Persidangan merupakan salah satu alat atau unsur dari suatu organisasi
yang juga memiliki peranan penting. Secara sempit persidangan diartikan
sebagai pertemuan (meeting), rapat, musyawarah atau berkumpul untuk
proses pengambilan keputusan penting. Sehingga wajar bila dalam
dinamika persidangan, terjadi dialektika yang cukup keras diantara
peserta untuk saling mempertahankan gagasan dan argumentasinya
Agar dalam proses mempertahankan gagasan atau argumentasi tersebut
tidak terjadi debat kusir yag tak berujung, maka dibutuhkan sebuah
mekanisme menyampaikan pendapat, pengambilan keputusan, dan hal-
hal/ketentuan ketentuan lain yang selalu menyertai dalam proses
persidangan tersebut.
CIRI-CIRI PERSIDANGAN
1. Forum yang dibentuk untuk sebuah tujuan berdasarkan hasil
kesepakatan bersama,
2. Peserta adalah orang-orang tertentu yang merupakan perwakilan dari
sub organisasi atau kelompok-kelompok tertentu. Biasanya dalam
persidangan dapat pula dihadiri oleh orang-orang yang termasuk
dalam kelompok peninjau,
3. Hasil keputusan dalam persidangan memiliki kekuatan hukum yang
mengikat para anggotanya untuk mematuhi apa yang telah disepakati
bersama.
KELENGKAPAN PERSIDANGAN
1. Presidium sidang
a.Ketua Sidang (Presidium 1)
b.Wakil Ketua Sidang (Presidium 2)
c.Notulen (Presidium 3)
2. Peserta sidang
3. Draft keputusan atau ketetepan sidang, agenda acara, tata tertib
sidang, dan lembar rekomendasi.
4. Palu sidang
5. Simbol-simbol atau panji-panji organisasi
6. Bendera merah putih
TEKNIK PERSIDANGAN
Tata cara, Peraturan, Etika atau segala hal yang berkaitan dengan kegiatan
persidangan
TUJUAN PERSIDANGAN
Membahas masalah tertentu dalam upaya untuk menghasilkan
keputusan yang dijadikan sebagai sebuah Ketetapan bersama.
JENIS PERSIDANGAN :
1. Sidang Pleno
a.Sidang Pleno diikuti oleh seluruh peserta dan peninjau
Permusyawaratan
b.Sidang Pleno dipimpin oleh Presidium Sidang
c.Sidang Pleno biasanya dipandu oleh Steering Committee
d.Sidang Pleno membahas dan memutuskan segala sesuatu yang
berhubungan dengan Permusyawaratan
2. Sidang Paripurna
a.Sidang Paripurna diikuti oleh seluruh peserta dan peninjau
Permusyawaratan
b.Sidang Paripurna dipimpin oleh Presidium Sidang
c.Sidang Paripurna mengesahkan segala ketetapan dan keputusan yang
berhubungan dengan Permusyawaratan
2. Sidang Komisi
a.Sidang Komisi diikuti oleh anggota masing-masing Komisi
b.Anggota masing-masing Komisi adalah peserta dan peninjau yang
ditentukan oleh Sidang Pleno
c.Sidang Komisi dipimpin oleh seorang pimpinan dibantu seorang
Sekretaris Sidang Komisi
d.Pimpinan Sidang Komisi dipilih dari dan oleh anggota Komisi dalam
Komisi tersebut
e.Sidang Komisi membahas materi-materi yang menjadi tugas dari
Komisi yang bersangkutan
PESERTA PENUH
1. Hak peserta penuh :
a.Hak Bicara, adalah untuk bertanya, mengeluarkan pendapat dan
mengajukan usulan kepada pimpinan baik secara lisan maupun tertulis
b.Hak Suara, adalah hak untuk ikut ambil bagian dalam pengambilan
keputusan
c.Hak Memilih, adalah hak untuk menentukan pilihan dalam proses
pemilihan
d.Hak Dipilih, adalah hak untuk dipilih dalam proses pemilihan
PESERTA PENINJAU
1. Hak Peninjau :
Hak Bicara, adalah untuk bertanya, mengeluarkan pendapat dan
mengajukan usulan kepada pimpinan baik secara lisan maupun
tertulis
2. Kewajiban Peninjau:
a.Mentaati tata tertib persidangan/permusyawaratan
b.Menjaga ketenangan/harmonisasi persidangan
PIMPINAN/PRESIDIUM SIDANG
Presidium Sidang dipilih dari dan oleh peserta Permusyawaratan
melalui Sidang Pleno yang dipandu oleh Panitia Pengarah
Presidium Sidang bertugas untuk memimpin dan mengatur jalannya
persidangan seperti aturan yang disepakati peserta
Presidium Sidang berkuasa untuk memimpin dan menjalankan tata
tertib persidangan
INTERUPSI
Ialah suatu bentuk selaan atau memotong pembicaraan dalam sidang
karena adanya masukan yang perlu diperhatikan untuk pelaksanaan
sidang tersebut.
PELAKSANAAN INTERUPSI
1.Interupsi dilakukan dengan mengangkat tangan terlebih dahulu, dan
berbicara setelah mendapat ijin dari Presidium Sidang
2.Interupsi diatas hanya berlaku selama tidak menggangu persidangan.
3.Apabila dalam persidangan, Presidium Sidang tidak mampu menguasai
dan mengendalikan jalannya persidangan, maka Panitia Pengarah (SC)
diberikan wewenang untuk mengambil alih jalannya persidangan, atas
permintaan Presidium Sidang dan atau Peserta Sidang
MACAM-MACAM INTERUPSI
1.Point of Clarification :
interupsi untuk menjernihkan/meluruskan permasalahan atau isi
pembahasan.
2.Point of View :
interupsi untuk menyampaikan pendapat, tanggapan, usulan, saran
3.Point of Order :
interupsi yang digunakan untuk menyampaikan redaksi/hasil/poin
pembahasan atau juga dapat untuk meminta pimpinan sidang
meluruskan jalannya sidang apabila keluar dari konteks, atau sidang
dianggap janggal.
4.Point of Solution :
interupsi untuk memberikan solusi atas permasalahan yang dibahas.
5.Point of Information :
interupsi untuk memberikan informasi, baik tentang pembicaraan yang
tidak sesuai atau informasi yang berkaitan dengan kondisi yang menjadi
pokok pembahasan atau hal-hal yang dipandang urgen untuk
diinformasikan.
6.Point of Privilege (rehabilitation) :
interupsi yang berfungsi untuk membersihkan nama baik atau
kehormatan seseorang/kelompok karena dipandang pembicaraan
tersebut menyimpang dari etika atau menyinggung perasaan.
TATA TERTIB
Tata tertib persidangan merupakan hasil kesepakatan seluruh peserta
pada saat persidangan dengan memperhatikan aturan umum organisasi
dan nilai-nilai universal dimasyarakat.
SANKSI-SANKSI
Peserta yang tidak memenuhi persyaratan dan kewajiban yang ditentukan
dalam tata tertib persidangan akan dikenakan sanksi dengan
mempertimbangkan saran, dan usulan peserta sidang yang lain. Biasanya,
mekanisme dalam pemberian sanksi didahului oleh peringatan kepada
peserta (biasanya sampai 3 kali), kemudian dengan kesepakatan bersama,
presidium sidang boleh mengeluarkan peserta tersebut dari forum, atau
mengambil kebijakan lain dengan atau tanpa kesepakatan peserta sidang
yang lainnya.