NAMA :TAHMANG
NPM :17052040
Dari penjelasan dan definisi para ahli yang telah disebutkan di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah salah satu hal
penting yang harus diterapkan oleh semua perusahaan. Hal ini juga sejalan dengan
amanat Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003 pasal 87.
Implementasi K3 di area kerja ditujukan untuk melindungi rekan kerja, keluarga pekerja,
konsumen, dan orang lain yang juga mungkin terpengaruh kondisi lingkungan kerja.
Fungsi K3 cukup penting bagi moral, legalitas, dan finansial. Semua perusahaan yang
menjadi area kerja untuk sekelompok orang memiliki kewajiban untuk memastikan
bahwa pekerja dan orang lain yang terlibat tetap berada dalam kondisi aman sepanjang
waktu.
Tujuan K3
Menurut Undang Undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, tujuan dari
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah untuk mencegah kecelakaan dan
penyakit akibat kerja.
Selain itu, K3 juga berfungsi untuk melindungi semua sumber produksi sehingga dapat
digunakan secara efektif.
Sebagai alat untuk mengidentifikasi dan melakukan penilaian terhadap resiko dari
bahaya keselamatan di tempat kerja
Sebagai alat untuk memberikan saran terhadap perencanaan dan pengorganisasian
dalam praktik kerja, termasuk juga desain area kerja
Sebagai alat dalam memberikan informasi, pelatihan, dan edukasi terkait kesehatan
kerja dan Alat Pelindung Kerja (APD)
Dan sebagai alat dalam mengelola Pertolongan Pertama Pada Kecelakaaan serta
tindakan darurat lainnya.
Setiap tenaga kerja memiliki hak untuk mendapatkan perlindungan untuk kesehatan
dan keselamatan demi kesejahteraan hidup
Setiap orang yang berada di lingkungan kerja harus dijamin aman
Semua sumber produksi harus digunakan secara efisien dan aman
Merupakan tindakan antisipatif dan preventif dari perusahaan dalam upaya
mengurangi risiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja
Maka, dalam hal ini program Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) memiliki
suatu peranan penting dalam kemajuan sebuah perusahaan dan meningkatkan
keterampilan para pekerjanya untuk lebih profesional.
2. Wajib.
e. dilakukan ...
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA - 4 - e. dilakukan usaha pertambangan dan
pengolahan : emas, perak, logam atau bijih logam lainnya, batu-batuan, gas, minyak
atau mineral lainnya, baik di permukaan atau di dalam bumi, maupun di dasar
perairan; dilakukan pengangkutan barang, binatang atau manusia, baik di daratan,
melalui terowongan, di permukaan air, dalam air maupun di udara; g. dikerjakan
bongkar-muat barang muatan di kapal, perahu, dermaga, dok, stasiun atau gudang;
h. dilakukan penyelaman, pengambilan benda dan pekerjaan lain di dalam air; i.
dilakukan pekerjaan dalam ketinggian di atas permukaan tanah atau perairan; j.
dilakukan pekerjaan di bawah tekanan udara atau suhu yang tinggi atau rendah; k.
dilakukan pekerjaan yang mengandung bahaya tertimbun tanah, kejatuhan, terkena
pelantingan benda, terjatuh atau terperosok, hanyut atau terpelanting; l. dilakukan
pekerjaan dalam tangki, sumur atau lobang; m. terdapat atau menyebar suhu,
kelembaban, debu, kotoran, api, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau
radiasi, suara atau getaran; n. dilakukan pembuangan atau pemusnahan sampah
atau limbah; o. dilakukan pemancaran, penyiaran atau penerimaan radio, radar,
televisi atau telepon; p. dilakukan pendidikan, pembinaan, percobaan, penyelidikan
atau riset (penelitian) yang menggunakan alat teknis; q. dibangkitkan, dirubah,
dikumpulkan, disimpan, dibagi-bagikan atau disalurkan listrik, gas, minyak atau air; r.
diputar film, dipertunjukkan sandiwara atau diselenggarakan rekreasi lainnya yang
memakai peralatan, instalasi listrik atau mekanik
o. mengamankan ...
4. Tindakan untuk meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja ditempat kerja tidak
harus mahal. Namun, seperti perbaikan dalam operasional atau penjualan, hal itu
perlu dilakukan sebagai komitmen jangka panjang oleh para pekerja, manajer dan
perwakilan mereka. Hal ini tidak bisa hanya ditangani dalam seminggu sebelum
inspeksi pabrik atau kunjungan oleh Pengawasan Ketenagakerjaan. Juga tidak bisa
diabaikan begitu saja karena resesi. Pencegahan gangguan kesehatan kerja yang
terkait cedera, sakit dan kematian adalah bagian kontinuitas dari hari-hari kegiatan
usaha. Selain membutuhkan perhatian yang terus menerus, tindakan efektif pada
keselamatan dan kesehatan kerja menuntut komitmen bersama dari pekerja dan
pengusaha. Pekerja dan pengusaha harus siap untuk menghormati prinsip-prinsip
keselamatan dan kesehatan kerja yang diakui dengan baik. Mereka juga harus
menjaga, mengikuti dan terus mengevaluasi kebijakan dan praktek-praktek yang
ditetapkan. Tingkat komitmen hanya dapat dibangun jika pekerja, supervisor dan
manajer bekerja sama untuk menciptakan suatu sistem keselamatan dan kesehatan
kerja yang mereka mengerti dan percaya. Meninjau kembali Modul 1, Kerjasama di
Tempat Kerja - Dasar keberhasilan bisnis, untuk memperbaharui pengetahuan
tentang kerjasama yang baik antara pengusaha/pengurus dan pekerja untuk
meningkatkan produktivitas dan layanan. Modul ini akan memberikan pengetahuan
dan pemahaman yang dibutuhkan untuk membuat dan mendapatkan manfaat dari
sistem keselamatan dan kesehatan kerja yang disesuaikan dengan tujuan
perusahaan. Modul ini dibagi menjadi lima bab: Bab 1: Mendefinisikan Potensi
Bahaya dan Risiko Di Tempat Kerja; Bab 2: Sistim Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja; Bab 3: Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja; Bab 4:
Pelaksanaan Kebijakan K3; Bab 5: Mengukur Pencapaian Penerapan SMK3