empat kali lebih beracun daripada NO. Selama ini belum pernah dilaporkan terjadinya
keracunan NO yang mengakibatkan kematian. Diudara ambien yang normal, NO dapat
mengalami oksidasi menjadi NO2 yang bersifat racun terutama terhadap paru.

Ozon
Ozon dengan rumus kimia O3 merupakan senyawa di udara selain oksigen/ O2 yang memiliki
sifat sebagai pengoksidasi / oksidator / oksidan . Ozon adalah komponen atmosfir yang
diproduksi melalui proses fotokimia, yaitu suatu proses kimia yang membutuhkan sinar matahari
mengoksidasi komponen-komponen yang tak segera dioksidasi oleh oksigen(O 2). Senyawa yang
terbentuk merupakan bahan pencemar sekunder yang diproduksi karena interaksi antara bahan
pencemar primer dengan sinar.
Hidrokarbon merupakan komponen yang berperan dalam produksi oksidan fotokimia. Reaksi ini
juga melibatkan siklus fotolitik NO2. Polutan sekunder yang dihasilkan dari reaksi hidrokarbon
dalam siklus ini adalah ozon dan peroksiasetilnitrat.
Ozon merupakan salah satu zat pengoksidasi yang sangat kuat setelah Fluor (F 2), oksigen (O2) dan
Oksigen fluorida (OF2). Meskipun di alam terdapat dalam jumlah kecil tetapi lapisan lain dengan
bahan pencemar udara ,Ozon sangat berguna untuk melindungi bumi dari radiasi ultraviolet (UV-
B). Ozon menyerap radiasi sinar matahari dengan kuat didaerah panjang gelombang 240-320 nm.
Absorpsi radiasi elektromagnetik oleh Ozon didaerah ultraviolet dan inframerah digunakan dalam
metode-metode analitik.
Oksidan fotokimia masuk kedalam tubuh dan pada kadar subletal dapat mengganggu proses
pernafasan normal, selain itu oksidan fotokimia juga dapat menyebabkan iritasi mata.
Beberapa gejala yang dapat diamati pada manusia yang diberi perlakuan kontak dengan ozon,
sampai dengan kadar 0,2 mg/L tidak ditemukan pengaruh apapun, pada kadar 0,3 mg/L mulai
terjadi iritasi pada hidung dan tenggorokan.

Beberapa contoh zat pencemar di udara

1. Hidrogen sulfida

Hidrogen sulfida (H2S) adalah gas yang tidak berwarna, beracun, mudah terbakar dan
berbau seperti telur busuk. Gas ini dapat timbul dari aktivitas biologis ketika bakteri mengurai
bahan organik dalam keadaan tanpa oksigen (aktivitas anaerobik), seperti di rawa, dan saluran
pembuangan kotoran. Gas ini juga muncul pada gas yang timbul dari aktivitas gunung berapi
dan gas alam.

Hidrogen sulfida juga dikenal dengan nama sulfana, sulfur hidrida, gas asam (sour gas),
sulfurated hydrogen, asam hidrosulfurik, dan gas limbah (sewer gas). IUPAC menerima
penamaan "hidrogen sulfida" dan "sulfana"; kata terakhir digunakan lebih eksklusif ketika
menamakan campuran yang lebih kompleks.
Ion sulfid, S 2

, dikenal dalam bentuk padatan tetapi tidak di dalam larutan aqueous (oksida). Konstan

Gas Hydrogen Sulfide (H2S) sangat beracun dan mematikan, pekerja - pekerja pada
pemboran minyak dan gas bumi mempunyai resiko besar atas keluarnya gas H 2S Pengetahuan
Umum tentang (H2S) Hidrogen Sulfida (H2S) adalah gas yang sangat beracun dan dapat
melumpuhkan system pernapasan serta dapat dapat mematikan dalam beberapa menit. dalam
jumlah sedikitpun gas H2S sangat berbahaya untuk kesehatan.
Hidrogen Sulfida terbentuk dari proses penguraian bahan-bahan organis oleh
bakteri.Maka dari itu H2S terdapat dalam minyak dan gas bumi, selokan, air yang tergenang.
Misalnya rawa-rawa dan juga terbentuk pada proses-proses industri maupun proses biologi lain.

● Manfaat dan Kerugian Gas Hidrogen Sulfida

Hidrogen sulfida merupakan gas alami yang sering dijumpai manusia. Di alam bebas, gas
dengan rumus kimia H2S ini dihasilkan oleh tumpukan sampah dan gunung berapi. Tak hanya
berbau busuk, gas tersebut juga berbahaya dan dapat menyebabkan keracunan jika dihirup dalam
jumlah tertentu
Bagi manusia, gas ini juga tak asing didengar telinga. Di dalam tubuh, hidrogen sulfida
secara alami dihasilkan oleh bakteri penghuni usus besar manusia. Gas tersebut adalah hasil
samping pembusukan makanan yang dicerna. Seperti gas lain yang dihasilkan tubuh,
ketakseimbangan produksi H2S menimbulkan berbagai penyakit.
Dahulu, manusia enggan menelisik jauh makna dibalik kentut. Namun, kini agaknya orang
perlu berpikir ulang atas sikap yang demikian. Sebagaimana hasil penelitian yang akan
dipaparkan, gas tersebut ternyata bermanfaat bagi kesehatan.

● Sifat dan karakteristik gas hidrogen sulfida

a) Tidak berwarna tetapi mempunyai bau khas seperti telur busuk pada konsentrasi rendah
sehingga sering disebut sebagai gas telur busuk/ bau kentut.
b) Merupakan jenis gas beracun.
c) Dapat terbakar dan meledak pada konsentrasi LEL (Lower Explosive Limit) 4.3% (43000 ppm)
sampai UEL (Upper Explosive Limite ) 46% (460000 ppm) dengan nyala api berwarna biru pada
temperature 500 0F (260 0C)
d) Berat jenis gas H2S lebih berat dari udara sehingga gas H2S akan cenderung terkumpul di
tempat / daerah yang rendah. Berat jenis gas H 2S sekitar 20 % lebih berat dari udara dengan
perbandingan berat jenis H2S : 1.2 atm dan berat jenis udara : 1 atm.
e) H2S dapat larut (bercampur) dengan air (daya larut dalam air 437 ml/100 ml air pada 0 oC; 186
ml/100 ml air pada 40oC ).
f) H2S bersifat korosif sehingga dapat mengakibatkan karat pada peralatan logam.

Tabel pengaruh gas hidrogen sulfida pada manusia


Tingkat H2S Efek pada manusia
(ppm)
0.13 Bau minimal yang masih terasa
4–6 Mudah dideteksi, bau yang sedang
10 Permulaan iritasi mata dan mulai berair
27 Bau yang tidak enak dan tidak dapat ditoleransi lagi
100 Batuk-batuk, iritasi mata dan indera penciuman sudah tidak
berfungsi
200 – 300 Pembengkakan mata dan rasa kekeringan di tenggorokan
500 – 700 Kehilangan kesadaran dan bisa mematikan dalam waktu 30
menit – 1
jam
Lebih dari Kehilangan kesadaran dengan dacepat dan berlanjut kematian
700

2. Sulfur Dioksida (SO2)

Sulfur dioksida adalah salah satu spesies dari gas-gas oksida sulfur (SOx). Gas ini
sangat mudah terlarut dalam air, memiliki bau namun tidak berwarna. Sebagaimana O 3,
pencemar sekunder yang terbentuk dari SO 2, seperti partikel sulfat, dapat berpindah dan
terdeposisi jauh dari sumbernya.
SO2 dan gas-gas oksida sulfur lainnya terbentuk saat terjadi pembakaran bahan bakar
fosil yang mengandung sulfur. Sulfur sendiri terdapat dalam hampir semua material mentah
yang belum diolah seperti minyak mentah, batu bara, dan bijih-bijih yang mengandung metal
seperti alumunium, tembaga, seng, timbal dan besi. Di daerah perkotaan, yang menjadi
sumber sulfur utama adalah kegiatan pembangkit tenaga listrik, terutama yang menggunakan
batu bara ataupun minyak diesel sebagai bahan bakarnya, juga gas buang dari kendaraan yang
menggunakan diesel dan industri-industri yang menggunakan bahan bakar batu bara dan
minyak mentah.
Pencemaran oleh sulfur oksida terutama disebabkan oleh dua komponen sulfur bentuk
gas yang tidak berwarna, yaitu sulfur dioksida (SO 2) dan Sulfur trioksida (SO3), dan keduanya
disebut sulfur oksida (SOx). Sulfur dioksida mempunyai karakteristik bau yang tajam dan
tidak mudah terbakar diudara, sedangkan sulfur trioksida merupakan komponen yang tidak
reaktif.
Pembakaran bahan-bahan yang mengandung Sulfur akan menghasilkan kedua bentuk
sulfur oksida, tetapi jumlah relative masing- masing tidak dipengaruhi oleh jumlah oksigen
yang tersedia. Di udara SO2
selalu terbentuk dalam jumlah besar. Jumlah SO3 yang terbentuk bervariasi dari 1 sampai 10%
dari total SOx.
Mekanisme pembentukan SOx dapat dituliskan dalam dua tahap reaksi sebagai
berikut:

S + O2 < --------- > SO2


2 SO2 + O2 < --------- > 2 SO3

Sumber Pencemaran SO2


Pencemaran SOx diudara terutama berasal dari pemakaian batu bara yang digunakan pada kegiatan
industri, transportasi, dan lain sebagainya. Belerang dalam batu bara berupa mineral besi peritis
atau FeS2 dan dapat pula berbentuk mineral logam sulfida lainnya seperti PbS, HgS, ZnS, CuFeS 2
dan Cu2S. Dalam proses industri besi dan baja (tanur logam) banyak dihasilkan SOx karena
mineral-mineral logam banyak terikat dalam bentuk sulfida. Pada proses peleburan sulfida logam
diubah menjadi oksida logam. Proses ini juga sekaligus menghilangkan belerang dari kandungan
logam karena belerang merupakan pengotor logam. Pada suhu tinggi sulfida logam mudah dioksida
menjadi oksida logam melalui reaksi berikut :

2ZnS + 3O2 2ZnO + 2SO2


2PbS + 3O2 2PbO + 2SO2

Selain tergantung dari pemecahan batu bara yang dipakai sebagai bahan bakar, penyebaran gas
SOx, ke lingkungan juga tergnatung dari keadaan meteorologi dan geografi setempat. Kelembaban
udara juga mempengaruhi kecepatan perubahan SOx menjadi asam sulfat maupun asam sulfit
yang akan berkumpul bersama awan yang akhirnya akan jatuh sebagai hujan asam.

Meskipun sumber alami (gunung berapi atau panas bumi) mungkin hadir pada beberapa tempat,
sumber antropogenik, pembakaran bahan bakar fosil yang mengandung sulfur, mendominasi
daerah perkotaan. Ini termasuk :

❖ Sumber pokok (pembangkit tenaga listrik, pabrik pembakaran, pertambangan dan pengolahan

logam)

❖ Sumber daerah (pemanasan domestik dan distrik)

❖ Sumber bergerak (mesin diesel).

Pola paparan dan durasi sering menunjukkan perbedaan daerah dan musim yang signifikan,
bergantung pada sumber dominan dan distribusi ruang, cuaca dan pola penyebaran. Pada
konsentrasi tinggi, dimana berlangsung untuk beberapa hari selama musim dingin, bulan musim
dingin yang stabil ketika penyebaran terbatas, masih terjadi pada banyak bagian dunia dimana
batu bara digunakan untuk tempat pemanasan. Sumber daerah biasanya mendominasi pada
beberapa peristiwa, hasil pada pola homogen konsentrasi dan paparan/pembukaan. Sebaliknya,
jarak peristiwa waktu-singkat dari menit ke jam mungkin terjadi sebagai hasil pengasapan,
penyebaran atau arah angin dari sumber utama. Hasil pola paparan bervariasi secara substantial,
tergantung pada ketinggian emisi, dan kondisi cuaca. Variabel sementara dari konsentrasi ambient
juga sering tinggi pada keadaan tertentu, khususnya untuk sumber lokal.

Dampak Pencemaran SO2


a) Terhadap Kesehatan manusia
Gas SO2 telah lama dikenal sebagai gas yang dapat menyebabkan iritasi pada system pernafasan,
seperti pada selaput lender hidung, tenggorokan dan saluran udara di paru- paru. Efek kesehatan
ini menjadi lebih buruk pada penderita asma. Disamping itu SO 2 terkonversi di udara menjadi
pencemar sekunder seperti aerosol sulfat.

Aerosol yang dihasilkan sebagai pencemar sekunder umumnya mempunyai ukuran yang sangat
halus sehingga dapat terhisap ke dalam sistem pernafasan bawah. Aerosol sulfat yang masuk ke
dalam saluran pernafasan dapat menyebabkan dampak kesehatan yang lebih berat daripada
partikel-partikel lainnya karena mempunyai sifat korosif dan karsinogen.

Oleh karena gas SO2 berpotensi untuk menghasilkan aerosol sulfat sebagai pencemar sekunder,
kasus peningkatan angka kematian karena kegagalan pernafasan terutama pada orang tua dan
anak- anak sering berhubungan dengan konsentrasi SO2 dan partikulat secara bersamaan
(Harrop,2002).

Dalam bentuk gas, SO2 dapat menyebabkan iritasi pada paru- paru yang menyebabkan timbulnya
kesulitan bernafas, terutama pada kelompok orang yang sensitive seperti orang berpenyakit
asma, anak-anak dan lansia.

SO2 juga mampu bereaksi dengan senyawa kimia lain membentuk partikel sulfat yang jika
terhirup dapat terakumulasi di paru-paru dan menyebabkan kesulitan bernapas, penyakit
pernapasan, dan bahkan kematian (EPA, 2007). Berikut adalah tabel konsentrasi gas SO2 di
udara dan pengaruhnya pada kesehatan.

Tabel 3.1 Pengaruh Konsentrasi Sulfur Dioksida terhadap Kesehatan

Konsentr
Pengaruh
asi (ppm)
3-5 Jumlah terkecil dapat dideteksi baunya
8 - 12 Jumlah terkecil yang segera mengakibatkan iritasi tenggorokan
20 Jumlah terkecil yang akan mengakibatkan iritasi mata
20 Jumlah terkecil yang akan mengakibatkan batuk
20 Maksimum yang diperbolehkan untuk konsentrasi dalam waktu
lama
50 - 100 Maksimum yang diperbolehkan untuk kontak singkat (30 menit)
400 - 500 Berbahaya meskipun kontak secara singkat

b) Terhadap Lingkungan
Tingginya kadar SO2 di udara merupakan salah satu penyebab terjadinya hujan
asam.Hujan asam disebabkan oleh belerang (sulfur) yang merupakan pengotor dalam bahan
bakar fosil serta nitrogen di udara yang bereaksi dengan oksigen membentuk sulfur dioksida
dan nitrogen oksida. Zat- zat ini berdifusi ke atmosfer dan bereaksi dengan air untuk
membentuk asam sulfat dan asam nitrat yang mudah larut sehingga jatuh bersama air hujan. Air
hujan yang asam tersebut akan meningkatkan kadar keasaman tanah dan air permukaan yang
terbukti berbahaya bagi kehidupan ikan dan tanaman.
Kelebihan zat asam pada danau akan mengakibatkan sedikitnya species yang bertahan.
Jenis Plankton dan invertebrate merupakan mahkluk yang paling pertama mati akibat pengaruh
pengasaman. Apa yang terjadi jika didanau memiliki pH dibawah 5, lebih dari 75 % dari
spesies ikan akan hilang (Anonim, 2002). Ini disebabkan oleh pengaruh rantai makanan, yang
secara signifikan berdampak pada keberlangsungan suatu ekosistem. Tidak semua danau yang
terkena hujan asam akan menjadi pengasaman, dimana telah ditemukan jenis batuan dan tanah
yang dapat membantu menetralkan keasaman.
Selain menyebabkan hujan asam, SO 2 juga dapat mengurangi jarak pandang karena gas
maupun partikel SO2 mampu menyerap cahaya sehingga menimbulkan kabut.
c) Terhadap Tanaman
Sulfur dioksida juga berbahaya bagi tanaman. Ada gas ini pada konsentrasi tinggi dapat
membunuh jaringan daun. pinggiran daun dan daerah diantara tulang daun rusak. Secara kronis
SO2 menyebabkan khlorosis. Kerusakan tanaman ini akan diperparah dengan kenaikan
kelembaban udara. SO2 diudara akan berubah menjadi asam sulfat. Oleh karena itu, didaerah
adanya pencemaran oleh SO2 yang cukup tinggi, tanaman rusak oleh aerosol asamsulfat.
Kadar SO2 yang tinggi di hutan menyebabkan noda putih atau coklat pada permukaan daun,
jika hal ini terjadi dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan kematian tumbuhan
tersebut. Menurut Soemarmoto (1992), dari analisis daun yang terkena deposisi asam
menunjukkan kadar magnesium yang rendah. Sedangkan magnesium merupakan salah satu
nutrisi assensial bagi tanaman. Kekurangan magnesium disebabkan oleh pencucian magnesium
dari tanah karena pH yang rendah dan kerusakan daun meyebabkan pencucian magnesium di
daun.
Pada dasarnya ekosistem darat tumbuhan mudah terpengaruh. Perbedaan dalam kerentanan
pada berbagai spesies tanaman yang berbeda telah didokumentasi dengan baik. Hal ini
konsisten dengan adanya beragam spesies tanaman dari pusat kota dan daerah industri,
sedangkan spesies yang sama dekat dengan daerah perbatasan. Kerentanan selalu
mencerminkan perbedaan dalam faktor genetik, umur, atau keadaan fisiologis. Tidak hanya
adanya perbedaan antara spesies tetapi seringkali terdapat keragaman antara genotif tanaman.
Dalam sejumlah kasus terjadi seleksi genetik didalam beberapa komunitas tanaman alamiah
terhadap daya tahan pencemaran atmosfer. Pengaruh sulfur dioksida dan presipitasi asam
paling nyata dan buruk dalam ekosistem hutan yang berbatasan dengan peleburan atau
beberapa sumber pusat pencemaran lainnya. Sejalan dengan penelitian lainnya, spesies lumut
bertambah dan diversivitas meningkat dengan meningkatnya jarak dari gedung dibandingkan
dengan sisi arus angin naik. Jenis pepohonan tertentu, sweet birch dan pinus putih, diketahui
paling rentan terhadap pencemaran atmosfer.

d) Terhadap Hewan
The National Academy Of Sciences (1978) juga menyimpulkan pengaruh pH terhadap ikan.
Di Norwegia presipitasi asam juga mempunyai pengaruh terhadap perikanan komersial. Wright
dkk melaporkan bahwa penurunan penangkapan ikan salmon di sungai selama seratus
tahun yang lalu, disebabkan oleh penurunan pH yang tetap.

Dengan penurunan pH, terjadi serangkaian perubahan kimiawi yang menyebabkan penurunan
laju dari zat makanan dalam sistem perairan. Dengan ini, terdapat penurunan jumlah bahan
organik dalam suatu daerah dan suatu pergeseran keadaan oligotropik didanau. Perubahan
ekologis mengikuti pengaruh umum zat toksik terhadap ekosistem. Sebagaimana tumbuhan,
hewan juga memiliki ambang toleransi terhadap hujan asam.

Spesies hewan tanah yang mikroskopis akan langsung mati saat pH tanah meningkat karena sifat
hewan mikroskopis adalah sangat spesifik dan rentan terhadap perubahan lingkungan yang
ekstrim. Spesies hewan yang lain juga akan terancam karena jumlah produsen (tumbuhan)
semakin sedikit. Berbagai penyakit juga akan terjadi pada hewan karena kulitnya terkena air
dengan keasaman tinggi. Hal ini jelas akan menyebabkan kepunahan spesies.

e) Terhadap Material
Kerusakan oleh pencemaran SO2 juga dialami oleh bangunan yang bahan-bahannya seperti
batu kapur, batu pualam, dolomit akan dirusak oleh SO 2 dari udara. Efek dari kerusakan ini
akan tampak pada penampilannya, integritas struktur, dan umur dari gedung tersebut.
Ancaman serius juga dapat terjadi pada bangunan tua serta monument termasuk candi dan
patung. Hujan asam dapat merusak batuan sebab akan melarutkan kalsium karbonat,
meninggalkan kristal pada batuan yang telah menguap. Seperti halnya sifat kristal semakin
banyak akan merusak batuan.

3. Gas Nitrogen Dioksida


Oksida Nitrogen (NO2) adalah kelompok gas Nitrogen yang terdapat di atmosfir yang terdiri dari
Nitrogen monoksida (NO) dan Nitrogen dioksida (NO2). Walaupun ada bentuk Oksida nitrogen lainnya,
tetapi kedua gas tersebut yang paling banyak diketahui sebagai bahan pencemar udara. Nitrogen
monoksida merupakan gas yang tidak berwarna dan tidak berbau sebaliknya Nitrogen dioksida
berwarna coklat kemerahan dan berbau tajam.
Nitrogen monoksida NO, terdapat diudara dalam jumlah lebih besar daripada NO 2. Pembentukan
NO dan NO2 merupakan reaksi antara Nitrogen dan oksigen diudara sehingga membentuk NO, yang
bereaksi lebih lanjut dengan lebih banyak oksigen membentuk NO2.

Anda mungkin juga menyukai