Anda di halaman 1dari 34

Oleh :

Hilmy Hafizh Haidar,ST

Bogor, 19 Oktober 2019


Curiculum Vitae (CV)
Nama : Hilmy Hafizh Haidar
TTL : Ta s i k m a l a y a , 3 A p r i l 1 9 9 7
Alamat : Perum. Puri Harapan Blok D3
n o 5 , R T 11 / R W 0 2 1 , K a b . B e k a s i
Motto Hidup : Jika bergerak maka berdampak
No. Tlp : 083807293818, 087782281004
Email : hilmyhafizhh@gmail.com

Pengalaman Organisasi :
1. Humas UKM Krisna Basket (2015&2016)
2. Wakil Ketua Himpunan HMS (2016)
3. Sekretaris UKM Krisna Basket (2017)
4. Ketua Himpunan HMS (2017)
5. DPO HMS (2018)
6. Ketua Komisi 4 DPM-FT (2018)
7. Ketua Dept. Kebijakan Publik Kesatuan Aksi
Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) (2017-skrng)
RETORIKA
PENGERTIAN RETORIKA
berasal dari bahasa Yunani
Rhetorica, yang berarti seni
berbicara dengan orang lain, baik
antarpersonal (satu-kepada-satu)
dan berkembang menjadi kegiatan
komunikasi massa (satu-kepada-
semua).
TUJUAN RETORIKA
Mempengaruhi dan merayu publik
dalam rangka membentuk dan
membina opini publik atau pendapat
umum.
TIGA ASPEK RETORIK
Pertama, sebagai penutur harus sanggup menun-
jukkan kepada khalayak bhawa kita memiliki pe-
ngetahuan luas, kepribadian terpercaya, status
terhormat (PRINSIP ETHOS)
Kedua, kita harus menyentuh hati khalayak, pera-
saan, emosi, harapan, kebencian, dan kasih sayang
(PRINSIP PHATOS)
Ketiga, kita harus dapat meyakinkan khalayak de-
ngan menunjukkan bukti, fakta, evidensi, dan
argumentasi (PRINSIP LOGOS)
TIGA ASPEK RETORIK
Pengembangan prinsip ethos – phatos -- logos
berkaitan dengan aspek utama komunikasi, yaitu
aspek verbal dan nonverbal

Prinsip ethos – pahtos – logos pada da-sarnya dapat


diterapkan dalam segala situasi komunikasi
Penerapan prinsip tersebut tetap harus
memperhatikan elemen dasar komunikasi
PRINSIP KOMUNIKASI EFEKTIF
Dirumuskan dalam konsep kata REACH, yang berarti
merengkuh atau meraih
Respect = sikap hormat dan menghargai
Empathy = paham situasi orang lain
Audible = dapat didengar/dimengerti
Clarity = kejelasan
Humble = rendah hati
RESPECT
Sikap hormat dan menghargai lawan bicara
Pada prinsipnya manusia ingin dihargai dan
dianggap penting
Sikap respect akan membuka kemungkinan
terjalinnya komunikasi
Samuel Johnson: there will be no RESPECT
without TRUST, and there is no TRUST
without INTEGRITY
EMPHATY
Kemampuan untuk menempatkan diri kita pada
situasi atau kondisi yang dihadapi orang lain
Kemampuan untuk mendengar dan bersikap reseptif
atau siap menerima masukan/umpan balik
Kita perlu mengerti dan memahami dengan cermat
kondisi lawan bicara
Empati akan memudahkan kita memilih cara dan
sikap yang tepat agar penerima pesan mudah
diterima
AUDIBLE
Pesan dapat didengar dan dimengerti

Kunci utama agar pesan bersifat audible:


a) susun pesan sesederhana mungkin
b) fokus pada informasi penting
c) gunakan ilustrasi/analogi utk memperjelas
d) taruhlah perhatian pada fasilitas yang ada dan
lingkungan di sekitar Anda
e) selalu menyiapkan rencana (pesan) cadangan
CLARITY
Pesan harus jelas sehingga tidak menim-bulkan
multiinterpretasi
Berkaitan dengan kualitas suara
Berkaitan dengan pilihan bahasa (kata, kalimat) yang
kita gunakan
Berkaitan dengan pengorganisasian ide (pesan)
HUMBLE
Adalah sikap rendah hati
Merupakan unsur yang terkait dengan prinsip pertama
(respect)
Rendah hati akan memunculkan sikap menghormati
orang lain
Rendah hati versus rendah diri
Apabila ingin mempengaruhi orang lain, rebutlah
perhatiannya, selanjutnya bangkitkan kebutuhannya,
berikan petunjuk bagaimana cara memenuhi
(memuaskan kebutuhannya), gambarkan dalam
pikirannya keuntungan dan kerugian yang diperoleh, dan
akhirnya doronglah ia untuk bertindak
TATA CARA BERSIDANG
Definisi Persidangan
Sidang merupakan forum formal suatu organisasi guna
membahas masalah tertentu dalam upaya menghasilkan
keputusan, yang akan menjadi sebuah ketetapan.
Keputusan dari persidangan ini akan mengikat seluruh
elemen organisasi selama belum diadakan perubahan.

Setiap organisasi, mempunyai aturan tersendiri dalam


melaksanakan persidangan baik dari segi quorum,
maupun dari segi teknis pelaksanaannya.
Alat Kelengkapan Sidang
1. Draft Sidang
2. Konsideran/Surat Ketetapan
3. Palu Sidang
4. Pimpinan Sidang/Presidium Sidang
5. Peserta Sidang
Aturan Umum Sebuah Persidangan
1. Istilah istilah dalam persidangan
2. Tata Tertib
3. Peserta Sidang
4. Pimpinan Sidang / Presedium Sidang
5. Aturan ketuk palu
6. Jenis Persidangan
7. Quorum dan pengambilan keputusan
8. Interupsi
9. Sanksi
Istilah istilah dalam persidangan
Skorsing / pending ialah penundaan persidangan untuk
sementara waktu.
Lobi ialah suatu bentuk kompromi dalam menyelesaikan
perbedaan pendapat dalam pengambilan keputusan
Deadlock ialah suatu keadaan dimana musyawarah tidak
menemui kata sepakat
Walk out ialah peserta sidang keluar arena persidangan dengan
alasan tidak setuju atas suatu keputusan
Voting ialah pengambilan keputusan berdasarkan suara
terbanyak
Peninjauan kembali / PK ialah meriview keputusan yang telah
disepakati sebelumnya, untuk diadakan pembatalan atau
perubahan
Tata Tertib Persidangan
Tata tertib merupakan suatu aturan yang dibuat dan
disepakati bersama oleh peserta sidang dengan
memperhatikan aturan umum organisasi serta nilai
nilai universal dalam masyarakat.

Aturan ini akan menjadi pedoman bagi peserta dan


pimpinan sidang dalam melaksanakan
persidangan.
Peserta Sidang
Utusan :
1. Hak Bicara, adalah untuk bertanya, mengeluarkan pendapat dan
mengajukan usulan kepada pimpinan baik secara lisan maupun tertulis
2. Hak Suara, adalah hak untuk ikut ambil bagian dalam pengambilan
keputusan
3. Hak Memilih, adalah hak untuk menentukan pilihan dalam proses
pemilihan
4. Hak Dipilih, adalah hak untuk dipilih dalam proses pemilihan
Peninjau :
Hak Bicara, adalah untuk bertanya, mengeluarkan pendapatdan mengajukan
usulan kepada pimpinan baik secara lisan maupun tertulis
Kewajiban Peserta :
1. Mentaati tata tertib persidangan/permusyawaratan
2. Menjaga ketenangan/harmonisasi persidangan
Pimpinan Sidang / Presidium Sidang
Presidium Sidang dipilih dari dan oleh peserta melalui sidang pleno yang
dipandu oleh Panitia Pengarah
Presidium Sidang bertugas untuk memimpin dan mengatur jalannya
persidangan seperti aturan yang disepakati peserta / tata tertib
Presidium Sidang berkuasa untuk memimpin dan menjalankan tata tertib
persidangan

Tugas khusus :
1. Presidum 1 / Ketua
Memimpin jalanya persidangan secara penuh
2. Presidum 2 / Anggota
Mencatat apa apa saja yang menjadi masukan / usulan dari peserta
sidang
3. Presidium 3 / Anggota
Menunjuk peserta yang melakukan interupsi sesuai dengan hirarkinya
Lanjutan
Syarat-syarat presidium sidang :
1. Mempunyai sifat leadership, bijaksana dan bertanggung jawab
2. Memiliki pengetahuan yang cukup tentang persidangan
3. Peka terhadap situasi dan cepat mengambil inisiatif dalam
situasi kritis
4. Mampu mengontrol emosi sehingga tidak terpengaruh kondisi
persidangan

Sikap presidium sidang :


1. Simpatik, menarik, tegas dan disiplin
2. Sopan dan hormat dalam kata dan perbuatan
3. Adil, bijaksanan dan menghargai pendapat peserta
Aturan ketukan Palu
1 kali ketukan
Mengesahkan keputusan/kesepakatan peserta sidang poin per poin (keputusan
sementara).
Memberi peringatan kepada peserta sidang agar tidak gaduh.
Mencabut kembali / membatalkan ketukan terdahulu yang dianggap keliru.
2 kali ketukan
Untuk menskorsing atau mencabut skorsing dalam waktu yang cukup lama
(biasanya 2 X 45 menit), misalnya istirahat, lobying, sholat, makan.
Menerima dan menyerahkan pimpinan sidang.
3 kali ketukan
Membuka/menutup sidang atau acararesmi.
Mengesahkan keputusan final /akhir hasil sidang
Contoh kalimat yang dipakai oleh Presidium Sidang
Membuka sidang
“Dengan menyebut nama Tuhan YME , sidang pleno “Musyawarah Besar
Himpunan Mahasiswa Sipil” saya nyatakan dibuka. ” tok…….tok…….tok
Menutup sidang
“Dengan menyebut nama Tuhan YME, sidang pleno “Musyawarah Besar
Himpunan Mahasiswa Sipil” saya nyatakan ditutup.” Tok……..tok……..tok
Mengalihkan pimpinan sidang
“Dengan menyebut nama Than YME, palu sidang ini saya serahkan kepada
pimpinan sidang berikutnya” tok…tok.
Mengambil alih pimpinan sidang
“Dengan menyebut nama Tuhan YME saya terima palu sidang ini dari
pimpinan sidang sebelumnya ” tok….tok
Lanjutan
Menskorsing / pending sidang
“Dengan ini sidang saya skorsing selama 2 x 45 menit” tok……….tok.

Mencabut / pending skorsing


“Dengan ini skorsing 2 x 45 menit saya cabut dan saya nyatakan sidang
dilanjutkan” tok…….tok.

Memberi peringatan kepada peserta sidang


Tok………. “Peserta sidang harap tenang !”
Jenis Persidangan

Sidang Sidang Sidang


Pleno Komisi Paripurna
Sidang Pleno
Sidang yang dihadiri oleh seluruh peserta sidang.
Termasuk kedalam kategori, sidang ini adalah;
Sidang pendahuluan yang biasanya untuk
menetapkan jadwal, tata tertib dan pemilihan
presidium sidang serta sampai pada pengesahan
laporan pertanggung jawaban pengurus organisasi.
Sidang Komisi
Sidang yang diikuti terbatas oleh anggota komisi,
sidang ini diadakan untuk pematangan materi
sebelum diplenokan kembali, dipimpin oleh
pimpinan komisi .
Contoh :
Komisi I : Membahas Anggaran Dasar
Komisi II : Membahas Anggaran Rumah Tangga
Komisi II : Rekomendasi Pengurus Selanjutnya
Sidang Paripurna
Sidang yang bersifat menegaskan kembali hasil-
hasil sidang yang sudah disepakati sebelumnya.
Contoh:
Ketetapan laporan pertanggungjawaban,
Ketetapan Ad / Art, Ketetapan rekomendasi untuk
pengurus selanjutnya, Ketetapan hasil pemilihan
ketua baru, dan ketetapan ketetapan lainya
Quorum dan Pengambilan Keputusan
1. Persidangan dinyatakan syah/quorum apabila dihadiri oleh
sekurang-kurangnya ½ + 1 dari peserta yang terdaftar
pada Panitia (bisa juga ditentukan melalui konsensus)
2. Setiap keputusan didasarkan atas musyawarah untuk
mufakat, jika tidak berhasil dilakukan Lobi, apabila lobi
tidak berhasil diambil melalui suara terbanyak/ Voting
(½ + 1) dari peserta yang hadir di persidangan
3. Bila dalam pengambilan keputusan melalui suara
terbanyak terjadi suara seimbang, maka dilakukan lobi
kembali sebelum dilakukan pemungutan suara ulang
Interupsi
Interupsi adalah suatu bentuk selaan atau memotong
pembicaraan dalam sidang karena adanya masukan
yang perlu diperhatikan untuk pelaksanaan sidang
tersebut.
Macam macam interupsi antara lain.
1. Interuption point of order, Bentuk interupsi
yang dilakukan untuk meminta penjelasan atau
memberikan masukan yang berkaitan dengan
jalannya persidangan.
2. Interruption point of information, Bentuk
interupsi berupa informasi yang perlu
diperhatikan oleh seluruh peserta sidang
termasuk pimpinan sidang.
3. Interruption point of clarification, Bentuk interupsi dalam rangka
meminta klarifikasi tentang pernyataan peserta sidang lainnya

4. Interruption point of previladge / personal, Bentuk interupsi yang


disampaikan bila pernyataan yang disampaikan oleh peserta lain
sudah diluar pokok masalah dan cenderung menyerang secara
pribadi.

1. previladge

2.clarification

3. information

4. order,

Presidum sidang menunjuk peserta yang melakukan interupsi harus


sesuai dengan hirarki diatas. Semakin atas jenis interupsinya maka
semakin didahulukan. Urutan 1,2,3,4.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai