Anda di halaman 1dari 12

MATERI

TEKNIKAL SIDANG
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CAB.SEMARANG
PENDAHULUAN
 Organsasi merupakan wadah kegiatan administrasi. Manajemen
dan proses antar personil yang ada di dalamnya, Dalam
melaksanakan seluruh aktivitasnya, sebagai upaya untuk mencapai
tujuan yang bersama organisasi itu, senantiasa bertitik tolak pada
peraturan-peraturan (hasil keputusan musyawarah). Keputusan-
keputusan yang diambil dalam persidangan tentunya merupakan
kebijaksanaan organisasi yang harus ditaati oleh anggotanya.
 Penguasaan tata cara persidangan merupakan pengetahuan yang
semestinya dimiliki oleh setiap pemimpin maupun anggota
organisasi, karena persidangan akan melahirkan keputusan-
keputusan yang merupakan faktor dominan dalam menentukan
laju organisasi.
 Selain itu, persidangan dalam segala aspeknya merupakan hal
yang harus senantiasa diperhatikan, manakala suatu organisasi
yang tidak mau terjebak oleh keputusan-keputusan yang kaku atau
mungkin merugikan orang banyak.
 Rapat :
 Rapat adalah pertemuan atau. Kumpulan dalam suatu organisasi,
perusahaan, instansi pemerintah baik dalam situasi formal maupun
nonformal untuk membicarakan, merundingkan dan memutuskan
suatu masalah berdasarkan hasil kesepakatan bersama yang bersifat
teknis.
 Diskusi :

 salah satu bentuk kegiatan wicara dengan pertukaran pikiran,


gagasan, yang terdiri dari dua orang atau lebih secara lisan untuk
mencari kesepakatan atau kesepahaman gagasan atau pendapat.
Berdiskusi dapat memperluas pengetahuan dan banyak
pengalaman-pengalaman.  
 Peradilan :

 adalah suatu proses yang dijalankan di pengadilan yang


berhubungan dengan tugas memeriksa, memutus dan mengadili
perkara.
TEKNIK PERSIDANGAN
 Pengertian :
Sidang adalah pertemuan formal suatu organisasi guna membahas
permasalahan dalam upaya untuk menghasilkan suatu keputusan/kebijakan
jangka panjang dalamsebuah organisasi.
 Macam-macam Sidang :
• Sidang Pleno :
Sidang yang dipimpin oleh presidium sidang dan ikuti oleh seluruh peserta
siding guna membahas dan memutuskan segala sesuatu yang berhubungan
dengan permusyawaratan.
 Sidang paripurna :
Sidang yang dipimpin oleh presidium sidang dan di ikuti oleh seluruh peserta
siding guna mengesahkan segala sesuatu yang berhubungan dengan
permusyawaratan.
 Sidang komisi :
Sidang yang dipimpin oleh ketua dan sekretaris komisi dan di ikuti oleh
anggota komisi bersangkutan guna membahas materi-materi yang menjadi
tugas komisi yang Bersangkutan.
 Peserta :
 Hak :
 Penuh/biasa :
1. Hak Bicara, adalah untuk bertanya, mengeluarkan pendapat dan mengajukan
usulan kepada pimpinan baik secara lisan maupun tertulis
2. Hak Suara, adalah hak untuk ikut ambil bagian dalam pengambilan keputusan
3. Hak Memilih, adalah hak untuk menentukan pilihan dalam proses pemilihan
4. Hak Dipilih, adalah hak untuk dipilih dalam proses pemilihan

 Peninjau :
1. Hak Bicara, adalah untuk bertanya, mengeluarkan pendapat dan mengajukan
usulan kepada pimpinan baik secara lisan maupun tertulis

 Kewajiban :
Baik peserta penuh maupun peninjau mentaati tata tertib dan menjaga
ketenangan dalam persidangan.
 Presidium sidang :
 Pengertian :
Presidum sidang atau yang biasa di sebut pimpinan sidang
adalah seorang atau beberapa orang yang sifatnya ganjil yang
memimpin jalannya persidangan,di pilih dan/ dari peserta
sidang baik peserta penuh maupun peserta peninjau.
 Tugas :
1. Mengarahkan sidang dalam menyelesaikan masalah.
2. Menjelaskan masalah yang akan dibahas.
3. Memberikan kesempatan kepeda para peserta untuk
menyampaikan pendapat atau gagasan serta menyalurkan
aspirasinya.
4. Menyimpulkan dan menjelaskan hasil-hasil keputusan yang
diambil.
 Syarat :
1. Mempunyai sikap leadership.
2. Mempunyai pengetahuan yang cukup.
3. Bijaksana dan bertanggung jawab.
4. Peka terhadap situasi dan cepat untuk mengambil
inisiatif dalam situasi kritis.
5. Simpatik dan menarik.
6. Disiplin.
7. Sopan dan hormat dalam kata-kata dan perbuatan.
8. Bersikap adil dan bijaksana terhadap peserta.
9. Menghargai pendapat orang lain (peserta)
 Ketukan palu :
 1 kali :
1. Menerima dan menyerahkan pimpinan sidang.
2. Mengesahkan keputusan/kesepakatan peserta sidang poin perpoin (keputusan
sementara).
3. Menskors dan mencabut kembali skorsing sidang yang waktunya tidak terlalu
lama sehingga peserta sidang tidak perlu meninggalkan tempat sidang.
4. Mencabut kembali / membatalkan keputusan terdahulu yang dianggap keliru.
 2 kali :
1. Untuk menskorsing dalam waktu yang cukup lama.
2. Mencabut skorsing dalam waktu yang cukup lama.
 3 kali :
1. Membuka/menutup sidang atau acara resmi.
2. Mengesahkan keputusan final /akhir hasil sidang.
 4 kali :
1. Menenangkan forum yang sedang gaduh.
 Pengambilan keputusan :
1. Musyawarah mufakat.
2. Lobbying.
3. Voting/Pengambilan Suara Terbanyak.

 INTERUPSI :
 Pengertian :
adalah suatu bentuk selaan atau memotong pembicaraan dalam sidang karena
adanya masukan yang perlu diperhatikan untuk pelaksanaan sidang tersebut.
 Macam-macam interupsi :
1. Interruption of privilege. Bentuk interupsi yang disampaikan bila pernyataan
yang disampaikan oleh peserta lain sudah diluar pokok masalah dan cenderung
menyerang secara pribadi.
2. Interruption of clarification. Bentuk interupsi dalam rangka meminta klarifikasi
tentang pernyataan peserta sidang lainnya.
3. Interruption of information. Bentuk interupsi berupa informasi yang perlu
diperhatikan oleh seluruh peserta sidang termasuk pimpinan sidang.
4. Interuption of order. Bentuk interupsi yang dilakukan untuk meminta penjelasan
atau memberikan masukan yang berkaitan dengan jalannya persidangan
 Sidang ditinjau dari jabatan terbagi menjadi:
1. Kongres (PB).
2. Musyawarah Daerah (BADKO).
3. Konferensi (CABANG),
4. Muskom (KORKOM).
5. RAK (KOMISARIAT).

 Perlengkapan/Peralatan Sidang
1. Atribut HMI.
2. Palu Sidang.
3. Kursi dan Meja Sidang.
4. Podium.
5. Pengeras suara (jika diperlukan).
6. Draf-draf pembahasan sidang.
 Contoh redaksi kata dalam persidangan :

1. Membuka acara sidang


2. “Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim, sidang/acara ……….. secara resmi
saya buka/dibuka”. (tok, tok, tok)
3.  Menutup sidang acara resmi
4. “Dengan mengucap Alhamdulillah, hasil sidang/rapat dinyatak sah”. (tok, tok,
tok)
5.  Pengesahan keputusan
6. “ Dengan membaca Alhamdulillahirabil’alamin, hasil sidang/rapat dinyatakan
sah”. (tok, tok, tok)
7.  Menshorsing/mencabut schorsing
8. “Dengan membaca Bismillah….. sidang kita schor/ditunda selama 1×15 menit,
(Tok), /”2×15 menit/ “2×24 jam”, (tok-tok), atau schorsing kita cabut/sidang
dibuka kembali (tok)
9.  Menerima dan menyerahkan palu sidang
10. “Dengan membaca Bismillah, palu sidang saya terima” ( ketuk 1x), kemudian
mebca salam. Atau “dengan membaca Alhamdulillah. saya serahkan palu sidang
kepada presidium/pimpinan sidang…….. (yang lain…..”(1x), kemudian
mengucapkan salam
PENTING....!!!!
SALING HARGAI PENDAPAT ORANG LAIN,DAN JANGAN
SALING MENGEDEPANKAN EGO MASING-MASING,KARENA
PADA HAKIKI NYA ORAGANISASI INI ADALAH MILIK
BERSAMA BUKAN MILIK SESEORANG ATAUPUN
SEKELOMPOK ORANG SAJA.

Anda mungkin juga menyukai