Anda di halaman 1dari 37

KULIAH KE-12 GEOLOGI UMUM

SEMESTER GENAP 2020-2021


AIR PEMUKAAN dan AIR TANAH

Dosen : Prof. Dr. Ir. R. FEBRI HIRNAWAN, IPU

SUB-CPMK : Mahasiswa dapat memahami mengenai


air tanah serta air permukaan
Bahan kajian : Kegiatan air sungai, danau, rawa, dan
air tanah
AIR PERMUKAAN DAN AIR TANAH

• Berapa persen jumlah banyaknya air di bumi?


• Total jumlah kandungan air di bumi hampir 326 juta
kubik mil, menurut Lembaga Survei Geologi Amerika
Serikat.
• Sebanyak 72% permukaan bumi tertutup oleh air, tetapi
97% air tersebut asin dan tidak baik untuk diminum.
• Air tawar hanya kurang dari 3%. Banyak negara-negara
yang kesulitan air, tapi sebaliknya ada negara-negara yang
surplus air tawar.
AIR TAWAR dan AIR ASIN

• Di darat pada umumnya air permukaan dan air tanah


bersifat tawar, sedangkan di laut asin.
• Dua massa air tersebut (massa air permukaan dan
massa air tanah) itu saling berhubungan yang
membentuk satu siklus pergerakan, yang dikenal
dengan nama siklus hidrologi (hydrologic cycle).
• Air permukaan dipelajari melalui ilmu hidrologi,
hidrolika, sedangkan air bawah tanah dipelajari melalui
ilmu hidrologi air tanah atau hidrogeologi, geohidrologi
atau hidrolika air tanah.
SIKLUS HIDROLOGI
Modifikasi dari : https://sobatmateri.com/siklus-hidrologi-dan-perairan-darat/

• Siklus hidrologi adalah suatu proses pengaliran air secara berurutan


yang berlangsung terus-menerus. Pemanasan sinar matahari menjadi
penyebab utama atau penentu siklus hidrologi.
• Air di seluruh permukaan bumi akan menguap bila terkena sinar
matahari. Pada ketinggian tertentu ketika temperatur semakin turun uap
air akan mengalami kondensasi (mengembun) dan berubah menjadi
titik-titik air dan jatuh sebagai hujan di wilayah tropis (kadang-kadang
bisa sebagai hujan es) atau salju di wilayah beriklim dingin.
• Siklus hidrologi dibedakan menjadi tiga, yaitu siklus pendek, siklus
sedang, dan siklus panjang.
PERHATIKAN :
SIKLUS HIDROLOGI
menurut arah panah
PERGERAKAN AIR, sbb :

1. Presipitasi (hujan),
2. Sungai ke muara (River
Discharge),
3. Evaporation
(penguapan),
4. Transportation
(transport awan oleh
angin),
5. Condensation
(kondensasi atau
pengembunan),
6. Kembali ke presipitasi
Allah menciptakan air untuk semua mahluk hidupnya (manusia,
fauna, flora). Perhatikan QS Al-Mursalat ayat 27
Tapi, manusia merusak
lingkungan. Kerusakan
lingkungan akibat
polusi, penebangan
hutan secara liar,
buangan limbah/
sampah sembarangan
akan membunuh diri
manusia sendiri karena
krisis air tawar.
Perhatikan Ayat 41
Surah Ar Rum (QS 30 :
41):
PETUNJUK ALLAH JAGALAH AIR
KRISIS AIR BERSIH

• Kelangkaan air bersih atau yang biasanya dinamakan dengan


krisis air bersih adalah sebuah kekurangan dari salah satu sumber
utama kehidupan manusia. ...
• Beberapa faktor yang memiliki peran penting di dalam penyebab
kelangkaan air bersih adalah iklim, peningkatan polusi, dan juga
penggunaan air secara berlebihan. Juga Penebangan Hutan
Secara Liar Yang mengakibatkan Berkurangnya Air tanah.
• Limbah Pencemaran Industri yang mencemarkan Air. Sampah
melalui arus sungai/pemukiman warga. Bencana Kekeringan Yang
menyebabkan krisis Air.
• Semua ini terjadi di Indonesia dan negara-negara lain.
• Karena itu kita wajib melindungi lingkungan hidup dengan
perbuatan2 baik, yaitu tidak merusak bumi. Manfaatklan bumi
dengan lebih baik dengan menekan kerusakan seminim
mungkin.
• Jangan malah memebani bui dengan buang limbah
sembarangan, tebang liar juga seenaknya. Perhatikan kalau
sangsi dari Allah dalam Surah Al Mulk ayat 30 (QS 67 : 30) :
CARA MENGURANGI KRISIS AIR
Ada beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk mengurangi
krisis air :
• Menanam pohon.
• Menghemat air.
• Konservasi lahan.
• Pelestarian hutan dan daerah aliran sungai.
• Membuat tempat penampungan air hujan.
• Membuat sumur resapan atau biopori.
• Tidak membuang sampah di aliran air.
• Menjauhkan limbah pabrik dari sumber air.
FAKTOR PENYEBAB KRISIS AIR BERSIH
• Polusi air terjadi karena pestisida dan pupuk yang hanyut dari aktivitas
pertanian. ... Penyebab lainnya dapat berupa tumpahan minyak di
tanah, dan juga kebocoran air limbah dari tempat sampah yang
merembes ke dalam tanah, sehingga menyebabkan pencemaran air
bersih.

• Proses daur air menghasilkan air bersih terdiri dari tahapan


penguapan, kondensasi, dan presipitasi. Setelah presipitasi atau
mengendap di tanah air yang muncul ke permukaan dapat
dimanfaatkan kembali sebagai air bersih. Oleh perusahaan air minum,
air tersebut diolah kembali agar dapat dikonsumsi masyarakat.
SIKLUS HIDROLOGI

• Siklus hidrologi adalah rangkaian tahapan-tahapan yang dilalui air


dari atmoster ke bumi dan kembali lagi ke atmosfer.
• Siklus hidrologi inilah yang menyebabkan jumlah air di bumi relatif
sama.
• Menurut para ahli total air yang di bumi mencapai 1,38 miliar km3
dan volume air ini jumlahnya sama tetapi senantiasa bergerak
secara dinamis dalam siklus hidrologi tersebut.
• Siklus hidrologi dibedakan menjadi tiga, yaitu siklus pendek, siklus
sedang dan siklus panjang.
Siklus pendek
Dalam siklus pendek, air laut mengalami pemanasan dan
menguap menjadi uap air.Pada ketinggian tertentu uap air
mengalami kondensasi menjadi awan. Bila butir-butir embun air
itu cukup jenuh dengan uap air, hujan akan turun kembali ke
permukaan laut.

Siklus sedang
Pada siklus sedang, uap air yang berasal dari lautan ditiup oleh
angin menuju ke daratan. Di daratan uap air membentuk awan
yang akhirnya jatuh sebagai hujan di atas daratan. Air hujan
tersebut akan mengalir melalui sungai-sungai, selokan dan
sebagainya hingga kembali lagi ke laut. Silus sedang ini yang perlu
anda ketahui yang terkait derngan pembelajaran geologi umum
dan teknik tambang.
Siklus panjang
Pada siklus panjang, uap air yang berasal dari lautan ditiup oleh
angin ke atas daratan. Adanya pendinginan yang mencapai titik
beku pada ketinggian tertentu, membuat terbentuknya awan
yang mengandung kristal es. Awan tersebut menurunkan hujan
es atau salju di pegunungan. Di permukaan bumi es mengalir
dalam bentuk gletser, masuk ke sungai dan selanjutnya kembali
ke lautan.
PEMANASAN AIR
• Pemanasan air laut laut oleh sinar matahari merupakan kunci
proses siklus hidrologi tersebut dapat berjalan secara terus
menerus. Air berevaporasi, kemudian jatuh sebagai presipitasi
dalam bentuk hujan, salju, hujan es dan salju (sleet), hujan
gerimis atau kabut.

• Untuk membentuk suatu siklus hidrologi tersebut terdapat


beberapa proses yang terjadi di dalamnya antara lain evaporasi,
transpirasi, sublimasi, intersepsi, kondensi, adveksi, presipitasi,
run off, dan infliltrasi.
Evaporasi, adalah proses penguapan air dari tubuh-tubuh air,
seperti laut, danau, dan sungai akibat pemanasan sinar matahari.
Air yang menguap karena panas matahari tersebut akan naik dan
nantinya menjadi awan. Pada dasarnya, semakin tinggi suhu
matahari terutama pada musim kemarau maka semakin banyak
juga air yang menjadi uap.

Transpirasi, adalah proses penguapan air dari tanaman melalui


stomata atau mulut daun.
Sublimasi, adalah proses penguapan yang terjadi pada es tanpa
melalui proses pencairan.

Intersepsi, adalah proses tertahannya air hujan pada tanaman


untuk kemudian terevaporasi kembali ke atmosfer.

Kondensasi, proses siklus hidrologi yang satu ini menampakkan


perubahan wujud uap air menjadi titik-titik air di atmosfer,
sehingga terbentuklah awan. Proses ini terjadi karena pengaruh
rendahnya suhu udara di ketinggian atmosfer tertentu.
Adveksi, adalah proses pergerakan butiran air (dalam bentuk awan)
secara horizontal dari satu tempat ke tempat lain. Proses ini terjadi
karena pengaruh angin.

Presipitasi, adalah proses turunnya air ke permukaan bumi dalam


bentuk hujan. Jika presipitasi terjadi di daerah yang bersuhu rendah,
maka presipitasi akan menghasilkan hujan salju.

Run off, adalah pergerakan air hujan dari tempat yang tinggi ke tempat
yang lebih rendah yang terjadi di permukaan bumi.

Infiltrasi, adalah proses peresapan air ke dalam tanah melalui pori-


pori tanah. Akibat proses ini, air hujan dapat tersimpan menjadi air
tanah. Air tanah ini secara lambat akan mengalir kembali ke laut.
Hidrosfer (wilayah perairan) di muka bumi selanjutnya akan
dikelompokkan menjadi dua, yaitu perairan darat dan perairan
laut.

Perairan di daratan
Perairan di daratan tergolong sebagai perairan tawar, yaitu semua
perairan yang melintasi daratan. Air di daratan meliputi air tanah
dan air permukaan.
AIR PERMUKAAN
Air permukaan adalah wadah air yang terdapat di permukaan
bumi. Bentuk air permukaan meliputi sungai, danau, rawa.
• Sungai
Sungai adalah air hujan atau mata air yang mengalir secara alami
melalui suatu lembah atau diantara dua tepian dengan batas
jelas, menuju tempat lebih rendah (laut, danau atau sungai lain)
• Danau adalah cekungan besar di permukaan bumi yang digenangi
oleh air bisa tawar ataupun asin yang seluruh cekungan tersebut
dikelilingi oleh daratan.
Air tanah
• Air tanah adalah air yang terdapat di dalam tanah.
• Air tanah berasal dari salju, hujan atau bentuk curahan lain yang
meresap ke dalam tanah dan tertampung pada lapisan kedap air.

Air tanah dangkal


• Air freatis adalah air tanah yang terletak di atas lapisan kedap air
tidak jauh dari permukaan tanah.
• Air freatis sangat dipengaruhi oleh resapan air di sekelilingnya.
Pada musim kemarau jumlah air freatis berkurang. Sebaliknya
pada musim hujan jumlah air freatis akan bertambah. Air freatis
dapat diambil melalui sumur atau mata air.
Air tanah dalam
• Air artesis adalah air tanah yang terletak jauh di dalam tanah,
di antara dua lapisan kedap air.
• Lapisan diantara dua lapisan kedap air tersebut disebut lapisan
akuifer.
• Lapisan tersebut banyak menampung air. Jika lapisan kedap air
retak, secara alami air akan keluar ke permukaan.
• Air yang memancar ke permukaan disebut mata air artesis. Air
artesis dapat dapat diperoleh melalui pengeboran. Sumur
pengeborannya disebut sumur artesis.
DAERAH ALIRAN SUNGAI (Drainage Basin)
• Daerah Aliran Sungai (disingkat DAS, bahasa Inggris: drainage basin)
ialah suatu kawasan yang dibatasi oleh titik-titik tinggi membentuk
deretan pematang (disebut divide) , yang membatasi air hujan yang
jatuh, terkumpul dalam kawasan tersebut.
• Fungsi dari DAS adalah menerima, menyimpan, dan mengalirkan air
hujan yang jatuh di atasnya melalui jalinan sungai-sungai (mulai dari
sungai terkecil sampai sungai utama) di dalam Kawasan tsb., terus
menuju ke muaranya dan ke laut.
• Air di Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah air yang mengalir pada
suatu kawasan yang dibatasi oleh titik-titik tinggi tsb yang berasal
dari air hujan yang jatuh dan terkumpul dalam sistem tersebut.
• Air pada DAS merupakan aliran air yang mengalami siklus hidrologi secara
alamiah, di sini berlaku rumus Neraca Air.
• Selama berlangsungnya daur hidrologi, yaitu perjalanan air dari
permukaan laut ke atmosfer kemudian ke permukaan tanah dan kembali
lagi ke laut yang tidak pernah berhenti tersebut, air tersebut akan
tertahan (sementara) di sungai, danau/waduk, dan dalam tanah sehingga
akan dimanfaatkan oleh manusia atau makhluk hidup.
• Batas wilayah DAS diukur dengan cara menghubungkan titik-titik tertinggi
(berderet membentuk pematang yang disebut Garis Pemisah Air atau
watershed) di antara wilayah aliran sungai yang satu dengan yang lain.
• Air hujan yang mencapai permukaan tanah, sebagian akan menyerap
masuk ke dalam tanah (infiltrasi), sedangkan air yang tidak terserap ke
dalam tanah akan tertampung sementara dalam cekungan-cekungan
permukaan tanah (surface detention) untuk kemudian mengalir di atas
permukaan tanah ke tempat yang lebih rendah (runoff) untuk selanjutnya
masuk ke sungai. atau di danau2 atau pools (water retention).
• Air infiltrasi akan tertahan di dalam tanah oleh gaya kapiler yang
selanjutnya akan membentuk kelembaban tanah. Apabila tingkat
kelembaban air tanah telah cukup jenuh maka air hujan yang baru masuk
ke dalam tanah akan bergerak secara lateral (horizontal dan vertical ;
perkolasi);
• Untuk selanjutnya pada tempat tertentu akan keluar lagi ke permukaan
tanah (subsurface flow sbg mata2 air) yang kemudian akan mengalir ke
sungai.
BAGIAN-BAGIAN SUNGAI
Sungai terdiri dari 3 bagian, yaitu bagian hulu, bagian tengah dan
bagian hilir.
• Bagian hulu sungai terletak di daerah yang relatif tinggi sehingga air
dapat mengalir turun.
• Bagian tengah sungai terletak pada daerah yang lebih landai.
• Bagian hilir sungai terletak di daerah landai dan sudah mendekati
muara sungai.
JENIS-JENIS SUNGAI

Jenis-jenis sungai dibagi menjadi 5, yaitu sungai hujan, sungai gletser,


sungai campuran, sungai permanen dan sungai periodik.
• Sungai hujan adalah sungai yang berasal dari hujan.
• Sungai gletser adalah sungai yang airnya berasal dari gletser
atau bongkahan es yang mencair.
• Sungai campuran adalah sungai yang airnya berasal dari hujan
dan salju yang mencair.
• Sungai permanen adalah sungai yang airnya relatif tetap.
• Sungai periodik adalah sungai dengan volume air tidak tetap.
HUBUNGAN ANTARA BAGIAN-BAGIAN PROSES PADA SIKLUS
HIDROLOGI

Berikut disajikan hubungan aneka proses dalam siklus hidrologi di dalam


Daerah Aliran Sungai. Proses-proses yang saling berhubungan tsb adalah :

• Presipitasi,
• Run Off,
• Intersepsi
• Infiltrasi,
• Retensi,
• Evapotranspirasi (evaporasi + transpirasi),

yang membentuk persamaan yang dikenal dengan nama Neraca Air atau
Water Balance, yang ditampilkan dengan rumus pada halaman berikut ini.
• Rumus neraca air adalah hubungan matematika berupa hubungan
persamaan antar proses-proses dalam siklus hidrologi, yaitu :

P = RO + Int + Ret + Inf + EvpT,

yang menyatakan bahwa :

P (presipitasi atau curah hujan) = RO (Run Off) + Int (Intersepsi oleh daun2an, ranting,
cabang, batang vegetasi) + RET (retensi, tampungan air di kolam-kolaam dgn air tak
mengalir) + Inf (infiltrasi, air yang meresap ke dalam tanah) + EvpT (Evapo-transpirasi,
air yang menguap melalui permukaan tanah dan daun2an vegetasi);

Banyaknya curah hujan P merupakan jumlah dari RO + Int + Ret + Inf + EvpT,
yang dinyatakan dalam ukuran tinggi kolom air mm atau inch.

Anda mungkin juga menyukai