Oleh :
ALPI SAHRIN
FAKULTAS TEKNIK
2018
i
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
Lapangan Industri. Kerja praktek ini merupakan salah satu syarat untuk
Negeri Padang.
Kerja Praktek yang kami lakukan di PT. Toba Pulp Lestari Tbk, Parmaksian pada
dan pengalaman mengenai dunia kerja sebagai aplikasi dari ilmu teoritis yang telah
Laporan ini diharapkan bisa memberi manfaat yang sebesar-besarnya bagi kita
semua. Sebagai manusia, tentunya kami tidak lepas dari kesalahan baik dalam
pelaksanaan maupun dalam penyusunan laporan ini. Untuk itu kami menyampaikan
permintaan maaf yang sebesar-besarnya. Tak lupa kritik dan saran akan kami terima
untuk menyempurnakan laporan ini. Semoga laporan kerja praktek ini dapat
Terlaksananya kerja Praktek dan penyusunan laporan ini tidak terlepas dari
bantuan berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini kami menyampaikan banyak
iii
1. Orang tua dan saudara-saudara kami yang telah memberikan do’a restu,
2. Bapak Dr. Ta’ali, M.T sebagai dosen Pembimbing Praktek Lapangan Industri
(PLI)
3. Bapak Drs. Hambali, M.Kes selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro Fakultas
5. Bapak Aron Tamba, selaku kepala Bagian Electric di PT. Toba Pulp Lestari.
nasehatnya.
7. Para Bapak surpervisor dan teknisi yang telah memberikan masukan, arahan,
dan bimbingan kepada kami melakukan kerja praktek lapangan industri di PT.
8. Seluruh Staff Karyawan PT. Toba Pulp Lestari Tbk, Parmaksian, dan seluruh
pihak yang telah memberikan bantuan selama kami melakukan Kerja Praktek.
Alpi Sahrin
iv
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
v
5. Sarana Penunjang Produksi PT. Toba Pulp Lestari ............................. 17
Penyelesaian ............................................................................................... 19
BAB II PEMBAHASAN
c. Autotransformator .......................................................................... 35
vi
2. Anilisis Starting Motor Induksi 3 Fasa Black Liqour Measuring Tank
e. Relay ............................................................................................... 48
vii
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................ 56
B. Saran ........................................................................................................... 57
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR GAMBAR
1. Gambar 1 : Bagian Motor Induksi Tiga Fasa ............................................. 24
2. Gambar 2 : Lempengan Tipis Pembentuk Stator ....................................... 24
3. Gambar 3 : Lilitan Stator ............................................................................ 25
4. Gambar 4 : Konstruksi Stator ..................................................................... 25
5. Gambar 5 : Konstruksi Rotor ..................................................................... 25
6. Gambar 6 : Lempengan Tipis Penyususn Rotor ........................................ 26
7. Gambar 7 : Penampang dalam Rotor ......................................................... 26
8. Gambar 8 : Konstruksi Rangka (frame/yoke) motor induksi .................... 27
9. Gambar 9 : Bagian-bagian rotor sangkar ................................................... 28
10. Gambar 10 : Rotor belitan .......................................................................... 29
11. Gambar 11 : Rangkaian daya dan Kontrol Direct On Line ........................ 34
12. Gambar 12 : Rangkaian Daya dan Kontrol Star-Delta ............................... 35
13. Gambar 13 : Belitan Autotrasformator ...................................................... 35
14. Gambar 14 : Pengasutan dengan Autotransformator ................................. 36
15. Gambar 15 : Motor Induksi 3 Fasa Black Liqour Measuring Tank yang
menggunakan sistem star delta ................................................................... 37
16. Gambar 16 : Spesifikasi MCCB ................................................................. 41
17. Gambar 17 : Konstruksi MCCB ................................................................. 41
18. Gambar 18 : Spesifikasi Kontaktor 1, 2 dan 3 ........................................... 43
19. Gambar 19 : Konstruksi kontaktor magnetic ............................................. 44
20. Gambar 20 : Konstruksi Thermal Overload Relay .................................... 46
21. Gambar 21 : Spesifikasi Time delay Relay ................................................ 47
22. Gambar 22 : Kontruksi Time delay relay ................................................... 47
23. Gambar 23 : Kontruksi Relay ..................................................................... 49
24. Gambar 24 : Spesifiasi MCB ..................................................................... 49
25. Gambar 25 : Konstruksi MCB ................................................................... 49
26. Gambar 26 : Rangkaian Starting Star-Delta ............................................... 50
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
jurusan Teknik Elektro perlu memahami kondisi nyata yang ada dunia
Industri. Mahasiswa tidak hanya paham dan hafal teori saja namun juga perlu
1
2
untuk bekerja dengan efektif dan lancar dalam situasi keterbatasan. Seseorang
Teknik Universitas Negeri Padang merupakan salah satu mata kuliah wajib
dilakukan pada perusahaan atau industri secara terbimbing dan terpadu dalam
berkelompok yang dibimbing oleh satu orang dosen pembimbing dari jurusan
satu bidan yang memiliki andil yang besar adalah bidang kelistrikan.
PT.Toba Pulp Lestari Tbk, Parmaksian menjadi alasan bagi penulis untuk
Tbk,Parmaksian tersebut.
3
untuk bahan baku kertas dan bahan baku serat rayon. Pabrik ini merupakan
salah satu industri strategis penghasil devisa diantara 5.935 unit pabrik sejenis
Saham perusahaan ini telah dijual di Bursa Saham Jakarta dan Surabaya sejak
produksi, PT. Toba Pulp Lestari,Tbk. mendapat izin Usaha Hutan Kayu pada
188.055 Ha. Hutan kayu tersebar pada beberapa sector hutan yaitu Aek Nauli,
Habinsaran, Sarulla, Aek Raja, Tele dan Padang Sidempuan yang termasuk
Visi :
terbaik, menjadi supplier yang disukai oleh pelanggan dan pemilik perusahaan
Misi :
untuk mencapai tujuan yang direncanakan. Dengan kata lain organisasi pada
dasarnya adalah alat untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan sebaik-
optimal.
3. Automation
mesin uap yang dibuat oleh james watt pada abad ke delapan belas.
1(Group Control).
8
4. Electrical
a. Tenaga Kerja
Tenaga kerja tetap dibagi dalam dua departemen yakni Mill Section
(Area Pabrik) sekitar 587 orang dan untuk Forest Section (Area Hutan)
Tenaga kerja kontraktor yang ada di PT. Toba Pulp Lestari adalah
tenaga kerja yang dikontrak perusahaan dalam jangka waktu tertentu sesuai
masing adalah sebagi berikut, Mill Section sebanyak 255 orang, Forestry
Selain tenaga kerja tetap dan tenaga kerja kontraktor PT. Toba Pulp
Lestari mempunyai tenaga kerja asing yang didatangkan dari luar negeri.
Di mana tenaga kerja asing ini adalah tenaga kerja ahli pada bidang-bidang
tertentu.Berdasarkan data Juli 2018 tenaga kerja asing berasal dari berbagai
b. Jam kerja
PT. Toba Pulp Lestari menerapkan jam kerja yaitu, pada jam kerja ini
mana jam kerja ini dimulai pukul 08.00-17.00 WIB pada hari Senin sampai
Jumat dengan waktu istirahat dimulai pukul 12.00-13.22 WIB. Khusus untuk
hari Sabtu, 2 Minggu sekali karyawan dapat giliran libur yang disebut dengan
“DayOff” sedangkan jam kerja untuk hari Sabtu di mulai pukul 08.00-12.00
(chipping). Bahan utama pembuatan pulp ini adalah kayu. Kayu yang
digunakan ada tiga jenis, yaitu: kayu pinus merkusi, eucalyptus, dan kayu
10
alam. Namun pada umumnya yang dipakai adalah kayu eucalyptus dan yang
kayu, dimensi dari area ini adalah 33,0 m dan diameternya 5,60 m dengan
kemiringan 0,57 . pengupasan kulit kayu oleh log filter adalah dengan
kayu yang masuk ke mesin chipper harus benar-benar bersih agar hasil pulp
yang diperoleh baik. Ukuran dari mulut chipper adalah 900 mm, artinya kayu
yang dapat dicincang oleh mesin adalah berdiameter 900 mm, namun biar
aman diameter kayu yang akan dicincang harus lebih kecil dari 900 mm.
±24,0 mm. ukuran ini sudah menjadi suatu ketentuan agar chip mudah
11
dimasak di dalam digester. Ukuran chip yang tidak sesuai (over size) dikirim
250 ton, chip yang dihasilkan dikirim ke hard wood pile atau soft wood pile.
chip feed sistem yang membawa chip ke digester melalui feed belt sistem. Hal
ini sangat penting guna memilihchip hard wood dan chip soft wood, karena
Digester adalah suatu alat pemasak chip yang akan dijadikan pulp.
Chip dimasak di dalam digester dengan menggunakan uap panas dan reaksi
kimia. Bahan kimia yang digunakan adalah caustic dan sodium sulfida(white
Liquor). Panas ini diperoleh dari hasil pemanasan pada liquor heater secara
tidak langsung dan dari penambahan steam (uap) secara langsung dari bagian
bawah digester.
cara mengalirkan steam secara langsung ke dalam digester yang sudah berisi
ditetapkan.
12
1) Black Liquor, yaitu cairan pekat pemasak yang diperoleh dari hasil
Hidroksida dan Sulfida dengan keasaman (PH) antara 13,5 sampai 14.
3) Air yang berasal dari chip itu sendiri dengan kebasahan 50 – 50,5 %
125 C.
dengan panas uap yang diperoleh dari heater yang berasal dari sisa turbin.
13
2) Lama pemasakan
3) Temperatur pemasakan
adalah sama dengan jenis digester plant dengan volume 600 m , diameter
unit washing. Perbandingan antara cairan dan zat padatnya dari bubur pulp
bubur kayu yang tidak masak dan mata kayu. Bubur pulp yang masuk ke
adalah vacum maka pada saat terjadi pencucian, bubur pulp yang dicuci tidak
akan melekat pada dinding washer yang terus menerus berputar. Air
14
pencucian tersebut didatangkan dari filtrat tank dan bubur pulp pada akhir
yang terdiri dari 3 (tiga) unit primary screen, 2 (dua) unit secondary screen
Pada unit pemutihan (bleaching) terdapat tiga jenis bahan pemutihan, yaitu:
a. Cl O2 (Clorin Dioksida)
c. Hypo
dalam waktu sekitar 45 menit dan selama selang waktu tersebut bahan kimia
(sheet) dilakukan pada pulp machine. Adapun proses mesin pulp adalah:
kedua yaitu vibrating screen. Pengolahan pada tahap kedua ini akan
Filtrat selanjutnya dialirkan ke dalam air tangki putih dan hasilnya dikirim
ke HeadBox. Hasil head box ini adalah keluarnya bubur pulp dengan
distribusi sleezer.
16
2. Pengeringan Awal
pulp dari 80 % menjadi 50 %, unit ini terdiri dari satu buah katup
pembentuk, tiga unit fool box yang permukaannya berpori, dan air terbuang
4. Pengeringan akhir
135 C – 138 C.
Pada tahap ini lembaran pulp dipotong dengan ukuran panjang 80 cm,
lebar 60 cm dan berat rata-rata per lembar 750 – 800 gr. Selanjutnya
Pulp yang dikemas disimpan pada gudang (ware house) dan kemudian
Untuk kelancaran dan efisiensi produksi maka PT. Toba Pulp Lestari
a. Unit pengolahan air yang terdiri dari pengambilan air sungai, pengolahan
air sungai dan pengolahan air umpan boiler. Air sungai diambil dari
pinggir sungai asahan yang berjarak 400 meter dari pabrik dengan
menggunakan empat buah pompa berdaya 355 KW. Pengolahan air sungai
b. Unit Power Boiler yaitu peralatan yang mengubah cairan menjadi uap
generator.
18
dihasilkan oleh pabrik. Pengolahan limbah ini terdiri dari tiga macam yaitu
pengolahan yang bersifat asam, alkali dan limbah air panas yang tidak
terkontaminasi.
pengendalian yang terpusat pada suatu control room dan berbagai fungsi
Klinik Kesehatan, Sekolah Dasar, Sekolah Lanjutan dan Sarana Olah Raga
jumlah jam kegiatan PLI direncanakan adalah 240 jam atau berlangsung
selama 6 minggu. Detail time line kegiatan PLI ini penulis rangkum dalam
Tabel 1.
No Tangal Kegiatan
Penyelesaian
Toba Pulp Lestari, Tbk hanya selama lebih kurang satu bulan, sejak tanggal
kegiatan PLI ini penulis akan melaksanaan lebih kurang selama dua bualan,
yaitu mulai tanggl 25 Juni samapi 25 Agustus 2018, akan tetapi pihak PT.
Toba Pupl Lestari, Tbk hanya memberikan waktu selama satu bulan. Pada
20
Lestari, Tbk. PLI dilakukan setiap hari Senin hingga Jum’at (kecuali hari
libur) dimulai pukul 08:00 sampai 17:00 WIB sedangkan pada Sabtu mulai
kegiatan di PT Toba Pulp Lestari, Tbk penulis rasakan ketika sulit memahami
Penulis sadar akan hal itu, sehinnga penulis meminta pada para pebimbing
Selama kegiatan PLI di PT. Toba Pulp Lestari, Tbk dibagian Electrik
baik, serta pentingnya kerja sama (team work) dan etos kerja di perusahaan.
BAB II
PEMBAHASAN
STARTING MOTOR INDUKSI 3 FASA BLACK LIQOUR MEASURING TANK
DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM STAR DELTA
DI PT TOBA PULP LESTARI, Tbk
A. Latar Belakang dan Perumusan Masalah
yang berdaya besar juga meningkat karena motor kuda kerja pada industri.
Motor induksi tiga fasa merupakan jenis motor yang paling banyak
digunakan secara luas baik dalam industri besar maupun kecil dibandingkan
motor jenis lain. Hal ini dimungkinkan karena motor jenis ini memiliki
yang besar (5 sampai 7 kali arus normal) dan Faktor daya yang rendah
terutama pada saat memikul beban ringan. Meskipun motor induksi tiga fasa
memiliki karakteristik arus awal yang besar namun hal ini dapat diatasi
Tank Dengan Mengunakan Sistem Star-Delta di PT. Toba Pulp Lestari, Tbk
21
22
B. Landasan Teori
luas digunakan dan dapat dijumpai dalam setiap aplikasi industri maupun
rumah tangga. Pada motor AC, kumparan rotor tidak menerima energi listrik
secara langsung, tetapi secara induksi. Oleh karena itu motor AC dikenal
dengan motor induksi. Motor induksi adalah suatu mesin listrik yang merubah
listrik dan mempunyai slip antara medan stator dengan medan rotor, Arindya
(2013 : 50). Motor induksi ini pada umumnya hanya memiliki satu suplai
langsung dengan sumber tenaga listrik. Pada motor induksi arus rotor bukan
diperoleh dari sumber tertentu, tetapi merupakan arus yang terinduksi sebagai
akibat perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar yang
Secara umum motor induksi dibagi menjadi dua buah yaitu motor
induks 1 phasa dan motor induksi 3 phasa. Secara prinsip kerja kedua motor
ini adalah sama yaitu karena adanya induksi yaitu adanya medan putar pada
timbul induksi pada rotor. Bagian utama dari motor induksi adalah stator
(bagian yang diam), bagianyang bergerak (rotor) dan celah udara. Motor
induksi tiga fasa bekerja dengan memanfaatkan perbedaan fasa sumber untuk
23
(2013 : 52-53) :
1. Kontruksi sangat kuat dan sederhana terutama bila motor dengan rotor
sangkar.
mula.
5. Effisiensi relatif tinggi pada keadaan normal, tidak ada sikat sehingga
diperlukan.
karena konstruksinya yang kuat dan karakteristik kerjanya yang baik. Bagian
dasar motor induksi adalah rotor, stator dan badan penutup, Iftadi (2015 :
187). Bagian bagian dari motor induksi dapat dilihat pada gambar1.
Sumber : Google.com
Gambar 1 : Bagian Motor Induksi Tiga Fasa
a. Konstruksi Stator
Stator adalah bagian yang diam dari motor. Stator tersusun atas
kumparan stator dan kumparan inti. Inti dari stator tersusun dari tumpukan
lempengan besi tipis yang laminasi dan satukan. Inti berfungsi sebagai
Sumber : Google.com
dan gambar. Setiap lilitan yang mengintari inti besi akan menghasilkan
sumber tegangan.
Sumber : google.com
Gambar 3 : Lilitan Stator
Sumber : Google.com
b. Konstruksi Rotor
Sumber : Google.com
Rotor adalah bagian yang berputar bagian motor. Tipe rotor yang
paling umum digunakan adalah rotor “squirrel cage” atau rotor sangkar
26
tupai. Kontruksi rotor sangkar tupai diilhami dari putaran roda latihan yang
Sumber : Google.com
Gambar 6 : Lempengan Tipis Penyususn Rotor
Rotor terdiri dari tumpukan lempengan besi tipis yang dilaminasi dan
secara penuh.
Sumber : Google.com
Gambar 7 : Penampang dalam Rotor
27
c. Penutup (Enclosure)
Penutup terdiri dari satu rangka (frame/yoke) dan dua ujung brackets
sisi dalam stator dan dipisahkan oleh ronnga udara. Sehingga tidak ada
hubungan fisik secara langsung antara stator dan rotor. Penutup juga
melindungi dari bahaya listrik dan bagian motor yang bertegangan maupun
agar dapat rotor berputar. Fan / kipas juga ditempatkan di as dan digunakan
Sumber : Google.com
Ada dua jenis motor induksi tiga fasa berdasarkan rotor yaitu :
sederhana. Inti stator pada motor sangkar tupai tiga phasa terbuat dari
28
lapisan-lapisan pelat baja beralur yang didukung dalam rangka stator yang
terbuat dari besi tuang atau pelat baja yang dipabrikasi, berikut bagian-
Sumber : Google.com
Gambar 9. Bagian-bagian rotor sangkar
Batang rotor dan cincin ujung motor sangkar tupai yang lebih kecil
adalah coran tembaga atau aluminium dalam satu lempeng pada inti rotor.
Dalam motor yang lebih besar, batang rotor tidak dicor melainkan
dibenamkan ke dalam alur rotor dan kemudian dilas dengan kuat ke cicin
ujung. Batang rotor motor sangkar tupai tidak selalu di tempatkan paralel
Motor rotor belitan (motor cicin slip) berbeda dengan motor sangkar
tupai dalam hal konstruksi rotornya. Seperti namanya, rotor dililit dengan
29
dikeluarkan oleh cincin slip (slip ring) yang terpasang pada poros rotor.
Pada motor ini, cincin slip yang terhubung ke sebuah tahanan variable
lebih besar dengan arus pengasutan yang lebih kecil disbanding dengan
rotor sangkar. Konstruksi motor tiga phasa rotor belitan ditunjukkan pada
Sumber : Google.com
induksi 3-fasa yang dihubungkan dengan suatu sumber tegangan 3-fasa, maka
gaya fluks yang diinduksikan dari kumparan stator akan memotong kumparan
30
rotornya sehingga timbul emf (ggl) atau tegangan induksi. Karena penghantar
arus pada kumparan rotor. Penghantar (kumparan) rotor yang dialiri arus ini
berada dalam garis gaya fluks yang berasal dari kumparan stator sehingga
kumparan rotor akan mengalami gaya Lorentz yang menimbulkan torsi yang
stator.
konduktor pada rotor, sehingga terinduksi arus; dan sesuai dengan Hukum
Lentz, rotor pun akan turut berputar mengikuti medan putar stator. Perbedaan
putaran relatif antara stator dan rotor disebut slip. Bertambahnya beban, akan
memperbesar kopel motor yang oleh karenanya akan memperbesar pula arus
induksi pada rotor, sehingga slip antara medan putar stator dan putaran rotor
Untuk memperjelas prinsip kerja motor induksi tiga fasa, maka dapat
1. Ketika tegangan tiga fasa yang seimbang diberikan pada belitan stator,
maka belitan stator akan menghasilkan arus yang mengalir pada tiaptiap
fasanya.
2. Arus pada setiap fasa stator akan menghasilkan fluksi yang berubah
terhadap waktu.
31
4. Penjumlahan dari ketiga fluksi pada belitan stator disebut medan putar
5. Akibat fluksi yang berputar tersebut maka timbul tegangan induksi pada
pada belitan rotor akan dihasilkan tegangan induksi (ggl) sebesar E2 yang
Dimana:
E2 = tegangan induksi pada rotor saat rotor dalam keadaan diam (volt)
8. Arus I2 ini berada pada medan magnet yang dihasilkan oleh stator,
9. Gaya (F) ini akan menghasilkan torsi (τ), jika torsi yang dihasilkan ini
lebih besar dari torsi beban, maka rotor akan berputar dengan kecepatan
10. Ada perbedaan kecepatan medan putar pada stator (ns) dengan kecepatan
putaran rotor (nr), perbedaan ini disebut slip (s) yang dapat dinyatakan
slip(s). tegangan induksi pada rotor dalam keadaan ini dapat dinyatakan
Dimana
keadaan berputar)
12. Akibat adanya slip (s), maka nilai frekuensi pada rotor (ƒ2) dan reaktansi
rotor (x2) akan dipengaruhi oleh slip, yang dapat dinyatakan dengan s ƒ
dan sx2.
13. Jika kecepatan putaran rotor (nr) sama dengan kecepatan medan putar
stator (ns), maka slip bernilai nol, tidak ada fluks yang memotong belitan
rotor sehingga pada belitan rotor tidak diinduksikan tegangan, maka tidak
ada arus yang mengalir pada belitan rotor, sehingga rotor tidak berputar,
a. Direct-On-Line (DOL)
kapasitas daya yang kecil, sedangkan untuk motor yang berkapasitas besar
langsung (DOL), Ketika motor dengan kapasitas yang sangat besar di-start
pada jaringan suplai) karena adanya arus starting yang besar, Pawawoi
elektronis yang lain yang terhubung dengan sumber. Berikut ini adalah
34
gambar rangkain pengontolan dan rangkain daya dengan star secara direc-on-
line.
Sumber : Google.com
b. Star Delta
segitiga memiliki enam buah terminal sehingga dapat diswitch, baik untuk
dan C3 ON) pada waktu pertama kali di-start, dan ketika motor telah
Sumber : Google.com
c. Autotransformator
Autotransformator adalah salah satu jenis dari transformator yang
memiliki satu belitan dan dapat diatur tegangan outputnya, Silalahi (2013).
Pada transformator yang memiliki satu belitan didapat belitan primer dan
tunggal dimana L1 dan L2 membentuk belitan primer dan bagian % tap dan
Berikut ini adalah gambar rangkain pengontolan dan rangkain daya dengan
Cara ini hanya dapat dilakukan untuk motor induksi rotor belitan.
tahanan (R). Pada saat start tahanan dipasang pada rangkaian menjadi tinggi,
sehingga arus stator menjadi rendah, beberapa saat setelah start yaitu setelah
Lestari, Tbk
liqour kedalam tank, dimana bleck liqour ini dimampatkan sebagai cairan
pekat untuk pemasak chip yang akan dijadikan pulp. Cairan black liquor
ini dihasilkan dari proses washing (unit penyucian) dan bleck liquor ini
pemasakan chip yang akan dijadikan pulp. Jadi pada proses pemompaan
black liqour ini motor akan memutar pompa dan motor ini tidak boleh
digunakan pada motor induksi 3 fhasa black liqour measuring tank yaitu
sistem star delta. Starting dengan star delta ini bertujuan untuk
mengurangi arus start karena saat start, motor langsung memiliki beban
yang berat.
P = √3 V I Cos Ø
ILStar = Iph = In
ILDelta = √3 x Iph
Keterangan :
P = Daya (Watt)
V = Tegangan (Volt)
V = 380 Volt
Cos Ø = 0.80
P = √3 V I cos Ø
160.000 = I 525,92
.
I=
,
I = 304,23 Amper
arus startingnya :
ILDelta = √3 x Iph
= √3 x 304,23
= 526,32 Amper
Dari perhitungan diatas dapat dilihat bahwa arus starting motor dengan
terjadi pada rangkaian adalah berupa hubung singkat dan beban lebih.
singkat dan arus beban lebih. MCCB memiliki rating arus yang relatif
tinggi dan dapat di setting sesuai kebutuhan. MCCB akan trip apabila
ABB Ue=690 V
IEC 947-2
In =800 A
41
adalah ABB (Asea Brown Boveri) dengan seting tegangan 380 volt
b. Kontaktor magnetic
Spesifikasi Kontaktor 1 :
Spesifikasi Kontaktor 2 :
43
Spesifikasi Kontaktor 3 :
Relai ini bekerja berdasarkan panas (temperatur) yang timbul oleh arus
bimetal akibat panas yang ditimbulkan oleh arus beban lebih, maka
koefisien muai yang berbeda. Bila arus nominal bila arus yang
= In / 2
= 304,23 / 2
= 152,12 Amper
46
merupakan kaki koil yaitu 2 dan 7 dan kaki yang lain terpasang NO
47
waktu Time delay relay habis maka akan berubah menjadi hubungan
segitiga (Delta).
e. Relay
yang kecil atau low power, dapat menghantarkan arus listrik yang
Manufactur OMRON
nilai yang ditentukan. Akan tetapi pada saat kondisi normal, MCB
aliran arus listrik rangkaian saat terjadi kelebihan arus akibat hubung
Measuring Tank
5. Prinsip Kerja Sistem Star Delta Motor Induksi 3 Fhasa Black Liqour
Measuring Tenk
black liquor measuring tank dari monitor dan sinyal on tersebut akan
terkirim ke PCU (Processor Control Unit) dan kemudian PCU unit akan
dan diikuti dengan on - nya K1, K3 dan T1 (Timer di set 5 detik). Pada
dan DCS apakah motor berjalan normal atau ada gangguan, apabila
normal maka start motor dapat berjalan normal dan apabila ada gangguan
close, maka K1 dan T1 on dan diikuti oleh K3, pada kondisi ini yang
bantu di timer akan berubah posisi yang awalnya 1-4 menjadi 1-3. Pada
kondisi ini K3 akan off dan kontak bantu NC (K3) akan close dan akan
on hanya K1 dan K2. Pada kondisi ini yang terjadi adalah hubungan
motor seperti low megger atau short circuit. Apabila TOR bekerja maka
koil 95-96 akan open, hal ini diikuti dengan terputusnya arus menuju
53
control starter motor sehingga K1 off, dan pada koil 97-98 akan menutup
trip.
Pada PT Toba Pulp Lestari sistem rangkaian start delta ini khusus
autotransformer.
1) Motor harus memiliki enam koil, dalam hal ini enam terminal
rendah.
54
1. Motor terbakar
3. Terminal motor
4. Beben lebih
1. MCCB ( Moulded Case Circuit Breaker ) trip atau off secara tiba
tiba
2. Kontaktor
4. Timer
1. Motor terbakar
tidak bekerja dengan baik karena bering motor yang aus atau
tegangan tidak ada pada kontaktor 1,2 dan 3 maka dapat diindikasikan
kontaktor 1,2 dan 3 rusak. Dan bila kontaktor 1,2 dan 3 baik maka
A. Kesimpulan
dilakukan pada perusahaan atau industri secara terbimbing dan terpadu dalam
(profesi). Pada dasarnya pelaksanaan PLI yaitu pembelajaran tentang teori dan
dan berbagai macam peralatan peralatang yang di pakai di industri. Salah satu
peralatan yang digunakan dalam dunia industri adalah motor listrik, terutama
motor induksi.
Motor induksi adalah suatu mesin listrik yang merubah energi listrik
mempunyai slip antara medan stator dengan medan rotor. Motor induksi saat
dihidupkan secara langsung akan menarik arus 4 sampai 7 kali dariarus beban
penuh. Arus mula yang besar ini dapat mengakibatkan drop tegangan pada
56 56
57
nominalnya. Salah satunya dengan cara starting motor induksi 3 fasa dengan
sistem star-delta.
start pada motor. Karena jika dihubungkan delta maka arus start nya akan
sangat besar. Jika dibiarkan maka akan dapat menganggu jaringan yang lain
dan dapat merusak motor tersebut. Untuk sistem proteksi yang digunakan oleh
Overload Relay. Gangguan yang sering terjadi adalah hubung singkat, beban
B. Saran
Lestari, tbk, saya memberikan saran pada bidang Electrik antara lain :
yang melaksanakannya.
Kuswoyo, Didit Very. (2016). Sistem Proteksi Motor Induksi 3 Fasa dari
Mikrokontroller. Skripsi.
Silalahi, Aprido dkk. (2013). Analisis Simulasi Starting Motor Induksi Rotor
58
59