Kelas XI IPS A
Di Susun Oleh :
1. Nadia Aulia
2. Diana Safitri
SMA ATTAUFIQIYYAH
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam. Atas izin dan
karunia-Nya, Penulis dapat menyelesaikan makalah tepat waktu tanpa kurang suatu apa pun.
Tak lupa pula penulis haturkan shalawat serta salam kepada junjungan Rasulullah
Muhammad SAW. Semoga syafaatnya mengalir pada kita di hari akhir kelak.
Penulis menyadari makalah ini tidak luput dari berbagai kekurangan. Penulis
mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan dan perbaikannya sehingga akhirnya
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi bidang pendidikan dan penerapan di lapangan
serta dikembangkan lagi lebih lanjut.
Nadia Aulia
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... 1
A. Kesimpulan ............................................................................................................. 9
B. Saran ..................................................................................................................... 9
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bonus demografi secara umum menggambarkan perubahan komposisi penduduk
menurut umur sebagai akibat dari penurunan angka fertilitas dan peningkatan angka
harapan hidup atau penurunan angka kematian serta arus migrasi. Perubahan tersebut
ditandai dengan penurunan jumlah penduduk usia 0-14 tahun, sebagai akibat penurunan
fertilitas, dan peningkatan jumlah penduduk lanjut usia (lansia). Pada waktu yang
bersamaan penduduk usia produktif mengalami peningkatan. Perubahan komposisi
tersebut mengakibatkan menurunan angka ketergantungan sehingga pada titik tertentu
mencapai angka terendah Pada saat angka ketergantungan mencapai titik terendah, maka
pada saat tersebut muncul windows of opportunity, atau jendela kesempatan. Bonus
demografi ini berakhir ketika jumlah penduduk lansia semakin meningkat sehingga rasio
ketergantungan kembali meningkat. Berakhirnya bonus demografi akan memberikan
tekanan baru pada suatu negara (Ross, 2004) berupa pemanfaatnnya untuk memperoleh
keuntungan sebesar-besarnya bagi pembangunan. Bonus demografi pada sebuah negara
dapat menjadi berkah ataupun bencana. Hal ini dikarenakan bonus demogr afi memiliki
sisi positif dan negatif. Bonus demografi apabila dapat dimanfaatkan dengan optimal akan
menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang baik. Kegagalan pemerintah dalam
memanfaatkan kesempatan ini akan membawa beban yang memberatkan negara di masa
yang akan dating.
Indonesia mendapat bonus demografi berupa populasi usia produktif yang paling
besar sepanjang sejarah berdirinya negara ini. Bonus demografi ini adalah masa emas bagi
Indonesia. Namun bonus ini bisa berubah menjadi bencana besar jika mulai sekarang kita
tidak mempersiapkan generasi emas ini dengan baik. Jumlah penduduk usia produktif
akan mencapai puncaknya pada tahun 2020-2035 pada saat angkanya mencapai 70%.
Jumlah penduduk Indonesia saat ini pada usia produktif antara 15-64 tahun lebih banyak
dari usia tidak produktif anak-anak berusia 0-14 tahun dan orang tua berusia 65 tahun ke
atas. Tantangan besar yang dihadapi pendidikan adalah bagaimana mengupayakan agar
sumberdaya manusia usia produktif yang melimpah ini dapat ditransformasikan menjadi
sumberdaya manusia yang memiliki kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan agar
tidak menjadi beban.
2
B. Rumusan masalah
C. Batasan Masalah
Bonus demografi adalah fenomena kondisi dimana keadaan penduduk suatu wilayah
atau Negara memiliki jumlah penduduk usia produktif lebih banyak dibanding non
produktif. Bonus demografi membahas mengenai batasan spasial atau wilayah
berdasarkan wilayah secara umum di satu Negara (Indonesia) dan memiliki batasan
perkiraan waktu mulai dan berakhirnya keadaan bonus demografi.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
1. Penidikan
Pendidikan merupakan komponen paling utama karena pendidikan akan mengubah
pola pikir suatu bangsa menjadi lebih baik dan terarah. Dalam usaha meningkatkan
kualitas anak muda, sebagai penduduk produktif di masa mendatang, salah satu usaha
yang tepat adalah dengan menyediakan kesempatan pendidikan seluasluasnya.
Kemudahan akses pendidikan yang didukung oleh prasarana pendidikan yang lengkap
serta tenaga pendidik yang berkualitas akan menciptakan masyarakat yang berkualitas
pula.
2. Kesehatan
Kesehatan merupakan investasi jangka panjang dan setiap manusia memerlukan
kesehatan. Contohnya, pemerintah saat ini sedang berupaya memperbaiki tingkat
kesehatan masyarakat dengan berbagai program seperti jaminan kesehatan nasional
dan diluncurkan BPJS.
3. Lapangan Pekerjaan
Lapangan pekerjaan sangat berperan karena merupakan lahan dan sarana untuk
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari pemerintah harus mempersiapkan lapangan
pekerjaan bagi masyarakat. Selain itu, masyarakat juga harus lebih kreatif untuk
menciptakan pekerjaan.
4. Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk sangat berpengaruh terhadap bonus demografi dan
pembangunan. Semakin sedikit penduduk semakin mendukung adanya bonus
demografi. Pemerintah melalui BKKBN saat ini giat memberikan pencerahan
masyarakat guna mengurangi jumlah kelahiran dengan program KB.
6
tingkat kelahiran dan dapat digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan
memanfaatkan penduduk usia produktif secara optimal. Dengan demikian, bonus
demografi akan menjadi kesempatan besar, jika banyaknya penduduk usia produktif
seimbang dengan ketersediaan lapangan pekerjaan.
Jepang pada tahun 1950 pernah mengalami bonus demografi, meskipun mereka
telah mengalami kekalahan dalam perang dunia kedua pada tahun 1945. Sebagaimana
Korea pada tahun 1950, mereka disebut sebagai negara termiskin di Asia. Namun
akhirnya, Korea mampu bangkit pasca kemiskinan dengan memanfaatkan bonus
demografi yang dapat melahirkan ide besar dari kelompok kecil. Demikian pula halnya
bangsa Indonesia, harus mempersiapkan diri dalam menghadapi bonus demografi,
sehingga bonus usia produktif tersebut tidak menjadi sia-sia, tetapi dapat dirasakan
manfaatannya untuk kemajuan bangsa.
Gerakan pemuda ini, secara simultan dilakukan oleh seluruh organisasi kepemudaan
bertujuan untuk mewujudkan Indonesia yang berkemajuan. Sehingga, jika dapat
dimanfaatkan dengan baik, gerakan ini akan membawa Indonesia mampu bangkit dari
kemiskinan, keterbelakangan mental, menjadi salah satu negara yang paling berpengaruh
dalam melahirkan ide besar dari komunitas kecil, sebagai poros intectual capital modal
dalam pendidikan dan inovasi, sekolah negarawan, dan menjadi bangsa yang disegani.
Bangsa Indonesia diperkirakan mengalami bonus demografi pada tahun 2012-2028.
Hal tersebut menjelaskan bahwa Indonesia masih memiliki banyak waktu untuk
menyiapkan penduduk usia produktif yang menjadi peran utama dalam pemanfaatan
bonus demografi. Usia produktif tersebut berkisar 20-30 tahun, di usia tersebut mereka
dapat menunjukkan jati dirinya di tingkat nasional. Berdasarkan data kependudukan di
Indonesia terdapat 60 juta anak muda dari 200 juta jumlah penduduk Indonesia, kabupaten
Bogor saja jumlah penduduknya mencapai 5 juta sedangkan 60 % atau tiga juta dari
jumlah total penduduk Bogor adalah anak muda.
Momentum Indonesia dalam memanfaatkan pemuda sebagai calon pemimpin bangsa
adalah keniscayaan. Kesempatan tersebut dilakukan secara simultan oleh seluruh
organisasi kepemudaan. Pola gerakan bersama yang dapat dilakukan yakni dalam
meningkatkan kualitas pemuda melalui peningkatan pendidikan, ketrampilan dan
kesehatan, serta kemampuan bangsa dalam menyiapkan lapangan pekerjaan bagi para
tenaga kerja sesuai dengan kemampuan pendidikan dan ketrampilan yang dimiliki,
sehingga mereka mampu memperoleh pendapatan yang dapat menopang kehidupan diri
sendiri dan keluarganya, terutama orang yang menjadi tanggung jawab mereka di usia non
7
produktif. Jadi, untuk mendapatkan hasil pemanfaatan yang maksimal, tidak hanya
diperlukan kerja keras oleh organisasi kepemudaan saja, melainkan seluruh komponen
kehidupan.
Ketua Pemuda Muhammadiyah Nasihudin Kabupaten Bogor menyatakan bahwa
yaitu upaya yang dapat dilakukan dalam menghadapi bonus demografi dengan
menciptakan pergerakan dakwah pemuda, selain diperlukan pengembangan sumber daya
manusia di bidang dakwah bekerjasama antara PKU (Pendidikan Kader Ulama) dan
Organisasi kepemudaan. Perspektif lain disampaikan Irfan Darajat, Ketua Karang Taruna
Pemuda Desa Kabupaten Bogor periode tahun 2013- 2018, ia menyatakan bahwa pemuda
karang taruna harus kembali ke yaitu khittah kembali ke desa, melaksanakan program
pemberdayaan karang taruna tingkat desa, dan fokus pergerakannya di desa, sehingga
kegiatan desa dapat terbantu oleh pemuda karang taruna. Sementara hubungannya dengan
organisasi pemuda lainnya hanya sebatas jaringan kerja. Sedang Ketua KNPI Kabupaten
Bogor Muhammad Burhani menyatakan bahwa langkah awal pergerakan pemuda dengan
mempersatukan perbedaan, menggali potensi pemuda, rapat kerja pemuda dan program
kepemudaan lainnya. KNPI sebagai fasilitator pemuda berupaya menyamakan visi dan
misi komuni tas pemuda kemudian bergerak Bersama.
Indonesia disinyalir memiliki kekuatan ekonomi di dunia 20 tahun ke depan,
sedangkan realitas menunjukkan bahwa indeks IPM Indonesia berada diurutan 108 di
dunia, sementara di negara Asean Indonesia berada di urutan kelima bahkan dibawah
Malaysia. Untuk itu Indonesia harus fokus pada program pembangunan sumber daya
manusia, yaitu program menanam manusia untuk 25 tahun ke depan sebagai wujud
intelektual capital, dan memanennya 30-40 tahun berikutnya. Program pengembangan
potensi sumber daya pemuda tersebut menjadi prioritas untuk kemajuan bangsa, agar
lapangan pekerjaan dapat terserap secara optimal.Demikianlah, diantara program yang
harus disiapkan. Jika tidak disiapkan, maka bonus demografi ini akan menjadi bencana
besar untuk sebuah bangsa yang besar.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jadi kesimpulannya untuk menghadapi bonus demograsi yang akan datang kita
sebagai masyarakat harus memanfaatkan kondisi tersebut agar nantinya dapat menjadikan
peluang bagi negara tercinta kita indonesia untuk memajukan dan mensejahterakan apabila
masyarakat usia produktif memiliki kualitas sumber daya yang menunjang serta
memberikan kontribusi terhadap pembagunan negara. Untuk itu di perlukan usaha
bersama seluruh lapisan masyarakat dan lembaga terkait serta pemerintah sebagai agent of
development yang ada di indonesia agar manfaat bonus demograsi ini menjadi semakin
kuat.
B. Saran
1. Adanya bonus demografi dalam MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN), yang mana
usia produktif akan lebih besar dari usia non produktif. Karena itu diharapkan kedepan
Indonesia selain mengejar pertumbuhan ekonomi juga dibarengi dengan pertumbuhan
penduduk yang berkualitas, sehingga dapat mengurangi pengangguran terbuka dan
dapat bersaing secara global terutama di ASEAN.
2. Implikasi kebijakan untuk peningkatan pertumbuhan ekonomi diharapkan mampu
terlaksana, setidaknya pemerintah mempunyai program-program yang dapat berjalan
lebih optimal kedepannya.
9
DAFTAR PUSTAKA
• https://herayantiyusuf.blogspot.com/2019/12/makalah-bonus-demografi-lengkap.html
• https://glints.com/id/lowongan/bonus-demografi-adalah/#.YKh9p6gzbIU
• http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/adalah/article/download/8223/4503
10