ARDIN, SP
DEFINISI PERSIDANGAN
Sidang merupakan forum formal
suatu organisasi guna membahas
masalah tertentu dalam upaya
menghasilkan keputusan, yang akan
menjadi sebuah ketetapan.
Keputusan dari persidangan ini akan
mengikat seluruh elemen organisasi
selama belum diadakan perubahan.
Unsur – Unsur Persidangan
1. Tempat/ ruang sidang
2. Waktu dan Acara sidang
3. Peserta Sidang
4. Perlengkapan sidang (Palu, Meja, dll)
5. Tata tertib Sidang (Tatib )
6. Presidium Sidang
JENIS-JENIS SIDANG
Pleno I
Sidang Pleno : Pleno II
Pleno III
Komisi A
Sidang Komisi :
Komisi B
Komisi C
Komisi D
MEKANISME PERSIDANGAN
1. Sidang Tertutup
2. Sidang Terbuka
ATURAN SIDANG
1. Peserta
1. Presidium Sidang 1
2. Presidium Sidang 2
3. Presidium Sidang 3
ATURAN KETUK PALU
1.Satu Kali Ketukan ❶
2.Dua Kali Ketukan ❷❷
3.Tiga Kali Ketukan ❸❸❸
4.Lebih dari Tiga Kali Ketukan
⓿⓿⓿⓿⓿
1 kali ketukan
a. Menerima dan menyerahkan pimpinan sidang.
b. Mengesahkan keputusan/kesepakatan peserta
sidang poin perpoin (keputusan sementara).
c. Memberi peringatan kepada peserta sidang agar
tidak gaduh.
d. Menskors dan mencabut kembali skorsing sidang
yang waktunya tidak terlalu lama sehingga peserta
sidang tidak perlu meninggalkan tempat sidang.
e. Mencabut kembali / membatalkan ketukan
terdahulu yang dianggap keliru.
2 kali ketukan
a. Untuk menskorsing atau mencabut skorsing
dalam waktu yang cukup lama, misalnya
istirahat, lobying, sembahyang,makan.
b. Skorsing ialah penundaan persidangan untuk
sementara waktu. Lobying ialah suatu bentuk
kompromi dalam menyelesaikan perbedaan
pendapat dalam pengambilan keputusan
3 kali ketukan
a. Membuka/menutup sidang atau acara resmi.
b.Mengesahkan keputusan final /akhir hasil
sidang.
2. Menutup Sidang
“Dengan menyebut nama Allah SWT, sidang kami nyatakan ditutup, (tok…
tok…tok….)”
4. Menskorsing Sidang
“Dengan ini kami skorsing sidang selama lima belas menit, (tok….tok…)”
Mencabut skorsing
“Dengan ini skorsing 15 menit saya cabut dan
saya nyatakan sidang dilanjutkan“ tok…….tok.