Anda di halaman 1dari 8

TATA TERTIB SIDANG PLENO RAPAT KERJA DPD WANARA KONAWE SELATAN

BAB I
UMUM

Pasal 1
Nama

Sidang pleno ini bernama rapat kerja DPD WANARA KONAWE SELATAN

Pasal 2
Waktu

Sidang Pleno Rapat Kerja DPD WANARA KONAWE SELATAN dilaksanakan pada tanggal 18
september 2021 sampai dengan sidang ini dinyatakan selesai.

Pasal 3
Tempat

Sidang Pleno Rapat Kerja DPD WANARA KONAWE SELATAN bertempat disekretariat DPD
WANARA KONAWE SELATAN.

BAB II

TUGAS DAN WEWENANG

Pasal 4
Tugas

Sidang Pleno Rapat Kerja DPD WANARA KONAWE SELATAN bertugas

1. Memutuskan tata tertib Sidang Pleno Rapat Kerja DPD WANARA KONAWE SELATAN.
2. Menetapkan agenda Sidang Pleno Rapat Kerja DPD WANARA KONAWE SELATAN

Pasal 5
Wewenang

Sidang Pleno Rapat Kerja DPD WANARA KONAWE SELATAN berwenang

1. Membuat ketetapan dan keputusan


2. Memilih presidium Sidang Pleno Rapat Kerja DPD WANARA KONAWE SELATAN dari
dan oleh peserta Sidang Pleno Rapat Kerja DPD WANARA KONAWE SELATAN.
3. Menetapkan rekomendasi-rekomendasi.
BAB III
PESERTA SIDANG PLENO RAPAT KERJA DPD WANARA KONAWE SELATAN

Pasal 6
Peserta

1. Peserta Sidang Pleno Rapat Kerja BPM DPD WANARA KONAWE SELATAN adalah
anggota yang telah dilantik.

2. Pembina DPD WANARA KONAWE SELATAN.

3. Peserta peninjau.

Pasal 7
Hak Peserta

1. Memiliki hak bicara dan hak suara.

2. Peserta peninjau mempunyai hak bicara tetapi tidak mempunyai hak suara.

3. Berhak meninggalkan ruangan persidangan dengan seizin presidium siding.

Pasal 8
Kewajiban Peserta

(1) Menghadiri persidangan


(2) Mematuhi tata tertib persidangan
(3) Meminta izin kepada presidium sidang jika ingin menggunakan hak bicaranya atau jika
ingin meninggalkan ruangan
(4) Memakai pakaian yang rapi dan sopan
(5) Tidak merokok di dalam ruangan persidangan
(6) Tidak diperkenankan membawa pihak lain yang tidak berkepentingan dan tidak
berhubungan dengan Sidang Pleno Rapat Kerja DPD WANARA KONAWE SELATAN tanpa
seizin presidium sidang
(7) Tidak menggunakan kata-kata kotor atau kasar yang dapat merendahkan atau
melecehkan pihak lain selama sidang berlangsung
(8) Tidak membawa senjata tajam yang dapat membahayakan pihak lain
(9) Tidak membawa minuman keras dan obat-obatan terlarang
(10) Tidak menyinggung SARA dan tidak melanggar HAM
(11) Tidak melakukan kontak fisik dengan pihak lain yang dapat menimbulkan cidera fisik dan
psikis
BAB IV
PELANGGARAN DAN SANKSI

Pasal 9
Pelanggaran

(1) Peserta sidang akan dikenakan sanksi pelanggaran ringan apabila peserta yang
bersangkutan melanggar hal-hal yang tercantum dalam kewajiban peserta ayat (1) sampai
(6).
(2) Peserta sidang akan dikenakan sanksi pelanggaran berat apabila peserta yang
bersangkutan melanggar hal-hal yang tercantum dalam kewajiban peserta ayat (7) sampai
(11).
(3) Peserta sidang yang telah dikenakan sanksi pelanggaran ringan sebanyak tiga kali dalam
satu hari akan diakumulasikan menjadi satu pelanggaran berat dalam satu hari.

Pasal 10
Sanksi

(1) Peserta sidang yang telah melakukan pelanggaran ringan akan dikenakan sanksi berupa
teguran lisan oleh presidium sidang.
(2) Peserta sidang yang telah melakukan pelanggaran berat akan dikenakan sanksi berupa
dikeluarkan dari ruangan persidangan oleh presidium sidang dan tidak diperbolehkan
mengikuti persidangan sampai batas waktu ditentukan oleh presidium sidang.

BAB V
PERSIDANGAN

Pasal 11
Quorum Persidangan

(1) Raker dinyatakan sah apabila dihadiri dari separuh tambah satu jumlah pengurus .

(2) Apabila point (a) tidak tercapai maka Raker di skorsing 1 x 15 menit.

(3) Jika tidak mencapai quorum maka kesepakatan selanjutnya melalui kesepakatan sidang.
BAB VI
PUTUSAN

Pasal 13

Kategori Putusan

(1) Bentuk-bentuk putusan Sidang Pleno Rapat Kerja DPD WANARA KONAWE SELATAN
adalah keputusan, ketetapan, dan rekomendasi
(2) Keputusan Sidang Pleno Rapat Kerja DPD WANARA KONAWE SELATAN adalah keputusan
yang mengikat ke dalam persidangan
(3) Ketetapan Sidang Pleno Rapat Kerja DPD WANARA KONAWE SELATAN adalah putusan
yang mengikat keluar dan ke dalam persidangan
(4) Rekomendasi Sidang Pleno Rapat Kerja DPD WANARA KONAWE SELATAN adalah putusan
yang tidak mengikat dan ditujukan kepada pihak-pihak terkait.

Pasal 14

Mekanisme Pengambilan Keputusan

(1) Pengambilan putusan diusahakan dengan asas musyawarah untuk mufakat


(2) Apabila ayat (1) tidak tercapai, maka presidium sidang dapat memanggil peserta yang
.berbeda pendapat untuk melakukan loby
(3) Apabila ayat (2) tidak tercapai, maka presidium siding dapat melakukan pemungutan suara
(4) Setelah ayat (3) tercapai, maka pengambilan putusan dapat dilakukan secara pemungutan
suara.

BAB VII
PRESIDIUM SIDANG

Pasal 15

1. Presidium sidang dipilih dari dan oleh peserta sidang


2. Presidium sidang terdiri dari tiga orang anggota, yaitu Presidium 1, Presidium 2,
Presidium 3 yang bersifat sejajar.
3. Apabila salah satu pimpinan sidang berhalangan dapat digantikan oleh steering
commite (sc) DPD WANARA KONAWE SELATAN.

Pasal 16
Mekanisme Pemilihan Presidium Sidang

Prosedur pemilihan Presidium Sidang adalah

1. Tiap peserta berhak mengajukan satu orang calon


2. Calon presidium sidang ditanya kesediaannya untuk menjadi presidium sidang
3. Apabila calon yang bersedia lebih dari tiga orang, maka presidium sidang dipilih
berdasarkan mekanisme pengambilan keputusan.
4. Apabila calon yang bersedia kurang dari tiga orang, maka presidium sidang akan dipilih
melalui mekanisme lain yang disepakati bersama oleh peserta sidang.
BAB VIII
HAK DAN KEWAJIBAN PRESIDIUM SIDANG

Pasal 17

Hak Presidium Sidang

1. Memimpin kelangsungan sidang


2. Menunda sidang atas persetujuan anggota sidang yang hadir pada saat sidang
3. Mengambil segala keputusan yang dianggap perlu demi kelancaran persidangan.

Pasal 18

Kewajiban Presidium Sidang


1. Presidium Sidang wajib mengenakan pakaian yang rapi dan sopan
2. Menjalankan tata tertib sidang pleno Rapat Kerja DPD WANARA KONAWE SELATAN

BAB IX
PERGANTIAN PRESIDIUM SIDANG

Pasal 19
(1) Presidium sidang dapat digantikan sewaktu-waktu oleh peserta Sidang Pleno Rapat Kerja
DPD WANARA KONAWE SELATAN apabila :
a) Meninggal dunia dan/atau
b) Berhalangan hadir dan/atau
c) Tidak dapat melaksanakan tugasnya sebagai Presidium menurut peserta Sidang
dan/atau
d) Mengundurkan diri berdasarkan kesepakatan Peserta Sidang
(2) Apabila ayat (1) terpenuhi, maka diadakan mekanisme pemilihan presidium dari peserta
Sidang Pleno Rapat Kerja DPD WANARA KONAWE SELATAN yang mengacu pada Bab VII
Pasal 16.
(3) Presidium sidang 1 dapat digantikan tugasnya oleh presidium lainnya dengan mekanisme
internal.

BAB X
PENINJAUAN KEMBALI

Pasal 20

Mekanisme Peninjauan Kembali

1. Peninjauan kembali diusulkan atau diajukan secara lisan maupun tulisan kepada
presidium di akhir pembahasan.
2. Peninjauan kembali diusulkan atau diajukan sebelum Tata Tertib ini disahkan.
3. Peninjauan kembali harus disepakati oleh 50 % tambah satu dari peserta sidang yang
hadir.
4. Peninjauan kembali dibacakan oleh presidium sidang.

BAB XI
PENUTUP

Pasal 21

(1) Hal-hal yang belum diatur dalam tata tertib ini akan diatur kemudian.
(2) Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannnya sampai dengan selesainya Sidang Pleno
Rapat Kerja DPD WANARA KONAWE SELATAN.
KETETAPAN
RAPAT KERJA DPD WANARA KONAWE SELATAN
NOMOR : 01/RAKER/IX/2021
Tentang
AGENDA ACARA DAN TATA TERTIB RAPAT KERJA
(RAKER) DPD WANARA KONAWE SELATAN

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

Dengan senantiasa mengharapa rahmat dan ridho Allah SWT, Raker DPD WANARA KONAWE

SELATAN setelah,

MENIMBANG :Bahwa demi kelancaran dan ketertiban Raker , maka dipandang

perlu untuk mengesahkan Tata Tertib Persidangan raker DPD WANARA

KONAWE SELATAN

MENGINGAT : AD/ART WANARA NUSANTARA

MEMPERHATIKAN :

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN : 1. Tata tertib dan presidium sidang Rapat Kerja DPD WANARA

KONAWE SELATAN sebagaimana terlampir

2. Ketetapan ini berlaku sejak ditetapkan dan akan ditinjau

kembali Apabila terdapat kesalahan didalamnya.

Ditetapkan di :

Pada tanggal :

Waktu :
PRESIDIUM SIDANG SEMENTARA

RAPAT KERJA DPD WANARA KONAWE SELATAN

Presidium sidang II presidium sidang III

Presidium sidang I

Anda mungkin juga menyukai