Anda di halaman 1dari 5

BAB IV

PERHITUNGAN DAN PEMRIKSAAN

Poros merupakan salah satu bagian terpenting dari setiap


mesin.Mesin menggunakan poros sebagai penerus tenaga
dan putaran.
 Perhitungan poros ;
Daya ( P ) : 89 Ps
Putaran ( n ) : 5665 Rpm
Untuk mencari daya yang di transmisikan ( pd )dignakan
rumus berikut :
Pd = fc x P
Dimana :
Pd = daya yang di transmisikan
Fc = faktor koreksi
P = daya nominal keluaran mesin
Jika daya masih dalam satuan daya kuda (Ps), maka
harus dikalikan dengan 0,735.
Supaya diperoleh daya dalam satuan Kw.
Jadi, P = 89 Ps x 0,735 P = 65,415 Kw
fc yang dipilih adalah 1,2 untuk daya normal.
maka, Pd = fc x P
Pd = 1,2 x 65,415 Kw
Pd = 78,498 Kw
Bila suatu poros berputar maka poros tersebut akan
mengalami momen puntir.

Momen puntir (T) = 9,74 x (kgmm )


78,498
T = 9,74 x 105 x
5665
T = 9,74 x10 x 0,01385
5

T = 0,134899 x 100.000
T = 13489,9 Kgmm
Jika bahan poros yang dipakai adalah batang baja JIS
G4501 dengan lambang S55C, maka kekuatan tariknya
σ b = 66 kg/mm2. Ini diperoleh dari literatur 5, halaman
3.
Tegangan geser yang diijinkan (σ a ) dalam satuan
(kg/mm2) adalah
σ y- σ 𝐛
Ʈg =
Dimana :
Sf1 = Faktor keamanan untuk pengaruh massa dari
bahan S-C dengan harga = 6,0
Sf2 = Faktor keamanan kedua akibat pengaruh
konsentrasi tegangan cukup besar dengan harga (1,3 -
3,0) diambil 2,2

66
Ʈg = kg/mm2
6,0 X 2,2
66
=
13,2
=5
Diameter poros
1⁄3

Ds=

Dimana : Kt = Faktor koreksi untuk puntiran


- (1,0 – 1,5) jika beban dikenakan secara halus
- (1,5 – 3,0) jika beban dikenakan dengan kejutan

Cb = Faktor koreksi untuk lenturan (1,2 – 2,3)


Maka dipilih : Kt = 2,2
Cb = 1,2

5,1
Sehingga, ds = ( x kt x cb x t) 1/3
Tg
5,1
=( x 2,2 x 2,2 x 13489,9 )1/3
5
332984,691
=( )1/3
5
= ( 66596,938)
= 40,521
= 40 mm
Jika diameter poros adalah 29 mm, maka diameter poros
yang diameter poros yang dipilih adalah 40 mm.
Untuk menghitung tegangan geser (Ʈ) yang terjadipada
poros digunakan rumus :
5,1 x T
σg = ( )
ds 3
= ( 5,1 x 13489,9 )
403
= ( 68798,49)
64000

= 1,07497640625 kgm2

Volume poros :

GAMBAR 4.1 POROS


Untuk menentukan volume keseluruhan poros maka kita
harus memisalkan nama bagian - bagian poros yang
akan dihitung volumenya seperti pada gambar diatas.

VA = A . L dimana : A= luas
penampang melintang
= π/4 . D2 . L L = panjang
D = diameter
= 4082 mm3

VB = ( A . L) . n dimana : n =
jumlahseplain
= ((w.h) . L) . n w = lebar
seplain
= ((3,5 mm . 3,5 mm) . 40 mm) . 16 h
= tinggi seplain
= 7840 mm3
VC = A . L
= π/4 . D2 . L

= 148365 mm3

VD = A . L
= π/4 . D2 . L

(30 mm)
3
= 27223,8 mm

VE ; dengan menganggap bahwa tinggi seplain pada


bagian E adalah 4 mm maka

Diameter rata – ratanya adalah = 56 mm,


sehingga:
VE = A . L
= π/4 . D2 . L

= 49235,2 mm3
Maka volume poros keseluruhan adalah :
VTotal = VA + VB + VC + VD + VE
= 4082 mm 3 + 7840 mm3 + 48365 mm3 +
27223,8 mm + 49235,2 mm3
3

= 136746 mm3
= 0,000137 m3

Massa poros
M= ρxv ; dimana ρ dari baja adalah 7770
kg/mm 3

= 7770 kg/m3 x 0,000137 m3


= 1,0645 kg
Pemeriksaan keamanan tegangan geser pada poros
Syarat aman Ʈg > Ʈ
Dari perhitungan sebelumnya diperoleh harga Ʈg = 5,5
kg/mm2
dan harga Ʈ = 1,65 kg/mm2
sehingga : 5,5 kg/mm2 > 1,65 kg/mm2

Maka poros dapat dinyatakan aman.

Anda mungkin juga menyukai