Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Tujuan
1.3 Batasan Masalah
BAB II
DASAR TEORI

Shell Mold Casting


Pertama kali ditemukan pada tahun 1940 dan tumbuh secara
signifikan karena dapat memproduksi berbagai macam cetakan yang
mendekati toleransi dimensi serta mempunyai permukaan akhir yang
bagus dengan biaya cukup rendah.

Dalam Proses Shell Mold:

 Sejumlah pola terbuat dari logam ferrous dan alumunium yang


dipanaskan pada temperatur 175o C – 370oC (350oF-700oF).

 Berupa lapisan-lapisan dengan penyekat diantaranya, seperti


silicon

 Dikelem menjadi kotak atau ruang

Kotak berisi pasir yang baik dengan 2,5%-4%


campuran antara thermosetting resin binder (seperti
Fenol Formaldehid) yang dilapisi oleh partikel-partikel
pasir.

Kotak itu berputar searah jarum jam atau campuran


pasir ditiup mengelilingi pola mengikuti lapisan pola.
Hasil rakitan ditempatkan dalam oven dalam waktu
yang cukup singkat untuk melengkapi perawatan resin.

Sebagian besar mesin oven shell-molding berupa kotak


logam dengan ruang pembakaran gas api yang diayunkan
diatas shell-mold.
Shell yang keras mengelilingi pola dan dipindahkan dari
pola menggunakan ejector pins.
Tiap-tiap shell dibuat dengan cara ini dan diikat atau
diklem secara bersamaan dalam persiapan untuk
penuangan.

 Ketebalan dari shell dapat diketahui secara pasti dengan


mengontrol waktu ketika pola tersebut bersentuhan dengan
cetakan.

 Dengan cara ini, shell dapat dibentuk dengan kekuatan dan


kekakuan yang dibutuhkan untuk menahan berat dari cairan
yang terlarut.

 Shell biasanya bersinar dan tebalnya 5-10 mm (0,2 in-0,4 in),


sehingga karakteristik panasnya dibedakan untuk cetakan yang
tipis.
Pasir shell

Mempunyai banyak permeabilitas yang lebih rendah daripada


pasir yang digunakan untuk cetakan pasir hijau. Karena sebutir pasir
mempunyai ukuran butir yang lebih kecil yang digunakan untuk
cetakan shell. Dekomposisi bahan pengikat pasir shell juga
menghasilkan volume gas yang tinggi, kecuali cetakan lubang yang
pas, penjebak udara, dan gas yang dapat menyebabkan masalah yang
serius pada cetakan shell yang terbuat dari besi yang dicor.

 Cetakan shell umumnya dituangkan secara horizontal dan


ditopang oleh pasir.
 Dinding cetakan biasanya halus, memberikan ketahanan yang
rendah untuk aliran logam terlarut dan menghasilkan cor-coran
dengan ujung yang lancip, bagian yang lebih tipis, dan
pengerjaan yang lebih kecil daripada cetakan pasir hijau yang
memungkinkan.
 Dengan sistem multipel gating, beberapa pengecoran dapat
dihasilkan dalam cetakan tunggal.
MACAM-MACAM SHELL-MOLD :

1. COMPOSITE MOLDS
Terbuat dari dua atau lebih material yang berbeda dan
digunakan dalam shell-molding dan proses pengecoran lainnya.
Composite mold juga termasuk inti untuk mengontrol laju
pembekuan pada daerah kritis dari pengecoran. Composite-molds
menambah kekuatan dari cetakan meningkatkan keakuratan
dimensi dan hasil permukaan dari pengecoran, dan mengurangi
biaya yang berlebih serta menghemat waktu.

2. SODIUM SILICATE PROCESS


Pertama kali digunakan pada tahun 1950 dan berkembang
pesat,contohnya banyak digunakan dalam berbagai macam bahan
kimia. Material cetakan dari sodium silicate process adalah
campuran antara pasir dan 1,5%-6% sodium silicate. Campuran tsb
dibuat mengelilingi pola dan dikeraskan dengan menyemprotkan
CO2. Proses ini dikenal dengan sebutan ‘’Ikatan pasir silikat’’ atau
‘’Carbon dioxyde process’’

3. RAMMED GRAPHITE MOLDING


Dalam proses ini,Rammed Graphite digunakan untuk
membuat cetakan dalam pengecoran logam reaktif seperti titanium
dan zirconium. Pasir tidak dapat digunakan karena logam ini
bereaksi hebat dengan silika. Cetakan dikemas seperti pada
cetakan pasir, udaranya kering, dibakar pada temperatur 175oC.
Prosedur pengecoran mirip dengan cetakan pasir.
Proses ini baik untuk :
 Membuat bagian bagian yang tipis
 Material dengan dimensi yang tipis
 Permukaan dengan hasil akhir yang sempurna
 Benda dengan volume besar

Tipe material yang sering menggunakan


Shell Mould Casting

☺ Besi tuang
☺ Baja karbon
☺ Baja paduan
☺ Baja stainless
☺ Alluminium alloy
☺ Copper alloy
BAB III
PROSES PEMBUATAN

Process Characteristics
Figure 1: Heated pattern placed over a dump box containing
a sand and resin mixture.

Figure 2: The box is inverted and a shell partially cures


around the pattern

Figure 3: The box is righted


Figure 4: The top is removed and the shell is further cured
and is finally stripped from the pattern
PROSES PENUANGAN LOGAM CAIR PADA
CETAKAN
BAB IV
KESIMPULAN

 Shell Mold Casting merupakan proses pembuatan suatu benda


kerja dengan menggunakan cetakan yang terbuat dari pasir.

 Proses pembuatannya :

1. Membuat pola cetakan dengan bahan pasir yang di beri resin

2. Kemudian, memutar pola cetakan tersebut, agar pasir dan resin


bercampur

 Keuntungan & Kerugian


Keuntungan :
1. Akurasi Hasil akhir lebih baik
2. Rata-rata hasil produksi tinggi
3. Lebih ekonomis dan praktis
Kerugian :
1. Hanya bisa dilakukan pada dimensi benda
yang terbatas(ukurannya kecil)

2. Untuk pengecoran dengan material berat,


harus memerlukan material pendukung.
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran

Gambar berikut merupakan macam-macam produk shell


mold casting :

Anda mungkin juga menyukai