PMII
1. TUJUAN
1. Penguatan dan pengawalan materi kaderisasi formal pasca Mapaba
2. Penguatan doktrin/ideologi (internalisasi nilai, norma-norma, tujuan dan tanggungjawab
berorganisasi PMII)
3. Anggota memiliki keterikatan secara emosional baik sesama anggota maupun dengan
pendamping/mentor/struktur pengurus.
4. Merawat wawasan pengetahuan dan penguasaan wacana sesuai tema atau topik yang
disepakati bersama di dalam mentoring.
5. Menjaga hubungan kekeluargaan antar anggota PMII
6. Membentuk Anggota yang ber-Intelektual Kritis, Progresif, Transformatif, Kompeten
dan Profesional
7. Melatih anggota baru untuk memahami isu-isu strategis
8. Menjembatani bidang satu dengan lainya (baik multi hobi minat dan bakat ataupun
multi disiplin ilmu dari anggota di dalam mentoring)
9. Pengawalan disiplin keilmuan spesifik
10. Pengamalan disiplin dan komitmen spiritual
2. OUTPUT
Ada tiga jenis output yang diharapkan. Pertama berupa karakter serta kompetensi yang akan
melekat pada diri setiap anggota atau peserta mentoring. Kedua, budaya berorganisasi yang
diinpirasi oleh nilai perjuangan organisasi. Ketiga, adalah proses dan luaran (produk) riset
dari topik atau tema yang dikerjakan.
a. Karakter dan kompetensi yang diharapkan
Output dari Mentoring ini adalah untuk membentuk anggota yang memiliki
karakter dan kompetensi sebagai berikut :
Karakter Kompetensi
Berfikir Mempunyai wawasan dan wacana yang luas serta
terbuka/Inklusif membuka diri memahami dan menerima keragaman yang
berasal dari orang lain
Percaya diri Mampu berbicara di publik
Mengemban tugas dan amanah yang dibebankn organisasi
Bertanggungjawab
secara tuntas
Bertaqwa kepada Allah SWT, menjalankan ajaran Islam
Religius
Rahmatan Lil ‘Alamin ala Aswaja secara konsisten.
Peka dan berupaya turut hadir mengatasi masalah yang
Peduli timbul di dalam organisasi, masyarakat maupun bangsa
dan negara
Komitmen untuk berproses sesuai alur kaderisasi dan nilai
Loyal
luhur PMII
Kemampuan untuk menganalisis, mengevaluasi dan dan
Kritis-Otokritis menawarkan solusi gerakan PMII atas dinamika
organisasi, kampus dan negara
- Disiplin Kolektif; Komitmen terhadap tujuan serta jati
diri ke-PMII-annya dan arah perjuangan kolektif PMII
- Disiplin Personal; Bersedia disiplin diri sebagai wujud
komitmen membangun budaya organisasi yang sehat
Disiplin
a. Disiplin waktu
b. Disiplin intelektual
c. Disiplin sosial
d. Disiplin spiritual
- Terbentuknya pribadi muslim yang mampu
menghindari sifat-sifat munafik
- Berbicara, bersikap dan bertindak sesuai dengan
Jujur kenyataan
- Tidak mangkir kegiatan dengan alasan yang dibuat-buat
- Mampu terbuka menceritakan dirinya beserta kendala
yang dihadapi kepada teman sekelompok atau mentor
b. Budaya berorganisasi yang diinpirasi oleh nilai perjuangan organisasi
Kegiatan keseharian anggota dan kader PMII, baik di kampus, sekretariat atau
lingkungannya yang mencerminkan nilai, norma, produk hukum dan tanggungjawab
berorganisasi PMII. Dengan kata lain, budaya organisasi terbentuk dari proses
persenyawaan kader dengan segala bentuk dinamika PMII.
c. Produk
Lembar Kerja fokus topik (narasi sistematis atas kajian terhadap isu)
Essay
Artikel Ilmiah
Jurnal Ilmiah
3. PENYELENGGARA
Penyelenggara Mentoring ini adalah Pengurus Cabang atau Pengurus Komisariat atau
Pengurus Rayon. Penanggungjawab proses Mentoring adalah bidang kaderisasi Pengurus
Cabang. Dalam pelaksanaannya, bidang kaderisasi Pengurus Cabang memiliki kewenangan
untuk mengkoordinasi dan mengawasi proses Mentoring.
5. PENDAMPING/MENTOR
Pendamping Mentoring ini merupakan kader yang direkomendasikan pengurus
komisariat. Kader tersebut bisa diambil dari pengurus rayon, pengurus komisariat, maupun
pengurus cabang. Seorang pendamping merupakan kader yang telah dilatih secara khusus
dan selain memiliki kemampuan penguasaan materi kaderisasi yang baik juga memiliki
tehnikalitas seorang mentor dengan karakter utamanya adalah jujur, dapat menyampaikan
secara meyakinkan, teliti, sistematis, memiliki retorika yang baik serta memiliki kemampuan
didaktik demokratis untuk memastikan mentor bisa berperan sebagai pembimbing sekaligus
sahabat bagi anggota mentoring. Berikut adalah beberapa tugas dari pendamping.
Mendampingi serta melakukan upaya fasilitasi
Mencatat perkembangan kegiatan maupun perkembangan kompetensi individu
Memastikan agenda mentoring berjalan
Memberikan laporan ketika rapat evaluasi berupa data, perkembangan, absensi, iuran
peserta, dan ketentuan lain
Melakukan tugas-tugas lainnya yang telah ditetapkan oleh kurikulum dan design
kaderisasi
Mengkoordinir anggota mentoring untuk mengikuti kegiatan-kegiatan PMII
Kriteria dan karakter pendamping
- Kader PMII Komisariat (Sudah PKD)
- Mempunyai komitmen mendampingi kelompok mentoring selama 1 tahun
- Tidak menjabat sebagai Ketua PMII
- Disiplin dan Komitmen Organisasi
- Disiplin dan Komitmen Ilmiah
- Disiplin dan Komitmen Ibadah
- Disiplin dan Komitmen Kewarganegaraan-KeIndonesiaan
- Berkarakter jujur, teliti, supel, religius
- Memiliki kemampuan penyampaian yang baik dan sistematis serta tidak menggurui dan
mendikte.
- Berpikiran kritis dan terbuka
6. STANDAR OPERASIONAL
Mekanisme Kerja Mentoring
a. (Ketika MAPABA)
1. Perkenalan Pendamping dengan anggota
2. Mendata Anggota Mentoring
- Identitas diri
- Alamat tinggal lengkap
- Ruang mobilitas personal
- Media Sosial yang aktif
- Kondisi dan Sumber Keuangan di kampus (beasiswa, sendiri, kerja, supplay orang tua)
- Dll
b. (Pasca MAPABA)
1. Pengakraban Antara Pendamping dan Anggota mentoring
Dalam jangka waktu 2 minggu pendamping harus bikin kegiatan yang dapat
mendekatkan emosional masing-masing peserta. Kegiatan dapat berupa: Jalan bareng,
Joging bareng, nonton bareng, ziarah bareng, diskusi bareng, belajar bareng, makan
bareng, dll. Kemudian membuat laporan berupa dokumentasi dan atau absensi.
2. Perumusan Buku Bacaan Wajib (Kurikulum Mentoring)
Dilakukan oleh tim kaderisasi Komisariat atau cabang di waktu 2 minggu pasca Mapaba.
3. Perumusan Project Mentoring
Perumusan ini melibatkan pendamping dan anggota Mentoring aktif, serta didampingi
tim kaderisasi Komisariat atau Cabang. Dilakukan 1 bulan pasca Mapaba
4. Output atau Pelaporan Mentoring
Mentoring ini harus menghasilkan output yang jelas dan dapat dinilai meskipun kecil.
Output dapat berupa working papers, Development Tools, Model/prototype, artikel jurnal,
artikel media massa, dll.
11. PENUTUP
Uraian yang disusun secara rinci di atas merupakan bagian dalam kegiatan kaderisasi
informal pasca Mapaba.
Mentoring merupakan langkah awal atau dasar dari proses panjang kaderisasi dalam
rangka pebentukan karakter kader. Muara dari semua kaderisasi PMII yang sesungguhnya
adalah terbentuknya pribadi Ulul Albab pada setiap individu kader, sesuai amanat AD/ART.
Semua proses di atas telah melalui proses panjang serta dialektis yang diturunkan dari
visi/misi dan Nilai Dasar Pergerkan PMII. Sehigga diharapkan menjadi salah satu solusi
untuk diterapkan pada kurun waktu yang panjang.
Tentu segala bentuk evaluasi akan diperlukan, namun sebelum itu istiqomah,
konsistensi serta komitmen lahir batin dalam menjalankan apa yang telah diuraikan menjadi
fokus utama. Salam pergerakan !