Anda di halaman 1dari 57

UPAYA MENINGKATKAN KEDISIPLINAN ANAK USIA 5-6 TAHUN

MELALUI KOLASE BAHAN ALAM ( MEDIA LOOSE PART)

(Penelitian terhadap Siswa PAUD Assibyan


di Serang Tahun 2024)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan


Pada Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Oleh :

HENI ROHAENI
NPM :2016202148

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


(STKIP) SITUS BANTEN
2024

i
MENINGKATKAN KEDISIPLINAN ANAK USIA 5-6 TAHUN
MELALUI KOLASE BAHAN ALAM (MEDIA LOOSE PART)
DI PAUD ASSIBYAN
KECAMATAN BAROS

Oleh :

Heni Rohaeni
2016202148

Disetujui dan disahkan oleh :


Pembimbing

Dr. Wildan Qohhar, M.Pd


NIDN.0409118806

Mengetahui, Mengetahui,
Ketua STKIP SITUS Banten Kepala Program Studi

Drs. Asah Iskandar, M. Pd Dr. Hj. Dewi Cahyaningrat, M.H


NIDN. 9904202248 NIDN. 8904260022

ii
PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Meningkatkan Sikap

Kedisiplin Anak Usia 5-6 Tahun Melalui Kolase Bahan Alam (media loosepart) Di

PAUD Assibyan Kecamatan Baros ini sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada

bagian di dalammya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak

melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai

dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan

ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang di jatuhkan kepada saya apabila

kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya

saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Serang, 30 Maret 2024


Yang membuat pernyataan

( Heni Rohaeni)

iii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji dan Syukur kita panjatkan kepada Allah Subhanahu

Wata’ala. Dzat yang hanya kepada-Nya memohon pertolongan. Alhamdulillah

atas segala pertolongan, rahmat, dan kasih sayang-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Upaya Meningkatkan Kedisiplinan Anak

Usia 5-6 Tahun Melalui kolase Bahan Alam (Media Loosepart) Di Paud

Assibyan”. Shalawat dan salam kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam

yang senantiasa menjadi sumber inspirasi dan teladan terbaik untuk umat manusia.

Penulis menyadari banyak pihak yang memberikan dukungan dan bantuan

selama menyelesaikan studi dan tugas akhir ini. Oleh karena itu, sudah

sepantasnya penulis dengan penuh hormat mengucapkan terimakasih dan

mendoakan semoga Allah memberikan balasan terbaik kepada:

1. Orang tua, suami tercinta yang telah memberikan dukungan moral maupun
materi.
2. Bapak Drs. Asah Iskandar, M.Pd selaku ketua STKIP Situs Banten.
3. Dosen Pembimbing Skripsi, Bapak Dr. Wildan Qohhar, M.Pd. yang telah
membimbing kami.
4. Kepala sekolah Paud Assibyan yang senantiasa memberikan motivasi dan
apresiasi kepada kami.
5. Kaprodi PG PAUD Dr. Hj. Dewi Cahyaningrat, M.Pd yang telah memberikan
banyak masukan, ilmu, dan motivasi.
6. Seluruh guru dan staff Paud Assibyan yang telah banyak membantu kami.
7. Seluruh peserta didik dan wali murid Paud Assibyan dan semua pihak yang
telah memberikan dukungan, saran dan masukan.

iv
Terimakasih penulis juga haturkan untuk semua pihak yang telah

membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini yang tidak dapat peneliti

sebutkan satu persatu. Akhir kata penulis menyadari bahwa tidak ada yang

sempurna, penulis masih melakukan kesalahan dalam penyusunan skripsi. Oleh

karena itu, penulis meminta maaf yang sedalam-dalamnya atas kesalahan yang

dilakukan penulis.

Peneliti berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan

dapat dijadikan referensi demi pengembangan ke arah yang lebih baik.

Kebenaran datangnya dari Allah dan kesalahan datangnya dari diri penulis.

Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan Rahmat dan Ridho-Nya kepada kita

semua.

Serang, 30 Maret 2024

Penulis

v
DAFTAR ISI

ABSTRAK.................................................................................................................i
LEMBAR PENGSAHAN..........................................................................................ii
PERNYATAAN..........................................................................................................iii
KATA PENNGANTAR..............................................................................................iv
DAFTAR ISI..............................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................9
C. Tujuan Penelitian............................................................................................9
D. Kegunaan Penelitian.......................................................................................10
E. Pembatasan Masalah......................................................................................10
F. Penjelasan Istilah Kedisiplinan......................................................................11
BAB II KERANGKA TEORITIS..............................................................................17
A. Ringkasan kerangka teoritis...........................................................................17
B. Anggaran dasar dan hipotesis.........................................................................19
BAB III METODOLOGI PENELITIAN...................................................................20
A. Metode penelitian..........................................................................................20
B. Variable penelitian..........................................................................................24
C. Subjek Penelitian............................................................................................25
D. Instrument Penelitian....................................................................................25
E. Teknik analisis data........................................................................................28
F. Jadwal Penelitian............................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................32
LAMPIRAN-LAMPIRAN.........................................................................................34

vi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan hidup yang paling signifikan

untuk meningkatkan kemampuan manusia melalui pembelajaran. Pendidikan

harus mencakup perkembangan kehidupan anak usia dini dan hubungannya

dengan lingkungan. Pendidikan adalah proses berbagi wawasan satu sama lain

untuk memperkuat sistem kehidupan dan membuatnya lebih terorganisir. "

Pendidikan anak sebenarnya harus dimulai sejak usia dini agar anak dapat

mengembangkan potensinya sebaik mungkin, dengan tujuan agar anak yang

bersekolah di PAUD menjadi lebih mandiri, disiplin, dan mudah diarahkan untuk

menyerap ilmu pengetahuan secara optimal”. (Siswanto, 2018:2)

Dalam suatu bangsa, keberhasilan pendidikan akan dicapai apabila ada usaha

untuk meningkatkan mutu pendidikan bangsa itu sendiri. Melalui pendidikan

diharapkan adanya perkembangan fisik, mental, sosial, dan emosional untuk

meningkatkan taraf kehidupan dan kebudayaan bagi pesarta didik. Pendidikan

dilaksanakan di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Salah satu

lembaga yang paling penting dalam pelaksanaan pendidikan adalah sekolah.

Dalam hal ini tugas sekolah adalah mengembangkan potensi, bakat, kemampuan,

dan minat sehingga anak menjadi manusia yang bertaqwa terhadap Tuhan Yang

Maha Esa, percaya diri sendiri, berdisiplin, dan bertanggung jawab terhadap diri

sendiri dan masyarakat. (La Jaga & Arifin, 2019)

1
2

Dengan dampak tersebut maka perilaku disiplin wajib dibiasakan pada

anak sejak usia dini. Hal tersebut dapat dilakukan dengan hal-hal kecil yang

dibiasakan oleh orangtua dirumah, kemudian disekolah dikuatkan lagi oleh guru-

gurunya. Sehingga kedepannya dimasyarakat ia akan menjadi orang yang suka

melakukan kegiatan yang bermanfaat untuk banyak orang . (La Jaga & Arifin,

2019)

Pendidikan salah satunya mengajarkan tentang pentingnya kedisiplinan,

yang harus diterapkan dan menjadi pembiasaan untuk berperilaku dikehidupan

dan lingkungan sosialnya. Kedisiplinan merupakan hal yang wajib dibiasakan

pada anak sejak dini. Pentingnya pembiasaan perilaku disiplin ini berguna untuk

membentuk wataknya secara sehat, agar anak dapat mengembangkan hidupnya di

kemudian hari dengan kreatif dan dinamis. Pentingnya berperilaku disiplin di

sekolah juga masih kurang dibiasakan, terutama pada lembaga Pendidikan Anak

Usia Dini. Hal tersebut terlihat ketika anak berangkat kesiangan, terlambat

menyelesaikan tugas di kelas, lupa waktu saat bermain, dan sebagainya yang

sangat berpengaruh pada proses kegiatan belajar mengajar. Kegiatan belajar

mengajar menjadi kurang maksimal yang pada akhirnya dapat berpengaruh pada

perkembangan anak dan hasil belajar.

Pada pelaksanaannya melalui observasi penulis di lembaga Pendidikan Anak

Usia dini hal tersebut masih di anggap lumrah bagi sebagian orangtua. Mereka

tidak memperdulikan anaknya masuk sekolah dengan tertib atau tidak, mau

memperhatikan gurunya atau tidak dan mau mentaati aturan sekolah atau tidak.

Bahkan ada orangtua dengan santainya mengantarkan anaknya yang datang


3

terlambat dengan alasan “yang penting anak mau berangkat sekolah”. Hal tersebut

perlu ditindak lanjuti agar pembiasaan perilaku disiplin dapat diberikan sejak anak

usia dini. Kurangnya perilaku disiplin yang dibiasakan pada anak usia dini akan

memiliki pengaruh yang kurang baik ketika anak dewasa nanti. Anak akan

terbiasa dengan pembiasaan tidak disiplin. Yang berdampak 1) Ketika dirumah

dampaknya anak akan menentang setiap perkataan orangtuanya. 2) Ketika di

sekolah dampaknya anak akan lebih suka mengabaikan gurunya dari pada

memperhatikan pelajaran yang disampaikan. Dan 3) Ketika dimasyarakat

dampaknya anak akan lebih suka melakukan kegiatan yang kurang bermanfaat

dan cenderung merusak.(Rizqiyyatunnisa, 2020)

Permasalahan ini juga ditemukan pada salah satu taman kanak-kanak.

PAUD Assibyan adalah salah satu lembaga pendidikan anak usia dini berlokasi di

desa Panyirapan kecamatan Baros. Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala

sekolah, menyatakan bahwa perkembangan disiplin anak di sekolah tergolong

berkembang meski tidak berkembang dengan sangat baik. Hasil observasi juga

menunjukkan penerapan disiplin yang baik pada anak, meliputi 1) Memakai

seragam yang rapi, 2) Membiasakan berdoa sebelum atau sesudah kegiatan

belajar, 3) Bersikap atau berbicara baik dan sopan, dan 4) Tidak terlambat

sekolah. Akan tetapi kondisi tersebut tidak secara menyeluruh dan konsisten,

beberapa ditemukan anak yang kadang terlambat dan tidak masuk ke sekolah

tanpa keterangan, terlambat sekolah, anak memakai seragam kurang rapi, tidak

mengikuti kegiatan dikelas dengan tertib dan sebagainya. Salah satu guru

mengungkapkan salah satu faktornya adalah karena kurangnya didikan kedua


4

orangtua anak perihal sikap disiplin, yang kemungkinan besarnya dilatarbelakangi

taraf pendidikan orangtua yang masih rendah, dan atau kesibukan kedua

orangtuanya yang bekerja sebagai petani dan beberapa ada yang orangtuanya

bekerja di luar negeri. (Munaamah et al., 2021)

Menurut Undang-undang No. 20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1 ayat 10

Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada

anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui

pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan

perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki

pendidikan lebih lanjut. Pendidikan pada masa usia dini merupakan wahana

pendidikan yang sangat fundamental dalam memberikan kerangka dasar terbentuk

dan berkembangnya dasar- dasar pengetahuan, sikap dan keterampilan pada anak.

(Ihsani et al., 2018)

Proses pembiasaan pendidikan sangat penting, terutama bagi anak usia

dini. Anak-anak memiliki rentang perhatian yang pendek dan mudah terganggu

oleh hal-hal terbaru, dan ingatan mereka masih berkembang. Mereka harus

berkenalan dengan kebiasaan, bakat, kemampuan, dan pola pikir tertentu dalam

kondisi ini. (Syarbini, 2014: 87) mengklaim bahwa kebiasaan dan hiburan yang

dikejar sejak usia dini atau sejak kecil akhirnya berakhir di kebiasaan sehingga

menjadi bagian tidak terpisahkan dari karakternya. Bahkan, metode pembiasaan

bekerja cukup baik dalam pembinaan sikap (karakter). Anak-anak yang terbiasa

bangun pagi akan mengembangkan kebiasaan bangun pagi. Dasar dari

pengembangan disiplin anak usia dini adalah pembiasaan.


5

Untuk membantu anak-anak belajar untuk eksis sebagai makhluk sosial

dan untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan maksimal mereka, orang

dewasa dapat mengajar, membimbing, atau mendorong mereka. Ini dikenal

sebagai disiplin. Tujuan utama disiplin adalah untuk membentuk anak muda

menjadi orang yang produktif dan baik tanpa menghasut kebencian. Jika disiplin

telah menjadi penting sejak usia muda, dapat diasumsikan bahwa sebagai orang

dewasa, Apabila semenjak usia dini kedisiplinan sudah menjadi kebutuhan maka

dapat diramalkan pada masa dewasa mereka akan selalu berdisiplin.

Mengembangkan praktik disiplin tidak hanya akan membantu anak-anak merasa

senang tetapi juga diterima di masyarakat. (Hasnida, 2014 : 15)

Strategi pembiasaan yang digunakan dalam psikologi pendidikan yang

mengajarkan anak untuk disiplin, tulus, jujur, dan bertanggung jawab atas semua

tugas yang diberikan (operant condition). Hal tersebut jika diterapkan dalam

proses belajar dapat membantu mereka belajar cara belajar dan bekerja keras.

Setiap orang memiliki tanggung jawab untuk menegakkan aturan dan disiplin,

termasuk orang tua, guru, anak-anak, dan anggota masyarakat. Strategi

pembiasaan dalam penelitian ini digunakan media pembelajaran berupa kolase,

media pembelajaran adalah setiap benda yang dapat digunakan sebagai alat untuk

mengajar dapat digunakan untuk menyampaikan informasi dari pembelajar

kepada orang yang akan menerimanya, atau sebaliknya. Media pembelajaran

digunakan untuk membantu meningkatkan motivasi belajar pada anak usia dini.

Kondisi yang terjadi mengenai beberapa faktor yang mempengaruhi

ketidakdisiplinan anak sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya yang


6

disebutkan bahwa anak yang kedua orangtuanya bekerja, berdampak pada

keterampilan sosialnya yang belum berkembang sesuai tahapan usianya.

(Munaamah et al., 2021). Orang tua harus lebih mendominasi untuk membentuk,

menerapkan, dan mendisiplinkan anak-anak mereka sebagai hasil dari pelatihan

mereka. dimulai dengan menyesuaikannya dengan pelatihan dalam lingkungan

rumah tangga. Anak dapat mengikuti jadwal disiplin yang kaku, yang akan

memungkinkan efek menumpuk dari waktu ke waktu sampai anak memasuki usia

dewasa. Menjunjung tinggi disiplin sangat penting untuk mendukung

pertumbuhan mental anak-anak dalam memahami aturan dan mengetahui kapan

dan bagaimana menerapkannya. Struktur sosial dan lokasi kelahiran mereka

adalah keluarga, yang bersifat universal dan bermanfaat. Akibatnya, keluarga

memikul tanggung jawab yang signifikan untuk menyediakan pendidikan untuk

memfasilitasi pengembangan sumber daya manusia yang unggul. Penanaman

disiplin pada anak oleh orang tua dan pendidik tidak diragukan lagi dimulai di

rumah. Sesuai dengan penelitian sebelumnya Faktor Penghambat Penanaman

Disiplin Anak Usia Dini pada Lingkungan Keluarga di PAUD Assibyan dapat

dibedakan menjadi dua. Kendala internal dan kendala eksternal.

Pengembangan kemampuan dan bakat anak difasilitasi oleh pendidikan

anak usia dini melalui bimbingan, pengasuhan, dan stimulasi. "Bertujuan untuk

membantu siswa PAUD menjadi lebih mandiri, disiplin, dan mudah diarahkan

untuk menyerap ilmu pengetahuan secara optimal, pendidikan anak usia dini

diperlukan untuk membantu anak-anak mencapai potensi penuh mereka".

(Siswanto, 2018)
7

Program pendidikan anak usia dini harus menawarkan berbagai kegiatan

yang mendukung tumbuh kembang anak dari berbagai aspek perkembangan anak,

antara lain aspek kognitif, fisik, motorik, bahasa, sosial-emosional, agama, moral,

dan seni. Hal ini dikarenakan tujuan pendidikan anak usia dini adalah untuk

memfasilitasi semua kemampuan anak. Kemampuan anak-anak untuk menyerap

informasi secara optimal sesuai dengan persyaratan pertumbuhan dan

perkembangan tergantung pada nominal yang signifikan dewasa yang ada

disekitar anak. Orang tua dan guru hendaknya memberikan stimulasi yang sesuai

dengan tumbuh kembang dan kebutuhan anak usia dini. (Aziz, 2017)

Panduan tentang bagaimana mengelola karakter disiplin anak, hasil

penelitian menunjukkan bahwa: a) mengelola disiplin anak usia dini pendidikan

karakter dimulai dengan perencanaan pembelajaran yang efektif; pendidikan

karakter disiplin diintegrasikan dengan pembelajaran yang sudah ada sebelumnya

melalui integrasi perencanaan pembelajaran berupa RKM dan RKH; dan b) proses

pembelajaran karakter disiplin yang dilakukan secara terpadu sehari-hari dengan

kegiatan pembelajaran yang diatur dan setiap bidang topik disesuaikan dengan

tema). c) Catatan anekdot, observasi, dan buku harian digunakan dalam proses

penilaian program pendidikan karakter disiplin untuk anak-anak di PAUD

ASSIBYAN. d) Guru menjadi panutan bagi siswa dan pembentukan tata kelola

merupakan variabel pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan pendidikan

karakter disiplin. (Tabi'in,2017)

Pendidikan karakter disiplin pada anak usia 5-6 tahun, guru memenuhi

tanggung jawabnya sebagai pendidik di kelas dengan mengadopsi pendekatan


8

langsung dan secara konsisten membangun kebiasaan, seperti bagaimana

mengantre untuk masuk kelas, menyimpan sepatu, dan berdoa sebelum, selama,

dan sesudah. (Wahyuni, 2014).

Tujuan pendidikan anak usia dini adalah untuk membantu meletakkan

dasar bagi pengembangan sikap, tindakan, kemampuan, dan daya cipta yang pada

akhirnya dibutuhkan seorang anak untuk pertumbuhan dan perkembangan. Karena

tujuan pendidikan anak usia dini adalah untuk membantu anak-anak dari semua

kemampuan, fasilitas pendidikan anak usia dini harus menawarkan berbagai

kegiatan yang mempromosikan pertumbuhan dan perkembangan anak-anak dari

berbagai elemen perkembangan anak, seperti nilai agama dan budi pekerti, jati

diri, dan pembelajaran dasar-dasar literasi matematika sains teknologi rekayasa

dan seni.

Guru merupakan salah satu pendidik yang mendidik anak usia dini supaya

lebih mengenal sosial emosionalnya seperti apa. Sebagai pendidik, guru harus

mengembangkannya secara holistic atau menyeluruh pada setiap tahapan dalam

perkembangan anak, hal ini di lihat dari hasil perkembangan emosional anak

dalam belajar. Namun berdasarkan hasil dari observasi di PAUD Assibyan di

ketahui bahwa masih terdapat rendahnya kedisiplinan anak dalam belajar. Hal ini

disebabkan karena kegiatan pembelajaran dikelas masih kurang aktif atau

monoton, sehingga anak kurang bereksplorasi dalam belajar, dan guru juga tidak

melibatkan anak-anak dalam memecahkan suatu masalah dalam pelajaran,

sehingga kedisiplinan anak dalam belajar kurang berkembang. Berdasarkan

permasalahan diatas, peneliti mengambil tindakan dalam upaya meningkatkan


9

kedisiplinan anak yang rendah melalui kegiatan Kolase Bahan Alam. Oleh karena

itu berdasarkan dari penjabaran tersebut peneliti tertarik untuk meneliti ’’UPAYA

MENINGKATKAN KEDISIPLINAN ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI

KOLASE BAHAN ALAM (MEDIA LOOSE PART) DI PAUD ASSIYBYAN

KECAMATAN BAROS KABUPATEN SERANG’’.

A. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat identifikasikan

masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana kolase dapat meningkatkan kedisiplinan anak usia 5-6 tahun di

PAUD Assibyan Kecamatan Baros Kabupaten Serang

2. Apakah kegiatan kolase dapat meningkatkan kedisiplinan anak usia 5-6

tahun di PAUD Assibyan Kecamatan Baros Kabupaten Serang?

B. TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk mengetahui bagaimana kolase dapat meningkatkan kedisiplinan

anak usia 5-6 tahun di PAUD Assibyan Kecamatan Baros Kabupaten

Serang

2. Untuk mengetahui pengaruh kegiatan kolase dapat meningkatkan

kedisiplinan anak usia 5-6 tahun di PAUD Assibyan Kecamatan Baros

Kabupaten Serang.
10

C. KEGUNAAN PENELITIAN

Kegunaan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Kegunaan Teoritis Peneliti ini dapat memberikan sumbangan pemikiran

dapat dijadikan bahan kajian bagi pembaca, khususnya mengenai upaya

peningkatan kedisiplinan anak melalui kegiatan kolase bahan alam.

2. Peneliti mampu melakukan perbaikan pada sistem pembelajaran, dan dapat

menyesuaikan metode yang tepat untuk anak usia dini di PAUD Assibyan.

a. Kegunaan Bagi Anak

1. Kegiatan kolase bahan alam dapat meningkatkan kedisiplinan anak usia

5-6 tahun di PAUD Assibyan Kecamatan Baros

2. dapat menanamkan kedisiplinan sejak dini pada diri anak usia dini agar

menjadi pribadi yang lebih baik sedini mungkin, dapat membiasakan

dirinya dalam melakukan hal-hal yang baik sehingga anak didik sudah

terbiasa dan tidak ragu lagi dalam melakukan hal-hal yang baik tersebut.

b. Kegunaan Bagi Guru

1. Menambah wawasan guru dalam meningkatkan kemampuan disiplin anak

dalam belajar.

2. Menambah pengetahuan dalam memilih dan menggunakan alternatif

pembelajaran yang tepat dalam menyampaikan materi pembelajaran yang

dapat mengembangkan kedisiplinan pada anak.


11

c. Kegunaan Bagi Sekolah

1. Sebagai bahan masukan bagi sekolah bagai mana memfasilitasi anak yang

ada hubungannya dengan kedisiplinan pada anak.

2. Memberikan hal yang positif bagi peningkatan metode pembelajaran,

sebagai bahan pertimbangan/referensi untuk penelitian tindakan selanjutnya.

D. PEMBATASAN MASALAH

Agar penelitian ini tidak meluas, maka penulis perlu membatasi

permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Upaya meningkatkan kedisiplinan anak melalui kolase dengan media

bahan alam

2. Subjek penelitian ini adalah anak usia 5-6 tahun di PAUD Assibyan

Kecamatan Baros Kabupaten Serang.

E. PENJELASAN ISTILAH

a. Pengertian kedisiplinan

Kata "disiplin" berasal dari akar kata yang sama dengan "murid," yang

menunjukkan seseorang yang rela mematuhi atau belajar dari seorang pemimpin.

Dalam Kamus, Poerwadarminta menyatakan bahwa disiplin bahasa Indonesia

adalah praktik. Mentalitas dan disposisi dengan tujuan memastikan bahwa setiap

hal yang dia lakukan mengikuti arahan patuh dalam partai, militer, atau sekolah.

Menurut buku Kostelnik dan rekannya Developmentally Appropriate Practice,

disiplin diri mengacu pada kontrol perilaku internal yang sadar. Oleh karena itu,

disiplin, di mata Kostelnik dan rekan-rekannya, adalah perilaku sukarela (yaitu,


12

tanpa paksaan) yang menunjukkan konsistensi internal hukum saat ini. Mereka

mengklaim bahwa seseorang memiliki disiplin jika mereka mampu mengenali

perilaku yang benar dari perilaku buruk, memahaminya, dan mengikuti aturan

positif tanpa memerlukan imbalan dan hukuman. Seseorang dengan sikap seperti

itu akan lebih mudah diterima oleh lingkungannya karena hubungan sosial dapat

dibentuk oleh disiplin. (Harjanty & Mujtahidin, 2022)

Kedisiplinan berasal dari kata disiplin. Isitilah disiplin berasal dari bahasa

latin “disciplina” yang menunjuk pada kegiatan belajar dan mengajar. Sedangkan

istilah bahasa ingrisnya “discipline” yang berarti: 1)tertib, taat atau

mengendalikan tingkah laku, penguasaan diri. 2) latihan membentuk, meluruskan

atau menyempurnakan sesuatu, sebagai kemampuan mental atau karakter moral,

hukuman yang diberikan untuk melatih atau memperbaiki. 4) kumpulan atau

sistem-sistem peraturan-peraturan bagi tingkah laku.(Amri, 2016: 161)

Sebab disiplin itu sendiri berasal dari bahasa latin, disciple yang artinya

mengajarkan Siswa terlibat dalam empat disiplin belajar yang berbeda diseluruh

kegiatan yang berhubungan dengan sekolah, yaitu sebagai berikut: Siswa yang

bersekolah dengan disiplin termasuk mereka yang proaktif, dan patuh. (2) Disiplin

yang berhubungan dengan tugas. (3) Menjaga ketertiban dan disiplin dikelas

dengan tetap berpegang pada ajaran yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan

pembelajaran tertentu. Ini termasuk kegiatan, struktur, dan ketentuan. (4) Ketaatan

pada perintah, khususnya kesesuaian dengan tindakan peserta didik dengan tata

tertib sekolah dengan penuh kesadaran. Oleh karena itu, disiplin sangat penting

dalam kehidupan sehari-hari. Budaya yang bermartabat akan dihasilkan dari


13

disiplin yang mengakar kuat. Sehubungan dengan disiplin belajar, mahasiswa

perlu melakukan pendekatan studi dengan pola pikir disiplin. Mengikuti semua

peraturan sekolah, menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru, dan tiba

disekolah tepat waktu.(Purnama et al., 2017)

d. Tujuan Disiplin

Tujuan disiplin adalah untuk mengajarkan kebajikan kepada anak-anak

yang akan membantu mereka di kemudian hari ketika mereka harus sangat

bergantung pada pengendalian diri. Diharapkan bahwa suatu hari, pengendalian

diri mereka akan mengarah pada kehidupan yang bahagia, makmur, dan penuh

kasih. Tujuan jangka panjang dari disiplin moral adalah untuk membantu remaja

dalam mengembangkan rasa tanggung jawab dalam semua situasi, tidak hanya

ketika mereka berada di bawah kendali (pengawasan) orang dewasa yang tertarik.

Disiplin moral adalah alasan perkembangan siswa untuk menghormati aturan,

menghormati orang lain, dan otoritas (pengakuan guru, rasa tanggung jawab siswa

untuk kebaikan sifat mereka (kebiasaan), dan tanggung jawab mereka terhadap

moral dalam suatu komunitas dikelas. (Lickona, 2012: 167).

d. Bentuk - bentuk disiplin

Ada beberapa bentuk dan cara untuk meningkatkan disiplin diantaranya

sebagai berikut:

a. Meningkatkan kemampuan secara teratur, tekun terus mencoba sesuai

aturan-aturan yang berlaku dengan tidak melanggar aturan yang ditetapkan

b. Menjaga kebersihan, keamanan tempat tinggal dan lingkungan, membuang

sampah pada tempatnya, dan tidak mengganggu.


14

c. Ia selembar kertas datar serta bahan yang digunakan dapat bermacam-

macam jenisnya seperti bahan alam, Menumbuhkan kesadaran dalam

meningkatkan sebuah usaha agar merasakan pentingnya sikap disiplin dan

menerimanya sebagai tantangan, bekerja keras sehingga mampu

bertanggungjawab.

d. Tujuan yang akan diakui dan diterima baik oleh semua, merupakan

disiplin yang penting.

d . Manfaat kedisiplinan

a. Mengajarkan anak mampu mengelola emosi sehingga dapat berperilaku

baik dan sopan

b. Melatih anak bertanggung jawab atas apa yang sudah diperbuatnya

c. Mengajarkan anak untuk memberi keputusan yang baik dan benar

d. Mengajarkan anak mengerti anak mengerti batasan-batasan tentang

berperilaku disiplin

e. Mengajarkan anak bersikap jujur dengan diri sendiri

f. Mempersiapkan diri sendiri menjadi lebih baik

e. Pengertian kolase

Kolase merupakan kegiatan yang menyenangkan yang dapat diajarkan

seorang guru kepada anak didiknya, dengan kolase seorang guru dapat

mengajarkan berbagai bentuk gambar yang hendak dikolase, sehingga anak akan

bertambah pengetahuannya tentang bentuk -bentuk yang ada dilingkungan sekitar,

guru juga dapat mengajarkan berbagai warna, hal itu dapat dilihat pada saat

melakukan kegiatan kolase guru mengenalkan warna-warna bahan yang


15

digunakan untuk kegiatan kolase tersebut, kolase juga bermanfaat meningkatkan

kreativitas seni anak, meningkatkan pemahaman anak melalui penglihatan dan

daya pikir, emosi dan cita rasa keindahan menempel kolase.(Hariyanto, 2019)

Kolase adalah kreasi aplikasi yang mana pembuatannya menggunakan

bahan tertentu dan menggabungkan keterampilan motorik halus dengan teknik

melukis (lukisan tangan). Ada banyak bahan yang dapat digunakan untuk

membuat kolase, termasuk proyek mozaik dan montase. Bahan kolase mungkin

datang dalam bentuk sumber daya alam yang mudah di akses, bahan buatan

manusia, bahan setengah jadi, bahan bekas, atau bahan sisa yang ada di sekitar

kita. mengemukakan bahwa kolase merupakan sebuah karya seni rupa dua

dimensi yang menggunakan bahan yang bermacam-macam selama bahan

dasar tersebut dapat dipadukan dengan bahan dasar lain yang akhirnya dapat

menyatu menjadi karya yang utuh dan dapat mewakili ungkapan perasaan

bagi orang yang membuatnya. Berdasarkan beberapa pendapat peneliti di atas

dapat disimpulkan bahwa kegiatan kolase merupakan kegiatan motorik halus

dimana kegiatan tersebut berkaitan dengan merekatkan serta meletakkan sesuatu

pada media bahan buatan, bahan setengah jadi, bahan jadi, bahan sisa/bekas,

dan sebagainya.

kolase merupakan karya seni rupa dua dimensi yang menggunakan bahan

yang bermacam-macam selama bahan dasar tersebut dapat dipadukan dengan

bahan dasar lain yang akhirnya dapat menyatu menjadi karya yang utuh dan dapat

mewakili ungkapan perasaan estetis orang yang membuatnya. (Hadiati Nur, 2019:

76) mengatakan bahan kolase menjadi tiga macam, yaitu : Pertama bahan-bahan
16

alam (daun, ranting, bunga kering, kerang, batu batuan; Kedua, bahan-bahan

olahan (plastik, serat sintesis, logam, karet). dan Ketiga adalah bahan-bahan bekas

(majalah bekas, tutup botol, bungkus permen atau coklat dan lain-lain . (Hariyanto,

2019)

Berdasarkan beberapa pendapat di atas menjelaskan bahwa bahan yang

dapat digunakan untuk membuat kolase bisa menggunakan berbagai bahan dari

bahan alam, bahan bekas dan lain sebagainya, serta alat yang dibutuhkan seperti

kertas serta lem yang aman untuk anak-anak. Dalam penelitian ini bahan

yang digunakan untuk membuat kolase adalah menggunakan biji-bijian.

Sedangkan alat yang dibutuhkan yaitu lem yang aman bagi anak dan kertas yang

sudah diberi pola. Peneliti membuat langkah-langkah yang dilakukan anak dalam

membuat kolase dalam penelitian ini antara lain: 1)Guru mengenalkan kepada

anak bahan yang akan digunakan untuk membuat kolase 2)Guru membimbing

anak dalam membuat kolase yang di mulai dari anak mengambil lem serta

mengoleskan lem pada pola gambar yang telah tersedia 3)Selanjutnya anak

mengambil bahan kolase yang telah dipersiapkan kemudian satu per satu

menempel bahan kolase yang ada pada pola gambar yang sudah diberi lem. Biji-

bijian merupakan salah satu media yang sering digunakan oleh para pendidik anak

usia dini sebagai bahan untuk kegiatan kolase, kolase sendiri merupakan salah

satu kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengembangkan kecerdasan

kognitif, melatih motorik halus, mengembangkan kecerdasan sosial

emosional yaitu disiplin pada anak. Melalui teknik kolase anak akan

mempersiapkan kejelian dalam pengetahuan sebelumnya, ketepatan dalam kerja


17

sama, serta melatih perkembangan tangan. Melalui kolase anak dapat belajar

secara mandiri, walaupun pada awalnya anak mengalami kesulitan

kebingungan Menurut Claudia (2018). Biji-bijian yang dapat digunakan sebagai

media pada kegiatan kolase diantaranya adalah biji kedelai, biji kacang hijau,

biji jagung, beras putih/merah, biji bunga dan masih banyak lagi.

(Afrianti:2018).

Agar kegiatan bermain anak-anak memiliki makna dan tujuan. Kapan atau

dengan menawarkan alat dan sumber daya yang sesuai dengan tingkat

perkembangan anak. Guru harus mengembangkan alat dan bahan baru yang

memfasilitasi pembelajaran untuk menginspirasi siswa untuk bekerja melalui

proyek kolase. Materi iklan harus menggunakan petunjuk yang relevan sebagai

materi aktivitas.

Kolase, sebagai aplikasi, adalah produk yang dibuat dengan menempelkan

bahan-bahan tertentu bersama-sama dan mencampur teknik melukis. Kolase

adalah proses menciptakan karya seni baru dengan memasukkan banyak bagian ke

dalam satu bingkai. Kolase, kemudian, adalah sejenis seni rupa yang dibuat

dengan menyatukan segala jenis bahan untuk menciptakan keseluruhan yang

harmonis. (Sri Verayanti, 2013)


18

BAB II

KERANGKA TEORITIS

A. RINGKASAN KERANGKA TEORITIS

Perkembangan kedisiplinan anak usia dini adalah proses mengajar anak-

anak bagaimana berperilaku dengan orang lain sesuai dengan norma-norma sosial,

dan anak-anak lebih siap untuk mengatur emosi mereka sesuai dengan

kemampuan mengidentifikasi dan mengungkapkan perasaan tersebut.

Kedisiplinan anak dalam pembelajaran di sekolah memerlukan pengarahan dan

stimulus dari seorang guru, oleh karena itu guru diharapkan dapat memfasilitasi

perkembangan tersebut dengan model pembelajaran yang menyenangkan bagi

anak agar perkembangan anak dapat berkembang secara optimal. Adapun

indikator keberhasilan dalam kemampuan ini adalah meningkatkan sikap disiplin

anak melalui kolase bahan alam (media loose part). Dalam penilaiannya setelah

anak mendapatkan materi dari guru, kemudian anak mempraktikkan sesuai

dengan materi yang telah disampaikan Proses pembelajaran yang kurang membuat

anak aktif dan media pembelajaran yang kurang bervariasi dapat membuat anak

merasa bosan. Di dalam proses pembelajaran jika anak sering memunculkan ide-

ide kreatifnya, maka kreativitas anak dapat berkembang secara optimal. Pendidik

berperan sebagai fasilitator agar anak-anak mempunyai kreativitas yang maksimal

dan berguna bagi dirinya sendiri dan orang lain. Karena itu di gunakan media

kolase bahan alam agar dapat memotivasi dalam hal belajar dan disiplin pada anak

usia dini.
19

Kemampuan kedisiplinan pada anak dapat dikembangkan sejak dini.

Banyak cara yang digunakan pendidik untuk dapat meningkatkan kemampuan

kedisiplinan anak, salah satunya adalah dengan menggunakan kolase bahan alam

dengan media loose part. Kegiatan kolase merupakan kegiatan yang akan

membantu dalam menyusun sebuah persentasi yang efektif, profesional, dan

mudah yang menjadikan sebuah gagasan menjadi lebih menarik dan jelas

tujuannya. Langkah-langkah pembelajaran juga menjadi dasar peneliti dalam

melalukan penelitian. Langkah-langkah penelitian ini bertujuan sebagai panduan

peneliti pada saat proses kegiatan berlangsung.

Langkah-langkah penggunaan media kolase dalam pembelajaran melalui

empat langkah, yaitu langkah pertama, guru memusatkan perhatian anak pada

materi yang akan disampaikan. Langkah kedua, guru menyampaikan tujuan

pembelajaran. Langkah ketiga, guru menyampaikan materi pembelajaran yaitu

guru menjelaskan apa saja yang harus di kerjakan, berupa kegiatan kolase kepada

anak yang sedang melakukan kegiatan, guru menjelaskan apa saja yang harus

dilakukan dalam kegiatan kolase dengan cara individu, guru memberikan

kesempatan pada anak untuk bertanya.

Berdasarkan yang kita ketahui sebelumnya bahwa masih terdapat

rendahnya kedisiplinan pada anak dalam belajar. Hal ini disebabkan karena

kegiatan pembelajaran dikelas masih kurang aktif atau monoton, sehingga anak

kurang bereksplorasi dalam belajar, dan guru juga tidak melibatkan anak-anak

dalam memecahkan suatu masalah dalam pelajaran, sehingga kedisiplinan anak

kurang berkembang. Berdasarkan permasalahan diatas, peneliti mengambil


20

tindakan dalam upaya meningkatkan kedisipilinan anak yang rendah melalui

kegiatan kolase bahan alam (media loose part).

B. ANGGARAN DASAR DAN HIPOTESIS

Berdasarkan kerangka teori dan kerangka berfikir, maka dirumuskan hipotesis

sebagai berikut: Kolase Bahan Alam (media loose part) dapat meningkatkan

kedisiplinan anak usia 5-6 tahun di PAUD ASSIBYAN.


21

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. METODE PENELITIAN

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan

kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah metode penelitian yang menghasilkan

informasi deskriptif dari kata-kata yang diucapkan atau ditulis orang dan perilaku

yang diamati. Pendekatan kualitatif memiliki ciri alami sebagai sumber data

deskriptif langsung, dimana proses lebih penting daripada hasil. Analisis dalam

penelitian kulitatif, cenderung dilakukan secara induktif dan pemaknaan sangat

penting. (LexyMoleong, 2006:04).

Metodologi penelitian pada dasarnya adalah cara sistematis untuk

mengumpulkan data untuk penggunaan tertentu. Berdasarkan ini, empat faktor

metode ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan perlu diperhitungkan. Jadi dapat

diambil kesimpulan bahwa metodologi penelitian adalah suatu ilmu pengetahuan

mengenai cara melaksanakan penelitian meliputi kegiatan mencari, mencatat,

merumuskan, menganalisis sampai menyusun laporannya berdasarkan fakta dan

gejala-gejala secara alamiah.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (action research)

disebut juga Classroom Action Research yang dilakukan secara kolaboratif.

Menurut (Arikunto, 2017:56) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian

tindakan yang dilakukan guru dengan tujuan memperbaiki mutu praktik


22

pembelajaran dikelas. Karena penelitian ini dilakukan untuk memecahkan suatu

permasalahan dikelas.

Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif. Karena menggambarkan

bagaimana guru dalam kelasnya sendiri, dengan tujuan untuk memperbaiki

kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat.

Dalam penelitian ini seobjektif mungkin, kehadiran peneliti sebagai guru

dalam kelas dan pengajar tetap dilakukan seperti biasa, sehingga siswa tidak tahu

bahwa anak sedang diteliti, dengan cara ini diharapkan mendapatkan data-data

yang valid dan data yang diperlukan.

Gambar 4.1 Model Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto 2010 : 16)

PTK ini akan dilaksankan dengan langkah-langkah sebagai berikut:


23

1. Siklus I

a. Perencanaan

Dalam Perencanaan peneliti melakukan berbagai persiapan sebelum

melakukan penelitian yaitu sebagai berikut:

1. Membuat scenario perbaikan dengan pembiasaan

2. Membuat rencana kegiatan harian (RKH)

3. Membuat rencana kegiatan satu siklus untuk siklus I

4. Mempersiapkan media pembelajaran kolase bahan alam

5. Mempersiapkan ruang kelas

6. Mempersiapkan lembar observasi

7. Mempersiapkan lembar penelitian

b. Pelaksanaan

Tahapan pelaksanaan dalam penelitian ini meliputi:

1. Kegiatan pembukaan

a. Berdo’a sebelum belajar

b. Bercerita tentang bintang

c. Mengamati bentuk bintang

2. Kegiatan inti

a. Menarik garis membentuk bintang

b. Mewarnai gambar bintang

3. Penutup

a. Bernyanyi bintang kecil


b. Refleksi
c. Berdo’a , salam
24

c. Pengamatan

Pengamatan dilaksanakan dengan menggunakan lembar observasi

selama proses perbaikan berlangsung.

d. Refleksi

Refleksi dilakukan untuk mengidentifikasi dari analisis,

menginterpretasi, menyimpulkan dan mengambil keputusan dari

kegiatan yang telah dilakukan selama perbaikan berlangsung. Yaitu

bertujuan untuk mengetahui apakah pelaksanaan proses perbaikan akan

berlanjut ke siklus II.

2. Siklus II

a. Perencanaan

Setelah menganalisa hasil refleksi terhadap pelaksanaan siklus I,

selanjutnya dibuat rancangan siklus II yang meliputi langkah-langkah

sebagai berikut:

1. Membuat scenario perbaikan dengan pembiasaan

2. Membuat rencana kegiatan harian (RKH)

3. Mempersiapkan media pembelajaran kolase bahan alam

4. Mempersiapkan lembar observasi

5. Mempersiapkan lembar penelitian

b. Pelaksanaan

1. Kegiatan pembuka

a. Berdo’a sebelum belajar

b. Bercerita tentang bintang


25

c. Mengamati bentuk bintang

2. Kegiatan inti

a. Merangkai kata bintang dengan batu warna-warni

b. Mengkolase gambar bintang dengan batu warna-warni

3. Penutup

a. Bernyanyi bintang kecil


b. Refleksi
c. Berdo’a , salam
c. Pengamatan

Pengamatan dilakukan dengan menggunakan lembar obsevasi selama

proses siklus II perbaikan berlangsung.

d. Refleksi

Refleksi dilakukan untuk mengidentifikasi dari analisis,

menginterpretasi, menyimpulkan keputusan dari kegiatan yang telah

dilakukan selama perbikan berlangsung, yaitu bertujuan untuk

mengetahui apakah proses perbaikan berhasil pada siklus II.

B. VARIABLE PENELITIAN

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan variabel berikut:

1. Variabel Bebas/Independent (X): Variabel independen sering disebut sebagai

variabel stimulus, predictor, antecendant, ataupun variabel bebas. Menurut

Sugiyono (2012: 61), variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau

yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).


26

Variabel Independen (x) dalam penelitian ini adalah kolase bahan alam (loose

part)

2. Variabel terikat (Y): Variabel dependen sering disebut variabel output, kriteria,

konsekuen, maupun variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.

Variabel terikat (y) dalam penelitian ini adalah Kedisiplinan Anak Usia 5-6 Tahun.

C. SUBJEK PENELITIAN

Subjek penelitian ini adalah siswa kelompok B yaitu 20 orang anak usia 5-

6 tahun yang terdiri dari 12 orang perempuan dan 8 orang laki-laki di PAUD

Assibyan Kecamatan Baros Kabupaten Serang ajaran tahun 2024.

D.INSTRUMENT PENELITIAN

Instrumen penelitian menurut (Wina Sanjaya, 2019:84) adalah alat yang

dapat digunakan untuk mengumpulkan data penelitian. Dalam penelitian ini

menggunakan 3 jenis instrumen, yaitu: 1) Observasi, 2) Wawancara, 3)

Dokumentasi. Dengan kisi- kisi instrumen, sebagai berikut:

1. Observasi

adalah teknik pengumpulan data yang menggunakan pengamatan dan

pencatatan terhadap keadaan suatu objek yang diteliti. Beberapa item akan

ditampilkan, termasuk inisiatif untuk mengembangkan kedisiplinan anak

di lingkungan sekolah. Peneliti mencatat semua yang terjadi selama

penelitian berlangsung. Lembar observasi ini dijadikan pedoman oleh


27

peneliti, supaya melakukan penelitian lebih jelas dan terarah, sehingga

data yang di peroleh mudah untuk dikelolanya.

Indikator disiplin yaitu sebagai berikut : (1) Selalu datang tepat waktu (2)

Dapat memperkirakan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan

sesuatu (3) Menggunakan benda sesuai dengan fungsinya (4) Mengambil

dan mengembalikan benda pada tempatnya (5) Berusaha mentaati aturan

yang telah disepakati (6) Tertib menunggu giliran (7) Menyadari akibat

bila tidak disiplin. (Ihsani et al., 2018)

Kisi-kisi instrumen

Sumber: Ihsani et al, 2018

Indikator Sub indikator Jawaban


Ya Tidak

Selalu datang tepat 1.Anak datang 5 menit sebelum


waktu pembelajaran dimulai
2. Anak datang tidak terlambat ke
sekolah
Dapat 1.Anak dapat menyelasaikan
memperkirakan tugas tepat waktu
waktu yang 2. Anak dapat memahami waktu
diperlukan untuk antara bermain dan belajar
menyelesaikan
sesuatu
Menggunakan 1.Anak menaruh tas di loker
benda sesuai (tempat menyimpan tas)
dengan fungsinya 2. Anak menaruh sepatu di rak
sepatu
28

Mengambil dan 1.Anak merapikan mainan yang


mengembalikan sudah di pakai ke tempat semula
benda pada 2. Anak dapat merapikan kembali
tempatnya alat tulis ke dalam tasnya
Berusaha mentaati 1.Anak memakai seragam sesuai
aturan yang telah dengan yang di jadwalkan
di sepakati 2. Anak dapat mengucapkan
salam serta berdo’a sebelum dan
sesudah belajar
Tertib menunggu 1.Anak dapat mengantri untuk
giliran membaca
2. Anak dapat dengan berbaris
untuk memasuki kelas
3. anak dapat mengantri
mengambil air wudhu
Menyadari akibat 1.Anak tidak saling mendahului
tidak disiplin memasuki kelas
2. Anak menjadi fokus dalam
belajar

2. Wawancara

Di gunakan peneliti sebagai teknik pengumpulan data untuk mengetahui

hal-hal dari responden secara lebih mendalam dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa wawancara merupakan suatu tanya jawab dengan

bertatap muka. Wawancara ini digunakan peneliti untuk mengetahui

bagaimana guru dalam upaya meningkatkan kedisiplinan anak usia dini di

PAUD ASSIBYAN. Adapun wawancara yang penulis lakukan adalah

kepada tiga tenaga pendidik yang ada di PAUD ASSIBYAN karena


29

mereka dipandang paling tahu tentang bagaimana murid mereka

perkembangan peserta didiknya. Dari hasil wawancara yang penulis

dapatkan, bahwa di PAUD ASSIBYAN ini sudah baik dalam membangun

karakter disiplin pada anak.

3. Dokumentasi

Adalah alat untuk mengumpulkan informasi tentang peristiwa atau situasi

yang direkam sebelumnya. Dokumen dapat berupa tulisan, gambar, dan

observasi. Teknik ini dilakukan untuk menggali data-data dalam penelitian

di PAUD ASSIBYAN. Adapun dokumentasi dalam penelitiam ini, penulis

hanya memotret kegiatan yang dilakukan dalam pembelajaran dikelas, dan

kegiatan yang berkaitan dengan pembentukan karakter disiplin pada anak.

E.TEKNIK DAN ANALISIS DATA

Penelitian ini menggunakan teknik analisis data deskriptif kualitatif. Untuk

lebih memahami upaya meningkatkan disiplin anak dengan menggunakan kolase

bahan alam pada anak usia 5-6 tahun, dilakukan analisis data kuantitatif dengan

menunjukkan fakta-fakta yang dikumpulkan. Lembar observasi daftar periksa

digunakan untuk mengumpulkan data kualitatif, yang kemudian dihitung

menggunakan perhitungan persentase. Selanjutnya, rumus selanjutnya

diterapkan:

P = f/n x 100
30

Keterangan :

P : Persentase

F : Jumlah skor yang diperoleh

N : Jumlah skor maksimal

Analisis data kualitatif dengan menjelaskan realitas objek di lapangan dan dapat

digambarkan dalam observasi selama proses kegiatan pembelajaran. Selain itu,

peneliti juga menggunakan teknik Triangulasi anggota chek, Pendapat Ahli.

Dimana teknik triangulasi adalah teknik pengecekan keabsahan data dengan

memanfaatkan sesuatu diluar data sebagai pembanding. Mcleong (2008 :330).

Metode yang digunakan dalam triangulasi antara lain:

1. Membandingkan data hasil pengamatan dan wawancara

2. Membandingkan persepsi dan perilaku seseorang dengan orang lain.

3. Membandingkan data dengan wawancara

4. Melakukan perbandingan dengan teman sejawat

5. Membandingkan hasil temuan dengan teori. Dilakukan untuk meninjau

kembali keterangan-keterangan atau informasi data yang diperoleh selama

observasi atau wawancara dari narasumber tentang kebenaran data

penelitian.
31

F.JADWAL PENELITIAN

Penelitian yang dilakukan pada kelompok B di PAUD Assibyan Kecamatan

Baros Kabupaten Serang tahun pelajaran 2024, memiliki perencanaan sebagai

berikut:

Jadwal Kegiatan Penelitian

Bulan /Minggu

No. Kegiatan April Mei Juni

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Observasi awal

2. Pertemuan 1,2 dan 3


siklus I
3. Pertemuan 1,2 dan 3
siklus II
4. Analisis Data Refleksi
Siklus I
5. Analisis Data Refleksi
Siklus II
6. Analisis Data

7. Penulisan Hasil Laporan


32

DAFTAR PUSTAKA

Aziz, O. F. (2017). Peranan Orang Tua dalam Menanamkan Kedisiplinan Anak


Usia Dini pada Lingkungan Keluarga (Studi Kasus di Dusun Kukap Desa
Poncosari Kecamatan Srandakan [The Role of Parents in Instilling Discipline
in Early Childhood in the Family Environment (Case Study i. Diklus: Jurnal
Pendidikan Luar Sekolah, 1(September), 158–171.
https://journal.uny.ac.id/index.php/jurnaldiklus/article/view/23867

Hariyanto, H. (2019). Peningkatan Kreativitas Melalui Kegiatan Kolase


Menggunakan Bahan Alam Pada Anak Kelompok B Tk Pgri Temanggung.
Jurnal Audi, 4(1), 19. https://doi.org/10.33061/jai.v4i1.3025

Harjanty, R., & Mujtahidin, S. (2022). Menanamkan Disiplin Pada Anak Usia
Dini. NUSRA: Jurnal Penelitian dan Ilmu Pendidikan, 3(1), 271–286.
https://doi.org/10.55681/nusra.v3i1.157

Ihsani, N., Kurniah, N., & Suprapti, A. (2018). Hubungan Metode Pembiasaan
Dalam Pembelajaran Dengan Disiplin. Angewandte Chemie International
Edition, 6(11), 951–952., 3(1), 50–55.

La Jaga, R., & Arifin, A. A. (2019). Peningkatan Perilaku Disiplin Anak Melalui
Metode Pembiasaan di Taman Kanak-kanak Islam Terpadu Insan Kamil
kelompok B1 usia 5-6 tahun. (JAPRA) Jurnal Pendidikan Raudhatul Athfal
(JAPRA), 2(1), 93–104. https://doi.org/10.15575/japra.v2i1.5317

Munaamah, M., Masitoh, S., & Setyowati, S. (2021). Peran Guru dalam Optimasi
Perkembangan Sikap Disiplin Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan Anak Usia
Dini Undiksha, 9(3), 355. https://doi.org/10.23887/paud.v9i3.38329

Purnama, A., Safitri, R., & Tarigan, E. E. (2017). Upaya Meningkatkan


Kedisiplinan Anak Usia Dini Melalui Metode Pembiasaan di Tk Bina
Anaprasa Kencana Tahun Ajaran 2016/2017. Seminar Nasional Pendidikan
Dasar Universitas Negeri Medan, 1–14.

Rizqiyyatunnisa, R. (2020). Upaya Meningkatkan Karakter Disiplin Anak Melalui


33

Pohon Kedisiplinan di Tk IK Keluarga Ceria Sleman. (JAPRA) Jurnal


Pendidikan Raudhatul Athfal (JAPRA), 3(1), 36–48.
https://doi.org/10.15575/japra.v3i1.8104

Shunhaji, A., Sari, W. D., & Komalasari, R. (2021). Pembiasaan Positif Dan
Keteladanan Di Tk Tadika Puri Jakarta Selatan. Andragogi: Jurnal
Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam, 3(1), 117–125.
https://doi.org/10.36671/andragogi.v3i01.156
34

RENCANA PEMBELAJARAN MINGGUAN (RPPM) PAUD ASSIBYAN

Semester/ minggu : 2/2

Tema/subtema : Alam Semesta topik/ benda langit

Kelompok/usia : B/ 5-6 Tahun

No Hari

Senin Selasa Rabu Kamis Jum’at

1. Menarik Melipat Anak dapat Olah raga/ Anak dapat


garis bintang bentuk menggambar tari menyebutkan
Mewarnai bintang bentuk jam tradisional baragam
bintang warna
2. Anak dapat Menulis kata Mewarnai Anak dapat Anak dapat
mengkolase bintang gambar jam mengkolase melakukan
bentuk dilangit bentuk percobaan
bintang bintang membentuk
dengan stik bintang
eskrim dengan
menggunakan
pewarna
makanan dan
tusuk gigi
35

RENCANA PEMBELAJARAN MINGGUAN (RPPM) PAUD ASSIBYAN

Semester/ minggu : 2/1

Tema/subtema : Alam Semesta topik/ benda langit

Kelompok/usia : B/ 5-6 Tahun

No Hari

Senin Selasa Rabu Kamis Jum’at

1. Menulis Menghitung Mengenal Olah raga/ Anak dapat


huruf p-e- jumlah warna huruf tari menyebutkan
l-a-n-g-i pelangi hijaiyah tradisionalbaragam
warna
pelangi
2. Mewarnai Mengggamba Mengkolase Mencocokkan Anak dapat
gambar r pelangi pelangi warna-warna melakukan
pelangi menggunakan pelangi percobaan
batu warna- membuat
warni pelangi
dalam gelas
36

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH)

PAUD ASSIBYAN

Kelompok usia : 5-6 tahun


Semester / minggu : 1/ 11
Tema / sub tema / sub – sub tema : alam semesta/ benda langit/ bintang
Hari / tanggal : Senin, 22 April 2024
Kompetensi Dasar (KD) 1.2, 2.1, 2.2, 2.5, (3.8/4.8), (3.10/4.10), (3.15/4.15)
INDIKATOR PENCAPAIAN PEMBELAJARAN

1. Mengetahui agama yang dianutnya (nam.1)


2. Membersihkan diri dengan bantuan minimal (fm c4)
3. Mengamati benda dan gejala dengan rasa ingin tahu (kog A6)
4. Mengenal benda berdasarkan fungsi (kog a1)
5. Menyebutkan kata – kata yang dikenal (bhs. B5)
6. Menggambar obyek disekitarnya (sn. B7)
7. Menunjukkan rasa pecaya diri ( sos. A3)
MATERI PEMBELAJARAN

1. Anak dapat menyebutkan agama yang dianutnya


2. Anak dapat mencuci tangan
3. Anak dapat menyebutkan kata bintang
4. Anak dapat menarik garis bintang
5. Anak dapat mewarna bintang
6. Anak dapat menulis kata bintang
MEDIA /SUMBER BELAJAR
Gambar bintang, kertas yang sudah di beri titik bintang, crayon , pensil
METODE PEMBELAJARAN
Demonstrasi. Tanya jawab, penugasan
37

LANGKAH KEGIATAN

I. Pembukaan
a. SOP Kegiatan awal
b. Jurnal pagi
c. Bercakap – cakap tentang bintang
II. Inti a. Mengamati
Anak mengamati gambar bintang
b. Menanya
Anak didorong untuk bertanya tentang obyek yang diamati,
c. Mengumpulkan informasi, menalar, dan mengkomunikasikan
Guru merespon pertanyaan anak dan menyiapkan berbagai kegiatan yang bisa
menjawab pertanyaan anak
Anak menceritakan pengalaman mainnya dalam bentuk cerita maupun hasil karya.
KEGIATAN 1 : MENARIK GARIS BINTANG

Guru menyiapkan keras yang sudah diberi titik – titik 1-5 sehingga membentuk
bintang
Anak menarik garis dari angka 1 ke 2 ke 3 dst sampai membentuk bintang - Anak
menunjukkan hasil karyanya
KEGIATAN 2: ANAK DAPAT MENGKOLASE BENTUK BINTANG
DENGAN BATU WARNA-WARNI

Guru Meminta anak untuk menghitumg bentuk bintang dari jumlah stik eskrim
yang digunakan
Anak membentuk bintang dengan menggunakan stik eskrim
III. Istirahat, makan, bermain
SOP Bermain bebas
SOP Cuci tangan
SOP toilet training
38

IV. Penutup

Bernyanyi bintang kecil


Refleksi
Berdo’a , salam

Mengetahui,

Kepala sekolah Guru kelas B

Zulfa Lutfiani Heni Rohaeni


39

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH)

PAUD ASSIBYAN

Kelompok usia : 5-6 tahun


Semester / minggu : 1/ 11
Tema / sub tema / sub – sub tema : alam semesta/ benda langit/ bintang
Hari / tanggal : Selasa, 23 April 2024
Kompetensi Dasar (KD) 1.2, 2.1, 2.2, 2.5, (3.8/4.8), (3.10/4.10), (3.15/4.15)
INDIKATOR PENCAPAIAN PEMBELAJARAN

a. Mengetahui agama yang dianutnya (nam.1)


1. Membersihkan diri dengan bantuan minimal (fm c4)
2. Mengamati benda – benda langit dengan rasa ingin tahu (kog A6)
3. Mengenal benda berdasarkan fungsi (kog a1)
4. Menyebutkan kata – kata yang dikenal (bhs. B5)
5. Menggambar obyek disekitarnya (sn. B7)
6. Menunjukkan rasa pecaya diri ( sos. A3)

MATERI PEMBELAJARAN

1. Anak dapat menyebutkan agama yang dianutnya


a. Anak dapat mencuci tangan
b. Anak dapat menyebutkan kata bintang
c. Anak melipat kertas bentuk bintang
d. Anak menulis huruf bintang di langit
e. Anak dapat menghitung bentuk bintang dan di sesuaikan dengan angka

MEDIA /SUMBER BELAJAR

kertas origami, papan angka, kertas.

METODE PEMBELAJARAN

Demonstrasi. Tanya jawab, penugasan


40

LANGKAH KEGIATAN

I. Pembukaan
SOP Kegiatan awal
Jurnal pagi
Bercakap – cakap tentang bintang

II. Inti

1 Mengamati
.
2 Anak mengamati gambar bintang
.
3 Menanya
.
4 Anak didorong untuk bertanya tentang obyek yang diamati
.
5 Mengumpulkan informasi, menalar, dan mengkomunikasikan
.
Guru merespon pertanyaan anak dan menyiapkan berbagai kegiatan yang bisa
menjawab pertanyaan anak

Anak menceritakan pengalaman mainnya dalam bentuk cerita maupun hasil


karya.

KEGIATAN 1: MELIPAT BENTUK BINTANG

1. Guru Meminta anak untuk mengambil kertas origami sesuai dengan warna
yang di inginkan
2. Anak melipat kertas origami kemudian mengguntingnya, untuk membentuk
bintang
KEGIATAN 2: MENULIS KATA BINTANG DI LANGIT

1. Guru mencontohkan di papan tulis kata bintang di langit


2. Anak meniru menulis bintang di langit
III. Istirahat, makan, bermain

1. SOP Bermain bebas


41

2. SOP Cuci tangan


3. SOP toilet training
IV. Penutup

1.Bernyanyi bintang kecil


2. Refleksi
3. Berdo’a , salam

Mengetahui,

Kepala Sekolah Guru Kelas B

Zulfa Lutfiani Heni Rohaeni


42

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH)

PAUD ASSIBYAN

Kelompok usia : 5-6 tahun


Semester / minggu : 1/ 11
Tema / sub tema / sub – sub tema : alam semesta/ benda langit/ bintang
Hari / tanggal : Rabu, 24 April 2024
Kompetensi Dasar (KD) 1.2, 2.1, 2.2, 2.5, (3.8/4.8), (3.10/4.10), (3.15/4.15)

INDIKATOR PENCAPAIAN PEMBELAJARAN

Mengetahui agama yang dianutnya (nam.1)

a. Membersihkan diri dengan bantuan minimal (fm c4)


b. Mengamati benda – benda langit dengan rasa ingin tahu (kog A6)
c. Mengenal benda berdasarkan fungsi (kog a1)
d. Menyebutkan kata – kata yang dikenal (bhs. B5)
e. Menggambar obyek disekitarnya (sn. B7)
f. Menunjukkan rasa pecaya diri ( sos. A3)

MATERI PEMBELAJARAN

1. Anak dapat menyebutkan agama yang dianutnya


2. Anak dapat mencuci tangan
3. Anak bercerita sedikit tentang bintang
4. Anak dapat menyebutkan waktu kapan bintang bersinar
5. Anak menggambar bentuk jam
6. Anak dapat menghitung 1- 12
MEDIA /SUMBER BELAJAR

Jam pintar, papan angka, pensil, kertas, krayon.


43

METODE PEMBELAJARAN

Demonstrasi. Tanya jawab, penugasan

LANGKAH KEGIATAN

I. Pembukaan

1. SOP Kegiatan awal


2. Jurnal pagi
3. Bercakap – cakap tentang bintang
II. Inti a. Mengamati

- Anak mengamati gambar bintang

b. Menanya

Anak didorong untuk bertanya tentang obyek yang diamati,

c. Mengumpulkan informasi, menalar, dan mengkomunikasikan

1.Guru merespon pertanyaan anak dan menyiapkan berbagai kegiatan yang bisa
menjawab pertanyaan anak
2.Anak menceritakan pengalaman mainnya dalam bentuk cerita maupun hasil
karya.
KEGIATAN 1 : ANAK DAPAT MENGGAMBAR JAM

1. Guru menyiapkan bentuk jam


2. Anak menghitung angka yang ada pada jam
KEGIATAN 2: MEWARNAI GAMBAR JAM

1. Guru Meminta anak untuk mengambil kertas origami sesuai dengan warna yang
di inginkan
2. Anak mewarnai gambar yang telah mereka buat yaitu bentuk jam
III. Istirahat, makan, bermain
1. SOP Bermain bebas
2. SOP Cuci tangan
44

3. SOP toilet training

IV. Penutup
1. Bernyanyi bintang kecil
2. Refleksi
3. Berdo’a , salam

Mengetahui,

Kepala Sekolah Guru Kelas B

Zulfa Lutfiani Heni Rohaeni


45

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH)

PAUD ASSIBYAN

Kelompok usia : 5-6 tahun


Semester / minggu : 1/ 11
Tema / sub tema / sub – sub tema : alam semesta/ benda langit/ bintang
Hari / tanggal : Kamis, 25 April 2024
Kompetensi Dasar (KD) 1.2, 2.1, 2.2, 2.5, (3.8/4.8), (3.10/4.10), (3.15/4.15)
INDIKATOR PENCAPAIAN PEMBELAJARAN

1. Mengetahui agama yang dianutnya (nam.1)


2. Membersihkan diri dengan bantuan minimal (fm c4)
3. Mengamati benda – benda langit dengan rasa ingin tahu (kog A6)
4. Mengenal benda berdasarkan fungsi (kog a1)
5. Menyebutkan kata – kata yang dikenal (bhs. B5)
6. Menggambar obyek disekitarnya (sn. B7)
7. Menunjukkan rasa pecaya diri ( sos. A3)
MATERI PEMBELAJARAN

1. Anak dapat menyebutkan agama yang dianutnya


2. Anak dapat mencuci tangan
3. Anak menulis kata bintang kejora
4. Anak mengkolase gambar bintang dengan biji-bijian
MEDIA /SUMBER BELAJAR

Stik eskrim, kacang hijau, kertas, pensil, lem

METODE PEMBELAJARAN
46

- Demonstrasi. Tanya jawab, penugasan

LANGKAH KEGIATAN

I. Pembukaan

1. SOP Kegiatan awal


2. Jurnal pagi
3. Bercakap – cakap tentang bintang
II. Inti a. Mengamati

Anak mengamati gambar bintang


b. Menanya
Anak didorong untuk bertanya tentang obyek yang diamati,
c. Mengumpulkan informasi, menalar, dan mengkomunikasikan
Guru merespon pertanyaan anak dan menyiapkan berbagai kegiatan yang bisa
menjawab pertanyaan anak

Anak menceritakan pengalaman mainnya dalam bentuk cerita maupun hasil karya.

KEGIATAN 1 : OLAH RAGA/ TARI TRADISIONAL

1. Guru menyiapkan sound system untuk musik


2. Anak dapat mengikuti guru dalam gerakan yang sesuai dengan irama musik
KEGIATAN 2: ANAK DAPAT MENGKOLASE BENTUK BINTANG

1. Guru menyiapkan biji –bijian untuk mengkolase


2. Anak dapat mengkolase bentuk bintang dengan rapi

III. Istirahat, makan, bermain

1. SOP Bermain bebas


2. SOP Cuci tangan
3. SOP toilet training
IV. Penutup
47

1. Bernyanyi bintang kecil


2. Refleksi
3. Berdo’a , salam

Mengetahui,

Kepala Sekolah Guru Kelas B

Zulfa Lutfiani Heni Rohaeni


48

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH)

PAUD ASSIBYAN

Kelompok usia : 5-6 tahun

Semester / minggu : 1/ 11

Tema / sub tema / sub – sub tema : alam semesta/ benda langit/ bintang

Hari / tanggal : Jum’at, 26 April 2024

Kompetensi Dasar (KD) 1.2, 2.1, 2.2, 2.5, (3.8/4.8), (3.10/4.10), (3.15/4.15)

INDIKATOR PENCAPAIAN PEMBELAJARAN

1. Mengetahui agama yang dianutnya (nam.1)


2. Membersihkan diri dengan bantuan minimal (fm c4)
3. Mengamati benda – benda langit dengan rasa ingin tahu (kog A6)
4. Mengenal benda berdasarkan fungsi (kog a1)
5. Menyebutkan kata – kata yang dikenal (bhs. B5)
6. Menggambar obyek disekitarnya (sn. B7)
7. Menunjukkan rasa pecaya diri ( sos. A3)

MATERI PEMBELAJARAN

Anak dapat menyebutkan agama yang dianutnya

1. Anak dapat mencuci tangan


2. Anak dapat membentuk bintang dengan menggunakan pewarna makanan
dan tusuk gigi
3. Anak menyebutkan beragam warna
4. Anak dapat mencampur warna
5. Anak dapat menghitung berapa jumlah tusuk gigi yang di gunakan untuk
membentuk bintang
49

MEDIA /SUMBER BELAJAR


pewarna makanan, tusuk gigi, air, piring
METODE PEMBELAJARAN
Demonstrasi. Tanya jawab, penugasan
LANGKAH KEGIATAN

I. Pembukaan
1. SOP Kegiatan awal
2. Jurnal pagi
3. Bercakap – cakap tentang bintang
II. Inti a. Mengamati

Anak mengamati gambar bintang


b. Menanya
Anak didorong untuk bertanya tentang obyek yang diamati,
c. Mengumpulkan informasi, menalar, dan mengkomunikasikan
Guru merespon pertanyaan anak dan menyiapkan berbagai kegiatan yang bisa
menjawab pertanyaan anak
Anak menceritakan pengalaman mainnya dalam bentuk cerita maupun hasil
karya.

KEGIATAN 1 : ANAK DAPAT MENYEBUTKAN BERAGAM WARNA

1. Guru menyiapkan pewarna makanan dan air


2. Anak dapat mencampur warna
KEGIATAN 2: ANAK DAPAT MELAKUKAN PERCOBAAN MEMBENTUK
BINTANG DENGAN MENGGUNAKAN PEWARNA MAKANAN DAN
TUSUK GIGI

1. Guru Meminta anak untuk mengambil tusuk gigi


2. Anak membentuk bintang menggunakan pewarna makanan dan tusuk gigi
3. Anak dapat menghitung jumlah tusuk gigi yang di gunakan untuk membentuk
bintang
50

III. Istirahat, makan, bermain

1. SOP Bermain bebas


2. SOP Cuci tangan
3. SOP toilet training
IV. Penutup

1. Bernyanyi bintang kecil


2. Refleksi
3. Berdo’a , salam

Mengetahui,

Kepala Sekolah Guru Kelas B

Zulfa Lutfiani Heni Rohaeni


51

Anda mungkin juga menyukai