Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

ANTROPOSFER

Disusun Oleh :
Samuel Ben Evano Naebaho
Kelas XI IPS 1

Guru Pembimbing :
Yusdiarti

SMA NEGERI 2 OKU


Tahun Ajaran 2022/2023
KATA PENGANTAR

Alhamdhulillah, Alhamdhulillahirabbil’alamin puji syukur kita panjatkan kepada


Tuhan semesta alam yang telah memberikan beribu-ribu nikmat hidup dan terutama nikmat
islam, salawat serta salam selalu kita curahkan kepada baginda besar Nabi Muhammad
SAW berkat beliau yang telah membawa kita semua ke-zaman yang serba modern ini. Tak
lupa juga kami haturkan terimakasih kepada guru pembimbing pada pelajaran geografi ini,
Ibuk Mastijah S.pd berkat beliau saya bisa dengan lancar membuat makalah ini.
Penyusunan makalah ini tak luput juga dari suatu ketidaksempurnaan dan kami selaku
penyusun mohon maaf jika ada kata dan pernyataan yang tidak sesuai dengan apa yang
diterangkan dan dijelaskan Ibuk. Dan jadikan sebuah kesalahan sebagai suatu hasil belajar
agar kita tidak akan mengulangi siklus yang statis. Akhir kata semoga makalah ini bisa
bermanfaat untuk kita semua, amin. Bilahitaufik wal hidayah waridha walinayah
Assalamu’alaikum wr wb.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................2


DAFTAR ISI...........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG .................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH ............................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. DEFINISI ANTROPOSFER ...................................................................3
B. PENGUMPULAN DATA KEPENDUDUKAN .........................................3
C. KOMPOSISI PENDUDUK ......................................................................4
D. PENYAJIAN DATA KEPENDUDUKAN ..............................................5
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN ................................................................................................8
B. SARAN ........................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Minat terhadap masalah pendudukan telah berkembang di Indonesia. Masalah
penduduk saat ini menjadi sangat penting, karena masalah yang timbul sebagai akibat
dari pertumbuhan penduduk mengundang tuntutan-tuntutan yang lebih besar lagi.
Tuntutan tersebut menyangkut kelangsungan hidupnya.
Pertumbuhan penduduk yang cepat menyebabkan timbulnya masalah-masalah yang
menyangkut segi social, ekonomi, politik, bahkan kebudayaan. Dalam uraian ini akan
dijelaskan mengenai kependudukan, baik itu pengertian dasar kependudukan sebagai
factor bertambah dan berkurangnya penduduk, serta masalah kependudukan yaitu
masalah yang timbul dari pertumbuhan penduduk itu sendiri, termasuk keadaan
Indonesia

Geografi sebagai ilmu pengetahuan yang pernah disebut sebagai induk ilmu
pengetahuan (mother of sciences) mengalami pasang-surut peranannya untuk
memberikan sumbangan pemikiran dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan
pembangunan.

Antroposfer adalah salah satu obyek material dari kajian geografi yang membahas
mengenai dinamika manusia yang meliputi kelahiran, kematian, dan migrasi.
Antroposfer mempelajari tentang kondisi demografis suatu wilayah yang meliputi
jumlah penduduk, kepadatan penduduk, pertumbuhan penduduk, dan lain-lain.
Pengertian yang diperkenalkan oleh Eratosthenes, geografi merupakan ilmu yang
mendeskripsikan manusia dengan lingkungan alam di wilayah-wilayah tertentu
berdasarkan data dan informasi yang diperoleh. Pengkajian geografi berkaitan dengan
aspek alam tentang tempat terjadinya gejala dan aspek manusia penghuni alam tersebut.
Karl Ritter menyatakan bahwa geografi mempelajari bumi sebagai tempat tinggal
manusia. Pengertian tersebut sudah termasuk aktivitas manusia untuk mempertahankan
hidupnya, juga dianalisis penyebarannya, perkembangan, hubungan dan interaksinya
secara keruangan.

1
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan beberapa hal yang
menjadi pembahasan pada makalah ini, khususnya yang menjadi kajian dari antroposfer,
yaitu :
1) Ledakan jumlah penduduk
2) Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
3) Menghitung Pertumbuhan Penduduk Suatu Wilayah
4) Persebaran dan Kepadatan Penduduk
5) Masalah Kependudukan di Indonesia

2
BAB II
PEMBAHASAN
ANTROPOSFER
A. Definisi Antroposfer
Secara etimologi antroposfer terdiri atas dua kata , yaitu antropo yang berarti manusia
dan sphere yang berarti lapisan. Jadi antroposfer dapat diartikan sebagai lapisan
kehidupan manusia yang ada di permukaan bumi dengan segala aktifitasnya .

B. Pengumpulan Data Kependudukan


1. Sensus Penduduk
Sensus penduduk adalah keseluruan proses pengumpulan, penyusupan ,
pengolahan, dan penerbitan data yang bersifat demografis , ekonomis, dan sosial
dari suatu wilayah atau negara tertentu dan dalam waktu tertentu.
Berdasarkan tempat tinggal penduduk , sensus dibedakan menjadi :
a. Sensus de jure , yaitu pencacahan jiwa yang dilakukan di tempat penduduk
tersebut tinggal secara resmi.
b. Sensus de facto , yaitu pencacahan jiwa di tempat mereka, ditemukan oleh petugas
lapangan.
Berdasarkan metode pengisiannya, sensus dibedakan menjadi :
a. Metode canvasser, yaitu pelaksanaan sensus di mana petugas mendatangi tempat
tinggal penduduk dan mengisi daftar pertanyaan.
b. Metode Householder, yaitu pelaksanaan sensus di mana pengisian daftar
pertanyaan dilakukan oleh penduduk sendiri.
Tabel 3.1 Sensus Penduduk Indonesia
No. Tahun Jumlah penduduk ( jiwa )
1. 1930 60.700.000
2. 1961 97.000.000
3. 1971 119.208.229
4. 1980 147.490.298
5. 1990 179.378.946
6. 2000 206.264.595
7. 2005 218.868.791*)

3
2. Registrasi Penduduk
Registrasi penduduk merupakan pencatatan yang terus menerus mengenal kejadian
vital yang dialami penduduk berupa kelahiran , kematian, dan perpindahan. Registrasi
penduduk didasarkan pada keputusan presiden Nomor 52 Tahun 1977, ditujukan
untuk membangun sistem pencatatan yang berlaku menyeluruh dan seragam di
willayah Indonesia.
3. Survei Penduduk
Survei penduduk atau survei sampel merupakan pengumpulan data dari sebagian
populasi yang pemilihan sampel atau respondennya dilakukan dengan metode
statistik tertentu sehingga tetap dapat melakukan pendugaan atas populasinya. Survei
dapat dilakukan kapan saja tanpa dibatasi oleh waktu.
Dalam pemilihan sampel, yang harus diperhatikan adalah sampel harus mewakili
populasi, harus mempunyai tingkat kebenaran ( reliability ) yang dapat diukur, harus
sesuai dengan keadaan , dan harus efisien. Contohnya , survei penduduk Antar-
Sensus ( SUPAS ) . survei demografi dan kesehatan indonesia, survei angkatan kerja ,
dan lain sebagainya.
c. Komposisi Penduduk
1. Komposisi Penduduk Berdasarkan Umur dan Jenis kelamin
Bagi suatu daerah ataupun cakupan yang lebih luas yaitu negara, komposisi
penduduk digunakan sebagai perencanaan pembangunan kependudukan sehingga
dinamika penduduk bisa terdeteksi. Contoh sederhana , yaitu dari suatu data
komposisi penduduk bisa diketahui kalau sebagian besar penduduk di suatu daerah
tergolong usia sekolah.
2. Piramida penduduk
Komposisi penduduk suatu wilaya atau negara dapat disajikan dalam bentuk
diagram yang berbentuk piramida. Piramida penduduk menyajikan data
kependudukan dalam bentuk diagram batang yang menunjukkan komposisi
penduduk menurut umur dan jenis kelamin.
a. Bentuk Segitiga ( limas )
Bentuk piramida penduduk ini menggambarkan sebagian besar penduduk berada
dalam kelompok umur muda atau berciri ekspensif. Penduduk tumbuh cepat karena
terjadi penurunan tingkat kematian bayi tetapi tingkat kelahiran masih tinggi.

4
b. Berbentuk Sarang Tawon ( Batu Nisan )
Bentuk piramida penduduk ini menggambarkan tingkat kelahiran yang lebih rendah
dari tingkat kematian atau bersifat konstruktif. Penurunan tingkat kelahiran yang
tajam menyebabkan pertumbuhan penduduk mengalami penurunan. Piramida
penduduk ini memiliki umur median ( pertengahan ) sangat tinggi.

C. Bentuk Segi Empat


Bentuk piramida penduduk ini menggambarkan tingkat kelahiran yang hampir
sama dengan tingkat kematian atau bersifat stasioner. Pertumbuhan penduduk
cenderung tetap. Piramida ini menunjukkan jumlah penduduk muda, dewasa, dan tua
hampir sama. 3. Pentingnya Mengetahui Komposisi Penduduk
a. Rasio Jenis Kelamin ( Sex Ratio )
Rasio jenis kelamin merupakan angka perbandingan jumlah penduduk laki – laki
dengan jumlah penduduk perempuan.
Besar kecilnya rasio jenis kelamin di suatu wilayah dipengaruhi beberapa faktor,
yaitu rasio jenis kelamin pada kelahiran ( sex ratio birth ), tingkat kematian antara
penduduk laki – laki dengan perempuan, tingkat migrasi antara penduduk laki – laki
dengan perempuan. Rasio jenis kelamin pada kelahiran di beberapa negara berkisar
103 – 105 bayi laki – laki per 100 bayi perempuan pada saat lahir.
b. Angka Beban Tanggungan ( Dependency Ratio )
Dalam komposisi penduduk menurut kelompok umur, penduduk dapat dibagi
menjadi tiga kelompok umur besar. Ketiga kelompok yang dimaksut sebagai berikut :
1) Kelompok umur muda ( 14 tahun ).
2) Kelompok umur dewasa ( 15-64 tahun )
3) Kelompok umur tua ( 65 tahun )
Kelompok umur muda dan tua merupakan penduduk tidak produktif, sedang
kelompok umur dewasa merupakan penduduk yang produktif. Jadi , penduduk
kelompok umur muda dan umur tua dianggap menjadi beban tanggungan penduduk
kelompok produktif.

D. Kualitas Penduduk Indonesia


Kualitas penduduk atau mutu sumber daya manusia sangat berpengaruh terhadap
tingkat kemajuan suatu negara . Hal ini terikat dengan kemampuan penduduk untuk
mengolah dan memanfaatkan sumber daya alam yang dimiliki untuk meningkatkan

5
kesejahteraan rakyat. Kualitas penduduk suatu negara dapat diketahui dari faktor –
faktor yang mempengaruhinya, yaitu tingkat pendapatan penduduk, tingkat pendidikan,
dan tingkat kesehatan.
1. Tingkat Pendapatan Penduduk
Tingkat pendapatan penduduk diukur dari besarnya pendapatan per kapita. Pendapatan
per kapita adalah pendapatan yang diperoleh rata – rata penduduk dalam waktu satu
tahun. Pendapatan per kapita dapat mencerminkan tingkat kesejahteraan dan kemajuan
perekonomian suatu negara. Semakin tinggi pendapatan per kapita, semakin tinggi
kesejahteraan penduduknya karena dapat memenuhi kebutuhan pangan, sandang, papan,
kesehatan, pendidikan, dan kebutuhan yang lain secara layak.
Pendapatan per kapita , dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

Keterangan :
PCI = Capita Income ( Pendapatan Per Kapita )
GNP = Gross National Product ( Pendapatan Nasional Penduduk
P = Jumlah Penduduk
Bank Dunia ( world Bank ) telah membuat klasifikasi negara – negara berdasarkan
tinggi rendahnya pendapatan per kapita ke dalam lima kategori .
a. Kelompok negara berpendapatan rendah( low income economies), yaitu negara –
negara yang memiliki PNB ( per kapita US$520 atau kurang.
b. Kelompok negara berpendapatan menengah kebawah ( lower middle income
economies ), yaitu negara – negara yang mempunyai PNB per kapita antara
US$521 sampai US$1,740.
c. Kelompok negara berpendapatan menengah ( middle income economies ), yaitu
negara – negara yang mempunyai PNB per kapita antara US$1,741 sampai
US$2,990.
d. Kelompok negara berpendapatan menengah ke atas ( upper – middle income
economies ), yaitu negara – negara yang mempunyai PNB per kapita antara
US$2.991 sampai US$4,870.
e. Kelompok negara berpendapatan tinggi ( high income economies ),yaitu negara –
negara yang mempunyai PNB per kapita antara US$4,871 sampai US$25,480
bahkan lebih .

6
Menurut BPS, pendapatan per kapita penduduk indonesia pada tahun 2005 adalah
1,308 dolar amerika serikat, mengalami kenaikan dari tahun 2004 yang berjumlah
1,066 dolar amerika serikat. Berdasarkan world bank, pendapatan per kapita indonesia
masuk dalam kriteria lower middle economies atau kelempok negara berdasarkan
menengah ke bawah.
2. Tingkat pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu kunci utama untuk mencapai kemajuan suatu
negara. Cepat atau lambatnya suatu negara dalam meningkatkan kemajuan ekonominya
sangat tergantung pada keberhasilan negara tersebut memberikan pendidikan kepada
penduduknya. Semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk, menunjukkan semakin
tingginya kualitas penduduk di negara tersebut.
Rendahnya kualitas pendidikan ini di antaranya disebabkan oleh:
a. Tingkat pendapatan penduduk rendah
b. Tidak seimbangnya jumlah murid dengan sarana dan prasarana pendidikan
c. Masih kurangnya kesadaran orang tua untuk menyekolahkan anak – anaknya.
3. Tingkat kesehatan
Menurut BPS , pada tahun 2005 tingkat kematian bayi di indonesia masih tergolong
tinggi, yaitu 35 per 1.000 kelahiran hidup. Angka tersebut telah mengalami penurunan
dari 51 per 1.000 pada tahun 1990. Begitu pula angka kematian ibu saat melahirkan juga
mengalami penurunan dari 450 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1990 menjadi
307 pada tahun 2005. Angka kematian bayi dan ibu pada saat melahirkan tersebut
menunjukkan tingkat kesehatan penduduk yang masih rendah.
Untuk mingkatkan tingkat kesehatan penduduk, pemerintah melakukan berbagai
upaya di antaranya melaksanakan program perbaikan gizi, khususnya bersamaan dengan
posyandu yang telah digalakkan di daerah pedesaan. Di Indonesia, anak balita gizi buruk
tahun 2004/2005 berjumlah 1,8 juta jiwa dan meningkatkan menjadi 2,3 juta jiwa pada
periode 2005/2006. Hal ini memerlukan perhatian khusus dari pemerintah agar
permasalahan tersebut dapat diatasi dan generasi yang akan datang menjadi generasi
yang berkualitas

7
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Antroposfer adalah salah satu obyek material dari kajian geografi yang membahas
mengenai dinamika manusia yang meliputi kelahiran, kematian, dan migrasi.Antroposfer
mempelajari tentang kondisi demografis suatu wilayah yang meliputi jumlah penduduk,
kepadatan penduduk, pertumbuhan penduduk, dan lain-lain.

Jumlah penduduk adalah banyaknya individu Manusia yang menempati suatu wilayah
atau negara pada suatu waktu. Untuk mengetahui jumlah penduduk di suatu negara dapat
dilakukan dengan :
1. Sensus penduduk
2. Registrasi penduduk
3. Survey

Jumlah penduduk mengalami perkembangan yang dinamis, hal ini dipengaruhi oleh
faktor-faktor seperti : kelahiran (fertilitas/natalitas), kematian (mortalitas), dan
perpindahan penduduk (migrasi).

B. SARAN
Dengan adanya makalah ini diharapkan kepada siswa agar dapat memahami
mengenai salah satu bagian dari ilmu geografi yaitu antroposfer yang mengkaji
danmembahas mengenai dinamika manusia yang meliputi kelahiran, kematian, dan
migrasi, yang meliputi jumlah penduduk, kepadatan penduduk, pertumbuhan penduduk,
dan lain-lain.seperti yang telah dijelaskan diatas.

8
DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik, 2002, Statistik Indonesia, Jakarta, Badan Pusat Statistik Republik
Indonesia.
Badan Standar Nasional Pendidikan, 2006, Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Mata Pelajaran Geografi untuk SMA/MA.
Calon Ilmuwan, 1996, Dunia Kita dalam Bahaya, Jakarta, Tira Pustaka.
Felicity Brooks, 2004, Laut dan Samudra, Bandung, Pakar Raya.
Geographica, 1999, Singapura, Periplus.
Hamparan Dunia Ilmu Time-Life, 1996, Bumi dan Permukaannya, Jakarta, Tira
Pustaka.
_______, 1996, Evolusi Makhluk Hidup, Jakarta, Tira Pustaka.
_______, 1996, Geologi dan Perubahan, Jakarta, Tira Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai