Anda di halaman 1dari 14

MANAJEMEN INDUSTRI DAN PROYEK

OLEH

NAMA : SUOTO JUNIDO MANALU

KELAS : REG II LD J/S TEKNIK ELEKTRO

NPM : 1924210383

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCA BUDI
MEDAN
2020
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manajemen proyek adalah sebuah disiplin keilmuan dalam hal perencanaan,
pengorganisasian, pengelolaan (menjalankan serta pengendalian), untuk dapat mencapai
tujuan-tujuan proyek.
Proyek adalah sebuah kegiatan yang bersifat sementara yang telah ditetapkan awal
pekerjaannya dan waktu selesainya (dan biasanya selalu dibatasi oleh waktu, dan
seringkali juga dibatasi oleh sumber pendanaan), untuk mencapai tujuan dan hasil yang
spesifik dan unik,dan pada umumnya untuk menghasilkan sebuah perubahan yang
bermanfaat atau yang mempunyai nilai tambah.
Proyek selalu bersifat sementara atau temporer dan sangat kontras dengan bisnis pada
umumnya (Operasi-Produksi), dimana Operasi-Produksi mempunyai sifat perulangan
(repetitif), dan aktifitasnya biasanya bersifat permanen atau mungkin semi permanen
untuk menghasilkan produka layanan (jasa/servis). Pada prakteknya, tipe manajemen
pada kedua sistem ini sering berbeda, dengan kemampuan teknis dan keputusan
manajemen strategi yang spesifik.
Manajemen Proyek dalam kemajuan dan perkembangannya di dunia perindustrian telah
membawa kita untuk mengupayakan perubahan dibeberapa segi dan juga pada sistem
manajemen yang mana kita dituntut untuk memiliki ketepatan, kinerja yang baik,
kecermatan, ekonomis, keamanan, ketelitian serta kecepatan yang tinggi dalam
mengelola tujuan suatu proyek. Maka dari itu sangat diperlukan kemampuan untuk
memanajemen suatu proyek.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Proyek?
2. Apa yang dimaksud dengan Manajemen Industri dan Proyek?
3. Apa saja jenis – jenis Proyek?
4. Apa fungsi dari Manajemen Industri dan Proyek?
1.3 Tujuan
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Industri Dan Proyek
2. Untuk mengetahui Proyek Secara Umum
1.4 Manfaat
1. Agar dapat mengetahui pengertian Proyek
2. Agar dapat mengetahui tentang Manajemen Industri dan Proyek.
3. Agar dapat mengetahui jenis-jenis proyek.
4. Agar dapat mengetahui tentang fungsi Manajemen Industri dan Proyek.

BAB II

DASAR TEORI

2.1 Manajemen Proyek


2.1.1 Pengertian Manajemen

Manajemen proyek terdiri dari dua kata yaitu Manajemen dan Proyek.
Manajemen merupakan suatu metode/teknik atau proses untuk mencapai suatu
tujuan tertentu secara sistematik dan efektif, melalui tindakan-tindakan
perencanaan (Planning), pengorganisasian (Organizing), pelaksanaan (Actuating)
dan pengawasan (Controlling) dengan menggunakan sumber daya yang ada secara
efisien.

2.1.2 Pengertian Proyek

Pengertian dan Jenis Proyek Kata proyek berasal dari kata Latin projectum
dari kata kerja proicere Latin, “sebelum tindakan” yang pada gilirannya berasal
dari pro-, yang menunjukkan prioritas, sesuatu yang datang sebelum sesuatu yang
lain pada waktunya (sejajar dengan πρό Yunani) dan iacere, “ melakukan”. Kata
“proyek” dengan demikian awalnya berarti “sebelum suatu tindakan”. Ketika
bahasa Inggris awalnya mengadopsi kata itu, itu merujuk pada rencana sesuatu,
bukan pada tindakan yang benar-benar melaksanakan rencana ini. Sesuatu yang
dilakukan sesuai dengan proyek dikenal sebagai “objek”. Setiap proyek memiliki
fase pengembangan tertentu. Dalam bahasa Indonesia, kata Proyek merupakan
serapan dengan cara penerjemahan dari bahasa asing Project. Sehingga mungkin
kosakata ini akhirnya masuk kedalam Daftar kosakata bahasa Indonesia yang
sering salah dieja menjadi “projek”. Proyek konstruksi : suatu rangkaian kegiatan
yang hanya dilaksanakan satu kali dan umumnya mempunyai waktu yang pendek
(awal dan akhir proyek relatif pasti).
Proyek mempunyai tiga karaktristik :

1. Bersifat unik : tidak pernah terjadi rangkaian kegiatan yang persis sama,
siklus proyek bersifat sementara, jadwal dan biaya sudah ditentukan, dan
terlibat berbagai sumber daya manusia yang berbeda-beda.
2. Dibutuhkan sumber daya (resources) : sumber daya yang terlibat di proyek,
yaitu : pekerja (men), uang (money), mesin (manchines), metode (methods)
dan bahan (materialis).
3. Organisasi : setiap organisasi mempunyai beragam tujuan di mana di
dalamnya terlibat sejumlah individu dengan keahlian yang bervariasi,
perbedaan ketertarikan, kepribadian yang bervariasi dan ketidakpastian.

Menurut Schwalbe (2000, p4), Proyek adalah suatu usaha yang bersifat
sementara untuk menghasilkan suatu produk atau layanan yang unik. Dalam hal
proyek sistem informasi berarti proyek tersebut berupa sistem aplikasi yang terdiri
atas beberapa modul program, tetapi proyek software bervariasi cakupannya,
mulai dari membangun sistem yang besar sampai hanya membuat program satu
modul saja.

Proyek normalnya melibatkan beberapa orang yang saling berhubungan


aktivitasnya dan sponsor utama dari proyek biasanya tertarik dalam penggunaan
sumber daya efektif untuk menyelesaikan proyek secara efisien dan tepat waktu.

Menurut Rakos (1990, p1) proyek adalah sekumpulan aktivitas yang


menghasilkan suatu deliverable atau produk. Proyek selalu dimulai dengan
sebuah masalah, kemudian user meminta tim proyek untuk memberikan solusi
atas masalah yang ada, solusi tersebut adalah hasil dari proyek.
Menurut Gray dan Larson (2000, p4), Proyek adalah sesuatu yang
kompleks, tidak rutin, usaha yang tepat waktu yang dibatasi oleh time, budget,
resources, dan performance specifications yang didesain untuk kebutuhan
customer.

Menurut Olson (2003, p2), suatu proyek melibatkan aktivitas yang baru
dan kompleks, tujuan yang dapat didefinisikan melintasi bebagai level organisasi
dan merupakan aktivitas yang unik. Karena proyek melibatkan banyak aktivitas,
maka proyek biasanya mengandung tingkat ketidakpastian dan resiko yang tinggi.
Oleh karena itu pula, tingkat sumber daya yang diperlukan untuk penyelesaian
proyek biasanya sulit diestimasi.
Menurut Schwalbe (2000, p5), setiap proyek memiliki batasan yang
berbeda terhadap ruang lingkup, waktu, dan biaya yang biasanya disebut sebagai
triple constrain (Tiga Kendala).
Setiap proyek manajer harus memperhatikan hal-hal penting dalam manajemen
proyek :
o Ruang lingkup (scope)
Apa yang ingin dicapai dalam proyek? Produk atau layanan apa yang
pelanggan harapkan dari proyek tersebut ?
o Waktu (time)
Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek ?
Bagaimana jadwal kegiatan proyek akan dilaksanakan ?
o Biaya (cost)
Berapa biaya yang dibutuhkan untuk dapat menyelesaikan proyek ?

2.1.3 Pengertian Manajemen Proyek

Manajemen Proyek adalah Suatu proses manajemen pada suatu proyek dari
awal hingga akhir proyek agar tujuan proyek tercapai dengan baik, tepat waktu,
sesuai mutu yang disyaratkan dan sesuai biaya yang disediakan.
Menurut Schwalbe (2000, p7), Manajemen Proyek merupakan aplikasi dari
ilmu pengetahuan, skills, tools, dan teknik untuk aktivitas suatu proyek dengan
maksud memenuhi atau melampaui kebutuhan stakeholder dan harapan dari
sebuah proyek.

Menurut Soeharto (1997, p28), Manajemen Proyek adalah merencanakan,


mengorganisir, memimpin dan mengendalikan sumber daya perusahaan untuk
mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan. Lebih jauh, manajemen
proyek menggunakan pendekatan sistem dan hierarki (arus kegiatan) vertikal dan
horizontal.

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Definisi Dan Aspek – Aspek Dalam Manajemen Industri dan Proyek
3.1.1 Pengertian Manajemen Industri dan Proyek

Apa itu manajemen industri? Pengertian Manajemen Industri secara umum


adalah proses mengatur (Planning, Organizing, Actuating, Controling) yang
dilakukan oleh suatu industri untuk mencapai tujuan usaha secara efektif dan efisien.

Industri adalah suatu upaya sistemik untuk menggerakan pembangunan


ekonomi dalam menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat yang
tersusun atas faktor-faktor seperti sejarah, seni dan desain, ekonomi pemasaran,
teknologi geografi dan dampak sosial. Dalam realitanya, industrialisasi diwujudkan
dalam pengertian seperti skala (kecil-besar), hulu-hilir terpadu, aplikasi teknologi
tertentu beserta penciptaan nilai tambah yang mengandung keunggulan secara
komparatif, kompetitif dan kombinasi komparatif-kompetitif yang mampu menjamin
kemampuan tumbuh dan berkembang atas kekuatan sendiri untuk meningkatkan
kegiatan produksi dan memperkuat sektor ekonomi lainnya.
Proyek : Gabungan dari sumber – sumber daya seperti manusia, material,
peralatan dan modal/ biaya yang dihimpun dalam suatu wadah organisasi sementara
untuk mencapai sasaran dan tujuan.

Jenis-Jenis Proyek

1. Proyek Engineering Konstruksi : Komponen kegiatan utama terdiri dari


pengkajian kelayakan, desain, pengadaan dan konstruksi.
2. Proyek Engineerin Manufaktur : Proyek manufaktur merupakan proses
untuk menghasilkan produk baru, kegiatan utamanya meliputi desain
engineering, pengembangan produk, pengadaan, manufaktur, perakitan,
uji coba fungsi dan operasi produk yang dihasilkan.
3. Proyek Penelitian dan Pengembangan : Bertujuan melakukan penelitian
dan pengembangan dalam rangka menghasilkan suatu produk tertentu.
4. Proyek Kelayakan Manajemen : Tidak menghasilkan produk dalam bentuk
fisik melainkan dalam bentuk laporan.
5. Proyek Kapital (untuk investasi) : Meliputi pembebasan tanah, penyiapan
lahan, pembelian material dan peralatan.

Dari semua uraian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa manajemen proyek
adalah penerapan ilmu pengetahuan, keahlian, dan keterampilan. Cara teknis yang
terbaik dan dengan sumber daya yang terbatas, untuk mencapai sasaran dan tujuan
yang telah ditentukan agar mendapatkan hasil yang optimal dalam hal kinerja biaya,
mutu dan waktu, serta keselamatan kerja.

Dengan kata lain, manajemen industri merupakan kemampuan manajemen suatu


industri dalam upaya pengembangan industri dengan prinsip Planning hingga
Controlling, pemenuhan fungsi manajerial untuk mencapai tujuan usaha, tingkatan
manajemen yang didukung keterampilan yang dibutuhkan untuk menggerakkan
sumber daya manusia (SDM) hingga pasar.
 Tujuan Manajemen
Mendapatkan metode atau cara teknis yang paling baik agar dengan sumber – sumber
daya yang terbatas diperoleh hasil maksimal dalam hal ketepatan, kecepatan,
penghematan dan keselamatan kerja serta komprehensif.
 Unsur – unsur Manajemen
Tujuan: sasaran yang hendak dicapai dalam optimasi biaya, mutu, waktu dan
keselamatan.
Pemimpin : mengarahkan orgnisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan.
Sumber – sumber daya yang terbatas: manusia, modal/biaya, peralatan dan material
Kegiatan : Perencanaan, Pengorganisasian, Pelaksanaan dan Pengendalian.

3.1.2 Aspek – Aspek Dalam Manajemen Industri dan Proyek


Dalam manajemen proyek, yang perlu dipertimbangkan agar output proyek sesuai
dengan sasaran dan tujuan yang direncanakan adalah mengidentifikasi berbagai
masalah yang mungkin timbul ketika proyrk dilaksanakan. Beberapa aspek yang
dapat diidentifikasi dan menjadi masalah dalam manajemen proyek serta
membutuhkan penanganan yang cermat adalah sebagai berikut :
 Aspek Keuangan : Masalah ini berkaitan dengan pembelanjaan dan
pembiayaan proyek. Biasanya berasal dari modal sendiri dan/ atau pinjaman
dari bank atau investor dalam jangka pendek atau jangka panjang.
Pembiayaan proyek menjadi sangat krusial bila proyek berskala besar dengan
tingkat kompleksitas yang rumit, yang membutuhkan analisis keuangan yang
cermat dan terencana.
 Aspek Anggaran Biaya : masalah ini berkaitan dengan perencanaan dan
pengendalian biaya selama proyek berlangsung. Perencanaan yang matang
dan terperinci akan memudahkan proses pengendalian biaya, sehingga biaya
yang dikeluarkan sesuai dengan anggaran yang direncanakan. Jika sebaliknya,
akan terjadi peningkatan biaya yang besar dan merugikan bila proses
perencanaan salah.
 Aspek Manajemen Sumber Daya Manusia : Masalah ini berkaitan dengan
kebutuhan dan alokasi SDM selama proyek berlangsung yang berfluktuatif.
Agar tidak menimbulkan masalah yang kompleks, perencanaan SDM
didasarkan atas organisasi proyek yang dibentuk sebelumnya dengan
melakukan langkah – langkah, proses staffing SDM,deskripsi kerja,
perhitungan beban kerja, deskripsi wewnang dan tanggung jawab SDM serta
penjelasan tentang sasaran dan tujuan proyek.
 Aspek Manajemen Produksi : Masalah ini berkaitan dengan hasilakhir dari
proyek; hasil akhir proyek negative bila proses perencanaan dan
pengendaliannya tidak baik. Agar hal ini tidak terjadi, maka dilakukan
berbagai usaha untuk meningkatkan produktivitas SDM, meningkatkan
efisiensi proses produksi dan kerja, meningkatkan kualitas produksi melalui
jaminan mutu dan pengendalian mutu.
 Aspek Harga : Masalah ini timbul karena kondisi eksternal dalam hal
persaingan harga, yang dapat merugikan perusahaan karena produk yang
dihasilkan membutuhkan biaya produksi yang tinggi dan kalah bersaing
dengan produk lain.
 Aspek Efektivitas dan Efisiensi : Masalah ini dapat merugikan bila fungsi
produk yang dihasilkan tidak terpenuh/ tidak efektif ataudapat juga terjadi bila
faktor efisiensi tidak terpenuhi, sehingga usaha produksi membutukan biaya
yang besar.
 Aspek Pemasaran : Masalah ini timbul berkaitan dengan perkembangan faktor
eksternal sehubungan dengan persaingan harga, strategi promosi, mutu produk
serta analisispasar yang salah terhadap produksi yang dihasilkan.
 Aspek Mutu : Masalah ini berkaitan dengan kualitas produk akhir yang
nantinya dapat meningkatkan daya saing serta memberikan kepuasan bagi
pelanggan.
 Aspek Waktu : Masalah waktu dapat menimbulkan kerugian biaya bila
terlambat dari yang direncanakan serta akan menguntungkan bila dapat
dipercepat.
3.1.3 Fungsi Manajemen Industri dan Proyek.

Semua organisasi atau industri bahwa untuk dapat bekerja secara efektif dan
efisien dalam mencapai tujuannya diperlukan manajemen yang baik. Jika industri
bekerja tanpa manajemen yang baik tentu akan mngalami kesulitan dan hambatan
dalam usaha mencapai tujuan yang diinginkannya. Karena fungsi menajemen
sendiri adalah:

1. Perencanaan (Planning)

Pada kegiatan ini dilakukan antisipasi tugas dan kondisi yang ada dengan
menetapkan sasaran dan tujuan yang harus dicapai serta menentukan kebijakan
pelaksanaan, program yang akan dilakukan, jadwal waktu pelaksanaan, prosedur
pelaksanaan secara administrative dan operasional serta alokasi anggaran biaya
dan sumber daya. Perencanaan harus dibuat dengan cermat, lengkap, terpadu dan
dengan tingkat kesalahan paling minimal. Namun hasil dari perencanaan bukanlah
dokumen yang bebas dari koreksi karena sebagai acuan bagi tahapan pelaksanaan
dan pengendalian, perencanaan harus terus disempurnakan secara iterative untuk
menyesuaikan dengan perubahan dan perkembangan yang terjadi pada proses
selanjutnya.

2. Pengorganisasian (Organizing)

Pada kegiatan ini dilakukan identifikasi dan pegelompokan jenis – jenis


pekerjaan, menentukan pendelegasian wewenang dan tanggung jawab personel
serta meletakkan dasar bagi hubungan masing – masing unsur organisasi. Untuk
menggerakkan organisasi, pimpinan harus mampu mengarahkan organisasi dan
menjalin komunikasi antarpribadi dalam hierarki organisasi. Semua itu
dibangkitkan melalui tanggung jawab dan partisipasi semua pihak. Struktur
organisasi yang sesuai dengan kebutuhan proyek dan kerangka penjabaran tugas
personel penanggung jawab yang jelas, serta kemampuan personel yang sesuai
keahliannya, akan diperoleh hasil positif bagi organisasi.
3. Pelaksanaan (Actuating)

Kegiatan ini adalaha implementasi dari perencanaan yang telah ditetapkan,


dengan melakukan tahapan pekerjaan yang sesungguhnya secara fisik atau non
fisik sehingga produk akhir sesuai dengan sasaran daan tujuan yang telah
ditetapkan. Karena kondisi perencanaan sifatnya masih ramalan dan subyektif
serta masih perlu penyempurnaan, dalam tahapan ini sering terjadi perubahan –
perubahan dari rencana yang telah ditetapkan.

Biasanya pada tahapan pelaksanaan, pihak – pihak yang terlibat lebih


beragam. Oleh karena itu, dibutuhkan koordinasi terpadu untuk mencapai
keserasian dan keseimbangan kerja. Pada tahapan ini juga telah ditetapkan konsep
pelaksanaan serta personel yng terlibat pada organisasinya, kemudian secara
detail menetapkan jadwal, program, alokasi biaya, serta alokai sumber daya yang
digunakan.

4. Pengendalian ( Controlling )

Kegiatan yang dilakukan pada tahapan ini dimaksudkan untuk memastikan


bahwa program dan aturan kerja yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan
penyimpangan paling minimal dan hasil paling memuaskan. Untuk itu dilakukan
bentuk – bentuk kegiatan seperti berikut :

 Supervisi : melakukan serankaian tindakan koordinasi pengawasan dalam


batas wewenang dan tanggung jawab menurut prosedur organisasi yang
telah ditetapkan, agar dalam operasional dapat diakukan secara bersama –
sama oleh semua personel dengan kendai pengawas.
 Inspeksi: melakukan pemeriksaan terhadap hasil pekerjaan dengan tujuan
menjamin spesifikasi mutu dan produk sesuai dengan yang direncanakan.
 Tindakan Koreksi : melakukan perubahan dan perbaikan terhadap rencana
yang telah ditetapkan untuk menyesuaikan dengan kondisi pelaksanaan
5. Mencapai efisien dan efektifitas

Kinerja industri merupakan ukuran baik tidaknya suatu industri, salah satu
cara untuk mengukur kinerja suatu industri yaitu dengan peningkatan efisien dan
efektifitas kinerja. Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa suatu industry untuk
dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam mencapai tujuannya diperlukan
manajemen yang baik. Jika perusahaan dan industry bekerja tanpa manajemen
yang baik tentu akan mengalami kesulitan dan hambatan yang berat dalam usaha
untuk mencapai tujuannya. Manajemen diperlukan dalam suatu perusahaan atau
industri untuk:

6. Mencapai tujuan

Tujuan akan tercapai dengan baik jika manajemen diterapkan dengan baik
dengan meminimasi trial and error atau coba-coba. Melalui ilmu dan seni, sumber
daya yang ada dapat dioptimalkan demi tercapainya suatu tujuan secara efektif
dan efisien.

Menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang bertentangan. Kadang


dalam suatu perusahaan atau industri terdapat kepentingan, tujuan, sasaran dan
kegiatan yang berbeda dari para anggota dan pengurusnya. Hal ini akan
menimbulkan benturan yang sangat hebat. Dengan manajemen yang baik
permasalahan ini dapat diseimbangkan sehingga prioritas tujuan bersama dapat
diutamakan.

7. Mencapai efisiensi dan efektifitas.

Kinerja suatu perusahaan dan industri merupakan ukuran baik tidaknya suatu
industri tersebut yaitu dengan peningkatan efisien dan efektifitas kinerja.

8. Sistem informasi Manajemen

Sistem informasi manajemen adalah suatu sistem informasi yang diperlukan


bagi manajemen untuk menghasilkan kebijakan dan keputusan dalam mencapai
tujuan perusahaan atau industri.
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dari uraian diatas dapat disimpulakan bahwa Manajemen Industri dan


Proyek adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan
pengontrolan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya untuk menggerakan
pembangunan ekonomi manusia secara sistematik yang tersusun atas faktor-faktor
seperti sejarah, seni dan desain, ekonomi pemasaran, teknologi geografi dan
dampak sosial sehingga mengandung keunggulan secara komparatif, kompetitif
dan kombinasi komparatif-kompetitif yang mampu menjamin kehidupan manusia
dan prosesnya dapat berjalan efektif dan efisien.

4.2 Daftar Pustaka


Jurnal PDF: Manajemen Industri dan Proyek
http://khamilamax.blogspot.com/2014/11/makalah-manajemen-industri.html
https://www.coursehero.com/file/55828491/PENGERTIAN-MANAJEMAN-
PROYEKdocx/
http://saidahteknikindustri.blogspot.com/2016/09/manajemen-proyek.html
https://manpro.id/2018/12/31/pengertian-dan-jenis-proyek/
https://pdfslide.net/reader/f/bab-2-landasan-teori-21-manajemen-proyek-211-
pengertian-2pdf-21-manajemen

Anda mungkin juga menyukai