Anda di halaman 1dari 13

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/359380420

MAKALAH PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

Presentation · March 2022

CITATIONS READS

2 1,486

1 author:

Ananda Margaretha Hoezein


Universitas Jember
4 PUBLICATIONS 2 CITATIONS

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Ananda Margaretha Hoezein on 21 March 2022.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


MAKALAH PERKEMBANGAN
PESERTA DIDIK

Faktor Perkembangan Berdasarkan


Teman Sebaya

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Perkembangan Peserta Didik

Dosen Pengampu:

Dr. Nurul Umamah, M.Pd.


Riza Afita Surya, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh:

Ananda Margaretha Hoezein


(210210302078) Pendidikan
Sejarah B
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa penulis
mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas mata kuliah
Perkembangan Peserta Didik dari Ibu Dr. Nurul Umamah, M.Pd. dan Ibu Riza Afita
Surya, S.Pd., M.Pd. pada program studi Pendidikan Sejarah. Selain itu, makalah
ini bertujuan menambah wawasan kepada pembaca tentang perkembangan
psikologis pada fase anak, remaja, dan dewasa.
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu Dr. Nurul
Umamah, M.Pd. dan Ibu Riza Afita Surya, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pengampu
mata kuliah Perkembangan Peserta Didik. Berkat tugas yang diberikan ini, dapat
menambah wawasan penulis berkaitan dengan topik yang diberikan. Penulis juga
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
membantu dalam proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan makalah masih
melakukan banyak kesalahan. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas
kesalahan dan ketidaksempurnaan yang pembaca temukan dalam makalah ini.
Penulis juga mengharap adanya kritik dan saran dari pembaca apabila menemukan
kesalahan dalam makalah ini.

Paiton, 22 November 2021

Penulis
DAFTAR ISI

COVER....................................................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................1

B. Rumusan Masalah..................................................................................1

C. Tujuan....................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................1

A. Konsep Teman Sebaya...........................................................................2

B. Pengaruh Teman Sebaya Terhadap Perkembangan Individu Moral........3


C. Pengaruh Teman Sebaya Terhadap Perkembangan Individu Sosial........4
D. Pengaruh Teman Sebaya Terhadap Perkembangan Individu Kognitif....5

BAB III PENUTUP..................................................................................................7

A. Kesimpulan............................................................................................ .7

B. Saran.......................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kehidupan, manusia pasti akan memiliki teman dan berteman


dalam hidupnya. Entah teman masa kecil, remaja hingga dewasa. Di masa
kecil, kita memiliki teman untuk menemani kita bermain, sama pula dengan
remaja dan dewasa. Berteman memiliki dampak positif seperti anak menjadi
lebih berani, saling menasehati, bertukar pikiran dan masih banyak hal
lainnya.
Teman akan senantiasa menamani bagaimana kondisi kita, dan tak ragu
untuk menegur jika kita melakukan kesalahan. Pada masa kanak-kanak
akhir, teman sebaya antar siswa akan semakin menarik dan memiliki banyak
hal untuk diceritakan. Teman sebaya juga mempengaruhi bagaimana anak
bersosialisasi di lingkungannya.
Makalah yang tersusun ini adalah konsep faktor perkembangan
berdasarkan teman sebaya, pengaruh teman sebaya terhadap perkembangan
individu (moral, sosial dan kognitif)
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana konsep teman sebaya?

2. Bagaimana pengaruh teman sebaya terhadap perkembangan individu


(moral, sosial, kognitif)?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui konsep teman sebaya.

2. Untuk mengetahui pengaruh teman sebaya terhadap perkembangan


individu (moral, sosial, kognitif)
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Teman Sebaya

Teman sejati ialah orang yang hadir di hadapan kita dan siap
menolong kita pada saat kita memerlukannya. Orang yang tanpa diminta
siap untuk menolong kita. Persis seperti yang terjadi dalam permainan bujur
sangkar pecah, teman adalah orang yang memperhatikan kebutuhan orang
lain, yang tahu persis kebutuhan orang lain, dan dengan ikhlas memberikan
panah miliknya. (Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan
Kesejahteraan Remaja)
Menurut buku pelatihan remaja sebaya tentang kesehatan dan
kesejahteraan remaja, teman sebaya ialah teman yang akrab dengan kita
karena jenis kelamin yang sama, usia berdekatan, rumah bersebelahan,
sekolah yang sama dan hal lainnya. Teman sebaya menjadi teman senasib
sepenanggungan karena kedekatannya bisa saling membantu menuju
kebaikan.
Santrock, (2007: 55) mengemukakan bahwa teman sebaya
merupakan orang dengan tingkat kematangan yang kurang lebih sama.
Kelompok teman sebaya ini terdiri dari dua atau lebih teman mereka
yang beri kesaksian sebagai orang luar. Definisi teman sebaya menurut the
Oxford English Dectionary dibagi menjadi 2 yaitu, orang-orang yang
memiliki kedudukan atau kedudukan yang sama dengan orang yang
dimaksud dan orang yang berbeda usia atau sosialnya dengan orang yang
dimaksud.
Jadi dapat disimpulkan bahwa teman sebaya merupakan orang yang
memiliki status yang sama, usia, hobi dan tingkat kematangan yang kurang
lebih sama.
Salah satu fungsi yang paling penting dalam teman sebaya ini adalah
anak mampu untuk menerima umpan balik tentang kemampuan-
kemampuannya dari kelompok teman sebaya sehingga anak dapat
mengevaluasi apakah yang ia lakukan lebih baik, sama atau lebih jelek dari
yang dilakukan oleh teman-teman sebaya lainnya. Anak juga menggunakan
orang lain sebagai tolak ukur untuk membandingkan dirinya.
B. Perngaruh Teman Sebaya Terhadap Perkembangan Individu Moral

Perkembangan individu merupakan suatu proses perubahan terus


menerus sepanjang hidup individu yang bersangkutan. Perkembangan ini
merupakan perpaduan antara tenaga-tenaga asli dari dalam individu dan dari
luar (lingkungan). Kita semua menyadari bahwa ada satu hal yang tidak
pernah berubah yaitu perubahan diri sendiri. Perubahan-perubahan yang
berlangsung begitu cepat menuntut kita untuk dapat mengikuti dan
menyesuaikan dengan perubahan itu. Oleh karena itu, jika kita tidak ingin
ketinggalan dengan bangsa-bangsa lain maka pendidikan mutlak kita
butuhkan untuk mengembangkan potensi anak di dalam negeri yang berperan
sebagai asset negara yakni melalui proses pembelajaran.
Moral adalah suatu istilah penting dalam pendidikan. Bahkan
beberapa literatur Barat yang menulis tentang pedagogiek menjelaskan bahwa
pendidikan mempunyai misi utama untuk menolong orang lain agar bisa
menjadi dewasa dan bertanggungjawab. Dewasa dan bertanggung jawab
adalah dua kriteria utama dari konsep perilaku pertimbangan dan tindakan
moral (Maria, 2005).
Grinderdalam Budingsih (2001) mengatakan bahwa moral adalah hal-
hal yang berhubungan dengan larangan dan tindakan yang membicarakan
salah atau benar.
Susarno dan Roesminingsih (2015) juga mengatakan jika moral
menunjukkan kepada perbuatan yang baik atau benar ataukah yang baik atau
salah, yang berperikemanusiaan atau yang jahat, maka etiket hanya
berhubungan dengan soal sopan santun. Karena moral berkaitan erat dengan
keputusan kata hati, yang dalam hal ini berarti bertalian erat dengan nilai-nilai
maka sesungguhnya moral itu adalah nilai-nilai kemanusiaan.
Perkembangan moral melibatkan perubahan dalam pikiran, perasaan,
dalam perilaku perihal standar-standar benar dan salah. Pengembangan moral
memiliki dimensi bawaan yang mengatur kegiatan seseorang ketika dia tidak
terlibat dalam interaksi sosial
Orang tua secara tradisional atau secara tidak sengaja telah memenuhi
tugasnya sebagai wali atau pembimbing moral anaknya. anak-anak
berinteraksi dengan keluarga dan lingkungan sekitarnya, dan banyak
meluangkan waktunya dengan teman sebaya dalam berbagai kegiatan.
Mereka menunjukkan gejala seperti saling berbagi tugas, adanya persaingan,
pertengkaran, simpati, saling membantu dalam menghadapi kesulitan.
Ada 4 dasar untuk bagaimana cara memahami perkembangan moral,
diantaranya:
1. Bagaimana cara orang berpikir atau bernalar tentang sebuah
keputusan?
2. Bagaimana cara orang berperilaku dalam keadaan moral?
3. Bagaimana perasaan orang-orang tentang moral?
4. Apa yang mencirikan kepribadian moral seseorang?

C. Pengaruh Teman Sebaya Terhadap Perkembangan Individu Sosial

Dalam KBBI, sosial memiliki arti berkenaan dengan masyarakat (perlu


adanya komunikasi) Jadi sosial bisa dikakatan sebuah perilaku manusia yang
berhubungan ataupun bekerja sama satu sama lain dalam kehidupan
bermasyarakatnya, dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginanan didalam hidupnya.
Dalam perkembangan sosial terjadi proses interaksi antara anak dengan
lingkungan sosialnya yang nantinya akan terjadi hubungan saling
mempengaruhi dan dipengaruhi satu sama lain. Lingkungan sosial yang
dimaksud diantaranya adalah orang tua, sekolah, teman sebaya maupun
orang dewasa. Keadaan lingkungan yang baik, damai, tentram, aman, penuh
dengan pengertian, akan memperlancar proses perkembangan sosial,
sebaliknya apabila individu tinggal di lingkungan yang tidak tentram, tidak
damai, dan tidak aman, maka individu tersebut akan mengalami gangguan
dalam proses perkembangan sosial.

Menurut Ahmad (2009: 44) salah satu lingkungan sosial yang mempunyai
peranan penting dalam perkembangan anak adalah teman sebaya. Dalam
kehidupan teman sebaya terjadi proses sosial dimana didalamnya terjadi
saling mempengaruhi dan dipengaruhi. Anak akan mengikuti apa yang teman
sebayanya lakukan, seperti bagaimana cara berpakaian, bagaimana cara
teman sebayanya bertindak dan lain sebagainya.
Dalam berinteraksi di dunia luar, anak banyak meluangkan waktu dengan
teman sebaya dalam berbagai kegiatan. Mereka menunjukkan interaksi
saling berbagi tugas, adanya persaingan, pertengkaran, simpati, dan saling
membantu dalam menghadapi kesulitan.

D. Pengaruh Teman Sebaya Terhadap Perkembangan Individu Kognitif

Kognitif adalah salah satu ranah dalam taksonomi pendidikan. Secara


umum kognitif diartikan potensi intelektual yang terdiri dari tahapan:
pengetahuan (knowledge), pemahaman (comprehention), penerapan
(aplication), analisa (analysis), sintesa (sinthesis), evaluasi (evaluation).
Kognitif berarti persoalan yang menyangkut kemampuan untuk
mengembangkan kemampuan rasional (akal). Teori kognitif lebih menekankan
bagaimana proses atau upaya untuk mengoptimalkan kemampuan aspek rasional
yang dimiliki oleh orang lain. Oleh sebab itu kognitif berbeda dengan teori
behavioristik, yang lebih menekankan pada aspek kemampuan perilaku yang
diwujudkan dengan cara kemampuan merespons terhadap stimulus yang datang
kepada dirinya.
Teori ini menjelaskan bahwa proses belajar akan berjalan dengan baik dan
kreatif jika guru memberikan sebuah kesempatan kepada murid dalam menemukan
sebuah konsep dan teori melalui aturan dan pengalaman yang menjadi sumbernya
dalam hal ini Keuntungan belajar menemukan adalah menimbulkan rasa ingin tahu
peserta didik sehingga dapat memotivasi peserta didik untuk menemukan
jawabannya, dan menimbulkan keterampilan memecahkan masalahnya secara
mandiri dan mengharuskan peserta didik untuk menganalisis dan memanipulasi
informasi. (Jerome Bruner,1991: 1-21)

Secara garis besar, teman sebaya berperan untuk perkembangan sosialnya,


kematangan emosi, melatih komunikasi, memperkaya pengalaman, belajar hal baru,
dan bisa menyampaikan apa yang mereka inginkan. Saat dewasa, dia akan mudah
mendapatkan sahabat yang siap menjadi teman akrabnya, menemaninya di saat sulit
dan senang, dan sama sama mendukung untuk kebaikan mereka. Dengan teman
sebaya, anak akan mempelajari pola perilaku yang digunakan untuk menyesuaikan
diri terhadap situasi sosial. Anak yang bisa menyesuaikan diri dengan baik,
biasanya akan mudah mendapatkan teman. Berbeda dengan anak yang tidak mampu
menyesuaikan diri atau yang memiliki penyesuaian diri yang buruk
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Teman sebaya menjadi faktor perkembangan berdasarkan teman sebaya.


Teman sebaya juga berpengaruh terhadap perkembangan seperti moral, sosial dan juga
kognitif. Anak akan cenderung menghabiskan waktu dengan bermain dengan teman
sebayanya. Dan cenderung mengamati apa yang dilakukan temannya. Anak juga akan
meniru apa yang dilakukan temannya, bagaimana cara teman sebayanya berpakaian,
bertindak dan lain sebagainya. Anak akan berkembang dalam kehidupan sosialnya, dan
memiliki banyak teman seusianya.teman sebaya ini memiliki banyak pengaruh terhadap
anak, diantaranya pengaruh positif dan pengaruh negatif tergantung bagaimana cara anak
bergaul dengan temannya. Dan lingkunganpun menjadi salah satu faktor penting dalam
perkembangan anak. Jika lingkungan anak baik, maka anak akan merasa baik pula,
begitupun sebaliknya.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

Budiningsih. 2001. Jurnal Teknodik edisi No.9/V/Teknodik/Oktober/2001, Analis


Karakteristik Siswa Kaitannya Dengan Tahap-tahap Perkembangan
Penalaran Moralnya

Adhe. R .K ; Guru Pembentuk Anak Berkualitas ; Jurnal Care Edisi Khusus Tema
Ilmiah (Vol.03 No.3 Maret 2016).

Ahmadi, A. 2009. Psikologi Sosial edisi revisi. Jakarta : Rineka Cipta

Bruner,Jerome.1991.The Narrative Construction of Reality.Chicago:The


University of Chicago Press

Howe, C. 2010. Peer Groups and Children's Development. United


Kingdom:John & Sons,Ltd.

Riani .S ,dkk ; Pengaruh Teman Sebaya Terhadap Perkembangab Kognitif AUD ;


Buhut Al - Athfal: Jurnal Pendidikan dan Anak Usia dini ; Vol. 1 No. 1
Juni 2021

Santrock, J. W. Child Development Thirteenth Edition. New York: Mc


Graw-Hill Companies

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai