Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH SEJARAH

NABI MUHAMMAD SAW

O
L
E
H
KELOMPOK 4
Ketua

: Bagus Fajar Pratama

Anggota

: Sandy Iwang Saputra


: Jepi Selandri
: Samsi Amiliah Sakar
: Maya Setia Wati

Guru Pembimbing : Heni Trianawati

SMP YPI BATUMARTA


Tahun Pelajaran 2016-2017
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Manusia diciptakan oleh Allah subhanahu wataala bukan untuk main-main saja.
Namun lebih dari itu yakni untuk beribadah kepada Allah subhanahu wataala. Allah tidaklah
menciptakan melainkan bertanggung jawab terhadap ciptaannya dengan mengutus seorang
Rasul di tengah kaum yang jahil.
Allah subhanahu wataala mengutus Rasul-Nya untuk menyeru kepada kaumnya agar
mentauhidkan Allah subhanahu wataala saja. Dan Allah subhanahu wataala meridhai Islam
sebagai Diin yang menjadi rahmat bagi semesta alam melalui utusan-Nya Nabi Muhammad
shallallahu alaihi wasallam. Telah dijadikan-Nya pada diri Nabi Muhammad shallallahu
alaihi wasallam uswatun hasanah.
Pada makalah ini, pemakalah akan memaparkan tentang sejarah Nabi Muhammad
agar kita bisa mengambil hikmah dari kisah beliau. In sya Allah.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian Sejarah dan Nabi ?
2. Bagaimana Dalil pentingnya mempelajari Sejarah dari Al-Quran ?
3. Bagaimana Sejarah Nabi Muhammad?

BAB II
PEMBAHASAN
1

A. Pengertian Sejarah dan Nabi


Sejarah adalah sebuah asal-usul (keturunan) silsilah atau kejadian dan peristiwa yang
benar-benar terjadi pada masa lampau[1].
Sedangkan Nabi adalah seorang yang diberi wahyu oleh Allah subhanahu wataala untuk
melanjutkan syariat yang diemban oleh Rasul sebelumnya[2].
B. Dalil Pentingnya Mempelajari Sejarah dari Al-Quran dan Al-Hadits
a. Dalil dari Al-Quran




Artinya : Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah
setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat),
dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang
kamu kerjakan.(Al-Hasyr: 18)
Ayat di atas menunjukkan pentingnya sejarah yang telah lalu untuk ditelaah
kembali sebagai itibar, seperti yang dikatakan Umar bin Khattab Radhiyallahu
anhu : Hisablah dirimu sendiri sebelum engkau dihisab.



Artinya : Katakanlah: "Adakan perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah
bagaimana kesudahan orang-orang yang dahulu. Kebanyakan dari mereka itu
adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah)". (Ar-Ruum: 42)
Ayat di atas merupakan perintah agar memperhatikan sejarah orang-orang
terdahulu yang kebanyakan ditimpa adzab oleh Allah dikarenakan kemusyrikan
mereka. Allah memerintahkan hal tersebut agar manusia mau mengambil pelajaran
darinya dan agar takut kepada Allah.

C. Sejarah Nabi Muhammad


a. Nasab Kelahiran Nabi Muhammad
2

Nasabnya ialah Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muththalib ( namanya Syaibatu
al- Hamid) bin Hisyam bin Abdi Manaf ( namanya al-Mughirah) bin Quraisy ( namanya
Zaid) bin Kilab bin Murrah bin Kaab bin Luay bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin
Mudhar bin Nazar bin Muiddu bin Adnan.
Itulah nasab Rasulullah saw yang telah disepakati. Selebihnya dari yang telah
disebutkan di atas masih diperselisihkan. Tetapi hal yang sudah tidak diperselisihkan lagi
ialah, bahwa Adnan termasuk anak Ismail bin Ibrahim. Dan bahwa Allah telah memilihnya
( Nabi shallallahu alaihi wasallam) dari kabilah yang paling bersih, keturunan yang paling
suci dan utama. Tak sedikitpun dar karat-karat jahiliyah yang menyusup ke dalam nasabnya.
Muslim meriwayatkan dengan sanadnya dari Rasulullah saw, beliau bersabda :
Sesungguhnya Allah telah memilih Kinanah dari anak Ismail dan memilih Quraisy dari
Kinanah, kemudian memilih Hasyim dari Quraisy dan memilihku dari Bani Hasyim.[3]
b. Masa Kelahiran dan Pertumbuhan Nabi Muhammad
Rasulullah shollallahu alaihi wasallam dilahirkan pada hari Senin pagi, 9 Rabiul
Awwal, tahun gajah. Bertepatan dengan tanggal 20 atau 22 April 571 M.
Beliau dilahirkan dari Suku Quraisy, yaitu Suku yang paling terhormat di Jazirah Arab. Dari
suku Quraisy itu, beliau berasal dari Bani Hasyim, anak Suku yang juga paling terhormat di
dalam Suku Quraisy.
Rasulullah dilahirkan dalam keadaan yatim. Ayah beliau meninggal ketika beliau
masih berada di dalam kandungan dalam usia 2 bulan.
Setelah melahirkan, Ibu beliau segera membawanya kepada kakeknya Abdul Muttholib, lalu
kakeknya membawanya ke Kabah. Dia berdoa kepada Allah dan bersyukur kepada-Nya.
Lalu beliau diberi nama Muhammad, nama yang belum dikenal pada masyarakat Arab
Masa itu. Lalu pada hari ketujuh pasca kelahirannya Muhammad dikhitan.
Setelah itu beliau disusukan kepada Halimah binti Abi Dzuaib dari Suku Saad bin
Bakr yang kemudian dikenal dengan nama Halimah Assadiyyah.
Muhammad disusui oleh Halimah selama 5 tahun di perkampungan Bani Saad.
Pada usia itu pula, beliau mengalami peristiwa pembelahan dada (Syaqqus Shadr).
Suatu hari ketika beliau tengah bermain bersama teman-temannya, tiba-tiba Malaikat Jibril
menghampiri dan menyergap beliau. Lalu beliau dibaringkan, kemudian dadanya dibelah ,
lalu hatinya dimbil selanjutnya dikeluarkan segumpal darah darinya, seraya berkata : Inilah
bagian setan yang ada padamu.

Kemudian hati tersebut dicuci dibejana emas dengan air zam-zam, setelah itu
dikembalikan ke tempat semula.
Sementara itu teman-temannya melaporkan kejadian itu kepada Halimah seraya
berkata : Muhammad dibunuh... Muhammad dibunuh. Maka mereka bergegas
menghampiri tempat Muhammad, mereka mendapatinya dalam keadaan pucat pasi.
Setelah itu Halimah sangat khawatir dan kemudian mengembalikan beliau kepada ibunya.
Pada usianya yang ke-6 Muhammad diajak ibunya untuk berziarah ke makam
ayahnya, namun di tengah perjalannya tepat di kampung Abwa ibu beliau meninggal karena
sakit. Kemudian setelah meninggalnya Ibu beliau, Muhammad diasuh oleh kakeknya Abdul
Muththalib. Namun dalam usia beliau yang ke-8, kakeknya meninggal. Sebelum kakeknya
wafat, kakeknya sempat berpesan agar Muhammad diasuh oleh pamannya, Abu Thalib.
Beliau diasuh oleh pamannya hingga dewasa. Dan beliau juga sering diajak untuk berdagang
oleh pamannya, hingga beliaupun mengenal Siti Khadijah. Kepribadian Muhammad yang
mulia menjadikan Khadijah kagum dan akhirnya Khadijah menginginkan dirinya dinikahi
oleh Muhammad. Dan Khadijah menceritakan keinginannya itu kepada sahabatnya Nafisah
binti Maniah dan segera Nafisah menyampaikan keinginan tersebut kepada Muhammad,
memohon agar beliau menikahi Khadijah. Akhirnya Muhammad setuju, segera diberitahukan
paman-pamannya dan akhirnya pamannya datang kepada paman Khadijah untuk melamarnya
untuk Muhammad.
c. Pengangkatan Muhammad Menjadi Rasul
Ketika usia Muhammad mendekati sekitar 40 tahun, beliau lebih suka menyendiri dan
menjauh dari kesyirikan-kesyirikan yang ada di Mekkah. Beliau suka menyendiri di Gua
Hira sekitar 2 mil dari Mekkah.
Pada hari Senin, 21 Ramadhan, tepat saat beliau berusia 40 tahun dalam hitungan
hijriah datanglah Malaikat Jibril. Beliau dipeluk 3 kali, setiap kali memeluk Muhammad, dia
berkata bacalah, setiap kali itu pula Muhammad menjawab : aku tidak bisa membaca.
Saat itu Muhammad sangat takut dan panik.
Setelah itu Jibril membacakan QS. Al-Alaq : 1-5



Artinya : Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah
menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah,
4

Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia
apa yang tidak diketahuinya.
Kemudian Jibril meninggalkan beliau. Sejak saat itulah Muhammad diangkat menjadi
seorang Nabi.
Lantas Nabi Muhammad pulang ke rumah dalam keadaan gemetar dan ketakutan.
Lalu menceritakan kejadian tersebut kepada Khadijah dan berkata :selimuti aku.... selimuti
aku
Pada saat itulah wahyu yang kedua diturunka yakni QS. Al-Muddatsir : 1-7


Artinya : Hai orang yang berkemul (berselimut), bangunlah, lalu berilah peringatan! dan
Tuhanmu agungkanlah, dan pakaianmu bersihkanlah, dan perbuatan dosa (menyembah
berhala) tinggalkanlah, dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh
(balasan) yang lebih banyak. Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah.
Dengan turunnya ayat ini, jelaslah bahwa Rasulullaah diutus untuk menyeru kepada
kaumnya untuk mengagungkan Rabbnya dengan tunduk patuh kepada-Nya.
d. Perjuangan Dakwah
1. Dakwah di Mekkah
Pada awal-awal dakwah beliau memulainya dengan dakwah sirriyah atau
sembunyi-sembunyi, dan madu beliau yang pertama adalah keluarga dan sahabat
beliau. Usaha dakwah itu membuahkan hasil, terkumpul sejumlah orang yang
menyatakan diri masuk Islam. Dan kelompok itu biasa sisebut dengan Assabiiqunal Awwaluun (Generasi pertama yang menerima Islam).
Yang pertama adalah isteri beliau, Khadijah binti Khuwailid lalu budak beliau
Zaid bin Haritsah lalu sepupunya Ali bin Abi Thalib kemudian sahabat dekatnya
Abu Bakar Ash-Siddiq.
Namun lama kelamaan masyarakat mulai mengetahi dakwah Rasulullah, mulai saat
itulah mereka lebih mengawasi gerak-gerik beliau.
Kemudian turunlah wahyu Allah yakni QS. Asy-Syuara : 214


Artinya : dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat.
Sejak saat itulah beliau mengumpulkan kerabat-kerabatnya dari Bani
Hasyim namun tidak ada respon positif dari mereka kecuali dari pamannya Abu
5

Thalib. Abu Thalib bersedia melindunginya namun tidak mau meninggalkan agama
nenek moyangnya.
Semakin hari permusuhan masyarakat tampak nyata terhadap Rasulullah.
Berbagai hinaan , serta penyiksaan fisik dilakukan kepada beliau. Hingga akhirnya
diputuskanlah untuk hijrah ke Habasyah (Ethiopia).
Pada bulan Rajab tahun ke-5 kenabian, hijrahlah rombongan pertama dari
kalangan para sahabat ke Habasyah. Mereka terdiri dari 12 orang laki-laki dan 4
orang wanita yang dipim[in oleh Utsman bin Affan dan didampingi oleh isterinya
Ruqayyah binti Rasulullah. Kemudian disusul oleh rombongan kedua yakni 83
orang laki-laki dan 19 orang wanita menuju Habasyah. Disana orang-orang muslim
mendapatkan perlindungan dari raja Najasyi.
Namun kafir Quraisy gusar mengetahui bahwa orang-orang muslim
dilindungi oleh raja Najasyi, kemudian mereka mengutus dua pemuda yang cerdas
untuk membujuk raja Najasyi agar memulangkan orang-orang muslim kembali ke
kampung halamnnya. Mereka itu adalah Amr bin Ash dan Abdullah bin Rabiah
(Sebelum masuk islam). Namun usaha kafirin gagal total berkat kepiawaian dari
Jafar bin Abi Thalib dan kebijaksanaan raja Najasyi (bi idznillah).
Pada tahun ke-10 kenabian Rasulullah mengalami tahun yang berat, yakni
Abu Thalib meninggal dan yang lebih menyedihkan adalah bahwa Abu Thalib
meninggal dalam keadaan kafir. Kematian Abu Thalib dilanjutkan dengan wafatnya
isterinya Ummul Mukminin Khadijah binti Khuwailid. Dua orang yang senantiasa
melindunginya kini telah tiada. Rasulullah mencoba hijrah ke Thaif berharap
disana Islam diterima dengan baik, namun ternyata justru sebaliknya disana ditolak
dengan mentah-mentah. Pada tahun yang sama di bulan Syawal, Rasulullah
menikahi Saudah bin Zumah. Awalnya Saudah adalah isteri dari Sakran bin Amr
yang dahulu ikut hijrah ke Habasyah, namun suaminya meninggal disana.
Pada musim haji tahun ke-11 kenabian, Rasulullah mendakwahkan Islam
kepada rombongan-rombongan haji. Meskipun tidak ada respon yang signifikan,
namun Rasulullah berhasil mendakwahkan Islam kepada 6 pemuda dari Madinah
yang berasal dari suku Khazraj. Mereka adalah :
1. Asad bin Zurarah
2. Auf bin Al-Harits bin Rifaah, Ibnu Afra
3. Rafi bin Malik bin Ajlan
4.Quthbah bin Amir bin Hadidah
6

5. Uqbah bin Amir bin Naby


6. Jabir bin Abdullah bin Riab
Dan itulah Baiat Aqobah yang pertama.
Pada tahun yang sama di bulan Syawal, Rasulullah menikahi Aisyah bi Abu Bakar
saat ia berusia 6 tahun, namun baru dicampuri di Madinah pada bulan Syawal
tahun ke-1 Hijriah ketika Aisyah berusia 9 tahun.
Pada musim haji tahun ke-13 kenabian, rombongan orang yang berhaji dari
Madinah yang berjumlah 73 orang laki-laki, dan 2 orang perempuan melakukan
Baiat Aqobah yang kedua.
2. Dakwah di Madinah
Setelah baat Aqobah yang kedua, muslimin hijrah ke Madinah dengan
sembunyi-sembunyi. Hingga selang 2 bulan tidak ada muslimin yang tersisa
kecuali Rasulullah, Abu Bakr as-shiddiq dan Ali bin Abi Thalib serta muslimin
yang ditahan musyrikin.
Rasulullah keluar dari rumahnya pada malam 27 Shafar tahun ke-14 kenabian,
kemudian beliau mendatangi Abu Bakar Ash-Shiddiq dan mereka lekas pergi
menuju Madinah. Mereka berdua berjalan menuju Gua Tsur dan menetap disana
selama 3 malam untuk menghindari pengejaran kafir Quraisy.
Pada hari Senin tanggal 8 Rabiul Awwal tahun ke-14 kenabian atau pada
tahun 1 Hijriah, Rasulullaah shallallahu alaihi wasallam singgah di Quba. Disana
beliau singgah 4 hari dan membangun masjid Quba.
Pada hari Jumat Rasulullah melanjutkan perjalanannya menuju Madinah dan
sesampainya disana beliau mengganti nama awalnya (Yatsrib) menjadi Madinatur
Rasul dan lebih dikenal dengan nama Madinah. Disana, beliau disambut dengan
suka cita penduduk Madinah. Mereka berebut untuk menjamu Rasulullah, namun
beliau mengisyaratkan agar unta tunggangan beliau yang memilih tempat untuk
disinggahi. Lalu unta tersebut berhenti di dekat rumah Abu Ayub, maka Rasulullah
tinggal disana.
Komposisi penduduk Madinah adalah kaum muslimin, kaum musyrikin dan
kaum Yahudi.
Langkah pertama Rasulullah di Madinah adalah membangun masjid Nabawi
di

tempat

berhentinya

Unta

Rasulullah.

Langkah

mempersaudarakan kaum Muhajirin dengan Kaum Anshor.


7

selanjutnya

adalah

Perjuangan Islam setelah itu dipenuhi dengan ujian, mulai dari perang ataupun
yang lainnya. Dan ujian terberat bagi kaum muslim saat itu adalah wafatnya
Rasulullah. Beliau wafat pada hari Senin 12 Rabiul Awwal 11 Hijriah, tepat pad a
usia 63 tahun lebih 4 hari.

BAB III
PENUTUP

Demikian makalah yang saya buat, semoga dapat diambil manfaatnya. Tentu saja makalah
ini jauh dari sempurna karena kealpaan adalah mutlak sifat manusia. Apabila ada kesalahan
dalam penulisan ataupun penyampaian materi, saya sebagai penulis mohon maaf sebesarbesarnya.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Kamus Besar Bahasa Indonesia
9

[2] Wikipedia.org/pengertian-nabi/
[3] Sirah Nabawi Al-Buthy Jilid 1 hal. 16

KATA PENGANTAR

10

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya makalah
yang berjudul Sejarah Nabi Muhammad SAW ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun sebagai tugas di SMP YPI Batumarta.
Penulisan makalah ini tentunya tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu
penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu terselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
dan masih banyak kekurangan yang masih perlu diperbaiki, untuk itu penulis mengharapkan
saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini, sehingga dapat
bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.

Batumarta, Oktober 2016

Kelompok 4

DAFTAR
ii ISI

11

Halaman Judul.....................................................................................................................i
Kata Pengantar.....................................................................................................................ii
Daftar Isi..............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Sejarah Nabi..........................................................................................2
B. Dalil Pentingnya Mempelajari Sejarah dari Al-Quran dan Hadits.........................2
C. Sejarah Nabi Muhammad........................................................................................3
BAB III PENUTUP.............................................................................................................9
Daftar Pustaka

iii

12

Anda mungkin juga menyukai