Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

" PROSES PRODUKSI "


Disusun untuk memenuhi tugas presentasi mata kuliah Ekonomi Mikro
Dosen Pengampu :
Dr. Supardi, SE, MM

Disusun Oleh :
1. Aditya Sendi Pratama (212010200240)
2. Aprilia Saraswati (212010200278)
3. Ismail Faisal ( 212010200302)
4. Pingkan Novita Yanda Putri ( 212010200188)
5. Reza Tri Anggara (212010200156)
6. Eka I. Ardianto (212010200276)
7. Muhammad Tri Ferdianto (212010200320)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO


FAKULTAS BISNIS HUKUM DAN ILMU SOSIAL
JURUSAN MANAJEMEN 2021
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kepada kehadirat Allah
SWT yang telah memberikan limpahan rahmat, karunia, dan hidayah-Nya kepada kita semua
sehingga sampai saat ini masih diberikan nikmat yang tidak ada habisnya.
Sholawat dan salam juga senantiasa kita hadiahkan kepada junjungan kita, baginda nabi
Muhammad SAW, yang telah menuntun kita dari jalan yang gelap, menuju jalan yang terang
benderang yakni Addinul Islam.
Dan karena karunia-Nya, kami dapat memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah
Ekonomi Mikro dengan judul “Definisi Ilmu Ekonomi"
Tak lupa, kami ucapkan terima kasih untuk bapak Dr. Supardi, SE, MM selaku dosen
pangampu mata kuliah Ekonomi Mikro, dan kepada rekan mahasiswa yang telah membantu
dalam penulisan makalah dari awal hingga selesai.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dikarenakan
terbatasnya pengethuan dan pengalaman yang kami miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan
saran maupun kritik yang dapat membangun. Dan kami berharap bahwa makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi semua orang.

Sidoarjo, 5 Desember 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang..............................................................................................................................1

1.2 Tujuan Penulisan...........................................................................................................................1

BAB II PEMABAHASAN.........................................................................................................................2

2.1 Pengertian......................................................................................................................................2

2.2 Fungsi.............................................................................................................................................3

2.3 Jenis Jenis.......................................................................................................................................3

2.4 Tahapan..........................................................................................................................................4

2.5 Karakteristik..................................................................................................................................6

BAB III PENUTUP...................................................................................................................................7

3.1 Kesimpulan....................................................................................................................................7

3.2 Saran...............................................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kata produksi merupakan kata yang cukup familiar dalam kehidupan sehari-hari. Baik dalam lingkungan
rumah, lembaga pendidikan hingga kerja. mengenai pokok bahasan produksi yang cenderung
bersinggungan dengan dunia kerja, konsumen serta pemenuhan kebutuhan. Pemahaman mengenai
pengertian, jenis serta karakteristik dari proses produksi sendiri akan memudahkan para pebisnis
khususnya dalam melakoni kinerjanya. Hal ini dikarenakan dalam berbisnis khususnya penjualan produk
maka akan identik dan dekat dengan suatu kegiatan produksi barang. Oleh sebab itu bagi para pebisnis,
pekerja atau khalayak umum agar mampu menambah khasanah pengetahuan soal produksi
Produksi adalah menciptakan, menghasilkan, dan membuat. Kegiatan produksi tidak akan dapat
dilakukan kalau tidak ada bahan yang memungkinkan dilakukannya proses produksi itu sendiri. Untuk
bisa melakukan produksi, orang memerlukan tenaga manusia, sumber-sumber alam, modal dalam segala
bentuknya, serta kecakapan. Semua unsur itu disebut faktor-faktor produksi (factors of production). Jadi,
semua unsur yang menopang usaha penciptaan nilai atau usaha memperbesar nilai barang disebut sebagai
faktor-faktor produksi. Pengertian produksi lainnya yaitu hasil akhir dari proses atau aktivitas ekonomi
dengan memanfaatkan beberapa masukan atau input. Dengan pengertian ini dapat dipahami bahwa
kegiatan produksi diartikan sebagai aktivitas dalam menghasilkan output dengan menggunakan teknik
produksi tertentu untuk mengolah atau memproses input sedemikian rupa . Elemen input dan output
merupakan elemen yang paling banyak mendapatkan perhatian dalam pembahasan teori produksi.

1.2 Tujuan Penulisan


Sebagaimana yang telah diuraikan dalam Latar Belakang dan Rumusan
Masalah diatas, maka tujuan penulisan makalah ini yaitu :
1. Memahami proses Produksi
2. Memahami jenis dan tahapan produksi

1
BAB II

PEMABAHASAN

2.1 Pengertian Produksi

Produksi adalah suatu proses dimana barang dan jasa yang disebut input diubah
menjadi barang-barang dan jasa-jasa yang disebut output. Proses perubahan bentuk
faktor-faktor produksi tersebut disebut dengan proses produksi.1 Produksi pada
dasarnya merupakan proses penciptaan atau penambahan faedah bentuk, waktu dan
tempat atas faktor-faktor produksi sehingga dapat lebih bermanfaat bagi pemenuhan
kebutuhan manusia. Proses perubahan bentuk faktor-faktor produksi tersebut disebut
proses produksi. Selain itu produksi dapat ditinjau dari dua pengertian, yaitu
pengertian secara teknis dan pengertian secara ekonomis. Ditinjau dari pengertian
secara teknis, produksi merupakan proses pendayagunaan sumber-sumber yang telah
tersedia guna memperoleh hasil yang lebih dari segala pengorbanan yang telah
diberikan. Sedangkan bila ditinjau dari pengertian secara ekonomis, produksi
merupakan suatu proses pendayagunaan segala sumber yang tersedia untuk
memperoleh hasil yang terjamin kualitas maupun kuantitasnya, terkelola dengan baik
sehingga merupakan komoditi yang dapat diperdagangkan. Adanya hubungan antara
faktor-faktor produksi yang digunakan dengan output yang dihasilkan dinyatakan
dalam suatu fungsi produksi.

Produksi adalah menciptakan, menghasilkan, dan membuat. Kegiatan produksi


tidak akan dapat dilakukan kalau tidak ada bahan yang memungkinkan dilakukannya
proses produksi itu sendiri. Untuk bisa melakukan produksi, orang memerlukan
tenaga manusia, sumber-sumber alam, modal dalam segala bentuknya, serta
kecakapan. Semua unsur itu disebut faktor-faktor produksi (factors of production).
Jadi, semua unsur yang menopang usaha penciptaan nilai atau usaha memperbesar
nilai barang disebut sebagai faktor-faktor produksi. Pengertian produksi lainnya yaitu
hasil akhir dari proses atau aktivitas ekonomi dengan memanfaatkan beberapa
masukan atau input.

Dengan pengertian ini dapat dipahami bahwa kegiatan produksi diartikan sebagai
aktivitas dalam menghasilkan output dengan menggunakan teknik produksi tertentu
untuk mengolah atau memproses input sedemikian rupa.3 Keseluruhan unsur-unsur
dalam elemen input tadi selanjutnya dengan menggunakan teknik-teknik atau cara-
cara tertentu, diolah atau diproses sedemikian rupa untuk menghasilkan sejumlah
output tertentu. Teori produksi akan membahas bagaimana penggunaan input untuk
menghasilkan sejumlah output tertentu. Hubungan antara input dan output seperti
yang diterangkan pada teori produksi akan dibahas lebih lanjut dengan menggunakan

2
fungsi produksi. Dalam hal ini, akan diketahui bagaimana penambahan input
sejumlah tertentu secara proporsional akan dapat dihasilkan sejumlah output tertentu.
Teori produksi dapat diterapkan pengertiannya untuk menerangkan sistem produksi
yang terdapat pada sektor pertanian. Dalam sistem produksi yang berbasis pada
pertanian berlaku pengertian input atau output dan hubungan di antara keduanya
sesuai dengan pengertian dan konsep teori produksi.

2.2 Fungsi Produksi

Fungsi produksi adalah suatu persamaan yang menunjukkan jumlah maksimum output yang
dihasilkan dengan kombinasi input tertentu. Fungsi produksi menunjukkan sifat hubungan di antara
faktor-faktor produksi dan tingkat produksi yang dihasilkan. Faktor-faktor produksi dikenal pula dengan
istilah input dan jumlah produksi selalu juga disebut sebagai output. Periode produksi dibagi menjadi dua
bagian, yaitu fungsi produksi jangka pendek (short run) dan fungsi produksi jangka panjang (long run).
Fungsi produksi jangka pendek adalah periode waktu dimana paling tidak hanya ada satu input yang tetap
dan kuantitasnya tidak dapat diubah-ubah. Bila produsen ingin menambah produksinya dalam jangka
pendek, maka hal ini hanya dapat dilakukan dengan jalan menambah jam kerja dan dengan tingkat skala
perusahaan yang ada. Sedangkan yang dimaksud dengan fungsi produksi jangka panjang adalah suatu
periode waktu yang cukup panjang, dimana semua input dan teknologi berubah, tidak ada input tetap
dalam jangka panjang. Pembagian fungsi produksi ini tidak didasarkan pada lama waktu yang dipakai
dalam suatu proses produksi, akan tetapi dilihat dari macam input yang digunakan.

Dalam aktivitas produksinya produsen (perusahaan) mengubah berbagai faktor produksi menjadi
barang dan jasa. Berdasarkan hubungannya dengan tingkat produksi, faktor produksi dibedakan menjadi
faktor produksi tetap (fixed input) dan faktor produksi variabel (variable input). Faktor produksi tetap
adalah faktor produksi yang jumlah penggunaannya tidak tergantung pada jumlah produksi, seperti
mesin-mesin pabrik. Ada atau tidak adanya kegiatan produksi, faktor produksi itu harus tetap tersedia.
Sedangkan faktor produksi variabel adalah faktor produksi yang penggunaannya tergantung pada tingkat
produksinya, seperti buruh harian lepas. Makin besar tingkat produksi, makin banyak faktor produksi
variabel yang digunakan.6 Untuk memilih kombinasi faktor produksi yang memerlukan ongkos terkecil,
diperlukan pengetahuan akan kemungkinan saling mengganti diantara faktor-faktor produksi yang
digunakan dan juga harga relatif dari input-input tersebut. Bagi produsen individual, dianggap harga
faktor produksi dipasar adalah tertentu karena harga tersebut ditentukan oleh seluruh kekuatan permintaan
dan penawaran yang ada di pasar. Untuk mendapatkan suatu keterangan diperlukan suatu siasat, yaitu
dengan membuat suatu bidang produksi (production surface).

2.3 Jenis – Jenis Kegiatan Produksi


1. Jenis Produksi Berjangka Pendek
Untuk jenis kegiatan kerja produksi yang pertama adalah berjenis produksi jangka pendek. Dimana untuk
jenis ini sendiri memang kegiatan produksinya bisa dengan cepat menghasilkan sebuah barang secara
instan untuk kemudian dinikmati konsumen.  Produk-produk jenis produksi ini sendiri lebih mudah
ditemukan di berbagai lini kehidupan dan sifatnya pun menjadi yang paling dasar. Contoh dari jenis
produksi ini adalah proses pembuatan barang dagang seperti makanan cepat saji, roti bakar, cakwe dan
lain sebagainya. Dimana konsumen bisa cepat mendapatkan barang dengan waktu singkat dan hitungan
menit setiap produksinya. Untuk jenis ini sendiri pergerakan produksinya juga terhitung cepat dan
menarik konsumen dari berbagai kalangan.

3
2. Produksi Untuk Jangka Panjang
Kemudian untuk jenis produksi selain jangka pendek ada jenis dari produksi jangka panjang. Dimana
maksud dari produksi ini adalah waktu kegiatan atau produksi dari suatu barang atau jasanya memakan
waktu yang relatif lama. Contohnya seperti budidaya ikan nila, budidaya kopi, pembuatan bangunan atau
gedung perusahaan dan lain sebagainya.

3. Jenis Produksi Terus Menerus atau Berkelanjutan


Adapun jenis lainnya dari sebuah produksi adalah jenis terus menerus atau berkelanjutan yang masa
kerjanya memang membutuhkan waktu berkelanjutan. Dimana proses ini sendiri mengubah suatu bahan
baku dengan menggabungkannya dengan barang atau memanfaatkan alat bantu lainnya. Contoh nyatanya
ada pada produksi gula, produksi kertas, produksi karet, plastik dan lain sebagainya.

4. Produksi Berselingan
Selain produksi jangka pendek, panjang juga berkelanjutan maka ada juga yang namanya produksi
berselingan. Dimana untuk jenis produksi ini sendiri metodenya adalah menggabungkan beberapa bahan
baku jadi menjadi bentuk baru. Misalnya adalah produksi sepeda motor, alat elektronik, mobil dan lain
sebagainya.

2.4 Tahapan dalam Proses Produksi

1. Konsep Produk
Untuk memulai menyempurnakan ide dasar . Pikirkan tentang apa yang akan inginkan diproduksi , apa
kegunaannya, dan siapa yang akan menggunakannya. Buat sketsa dan catatan konsep awal Anda untuk
memudahkan proses produksi secara menyeluruh.

2. Penelitian
Ada dua hal penting yang perlu diteliti pada tahap ini: pertama, permintaan. Jika produk itu memecahkan
masalah, apakah banyak orang yang mencari solusi untuk masalah itu? celah yang akan ingin diisi?

Kedua, apakah sudah ada produk yang serupa dengan produk yang akan di produksi ? Jika demikian,
bukan berarti ide tersebut tidak akan sukses, tetapi bagaimana caranya membuat produk yang lebih baik
dari yang sudah tersedia saat ini.

3. Pengembangan Desain Produk


Pada tahap ini, mulailah mengembangkan desain produk . Ada beberapa hal yang harus Anda
pertimbangkan di sini:

 Pahami dengan pasti fungsi produk


 Pikirkan tentang seberapa kuat dan tahan lama produk nantinya
 Seberapa andal produk tersebut?
 Berapa biaya produksi, dan apakah ini memberikan ruang untuk mendapatkan keuntungan tanpa
harga yang akan membuat pembeli marah?

4
 Pikirkan tentang kerumitan pembuatan, dengan mempertimbangkan berapa banyak bagian yang
dibuat untuk setiap unit
 Apakah produk tersebut sekali pakai atau tahan lama?
 Bahan apa yang dibutuhkan untuk produksi?
4. Penelitian dan pengembangan desain akhir
Edit desain Anda seperlunya. Sertakan dimensi dan bahan, kembangkan desain dengan standar tinggi dan
sertakan semua detail penting. Jika produk Anda terdiri dari beberapa bagian, usahakan
meminimalkannya untuk menekan biaya produksi dan mempercepat perakitan.

5. CAD
CAD adalah kependekan dari Computer-aided design atau desain dengan bantuan komputer. Proses ini
menggunakan perangkat lunak rendering 3D untuk menghasilkan model komputer dari desain akhir . Ini
dapat membantu mengungkap potensi masalah yang tidak terlihat dari desain produk itu sendiri.
Manfaatkan kesempatan ini untuk kembali ke tahap desain akhir dan tangani masalah apa pun sekarang.

6. CAM
CAM adalah singkatan dari Computer-aided manufacturing atau manufaktur berbantuan komputer. bisa
melihat prototipe fisik produk , diproduksi oleh sistem yang dipandu komputer.

7. Pengujian Prototipe
Pastikan pengujian menyeluruh dan kritis. Jangan takut untuk jujur pada diri sendiri tentang masalah atau
kekurangan apa pun pada desain , karena ini nantinya dapat membantu produk akhir menjadi yang
terbaik. Jika perlu, kembali ke langkah 3 dan atasi kekurangannya.

8.  Manufaktur
Jika berhasil melalui pengujian prototipe tanpa mendapat masalah apa pun yang perlu diselesaikan,
sekarang saatnya membuat produk . Mungkin ada beberapa keputusan lebih lanjut yang harus dibuat di
sini, seperti bahan, nomor batch, dan pabrikan itu sendiri. Pikirkan tentang apa yang membuat biaya tetap
rendah dengan tetap menjaga kualitas yang di inginkan, sehingga dapat memaksimalkan keuntungan.

9. Perakitan
Pilihan penting untuk dibuat pada tahap ini mungkin melibatkan bahan lebih lanjut, seperti lem. Ingatlah
biaya, tetapi ingat bahwa menggunakan bahan yang tidak efektif dapat berdampak negatif pada penjualan
pada akhirnya. Jangan biarkan kualitas produk yang dihasilan jelek dengan menggunakan bahan yang
buruk.

10. Umpan Balik dan Pengujian


Sekarang produk telah diproduksi dan dirakit, lakukan mengujinya dengan ketat. Ada banyak cara untuk
melakukan ini, mulai dari menyusun kelompok fokus hingga bertanya kepada keluarga dan teman, tetapi
pastikan mencatat umpan balik dan memberikan kritik yang bebas dan jujur. Mengizinkan pengembangan
lebih lanjut untuk terus meningkatkan produk . itu adalah langkah yang masuk akal.

5
11. Pengembangan Produk
Pertimbangkan untuk kembali ke pengembangan produk jika perlu melakukan perbaikan penting atau
mengatasi masalah yang tidak terduga, meskipun perusahaan manufaktur seharusnya telah menunjukkan
masalah serius sebelumnya. Jangan ragu untuk meluangkan waktu untuk menyempurnakan produk .

12. Produk Akhir


Saat ini telah berhasil membawa produk dari konsep menjadi produk akhir yang sempurna, sekarang
saatnya untuk mengalihkan perhatian ke pemasaran, dan sisi praktis untuk menyampaikannya ke tangan
pelanggan.

Semakin banyak menjual, semakin banyak yang mampu memasukkan ke dalam produksi batch yang
lebih besar, yang berarti keuntungan yang lebih besar di waktu mendatang

2.5 Karakteristik yang Nampak Dari Proses Produksi


1. Karakteristik Berdasarkan Proses
Untuk karakteristik yang bisa di terlihat dari kegiatan produksi yang pertama adalah nampak berdasarkan
proses kerjanya. Dimana prosesnya sendiri ada yang bersifat sebagai bentuk produksi langsung dan juga
produksi tidak langsung. Untuk proses produksi yang bersifat langsung cakupannya meliputi pemenuhan
kebutuhan primer dan sekunder manusia.

Dimana proses produksinya ini sendiri bertujuan secara nyata memberikan energi berkelanjutan bagi
kebutuhan hidup manusia. Contoh nyatanya adalah sebuah produksi bahan baku makanan seperti beras,
ubi, sayur, ikan atau buah-buahan. 

Kemudian juga sebuah produksi penunjang kehidupan manusia seperti pembuatan perumahan, pembuatan
kendaraan bermotor, jembatan atau taman hiburan. Kemudian untuk proses produksi secara tak langsung
cakupan dan sifatnya sendiri adalah dalam bidang jasa. 

Proses ini sendiri ditandai dengan kegiatan pelayanan manusia yang bekerja untuk pemenuhan kebutuhan
manusia lainnya. Contoh nyatanya adalah adanya seorang montir, tukang bangunan, perawat, konsultan
keuangan dan lain sebagainya.

2. Karakteristik Berdasarkan Sifat Prosesnya


Adapun karakteristik lainnya yang nampak dari produksi didasarkan pada sifat prosesnya.  Prosesnya
tersebut meliputi ekstraktif, analitik, fabrikasi dan sintetik yang masing-masing memiliki pengertian dan
pemahamannya sendiri. 

Untuk sifat ekstraktif  merupakan sebuah proses yang serta merta mengambil bahan produksi dari alam.
Kemudian untuk sifat analitik sendiri memiliki maksud sebuah produksi barang yang melakukan proses
pemisahan bahan baku menjadi seperti bentuk aslinya. 

6
Kemudian untuk sifat fabrikasi adalah proses yang didasarkan pada pengubahan bahan baku menjadi
produk yang benar-benar baru dan berbeda. Sedangkan untuk sifat sintetik sendiri memiliki sifat dan
karakteristik menggabungkan beberapa bahan untuk membuat produk baru.

3. Karakteristik yang Nampak dari Jangka Waktu Produksinya


Kemudian yang terakhir ada karakteristik yang nampak dari jangka waktu produksinya seperti produksi
terus menerus dan terputus-putus. Untuk jangka waktu produksi terus menerus sendiri sifatnya
memanfaatkan berbagai hal, bahan baku, alat operasional dan kemampuan yang ada secara total. 

Dimana untuk karakteristik dari produksi terus menerus tidak memiliki batasan waktu atau musim
tertentu dan sifatnya berkelanjutan. Hal ini jelas berbeda dengan karakteristik yang nampak dari jangka
waktu produksi dari segi produksi terputus-putus.  

Dimana untuk jenis ini sendiri produksinya dipengaruhi oleh musim, waktu pesanan dan faktor lainnya.
Sehingga kegiatan kerja atau pengelolaan jasanya tidak bisa sewaktu-waktu ditemukan.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Demikian beberapa uraian pembahasan mengenai pengertian, jenis, tahapan serta
karakteristik dari apa yang disebut proses produksi. Sangat penting bagi kita untuk
mengetahui proses produksi secara mendalam, terutama bagi yang berencana
membangun usaha dan membuat produk. Kegiatan produksi diartikan sebagai aktivitas
dalam menghasilkan output dengan menggunakan teknik produksi tertentu untuk
mengolah atau memproses input sedemikian rupa. Produksi sendiri juga memiliki
berbagai fungsi. Untuk melihat contoh sistem produksi, kita bisa melihatnya di sekitar.
Kita juga menganalisis sistem produksi produk usaha yang telah kita dapatkan.

3.2 Saran
Mungkin pembahasan diatas yang sudah diwacanakan oleh kelompok ini,
meskipun kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini jauh dari kata sempurna,
minimal kita telah mengimplementasikan makalah ini dengan segenap ilmu, wawasan,
dan pengetahuan yang kami miliki. Dan ditunjang dengan beberapa sumber yang dapat
menguatkan tulisan dalam makalah ini.
Kami mengucapkan terima kasih untuk Dosen Pengampu Mata Kuliah Ekonomi
Mikro, bapak Dr. Supardi, SE, MM , dan segenap rekan mahasiswa yang tergabung
dalam kelompok penyusunan makalah ini yang dengan sigap membantu penyusunan dari
awal hingga akhir.

7
DAFTAR PUSTAKA

Boediyono. 2001. Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi No.5 Ekonomi Makro, Edisi Keempat.
BPFE. Yogyakarta
Cahyanugraha, Benny. 2008. Menganalisis pengaruh Investasi, Inflasi, Jumlah Penduduk dan
Jumlah Pasar Terhadap PDRB sektor Perdagangan Surakarta 1990-2009. Jurnal Ekonomi
Gujarati, damodar. 2000. Ekonometrika Dasar. Erlangga. Jakarta
Hasdi Aimin. 2013. Prospek Perdagangan Luar Negeri Indonesia – Amerika. Jurnal Kajian
Ekonomi
Putong, Iskandar. 2003. Pengantar Ekonomi Mikro dan Makro. Ghalia Indonesia

Anda mungkin juga menyukai