PERKEMBANGAN SOSIAL
DISUSUN OLEH:
Anggi Saragih (3202421016)
Emelia simatupang(3203321014)
Elia Gurusinga(3203321003)
TAHUN 2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Makalah
Kelompok mata kuliah PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK. Dalam penyusunan Tugas
Makalah Kelompok ini, penulisan juga tidak terlepas dari bantuan serta dorongan dari
beberapa pihak yang memotivasi dalam pembuatan makalah ini supaya lebih baik dan efesien.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada ibu /bapak Sejarah
Islam sebagai dosen mata kuliah yang telah memberikan tugas dan membimbing penulis
dalam pembuatan Tugas Makalah Kelompok ini.
Apabila dalam terdapat kesalahan dalam Tugas Makalah Kelompok ini, baik dalam isi
maupun sistematika penulisan. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik serta saran untuk
mengembangkan dan menyempurnakan Tugas Makalah Kelompok ini, akhir kata penulis
ucapkan terima kasih
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
1.2.RUMUSAAN MASALAH.........................................................1
BAB II : PEMBAHASAN
BAB IV :PENUTUP
KESIMPULAN ............................................................................... 8
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan sosial anak sangat tergantung pada individu anak, peran orang tua,
lingkungan masyarakat. Adapun yang dimaksud dengan perkembangan sosial anak adalah
bagaimana anak usia dini berinteraksi dengan teman sebaya, orang dewasa dan masyarakat
luas agar dapat menyesuaikan diri dengan baik sesuai apa yang diharapkan oleh bangsa dan
negara.
Peran orang tua dalam mengembangkan keterampilan bergaul anak memang benar selain
memberi anak kepercayaan dan kesempatan, orang tua juga diharapkan memberi penguatan
lewat pemberian rangsangan ganjaran atau hadiah kalau anak bertingkah laku positif atau
hukuman kalau ia melakukan kesalahan. Dengan begitu anak bisa berkembangan menjadi
makhluk sosial yang sehat dan bertanggung jawab. Oleh karena itu, anak yang cerdas,
walaupun umurnya 6 tahun, tetapi sudah mampu mengikuti permainan yang membutuhkan
strategi berfikir seperti catur. Oleh karena itu, biasanya anak yang cerdas lebih suka bermain
dengan anak yang usia lebih tua, sedangkan anak yang kurang cerdas merasa lebih cocok
dengan anak lebih muda usianya.
Perkembangan sosial anak bermula dari semenjak bayi, sejalan dengan pertumbuhan
badannya, bayi yang telah menjadi anak dan seterusnya menjadi orang dewasa itu, akan
mengenal lingkungannya yang lebih luas, mengenai banyak manusia, perkenalan dengan
orang lain dimulai dengan mengenal ibunya, kemudian mengenal ayah dan keluarganya.
Selanjutnya manusia yang dikenalnya semakin banyak dan amat hitrogen akan bisa
munyesuaikan diri untuk masyarakat lebih luas. Akhirnya manusia mengenal kehidu-panan
bersama, kemudian bermasyarakat atau bernegara dalam berkehidupan sosial. Dalam
perkembangan anak (manusia) akhir-nya mengetahui bahwa manusia itu saling bantu
membantu, dan saling memberi dan menerima.
B. Rumusan Masalah
Adapun masalah yang akan dibahas dalam makalah ini terdiri dari rumusan masalah berikut
ini:
C.Tujuan Makalah
BAB II
PEMBAHASAAN
Menurut Jahja (2011:47) Tahap Perkembangan Sosial Anak dibagi menjadi 5 yaitu :
1) Masa kanak-kanak awal (0-3 tahun) subjektif Masa dimana anak belajar mengenal
dirinya maupun orang lain, belajar berbagai macam gerak olah tubuh dan
pengenalan terhadap lingkungannya, contohnya merangkak, belajar berdiri dan
memperhatikan orang sekitanya saat berinteraksi.
2) Masa krisi (3-4 tahun) tort alter Masa tingkat sosialisasi anak dalam proses
kepekaan dirinya terhadap teman, keluarga atau lingkungan sekitar.
3) Masa kanak-kanak akhir (4-6) subjektif menuju objektif Pada masa ini proses
perkembangan sosial mulai terlihat dari segi perilaku didasari dari bimbingan
orang tua sejak awal yang memperlihatkan dari cara berbicara dan berinteraksi
dengan teman sebayanya. Tanda-tanda perkembangan dari tahap ini adalah
a. Anak mulai memehami akan aturan-aturan yang ada dikeluarga dan lingkungan
sekolahnya
b. Anak mulai mampu membedakan baik dan buruk buat dirinya
c. Anak mulai bisa memahami hak dan kepentingan orang lain
d. Anak mulai bermain dan berkomunikasi dengan orang disekitarnya dan teman-
teman sekolahnya
4) Masa anak sekolah (6-12 tahun) objektif Masa ini adalah periode dimana anak
mulai bisa bertanggung jawab pada diri sendiri dan mulai bisa menghargai
keputuasan orang lain.
5) Masa kritis II (12-13 tahun) pre-puber Anak mulai berkembang memahami orang
lain secara individu yang menyangkut pada sifat-sifat pribadi, minat, nilai-nilai
atau perasaan sehinga mendorong anak bersosialisasi lebih akrab dengan teman
sebaya dan lingkungan masyarakat.
2.2 Hubungan antara kemampuan sosial dengan kemampuan berfikir
Jadi dari kedua penjelasan yang telah dibahas diatas dapat dilihat bahwa kemampuan sosial
memiliki peran yang sangat penting dalam proses berfikir.Kemampuan berinteraksi sosial
dapat meningkatkan daya berfikir seseorang,serta sebaliknya kemampuan berfikir juga dapat
meningkatkan kemampuan sosial.Semakin baik kemampuan berinteraksi seseorang maka
semakin baik pula kemampuan berfikirnya.
Tingkatan usia sekolah dasar menurut Supandi (1992:111) adalah sebagai berikut:
Berkaitan dengan hubungan interaksi antara satu individu dengan individu lainnya,
manusia juga pada umumnya saling membutuhkan. Berkaitan dengan hal itu
perkembangan sosial manusia dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:
1. Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan pertama yang memberikan pengaruh terhadap
berbagai aspek perkembangan anak, termasuk perkembangan sosialnya. Kondisi dan
tata cara kehidupan keluarga merupakan lingkungan yang kondusif bagi sosial anak.
2. Kematangan
Bersosialisasi memerlukan kematangan fisik dan psikis. Untuk mempertimbangkan
dalam proses sosial, memberi dan menerima pendapat orang lain, memerlukan
kematangan intelektual dan emosional.
3. Status sosial ekonomi
Kehidupan sosial banyak dipengaruhi oleh kondisi atau status kehidupan keluarga
dalam lingkungan masyarakat.Sehubungan hal itu, dalam kehidupan anak senantiasa
“menjaga” status sosial anak dan ekonomi keluarganya. Dalam hal tertentu, maksud
“menjaga status sosial keluarganya” itu mengakibatkan menempatkan dirinya dalam
pergaulan yang tidak tepat.
4. Pendidikan
Pendidikan merupakan proses sosialisasi anak yang terarah. Pendidikan dalam arti luas
harus diartikan bahwa perkembangan anak dipengaruhi oleh kehidupak keluarga,
masyarakat dan kelembagaan.
5. Kepastian mental: emosi dan intelegensi
Kemampuan berfikir mempengaruhi banyak hal, seperti kemampuan belajar,
memecahkan masalah, dan berbahasa.Anak yang berkemampuan intelektual tinggi
akan berkemampuan bahasa secara baik. Pada kasus tertentu, seorang jenius atau
superior, sukar untuk bergaul dengan kelompok sebaya, karena pemahaman mereka
telah setingkat dengan kelompok umur yang lebih tinggi. Sebaliknya kelompok umur
yang lebih tinggi (dewasa) tepat “menganggap” dan “memperlakukan” mereka sebagai
anak-anak.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Menurut Jahja (2011:47) Tahap Perkembangan Sosial Anak dibagi menjadi 5 yaitu :Masa
kanak-kanak awal (0-3 tahun) subjektif,Masa krisi (3-4 tahun) ,Masa kanak-kanak akhir (4-6)
subjektif menuju ,Masa anak sekolah (6-12 tahun) objektif ,dan Masa kritis II (12-13 tahun)
pre-puber
https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/bunayya/article/view/6392/3878
http://file.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._OLAHRAGA/197409072001121-
DIDIN_BUDIMAN/psikologi_anak_dlm_penjas/Karakteristik_Perkembangan_Sosial_A
nak_Besar.pdf
https://core.ac.uk/download/pdf/230822747.pdf
http://eprints.ums.ac.id/69157/3/BAB%20II.pdf
http://digilib.uinsby.ac.id/10831/5/bab%202.pdf