Anda di halaman 1dari 16

BAB II

PERHITUNGAN

2.1 Soal
Perencanaan sistem transmisi V-belt dengan daya 3 KW, n1 1290 rpm, n2

760 rpm dengan C = 600 mm.

2.2 Penyelesaian
1. Menentukan daya yang ditransmisikan (P), Putaran poros (n1),

Perbandingan putaran (i), Jarak sumbu poros (C)

P = 3 (KW), n1= 1290 ( rpm ),i = n1/n2= 1290/760 = 1,7

C = 600 mm

2. Menentukan factor koreksi

Berdasarkan tabel 3.1 untuk penggerak motor 8-10 jam diperoleh

factor koreksi ƒc = 1,4, mesin penggeraknya adalah kompresor.

ƒc = 1,4

Tabel 3.1 Faktor Koreksi

10
3. Menentukan Daya Rencana

Daya rencana dapat dihitung dengan mengalikan daya yang akan

diteruskan dengan faktor koreksi.

Pd = ƒc x P

Dimana : Pd = daya rencana (KW)

P = daya yang akan ditransmisikan

Fc = faktor koreksi

Pd = ƒc x P

= 1,4 x 3 = 4,2( KW )

4. Menentukan Momen Rencana

Momen rencana didapatkan dengan menggunakan rumus berikut :

5 Pd
T =9,74 .10 .
n1
Dimana : T = momen rencana (kg.mm)

Pd = daya rencana (kW)

n1 = putaran puli penggerak (rpm)

T1 = 9,74 x 105 x ( Pd/n1 )

= 9,74 x 105 x ( 4,2/1290) = 3.171(kg. mm)

T2= 9,74 x 105 x ( Pd/n2 )

= 9,74 x 105 x ( 4,2/760)= 5.382 (kg. mm)

11
5. Bahan poros

Tabel 3.2 Baja karbon untuk kontruksi mesin dan baja batang yang difinis dingin

untuk poros

Bahan poros S 30 C, σB = 48 ( kg/mm2 )

Faktor keamanan poros (Sf1) diambil sebesar 6, sedangkan faktor

keamanan (Sf2) harganya sebesar 1,3 – 3,0. Sehingga tegangan geser yang

diizinkan sebesar :

τa = σB/( Sf1x Sf2)

= 48/( 6 x 2 )

= 4 ( kg/mm2 )

Dimana : a = tegangan geser izin (kg/mm2)

b = tegangan tarik (kg/mm2)

Kt = 2 untuk beban tumbukan

Cb= 2 untuk lenturan

12
6. Menentukan Diameter Poros

Untuk menghitung diameter poros dapat digunakan rumus sebagai berikut:

ds= ¿ . Kt . Cb . T¿1 /3
dimana :
ds = diameter poros (mm)

τa = tegangan geser izin (kg/mm2)

Kt = faktor koreksi momen puntir

Cb = faktor kelenturan

T1&T2 = momen rencana (kg.mm)

ds1 ={ ( 5,1/ τa ) x Ktx Cbx T1}1/3

= { ( 5,1/ 4 ) x 2 x 2 x 3.171 }1/3= 25 ( mm ), baik

ds2 = { ( 5,1/τa ) x Ktx Cb x T2}1/3

= { ( 5,1/ 4 ) x 2 x 2 x 5.382 }1/3 = 30 ( mm ), baik

13
7. Penampang sabuk-V : tipe A
Pemilihan penampang sabuk dapat ditentukan dengan diagram sebagai

berikut:

Gambar. 3.1 Diagram pemilihan sabuk-V

8. Menentukan Diameter Minimum Puli

Untuk menentukan diameter minimum puli dapat digunakan tabel berikut:

Tabel 3.3 Diameter minimum puli yang diizinkan dan dianjurkan (mm).

Penampang A B C D E
Diameter min. 65 115 175 300 450
yang diizinkan
Diameter min. 95 145 225 350 550
yang dianjurkan
dmin = 95 ( mm )
9. a. Menentukan diameter Lingkaran Jarak bagi Puli

dp= 95 ( mm )

Dp = dp x i = 95 x 1,7 = 161,5( mm )

14
Tabel 3.4 Ukuran puli-V

Penampang Diameter nominal


sabuk-V (diameter lingkaran 𝑎(o) W* Lo K Ko e ƒ
jarak bagi dp )
71 – 100 34 11,95
A 101 – 125 36 12,12 9,2 4,5 8,0 15,0 10,0
126 atau lebih 38 12,30
125 – 160 34 15,86
B 161 – 200 36 16,07 12,5 5,5 9,5 19,0 12,5
201 atau lebih 38 16,29
200 – 250 34 21,18
C 251 – 315 36 21,45 16,9 7,0 12,0 25,5 17,0
316 atau lebih 38 21,72
D 355 – 450 36 30,77 24,6 9,5 15,5 37,0 24,0
451 atau lebih 38 31,14
E 500 – 630 36 36,95 28,7 12,7 19,3 44,5 29,0
631 atau lebih 38 37,45

b. Menentukan Diameter Luar Puli

Dapat digunakan rumus

dk = dp + ( 2.k )

dk = 95 + (2 x 4,5) = 104 ( mm )

Dk = Dp+ (2.k)

Dk = 161,5 + (2 x 4,5) = 170,5 ( mm )

c. Menentukan Diameter Naf

5
dB= ds + 10
3 1

5/3 x 25 + 10 = 52→ dB = 60 ( mm )

5
DB= ds + 10
3 2

5/3 x 30+ 10 = 60( mm )

15
10. Kecepatan sabuk-V

Kecepatan sabuk-V dapat dicari dengan rumus

π . d p . n1
v=
60.1000

πx dp x n 1 3,14 x 95 x 1290
v=
60 x 1000
=
60 x 1000
= 6,4 (m/s)

11. 6,4 ( m/s ) < 30 ( m/s ), baik


d k+D k
12. C -
2

104+170,5
600 -
2
= 163 ( mm ) Baik

13. Pemilihan sabuk dan Kapasitas Daya Transmisi (Po)

Pemilihan sabuk yaitu menggunakan type standart atau type sempit.

Dipakai tipe standar.

Putaran Penampang-A Penampang-B


puli
Harga tambahan karena Harga tambahan karena
kecil
Merek merah Standar perbandingan putaran Merek merah Standar perbandingan putaran
67 100 67 100 1,25- 1,35- 1,52- 2,00- 118 224 118 224 1,25- 1,35- 1,52- 2,00-
mm Mm Mm mm 1,34 1,51 1,99 mm mm mm mm 1,34 1,51 1,99
(rpm)
200 0,15 0,31 0,12 0,26 0,01 0,02 0,02 0,02 0,51 0,77 0,43 0,67 0,04 0,05 0,06 0,07
400 0,26 0,55 0,21 0,48 0,04 0,04 0,04 0,04 0,90 1,38 0,74 1,18 0,09 0,10 0,12 0,13
600 0,35 0,77 0,27 0,67 0,05 0,06 0,07 0,07 1,24 1,93 1,00 1,64 0,13 0,15 0,18 0,20
800 0,44 0,98 0,33 0,84 0,07 0,08 0,09 0,10 1,56 2,43 1,25 2,07 0,18 0,20 0,23 0,26
1000 0,52 1,18 0,39 1,00 0,08 0,10 0,11 0,12 1,85 2,91 1,46 2,46 0,22 0,26 0,30 0,33
1200 0,59 1,37 0,43 1,16 0,10 0,12 0,13 0,15 2,11 3,35 1,65 2,82 0,26 0,31 0,35 0,40
1400 0,66 1,54 0,48 1,31 0,12 0,13 0,15 0,18 2,35 3,75 1,83 3,14 0,31 0,36 0,41 0,46
1600 0,72 1,71 0,51 1,43 0,13 0,15 0,18 0,20 2,67 4,12 1,98 3,42 0,35 0,41 0,47 0,53
1800 0,77 1,88 0,53 1,58 0,15 0,18 0,20 0,22 2,99 4,49 2,12 3,69 0,38 0,45 0,52 0,59
Tabel 3.5 Kapasitas dari daya yang ditransmisikan untuk satu sabuk tunggal, Po(kw)

PO= 1,16 + ( 1,31 – 1,16 ) x (90/200 ) + 0,13 + ( 0,15 - 0,13 ) x (90/200)

= 1,4 ( kW )

14. Menentukan Panjang Keliling Sabuk (L)

16
Panjang keliling sabuk dapat dihitung dengan rumus :

π 1
L = 2C + ( dp + Dp) + (D -d )2
2 4C p p

L = 2C + 1,57 ( dp + Dp ) + ¿ ¿

= 2 x 600 + 1,57 ( 95 + 161,5 ) + ¿ ¿

= 1604 ( mm )

15. Nomor nominal sabuk-V : No. 63 L = 1600 ( mm )

Didapat dari nomor sabuk serta panjang sabuk sesuai standar pada tabel

berikut :

Tabel 3.6 Panjang sabuk-V standar

17
16. Jarak Sumbu Poros
Jarak sumbu poros : C = b+ √b 2−8 ¿ ¿ ¿

dimana : b = 2L - 3,14 ( Dp + dp)

= 2 x 1604 – 3,14 ( 161,5 + 95 ) = 2402 ( mm )

C = b+ √b 2−8 ¿ ¿ ¿

= 2402+ √ 24022−8 ¿ ¿ ¿ = 600 ( mm )

17. Menentukan Sudut Kontak ( θ ) dan Faktor Koreksi ( Kd )

Sudut kontak dapat dicapai menggunakan rumus

57( D p−d p)
θ = 180o -
C

18
57(161,5−95)
= 180o - =174o → Kθ= 0,99
600

Tabel 3.7 Faktor koreksi Kθ

Dp−dp
C Sudut kontak puli kecil θ (o) Faktor koreksi Kθ

0,00 180 1,00


0,10 174 0,99
0,20 169 0,97
0,30 163 0,96
0,40 157 0,94
0,50 151 0,93
0,60 145 0,91
0,70 139 0,89
0,80 133 0,87
0,90 127 0,85
1,00 120 0,82
1,10 113 0,80
1,20 106 0,77
1,30 99 0,73
1,40 91 0,70
1,50 83 0,65

18. Menentukan Jumlah Sabuk (N)


Untuk menentukan jumlah sabuk dapat digunakan rumus
Pd
N=
P o.K θ

dimana

N : Jumlah sabuk

Pd : daya rencana

P : Kapasitas daya

19
Kq : Faktor koreksi

4,2
N= = 3,03→ 3 buah
1,4 x 0,99

19. Daerah Penyetelan Jarak Poros

△Ci= 25 ( mm ), △Ct = 40 ( mm )

Tabel 3.8 Daerah penyetelan jarak sumbu poros

Nomor Panjang keliling Ke sebelah dalam dari Ke sebelah luar


nominal Sabuk letak standar △Ci dari letak standar
sabuk △Ct ( umum untuk
semua tipe )
A B C D E
11-38 280-970 20 25 25
38-60 970-1500 20 25 40 40
60-90 1500-2200 20 35 40 50
90-120 2200-3000 25 35 40 65
120-158 3000-4000 25 35 40 50 75

20. Penampang sabuk-V: tipe A No. 63,L= 1600 ( mm )

 N = 3 buah  △Ct = 50 ( mm )

+50 (mm )
 C = 600−20(mm)  dk = 104 ( mm )

 △Ci = 20 ( mm )  Dk = 170,5 ( mm )

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

20
Perencanaan sistem transmisi V-belt dengan daya 3 KW, Putaran Input 1290

rpm, Putaran Output 760 rpm dengan C = 600 mm, menghasilkan:

1. Daya rencana Pd = 4,2 (kW).

2. Bahan poros S30C, dengan kekuatan tarik σB = 48 ( kg/mm2 ).

3. Diameter poros ds1= 25 mm, ds2= 30 mm.

4. Diameter minimum puli dmin = 95 ( mm ).

5. Penampang sabuk-V: tipe A No. 63

L = 1600 ( mm )

6. Jumlah sabuk N = 3 buah.

7. Jarak sumbu poros C = 600 (mm)

8. Daerah penyetelan jarak sumbu poros △Ci= 20 ( mm ),△Ct = 50 ( mm )

dan diameter luar puli dk = 104 ( mm ), Dk = 170,5 ( mm ).

3.2 Saran

21
Dengan terselesaikannya laporan tugas teknik elemen mesin ini, penulis dapat

menyampaikan beberapa saran:

1. Setiap mahasiswa teknik mesin harus memiliki buku dasar perencanaan

dan pemilihan elemen mesin sebagai buku panduan dalam membuat

laporan tugas elemen mesin dan sebagai sumber pengetahuan dasar

elemen mesin.

2. Jika dalam pengerjaan tugas elemen mesin ada hambatan-hambatan dan

hal yang tidak dimengerti, maka perlu bertanya kepada dosen

pembimbing.

3. Pentingnya meningkatkan penguasaan pengetahuan tentang dasar

perencanaan dan pemilihan elemen mesin.

4. Meningkatkan kedisiplinan dan ketepatan waktu dalam pengerjaan dan


penyelesaian tugas elemen mesin.

22
DAFTAR PUSTAKA

(http://tugasakhiramik.blogspot.com/2013/02/belt-transmisi-sabuk)

(http://academia.edu/V-BELT_V-Belt)

http://scribd.com/Sabuk-Belt-Pada-Mesin)

(http://scribd.com/Sabuk-Belt-Pada-Mesin)

(https://www.google.com/search?q=gambar+sabuk+belt)

23
127°
145 25
6.5
40
300
156 296
158 298

SKALA : 1: 1 NAMA : LIS


SATUAN : mm
FIRDINANWwwWwwwwwwwwwaWw
NPM : 16330472
DIGAMBAR : DIPERIKSA : SARJONO

DIKUMPULKAN : JUMLAH :1

STTR CEPU
BAB III
TRANSMISI V-BELT A4 NO. 1

24
LAMPIRAN

25

Anda mungkin juga menyukai