KETENTUAN UMUM
Pasal 1
2. Anggaran Dasar (AD) adalah aturan dasar organisasi kemahasiswaan intra Perguruan Tinggi
yang bersifat umum, selanjutnya dijadikan acuan untuk menyusun aturan teknisnya dalam
Anggaran Rumah Tangga (ART)
Pasal 2
BAB II
Pasal 3
NAMA
Pasal 4
WAKTU
Pasal 5
TEMPAT
Pasal 6
ASAS
Pasal 7
TUJUAN
Pasal 8
SIFAT
BAB IV
Pasal 9
KEDUDUKAN
Pasal 10
FUNGSI
KEANGGOTAAN
Pasal 11
ANGGOTA
Keanggotaan Organisasi Kemahasiswaan adalah Mahasiswa strata-1 (S1) & diploma tiga (D3)
IAIN Metro yang masih berstatus aktif sebagai mahasiswa.
BAB VI
ORGANISASI
Pasal 12
JENIS ORGANISASI KEMAHASISWAAN
KEKUASAAN
Pasal 14
BAB VIII
Pasal 15
BAB IX
Pasal 16
KEUANGAN
Pasal 17
PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN
MUSYAWARAH
Pasal 18
MUSYAWARAH
BAB XI
ATRIBUT ORGANISASI
Pasal 19
BENDERA, LAMBANG, LAGU, DAN ALMAMATER
1. Bendera dan lambang Organisasi Kemahasiswaan adalah bendera dan lambang yang
disahkan oleh IAIN Metro.
2. Bendera dan lambang yang tidak disahkan oleh IAIN Metro dilarang keberadaannya di dalam
kampus.
3. Lagu resmi Organisasi Kemahasiswaan IAIN Metro adalah Mars IAIN Metro.
4. Jaket resmi Organisasi Kemahasiswaan adalah jaket almamater.
BAB XII
Pasal 20
ATURAN PERALIHAN
Pasal 21
BAB XIV
PENUTUP
Pasal 22
Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga Organisasi Kemahasiswaan, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Anggaran.
ANGGARAN RUMAH TANGGA
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Anggaran Rumah Tangga (ART) adalah aturan penjabaran dari Anggaran Dasar (AD) yang
bersifat penafsiran dan merupakan petunjuk teknis Lembaga Kemahasiswaan ORMAWA
IAIN Metro dalam menjalankan aktifitas kepengurusan lembaga kemahasiswaan.
Pasal 2
Pasal 3
BAB II
Pasal 5
DEFINISI ANGGOTA
1. Seluruh mahasiswa strata-1 (S1) dan Diploma Tiga (D3) IAIN Metro yang masih berstatus
aktif sebagai mahasiswa adalah anggota Organisasi Kemahasiswaan.
2. Anggota organisasi kemahasiswaan sebagaimana yang disebutkan di ayat (1) dibuktikan
dengan kepemilikan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) dan/atau Kartu Rencana Studi
(KRS).
Pasal 6
HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA
BAB III
Pasal 10
STATUS
Pasal 11
WEWENANG MPM
Pasal 13
HAK DAN KEWAJIBAN PESERTA
1. Peserta Penuh MPM IAIN Metro mempunyai hak bicara dan hak suara.
2. Peserta Peninjau MPM IAIN Metro mempunyai hak bicara.
3. Setiap peserta wajib mentaati tata tertib yang disahkan saat berlangsungnya MPM IAIN
Metro.
Pasal 14
PERSIDANGAN
1. Persidangan MPM dilaksanakan paling cepat tiga bulan dan paling lambat dua bulan
sebelum periode kepengurusan organisasi kemahasiswaan berakhir.
2. Pengurus SEMA dalam masa bakti yang sedang berjalan mempersiapkan MPM dengan
tahapan sebagai berikut:
a. Membentuk panitia MPM
b. Memandat SC yang sekaligus mempersiapkan Materi/draft MPM
c. Mengundang peserta penuh untuk menghadiri MPM
3. Pimpinan Sidang MPM terdiri dari Pimpinan Sidang Sementara dan Pimpinan Sidang
Tetap.
4. Pimpinan Sidang Sementara adalah SC yang dimandat oleh SEMA.
5. Pimpinan Sidang Tetap dipilih dari dan oleh peserta penuh MPM melalui mekanisme
forum.
6. Persidangan MPM akan diatur secara rinci dalam tata tertib persidangan.
7. Formateur atau ketua umum yang terpilih bertanggung jawab membentuk susunan
kepengurusan
8. Ketua umum terpilih menyelenggarakan pelantikan serah terima jabatan dan rapat kerja.
BAB IV
KEPENGURUSAN
Pasal 15
SEMA I
Pasal 16
TUGAS
WEWENANG
Pasal 18
PERTANGGUNG JAWABAN
Pertanggungjawaban SEMA:
1. Sebagai badan normatif dan perwakilan tertinggi lembaga mahasiswa, SEMA wajib
menyampaikan pertanggungjawaban kepada mahasiswa dalam sidang paripurna.
2. Mekanisme sidang paripurna diatur lebih lanjut oleh senat mahasiswa dan disetujui
melalui keputusan Rektor.
3. Sebagai subsistem kelembagaan non-struktural tingkat institut, SEMA bertanggungjawab
kepada Rektor/ Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama. SEMA Fakultas
bertanggungjawab kepada Dekan/ Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama.
Pasal 19
Pasal 20
1. Panitia pemilihan menjaring mahasiswa bakal calon ANGGOTA Senat Mahasiswa Institut
2. Pemilihan Senat Mahasiswa Institut dilaksanakan dengan menggunakan sistem pemilihan
oleh anggota setiap jurusan masing – masing.
3. Untuk memilih Senat Mahasiswa akan dilakukan pemungutan suara terhadap Calon
Senat Mahasiswa yang sudah ditetapkan oleh Panitia Pemilihan
4. Peraih suara terbanyak disesuaikan dengan jumlah kursi, secara otomatis ditetapkan
menjadi Senat Mahasiswa IAIN Metro 2018/2019.
Pasal 21
1. Ketua Senat Mahasiswa Institut dipilih dari dan oleh anggota SEMA Institut
2. Pemilihan Ketua SEMA Institut berdasarkan musyawarah mufakat
3. Apabila musyawarah mufakat tidak menemukan hasil maka dilakukan voting oleh anggota
SEMA Institut.
4. Ketua terpilih menyusun komposisi pengurus SEMA Institut.
5. Pengurus SEMA Institut disahkan oleh Rektor.
Pasal 22
SYARAT
Pasal 23
KEPENGURUSAN SEMA
Kenggotaan:
1. Anggota SEMA-I adalah perwakilan dari masing-masing Fakultas yang dipilih
melalui Pemilihan Umum Mahasiswa yang diatur dalam aturan tersendiri.
2. Anggota SEMA-I disahkan oleh MPM ke-I IAIN METRO.
3. Anggota SEMA-I dibagi dalam komisi-komisi dengan masa jabatan satu periode
kepengurusan.
4. Keanggotaan SEMA-I gugur apabila:
a. Meninggal dunia
b. Tidak lagi menjadi mahasiswa IAIN METRO
c. Mengundurkan diri secara prosedural
d. Cuti kuliah.
5. Kenggotaan SEMA-I dapat dicabut apabila:
a. Melanggar AD/ART MPM IAIN METRO.
b. Menyalahgunakan hak dan wewenangnya.
6. Pencabutan keanggotaan SEMA-I dilakukan pada sidang paripurna yang dihadiri oleh
2
seluruh anggota SEMA-I yang disetujui 3 anggota.
Pasal 24
Susunan Kepengurusan:
1. SEMA-I terdiri sekurang-kurangnya terdiri atas ketua merangkap anggota, wakil ketua
merangkap anggota, sekertaris merangkap anggota dan bendahara merangkap anggota.
2. Anggota SEMA-I dibagi menjadi 4 (empat komisi) yaitu:
a. Komisi I (bidang pendidikan,litbang, kajian strategis dan kebijakan)
b. Komisi II (bidang advokasi dan perundang-undangan)
c. Komisi III ( bidang penetapan dan pengembangan organisasi)
d. Komisi IV (bidang informasi dan komunikasi).
3. Pembetukan komisi-komisi tersebut disesuaikan dengan kebutuhan
Pasal 25
KELENGKAPAN
Pasal 26
1. Sidang paripurna merupakan persidangan yang dihadiri oleh seluruh anggota SEMA-I
untuk mengambil keputusan yang mengikat seluruh anggota SEMA-I.
2. SEMA-I berhak mewakili mahasiswa IAIN METRO baik kedepannya denga
berkonsultasi terlebih dahulu kepada lembaga IAIN.
3. SEMA-I wajib melaksanakan dan menjunjung tinggi AD/ART MPM IAIN METRO.
4. SEMA-I wajib melaksanakan segala ketetapan dan keputusan MPM ke-I IAIN METRO.
5. SEMA-I wajib mengadakan koordinasi dengan DEMA-I, SEMA-F, DEMA-F, HMJ,
UKM, UKK dan Rektor IAIN METRO.
6. SEMA-I wajib menyusun RAB-I bersama-sama dengan DEMA-I.
7. Ketua SEMA-I berhak menjadi anggota Senat Institut.
Pasal 27
Rapat pimpinan adalah rapat yang dihadiri oleh ketua SEMA-I bersama para ketua komisi
untuk mengagendakan dan merumuskan agenda persidangan.
Pasal 28
1. Rapat komisi adalah rapat yang dilaksanakan untuk menentukan dan merumuskan
berbagai persoalan sesuai dengan bidangnya masing-masing.
2. Rapat komisi dipimpin oleh ketua komisi.
Pasal 29
Rapat koordinasi SEMA-I dengan DEMA-I adalah rapat yang diselenggarakan untuk
mengkoordinasi kebijakan.
Pasal 30
Rapat koordinasi komisi SEMA-I dan bidang DEMA-I merupakan rapat dengan pendapat
antara Komisi SEMA-I dengan pengurus bidang DEMA-I terkait dalam rangka meminta
penjelasan tentang perencanaan dan realisasi program kerja.
Pasal 31
DEMA
Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) adalah organisasi yang berkewajiban untuk melaksanakan
ketetapan Senat Mahasiswa (SEMA). DEMA merupakan organisasi eksekutif mahasiswa di tingkat
Institut.
B. Fungsinya adalah:
1. Sebagai pelaksana program organisasi kemahasiswaan.
2. Sebagai lembaga yang mengkordinasikan dan menginstruksikan pelaksanaan kegiatan
kemahasiswaan di tingkat Institut.
3. Memberikan instruksi kepada UKM/ UKK dalam rangka pelaksanaan kegiatan-
kegiatan kemahasiswaan di tingkat institusi sesuai dengan program masing-masing
UKM/UKK.
D. Pertanggungjawaban DEMA:
1. DEMA menyampaikan laporan kegiatan dalam sidang paripurna SEMA.
2. Sebagai subsistem kelembagaan non-struktural tingkat Institut, DEMA bertanggung
jawab kepada Rektor/ Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan kerjasama. DEMA
Fakultas bertanggung jawab kepada Dekan/Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan
Kerjasama.
Pasal 32
TATIB PEMILIHAN
Pasal 34
SYARAT
Pasal 34
Susunan Kepengurusan:
1. DEMA-I sekurang-kurangnya terdiri dari Ketua, Wakil Wakil Ketua, Sekjen,
Bendarahara dan Bidang.
2. Jumlah Bidang disesuaikan dengan kebutuhan.
3. DEMA-I merupakan lembaga koordinasi bagi UKM dan UKK.
4. Bidang adalah mahasiswa yang diangkat oleh Ketua DEMA-I.
Pasal 35
MASA JABATAN
Masa Jabatan Ketua Dema adalah satu tahun sejak tanggal di tetapkan.
Pasal 36
1. Setelah enam bulan menjabat Ketua Dema wajib melaporkan kerjanya kepada SEMA-I
2. Ketua DEMA-I bertanggung jawab kepada mahasiswa melalui Kongres MPM ke-I IAIN
METRO
Pasal 37
A. Struktur dan mekanisme kerja DEMA-I diatur dalam peraturan organisasi DEMA-I.
1. Formasi pengurus DEMA sekurang-kurangnya terdiri dari ketua, wakil ketua,
sekretaris, wakil sekretaris, bendahara, wakil bendahara, dan bidang-bidang.
2. Hasil Open Recruitment sebagaimana yang disebutkan dalam huruf (b), (c), dan (d)
diajukan kepada pimpinan bidang kemahasiswaan di tingkat masing-masing untuk
dijadikan Surat Keputusan
3. Pengurus yang telah dibentuk secara lengkap disahkan melalui Surat Keputusan Rektor
untuk DEMA-I dan Surat Keputusan Dekan untuk DEMA-F.
4. Pengurus DEMA yang telah terbentuk disahkan oleh Rektor untuk DEMA-I dan Dekan
untuk DEMA-F dalam acara pelantikan.
5. Fakultas (PMF) untuk mahasiswa Fakultas, yang telah ditetapkan pada rapat paripurna
SEMA di tingkat masing-masing
6. DEMA-I menyelenggarakan Rapat Kerja Pimpinan setiap awal kepengurusan
bersama DEMA Fakultas dan mengundang SEMA-I sebagai peninjau
7. DEMA-F menyelenggarakan Rapat Kerja Pimpinan setiap awal kepengurusan
bersama HMJ/HMPS dan mengundang SEMA-F sebagai peninjau
8. Pelaksanakan Rapat Kerja Internal DEMA setiap awal kepengurusan bersama SEMA
sebagai peninjau pada tingkatan masing-masing
9. Menyelenggarakan Training Organisasi yang diikuti oleh Mahasiswa IAIN/ Fakultas
sebagai wadah pengkaderan Organisasi Mahasiswa
10. Melaksanakan Rapat Paruh Tahun DEMA tingkatan masing-masing setiap semester
kegiatan, selama periode berlangsung bersama SEMA tingkatan masing-masing
11. Melaksanakan Rapat rutin DEMA minimal dua minggu sekali dalam 1 (satu) bulan,
selama periode berlangsung
12. Menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada SEMA melalui Musyawarah
Perwakilan Mahasiswa di tingkat masing-masing dan kepada public
C. Fungsinya adalah:
1. Sebagai pelaksana program organisasi kemahasiswaan secara spesifik untuk
pengembangan bakat, minat dan keahlian mahasiswa.
2. Berkoordinasi dan mentaati perintah (instruksi) DEMA untuk terlaksananya kegiatan
kemahasiswaan di tingkat Institut.
E. Pertanggungjawaban UKM:
1. UKM sebagai unit kegiatan mahasiswa otonom, maka bertanggungjawab kepada
anggotanya sesuai dengan AD/ART masing-masing.
2. Sebagai subsistem kelembagaan non-struktural tingkat Institut, UKM
bertanggungjawab kepada Rektor/ Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan
Kerjasama dan Ketua DEMA.
BAB VI
MUSAWARAH UMUM ANGGOTA UKM DAN UKK
Pasal 39
Status:
1. MUA diselenggarkan menurut AD/ART masing-masing UKM dan UKK.
2. MUA memegang kekuasaan tertinggi pada organisasi UKM dan UKK.
Pasal 40
Pasal 41
UKM dan UKK
A. Syarat-Syarat Calon Ketua
1. Berstatus sebagai mahasiswa aktif.
2. Memiliki IPK minimal 3,25.
3. Duduk pada semester V – VII.
4. Mampu membaca al-Qur’an dibuktikan dengan surat keterangan Unit Pembinaan
Keislaman IAIN Metro;
5. Pernah menjadi pengurus Ormawa intra kampus yang dibuktikan dengan Surat
Keputusan (SK);
6. Surat Keterangan Sehat jasmani dan rohani dari Puskesmas;
7. Bersedia dicalonkan dan atau mencalonkan diri secara tertulis.
8. Menyatakan kesediaan secara tertulis untuk tidak menjadi pengurus pada organisasi
ekstra kampus atau partai politik selama menjabat.
9. Tidak pernah melanggar tata tertib dan kode etik mahasiswa.
10. Memiliki visi, misi dan program yang jelas.
11. Mendapatkan rekomendasi tertulis dari Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan
Kerjasama.
Pasal 42
C. Fungsinya adalah:
1. Sebagai pelaksana program organisasi kemahasiswaan secara khusus yang tidak
ditangani secara spesifik oleh UKM.
2. Berkordinasi dan mentaati perintah (instruksi) DEMA untuk terlaksananya kegiatan
kemahasiswaan Institut Agama Islam Negeri Metro.
E. Pertanggungjawaban UKK:
1. UKK sebagai unit kegiatan mahasiswa otonom, maka bertanggungjawab kepada
anggotanya sesuai dengan AD/ART masing-masing.
2. Sebagai subsistem kelembagaan non-struktural tingkat Institut, UKK bertanggungjawab
kepada Rektor/ Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama dan Ketua
DEMA.
Pasal 44
SEMA F
F. Pertanggungjawaban SEMA-F:
1. Sebagai organisasi perwakilan mahasiswa fakultas, SEMA-F bertanggungjawab kepada
mahasiswa dalam sidang paripurna.
2. Mekanisme sidang paripurna diatur lebih lanjut oleh mahasiswa dan disetujui melalui
keputusan Dekan/Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama.
3. Sebagai subsistem kelembagaan non-struktural tingkat fakultas, SEMA-F
bertanggungjawab kepada Dekan/Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan
Kerjasama.
Pasal 45
DEMA F
B. Pertanggungjawaban DEMA-F
1. Sebagai lembaga eksekutif mahasiswa fakultas dalam melaksanakan GBPK, DEMA-F
bertanggungjawab kepada mahasiswa dalam sidang paripurna SEMA-F.
2. Sebagai subsistem kelembagaan non-struktural tingkat fakultas, DEMA-F
bertanggungjawab kepada Dekan/ Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan
Kerjasama.
Pasal 46
HMJ
Pertanggungjawaban HMJ:
(1) KPU merupakan organisasi Ad-Hoc yang dibentuk oleh SEMA Institut.
(2) KPU terdiri dari KPU Institut dan KPU Fakultas dan saling terintegrasi.
(9) Anggota KPU Institut adalah mahasiswa yang mengikuti Open Recruitment anggota
KPU yang merupakan representasi Mahasiswa Fakultas.
(10) Anggota KPU Fakultas adalah mahasiswa yang mengikuti Open Recruitment anggota
KPU yang merupakan representasi Mahasiswa Jurusan.
BAB VII
ATRIBUT
Pasal 47
1. Gambar bendera, lambang, dan kop surat yang sah diatur dalam
Pedoman Khusus sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari AD/ART Organisasi
Kemahasiswaan IAIN Metro.
2. Bendera, lambang, dan kop surat yang sah sebagaimana dijelaskan di ayat (1) adalah
bendera dan lambang SEMA, DEMA, UKM, dan HMJ.
3 Bendera, lambang, atribut, dan simbol/ identitas yang mencirikan Organisasi Mahasiswa
selain yang dijelaskan pada ayat (2) dalam bentuk gambar, kata, dan nyanyian dilarang
dibawa, dipamerkan, dikibarkan, dipajang, dan disebarkan di dalam kampus.
BAB VIII
PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 22
1 Perubahan/ Amandemen Anggaran Rumah Tangga dapat dilakukan dalam MPMI.
2 Usulan perubahan terhadap pasal-pasal Anggaran Rumah Tangga dapat diagendakan
dalam sidang Musyawarah Perwakilan Mahasiswa Institut (MPMI) apabila diajukan
oleh sekurang-kurangnya satu pertiga dari anggota MPMI.
3 Setiap perubahan pasal-pasal Anggaran Rumah Tangga diajukan secara tertulis dan
ditunjukkan dengan jelas bagian yang diusulkan untuk diubah beserta alasannya.
4 Untuk mengubah pasal-pasal Anggaran Tangga, sidang MPMI dihadiri oleh sekurang-
kurangnya dua pertiga anggota MPMI .
5 Putusan untuk mengubah pasal-pasal Anggaran Rumah Tangga dilakukan dengan
persetujuan peserta sidang sekurang-kurangnya ½ + 1 dari peserta penuh.
BAB IX
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 48
1 Pasal-pasal tentang Organisasi dalam ART dijabarkan lebih lanjut dalam pedoman-
pedoman Organisasi Kemahasiswaan IAIN Metro.
2 Pedoman-pedoman yang menjabarkan pasal-pasal dalam AD/ART Organisasi
Kemahasiswaan adalah:
a. Pedoman Atribut
b. Pedoman Administrasi dan Kesekretariatan
c. Pedoman Kepengurusan
d. Pedoman Pelaksanaan Kegiatan
e. Pedoman Pemilihan Umum Mahasiswa
f. Pedoman Pemilihan Ketua Senat Mahasiswa
g. Pedoman Musyawarah Perwakilan Mahasiswa
h. Pedoman PBAK
BAB IX
PENUTUP
Pasal 49
Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur dalam
Pedomanpedoman Organisasi Kemahasiswaan, dan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Organisasi
Kemahasiswaan IAIN METRO.