Anda di halaman 1dari 19

PRAKTEK PERSIDANGAN

ORGANISASI
Oleh
Rusdi Arifin, S.H.
TEORI PRAKTEK SIDANG
Defenisi Persidangan

Jenis-jenis Persidangan

Perlengkapan Dalam Persidangan

Pimpinan/Presedium sidang

Peserta Sidang

Istilah-istilah dalam Persidangan

Aturan Dalam Persidangan

Kalimat dalam persidangan


PERSIDANGAN
ORGANISASI??

Pengertian Persidangan.
Forum Formal
Secara substantif, persidangan adalah tempat
Membahas berkumpulnya ide-ide dan gagasan sebuah
Organisasi forum orgamisasi guna membahasa,
Memeriksa memeriksa, mengadili dan memutuskan
masalah tertentu dalam upaya menghasilkan
keputusan bersama dan di rangkum dalam
Mengadili
regulasi formal yang berdasarkan asas
Ketetapan Hukum musyawarah mufakat (Demokrasi) yang akan
Memutuskan Organisasi
menjadi sebuah ketetapan hukum.
JENIS-JENIS PERSIDANGAN

1. Sidang Panel
Sidang yang dilakukan oleh
SC/Pimpinan sekurangnya (3 orang)
untuk memeriksa permohonan yang
hasilnya dibahas pada sidang pleno
Ex: Pengesahan berkas Formatur
dan/atau keperluan sebelum sidang
lanjutan.
2. Sidang Pleno
 Sidang yang dihadiri oleh peserta sidang.
 Sidang pleno termasuk kedalam kategori
kedalam sidang pendahulu yang biasanya
menetapkan jadwal, tata tertip, dan
pemilihan presedium sidang serta sampai
pada pengesahan laporan pertanggung
jawaban pengurus organisasi.
3. Sidang Komisi
Sidang yang diikuti oleh anggota komisi
yang telah dibagi/ditetapkan (terbatas
anggota komisi), sidang ini diadakan
untuk membahas pematangan
pembahasan sebelum sidang diplenokan.
Membahas mengenai struktur organisai,
ad/art dan rekomendasi. Sidang ini
dipimpin oleh pimpinan komisi.
4. Sidang Paripurna
Sidang paripurna merupakan sidang
tertinggi dalam sebuah organisasi
yang dihadiri oleh unsur-unsur
representatif sifatnya menegaskan dan
mengesahkan hasil-hasil sidang yang
sudah disepakati sebelumnya.
Ketetapan laporan pertanggung
jawaban, ketetapan AD/ART,
ketetapan hasil pemilihan ketua baru,
dan ketetapan-ketetapan lainnya.
Kekuatan hukum yang luas dan kuat.
5. Sidang Istimewah
Sidang pengambilan keputusan yang
sifatnya mendesak dan berada dalam
keadaan genting.
PERLENGKAPAN PERSIDANGAN
Administrasi dan/atau
berkas persidangan

Ruangan,
Kursi dan Meja
Palu Sidang

Pengeras suara

Keperluan lain
penunjang kelancaran
persidangan
PESERTA
SIDANG
1. Delegasi Peserta Penuh
Peserta yang memiliki hak bicara, hak bertanya,
mengeluarkan pendapat, mengajukan usulan, hak
memilih dan dipilih baik secara lisan maupun tulisan.
2. Delegasi Peserta Peninjau
Peserta penijau memiliki hak bicara, hak bertanya,
mengeluarkan pendapat, mengajukan usulan secara
lisan maupun tertulis.
3. Kewajiban Peserta
• Mentaati tata tertip persidangan
• Menjaga ketenangan/harmonisasi persidangan
PIMPINAN SIDANG/
PRESEDIUM
Pimpinan Sidang/ Presedium Sidang dipilih dari dan
oleh peserta melalui sidang pleno yang dipandu oleh
panitia pengarah (Steering Committee/Panitia Pemilih)

Presedium sidang bertugas untuk memimpin dan


mengatur jalannya persidangan seperti aturan yang
disepakati peserta/ tata tertip

Presedium sidang berkuasa untuk memimpin dan


menjalankan tata tertip persidangan.
TUGAS KHUSUS PRESEDIUM
SIDANG
Syarat-Syarat Presedium Sidang
Mempunyai sifat leadership, bijaksana dan bertanggung jawab
Memiliki pengetahuan yang cukup tentang persidangan
Peka terhadap situasi dan cakap mengambil inisiasif dalam situasi kritis
Mampu mengontrol emosi sehingga tidak terpengaruh oleh kondisi
persidangan/dinamika forum.

Sikap Presedium sidang


Simpatik, menarik, tegas dan disiplin
Sopan dan hormat dalam kata dan perbuatan
Adil, bijaksana dan menghargai pendapat peserta
FUNGSI SETIAP PIMPINAN SIDANG

Presedium 2 anggota Presedium 3 anggota


Presedium 1 Ketua
Menunjuk peserta Mencatat apa apa saja
memimpin jalannnya
yang melakukan yang menjadi
persidangan secara
interupsi sesuai masukan atau usulan
penuh
dengan hirarkinya dari peserta sidang
ISTILAH-ISTILAH DALAM
PERSIDANGAN
1. Skorsing/pending : penundaan 5. PK / Peninjauan Kembali : meriview keputusan yang
persidangan sementara waktu telah disepakati sebelumnya, untuk diadakan pembatalan
atau perubahan
2. Lobi : suatu kompromi dalam
6. Izin Bicara : suatu usaha yang dilakukan peserta sidang
menyelesaikan perbedaan pendapat
dalam menyampaikan argumentasi
dalam mengambil keputusan
7. Instruption (memotong pembicaraan) : Dalam
3. Deadlock : keadaan dimana persidangan, sering terjadi pemotongan pembicaraan
musyawarah tidak menemui kata dari seorang peserta terhadap peserta lainnya ataupun
sepakat pimpinan sidang sekalipun.
 Interuption Poin Of Order (Meminta ksempatan
4. Walk Out : peserta sidang keluar arena
persidangan dengan alasan tidak setuju/ untuk izin bicara)
 Interuption Point of information (meminta atau
tidak menerima atas keputusan yang
telah ditetapkan memberikan pejelasan)
 Interuption Point of clarification (memintak
5. Voting : pengambilan keputusan penjelasan)
berdasarkan suarah terbanyak  Interuption Point of personal prevelage (permintaan
untuk membersihkan nama)
ATURAN PALU SIDANG
 Satu (1x) Ketukan  Dua kali (2x) Ketukan
Untuk mengskorsing atau mencabut
1. Mengesahkan keputusan/kesepakatan skorsing dalam waktu yang cukup
poin per poin (keputusan sementara) lama (biasanya + 2 x 45 menit),
2. Menerima dan menyerahkan pimpinan minsalnya istirahat, lobying, sholat,
makan dan hal lainnya
sidang
3. Memberi peringatan kepada peserta  Tiga kali (3x) Ketukan
sidang agar tidak gaduh 1. Membuka/ menutup sidang secara
resmi
4. Menskorsing dan mencabut kembali
2. Mengesahkan keputusan final/
skorsing sidang yang waktunya tidak akhir hasil sidang
terlalu lama (2 x 45 menit) sehingga
peserta sidang tidak perlu meninggalkan
tempat persidangan
5. Mencabut kembali/ membatalkan
kembali ketukan yang dianggap keliru
CONTOH KALIMAT YANG DIPAKAI OLEH PRESEDIUM
SIDANG DALAM MENGGUNAKAN PALU SIDANG
Membuka Sidang : Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim sembari mengharap rahmad Allah
Subhanahu wata’ala, sidang/ acara (musyawarah himpunan program studi ekonomi islam) secara resmi saya
buka/dibuka. (3x Ketukan)

Menutup sidang secara resmi : Dengan mengucapkan Alhamdulillahirrabil’alamin sembari mengharap


rahmad Allah Subhanahu wata’ala, hasil sidang dinyatakan sah. (3x ketukan)

Men-scorsing atau mencabut : dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim sidang kita scorsing selama
1x15 menit (1x ketukan), 2x20 menit (2x ketukan), atau sidang dicabut scorsing/dibuka kembali

Menerima dan menyerahkan palu sidang. Dengan membacakan bismillahirrahmanirrahim, palu sidang saya
terima ketuk (1x), kemudian membaca salam. Atau dengan membaca alhamdulillah palu sidang, saya
serahkan kepada presedium sidang yang lain sebalah kiri saya ketuk (1x) kemudian mengucapkan salam

Mengesahkan keputusan lainnya secara poin per poin


TATA TERTIB PERSIDANGAN

Tata tertib merupakan suatu aturan


yang dibuat dan disepakati
bersama oleh peserta sidang
dengan memperhatikan aturan
umum organisasi serta nilai-nilai
universal dalam masyarakat

Aturan persidangan akan menjadi


acuan bagi peserta dan pimpinan
sidang dalam melaksanakan
persidangan
QUORUM DAN PENGAMBILAN
KEPUTUSAN DIPERSIDANGAN
1. Persidangan dinyatakan sah/quirum apabila dihadiri oleh
sekurang-kurangnya 1/2 + 1 dari peserta yang mendaftar pada
panitia (bisa ditentukan melalui konsesus)
2. Setiap keputusan didasarkan atas musyawarah untuk mufakat,
jika tidak berhasil dilakukan Lobi, apabila lobi tidak berhasil
diambil melalui suara terbanyak/ voting (1/2 + 1) dari peserta
yang hadir di persidangan
3. Bila dalam pengambilan keputusan melalui suara terbanyak
terjadi suara seimbang, maka dilakukan lobi kembali sebelum
dilakukan pemungutan suara ulang
Ex Aequo Et Bono : “Sesuai dengan apa yang dianggap benar”

Anda mungkin juga menyukai