Lwl : 108,16 m
B : 18,6 m
H : 9,60 m
T : 7,01 m
Cb : 0,80
Vs : 13,80 knot
Type Pelumasan : Pelumasan Air
1.2. Definisi
Laporan tugas gambar stern tube merupakan tugas gambar yang berisikan
perencanaan konstruksinya, type jenis pelumasan dan bagian-bagian yang terdapat
dalam stern tube. Tujuan dari penggambaran Stern tube adalah untuk mengetahui
penggambaran secara global tentang konstruksi dari stren tube dan bagian-bagian yang
terdapat dalam stern tube tersebut , serta sebagai pedoman pada saat reparasi.
A. JENIS PELUMASAN
Menggunakan pelumasan dengan minyak.
B. PANJANG POROS
C. DIAMETER POROS
Menurut BKI 1996 vol. III sec .4.c.2 ,diameter poros tidak boleh kurang dari :
Catatan :
Perubahan diameter lebih efektif dengan ketirusan atau radius.Untuk radius pada
intermediate shaft pada forged flange paling sedikit 0,08 d dan jika pada propeller
shaft paling sedikit 0,125 d .
Ujung depan lubang pasak harus berbentuk sendok dan sudut-sudutnya tidak boleh
tajam.
Lubang pengikatan antara pusat propeller dengan pusat propeller shaft terletak
dibagian tengah antar pasak.
Ketirusan shaft propeller 1 : 10 s/d 1 : 15
Ketirusan shaft pada umumnya 1 : 10 s/d 1 : 20
Diameter luar dari ulir untuk mur panahan propeller tidak boleh lebih kecil dari 60
% diameter propeller.
D. SHAFT LINER
Menurut BKI Vol III sec. 4.D.3.2.3 Tebal Minimum Shaft Liners :
s = ( 0,03 x d ) + 7,5
= ( 0,03 x 405 ) + 7,5
= 19,65 mm ~ 20 mm
a. Bahan liner yang digunakan adalah babit dengan celah 0,35 mm
b. Panjang liner belakang
= 4 x Dp
= 4 x 405
= 1620 mm
Diameter Baut
Menurut BKI Vol III sec. 4.D.4.2 diameter baut untuk Flange Coupling
tidak boleh kurang dari :
dengan diameter pitch yang telah direncanakan dan diameter baut yang di
dapatkan dari perhitungan, maka diperoleh :
G. BEARING
Menurut BKI Vol III sec. 4.D.5.1, jarak maksimal antar bearing tidak boleh lebih dari:
Lmax = k1 x d
t = 1 6 x Dp
= 1 x 405
6
= 67,5 mm ~ 70 mm
Radius pada ujung Pasak (R) ---(IV.D.1)
R = 0,0125 x Dp
= 0,0125 x 405
= 5,0625 mm
Radius = 6 mm
Luas Bidang Geser (A)
A = 0,25 x Dp2
= 0,25 x (405)2
= 41006,25 mm2
Perhitungan kekuatan Pasak
Pd = Fc x P
Dimana Pd = Daya rencana (kW)
P = SHP (kW) = 1054,29 kW
Fc = Faktor koreksi (diambil Fc = 1)
Pd = 1 x 1054,29 kW
= 1054,29 kW
I. MENENTUKAN BANTALAN
BKI 96 Volume III. Sect A. D 5
a. Bahan bantalan yang digunakan adalah bronze
b. Panjang bantalan belakang (After Bearing ) = 4 x Dp
= 4 x 405 mm
= 1620 mm
c. Panjang bantalan depan(Forward Bearing) = 2 x Dp
= 2 x 405 = 810 mm
d. Tebal bantalan minimum (t)
t = ( Dp / 32) + ( 25 x 4/8 )
= ( 405 / 32 ) + ( 25 x 4/8 )
= 33,33 mm
direncanakan 35 mm
e. Jarak maksimum yang diijinkan antara bantalan