OLEH
NPM : 1924210383
PENDAHULUAN
BAB II
DASAR TEORI
Manajemen proyek terdiri dari dua kata yaitu Manajemen dan Proyek.
Manajemen merupakan suatu metode/teknik atau proses untuk mencapai suatu
tujuan tertentu secara sistematik dan efektif, melalui tindakan-tindakan
perencanaan (Planning), pengorganisasian (Organizing), pelaksanaan (Actuating)
dan pengawasan (Controlling) dengan menggunakan sumber daya yang ada secara
efisien.
Pengertian dan Jenis Proyek Kata proyek berasal dari kata Latin projectum
dari kata kerja proicere Latin, “sebelum tindakan” yang pada gilirannya berasal
dari pro-, yang menunjukkan prioritas, sesuatu yang datang sebelum sesuatu yang
lain pada waktunya (sejajar dengan πρό Yunani) dan iacere, “ melakukan”. Kata
“proyek” dengan demikian awalnya berarti “sebelum suatu tindakan”. Ketika
bahasa Inggris awalnya mengadopsi kata itu, itu merujuk pada rencana sesuatu,
bukan pada tindakan yang benar-benar melaksanakan rencana ini. Sesuatu yang
dilakukan sesuai dengan proyek dikenal sebagai “objek”. Setiap proyek memiliki
fase pengembangan tertentu. Dalam bahasa Indonesia, kata Proyek merupakan
serapan dengan cara penerjemahan dari bahasa asing Project. Sehingga mungkin
kosakata ini akhirnya masuk kedalam Daftar kosakata bahasa Indonesia yang
sering salah dieja menjadi “projek”. Proyek konstruksi : suatu rangkaian kegiatan
yang hanya dilaksanakan satu kali dan umumnya mempunyai waktu yang pendek
(awal dan akhir proyek relatif pasti).
Proyek mempunyai tiga karaktristik :
1. Bersifat unik : tidak pernah terjadi rangkaian kegiatan yang persis sama,
siklus proyek bersifat sementara, jadwal dan biaya sudah ditentukan, dan
terlibat berbagai sumber daya manusia yang berbeda-beda.
2. Dibutuhkan sumber daya (resources) : sumber daya yang terlibat di proyek,
yaitu : pekerja (men), uang (money), mesin (manchines), metode (methods)
dan bahan (materialis).
3. Organisasi : setiap organisasi mempunyai beragam tujuan di mana di
dalamnya terlibat sejumlah individu dengan keahlian yang bervariasi,
perbedaan ketertarikan, kepribadian yang bervariasi dan ketidakpastian.
Menurut Schwalbe (2000, p4), Proyek adalah suatu usaha yang bersifat
sementara untuk menghasilkan suatu produk atau layanan yang unik. Dalam hal
proyek sistem informasi berarti proyek tersebut berupa sistem aplikasi yang terdiri
atas beberapa modul program, tetapi proyek software bervariasi cakupannya,
mulai dari membangun sistem yang besar sampai hanya membuat program satu
modul saja.
Menurut Olson (2003, p2), suatu proyek melibatkan aktivitas yang baru
dan kompleks, tujuan yang dapat didefinisikan melintasi bebagai level organisasi
dan merupakan aktivitas yang unik. Karena proyek melibatkan banyak aktivitas,
maka proyek biasanya mengandung tingkat ketidakpastian dan resiko yang tinggi.
Oleh karena itu pula, tingkat sumber daya yang diperlukan untuk penyelesaian
proyek biasanya sulit diestimasi.
Menurut Schwalbe (2000, p5), setiap proyek memiliki batasan yang
berbeda terhadap ruang lingkup, waktu, dan biaya yang biasanya disebut sebagai
triple constrain (Tiga Kendala).
Setiap proyek manajer harus memperhatikan hal-hal penting dalam manajemen
proyek :
o Ruang lingkup (scope)
Apa yang ingin dicapai dalam proyek? Produk atau layanan apa yang
pelanggan harapkan dari proyek tersebut ?
o Waktu (time)
Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek ?
Bagaimana jadwal kegiatan proyek akan dilaksanakan ?
o Biaya (cost)
Berapa biaya yang dibutuhkan untuk dapat menyelesaikan proyek ?
Manajemen Proyek adalah Suatu proses manajemen pada suatu proyek dari
awal hingga akhir proyek agar tujuan proyek tercapai dengan baik, tepat waktu,
sesuai mutu yang disyaratkan dan sesuai biaya yang disediakan.
Menurut Schwalbe (2000, p7), Manajemen Proyek merupakan aplikasi dari
ilmu pengetahuan, skills, tools, dan teknik untuk aktivitas suatu proyek dengan
maksud memenuhi atau melampaui kebutuhan stakeholder dan harapan dari
sebuah proyek.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Definisi Dan Aspek – Aspek Dalam Manajemen Industri dan Proyek
3.1.1 Pengertian Manajemen Industri dan Proyek
Jenis-Jenis Proyek
Dari semua uraian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa manajemen proyek
adalah penerapan ilmu pengetahuan, keahlian, dan keterampilan. Cara teknis yang
terbaik dan dengan sumber daya yang terbatas, untuk mencapai sasaran dan tujuan
yang telah ditentukan agar mendapatkan hasil yang optimal dalam hal kinerja biaya,
mutu dan waktu, serta keselamatan kerja.
Semua organisasi atau industri bahwa untuk dapat bekerja secara efektif dan
efisien dalam mencapai tujuannya diperlukan manajemen yang baik. Jika industri
bekerja tanpa manajemen yang baik tentu akan mngalami kesulitan dan hambatan
dalam usaha mencapai tujuan yang diinginkannya. Karena fungsi menajemen
sendiri adalah:
1. Perencanaan (Planning)
Pada kegiatan ini dilakukan antisipasi tugas dan kondisi yang ada dengan
menetapkan sasaran dan tujuan yang harus dicapai serta menentukan kebijakan
pelaksanaan, program yang akan dilakukan, jadwal waktu pelaksanaan, prosedur
pelaksanaan secara administrative dan operasional serta alokasi anggaran biaya
dan sumber daya. Perencanaan harus dibuat dengan cermat, lengkap, terpadu dan
dengan tingkat kesalahan paling minimal. Namun hasil dari perencanaan bukanlah
dokumen yang bebas dari koreksi karena sebagai acuan bagi tahapan pelaksanaan
dan pengendalian, perencanaan harus terus disempurnakan secara iterative untuk
menyesuaikan dengan perubahan dan perkembangan yang terjadi pada proses
selanjutnya.
2. Pengorganisasian (Organizing)
4. Pengendalian ( Controlling )
Kinerja industri merupakan ukuran baik tidaknya suatu industri, salah satu
cara untuk mengukur kinerja suatu industri yaitu dengan peningkatan efisien dan
efektifitas kinerja. Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa suatu industry untuk
dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam mencapai tujuannya diperlukan
manajemen yang baik. Jika perusahaan dan industry bekerja tanpa manajemen
yang baik tentu akan mengalami kesulitan dan hambatan yang berat dalam usaha
untuk mencapai tujuannya. Manajemen diperlukan dalam suatu perusahaan atau
industri untuk:
6. Mencapai tujuan
Tujuan akan tercapai dengan baik jika manajemen diterapkan dengan baik
dengan meminimasi trial and error atau coba-coba. Melalui ilmu dan seni, sumber
daya yang ada dapat dioptimalkan demi tercapainya suatu tujuan secara efektif
dan efisien.
Kinerja suatu perusahaan dan industri merupakan ukuran baik tidaknya suatu
industri tersebut yaitu dengan peningkatan efisien dan efektifitas kinerja.
PENUTUP
4.1 Kesimpulan