Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PENGEMBANGAN KADERISASI DI KAMPUS

(makalah ini disusun guna memenuhi syarat pelatihan kader dasar)

Disusun Oleh :

Disusun Oleh :

Nurul Fadhilah

PELATIHAN KADER DASAR

PENGURUS KOMISARIAT

PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA

STAI HAJI AGUS SALIM

2023
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Trilogi Ekosistem Pendidikan”. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Filsafat Pendidikan Islam.

Dalam pembuatan tugas makalah ini, kami mendapatkan dukungan dari berbagai pihak,
untuk itu kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, terkhusus kepada dosen pengampu karena
telah memberikan saran dan nasehatnya hingga makalah ini terselesaikan.

Terakhir kami berharap semoga makalah ini bisa membantu kami dalam meluaskan
wawasan kami sebagai mahasiswa, serta makalah ini bermanfaat bagi pembaca semuanya. Amin
Ya Robbal Alamin

 Bekasi, 11 Juli 2023

Penyusun

i
ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .........................................................................................................i


DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah .....................................................................................................1
C. Tujuan Pembahasan ..................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Strategi Kaderisasi di Kampus….…………………………………………………...2
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ..............................................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................................6
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
PMII merupakan organisasi kemahasiswaan terbesar seindonesia, bahkan sampai
ketingkat dunia karna basis massa PMII yang begitu banyak. Namun, PMII bukanlah
organisasi massa akan tetapi PMII adalah organisasi pengkaderan, inilah yang
menjadikan PMII begitu besar sampai PMII mendirikan cabang di luar negri.Berbicara
srategi pengembangan PMII dikampus, tentu kita akan berbicara bagaimana sistem
kaderisasi yang ada di kampus terutama sistem pengkaderan yang ada dirayon karna
mengingat kaderisasi harus selesai di rayon. hari ini PMII merupakan kekuatan terbesar
pelajar yang ada di kampus, hal ini bisa kita lihat bagaimana kader kader PMII mampu
menjadi power dikampus baik dalam keintelektualan kader kader PMII, sampai
penguasaan tatanan organisasi kampus yang didominasi oleh kader kader PMII.Dalam
melakukan dan melaksanakan pengembangan PMII, kader kader PMII harus memahami
betul arah gerak dan strategi perkembangan PMII, dimana strategi pengembangan PMII
harus sesuai dengan fase dan perkembangan mahasiswa dan kultur yang ada di kampus.
Dengan cara memahami medan di kampus pada kondisi saat ini, kader PMII harus
mempunyai peran penting terhadap proses strategi dan gerakan secara berlangsung yang
meliputi pokok pembahasan, pertama strategi dan gerakan PMII harus terorganisir
dengan baik supaya proses kaderisasi berjalan sesuai dengan tujuan. Kedua, keterlibatan
kader dalam pencaturan politik kampus sangat menentukan eksitensi PMII, dari
mengekspresikan diri dan serta menentukan keberhasilan PMII dalam mendominasi di
segala bidang. Strategi dan gerakan yang lain juga harus jelas dan terarah, seperti halnya
melakukan ekspansi dan diplomasi dengan organisasi internal kampus dan birokrasi
kampus.

B. Rumusan Masalah
Untuk mengetahui pengembangan kaderisasi PMII di kampus
C. Tujuan

Untuk mengetahui strategi pengkaderan PMII di kampus

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Strategi Kaderisasi PMII di Kampus

Strategi merupakan pendekatan secara keseluruhan yang memiliki keterkaitan dengan


pelaksanaan suatu gagasan, perencanaan dan tindakan/aktivitas dalam jangka waktu tertentu
(Wikipedia). Setiap perjalanan tentu memiliki tujuan begitu juga dengan PMII selain memiliki
tujuan besar yang temaktub dalam AD/ART Ayat 4, juga memiliki tujuan lain salah satunya
berembangknya PMII di kampus baik Swasta maupun Negeri, dan strategi merupakan
serangkaian cara yang di gunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Selaras dengan tujuan
tersebut PMII dituntut untuk membuktikan bahwa arah gerakannya memanifestasikan cita-cita
yang dihrapkan. Sebagai organisasi yang arah pergerakanya bersandar pada aspek
Kemahasiswaan, Berkembangkangnya PMII menjadi tanggung jawab bagi seluruh
kepengurusan. pengembangan merupakan suatu yang berkaitan dengan perencanaan program
jangka panjang dan jangka pendek untuk mewujudkan tujuan organisasi. Dan strategi
pengembangan PMII sendiri adalah serangkaian cara yang tersusun rapi yang dilaksanakan
secara sadar, terencana, terarah dan teratur utuk memperkenalkan dan menyebarkan PMII
terhadap calon kader PMII di wilayah kampus baik tingkat komisariat atau Rayon.

Pengembangan PMII di wilayah kampus yang mayoritas ber PMII, menjadi tugas
Rayon/komisariat apabila di komisariat sudah terbentuk rayon dan apabila dikampus belum. ada
rayon maka proses pengkaderan menjadi tanggung jawab komisariat. Baik komisariat atau rayon
keduanya merupakan ujung tombak dan jantung pengkaderan apabila pada rayon dan komisariat
tidak melakukan proses kaderisasi maka tidak akan ada lagi genarasi generasi penerus
perjuangan, maka pengurus rayon dan komisariat berkewajiban menyelenggarakan pengkaderan.
Dalam melaksanakan pengakaderan PMII memiliki jenjang pengkaderan formal yaitu
MAPABA, PKD dan PKL yang ketiganya saling berkaitan. Keislaman dan Keindonesian, maka
aktualisasi gerakan PMII juga mencirikan ketiga aspek diatas.

Dalam pelaksanaan pengembangan PMII di dalam kampus yang dilaksanakan oleh rayon atau
komisaiat orientasinya adalah jumlah kuantitas dan kualitas kader. Yang mana keduanya saling
bepengaruh, dan terciptanya sebuah iklim organisasi yang kondusif, kompetitif secara sehat.

2
3

Sehingga tujuan dan arah gerak organisasi terwujud dengan mudah. Dan dalam penyusunan
strategi pengembangan PMII di dalam kampus maka perlu kirannya melihat latar belakang
kampus tersebut menganlisa kekuatan dan kelemahan dan mencari celah agar PMII dapat masuk
di dalam kampus tersebut dengan mudah.

Kader PMII mempunyai tanggung jawab ganda yaitu tanggung jawab sebagai kader PMII dan
tanggung jawab sebagai Mahasiswa, sebagai kader PMII bertanggung jawab atas kemajuan dan
berkembangnya PMII dan sebagai mahasiswa kampus bertanggung jawab melaksanakan tri
dharma perguruan tinggi yang sebenarnya tugas pada keduanya memiliki benang merah yang
dapat ditarik kesamaannya. Maka dari itu dalam PMII diranah Rayon atau Komisariat
mempersiapkan kader-kadernya untuk menduduki tempat strategis dalam organisasi intra
kampus. Serta mewadahi setiap keterampilan kadernya,kaderisasimerupakan hal penting dalam
sebuah organisasi karena berfungsi untuk mempersiapkan calon pemimpin yang siap
melanjutkan estafet perjuangan orga- nisasi untuk mencapai tujuannya, seperti apa yang
disampaikan Rivai (2006:85) bahwa kaderisasi merupakan proses atau kegiatan pembentukan
seseorang menjadi kader. Begitu juga dengan Roy Macridis (dalam Efriza, 2012:232)
menjelaskan pengertian kaderisasi untuk menunjuk pelatihan dan persiapan kepemimpinan yang
terbuka untuk masyarakat.

Kader yang berkualitas tidak didapat secara instan dan cepet, namun melalui proses yang
panjang dan mem- butuhkan waktu yang lama, seperti yang diungkapkan Si- tompul (2008:92)
dalam proses kaderisasi ini memerlukan pembinaan jangka panjang dengan program yang teratur
berencana, sistematis, dan berkelanjutan. Teori tersebut  sejalan dengan proses kaderisasi yang
ada di dalam PMII, di mana upaya mencetak dan melahirkan kader berkualias dilakukan melalui
beberapa tahap, dimulai dari perekrutan, pendidikan, dan pengabdian ketika sudah menjadi
alumni, sedangkan dalam pendidikan itu sendiri terdapat bebera- pa bentuk kaderisasi, baik itu
formal, nonformal, maupun informal.

Dalam pelaksanaan proses pengembangan PMII di kampus harus memperhatikan dan memahami
situasi dan kondisi yang ada dan proses tersebut tidak selalu berjalan mulus, ada banyak kendala
yang ditemui baik tingkat rayon maupun komisariat.
4

Kurangnya pengenalan PMII menjadi salah satu kendala dalam proses pengembangan itu sendiri
karena sebagian anggota PMII belum mengenal dan mengetahui organisasi PMII, mereka hanya
ikut ikut teman unuk ikut MAPABA dan bahkan setelah MAPABA tak sedikit dari mereka yang
jarang mengikuti serangkaian kegiatan yang dilakukan PMII itu sendiri missal, diskusi, sekolah
sekolah, kepanitiaan, dan sebagainya.

Dari anggota, kader, maupun pengurus PMII biasanya kurang bisa mengatur efisiensi waktu
dalam mengatur agenda yang telah dirancang. Hal ini yang membuat orang orang beranggapan
bahwa PMII itu tidak tepat waktu, dan mungkin membuat kader PMII itu sendiri malas untuk
mengikuti sebagian acara karena beranggapan bahwa masih banyak pekerjaan yang harus
diselesaikan.

Kurangnya pendampingan bagi anggota yang masih butuh bimbingan, yang harus diajak jika ada
suatu agenda, karena tidak semua anggota PMII itu punya inisiatif untuk mengikuti agenda
tersebut, tetapi tak lain mereka juga berpikiran tidak mempunyai teman  dan pengurus mungkin
hanya merangkul anggota yang sudah kenal dekat saja.

Dalam agenda kegiatan PMII kurang adanya daya tarik tersendiri untuk para anggota yang masih
awam, seperti diskusi informal. Bahkan bisa dihitung dari pengurus maupun anggota yang
mengikuti diskusi. Selain diskusi informal juga harus di imbangi dengan diskusi non formal yang
biasa disebut dengan “ngopi” yang di dalamnya terdapat diskusi santai sekaligus melakukan
pendekatan kepada anggota.

 Selain aktif di PMII, kader PMII biasanya aktif mengikuti intra kampus dan selalu
mengesampingkan agenda PMII yang mungkin agendanya bertabrakan dengan kegiatan intra
kampus karena kurangnya komunikasi antar pengurus rayon dan pengurus intra atau memang
waktu yang tidak bisa dirubah karena sudah dirancang sedemikian rupa. Banyak yang
beranggapan bahwa jika ingin masuk intra kampus, salah satu Langkah awal yaitu harus menjadi
anggota PMII, maka tak jarang dari mereka yang mengikuti mapaba hanya menginginkan 
jabatan di pengurus intra dan menjadikan PMII hanya sebuah batu loncatan saja. Tak heran jika
banyak asumsi yang mengatakan PMII hanya unggul dalam segi kuantitas tapi kualitasnya masih
kurang.
5

Seorang kader PMII harus menunjukkan etika yang baik sesuai dengan nilai nilai ASWAJA
annahdiyah baik dalam berucap dan juga bertindak, kader kader PMII harus mampu menguasai
dirinya dengan tidak hanya mementingkan dirinya sendiri, akan tetapi kader-kader PMII harus
menunjukkan bagaimana sikap dan prilaku yang selaras dengan haluannya sebagai mahasiswa
NU, dimulai dari akhlaqul karimah yang di dukung dengan berbicara yang sopan, serta
berpenampilan yang rapi dan bersih. Sebagaimana yang di amanatkan oleh trilogy dan tujuan
organisasi, PMII harus menjalankan system kaderisisi dengan tetap mengamalkan nilai nilai
keislaman dan keindonesiaan sesuai dengan tujuan PMII.

Selain itu, pengurus harus memperhatikan minat dan bakat masing masing kader, sehingga setiap
kader nantinya bisa terpetakan dengan baik untuk meningkatkan soft skill dan hard skill mereka
masing masing. Kemudian, dengan skill dan hard skill yang mereka miliki, mereka bisa
ditempatkan pada lini lini atau tempat tempat srategis dikampus.
6

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sebagai kader PMII yang mempunyai tugas bukan hanya sebagai pengurus tetapi juga
mahasiswa baiknya semua kegiatan seimbangan, selain itu pengkaderan pun harus
dipikirkan matang oleh para pengurus karena bersangkutan dengan membentuk kader yang
mempunyai ideology dan berprinsip.
DAFTAR PUSTAKA

DIMYATI, M. A. (2020). PMII


DAN STRATEGI
PENGEMBANGAN
KADERISASI DI KAMPUS
UMUM. BLOG
YUSUF SETIAWAN, 1.
Hafi, A. (2006). Strategi
Pengembangan PMII. BLOG
YUSUF SETIAWAN, 2.
TAWWIR, P. P. (2015). Strategi
Pengembangan PMII. 1.
DIMYATI, M. A. (2020). PMII
DAN STRATEGI
PENGEMBANGAN
KADERISASI DI KAMPUS
UMUM. BLOG
7
8

YUSUF SETIAWAN, 1.
Hafi, A. (2006). Strategi
Pengembangan PMII. BLOG
YUSUF SETIAWAN, 2.
TAWWIR, P. P. (2015). Strategi
Pengembangan PMII. 1.
DIMYATI, M. A. (2020). PMII
DAN STRATEGI
PENGEMBANGAN
KADERISASI DI KAMPUS
UMUM. BLOG
YUSUF SETIAWAN, 1.
Hafi, A. (2006). Strategi
Pengembangan PMII. BLOG
YUSUF SETIAWAN, 2.
TAWWIR, P. P. (2015). Strategi
Pengembangan PMII. 1.
9

DIMYATI, M. A. (2020). PMII


DAN STRATEGI
PENGEMBANGAN
KADERISASI DI KAMPUS
UMUM. BLOG
YUSUF SETIAWAN, 1.
Hafi, A. (2006). Strategi
Pengembangan PMII. BLOG
YUSUF SETIAWAN, 2.
TAWWIR, P. P. (2015). Strategi
Pengembangan PMII. 1.
DIMYATI, M. A. (2020). PMII
DAN STRATEGI
PENGEMBANGAN
KADERISASI DI KAMPUS
UMUM. BLOG
YUSUF SETIAWAN, 1.
10

Hafi, A. (2006). Strategi


Pengembangan PMII. BLOG
YUSUF SETIAWAN, 2.
TAWWIR, P. P. (2015). Strategi
Pengembangan PMII. 1
DIMYATI, M. A. (2020). PMII
DAN STRATEGI
PENGEMBANGAN
KADERISASI DI KAMPUS
UMUM. BLOG
YUSUF SETIAWAN, 1.
Hafi, A. (2006). Strategi
Pengembangan PMII. BLOG
YUSUF SETIAWAN, 2.
TAWWIR, P. P. (2015). Strategi
Pengembangan PMII. 1
11

DIMYATI, M. A. (2020). PMII


DAN STRATEGI
PENGEMBANGAN
KADERISASI DI KAMPUS
UMUM. BLOG
YUSUF SETIAWAN, 1.
Hafi, A. (2006). Strategi
Pengembangan PMII. BLOG
YUSUF SETIAWAN, 2.
TAWWIR, P. P. (2015). Strategi
Pengembangan PMII. 1
BLOG YUSUF SETIAWAN, 1.Hafi, A. (2006). Strategi Pengembangan PMII.
BLOG YUSUF SETIAWAN, 2.TAWWIR, P. P. (2015). Strategi Pengembangan PMII. 1.

DIMYATI, M. A. (2020). PMII


DAN STRATEGI
PENGEMBANGAN
12

KADERISASI DI KAMPUS
UMUM. BLOG
DIMYATI, M. A. (2020). PMII
DAN STRATEGI
PENGEMBANGAN
KADERISASI DI KAMPUS
UMUM. BLOG
DIMYATI, M. A. (2020). PMII
DAN STRATEGI
PENGEMBANGAN
KADERISASI DI KAMPUS
UMUM. BLOG
DIMYATI, M. A. (2020). PMII
DAN STRATEGI
PENGEMBANGAN
13

KADERISASI DI KAMPUS
UMUM. BLOG
DIMYATI, M. A. (2020). PMII
DAN STRATEGI
PENGEMBANGAN
KADERISASI DI KAMPUS
UMUM. BLOG
DIMYATI, M. A. (2020). PMII
DAN STRATEGI
PENGEMBANGAN
KADERISASI DI KAMPUS
UMUM. BLOG
DIMYATI, M. A. (2020). PMII
DAN STRATEGI
PENGEMBANGAN
KADERISASI DI KAMPUS
UMUM. BLOG
14

DIMYATI, M. A. (2020). PMII DAN STRATEGI PENGEMBANGAN KADERISASI DI


KAMPUS UMUM.

Hafi, A. (2006). Strategi


Pengembangan PMII. BLOG
YUSUF SETIAWAN, 2.
Hafi, A. (2006). Strategi
Pengembangan PMII. BLOG
YUSUF SETIAWAN, 2.
Hafi, A. (2006). Strategi
Pengembangan PMII. BLOG
YUSUF SETIAWAN, 2.
Hafi, A. (2006). Strategi
Pengembangan PMII. BLOG
YUSUF SETIAWAN, 2.
Hafi, A. (2006). Strategi
Pengembangan PMII. BLOG
YUSUF SETIAWAN, 2.
15

Hafi, A. (2006). Strategi


Pengembangan PMII. BLOG
YUSUF SETIAWAN, 2.
Hafi, A. (2006). Strategi
Pengembangan PMII. BLOG
YUSUF SETIAWAN, 2.
TAWWIR, P. P. (2015). Strategi
Pengembangan PMII. 1
TAWWIR, P. P. (2015). Strategi
Pengembangan PMII. 1
TAWWIR, P. P. (2015). Strategi
Pengembangan PMII. 1
TAWWIR, P. P. (2015). Strategi
Pengembangan PMII. 1
TAWWIR, P. P. (2015). Strategi
Pengembangan PMII. 1
16

TAWWIR, P. P. (2015). Strategi


Pengembangan PMII. 1.
TAWWIR, P. P. (2015). Strategi
Pengembangan PMII. 1.
YUSUF SETIAWAN, 1.
YUSUF SETIAWAN, 1.
YUSUF SETIAWAN, 1.
YUSUF SETIAWAN, 1.
YUSUF SETIAWAN, 1.
YUSUF SETIAWAN, 1.
YUSUF SETIAWAN, 1.

Anda mungkin juga menyukai