Anda di halaman 1dari 15

HIDROSFER

Kelompok 4:
Singgih hari Setiawan
Anjani sindy Wulandari
HIDROSFER

 Hidrosfer berasal dari kata hydro yang artinya air dan sphaira/
sphere yang artinya lapisan, hidrosfer adalah bagian lapisan air
yang menutupi atau berada dalam bumi kita. Ilmu khusus yang
mempelajari air di wilayah daratan dinamakan hidrologi. Hampir
tiga perempat bumi tertutup oleh air seperti pada samudera, laut,
danau, sungai, rawa, kolam, penampungan air, dan sebagainya,
termasuk di atmosfer dalam wujud gas. Jumlah total air di bumi
termasuk cairan, gas dan es sekitar 336 juta mil kubik (1,4 miliar
kilometer kubik), dan sebanyak 97,2% berada di samudera. Gejala
air yang tersebar di permukaan bumi disebut hidrosfer.
SIKLUS HIDROSFER

 Air di bumi memiliki jumlah yang tetap dan senantiasa bergerak


dalam suatu lingkaran peredaran yang disebut siklus hidrologi, siklus
air atau daur hidrologi.
 Siklus air atau daur hidrologi adalah pola sirkulasi air dalam ekosistem
yang dimulai dengan adanya proses pemanasan permukaan bumi
oleh sinar matahari, lalu terjadi penguapan hingga akan terjadi
kondensasi uap air, yaitu proses perubahan uap air menjadi titik-titik
air. Kumpulan titik air di atmosfer dinamakan awan. Bila uap air telah
menjadi titik-titik air, maka hujan akan turun. Kemudian air hujan
yang jatuh ke permukaan bumi akan tersebar, ada yang meresap ke
dalam tanah (infiltrasi), singgah di dedaunan, mengalir di permukaan
(run off) menuju laut melalui sungai atau mengumpul di danau, atau
menguap lagi ke Atmosfer.
SIKLUS HIDROSFER

Siklus air dibedakan menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut.

1. Siklus Pendek

Merupakan suatu proses peredaran air dengan jangka waktu yang relatif
cepat. Proses ini biasanya terjadi di laut. Air laut mengalami evaporasi
(penguapan), karena adanya panas dari sinar matahari. Uap air dari
evaporasi naik ke atmosfer sampai pada ketinggian tertentu dan
mengalami kondensasi sehingga terbentuk awan. Ketika awan sampai
pada kondisi titik jenuh akibat mendapat pemanasan matahari, maka
akan mencair lagi jatuh sebagai presipitasi/ hujan di atas laut. Air yang
turun ini kembali menjadi air laut yang akan mengalami evaporasi lagi.
SIKLUS HIDROSFER

2. Siklus Sedang

Air laut mengalami evaporasi menuju atmosfer, dalam bentuk uap air
karena panas sinar matahari. Angin yang bertiup membawa uap air laut
ke arah daratan. Pada ketinggian tertentu, uap air yang berasal dari
evaporasi air laut, sungai, dan danau terkumpul makin banyak di udara.
Suatu saat uap air menjadi jenuh dan mengalami kondensasi, kemudian
menjadi hujan. Air hujan yang jatuh di daratan selanjutnya mengalir ke
parit, selokan, sungai, danau, dan menuju ke laut lagi.
SIKLUS HIDROSFER

3. Siklus Panjang

Panas sinar matahari menyebabkan evaporasi air laut. Angin membawa


uap air laut ke arah daratan dan bergabung bersama dengan uap air yang
berasal dari danau, sungai, dan tubuh perairan lainnya, serta hasil
transpirasi dari tumbuhan. Uap air ini berubah menjadi awan dan turun
sebagai salju di puncak gunung maupun presipitasi (hujan). Air hujan yang
jatuh, sebagian diserap oleh tumbuhan serta sebagian lagi mengalir di
permukaan tanah (run off) menuju parit, selokan, sungai, danau, dan
selanjutnya ke laut. Siklus panjang merupakan siklus yang berlangsung
paling lama dan prosesnya paling lengkap.
Terjadinya siklus air tersebut disebabkan oleh adanya proses-proses yang
mengikuti gejala meteorologis dan klimatologis, antara lain:

1. Evaporasi
yaitu penguapan air yang terdapat pada benda-benda mati (abiotik)
seperti air darat, air laut, permukaan tanah, dan batuan. Proses
Penguapan di bumi 80% berasal dari penguapan air laut.

2. Transpirasi
yaitu proses pelepasan uap air dari benda-benda hidup (biotik), seperti
pada tumbuh-tumbuhan melalui stomata atau mulut daun.

3. Evapotranspirasi
yaitu proses gabungan antara evaporasi dan transpirasi.

4. Kondensasi
yaitu proses perubahan wujud uap air menjadi air akibat pendinginan.
5. Adveksi
yaitu transportasi air pada gerakan horisontal seperti transportasi panas
dan uap air dari satu lokasi ke lokasi yang lain oleh gerakan udara
mendatar.

6. Presipitasi
yaitu segala bentuk curahan atau hujan dari afmosfer ke bumi yang
meliputihujan air, hujan es, dan hujan salju.

7. Run off (aliran permukaan)


yaitu pergerakan aliran air di permukaan tanah melalui sungai dan anak
sungai.

8. Infiltrasi,
yaitu perembesan atau pergerakan air ke dalam tanah melalui pori tanah.
Berbagai Jenis Perairan

1. Sungai

Sungai adalah air tawar yang mengalir dari sumbernya di daratan menuju
dan bermuara di laut, danau, atau sungai lain yang lebih besar. Aliran
sungai merupakan aliran yang bersumber dari 3 jenis limpasan, yaitu:
limpasan yang berasal dari hujan, limpasan dari anak-anak sungai, dan
limpasan dari air tanah.
2. Danau

Danau ialah kumpulan air dalam sekungan tertentu, yang biasanya


berbentuk mangkuk. Danau mendapatkan airnya dari curah hujan, sungai-
sungai, serta mata air, dan air tanah. Ketiga sumber tersebut bersama-
sama dapt mengisi dan memberikan suplai air pada danau. Dalam hal
demikian biasanya danau itu bersifat permanen, artinya tetap berair
sepanjang tahun. Sebaliknya, bila sumber air pengisi danau itu hanya
salah satu unsur saja misalnya dari curah hujan, maka danau itu
umumnya bersifat temporer atau periodik. Artinya, danau tersebut pada
waktu-waktu tertentu kering.
3. Rawa

Rawa adalah daerah di sekitar sungai atau muara sungai yang cukup besar
yang merupakan tanah lumpur dengan kadar air relatif tinggi. Wilayah
rawa yang luas terdapat di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Irian
Jaya.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai