Anda di halaman 1dari 4

MODUL

Materi : Pengaruh Interaksi Sosial Terhadap Kehidupan Sosial Dan Kebangsaan

MOBILITAS SOSIAL

Mobilitas Sosial adalah perpindahan posisi seseorang atau sekelompok orang dari lapisan yang
satu ke lapisan yang lain. Contoh : seorang pensiunan pegawai rendahan salah satu departemen
beralih pekerjaan menjadi pengusaha yang berhasil dengan gemilang; seorang anak pengusaha
ingin mengikuti jejak ayahnya yg berhasil, lalu membuka usaha lain namun gagal dan jatuh
miskin. Mobilitas sosial dapat berupa pergerakan sosial keatas dan kebawah.

Bentuk-Bentuk Mobilitas

1. Mobilitas vertikal : perpindahan tingkat ke yg lebih tinggi atau rendah.


a) Vertikal ke atas (peningkatan status)
contoh : seorang karyawan karena prestasinya diangkat menjadi kepala bagian,
manager, bahkan direktur.
b) Vertikal ke bawah(penurunan status)
Contoh : seorang pegawai diturunkan pangkatnya karena melanggar aturan sehingga
menjadi pegawai biasa.

2. Mobilitas horizontal : perpindahan status sosial dalam lapisan sosial yang sama.

Contoh : seorang kepala sekolah di sekolah A di pindahkan oleh dinas pendidikan ke


sekolah B

Faktor-Faktor Pendorong Mobilitas Sosial:

1. Faktor struktural
2. Faktor individu (sikap, pengetahuan dan ketrampilan)
3. Faktor ekonomi (kondisi ekonomi yang baik)
4. Faktor sosial (tidak puas dg status orang tua)
5. Faktor politik (baik/ tidak dalam peperangan)
6. Kemudahan dalam akses pendidikan (pendidikan berkualitas mudah didapat)

Faktor-Faktor Penghambat Mobilitas Sosial :

1. Kemiskinan
2. Diskriminatif (membeda-bedakan)

Dampak Mobilitas Sosial

1. Dampak positif:

a) Mendorong seseorang untuk lebih maju


b) Mempercepat tingkat perubahan sosial
c) Meningkatkan integritas sosial

2. Dampak negatif:

a) Terjadinya konflik
b) Gangguan psikologis
PLURALITAS BANGSA INDONESIA

“Pluralitas” berarti kemajemukan

1. Perbedaan agama
Toleransi umat beragama bukan berarti mencampuradukan ajaran agama, tetapi saling
menghormati dan mambantu menciptakan keamanan dan kenyamanan umat untuk
beribadah.
2. Perbedaan budaya
Di pengaruhi oleh perbedaan lokasi dan agama/keyakinan.
3. Perbedaan suku bangsa
Indonesia memiliki lebih dari 300 suku, diantaranya yaitu suku batak, dayak,jawa dll
4. Perbedaan pekerjaan
5. Peran dan fungsi keragaman budaya
a) Sebagai daya tarik bangsa asing
b) Mengembangkan kebudayaan nasional
c) Tertanamnya sikap toleransi
d) Saling melengkapi hasil budaya
e) Mendorong inovasi kebudayaan

KONFLIK DAN INTEGRASI DALAM KEHIDUPAN SOSIAL

Konflik : perjuangan untuk memperoleh hal-hal langka, seperti nilai, status, kekuasaan, dst
dengan tujuan tidak hanya memperoleh keuntungan, tetapi juga untuk menundukan
pesaingnya.(Robert M.Z. Lawang).

Faktor-Faktor Penyebab Konflik Sosial

1. Perbedaan individu
2. Perbedaan latar belakang kebudayaan
3. Perbedaan kepentingan
Akibat Konflik Sosial :
1. Meningkatnya solidaritas sesama anggota
2. Retaknya hubungan antar individu atau kelompok
3. Terjadinya perubahan kepribadian pada individu
4. Rusaknya harta benda dan bahkan hilangnya nyawa manusia

Cara Menangani Konflik :


1. Menghindar
2. Memaksakan kehendak
3. Menyesuaikan kepada keinginan orang lain
4. Tawar menawar
5. Kolaborasi

INTEGRASI SOSIAL
Integrasi Soial : proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat, sehingga
menjadi satu kesatuan. (ras, etnis, budaya, agama, bahasa, dll)
Bentuk-Bentuk Integrasi Sosial:
1. Integrasi normatif (terjadi akibat norma-norma yang berlaku): bineka tunggal ika
2. Integrasi fungsional (terjadi akibat fungsi-fungsi tertentu)
Contoh: indonesia terdiri dari berbagai suku mengintegrasikan dirinya dg melihat fungsi
masing-masing, suku bugis melaut, jawa bertani, minang pandai berdagang.
3. Integrasi koersif (dengan cara paksaan)
Dilakukan biila diyakini banyaknya akibat negatif jika integrasi tidak dilakukan
Proses Integrasi Dilakukan Melelui 2 Hal Yaitu:
1. Asimilasi : bertemuanya 2 budaya / lebih yang saling mempengaruhi sehingga terbentuk
budaya baru dengan meninggalkan sifat asli budayanya.
2. Akulturasi : menyerap budaya asing kemudian diolah dalam kebudayaan sendiri tanpa
meninggalkan sifat asli kebudayaan penerima.

Anda mungkin juga menyukai