Bab I
Nama dan Tujuan
Pasal I
Nama
Permusayawaratan ini dinamakan Musyawarah Komisariat Kesatuan Aksi Mahasiswa
Muslim Indonesia Kota Tangerang 2019, selanjutnya disingkat MUSKOM KAMMI KOTA
TANGERANG 2019.
Pasal 2
Tujuan
Tujuan disusunnya tata tertib MUSKOM KAMMI KOTA TANGERANG 2019 untuk
mengatur jalannya persidangan MUSKOM KAMMI KOTA TANGERANG 2019.
Bab II
Tempat dan Waktu
Pasal 3
Tempat
MUSKOM KAMMI KOTA TANGERANG 2019 dilaksanakan di Yayasan Adhwaulbayan
Kota Tangerang.
Pasal 4
Waktu
MUSKOM KAMMI KOTA TANGERANG 2019 dilaksanakan pada Kamis, 7 Maret 2019 M
atau 30 Jumadil Akhir 1440 H.
Bab III
Kedudukan dan Wewenang
Pasal 5
Kedudukan
Sesuai dengan pasal 17 ayat 4 Anggaran Dasar KAMMI, MUSKOM KAMMI KOTA
TANGERANG 2019 merupakan permusyawaratan tertinggi yang dilaksanakan oleh KAMMI
KOTA TANGERANG.
Pasal 6
Wewenang
Sesuai dengan pasal 56 Anggaran Rumah Tangga KAMMI, MUSKOM KAMMI KOTA
TANGERANG 2019 memegang Wewenang:
1. Meminta dan Menilai Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Pengurus Komisariat KAMMI.
2. Memilih Pengurus Komisariat dengan jalan memilih Ketua Umum yang merangkap
sebagai formatur dan kemudian 4 (empat) mide formatur.
3. Menetapkan anggota MPK KAMMI
4. Menetapkan nama-nama DPK KAMMI
5. Menetapkan Panduan Kerja Komisariat
6. Menetapkan aturan dan putusan lain yang dianggap perlu
Bab IV
Peserta
Pasal 7
Peserta
Peserta MUSKOM KAMMI KOTA TANGERANG 2019 terdiri dari:
1. Peserta penuh
2. Peserta Peninjau
3. Tamu/peserta undangan
Pasal 8
Kriteria
1. Peserta penuh terdiri dari seluruh Pengurus Aktif KAMMI Kota Tangerang dan Delegasi
Pengurus Daerah Tangerang Selatan.
2. Peserta peninjau adalah Delegasi PK KAMMI di bawah naungan PD KAMMI Tangerang
Selatan
3. Peserta undangan terdiri dari OKP yang diundang oleh Panitia
Bab V
Hak & Kewajiban
Pasal 9
Hak
1. Hak peserta MUSKOM KAMMI KOTA TANGERANG 2019 terdiri dari :
a. Hak bicara, yaitu untuk mengajukan usul, saran, dan pendapat yang disampaikan baik
secara lisan maupun tulisan
b. Hak suara, yaitu hak untuk dipilih dan memilih
2. Peserta penuh memiliki hak bicara dan suara
3. Peserta peninjau memiliki hak bicara
4. Peserta undangan tidak memiliki hak bicara dan hak suara
Pasal 10
Kewajiban
Kewajiban peserta MUSKOM KAMMI KOTA TANGERANG 2019 adalah:
1. Berprilaku baik dan berakhlak sesuai Al-Qur’an & As-sunnah
2. Mentaati tata tertib
3. Meminta persetujuan presidium sidang apabila menggunakan hak bicara dan hendak
meninggalkan ruang sidang
4. Memakai pakaian syar’i selama persidangan berlangsung
5. Menggunakan tanda peserta selama acara
6. Seluruh peserta mengikuti seluruh rangkaian acara
Bab VI
Sanksi-sanksi
Pasal 11
Sanksi
1. Sanksi diberikan kepada peserta yang melanggar tata tertib
2. Tingkatan Sanksi:
a. Peringatan akan diberikan setelah 2x melanggar tata tertib
b. Pencabutan hak suara akan diberikan setelah 3x melanggar tata tertib
c. Dikeluarkan dari ruang sidang akan diberikan setelah 4x melanggar tata tertib
Bab VII
Persidangan
Pasal 12
Jenis Sidang
1. Persidangan MUSKOM KAMMI KOTA TANGERANG 2019 terdiri dari sidang pleno,
sidang komisi, dan sub sidang komisi bila dianggap perlu.
2. Sebelum presedium sidang terpilih, persidangan dipimpin oleh presidium sidang
sementara yang ditunjuk oleh panitia pengarah MUSKOM KAMMI KOTA
TANGERANG 2019.
3. Sidang Pleno dihadiri oleh seluruh peserta MUSKOM KAMMI KOTA TANGERANG
2019.
4. Sidang komisi dihadiri oleh seluruh anggota komisi yang bersangkutan.
5. Sidang paripurna dihadiri oleh seluruh peserta MUSKOM KAMMI KOTA
TANGERANG 2019.
Pasal 13
Sidang Pleno
Sidang pleno bertugas:
1. Mendengarkan pengarahan dan penjelasan dari presedium sidang sesuai dengan ketentuan
MUSKOM KAMMI KOTA TANGERANG 2019.
2. Membentuk komisi-komisi sesuai kebutuhan, mengacu pada pasal 12 ayat 1 tata tertib
MUSKOM KAMMI KOTA TANGERANG 2019.
3. Membuat keputusan dan ketetapan akhir MUSKOM KAMMI KOTA TANGERANG
2019.
4. Mensinergikan dan mengesahkan hasil-hasil sidang komisi MUSKOM KAMMI KOTA
TANGERANG 2019.
Pasal 14
Sidang Komisi
Sidang komisi bertugas :
1. Memusyawarahkan dan mengambil keputusan mengenai hal-hal yang sesuai lingkup
tugasnya.
2. Melaporkan hasil-hasil sidang komisi MUSKOM KAMMI KOTA TANGERANG 2019
kepada sidang pleno setelah disahkan oleh ketua dan sekertaris komisi yang bersangkutan.
3. Setiap panitia yang direkomendasikan oleh presidium sidang dan peserta MUSKOM
KAMMI KOTA TANGERANG 2019 wajib menjadi anggota komisi.
Pasal 15
Sidang komisi terdiri atas :
1. Komisi A, membahas struktur kepengurusan serta Garis-garis Besar Haluan Kerja
(GBHK) KAMMI KOTA TANGERANG dan Rekomendasi kerja KAMMI KOTA
TANGERANG.
2. Komisi B, membahas Tata cara pemilihan Tim Formatur dan Ketua umum.
Bab VIII
Quorum
Pasal 16
1. Sidang pleno dinyatakan sah apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya ½ n + 1 dari
jumlah peserta penuh yang hadir pada MUSKOM KAMMI KOTA TANGERANG 2019.
2. Sidang komisi dinyatakan sah apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya ½ n + 1 dari
jumlah anggota komisi yang bersangkutan.
3. Apabila sampai waktu yang sudah ditentukan sidang pleno dan atau sidang komisi tidak
memenuhin quorum, maka sidang ditunda 1 x 15 menit dan setelah itu sidang dianggap
sah.
Bab IX
Putusan
Pasal 17
Bentuk-bentuk putusan MUSKOM KAMMI KOTA TANGERANG 2019 adalah :
1. Keputusan MUSKOM KAMMI KOTA TANGERANG 2019 adalah putusan yang
memilki kekuatan yang mengikat dalam lingkup penyelenggaraan MUSKOM KAMMI
KOTA TANGERANG 2019.
2. Ketetapan MUSKOM KAMMI KOTA TANGERANG 2019 adalah ketatapan yang
memiliki kekuatan hukum kedalam dan keluar MUSKOM KAMMI KOTA
TANGERANG 2019.
Pasal 18
1. Pengambilan keputusan pada dasarnya dilakukan dengan azas musyawarah untuk
mufakat.
2. Apabila tidak terjadi kemufakatan maka, dilakukan penundaan selama 1 x 15 menit untuk
dilakukan lobi antar pihak yang secara jelas berbeda pendapat.
3. Apabila proses lobi gagal mencapai keputusan maka dilakukan pemilihan dengan suara
terbanyak (voting)
4. Apabila hasil suara masih sama banyak maka putusan diserahkan kepada kebijakan
presidium sidang pleno dengan memperhatikan aspirasi peserta sidang.
Bab X
Pimpinan Sidang
Pasal 19
Pimpinan Sidang
1. Pimpinan sidang pleno disebut presidium sidang yang berjumlah 3 orang.
2. Pimpinan sidang pleno 1 dipilih oleh SC MUSKOM KAMMI KOTA TANGERANG
2019 dan disebut presidium sidang sementara.
3. Pimpinan sidang pleno selanjutnya dipilih oleh forum dan disebut presidium sidang tetap
Pasal 20
Hak dan Kewajiban Pimpinan Sidang
1. Pimpinan sidang pleno dan komisi berhak:
a. memberikan sanksi kepada peserta sidang apabila melanggar tata tertib
b. menskors persidangan atas persetujuan peserta sidang
2. Pimpinan sidang pleno dan komisi berkewajiban:
a. berkonsultasi dengan SC MUSKOM KAMMI KOTA TANGERANG 2019 berkaitan
dengan fasilitas dan kelancaran jalannya persidangan.
b. Memimpin jalannya persidangan hingga selesai
c. Menyerahkan hasil-hasil persidangan kepada SC MUSKOM KAMMI KOTA
TANGERANG 2019 untuk selanjutnya diserahkan kepada Ketua/formatur KAMMI
terpilih
Bab XI
Aturan Peralihan
Pasal 20
Aturan Peralihan
Penyesuaian nama dan isi dalam peraturan ini terhadap peraturan-peraturan dalam hirarki
peraturan yang lebih tinggi dari peraturan ini dapat langsung ditetapkan oleh pimpinan sidang
setelah berkonsultasi dengan SC MUSKOM KAMMI KOTA TANGERANG 2019 tanpa
persetujuan peserta sidang.
Bab XII
Penutup
Pasal 21
Segala sesuatu yang berkaitan dengan pembahasan pasal atau kesepakatan baru akan
diputuskan oleh presidium sidang atas persetujuan peserta sidang.
DRAFT KOMISI A
BAB I
PENGERTIAN DAN FUNGSI
Pasal 1
Pengertian
Panduan Kerja Komisariat PK KAMMI KOTA TANGERANG adalah kerangka konsep dan
operasional organisasi dalam rencana pengembangan dan arah yang terwujud dalam program-
program kerja secara menyeluruh, terarah, dan terpadu berdasarkan AD ART KAMMI dan
analisis kearifan lokal.
Pasal 2
Fungsi
Panduan Kerja Komisariat KAMMI KOTA TANGERANG berfungsi sebagai pedoman bagi
pengurus dalam menyusun dan melaksanakan program kerja untuk mencapai tujuan
organisasi.
BAB II
TUJUAN ORGANISASI, PEMOTRETAN KONDISI, DAN STRATEGI PENCAPAIAN
Pasal 3
Tujuan Organisasi
Tujuan yang hendak dicapai PK KAMMI KOTA TANGERANG adalah ”Mengokohkan
Kepemimpinan KAMMI Yang Kuat dan Berkembang” dengan penjabaran:
1. Pengokohan kaderisasi sesuai Manhaj Pengkaderan KAMMI
2. Tata kelola organisasi yang administratif, solid, mandiri dan profesional
3. Melakukan rekayasa politik di daerah dan supervisi rekayasa politik di kampus
4. Melakukan upaya pembangunan sosial kemasyarakatan dengan menekankan pada langkah
kontributif yang berkelanjutan
5. Membangun jaringan gerakan dan melakukan pengelolaan humas KAMMI
6. Berusaha mewujudkan KAMMI Daerah Tangerang yang bisa bertahan secara berkelanjutan
Pasal 4
Pemotretan Kondisi
Kondisi Internal :
Pendukung :
1. Sudah adanya konsep kaderisasi dengan Manhaj Pengkaderan KAMMI
2. Beragamnya skill, keilmuan, dan kompetensi kader
Penghambat :
1. Kurangnya profesionalitas pengelolaan organisasi
2. Belum adanya sumber dana mandiri
3. Minimnya kemampuan riset kader
4. Kurangnya pemahaman terhadap filosofi gerakan KAMMI
5. Kuantitas dan kualitas pemandu serta instruktur yang belum memadai
6. Kurangnya kuantitas kader pada jenjang AB 3 dan AB 2
Kondisi Eksternal :
Faktor Pendukung :
1. Adanya jaringan dengan organisasi mahasiswa dan kepemudaan Kota Tangerang
2. Berlangsungnya otonomi daerah
3. Adanya iklim demokrasi yang baik
4. Banyaknya perguruan tinggi yang berada di Kota Tangerang
5. Potensi mahasiswa yang besar dan belum tergarap optimal
Faktor Penghambat :
1. Adanya kebijakan PT yang bersifat represif terhadap gerakan mahasiswa tertentu
2. Sistem pendidikan akademik yang tidak berpihak pada aktifitas sosial politik mahasiswa
3. Meluasnya sikap apatis mahasiswa terhadap kondisi masyarakat
Pasal 5
Strategi Pencapaian
Strategi pencapaian tujuan KAMMI yaitu :
1. Pengokohan kaderisasi sesuai Manhaj Pengkaderan KAMMI
a. Pengelolaan AB 1 (DM1, MK1, Sertifikasi, Suplemen)
b. Penambahan jumlah AB 2 dan AB 3
6. Berusaha mewujudkan KAMMI Daerah Tangerang yang bisa bertahan secara berkelanjutan
a. Membuka jaringan kampus yang ada di Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang
b. Melakukan pendampingan kader dalam membentuk komisariat baru dikampusnya
BAB III
FUNGSI ORGANISASI
Pasal 6
Pengkaderan
Tujuan : Melakukan pengkaderan untuk terwujudnya kader yang memenuhi Indeks Jati diri
kader (IJDK)
Sasaran: Kader
Prinsip pengkaderan:
1. Mengelola dan menanamkan seluruh aspek-aspek baik aqidah, manhaj, fikriah, siyasiah, jaringan
dan skill yang bermuara pada pembentukan kepribadian kader yang Islami dan bervisi sosial dan
politik.
2. Menerapkan prinsip tawazun, alamiyah dan istimroriyah dan sesuai dengan penjenjangan kader
yang dilakukan oleh KAMMI.
3. Menumbuhkembangkan dan memberdayakan potensi kader.
Pasal 7
Pengelolaan Organisasi
Tujuan : Melakukan pengelolaan organisasi berbasis riset menuju sistem yang administratif,
solid, mandiri dan profesional.
Sasaran : Sistem, pengurus, dan kader.
Prinsip pengelolaan organisasi :
1. Mendasarkan pada data-data yang sahih dan faktual
2. Bernuansa kekeluargaan dan beriklim profesional
3. Terukur dan berkelanjutan
4. Progresif, efektif, dan efisien
5. Mandiri, transparan, dan akuntabel
Pasal 8
Kebijakan Publik
Tujuan : melakukan upaya sistematis untuk mempengaruhi kebijakan pemerintah dalam
proses pembangunan daerah
Sasaran : masyarakat, pemerintah daerah
Prinsip kebijakan publik :
1. Strategis
2. Terencana
3. Berkelanjutan
4. Berada dalam kerangka konstruktif
5. Berorientasi pada peningkatan kesejahteraan rakyat
Pasal 9
Pemberdayaan Masyarakat
Tujuan : Melakukan kemitraan, pendampingan dan pemberdayaan terhadap potensi-potensi
dalam masyarakat guna terciptanya basis sosial.
Sasaran : Masyarakat dan kader
Prinsip pemberdayaan masyarakat :
1. Melakukan pembinaan, dan pendampingan kepada masyarakat sebagai investasi jangka panjang
pembentukan basis sosial.
2. Menggunakan paradigma kemitraan.
3. Mendayagunakan berbagai jaringan yang dimiliki untuk terberdayakannya masyarakat.
Pasal 10
Hubungan Masyarakat
Tujuan : Melakukan komunikasi, pencitraan dan penokohan gerakan dalam meningkatkan
eksistensi KAMMI
Sasaran : Masyarakat dan kader
Prinsip hubungan masyarakat :
1. Moderat dan terbuka kepada semua elemen
2. Membangun positioning KAMMI sebagai trendsetter dan leader issue daerah
3. Berpihak pada kebenaran
4. Meningkatkan kapasitas kader dalam komunikasi publik
BAB IV
ARAHAN KERJA ORGANISASI
Pasal 11
Majelis Permusyawaratan Komisariat
Sesuai AD/ART KAMMI hasil Muktamar X, arahan Kerja Majelis Permusyawaratan
Komisariat (MPK):
1. Menjaga tegaknya AD/ART KAMMI ditingkat Pengurus Komisariat KAMMI
2. Mengawasi kinerja Pengurus Komisariat KAMMI dan memberikan peringatan apabila terjadi
pelanggaran terhadap aturan-aturan organisasi.
3. Memberikan pertimbangan dan saran keorganisasian kepada Pengurus Komisariat KAMMI dalam
menentukan kebijakan organisasi KAMMI.
4. Menyelenggarakan pengadilan bagi anggota terhadap aturan organisasi.
5. Memutuskan untuk mengadakan Musyawarah Komisariat Luar Biasa (MKLB) apabila diminta
sesuai dengan aturan Organisasi.
6. Memberikan putusan yang bersifat final dan mengikat atas perkara konstitusional yang diajukan
oleh anggota biasa dan stuktur organisasi lainya.
Pasal 12
Ketua
Arahan Kerja Ketua :
1. Membuat kebijakan dan arahan umum pelaksanaan hasil-hasil MUSKOM KAMMI KOTA
TANGERANG 2019
2. Memimpin PK KAMMI KOTA TANGERANG sesuai dengan ketentuan yang berlaku di internal
organisasi KAMMI.
3. Bertanggung jawab terhadap jalannya organisasi
4. Mewakili serta bertindak ke luar dan atau ke dalam untuk dan atas nama PK KAMMI KOTA
TANGERANG sesuai dengan garis kebijakan organisasi.
5. Mengarahkan dan mengawasi pelaksanaan tugas-tugas dan kegiatan Departemen PK KAMMI
KOTA TANGERANG mengacu pada standar keberhasilan Panduan Kerja Komisariat (PKK).
6. Bersama Badan Pengurus Harian (BPH) membangun hubungan dan komunikasi politik dengan
institusi/pihak lain sesuai dengan sikap dan kebijakan internal PK KAMMI KOTA TANGERANG.
7. Dalam keadaan berhalangan, Ketua dapat mengamanahkan tugas kepada Sekretaris Umum
dan/atau yang diberi mandat.
8. Mengangkat, memberhentikan dan memutasi pengurus dengan Surat Keputusan (SK) Organisasi
melalui pertimbangan Badan Pengurus Harian (BPH).
9. Membangun komunikasi aktif dan harmonis kepada Ketua-Ketua Komisariat se-Tangerang
Selatan, Daerah, Wilayah, dan Pusat.
10. Mewakili KAMMI secara eksternal.
Pasal 13
Sekretaris umum
Arahan Kerja Sekretaris umum :
1. Mendampingi Ketua untuk bertindak atas nama KAMMI sesuai dengan garis kebijakan organisasi.
2. Bertanggung jawab terhadap tata kelola organisasi
3. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas-tugas dan kegiatan setiap Bidang.
4. Membantu Ketua membuat kebijakan-kebijakan khusus yang dipandang perlu guna keselamatan
organisasi.
5. Berkewajiban menggantikan Ketua apabila Ketua berhalangan.
6. Membuat kebijakan yang berkait dengan administrasi dan kesekretariatan guna lancarnya
organisasi.
7. Menjadi pejabat sementara ketika Ketua berhalangan hingga terlaksananya MUSKOM/MKLB
8. Menyampaikan kebijakan kepada seluruh jajaran PK KAMMI KOTA TANGERANG.
9. Mengusulkan pemberhentian, pengangkatan dan pemutasian pengurus.
10. Bertanggung jawab penuh terhadap segala hal yang berhubungan dengan administrasi organisasi
sesuai dengan SOP KAMMI.
11. Mengatur kerumahtanggaan sekretariat KAMMI.
12. Mendokumentasikan hasil-hasil persidangan baik persidangan di tingkat pengurus harian
maupun persidangan di tingkat bidang.
Pasal 14
Bendahara Umum
Arahan Kerja Bendahara Umum :
1. Mendampingi Ketua untuk bertindak atas nama KAMMI sesuai dengan garis kebijakan organisasi
2. Menyusun dan menetapkan tata kelola keuangan PK KAMMI KOTA TANGERANG sesuai
dengan SOP yang akan dibahas dan disepakati di MUKERKOM
3. Melakukan upaya pencarian dana yang halal dan tidak mengikat
4. Menyusun laporan dan melaporkan kondisi keuangan organisasi
5. Mengoordinir kas PK KAMMI KOTA TANGERANG
6. Bertanggung jawab kepada Ketua
Pasal 15
Biro Hubungan Masyarakat
Arahan Biro Humas :
1. Membuat jaringan kerja dengan media massa.
2. Melakukan sosialisasi dan publikasi kegiatan PK KAMMI KOTA TANGERANG ke
seluruh masyarakat.
3. Menerbitkan dan mengelola media jurnalistik secara berkala
4. Sebagai pusat data, informasi dan komunikasi PK KAMMI KOTA TANGERANG
5. Melakukan kaderisasi humas KAMMI
7. Bertanggung jawab kepada Ketua
Pasal 16
Kaderisasi
Arahan Kerja Bidang Kaderisasi :
1. Mengimplementasikan Manhaj Pengkaderan KAMMI dalam pengkaderan secara integral
bersama dengan Bidang terkait.
2. Menyelenggarakan, mengevaluasi Dauroh Marhalah I
3. Menyelenggarakan MK I
4. Mengelola AB I dalam kerangka peningkatan kualitas kader
5. Melakukan rekrutmen dan mengelola kader untuk kampus-kampus yang belum memiliki
komisariat
6. Melaksanakan sertifikasi IJDK kader AB 1 secara berkala minimal dalam rentan waktu 3
bulan sekali guna melakukan pengawasan dan peningkatan kualitas tarbawiyah kader
KAMMI.
7. Membentuk Korps Pemandu Kader (komander) Komisariat.
8. Mengelola dan meningkatkan jumlah pemandu dan instrukur
9. Berupaya meningkatkan jumlah kader AB 2 dan AB 3 KAMMI
10. Bertanggung jawab kepada Ketua.
11. Membuat database kader
Pasal 18
Kebijakan Publik
Arahan Kerja Bidang Kebijakan Publik :
1. Melakukan upaya-upaya untuk mempengaruhi kebijakan publik terutama di daerah
dengan memperhatikan prinsip kebenaran, keadilan dan keberpihakan terhadap umat.
2. Bersama Ketua menentukan kebijakan publik yang harus diambil oleh organisasi.
3. Membuat jaringan kerja dengan forum dan lembaga terkait
4. Melakukan upaya-upaya pencerdasan kader dengan penguatan kultur intelektual di tingkat
daerah.
5. Menciptakan suasana kondusif bagi upaya pengkaderan politik.
6. Mengkoordinasi dan mengkonsolidasi wacana dan kaderisasi politik di tingkat
komisariatdengan sepengetahuan Ketua komisariat.
7. Menginisiasi forum kajian berbasis core competence
8. Menginisiasi gugus gerak politik berbasis Daerah
9. Membuat badan kelengkapan sendiri yang dipandang perlu guna memperlancar tugas-
tugasnya dengan persetujuan Ketua.
10. Bertanggung jawab kepada Ketua.
Pasal 19
Ekonomi Sosial Kemasyarakatan
Arahan Kerja Bidang Ekososmas :
1. Melakukan usaha dalam membantu keuangan organisasi yang halal dan tidak mengikat.
2. Menciptakan peluang-peluang usaha dan menjadikannya sebagai pemasukan untuk
membiayai keuangan organisasi.
3. Membangun usaha ekonomi yang menghasilkan profit.
4. Melakukan upaya-upaya menciptakan entrepreneur yang baru di PK KAMMI KOTA
TANGERANG.
5. Membangun relasi-relasi bisnis dan ekonomi perseorangan dan/atau lembaga-lembaga
terkait guna menyokong keuangan organisasi.
6. Berkoordinasi dengan Bendahara Umum secara berkala.
7. Sebagai fasilitator interaksi antar kader dan masyarakat.
8. Membangun jejaring dan mitra kerja untuk menjalankan fungsi pemberdayaan
masyarakat.
9. Mengawal keberlanjutan proses kiprah sosial kemasyarakatan.
10. Menginisiasi gugus gerak sosial kemasyarakatan
11. Berkontribusi dalam menangani permasalahan social dan bencana daerah
12. Bertanggung jawab kepada Ketua.
Pasal 20
Pemberdayaan Perempuan
Arahan Kerja Bidang Pemberdayaan Perempuan:
1. Sebagai wadah peningkatan dan pengembangan potensi kader muslimah di semua bidang.
2. Pembinaan kader muslimah yang diarahkan pada pembinaan akhlak, intelektual,
keterampilan, kepemimpinan, dan keorganisasian.
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI
Pasal 21
Struktur Organisasi
Terlampir
BAB VI
STANDAR KEBERHASILAN
Pasal 22
Standar Keberhasilan
Standar Keberhasilan PK KAMMI KOTA TANGERANG 2019-2020:
1. Pengokohan kaderisasi sesuai Manhaj Pengkaderan KAMMI
a. Pengelolaan AB1 (DM1, MK1, Sertifikasi, Suplemen)
6. Berusaha mewujudkan KAMMI Daerah Tangerang yang bisa bertahan secara berkelanjutan
a. Minimal terbentuk 1 (satu) komisariat penuh yang baru di Tangerang
b. Membentuk jaringan komisariat berbasis kampus
BAB VII
PENUTUP
Pasal 23
Firman Allah
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengkhianati Allah dan rasul-Nya, dan
juga janganlah kamu mengkhianati amanah-amanah yang dipercayakan kepadamu, sedang
kamu mengetahui. (QS. Al Anfal: 27)
***
MEKANISME PEMILIHAN
KETUA, MAJELIS PERMUSYAWARATAN KOMISARIAT (MPK), DEWAN
PENASEHAT KOMISARIAT (DPK), DAN MIDE FORMATUR
Pasal 1
Kerangka Umum Proses Penetapan
1. Penetapan Ketua PK KAMMI KOTA TANGERANG dipimpin oleh Presidium sidang.
2. Seluruh tahapan penetapan harus dilaksanakan dengan adab-adab Islami meliputi:
a. Berprinsip dasar bahwa jabatan adalah amanah yang harus dipertanggungjawabkan
kepada Allah dan umat.
b. Bukan karena motivasi minta jabatan, tetapi karena diminta oleh ummat
c. Tidak memberikan iming-iming berupa jabatan dan materi apapun
d. Menjaga akhlaq dasar Islam dengan tidak dengki, sombong, meremehkan, mengolok-
olok, ghibah, namimah, su’udzhann, fithnah dan dzalim
e. Menjaga kebersamaan, sopan dalam perbuatan, santun dalam perkataan, dan
bertanggung jawab
f. Lapang dada dalam menerima keputusan bersama
g. Menegakkan prinsip berkeadilan
3. Mekanisme pemilihan berlandaskan prinsip syura oleh Majlis AHWA
Pasal 2
Syarat dan Kriteria Tim Formatur
Majlis AHWA berjumlah 5 (lima) orang
1. Bertaqwa kepada Allah SWT
2. Dapat membaca Al Qur’an sesuai dengan tajwid
3. Tidak sedang dijatuhi sanksi organisasi.
4. Berstatus sebagai AB2 minimal 3 orang dan AB1 maksimal 2 orang
5. Pernah menjadi Pengurus Komisariat
6. Bukan termasuk calon Ketua
7. Tidak sedang diperpanjang masa keanggotaannya karena sedang menjadi pengurus
8. Sehat secara jasmani maupun rohani
Pasal 3
Syarat dan Kriteria Calon Ketua
1. Bertaqwa kepada Allah SWT
2. Dapat membaca Al Qur’an sesuai dengan tajwid
3. Tidak sedang dijatuhi sanksi organisasi.
4. Berstatus minimal sebagai AB1 dengan syarat berkomitmen mengikuti DM2 dalam waktu
terdekat
5. Pernah menjadi pengurus komisariat
6. Tidak sedang diperpanjang masa keanggotaannya karena sedang menjadi pengurus
7. Sehat secara jasmani maupun rohani
Pasal 4
Mekanisme Pemilihan Majlis AHWA
1. Presidium sidang menuliskan nama-nama calon anggota majlis AHWA yang memenuhi
kriteria sebagaimana tertulis di Pasal 2
2. Peserta penuh memilih 5 nama yang dinyatakan memenuhi criteria untuk menjadi Majlis
AHWA
3. Lima nama dengan suara terbanyak ditetapkan sebagai anggota Majlis AHWA
Pasal 5
Mekanisme Pemilihan Ketua PK KAMMI KOTA TANGERANG
dan MPK PK KAMMI KOTA TANGERANG
1. Presidium sidang mengumumkan calon Ketua PK KAMMI KOTA TANGERANG hasil
proses penjaringan bakal calon.
2. Debat VISI MISI Calon Ketua PK KAMMI KOTA TANGERANG
3. Calon Ketua PK KAMMI KOTA TANGERANG menyatakan kesediaannya secara lisan
di depan peserta MUSKOM KAMMI KOTA TANGERANG 2019
4. Majlis AHWA melakukan musyawarah bersama para calon Ketua menentukan Ketua PK
KAMMI KOTA TANGERANG dan Ketua beserta Anggota MPK PK KAMMI KOTA
TANGERANG Periode 2019-2020
Pasal 6
Empat orang Majlis AHWA bersama Ketua terpilih ditetapkan sebagai MID Formatur.