Lapisan Sial :
1. tersusun atas unsur silikon dan alumunium , termasuk senyawa dalam bentuk SiO2 dan AlO3
3. disebut lapisan kerak bumi karena bersifat padat , kaku dengan ketebalan rata-rata 35 km.
Lapisan batuan yang berada di bawah continent , terdiri dari granitic dibagian atas dan gabbroic di
lapisan bawah.
Lapisan Sima
1. tersusun atas unsur-unsur siikon dan magnesium dalam bentuk senyawa SiO2 dan MgO
2. Mempunyai berat jenis lebih besar daripada lapisan-lapisan sial karena mengandung mineal
feromagnesium dan batuan basalt
4. lapisn batuan yang berada dibawah samudra terdiri dari lapisan basaltic.
Semoga membantu
Berbagi
01
SMA N 1 BLORA
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, shalawat serta salam senantiasa kita panjatkan
kepada Rosulullah SAW karena berkat rahmat dan hidayahnya saya dapat menyelesaikan makalah
yang membahas tentang “Persebaran Penduduk yang Tidak Merata di Indonesia”.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata pelajaran geografi. Dalam penyusunan
makalah ini tidak sedikit kami mengalami hambatan dan kesulitan, namun berkat bantuan,
bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak serta kerja keras , Alhamdulillah makalah dapat
diselesaikan tepat pada waktunya.
Atas bantuan, bimbingan dan dukungan saya ucapkan terima kasih kepada Guru Pembimbing, orang
tua, dan teman-teman yang telah membantu penyusunan makalah ini.
Saya juga menyadari penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna, baik dalam segi isi maupun
penulisan. Untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran yang positif dan bersifat membangun demi
perbaikan dimasa yang akan datang. Kami juga berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
kita semua. Amin
Blora, 28 November 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
Bab I Pendahuluan
Pendahuluan
Jumlah penduduk di suatu wilayah tidaklah tetap, namun akan selalu berubah (bertambah atau
berkurang) sering dengan perjalanan waktu. Pertambahan penduduk terjadi karena angka kelahiran
dan angka kematian tidak seimbang, dimana angka kelahiran lebih besar dari angka kematian.
Pertambahan penduduk juga dipengaruhi selisih angka penduduk yang masuk dan keluar suatu
wilayah. Pertambahan penduduk suatu wilayah berupa angka-angka yang kongkrit dalam
pertamahan setiap tahunnya, sedangkan pertumbuhan penduduk berupa besaran prosentasenya
saja.
Persebaran atau distribusi penduduk adalah bentuk penyebaran penduduk di suatu wilayah atau
negara, apakah penduduk tersebut tersebar merata atau tidak. Kepadatan penduduk erat kaitannya
dengan kemampuan wilayah dalam mendukung kehidupan penduduknya. Daya dukung lingkungan
dari berbagai daerah di Indonesia tidak sama. Daya dukung lingkungan pulau Jawa lebih tinggi
dibandingkan dengan pulau-pulau lain, sehingga setiap satuan luas di Pulau Jawa dapat mendukung
kehidupan yang lebih tinggi dibandingkan dengan, misalnya di Kalimantan, Papua, Sulawesi, dan
Sumatra. Kemampuan suatu wilayah dalam mendukung kehidupan itu ada batasnya. Jadi, meskipun
di Jawa daya dukung lingkungannya tinggi, namun juga perlu diingat batas kemampuan wilayah ter
sebut dalam mendukung kehidupan.
1.3 Tujuan
4. Memahami dampak yang ditimbulkan dari persebaran penduduk yang tidak merata
Bab II
Landasan Teori
Persebaran penduduk secara umum adalah Persebaran atau distribusi penduduk adalah bentuk
penyebaran penduduk di suatu wilayah atau Negara.
2 Kepadatan penduduk agraris adalah perbandingan antara jumlah penduduk yang bekerja di
sektor pertanian dengan luas lahan pertanian
2. Kepadatan penduduk fisiologis adalah perbandingan antara jumlah penduduk total (baik
yang bermata pencaharian sebagai petani ataupun tidak) dengan luas lahan pertanian.
Kepadatan penduduk di tiap-tiap wilayah Indonesia tidaklah sama, hal ini tentu saja menimbulkan
permasalahan kependudukan. Permasalahan ini terkait dengan penyediaan sarana dan prasarana
sosial, kesempatan kerja, stabilitas keamanan, serta pemerataan pembangunan.
Informasi kepadatan penduduk tiap daerah perlu diketahui untuk mengetahui ada tidaknya gejala
kelebihan penduduk (overpopulation), untuk mengetahui pusat-pusat aglomerasi penduduk, serta
untuk mengetahui penyebaran dan pusat-pusat kegiatan ekonomi maupun budaya. Informasi-
informasi tersebut pada akhirnya akan digunakan sebagai dasar perencanaan pembangunan di tiap-
tiap daerah.
Akibat dari tidak meratanya penduduk yaitu luas lahan pertanian di Jawa semakin sempit. Lahan bagi
petani sebagian dijadikan permukiman dan industri. Sebaliknya banyak lahan di luar Jawa belum
dimanfaatkan secara optimal karena kurangnya sumber daya manusia. Keadaan demikian tentunya
sangat tidak menguntungkan dalam melaksanakan pembangunan wilayah dan bagi peningkatan
pertahanan keamanan negara.
Faktor-faktor yang menyebabkan tingginya tingkat migrasi ke pulau Jawa, antara lain karena pulau
Jawa:
c. Merupakan pusat kegiatan ekonomi dan industri sehingga banyak tersedia lapangan
kerja.
Persebaran atau distribusi penduduk adalah bentuk penyebaran penduduk di suatu wilayah
atau negara, apakah penduduk tersebut tersebar merata atau tidak. Kepadatan penduduk adalah
angka yang menunjukkan jumlah rata-ratap penduduk pada setiap Km2 pada suatu wilayah negara.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penyebaran dan kepadatan penduduk tiap-tiap daerah atau
negara sebagai berikut:
1. Faktor Fisiografis
2. Faktor Biologis
B Untuk mengetahui telah terjadi peledakan penduduk disuatu wilayah atau belum yang bersifat
menonitor.
c. Untuk mengetahui penyebab perbedaan kepadatan penduduk dengan daerah lain disekitarnya.
d. Untuk mengetahui pusat-pusat kebudayaan, dimana budaya timbul pada penduduk yang padat
dan penduduk makin padat budaya makin tinggi .
Persebaran yang tidak merata berpengaruh terhadap lingkungan hidup. Daerah-daerah yang padat
penduduknya terjadi eksploitasi sumber alam secara berlebihan sehingga terganggulah
keseimbangan alam. Sebagai contoh adalah hutan yang terus menyusut karena ditebang untuk
dijadikan lahan pertanian maupun pemukiman. Dampak buruk dari berkurangnya luas hutan adalah:
- terjadi kekeringan
Daya dukung lingkungan dari berbagai daerah di Indonesia tidak sama. Daya dukung lingkungan
pulau Jawa lebih tinggi dibandingkan dengan pulau-pulau lain, sehingga setiap satuan luas di Pulau
Jawadapat mendukung kehidupan yang lebih tinggi dibandingkan dengan, misalnya di Kalimantan,
Papua, Sulawesi, dan Sumatra. Kemampuan suatu wilayah dalam mendukung kehidupan itu ada
batasnya. Apabila kemampuan wilayah dalam mendukung lingkungan terlampau dapat berakibat
pada terjadinya tekanan-tekanan penduduk. Jadi, meskipun di Jawa daya dukung lingkungannya
tinggi, namun juga perlu diingat batas kemampuan wilayah tersebut dalam mendukung kehidupan.
2 Iklim, wilayah yang beriklim terlalu panas, terlalu dingin, dan terlalu basah biasanya tidak
disenangi sebagai tempat tinggal
3) Topografi atau bentuk permukaan tanah pada umumnya masyarakat banyak bertempat tinggal
di daerah datar
4) Sumber air
2. Sungai-sungai tercemar karena dijadikan tempat pembuangan sampah baik oleh masyarakat
maupun dari pabrik-pabrik industri.
1. Pemerataan pembangunan.
2. Penciptaan lapangan kerja di daerah-daerah yang jarang penduduknya dan daerah pedesaan.
Selain di Jawa ketimpangan persebaran penduduk terjadi di Irian Jaya dan Kalimantan. Luas wilayah
Irian Jaya 21,99% dari luas Indonesia, tetapi jumlah penduduknya hanya 0,92% dari seluruh
penduduk Indonesia. Pulau Kalimantan luasnya 28,11% dari luas Indonesia, tetapi jumlah
penduduknya hanya 5% dari jumlah penduduk Indonesia. Untuk mengatasi persebaran penduduk
yang tidak merata dilaksanakan program transmigarasi.
2. Transmigrasi lokal, yaitu transmigrasi yang dilakukan dalam satu wilayah provinsi.
5. Transmigrasi bedol desa, yaitu transmigrasi yang dilakukan oleh seluruh penduduk desa berikut
pejabat-pejabat pemerintahan desa.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Persebaran penduduk secara umum adalah Persebaran atau distribusi penduduk adalah
bentuk penyebaran penduduk di suatu wilayah atau Negara. Persebaran penduduk dapat
dibagi menjadi dua yaitu Persebaran penduduk berdasarkan geografis dan Persebaran
penduduk berdasarkan administrasi pemerintahan.
Akibat dari tidak meratanya penduduk yaitu luas lahan pertanian di Jawa semakin sempit. Lahan
bagi petani sebagian dijadikan permukiman dan industri. Sebaliknya banyak lahan di luar Jawa belum
dimanfaatkan secara optimal karena kurangnya sumber daya manusia. Sebagian besar tanah di luar
Jawa dibiarkan begitu saja tanpa ada kegiatan pertanian. Keadaan demikian tentunya sangat tidak
menguntungkan dalam melaksanakan pembangunan wilayah dan bagi peningkatan pertahanan
keamanan negara.
Daya dukung lingkungan dari berbagaidaerah di Indonesia tidak sama. Daya dukung lingkungan
pulau Jawa lebih tinggidibandingkan dengan pulau-pulau lain, sehingga setiap satuan luas di Pulau
Jawadapat mendukung kehidupan yang lebih tinggi dibandingkan dengan, misalnya diKalimantan,
Papua, Sulawesi, dan Sumatra.Kemampuan suatu wilayah dalam mendukung kehidupan itu ada
batasnya. Apabilakemampuan wilayah dalam mendukung lingkungan terlampau, dapat
berakibatpada terjadinya tekanan-tekanan penduduk. Jadi, meskipun di Jawa daya
dukunglingkungannya tinggi, namun juga perlu diingat batas kemampuan wilayah ter sebutdalam
mendukung kehidupan.
Untuk mengatasi persebaran penduduk yang tidak merata dilaksanakan program transmigarasi.
3.3 Saran
3.4 Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik
dan saran yang bersifat membangun dan dapat menyempurnakan makalah ini sangat
penulis harapkan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
http://rafkind.blogspot.co.id/2013/05/persebaran-penduduk-di-indonesia.html
https://zaka4share.wordpress.com/2014/10/21/persebaran-penduduk-di-indonesia/
Nayla alifia di 05.29 Tidak ada komentar:
Berbagi
Beranda
Mengenai Saya
Nayla alifia