Anda di halaman 1dari 23

Proyek Perencanaan Elemen Mesin

BAB VII
KESIMPULAN

VII.1 Kesimpulan

Dari perhitungan dan perencanaan yang telah dilakukan, diperoleh


kesimpulan sebagai berikut :
 Berdasarkan perhitungan dan penentuan elemen-elemen mesin
sebelumnya, maka GEAR BOX dapat dibuat
 Bahan baku dan material mesin yang dapat dijumpai dipasaran menjadi
pertimbangan utama dalam perencanaan ini.
 Konstruksi mesin ini sederhana sehingga baik pembuatan maupun
perawatan mudah dilakukan.
 Elemen-elemen mesin yang digunakan dan spesifikasinya adalah sbb :
1. Motor :
 Daya = 5 Hp
 Putaran = 1500 rpm
2. Roda Gigi:
a. Roda gigi 1: - jenis : Worm Gear
- sudut kontak () : 20
- diametral pitch (P) : 6
- diameter (d1) : 4 in
- lebar (b1) : 0,9 in
- lead : 3 in
- bahan : Alloy steel
BHN = 500
b. Roda gigi 2: - jenis : Pasangan Worm Gear
- sudut kontak () : 200
- diametral pitch (P) : 10
- diameter (d2) : 14.33 in

119
Proyek Perencanaan Elemen Mesin

- lebar (b2) : 0,9 in


- bahan : Bronze
BHN = 500
c. Roda gigi 3: - jenis : Spur
- sudut kontak () : 20o
- diametral pitch (P) : 10
- diameter (d3) : 10 in
- lebar (b3) : 0,9 in
- bahan : SAE 1050 OQT

d. Roda gigi 4: - jenis : Spur


- sudut kontak () : 20o
- sudut Helix : 30o
- diametral pitch (P) : 10
- diameter (dIV) : 10 in
- lebar (bIV) : 0,9 in
- bahan : SAE 1050 OQT

e. Roda gigi 5: - jenis : Spur


- sudut kontak () : 20o
- diametral pitch (P) : 10
- diameter (dV) : 20 in
- lebar (bV) : 0,9 in
- bahan : SAE 1050 OQT

f. Roda gigi 6: - jenis : Bevel


- sudut kontak () : 20o
- sudut  : 21.80o
- diametral pitch (P) : 10
- diameter (d) : 20 in

120
Proyek Perencanaan Elemen Mesin

- lebar (b1) : 4.48 in


- bahan : Cast iron
BHN = 205

g. Roda gigi 7: - jenis : Bevel


- sudut kontak () : 20o
- sudut  : 21.80o
- diametral pitch (P) : 10
- diameter (d) : 25 in
- lebar (b1) : 4.48 in
- bahan : Cast iron
BHN = 205

3.Poros :
a. Poros I : - diameter (dI) : 0.70 in
- panjang (L) : 2.0 in
- bahan : AISI 1020 HR
Su = 57000 psi
Sy = 52000 psi

b. Poros II : - diameter (dII) : 1.29 in


- panjang (L) : 4.5 in
- bahan : AISI 1020 HR
Su = 57000 psi
Sy = 52000 psi
BHN = 200
c. Poros III: - diameter (dIII) : 1,18 in
- panjang (L) : 3 in
- bahan : AISI 1010

121
Proyek Perencanaan Elemen Mesin

Su = 78000 psi
Sy = 68000 psi
BHN = 200
d. Poros IV : - diameter (dIV) : 2.18 in
- panjang (L) : 3 in
- bahan : AISI 1020 HR
Su = 57000 psi
Sy = 52000 psi
BHN = 200
e. Poros V : - diameter (dV) : 1,97 in
- panjang (L) : 6 in
- bahan : AISI 1010 A
Su = 78000 psi
Sy = 68000 psi
BHN = 200

4. Pasak:
a. Pasak pada Poros I : - jenis : Flat Square Key
- lebar (W) : 0,125 in
- tinggi (H) : 0,125 in
- panjang (L) : 2 in
- bahan : AISI 1020 CD
Su = 65000 psi
Sy = 43000 psi
BHN = 143

b. Spline pada poros II : - jenis : Flat Square Key


- lebar (W) : 0,25 in
- tinggi (H) : 0,25 in
- panjang (L) : 1 in

122
Proyek Perencanaan Elemen Mesin

- bahan : AISI 4340


Su = 185000
Sy = 126000
BHN= 363

c. Pasak pada Poros III : - jenis : Flat Square Key


- lebar (W) : 0,25 in
- tinggi (H) : 0,25 in
- panjang (L) : 2 in
- bahan : AISI 1020 CD
Su = 78000 psi
Sy = 66000 psi

d. Pasak pada Poros IV : - jenis : Flat Square Key


- lebar (W) : 0,5 in
- tinggi (H) : 0,5 in
- panjang (L) :4 in
- bahan : AISI 1020 CD
Su = 65000 psi
Sy = 43000 psi

e. Pasak pada Poros V : - jenis : Flat Square Key


- lebar (W) : 0,25 in
- tinggi (H) : 0,25 in
- panjang (L) : 2 in
- bahan : AISI 4340 CD
Su = 110000 psi
Sy = 99000 psi
BHN = 223

123
Proyek Perencanaan Elemen Mesin

5. Bantalan:
a. Bantalan A
Digunakan bantalan dengan jenis Single Row Deep-Groove
Ball Bearing” SKF 6302-2RSH :
d = 0.70 in
D = 2.55 in
B = 17 mm
C = 3900 lb
Co = 2650 lb

b. Bantalan B:
Digunakan bantalan dengan jenis Single Row Deep-Groove
Ball Bearing” SKF 62302-2RSI dengan dimensi sebagai berikut:
d = 0.70 in
D = 2.55 in
B = 17 mm
C = 3900 lb
Co = 2650 lb

c. Bantalan C:
Digunakan bantalan dengan jenis ”Single Row Deep-Groove
Ball Bearing ” SKF 6204” dengan dimensi sebagai berikut:
d = 1.29 in
D = 62 mm
B = 16 mm
C = 3350 lb
Co = 2240 lb

124
Proyek Perencanaan Elemen Mesin

d. Bantalan D:
Digunakan bantalan dengan jenis Single Row Deep-Groove
Ball Bearing” SKF 61804-2RZ dengan dimensi sebagai berikut:
d = 1.29 in
D = 55 mm
B = 13 mm
C = 2280 lb
Co = 1530 lb

e. Bantalan E
Digunakan bantalan dengan jenis ”Single row Deep Groove
Ball Bearing” SKF 6004-2Z
d = 1.18 in
D = 55 mm
B = 13 mm
C = 2280 lb
Co = 1530 lb

f. Bantalan F:
Digunakan bantalan dengan jenis Single Row Deep-Groove
Ball Bearing” SKF 6004-2Z dengan dimensi sebagai berikut:
d = 1.18 in
D = 55 mm
B = 13 mm
C = 2280 lb
Co = 1530 lb

125
Proyek Perencanaan Elemen Mesin

g. Bantalan G:
Digunakan bantalan dengan jenis ”Single Row
Deep-Groove Ball Bearing ” SKF 62/22” dengan dimensi sebagai
berikut:
d = 2.18 in
D = 100 mm
B = 21 mm
C = 7500 lb
Co = 5600 lb

h. Bantalan H:
Digunakan bantalan dengan jenis ”Single Row
Tapper Roller Bearing ” SKF 62/22” dengan dimensi sebagai
berikut:
d = 2.18 in
D = 100 mm
B = 21 mm
C = 7500 lb
Co = 5600 lb

i. Bantalan I:
Digunakan bantalan dengan jenis ”Single Row
Tapper Roller Bearing ” SKF 62/22” dengan dimensi sebagai
berikut:
d = 1.97 in
D = 100 mm
B = 21 mm
C = 7500 lb
Co = 5600 lb

126
Proyek Perencanaan Elemen Mesin

j. Bantalan J:
Digunakan bantalan dengan jenis ”Single Row Deep
Groove Ball Bearing ” SKF 62/22” dengan dimensi sebagai berikut:
d = 1.97 in
D = 100 mm
B = 21 mm
C = 7500 lb
Co = 5600 lb

VII.2 Saran
Penulisan Laporan Perencanaan Elemen Mesin ini masih jauh dari
kesempurnaan perancangan mesin, untuk itu masih banyak diperlukan
penyempurnaan dalam hal perhitungan dan batasan-batasan masalah yang ada .

127
Proyek Perencanaan Elemen Mesin

DAFTAR PUSTAKA

1) Deutschman, Aaron. Machine Design Theory and Practice, Macmillan


Publishing Co, New York, 1975.
2) Triwinarno, Yunarko. Elemen Mesin II, Jurusan Teknik Mesin ITS,
Surabaya, 1995.
3) Berata, Wayan. Diktat Elemen Mesin, Jurusan Teknik Mesin ITS, Surabaya,
1986
4) Sato, G Takeshi. N Sugiarto. Menggambar Mesin Menurut Standart ISO,
Pradya Paramita, Jakarta, 1981.
5) SKF, SKF bearing Catalog, SKF Publisher for Industri, 1985.

128
Proyek Perencanaan Elemen Mesin

LAMPIRAN

129
Proyek Perencanaan Elemen Mesin

130
Proyek Perencanaan Elemen Mesin

131
Proyek Perencanaan Elemen Mesin

132
Proyek Perencanaan Elemen Mesin

133
Proyek Perencanaan Elemen Mesin

134
Proyek Perencanaan Elemen Mesin

135
Proyek Perencanaan Elemen Mesin

136
Proyek Perencanaan Elemen Mesin

137
Proyek Perencanaan Elemen Mesin

138
Proyek Perencanaan Elemen Mesin

139
Proyek Perencanaan Elemen Mesin

140
Proyek Perencanaan Elemen Mesin

141

Anda mungkin juga menyukai