Anda di halaman 1dari 34

PERAIRAN DARAT

Oleh: Ratna Ayu Wulandari


S2-PKLH
PERAIRAN DARAT

■ Perairan darat adalah semua bentuk air yang terdapat di daratan. Air dapat berupa
benda cair atau benda padat (es dan salju). Adapun dari keduanya yang banyak
dimanfaatkan oleh manusia adalah yang berbentuk benda cair yaitu air. Meliputi di
antaranya air permukaan, air tanah, sungai, danau, dan sebagian air rawa.
■ Air di daratan sebagian besar berasal dari curah hujan. Air hujan ini sebagian
meresap ke dalam tanah, ada yang mengalir pada permukaan tanah melalui sungai
kemudian terus ke laut. Ada juga yang mengalir ke danau atau ke rawa-rawa,
sebagian ada yang menguap langsung atau melalui tumbuh-tumbuhan atau
binatang-binatang. Kesemuanya akan mengalir kembali ke laut. Dari laut airnya
akan menguap dan akhirnya menjadi hujan, kemudian menuju ke daratan lagi.
Proses inilah yang dinamakan siklus air.
Perbandingan antara banyaknya air yang meresap dan
mengalir di permukaan, bergantung pada berbagai
faktor sebagai berikut:
■ a. Jumlah curah hujan yang jatuh.
■ b. Kekuatan jatuhnya butiran air hujan di permukaan bumi.
■ c. Lamanya curah hujan.
■ d. Penutupan vegetasi di permukaan bumi.
■ e. Derajat permeabilitas (meloloskan air) dan struktur bumi.
■ f. Kemiringan topografi.
Dalam kehidupan manusia di permukaan
bumi ini terdapat tiga macam siklus air
yaitu sebagai berikut:
■ a. Siklus Kecil atau Pendek
Air laut mendapat sinar matahari, kemudian mengalami penguapan yang semakin lama semakin
banyak. Setelah mencapai ketinggian tertentu, temperatur udara menurun, maka terjadilah kondensasi
(pengembunan), dan terbentuklah awan yang mengakibatkan turunnya hujan di atas permukaan laut
tersebut. Siklus ini dinamakan dengan siklus pendek.
■ b. Siklus Sedang
Air laut yang mendapat sinar matahari, kemudian menguap. Uap air tersebut terbawa oleh angin ke
daratan. Akibat suhu udara di atas daratan (biasanya pegunungan) dingin, maka terjadilah kondensasi
sehingga terbentuklah awan. Jika awan tersebut telah jenuh oleh uap air, terjadilah hujan. Air hujan
tersebut ada yang mengalir di permukaan bumi, meresap ke dalam tanah, ada yang masuk danau,
sungai, dan akhirnya kembali ke laut. Siklus (peredaran) air ini disebut siklus sedang.
■ c. Siklus Panjang dan Siklus Besar
Siklus ini terjadi karena pengaruh panas sinar matahari yang mengakibatkan air laut menguap. Uap air
tersebut terbawa oleh angin jauh ke wilayah daratan. Setelah mengalami pendinginan, uap air tersebut
berubah menjadi kristal es sehingga terjadilah hujan salju. Salju yang berkumpul membentuk padang
salju yang kemudian mencair dan mengalir pada sungai es (gletser). Setelah mencair akhirnya kembali
ke laut. Siklus air ini disebut siklus panjang.
KLASIFIKASI PERAIRAN DARAT

■ Air tanah, sungai, danau, dan rawa merupakan


bentangan perairan darat. Baik sungai, danau,
maupun rawa merupakan air permukaan.
Sebab ketiga jenis air ini terdapat di atas
permukaan tanah. Dengan demikian, perairan
darat dapat dibedakan atas dua kelompok,
yaitu air tanah dan air permukaan.
AIR TANAH (GROUND WATER)
■ Air tanah adalah massa air yang ada di bawah permukaan tanah lebih dari 98% dan
semua air di daratan tersembunyi di bawah permukaan tanah 2% terlihat sebagai air di
sungai, danau, dan reservoir. Setengah dari 2% ini disimpan di reservoir buatan.
■ Air tanah berasal dari air hujan yang meresap melalui berbagai media peresapan, yaitu
sebagai berikut:
1. Pori-pori tanah. Tanah yang gembur atau berstruktur lemah akan meresapkan air lebih
banyak daripada tanah yang pejal.
2. Retakan-retakan lapisan tanah akibat kekeringan yang pada musim hujan sangat basah
dan becek, seperti tanah liat dan lumpur.
3. Rongga-rongga yang dibuat binatang (cacing dan rayap).
4. Rongga-rongga akibat robohnya tumbuh-tumbuhan yang berakar besar.
5. Rongga-rongga akibat pencairan berbagai kristal yang membeku pada musim dingin.
Air tanah mengalami proses penguapan
melalui dua cara, yaitu sebagai berikut:
■ Penguapan langsung melalui pori-pori di permukaan tanah sebagai akibat
pemanasan lapisan tanah oleh sinar matahari. Jenis penguapan ini dalam bahasa
Inggris, disebut evaporasi. Penguapan yang tidak langsung, yaitu yang melalui
permukaan daun tumbuh-tumbuhan. Jenis penguapan ini dinamakan transpirasi. Di
dalam klimatologi dan hidrologi, kedua jenis penguapan ini dinamakan
evapotranspirasi. Lapisan tanah yang dipengaruhi evapotranspirasi hanya sampai
kedalaman 3 cm saja. Di daerah gurun menjadi lebih dalam lagi karena curah hujan
rendah dan pemanasan terus menerus. Lapisan atas tanah gurun itu menjadi
kering.
Berdasarkan jenisnya, air tanah dapat
dikelompokkan ke dalam tujuh bagian,yaitu
sebagai berikut:
1. Meteoric water (vadose water), yaitu air tanah yang berasal dari air hujan, dan
terdapat pada lapisan tanah yang tak jenuh.
2. Connate water (air tanah tubir), yaitu air tanah yang terperangkapdalam rongga
ronggga batuan endapan, sejak pengendapan itu terjadi,termasuk juga air yang
terperangkap pada rongga-rongga batuan beku, leleran (lelehan) sewaktu magma
tersembur ke luar ke permukaan. Asalnya mungkin dari air laut atau air darat.
3. Fossil water (air fosil), yaitu air yang terperangkap dalam rongga-rongga batuan dan
tetap tinggal di dalam batuan tersebut sejakpenimbunan itu terjadi. Kadang-
kadang istilah ini disamakan dengan Connate Water.
4. Juvenil water (air magma), yaitu air yang berasal dari dalam bumi(magma). Air ini
bukan dari atmosfer atau air permukaan.
Berdasarkan jenisnya, air tanah dapat
dikelompokkan ke dalam tujuh bagian,yaitu
sebagai berikut:
5. Pelliculkar water (air pelikular/ari), yaitu air yang tersimpan dalamtanah karena
tarikan molekul-molekul tanah.
6. Phreatis water (air freatis), yaitu air tanah yang berada pada lapisan kulit bumi yang
poreus (sarang). Lapisan air tersebut berada di atas lapisan yang tidak tembus air
(pejal/kedap) atau di antara dua lapisan yang tidak tembus air.
7. Artesian water (air artesis), yaitu air yang berada di antara dua lapisanbatuan yang
kedap (tidak tembus) air sehingga dapat menyebabkan air tersebut dalam keadaan
tertekan. 8leh karena itu, air artesisdinamakan juga air tekanan (pressure
water).Apabila air tanah inimemperoleh jalan keluar, baik disengaja maupun tidak,
maka akankeluar dengan kekuatan besar ke permukaan bumi dan
terjadilahsumber air artesis.
Air tanah mempunyai berbagai kegunaan
bagi kehidupan manusia, yaitu:
1. Untuk keperluan rumah tangga seperti untuk minum, memasak makanan, dan mencuci.
2. Untuk keperluan industri, misalnya industri tekstil dan industry farmasi.
3. Untuk keperluan pertanian, misalnya pengairan sawah dan palawija di daerah yang sukar dibuat
irigasi, seperti di daerah-daerah gurun,daerah karst (di Gunung Kidul Yogyakarta). Air tanah yang
digunakan untuk berbagai keperluan ters ebut, pada zaman sekarang lebih banyak dikeluarkan
melalui sumur bor. Pengeluaran air tanahyang tidak seimbang dengan penambahannya secara
alamiah akan menyebabkan terjadinya tanah amblas (subsidence).

Penyedotan air tanahsecara besar-besaran juga akan menurunkan permukaan air tanah
dalam,terutama pada musim kering. Di daerah pantai yang dijadikan kota atau pemukiman lain,
penyedotan air tanah melalui sumur pompa menyebabkan intrusi air asin ke arah darat. Di daerah itu
seringkali air tanah yang rasanya payau atau sedikit asin.
AIR PERMUKAAN (SURFACE WATER)
■ Air permukaan adalah air yang terkumpul di atas tanah atau di mata air, sungai danau,
lahan basah, atau laut. Air permukaan berhubungan dengan air bawah tanah atau air
atmosfer.
■ Perairan permukaan diklasifikasikan menjadi dua kelompok utama, yaitu badan air
tergenang (standing waters atau lentik) dan badan air mengalir (flowing waters atau lotik).
Perairan tergenang meliputi danau, kolam, waduk, rawa dan sebagainya. Perairan tergenang
(lentik), khususnya danau. Biasanya mengalami stratifikasi secara vertikal akibat
perbedaan intensitas cahaya dan perbedaan suhu pada kolam air yang terjadi secara
vertikal. Sedangkan perairan mengalir (lotik) contohnya adalah sungai. Sungai dicirikan oleh
arus yang searah dan relatif kencang, dengan kecepatan berkisar antara 0,1 – 1,0 m/detik
serta sangat dipengaruhi oleh waktu, iklim, dan pola drainase. Pada perairan sungai,
biasanya terjadi pencampuran massa air secara menyeluruh dan tidak terbentuk stratifikasi
vertikal kolom air seperti pada perairan lentik. Kecepatan arus, erosi, dan sedimentasi
merupakan fenomena yang biasa terjadi di sungai sehingga kehidupan flora dan fauna
sangat dipengaruhi oleh ketiga variabel tersebut.
JENIS-JENIS AIR PERMUKAAN

1.SUNGAI
2.DANAU
3.RAWA
SUNGAI
■ Sungai adalah saluran alami yang berfungsi mengalirkan air hujan, air tanah, air
salju yang mencair ke danau atau ke laut.
■ Dengan melalui Sungai merupakan Cara yang biasa bagi air hujan yang turun di
daratan untuk mengalir ke laut atau tampungan air yang besar seperti danau. Air
dalam Sungai umumnya terkumpul dari presipitasi, seperti hujan, embun, mata air,
limpasan bawah tanah dan di beberapa negara tertentu air sungai juga berasal dari
lelehan es salju.
■ Sungai terdiri dari beberapa bagian bermula dari mata air yang mengalir ke anak
sungai. Beberapa anak sungai akan bergabung untuk membentuk sungai utama.
Aliran air biasanya berbatasan dengan saluran dengan dasar dan tebing di sebelah
kiri dan kanan. Penghujung sungai di mana sungai bertemu laut dikenali sebagai
muara sungai.
JENIS-JENIS SUNGAI
■ a. Berdasarkan jenis sumber airnya
■ – Sungai hujan
■ – Sungai mata air
■ – Sungai gletser ( dari salju yang mencairr )
■ – Sungai campuran ( campuran dari ketiga sumber diatas )
■ b. Berdasarkan volume airnya
■ – Sungai ephemeral ( sungai yang mengalir saat terjadinya hujan atau setelah hujan )
■ – Sungai intermiten ( sungai yang mengalir hanya pada saat musim penghujan )
■ – Sungai pherenial ( sungai yang mengalir sepanjang tahun )
■ c. Berdasarkan arah aliran airnya
■ – Sungai konsekuen ( arah alirannya sesuai dengan struktur geologisnya )
■ – Sungai subsekuen ( arah aliran tegak lurus dengan sungai konsekuen )
■ – Sungai obsekuen ( arah alirannya berlawanan dengan sungai konsekuen dan menuju sungai subsekuen )
■ – Sungai resekuen ( arah alirannya sesuia dengan sungai konsekuen )
■ – Sungai insekuen ( sungai yang arah alirannya tidak teratur )
■ d. Berdasarkan struktur geologinya
■ – Sungai antiseden ( sungai yang mampu mempertahankan alirannya )
■ – Sungai reverse ( sungai yang tidak mampu mengimbangi pengangkatan sehingga terjadi perubahan arah aliran )
■ – Sungai superposed ( sungai yang mengalir pada suatu dartan paneplain sehingga struktur batuan tersingkap )
Pola Aliran Sungai

1. Pola radial
Dapat dibedakan menjadi pola radial memusat ( Sentripetal ) dan pola radial menyebar ( Sentrifugal ). Pola radial
memusat terjadi di daerah yang berupa basin sedangkan pola radial menyebar terjadi di daerah yang berbentuk
kubah ( dome ).

2. Pola dendritik
Pola aliran yang tidak teratur. Anak sungai bermuara ke induk sungai dengan sudut tumpul . pola ini ada pada daerah dataran rendah

Pola Aliran Dendritik


Pola Aliran Sungai
3. Pola trellis
Pola ini terdapat pada daerah lipatan. Aliran dari anak sungai sejajar dengan sungai induk , dan alirannya bertemu membentuk sudut siku-siku

Pola Aliran Trellis

4. Pola annular
Annular adalah sungai utama melingkar dengan anak sungai yang membentuk sudut hampir tegak lurus. Berkembang di dome dengan batuan yang
berseling antara lunak dan keras.

Pola aliran annular


Pola Aliran Sungai
5. Pola rectangular
Pola aliran terjadi pada daerah patahan. Anak-anak sungai yang menuju induk sungai membentuk sudut siku-siku

Pola Aliran Rectangular


DAERAH ALIRAN SUNGAI
■ Daerah Aliran Sungai (drainage area/riverbasin) yang disingkat menjadi DAS adalah
bagian dari muka bumi yang airnya mengalir ke dalam sungai tertentu. Dengan
perkataan lain, daerah aliran sungai yaitu wilayah tampungan air hujan yang masuk
ke dalam wilayah air sungai. Jadi, sebuah sungai beserta anak-anak sungainya
membentuk satu daerah aliran, Misalnya sungai Cimanuk dengan anak-anak
sungainya disebut daerah aliran sungai Cimanuk, Citarum dan sebagainya.Daerah
yang memisahkan antara daerah aliran sungai yang satu dengan daerah aliran
sungai yang lainnya merupakan daerah punggungan,dinamakan watershed atau
stream devide. Dalam satu DAS hanya ada satu induk sungai dan memiliki
percabangan anak-anak sungai.
■ Sungai bermula dari sejumlah aliran-aliran air yang berasal dari mata air,pencairan
gletsyer, atau sumber lain dari dalam gunung yang menjadi anak-anak sungai dan
kemudian bergabung dengan aliran lain menjadi sebuahsistem sungai, yang
kemudian kita sebut Daerah Aliran Sungai (DAS).
DAERAH ALIRAN SUNGAI

■ Daerah aliran sungai itu merupakan daerah tangkapan air


hujan (catchment area). Pembangunan di daerah pertanian,
pemukiman, dan industri, tidak terlepas dari kebutuhan
sumber daya air. Sebagai akibat pemanfaatan air diatas, air
akan menampung buangan limbah dari akibat
pembangunantersebut, sehingga terjadilah pencemaran
(polusi) air. Pentingnya pengolahan DAS jelas barkaitan
dengan penyediaan air bersih, mengamankan sumber
air dari pencemaran, mencegah banjir dan kekeringan,
mencegah erosi sertamempertahankan dan meningkatkan
kesuburan tanah.
DANAU
■ Air danau berasal dari banyak sumber,seperti sungai, air tanah, atau hujan.
Pengaliran air danau dapat terjadikarena penguapan, perembesan ke dalam tanah,
dan pengaliran air melaluisungai.
■ Adalah tubuh air dalam jumlah besar yang menempati basin di wilayah daratan.
Suatu genangan dapat disebut danau jika paling tidak memiliki tiga kriteria yaitu :
1. Mempunyai permukaan air yang cukup luas sehingga mampu menimbulkan
gelombang
2. Air cukup dalam sehingga terdapat strata suhu pada kedalaman air tersebut
3. Vegetasi yang mengapung tidak cukup untuk menutupi seluruh permukaan danau
DANAU TERJADI DARI BERBAGAI SEBAB
■ a. Danau Glasial
terjadi dari akibat adanya erosi dan pengendapan akibat aktivitas gletser di lereng-
lereng bukit atau pegunungan.

Danau Glasial Akibat Dari Mencairnya Es


DANAU TERJADI DARI BERBAGAI SEBAB
b. Danau Vulkanik
Terbentuk akibat adanya aktivitas vulkanik. Kaldera yang terbentuk akibat letusan berapi tergenang oleh
air hujan. Danau seperti ini disebu juga danau crater

Danau Maninjau merupakan contoh danau vulkanik


DANAU TERJADI DARI BERBAGAI SEBAB
c. Danau Tektonik
Terbentuk akibat adanya gerakan lempeng tektonik, gerakan ini dapat menyebabkan terjadinya patahan sehingga terbentuk lembah
kemudian terisi air hujan dan membentuk suatu genangan yang disebut danau

Danau Singkarak merupakan contoh danau tektonik


DANAU TERJADI DARI BERBAGAI SEBAB
d. Danau Tekto-Vulkanik
Terbentuk akibat adanya gerakan tektonik dan vulkanik sehingga terjadi patahan dan gunung berapi. Bekas gunung berapi menjadi
suatu basin yang kemudian terisi air hujan dan terjadi danau

Danau Toba merupakan contoh danau tekto-vulkanik


DANAU TERJADI DARI BERBAGAI SEBAB
e. Danau Karst
Terbentuk akibat adanya prose solusi atau pelarutan kapur oleh air sehingga terbentuk suatu dolin/dolina jika dolin ini terisi air hujan
maka terbentuk danau

Danau Lais da Rims di Swiss merupakan contoh danau karst


DANAU TERJADI DARI BERBAGAI SEBAB
■ f. Danau Aliran
Terjadi akibat pemotongan meander sehingga terbentuk sisa aliran yang tertinggal.
Danau aliran ini juga dapat terjadi akibat sedimentasi yang besar sehingga menutup
muara anak sungai dan terbentu genangan
■ g. Danau Laguna
Terjadi akibat kombinasi antara angin dan ombak yang menyebabkan terjadinya
tanggul pasir di sepanjang pantai dan kemudian membentuk suatu laguna
TELAGA
Telaga hampir sama dengan danau, hanya luasnya lebih sempit.
Telaga tidak memiliki tingkatan suhu pada kedalamannya dan belum
ada gelombang yang mengabrasi. Munculnya telaga sama dengan
awal terjadinya sebuah danau

telaga ngebel di Ponorogo dimanfaatkan sebagai


tempat rekreasi
RAWA
■ Rawa merupakan lahan genangan air secara alamiah yang terjadi terus
menerusatau musiman akibat drainase alamiah yang terhambat serta
mempunyai ciri-ciri khusus secara fisik, kimiawi, dan biologis. Rawa selalu
digenangi air karena kekurangan saluran atau letaknya yang rendah, baik
yang bersifat sementara maupun sepanjang waktu, sehingga pelepasan air
dari lahan tersebut lambat. Genangan ini disebabkan oleh kondisi
pembuangan (drainase) yang buruk. Rawa bisa juga merupakan suatu
cekungan yang menampung luapan air di sekitarnya
■ Rawa airnya bersifat asam, warna airnya kemerahan, dan kurang baik untuk
irigasi.
MACAM-MACAM RAWA, YAITU SEBAGAI
BERIKUT:
■ 1) Rawa Dataran Rendah, terjadi di daerah depresi yang membentuk permukaan
datar dan cekung. Air rawa ini berasal dari air hujan, air tanah, dan air sungai, serta
kaya akan mineral. Rawa ini ditumbuhi oleh tumbuhan autotrophic. Gambut yang
terbentuk di daerah ini berasal dari sisa-sisa tumbuhan autotrof.
■ 2) Rawa Dataran Tinggi, terletak di daerah yang letaknya lebih tinggi dari daerah
sekitarnya yang memiliki bentuk permukaan cekung. Air tanah permukaan
(watertable) sangat kurang. Rawa ini mendapat air dari air hujan. Airnya tidak begitu
asam.
■ 3) Rawa Peralihan, ditumbuhi oleh tumbuhan mesothropic. Sebagian rawa-rawa
telah diusahakan untuk dijadikan daerah pertanian dengan cara membuat saluran
drainase (pelepasan air).
MANFAAT RAWA
■ Manfaat rawa yaitu sebagai tempat pemeliharaan ikan tambak, misalnya bandeng dan
udang atau bisa juga untuk sawah pasang surut. Di rawa-rawa yang airnya asam, tidak
terdapat kehidupan binatang. Berdasarkan sifat airnya, rawa terbagi atas rawa air payau,
rawa air tawar, dan rawa air asin. Keadaan air di rawa, ada yang tidak mengalami pergantian
(tidak mengalir). Ciri airnya sangat asam, berwarna merah, tidak dapat dijadikan air
minum,tidak ada organisme yang hidup, dan sukar dimanfaatkan. Akan tetapi banyak juga
rawa yang keadaan airnya selalu mengalami pergantian, misalnyakarena pengaruh pasang
surut air laut atau karena luapan sungai. Gambutyang terdapat di rawa untuk masa yang
akan datang bisa dipergunakan untukbahan bakar karena gambut itu sifatnya mudah
terbakar.
■ Gambut juga berguna untuk bahan isolasi panas dan untuk bahan pupuk. Di daerah yang
mengalami pasang surut, kadang-kadang rawa masih dapat diusahakan dalam bentuk
sawah pasang surut.

Anda mungkin juga menyukai