Anda di halaman 1dari 15

ANGGARAN DASAR

DEWAN MAHASISWA
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam Anggaran Dasar Dewan Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas
Sebelas Maret, yang dimaksud dengan
1. Universitas Sebelas Maret, selanjutnya disebut UNS.
2. Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret, selanjutnya disebut
FH UNS.
3. Keluarga Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sebelas
Maret, selanjutnya disebut KMFH.
4. Dewan Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret,
selanjutnya disebut DEMA.
5. Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas
Sebelas Maret, selanjutnya disebut BEM.
6. Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sebelas
Maret, selanjutnya disebut UKM.
7. Komunitas Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sebelas
Maret, selanjutnya disebut Komunitas.
8. Lembaga Kemahasiswaan selanjutnya terdiri dari organisasi
kemahasiswaan, Unit Kegiatan Mahasiswa dan Komunitas di tingkat
Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret.
9. Mahasiswa yang masih terdaftar dan aktif kuliah di Strata-1
Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret, selanjutnya disebut
mahasiswa.
10. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Keluarga
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret, selanjutnya
disebut AD/ART KMFH.
11. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Dewan
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret, selanjutnya
disebut AD/ART.
12. Pemilihan Umum Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret,
selanjutnya disebut Pemilu.

BAB II
NAMA, LAMBANG, TEMPAT KEDUDUKAN

1
Pasal 2
Organisasi ini bernama Dewan Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas
Sebelas Maret.

Pasal 3
Lambang DEMA berbentuk bunga teratai mekar dengan lambang UNS
ditengahnya dan bertulisakan Keluarga Mahasiswa Fakultas Hukum
Universitas Sebelas Maret dan Dewan Mahasiswa.

Pasal 4
DEMA berkedudukan di Sekretariat DEMA Gedung BEM dan DEMA FH UNS.

BAB III
TUJUAN

Pasal 5
Menguatkan fungsi DEMA sebagai organisasi gerakan representasi KMFH
yang aktif, solutif dan bertanggung jawab.

BAB IV
KEWAJIBAN DAN HAK

Pasal 6
Kewajiban
DEMA memiliki kewajiban:
1. Menjaga nama baik dan keutuhan KMFH.
2. Menjalankan AD/ART KMFH, AD/ART DEMA, ketetapan,
keputusan, dan peraturan – peraturan DEMA.
3. Melakukan pengawasan, evaluasi dan penilaian kinerja BEM.
4. Menyerap dan menyalurkan aspirasi mahasiswa.
5. Melakukan sosialisasi ketetapan dan peraturan yang dibuat
DEMA.
6. Menyusun laporan pertanggungjawaban akhir periode.

Pasal 7
Hak
DEMA memiliki hak:
1. Meminta progress report BEM secara periodik.

2
2. Meminta informasi kepada BEM, UKM, Komunitas, Mahasiswa,
Dekanat.
3. Menelaah masalah terkait kepentingan KMFH.
4. Membuat dan merevisi Peraturan DEMA.

BAB V
FUNGSI, TUGAS, KEWENANGAN

Pasal 8
Fungsi
DEMA menjalankan fungsi aspirasi, kontrol terhadap BEM, dan legislasi.

Pasal 9
Tugas
DEMA memiliki tugas:
1. Melaksanakan ketentuan AD/ART KMFH.
2. Menampung dan menindak lanjuti aspirasi mahasiswa.
3. Melantik Presiden dan Wakil Presiden BEM.
4. Memberikan mandat kepada Presiden dan Wakil Presiden
BEM.
5. Mengevaluasi kinerja BEM.
6. Merumuskan dan menetapkan peraturan sesuai dengan yang
ditentukan dalam AD/ART KMFH.
7. Menjalin sinergitas dengan kelengkapan KMFH.

Pasal 10
Kewenangan
DEMA memiliki kewenangan:
1. Melaksanakan Sidang Umum dan Sidang Istimewa.
2. Memberikan memorandum kepada Presiden BEM apabila
terbukti tidak melaksanakan ketentuan AD/ART KMFH, Garis Besar
Haluan Organisasi, Rekomendasi Sidang Umum dan Sumpah
Jabatan.
3. Mencabut mandat Presiden BEM apabila setelah mendapat
memorandum sebanyak 3 (tiga) kali tetap tidak melaksanakannya.
4. Memfasilitasi dan menyelesaikan sengketa antara alat
kelengkapan KMFH.

BAB VI

3
KEANGGOTAAN DAN MASA JABATAN

Pasal 11
(1) Anggota DEMA dipilih oleh mahasiswa melalui mekanisme
Pemilu.
(2) Anggota DEMA menjabat selama 1 (satu) tahun kepengurusan
sejak dilantik dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang
sama, hanya untuk satu kali masa jabatan.

Pasal 12
(1) Anggota DEMA dilantik maksimal 14 (empat belas) hari setelah
adanya penetapan dari panitia penyelenggara Pemilu.
(2) Ketua DEMA sementara adalah Anggota DEMA terpilih dengan
suara terbanyak pada saat Pemilu.
(3) Sebelum menjalankan tugasnya, calon Anggota DEMA wajib
mengucapkan sumpah/janji berbunyi:
“Demi Allah (Tuhan) saya bersumpah/berjanji:
bahwa saya, akan memenuhi kewajiban saya sebagai anggota DEMA
dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, sesuai dengan AD/ART
KMFH, AD/ART DEMA dan peraturan KMFH lainnya;
bahwa saya dalam menjalankan kewajiban akan bekerja dengan
sungguh-sungguh, demi tegaknya kehidupan demokrasi, serta
mengutamakan kepentingan KMFH, bangsa dan negara daripada
kepentingan pribadi, seseorang, dan golongan;
bahwa saya akan memperjuangkan aspirasi KMFH dan mahasiswa
yang saya wakili untuk mewujudkan tujuan KMFH serta berbakti pada
nusa dan bangsa.”
(4) Apabila calon Anggota DEMA tidak dilantik sebagaimana
dimaksud ayat (1), maka calon Anggota DEMA tersebut sah menjadi
Anggota DEMA dan mengucapkan sumpah/janji disaksikan Ketua DEMA
periode sebelumnya atau 3 (tiga) Anggota DEMA periode sebelumnya
disaksikan Ketua UKM dan Ketua Komunitas.

Pasal 13
Anggota DEMA dilarang menjabat sebagai pengurus di lembaga
kemahasiswaan lain dalam lingkungan KMFH.

BAB VII
PEMBERHENTIAN ANGGOTA

4
Pasal 14
Keanggotaan DEMA berakhir apabila:
1. Tidak lagi menjadi mahasiswa.
2. Masa jabatan berakhir.
3. Meninggal dunia.
4. Mengundurkan diri.
5. Diberhentikan.

BAB VIII
ALAT KELENGKAPAN

Pasal 15
Susunan kepengurusan DEMA terdiri atas:
1. Badan Pengurus Harian.
2. Komisi.

Pasal 16
Badan Pengurus Harian terdiri atas:
1. Ketua.
2. Sekretaris Jenderal.

Pasal 17
Komisi terdiri atas:
1. Ketua Komisi
2. Staff

Pasal 18
(1) Badan Pengurus Harian dan Ketua Komisi merupakan anggota
DEMA yang dipilih dan ditetapkan melalui Sidang Umum atau Sidang
Paripurna.
(2) Badan Pengurus Harian dilarang merangkap menjadi Ketua
Komisi.

BAB IX
KEUANGAN

Pasal 19
Keuangan DEMA diperoleh dari:

5
1. Daftar Isian Penggunaan Anggaran.
2. Usaha – usaha lain yang legal, halal, dan sah serta tidak
bertentangan dengan hukum dan AD/ART KMFH.
3. Sumbangan – sumbangan lain yang halal, sah dan tidak
mengikat serta tidak bertentangan dengan hukum dan AD/ART KMFH.

BAB X
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR

Pasal 20
(1) Perubahan Anggaran Dasar hanya dapat dilakukan pada Sidang
Umum atau Sidang Istimewa.
(2) Usul perubahan pasal-pasal dalam Anggaran Dasar dapat
diagendakan dalam Sidang Istimewa apabila diajukan oleh sekurang-
kurangnya ⅔ (dua pertiga) dari jumlah anggota DEMA.
(3) Pada Sidang Istimewa setiap usul perubahan pasal-pasal Anggaran
Dasar diajukan secara tertulis dan ditunjukkan dengan jelas dan rinci
bagian yang diusulkan dengan disertai alasan perubahan.
(4) Untuk mengubah pasal-pasal Anggaran Dasar, Sidang Umum dan
Sidang Istimewa harus dihadiri oleh semua Anggota DEMA, Presiden dan
Wakil Presiden BEM yang dapat diwakilkan, dan ketua UKM serta Ketua
Komunitas yang dapat diwakilkan.
(5) Putusan untuk mengubah pasal-pasal dalam Anggaran Dasar
dilakukan dengan persetujuan sekurang-kurangnya ⅔ (dua pertiga)
Anggota DEMA, Presiden dan Wakil Presiden BEM yang dapat
diwakilkan, dan ½ (satu perdua) dari jumlah ketua UKM serta Ketua
Komunitas yang hadir.

BAB XI
ATURAN PERALIHAN

Pasal 21
Sejak Anggaran Dasar ini disahkan, maka Anggaran Dasar ini tetap berlaku
selama belum diadakannya perubahan dan/atau penggantian Anggaran
Dasar sesuai ketentuan yang tertuang dalam Pasal 20 ayat (1), (2), (3), (4),
dan (5).

BAB XII
ATURAN PENUTUP

6
Pasal 22
Hal-hal yang mengatur lebih lanjut mengenai Anggaran Dasar ini diatur
dalam Anggaran Rumah Tangga.

Pasal 23
Anggaran Dasar ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

7
ANGGARAN RUMAH TANGGA
DEWAN MAHASISWA
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET

BAB I
HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA

Pasal 1
Kewajiban
Anggota DEMA memiliki kewajiban:
1. Menjunjung tinggi nama dan kehormatan DEMA pada
khususnya dan FH UNS pada umumnya
2. Memegang teguh dan melaksanakan AD/ART KMFH dan
AD/ART DEMA
3. Menaati dan melaksanakan hasil rapat anggota, rapat komisi,
rapat besar
4. Menyusun laporan pertanggungjawaban selama menjadi
Anggota DEMA.

Pasal 2
Hak
Anggota DEMA memiliki hak:
1. Interpelasi, yaitu hak untuk meminta keterangan kepada
Presiden BEM.
2. Inisiatif, yaitu hak mengajukan pertanyaan, pendapat, atau
rancangan peraturan kepada Presiden BEM.
3. Amandemen, yaitu hak mengadakan perubahan peraturan.
4. Memorandum, yaitu hak untuk mengusulkan suatu kegiatan
kepada Presiden BEM.
BAB II
PEMBERHENTIAN ANGGOTA

Pasal 3
(1) Pemberhentian anggota DEMA dengan cara mengundurkan diri
harus menyerahkan laporan pertanggungjawaban atas kinerjanya di
DEMA selama masa jabatannya.
(2) Pemberhentian anggota DEMA dengan cara diberhentikan
adalah karena anggota DEMA yang bersangkutan telah terbukti
melanggar AD/ART KMFH dan AD/ART DEMA.

8
BAB III
TUGAS DAN KEWENANGAN KEPENGURUSAN

Pasal 4
Ketua
(1) Ketua memiliki tugas:
1. Mengkoordinir seluruh keanggotaan DEMA.
2. Membawahi dan mengawasi kinerja keanggotaan DEMA.
3. Memfasilitasi rapat anggota DEMA dan Sidang Paripurna
bersama Sekretaris Jenderal.
4. Mewakili DEMA dalam urusan internal kelembagaan.
5. Mewakili DEMA dalam urusan eksternal kelembagaan.
(2) Ketua memiliki wewenang:
1. Memberikan mandat kepada anggota DEMA sesuai
Komisi untuk hadir mewakili nama DEMA dalam suatu kegiatan.
2. Memberikan mandat kepada Sekretaris Jenderal untuk
memimpin rapat anggota apabila Ketua berhalangan hadir.
3. Mengesahkan hasil kesepakatan yang dibuat dalam
rapat anggota dan Sidang Paripurna selanjutnya dibuat dalam
bentuk Surat Keputusan.

Pasal 5
Sekretaris Jenderal
(1) Sekretaris Jenderal memiliki tugas:
1. Menjalankan tugas Ketua dengan mandat saat Ketua
berhalangan hadir.
2. Menyampaikan wewenang Ketua dengan mandat saat
Ketua berhalangan hadir.
3. Membuat notulensi rapat anggota, rapat besar dan
Sidang Paripurna.
4. Mengontrol dan mengawasi kinerja keanggotaan DEMA.
5. Bekerja sama dengan Komisi lain untuk menjalankan
aktivitas kesekretariatan, inventarisasi aset, pemeliharaan
fasilitas, pengaturan manajemen ruangan dan organisasi serta
surat – menyurat.
6. Mengontrol dan menentukan pembagian keuangan di
setiap Komisi DEMA.
7. Bertanggung jawab atas penyusunan alokasi dan
pemanfaatan keuangan DEMA.

9
8. Membuat laporan keuangan berkala tiap bulan dan
dilaporkan dalam rapat anggota DEMA untuk dipublikasikan.
9. Mengawasi laju keuangan BEM bersama Komisi yang
bersangkutan.
10. Menyusun laporan keuangan diakhir periode DEMA.
11. Bertanggung jawab kepada Ketua.
(2) Sekretaris Jenderal memiliki wewenang:
1. Menunjuk salah satu anggota DEMA sebagai notulis
apabila Sekretaris Jenderal menjadi pemimpin rapat anggota
atau berhalangan hadir.
2. Memberikan izin atas peminjaman inventaris DEMA.
3. Menjalankan mandat Ketua apabila Ketua berhalangan
hadir.

Pasal 6
Ketua Komisi
(1) Ketua Komisi memiliki tugas:
1. Bertanggung dalam pelaksanaan program kerja
komisinya.
2. Memimpin rapat komisi.
3. Memberikan laporan pertanggung jawaban secara
periodik kepada ketua.
4. Bertanggung jawab kepada ketua.
(2) Ketua Komisi memiliki wewenang:
1. Memerintahkan Staff untuk membantu kinerja komisinya.
2. Menegur Staff nya atas pelanggaran yang dilakukannya.
3. Mengadakan rapat Komisi.

BAB IV
KOMISI

Pasal 7
Komisi merupakan unit kerja DEMA yang memiliki wilayah kerja sendiri,
wewenang dan program kerja sendiri untuk dilaksanakan oleh Ketua Komisi
dan Staff nya.

BAB V
STAFF

10
Pasal 8
Staff merupakan alat kelengkapan yang membantu anggota DEMA
menyelenggarakan tugas dan fungsi DEMA yang ditunjuk sesuai keputusan
DEMA.
Pasal 9
(1) Staff adalah mahasiswa diluar anggota DEMA.
(2) Staff dipilih melalui mekanisme perekrutan dan ditetapkan
melalui Keputusan DEMA.

Pasal 10
Staff berkewajiban membantu tugas Ketua Komisi di Komisinya masing –
masing.

BAB VI
SIDANG DAN RAPAT

Pasal 11
Sidang dan rapat dalam lingkungan DEMA terdiri dari:
1. Sidang Umum.
2. Sidang Istimewa.
3. Sidang Paripurna
4. Rapat Anggota.
5. Rapat Komisi.
6. Rapat Besar.

Pasal 12
Sidang Umum
Sidang Umum memegang kekuasaan tertinggi dalam menjalankan
kedaulatan KMFH.

Pasal 13
(1) Sidang Umum dapat diselenggarakan sekali dalam 1 (satu)
periode kepengurusan.
(2) Sidang Umum wajib dihadiri seluruh Anggota DEMA, Presiden
dan Wakil Presiden BEM, Ketua UKM dan Ketua Komunitas.
(3) Sidang Umum dilaksanakan maksimal 14 (empat belas) hari
setelah Angggota DEMA dilantik.

11
(4) Apabila Sidang Umum tidak dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan ayat (2) dan/atau ayat (3) maka:
a. Berlaku AD/ART, AD/ART DEMA dan AD/ART BEM hasil
Sidang Umum periode sebelumnya.
b. Penetapan struktur dan mekanisme kerja DEMA, Garis-
garis Besar Haluan Organisasi BEM dan Rekomendasi DEMA
ditetapkan melalui Sidang Paripurna DEMA.

Pasal 14
Sidang Umum mempunyai kekuasaan untuk :
1. Menetapkan AD/ART KMFH.
2. Menetapkan AD/ART DEMA.
3. Menetapkan AD/ART BEM.
4. Menetapkan Struktur dan Mekanisme Kerja DEMA.
5. Menetapkan Garis-Garis Besar Haluan Organisasi BEM.
6. Menetapkan Rekomendasi DEMA.

Pasal 15
Sidang Istimewa
(1) Sidang Istimewa diselenggarakan dalam keadaan mendesak
atas inisiatif sekurang-kurangnya ⅔ (dua pertiga) dari seluruh anggota
DEMA.
(2) Sidang Istimewa wajib dihadiri seluruh Anggota DEMA,
Presiden dan Wakil Presiden BEM, Ketua UKM, serta Ketua
Komunitas.
(3) Sidang Istimewa dilarang diselenggarakan dalam jangka waktu
30 (tiga puluh) hari setelah Sidang Umum dinyatakan selesai.
(4) Apabila Sidang Istimewa dilaksanakan memenuhi ayat (3) maka
hasil Sidang Istimewa dinyatakan batal demi hukum.

Pasal 16
Sidang Istimewa mempunyai kekuasaan untuk :
1. Membahas hal-hal yang bersifat khusus dan mendesak.
2. Mengubah hasil Sidang Umum.
3. Mencabut mandat Presiden BEM.

Pasal 17
Sidang Paripurna
(1) Sidang Paripurna adalah Sidang yang dihadiri oleh seluruh
anggota DEMA.

12
(2) Sidang Paripurna menghasilkan keputusan tertinggi DEMA.

Pasal 18
Rapat Anggota
(1) Rapat Anggota adalah rapat yang dihadiri oleh seluruh anggota
DEMA.
(2) Rapat anggota membahas mengenai keberjalanan DEMA
keseluruhan.
(3) Apabila dibutuhkan keputusan tertinggi, hasil Rapat Anggota
diteruskan ke Sidang Paripurna.

Pasal 19
Rapat Komisi
(1) Rapat Komisi adalah rapat yang dilakukan oleh Ketua Komisi
dan para Staff nya.
(2) Rapat Komisi membahas permasalahan program kerja Komisi
dan permasalahan internal Komisi.
(3) Keputusan rapat Komisi dapat dibawa ke rapat anggota.
(4) Rapat Komisi dilaksanakan minimal 2 (dua) kali dalam sebulan.

Pasal 20
Rapat Besar
(1) Rapat besar adalah rapat yang dihadiri oleh seluruh pengurus
DEMA.
(2) Rapat besar dilakukan untuk membahas sesuatu yang
membutuhkan kordinasi antar pengurus.

Pasal 21
(1) Presensi rapat DEMA diumumkan kepada mahasiswa setiap 2
(dua) minggu sekali.
(2) Sidang Paripurna dan Rapat DEMA dinyatakan sah apabila
dihadiri ½ (satu perdua) Anggota DEMA.
(3) Apabila belum tercapai kuorum, rapat ditunda selama 2x15 (dua
kali lima belas) menit, selanjutnya rapat dinyatakan sah dengan segala
keputusan dan ketetapannya.
(4) Syarat pengambilan keputusan yang sah adalah ½ (satu
perdua) ditambah satu suara seluruh anggota DEMA yang hadir.

BAB VII

13
KEUANGAN

Pasal 22
(1) Kas anggota adalah iuran yang dipungut dari setiap anggota
dalam jangka waktu dua minggu.
(2) Besarnya kas anggota ditentukan dalam rapat anggota.

Pasal 23
(1) Laporan keuangan DEMA dibuat oleh Sekretaris Jenderal.
(2) Laporan keuangan dilaporkan secara berkala setiap bulan
dalam rapat anggota dan disahkan oleh Ketua.
(3) Laporan keuangan dumumkan setiap 1 (satu) bulan sekali.

BAB VIII
SANKSI

Pasal 24
(1) Sanksi diputuskan dalam Sidang Paripurna dan disahkan
Ketua.
(2) Bentuk sanksi berupa:
1. Surat Peringatan I.
2. Surat Peringatan II.
3. Surat Peringatan III.
4. Pencabutan hak suara.
5. Skorsing.
6. Pemberhentian.

Pasal 25
Bentuk – bentuk pelanggaran yang dapat dikenakan sanksi antara lain:
1. Tidak menjalankan tugas sebagai seorang anggota DEMA.
2. Menyalahgunakan kewenangan sebagai anggota DEMA.
3. Melanggar AD/ART KMFH dan AD/ART DEMA.

BAB IX
PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

Pasal 26
(1) Perubahan Anggaran Rumah Tangga hanya dapat dilakukan
pada Sidang Umum atau Sidang Istimewa.

14
(2) Usul perubahan pasal-pasal dalam Anggaran Rumah Tangga
dapat diagendakan dalam Sidang Istimewa apabila diajukan oleh
sekurang-kurangnya ⅔ (dua pertiga) dari jumlah anggota DEMA.
(3) Pada Sidang Istimewa setiap usul perubahan pasal-pasal
Anggaran Rumah Tangga diajukan secara tertulis dan ditunjukkan
dengan jelas dan rinci bagian yang diusulkan dengan disertai alasan
perubahan.
(4) Untuk mengubah pasal-pasal Anggaran Rumah Tangga, Sidang
Umum dan Sidang Istimewa harus dihadiri oleh semua Anggota
DEMA, Presiden dan Wakil Presiden BEM yang dapat diwakilkan, dan
ketua UKM serta Ketua Komunitas yang dapat diwakilkan.
(5) Putusan untuk mengubah pasal-pasal dalam Anggaran Rumah
Tangga dilakukan dengan persetujuan sekurang-kurangnya ⅔ (dua
pertiga) Anggota DEMA, Presiden dan Wakil Presiden BEM yang
dapat diwakilkan, dan ½ (satu perdua) dari jumlah ketua UKM serta
Ketua Komunitas yang hadir.

BAB X
ATURAN PERALIHAN

Pasal 27
Sejak Anggaran Rumah Tangga KMFH ini disahkan, maka Anggaran Rumah
Tangga ini tetap berlaku selama belum diadakannya perubahan dan/ atau
penggantian Anggaran Rumah Tangga KMFH sesuai ketentuan yang tertuang
dalam pasal 26 ayat (1), (2), (3), (4), dan (5).

BAB XI
ATURAN PENUTUP

Pasal 28
Hal-hal yang mengatur lebih lanjut mengenai Anggaran Rumah Tangga ini
diatur dalam peraturan DEMA yang tidak bertentangan dengan AD/ART.

Pasal 29
Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

15

Anda mungkin juga menyukai