SKRIPSI
Oleh :
HENI ROHAENI
NPM :2016202148
i
MENINGKATKAN KEDISIPLINAN ANAK USIA 5-6 TAHUN
MELALUI KOLASE BAHAN ALAM (MEDIA LOOSE PART)
DI PAUD ASSIBYAN
KECAMATAN BAROS
Oleh :
Heni Rohaeni
2016202148
Mengetahui, Mengetahui,
Ketua STKIP SITUS Banten Kepala Program Studi
ii
PERNYATAAN
Kedisiplin Anak Usia 5-6 Tahun Melalui Kolase Bahan Alam (media loosepart) Di
PAUD Assibyan Kecamatan Baros ini sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada
bagian di dalammya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak
dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan
ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang di jatuhkan kepada saya apabila
saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
( Heni Rohaeni)
iii
KATA PENGANTAR
atas segala pertolongan, rahmat, dan kasih sayang-Nya sehingga penulis dapat
Usia 5-6 Tahun Melalui kolase Bahan Alam (Media Loosepart) Di Paud
yang senantiasa menjadi sumber inspirasi dan teladan terbaik untuk umat manusia.
selama menyelesaikan studi dan tugas akhir ini. Oleh karena itu, sudah
1. Orang tua, suami tercinta yang telah memberikan dukungan moral maupun
materi.
2. Bapak Drs. Asah Iskandar, M.Pd selaku ketua STKIP Situs Banten.
3. Dosen Pembimbing Skripsi, Bapak Dr. Wildan Qohhar, M.Pd. yang telah
membimbing kami.
4. Kepala sekolah Paud Assibyan yang senantiasa memberikan motivasi dan
apresiasi kepada kami.
5. Kaprodi PG PAUD Dr. Hj. Dewi Cahyaningrat, M.Pd yang telah memberikan
banyak masukan, ilmu, dan motivasi.
6. Seluruh guru dan staff Paud Assibyan yang telah banyak membantu kami.
7. Seluruh peserta didik dan wali murid Paud Assibyan dan semua pihak yang
telah memberikan dukungan, saran dan masukan.
iv
Terimakasih penulis juga haturkan untuk semua pihak yang telah
membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini yang tidak dapat peneliti
sebutkan satu persatu. Akhir kata penulis menyadari bahwa tidak ada yang
karena itu, penulis meminta maaf yang sedalam-dalamnya atas kesalahan yang
dilakukan penulis.
Peneliti berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
Kebenaran datangnya dari Allah dan kesalahan datangnya dari diri penulis.
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan Rahmat dan Ridho-Nya kepada kita
semua.
Penulis
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK.................................................................................................................i
LEMBAR PENGSAHAN..........................................................................................ii
PERNYATAAN..........................................................................................................iii
KATA PENNGANTAR..............................................................................................iv
DAFTAR ISI..............................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................9
C. Tujuan Penelitian............................................................................................9
D. Kegunaan Penelitian.......................................................................................10
E. Pembatasan Masalah......................................................................................10
F. Penjelasan Istilah Kedisiplinan......................................................................11
BAB II KERANGKA TEORITIS..............................................................................17
A. Ringkasan kerangka teoritis...........................................................................17
B. Anggaran dasar dan hipotesis.........................................................................19
BAB III METODOLOGI PENELITIAN...................................................................20
A. Metode penelitian..........................................................................................20
B. Variable penelitian..........................................................................................24
C. Subjek Penelitian............................................................................................25
D. Instrument Penelitian....................................................................................25
E. Teknik analisis data........................................................................................28
F. Jadwal Penelitian............................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................32
LAMPIRAN-LAMPIRAN.........................................................................................34
vi
BAB I
PENDAHULUAN
dengan lingkungan. Pendidikan adalah proses berbagi wawasan satu sama lain
Pendidikan anak sebenarnya harus dimulai sejak usia dini agar anak dapat
bersekolah di PAUD menjadi lebih mandiri, disiplin, dan mudah diarahkan untuk
Dalam suatu bangsa, keberhasilan pendidikan akan dicapai apabila ada usaha
Dalam hal ini tugas sekolah adalah mengembangkan potensi, bakat, kemampuan,
dan minat sehingga anak menjadi manusia yang bertaqwa terhadap Tuhan Yang
Maha Esa, percaya diri sendiri, berdisiplin, dan bertanggung jawab terhadap diri
1
2
anak sejak usia dini. Hal tersebut dapat dilakukan dengan hal-hal kecil yang
dibiasakan oleh orangtua dirumah, kemudian disekolah dikuatkan lagi oleh guru-
melakukan kegiatan yang bermanfaat untuk banyak orang . (La Jaga & Arifin,
2019)
pada anak sejak dini. Pentingnya pembiasaan perilaku disiplin ini berguna untuk
sekolah juga masih kurang dibiasakan, terutama pada lembaga Pendidikan Anak
Usia Dini. Hal tersebut terlihat ketika anak berangkat kesiangan, terlambat
menyelesaikan tugas di kelas, lupa waktu saat bermain, dan sebagainya yang
mengajar menjadi kurang maksimal yang pada akhirnya dapat berpengaruh pada
Usia dini hal tersebut masih di anggap lumrah bagi sebagian orangtua. Mereka
tidak memperdulikan anaknya masuk sekolah dengan tertib atau tidak, mau
memperhatikan gurunya atau tidak dan mau mentaati aturan sekolah atau tidak.
terlambat dengan alasan “yang penting anak mau berangkat sekolah”. Hal tersebut
perlu ditindak lanjuti agar pembiasaan perilaku disiplin dapat diberikan sejak anak
usia dini. Kurangnya perilaku disiplin yang dibiasakan pada anak usia dini akan
memiliki pengaruh yang kurang baik ketika anak dewasa nanti. Anak akan
sekolah dampaknya anak akan lebih suka mengabaikan gurunya dari pada
dampaknya anak akan lebih suka melakukan kegiatan yang kurang bermanfaat
PAUD Assibyan adalah salah satu lembaga pendidikan anak usia dini berlokasi di
berkembang meski tidak berkembang dengan sangat baik. Hasil observasi juga
belajar, 3) Bersikap atau berbicara baik dan sopan, dan 4) Tidak terlambat
sekolah. Akan tetapi kondisi tersebut tidak secara menyeluruh dan konsisten,
beberapa ditemukan anak yang kadang terlambat dan tidak masuk ke sekolah
tanpa keterangan, terlambat sekolah, anak memakai seragam kurang rapi, tidak
mengikuti kegiatan dikelas dengan tertib dan sebagainya. Salah satu guru
taraf pendidikan orangtua yang masih rendah, dan atau kesibukan kedua
orangtuanya yang bekerja sebagai petani dan beberapa ada yang orangtuanya
Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada
anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui
perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki
pendidikan lebih lanjut. Pendidikan pada masa usia dini merupakan wahana
dan berkembangnya dasar- dasar pengetahuan, sikap dan keterampilan pada anak.
dini. Anak-anak memiliki rentang perhatian yang pendek dan mudah terganggu
oleh hal-hal terbaru, dan ingatan mereka masih berkembang. Mereka harus
berkenalan dengan kebiasaan, bakat, kemampuan, dan pola pikir tertentu dalam
kondisi ini. (Syarbini, 2014: 87) mengklaim bahwa kebiasaan dan hiburan yang
dikejar sejak usia dini atau sejak kecil akhirnya berakhir di kebiasaan sehingga
bekerja cukup baik dalam pembinaan sikap (karakter). Anak-anak yang terbiasa
sebagai disiplin. Tujuan utama disiplin adalah untuk membentuk anak muda
menjadi orang yang produktif dan baik tanpa menghasut kebencian. Jika disiplin
telah menjadi penting sejak usia muda, dapat diasumsikan bahwa sebagai orang
dewasa, Apabila semenjak usia dini kedisiplinan sudah menjadi kebutuhan maka
mengajarkan anak untuk disiplin, tulus, jujur, dan bertanggung jawab atas semua
tugas yang diberikan (operant condition). Hal tersebut jika diterapkan dalam
proses belajar dapat membantu mereka belajar cara belajar dan bekerja keras.
Setiap orang memiliki tanggung jawab untuk menegakkan aturan dan disiplin,
media pembelajaran adalah setiap benda yang dapat digunakan sebagai alat untuk
digunakan untuk membantu meningkatkan motivasi belajar pada anak usia dini.
(Munaamah et al., 2021). Orang tua harus lebih mendominasi untuk membentuk,
rumah tangga. Anak dapat mengikuti jadwal disiplin yang kaku, yang akan
memungkinkan efek menumpuk dari waktu ke waktu sampai anak memasuki usia
disiplin pada anak oleh orang tua dan pendidik tidak diragukan lagi dimulai di
Disiplin Anak Usia Dini pada Lingkungan Keluarga di PAUD Assibyan dapat
anak usia dini melalui bimbingan, pengasuhan, dan stimulasi. "Bertujuan untuk
membantu siswa PAUD menjadi lebih mandiri, disiplin, dan mudah diarahkan
untuk menyerap ilmu pengetahuan secara optimal, pendidikan anak usia dini
(Siswanto, 2018)
7
yang mendukung tumbuh kembang anak dari berbagai aspek perkembangan anak,
antara lain aspek kognitif, fisik, motorik, bahasa, sosial-emosional, agama, moral,
dan seni. Hal ini dikarenakan tujuan pendidikan anak usia dini adalah untuk
disekitar anak. Orang tua dan guru hendaknya memberikan stimulasi yang sesuai
dengan tumbuh kembang dan kebutuhan anak usia dini. (Aziz, 2017)
melalui integrasi perencanaan pembelajaran berupa RKM dan RKH; dan b) proses
kegiatan pembelajaran yang diatur dan setiap bidang topik disesuaikan dengan
tema). c) Catatan anekdot, observasi, dan buku harian digunakan dalam proses
ASSIBYAN. d) Guru menjadi panutan bagi siswa dan pembentukan tata kelola
Pendidikan karakter disiplin pada anak usia 5-6 tahun, guru memenuhi
mengantre untuk masuk kelas, menyimpan sepatu, dan berdoa sebelum, selama,
dasar bagi pengembangan sikap, tindakan, kemampuan, dan daya cipta yang pada
tujuan pendidikan anak usia dini adalah untuk membantu anak-anak dari semua
berbagai elemen perkembangan anak, seperti nilai agama dan budi pekerti, jati
dan seni.
Guru merupakan salah satu pendidik yang mendidik anak usia dini supaya
lebih mengenal sosial emosionalnya seperti apa. Sebagai pendidik, guru harus
perkembangan anak, hal ini di lihat dari hasil perkembangan emosional anak
ketahui bahwa masih terdapat rendahnya kedisiplinan anak dalam belajar. Hal ini
monoton, sehingga anak kurang bereksplorasi dalam belajar, dan guru juga tidak
kedisiplinan anak yang rendah melalui kegiatan Kolase Bahan Alam. Oleh karena
itu berdasarkan dari penjabaran tersebut peneliti tertarik untuk meneliti ’’UPAYA
A. RUMUSAN MASALAH
B. TUJUAN PENELITIAN
Serang
Kabupaten Serang.
10
C. KEGUNAAN PENELITIAN
menyesuaikan metode yang tepat untuk anak usia dini di PAUD Assibyan.
2. dapat menanamkan kedisiplinan sejak dini pada diri anak usia dini agar
dirinya dalam melakukan hal-hal yang baik sehingga anak didik sudah
terbiasa dan tidak ragu lagi dalam melakukan hal-hal yang baik tersebut.
dalam belajar.
1. Sebagai bahan masukan bagi sekolah bagai mana memfasilitasi anak yang
D. PEMBATASAN MASALAH
bahan alam
2. Subjek penelitian ini adalah anak usia 5-6 tahun di PAUD Assibyan
E. PENJELASAN ISTILAH
a. Pengertian kedisiplinan
Kata "disiplin" berasal dari akar kata yang sama dengan "murid," yang
menunjukkan seseorang yang rela mematuhi atau belajar dari seorang pemimpin.
adalah praktik. Mentalitas dan disposisi dengan tujuan memastikan bahwa setiap
hal yang dia lakukan mengikuti arahan patuh dalam partai, militer, atau sekolah.
disiplin diri mengacu pada kontrol perilaku internal yang sadar. Oleh karena itu,
tanpa paksaan) yang menunjukkan konsistensi internal hukum saat ini. Mereka
perilaku yang benar dari perilaku buruk, memahaminya, dan mengikuti aturan
positif tanpa memerlukan imbalan dan hukuman. Seseorang dengan sikap seperti
itu akan lebih mudah diterima oleh lingkungannya karena hubungan sosial dapat
Kedisiplinan berasal dari kata disiplin. Isitilah disiplin berasal dari bahasa
latin “disciplina” yang menunjuk pada kegiatan belajar dan mengajar. Sedangkan
Sebab disiplin itu sendiri berasal dari bahasa latin, disciple yang artinya
mengajarkan Siswa terlibat dalam empat disiplin belajar yang berbeda diseluruh
kegiatan yang berhubungan dengan sekolah, yaitu sebagai berikut: Siswa yang
bersekolah dengan disiplin termasuk mereka yang proaktif, dan patuh. (2) Disiplin
yang berhubungan dengan tugas. (3) Menjaga ketertiban dan disiplin dikelas
dengan tetap berpegang pada ajaran yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan
pembelajaran tertentu. Ini termasuk kegiatan, struktur, dan ketentuan. (4) Ketaatan
pada perintah, khususnya kesesuaian dengan tindakan peserta didik dengan tata
tertib sekolah dengan penuh kesadaran. Oleh karena itu, disiplin sangat penting
perlu melakukan pendekatan studi dengan pola pikir disiplin. Mengikuti semua
peraturan sekolah, menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru, dan tiba
d. Tujuan Disiplin
yang akan membantu mereka di kemudian hari ketika mereka harus sangat
diri mereka akan mengarah pada kehidupan yang bahagia, makmur, dan penuh
kasih. Tujuan jangka panjang dari disiplin moral adalah untuk membantu remaja
dalam mengembangkan rasa tanggung jawab dalam semua situasi, tidak hanya
ketika mereka berada di bawah kendali (pengawasan) orang dewasa yang tertarik.
menghormati orang lain, dan otoritas (pengakuan guru, rasa tanggung jawab siswa
untuk kebaikan sifat mereka (kebiasaan), dan tanggung jawab mereka terhadap
sebagai berikut:
bertanggungjawab.
d. Tujuan yang akan diakui dan diterima baik oleh semua, merupakan
d . Manfaat kedisiplinan
berperilaku disiplin
e. Pengertian kolase
seorang guru kepada anak didiknya, dengan kolase seorang guru dapat
mengajarkan berbagai bentuk gambar yang hendak dikolase, sehingga anak akan
guru juga dapat mengajarkan berbagai warna, hal itu dapat dilihat pada saat
daya pikir, emosi dan cita rasa keindahan menempel kolase.(Hariyanto, 2019)
melukis (lukisan tangan). Ada banyak bahan yang dapat digunakan untuk
membuat kolase, termasuk proyek mozaik dan montase. Bahan kolase mungkin
datang dalam bentuk sumber daya alam yang mudah di akses, bahan buatan
manusia, bahan setengah jadi, bahan bekas, atau bahan sisa yang ada di sekitar
kita. mengemukakan bahwa kolase merupakan sebuah karya seni rupa dua
dasar tersebut dapat dipadukan dengan bahan dasar lain yang akhirnya dapat
menyatu menjadi karya yang utuh dan dapat mewakili ungkapan perasaan
pada media bahan buatan, bahan setengah jadi, bahan jadi, bahan sisa/bekas,
dan sebagainya.
kolase merupakan karya seni rupa dua dimensi yang menggunakan bahan
bahan dasar lain yang akhirnya dapat menyatu menjadi karya yang utuh dan dapat
mewakili ungkapan perasaan estetis orang yang membuatnya. (Hadiati Nur, 2019:
76) mengatakan bahan kolase menjadi tiga macam, yaitu : Pertama bahan-bahan
16
alam (daun, ranting, bunga kering, kerang, batu batuan; Kedua, bahan-bahan
olahan (plastik, serat sintesis, logam, karet). dan Ketiga adalah bahan-bahan bekas
(majalah bekas, tutup botol, bungkus permen atau coklat dan lain-lain . (Hariyanto,
2019)
dapat digunakan untuk membuat kolase bisa menggunakan berbagai bahan dari
bahan alam, bahan bekas dan lain sebagainya, serta alat yang dibutuhkan seperti
kertas serta lem yang aman untuk anak-anak. Dalam penelitian ini bahan
Sedangkan alat yang dibutuhkan yaitu lem yang aman bagi anak dan kertas yang
sudah diberi pola. Peneliti membuat langkah-langkah yang dilakukan anak dalam
membuat kolase dalam penelitian ini antara lain: 1)Guru mengenalkan kepada
anak bahan yang akan digunakan untuk membuat kolase 2)Guru membimbing
anak dalam membuat kolase yang di mulai dari anak mengambil lem serta
mengoleskan lem pada pola gambar yang telah tersedia 3)Selanjutnya anak
mengambil bahan kolase yang telah dipersiapkan kemudian satu per satu
menempel bahan kolase yang ada pada pola gambar yang sudah diberi lem. Biji-
bijian merupakan salah satu media yang sering digunakan oleh para pendidik anak
usia dini sebagai bahan untuk kegiatan kolase, kolase sendiri merupakan salah
emosional yaitu disiplin pada anak. Melalui teknik kolase anak akan
sama, serta melatih perkembangan tangan. Melalui kolase anak dapat belajar
media pada kegiatan kolase diantaranya adalah biji kedelai, biji kacang hijau,
biji jagung, beras putih/merah, biji bunga dan masih banyak lagi.
(Afrianti:2018).
Agar kegiatan bermain anak-anak memiliki makna dan tujuan. Kapan atau
dengan menawarkan alat dan sumber daya yang sesuai dengan tingkat
perkembangan anak. Guru harus mengembangkan alat dan bahan baru yang
proyek kolase. Materi iklan harus menggunakan petunjuk yang relevan sebagai
materi aktivitas.
adalah proses menciptakan karya seni baru dengan memasukkan banyak bagian ke
dalam satu bingkai. Kolase, kemudian, adalah sejenis seni rupa yang dibuat
BAB II
KERANGKA TEORITIS
anak bagaimana berperilaku dengan orang lain sesuai dengan norma-norma sosial,
dan anak-anak lebih siap untuk mengatur emosi mereka sesuai dengan
stimulus dari seorang guru, oleh karena itu guru diharapkan dapat memfasilitasi
anak melalui kolase bahan alam (media loose part). Dalam penilaiannya setelah
dengan materi yang telah disampaikan Proses pembelajaran yang kurang membuat
anak aktif dan media pembelajaran yang kurang bervariasi dapat membuat anak
merasa bosan. Di dalam proses pembelajaran jika anak sering memunculkan ide-
ide kreatifnya, maka kreativitas anak dapat berkembang secara optimal. Pendidik
dan berguna bagi dirinya sendiri dan orang lain. Karena itu di gunakan media
kolase bahan alam agar dapat memotivasi dalam hal belajar dan disiplin pada anak
usia dini.
19
kedisiplinan anak, salah satunya adalah dengan menggunakan kolase bahan alam
dengan media loose part. Kegiatan kolase merupakan kegiatan yang akan
mudah yang menjadikan sebuah gagasan menjadi lebih menarik dan jelas
empat langkah, yaitu langkah pertama, guru memusatkan perhatian anak pada
guru menjelaskan apa saja yang harus di kerjakan, berupa kegiatan kolase kepada
anak yang sedang melakukan kegiatan, guru menjelaskan apa saja yang harus
rendahnya kedisiplinan pada anak dalam belajar. Hal ini disebabkan karena
kegiatan pembelajaran dikelas masih kurang aktif atau monoton, sehingga anak
kurang bereksplorasi dalam belajar, dan guru juga tidak melibatkan anak-anak
sebagai berikut: Kolase Bahan Alam (media loose part) dapat meningkatkan
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. METODE PENELITIAN
informasi deskriptif dari kata-kata yang diucapkan atau ditulis orang dan perilaku
yang diamati. Pendekatan kualitatif memiliki ciri alami sebagai sumber data
deskriptif langsung, dimana proses lebih penting daripada hasil. Analisis dalam
metode ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan perlu diperhitungkan. Jadi dapat
permasalahan dikelas.
dalam kelas dan pengajar tetap dilakukan seperti biasa, sehingga siswa tidak tahu
bahwa anak sedang diteliti, dengan cara ini diharapkan mendapatkan data-data
1. Siklus I
a. Perencanaan
b. Pelaksanaan
1. Kegiatan pembukaan
2. Kegiatan inti
3. Penutup
c. Pengamatan
d. Refleksi
2. Siklus II
a. Perencanaan
sebagai berikut:
b. Pelaksanaan
1. Kegiatan pembuka
2. Kegiatan inti
3. Penutup
d. Refleksi
B. VARIABLE PENELITIAN
Sugiyono (2012: 61), variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau
Variabel Independen (x) dalam penelitian ini adalah kolase bahan alam (loose
part)
2. Variabel terikat (Y): Variabel dependen sering disebut variabel output, kriteria,
Variabel terikat (y) dalam penelitian ini adalah Kedisiplinan Anak Usia 5-6 Tahun.
C. SUBJEK PENELITIAN
Subjek penelitian ini adalah siswa kelompok B yaitu 20 orang anak usia 5-
6 tahun yang terdiri dari 12 orang perempuan dan 8 orang laki-laki di PAUD
D.INSTRUMENT PENELITIAN
1. Observasi
pencatatan terhadap keadaan suatu objek yang diteliti. Beberapa item akan
Indikator disiplin yaitu sebagai berikut : (1) Selalu datang tepat waktu (2)
yang telah disepakati (6) Tertib menunggu giliran (7) Menyadari akibat
Kisi-kisi instrumen
2. Wawancara
3. Dokumentasi
bahan alam pada anak usia 5-6 tahun, dilakukan analisis data kuantitatif dengan
diterapkan:
P = f/n x 100
30
Keterangan :
P : Persentase
Analisis data kualitatif dengan menjelaskan realitas objek di lapangan dan dapat
penelitian.
31
F.JADWAL PENELITIAN
berikut:
Bulan /Minggu
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Observasi awal
DAFTAR PUSTAKA
Harjanty, R., & Mujtahidin, S. (2022). Menanamkan Disiplin Pada Anak Usia
Dini. NUSRA: Jurnal Penelitian dan Ilmu Pendidikan, 3(1), 271–286.
https://doi.org/10.55681/nusra.v3i1.157
Ihsani, N., Kurniah, N., & Suprapti, A. (2018). Hubungan Metode Pembiasaan
Dalam Pembelajaran Dengan Disiplin. Angewandte Chemie International
Edition, 6(11), 951–952., 3(1), 50–55.
La Jaga, R., & Arifin, A. A. (2019). Peningkatan Perilaku Disiplin Anak Melalui
Metode Pembiasaan di Taman Kanak-kanak Islam Terpadu Insan Kamil
kelompok B1 usia 5-6 tahun. (JAPRA) Jurnal Pendidikan Raudhatul Athfal
(JAPRA), 2(1), 93–104. https://doi.org/10.15575/japra.v2i1.5317
Munaamah, M., Masitoh, S., & Setyowati, S. (2021). Peran Guru dalam Optimasi
Perkembangan Sikap Disiplin Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan Anak Usia
Dini Undiksha, 9(3), 355. https://doi.org/10.23887/paud.v9i3.38329
Shunhaji, A., Sari, W. D., & Komalasari, R. (2021). Pembiasaan Positif Dan
Keteladanan Di Tk Tadika Puri Jakarta Selatan. Andragogi: Jurnal
Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam, 3(1), 117–125.
https://doi.org/10.36671/andragogi.v3i01.156
34
No Hari
No Hari
PAUD ASSIBYAN
LANGKAH KEGIATAN
I. Pembukaan
a. SOP Kegiatan awal
b. Jurnal pagi
c. Bercakap – cakap tentang bintang
II. Inti a. Mengamati
Anak mengamati gambar bintang
b. Menanya
Anak didorong untuk bertanya tentang obyek yang diamati,
c. Mengumpulkan informasi, menalar, dan mengkomunikasikan
Guru merespon pertanyaan anak dan menyiapkan berbagai kegiatan yang bisa
menjawab pertanyaan anak
Anak menceritakan pengalaman mainnya dalam bentuk cerita maupun hasil karya.
KEGIATAN 1 : MENARIK GARIS BINTANG
Guru menyiapkan keras yang sudah diberi titik – titik 1-5 sehingga membentuk
bintang
Anak menarik garis dari angka 1 ke 2 ke 3 dst sampai membentuk bintang - Anak
menunjukkan hasil karyanya
KEGIATAN 2: ANAK DAPAT MENGKOLASE BENTUK BINTANG
DENGAN BATU WARNA-WARNI
Guru Meminta anak untuk menghitumg bentuk bintang dari jumlah stik eskrim
yang digunakan
Anak membentuk bintang dengan menggunakan stik eskrim
III. Istirahat, makan, bermain
SOP Bermain bebas
SOP Cuci tangan
SOP toilet training
38
IV. Penutup
Mengetahui,
PAUD ASSIBYAN
MATERI PEMBELAJARAN
METODE PEMBELAJARAN
LANGKAH KEGIATAN
I. Pembukaan
SOP Kegiatan awal
Jurnal pagi
Bercakap – cakap tentang bintang
II. Inti
1 Mengamati
.
2 Anak mengamati gambar bintang
.
3 Menanya
.
4 Anak didorong untuk bertanya tentang obyek yang diamati
.
5 Mengumpulkan informasi, menalar, dan mengkomunikasikan
.
Guru merespon pertanyaan anak dan menyiapkan berbagai kegiatan yang bisa
menjawab pertanyaan anak
1. Guru Meminta anak untuk mengambil kertas origami sesuai dengan warna
yang di inginkan
2. Anak melipat kertas origami kemudian mengguntingnya, untuk membentuk
bintang
KEGIATAN 2: MENULIS KATA BINTANG DI LANGIT
Mengetahui,
PAUD ASSIBYAN
MATERI PEMBELAJARAN
METODE PEMBELAJARAN
LANGKAH KEGIATAN
I. Pembukaan
b. Menanya
1.Guru merespon pertanyaan anak dan menyiapkan berbagai kegiatan yang bisa
menjawab pertanyaan anak
2.Anak menceritakan pengalaman mainnya dalam bentuk cerita maupun hasil
karya.
KEGIATAN 1 : ANAK DAPAT MENGGAMBAR JAM
1. Guru Meminta anak untuk mengambil kertas origami sesuai dengan warna yang
di inginkan
2. Anak mewarnai gambar yang telah mereka buat yaitu bentuk jam
III. Istirahat, makan, bermain
1. SOP Bermain bebas
2. SOP Cuci tangan
44
IV. Penutup
1. Bernyanyi bintang kecil
2. Refleksi
3. Berdo’a , salam
Mengetahui,
PAUD ASSIBYAN
METODE PEMBELAJARAN
46
LANGKAH KEGIATAN
I. Pembukaan
Anak menceritakan pengalaman mainnya dalam bentuk cerita maupun hasil karya.
Mengetahui,
PAUD ASSIBYAN
Semester / minggu : 1/ 11
Tema / sub tema / sub – sub tema : alam semesta/ benda langit/ bintang
Kompetensi Dasar (KD) 1.2, 2.1, 2.2, 2.5, (3.8/4.8), (3.10/4.10), (3.15/4.15)
MATERI PEMBELAJARAN
I. Pembukaan
1. SOP Kegiatan awal
2. Jurnal pagi
3. Bercakap – cakap tentang bintang
II. Inti a. Mengamati
Mengetahui,