Anda di halaman 1dari 4

SILABUS MATERI

TEKNIK CARA BERSIDANG

Alokasi Waktu : 1 Jam

Tujuan Pembelajaran Umum :


Peserta dapat memahami teknik dan tata cara bersidang

Tujuan Pembelajaran Khusus :


1. Peserta dapat memahami cara bersidang.
2. Peserta dapat mempraktekkan teknik dan tata cara bersidang.

Pokok Bahasan / Sub Pokok Bahasan :


1. Pengantar Persidangan
2. Unsur-Unsur Persidangan
3. Istilah-Istilah Dalam Persidangan
4. Macam-Macam Interupsi dan Pelaksanaan Interupsi
5. Aturan Ketukan Palu Sidang
6. Pengucapan Dalam Sidang

Metode Penyampaian :
1. Presentasi Slide
2. Praktek

Evaluasi :
1. Test Obyektif/Subyektif
Materi Terurai :

TEKNIK CARA BERSIDANG

A. PENGERTIAN

Teknik dapat didefinisikan sebagai suatu pengetahuan dan kepandaian/keahlian khusus


yang berkenaan dengan membuat atau melakukan sesuatu (metode/system).

Cara yaitu jalan (aturan, system) melakukan (berbuat) sesuatu atau jalan yang harus
ditempuh/langkah-langkah, usaha.

Persidangan yaitu pertemuan formal sebuah organisasi guna membahas masalah


tertentu dalam upayah untuk menghasilkan keputusan yang dijadikan sebagai sebuah
ketetapan bersama.

B. UNSUR-UNSUR PERSIDANGAN
1. Tempat atau ruang sidang
2. Pimpinan sidang
3. Peserta sidang
4. Notulen (pencatat jalannya sidang)
5. Draf materi sidang & tata tertib sidang
6. Waktu dan acara sidang
7. Perlengkapan sidang (palu sidang dan perlengkapannya, dll)

C. ISTILAH-ISTILAH DALAM PERSIDANGAN


1. Pending yaitu penundaan sidang untuk sementara waktu sampai batas waktu
tertentu karena sesuatu hal/adanya kendala.
2. Skorsing yaitu penghentian persidangan untuk sementara waktu sampai batas
waktu tertentu untuk suatu keperluan, seperti shalat, istirahat, makan dan loby.
3. Loby yaitu suatu bentuk pembicaraan/kompromi dalam menyelesaikan perbedaan
pendapat dalam suatu hal antara beberapa pihak yang saling berseberangan.
4. PK (Peninjauan Kembali) yaitu mekanisme yang digunakan untuk mengulang
kembali pembahasan/keputusan yang telah ditetapkan, PK diambil atas
kesepakatan forum.
5. Interupsi yaitu suatu bentuk selaan atau memotong pembicaraan orang dalam
sidang karena adanya suatu hal yang perlu diperhatikan untuk pelaksanaan sidang
tersebut.

D. MACAM-MACAM INTERUPSI
1. Poin of order yaitu bentuk interupsi yang dilakukan untuk meminta penjelasan
atau meminta pimpinan sidang meluruskan jalannya sidang apabila keluar dari
konteks.
2. Poin of information yaitu bentuk interupsi berupa informasi yang perlu
diperhatikan oleh seluruh peserta sidang termasuk pimpinan sidang.
3. Poin of personal yaitu bentuk interupsi yang disampaikan bila pernyataan yang
disampaikan oleh peserta lain sudah diluar pokok masalah dan cenderung
menyerang secara peribadi.
4. Poin of privilege (Rehabilitation) yaitu interupsi yang berfungsi untuk
membersihkan nama baik atau kehormatan seseorang/kelompok karena
dipandang pembicaraan tersebut menyimpang dari etika atau menyinggung
perasaan.
5. Poin of solution yaitu interupsi untuk memberikan solusi atas permasalahan yang
dibahas.
6. Poin of View yaitu interupsi yang digunakan untuk menyampaikan pendapat,
tanggapan, usulan dan saran.

PELAKSANAAN INTERUPSI
Interupsi dilakukan dengan mengangkat tangan terlebih dahulu, dan berbicara setelah
mendapatkan izin dari pimpinan sidang. Interupsi dilakukan hanya berlaku selama
tidak mengganggu persidangan.

E. ATURAN KETUKAN PALU SIDANG


1. 1 (satu) kali ketukan :
 Menerima dan menyerahkan pimpinan sidang.
 Mengesahkan keputusan/kesepakatan peserta sidang poin per poin (keputusan
sementara).
 Menskorsing sidang yang waktunya tidak terlalu lama yaitu 1 x 15 menit/kurang
sehingga peserta sidang tidak perlu meninggalkan tempat sidang.
 Mencabut skorsing sidang.
 Mencabut kembali/membatalkan ketukan terdahulu yang dianggap keliru
(Peninjauan Kembali).

2. 2 (dua) kali ketukan :


Untuk menskorsing sidang dalam waktu yang cukup lama, biasanya 2 x 15 menit
atau lebih misalnya istirahat, shalat, loby dan makan.

3. 3 (tiga) kali ketukan :


 Membuka dan menutup sidang atau acara resmi.
 Mengesahkan keputusan final akhir/akhir hasil sidang.

4. Berkali-kali ketukan :
Untuk meminta perhatian peserta sidang/memperingatkan peserta sidang agar
tenang.

F. PENGUCAPAN SIDANG
1. Dengan mengucapkan Bismillahhirrohmanirrohim :
 Membuka sidang.
 Mencabut skorsing sidang.
 Mengambil alih sidang.

2. Dengan mengucapkan Alhamdullillahhirobbil’alamin :


 Menutup sidang.
 Menskorsing sidang.
 Mengalihkan pimpinan sidang.

G. PRAKTEK
1. Membuka sidang.
2. Menutup sidang.
3. Mengalihkan pimpinan sidang.
4. Mengambil alih pimpinan sidang.
5. Menskorsing sidang.
6. Mencabut skorsing sidang.
7. Memberi peringatan kepada peserta sidang.

Anda mungkin juga menyukai