Anda di halaman 1dari 12

TEKNIK PERSIDANGAN

Oleh :

Rusdi Arifin
(Ketua Umum Senat Mahasiswa UIN Bukittinggi Periode 2022)
Disampaikan dalam :
(Latihan Dasar Kepemimpinan HMPS – EI)
Defenisi Persidangan
 Sidangmerupakan forum formal suatu
orgamisasi guna membahasa dan memeriksa
masalah tertentu dalam upaya menghasilkan
keputusan yang akan menjadi sebuah ketetapan.
Keputusan dari persidangan ini akan mengikat
seluruh elemen organisasi, selama belum ada
perubahan.
Perlengkapan Persidangan
Dalam melaksanakan persidangan, maka perlu
melengkapi peralatan untuk persidangan yang harus
dipenuhi, minsalnya :
1. Palu sidang
2. Kursi dan menja sidang
3. Podium
4. Pengeras suara
5. Berkas-berkas persidangan
6. Dan hal lainnya yang dirasa perlu untuk melancarkan
persidangan
Jenis-jenis Persidangan
1. Sidang Pleno
 Sidang yang dihadiri oleh peserta sidang
 Sidang pleno termasuk kedalam kategori kedalam sidang pendahulu yang
biasanya menetapkan jadwal, tata tertip, dan pemilihan presedium sidang
serta sampai pada pengesahan laporan pertanggung jawaban pengurus
organisasi.
2. Sidang Komisi
 Sidang yang diikuti oleh anggota komisi yang telah dibagi/ditetapkan,
sidang ini diadakan untuk membahas mengenai struktur organisai, ad/art dan
rekomendasi. Sidang ini dipimpin oleh pimpinan komisi.
3. Sidang Paripurna
 Sidang paripurna merupakan sidang tertinggi dalam sebuah organisasi yang
sifatnya menegaskan kembali hasil-hasil sidang yang sudah disepakati
sebelumnya. Ketetapan laporan pertanggung jawaban, ketetapan AD/ART,
ketetapan hasil pemilihan ketua baru, dan ketetapan-ketetapan lainnya.
Peserta Sidang
1. Delegasi Peserta Penuh
Peserta yang memiliki hak bicara, hak bertanya,
mengeluarkan pendapat, mengajukan usulan, hak
memilih dan dipilih baik secara lisan maupun tulisan.
2. Delegasi Peserta Peninjau
Peserta penijau memiliki hak bicara, hak bertanya,
mengeluarkan pendapat, mengajukan usulan secara
lisan maupun tertulis.
3. Kewajiban Peserta
Mentaati tata tertip persidangan
Menjaga ketenangan/harmonisasi persidangan
Pimpinan Sidang/ Presedium
 Pimpinan Sidang/ Presedium Sidang dipilih
dari dan oleh peserta melalui sidang pleno
yang dipandu oleh panitia pengarah
(Steering Committee/Panitia Pemilih)
 Presedium sidang bertugas untuk memimpin
dan mengatur jalannya persidangan seperti
aturan yang disepakati peserta/ tata tertip
 Presedium sidang berkuasa untuk memimpin
dan menjalankan tata tertip persidangan.
Tugas Khusus Presedium Sidang
 Presedium 1 / Ketua : memimpin jalannnya persidangan secara penuh
 Presedium 2 / anggota : mencatat apa apa saja yang menjadi masukan atau usulan
dari peserta sidang
 Presedium 3 / anggota : menunjuk peserta yang melakukan interupsi sesuai
dengan hirarkinya.

Syarat-Syarat Presedium Sidang


 Mempunyai sifat leadership, bijaksana dan bertanggung jawab
 Memiliki pengetahuan yang cukup tentang persidangan
 Peka terhadap situasi dan cakap mengambil inisiasif dalam situasi kritis
 Mampu mengontrol emosi sehingga tidak terpengaruh oleh kondisi persidangan

Sikap Presedium sidang


 Simpatik, menarik, tegas dan disiplin
 Sopan dan hormat dalam kata dan perbuatan
 Adil, bijaksana dan menghargai pendapat peserta
Istilah-Istilah
dalam persidangan
1. Skorsing/pending : penundaan persidangan sementara waktu
2. Lobi : suatu kompromi dalam menyelesaikan perbedaan pendapat dalam
mengambil keputusan
3. Deadlock : keadaan dimana musyawarah tidak menemui kata sepakat
4. Walk Out : peserta sidang keluar arena persidangan dengan alasan tidak setuju/
tidak menerima atas keputusan yang telah ditetapkan
5. Voting : pengambilan keputusan berdasarkan suarah terbanyak
6. PK / Peninjauan Kembali : meriview keputusan yang telah disepakati
sebelumnya, untuk diadakan pembatalan atau perubahan
7. Izin Bicara : suatu usaha yang dilakukan peserta sidang dalam menyampaikan
argumentasi
8. Instruption (memotong pembicaraan) : Dalam persidangan, sering terjadi
pemotongan pembicaraan dari seorang peserta terhadap peserta lainnya ataupun
pimpinan sidang sekalipun.
 Interuption Poin Of Order (Meminta ksempatan untuk izin bicara)
 Interuption Point of information (meminta atau memberikan pejelasan)
 Interuption Point of clarification (memintak penjelasan)
 Interuption Point of personal prevelage (permintaan untuk membersihkan
nama)
Tata Tertib Persidangan
1. Tata tertib merupakan suatu aturan yang dibuat
dan disepakati bersama oleh peserta sidang
dengan memperhatikan aturan umum
organisasi serta nilai-nilai universal dalam
masyarakat
2. Aturan persidangan akan menjadu acuan bagi
peserta dan pimpinan sidang dalam
melaksanakan persidangan
Aturan Palu Sidang
 Satu (1x) Ketukan
1. Mengesahkan keputusan/kesepakatan poin per poin (keputusan sementara)
2. Menerima dan menyerahkan pimpinan sidang
3. Memberi peringatan kepada peserta sidang agar tidak gaduh
4. Menskorsing dan mencabut kembali skorsing sidang yang waktunya tidak
terlalu lama (2 x 45 menit) sehingga peserta sidang tidak perlu
meninggalkan tempat persidangan
5. Mencabut kembali/ membatalkan kembali ketukan yang dianggap keliru
 Dua kali (2x) Ketukan
Untuk mengskorsing atau mencabut skorsing dalam waktu yang cukup
lama (biasanya + 2 x 45 menit), minsalnya istirahat, lobying, sholat, makan
dan hal lainnya
 Tiga kali (3x) Ketukan
1. Membuka/ menutup sidang secara resmi
2. Mengesahkan keputusan final/ akhir hasil sidang
Contoh Kalimat Yang Dipakai Oleh Presedium
Sidang Dalam Menggunakan Palu Sidang
 Membuka Sidang : Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim sembari
mengharap rahmad Allah Subhanahu wata’ala, sidang/ acara (musyawarah
himpunan program studi ekonomi islam) secara resmi saya buka/dibuka. (3x
Ketukan)
 Menutup sidang secara resmi : Dengan mengucapkan
Alhamdulillahirrabil’alamin sembari mengharap rahmad Allah Subhanahu
wata’ala, hasil sidang dinyatakan sah. (3x ketukan)
 Men-scorsing atau mencabut : dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim
sidang kita scorsing selama 1x15 menit (1x ketukan), 2x20 menit (2x ketukan),
atau sidang dicabut scorsing/dibuka kembali
 Menerima dan menyerahkan palu sidang. Dengan membacakan
bismillahirrahmanirrahim, palu sidang saya terima ketuk (1x), kemudian
membaca salam. Atau dengan membaca alhamdulillah palu sidang, saya
serahkan kepada presedium sidang yang lain sebalah kiri saya ketuk (1x)
kemudian mengucapkan salam
 Mengesahkan keputusan lainnya secara poin per poin
Quorum dan pengambilan keputusan
Dipersidangan
1. Persidangan dinyatakan sah/quirum apabila dihadiri
oleh sekurang-kurangnya 1/2 + 1 dari peserta yang
mendaftar pada panitia (bisa ditentukan melalui
konsesus)
2. Setiap keputusan didasarkan atas musyawarah untuk
mufakat, jika tidak berhasil dilakukan Lobi, apabila
lobi tidak berhasil diambil melalui suara terbanyak/
voting (1/2 + 1) dari peserta yang hadir di persidangan
3. Bila dalam pengambilan keputusan melalui suara
terbanyak terjadi suara seimbang, maka dilakukan lobi
kembali sebelum dilakukan pemungutan suara ulang

Anda mungkin juga menyukai