Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

ANALISIS SOSIAL

NAMA: IKBAL LESTARI

ASAL: RAYON TEKNIK

PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA


KOMISARIAT UNIVERSITAS TOMAKAKA
CABANG MAMUJU
PRIODE 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Ansos (Analisis Sosial)” ini tepat pada waktunya.
Saya berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman untuk para pembaca. Bahkan saya berharap lebih jauh lagi agar
pembaca bisa mempraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.

Mamuju, 14 Maret 2022

IKBAL LESTARI

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................... i

DAFTAR ISI........................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah............................................................................ 1

C. Tujuan Penulisan.............................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Analisis Sosial.................................................................. 2

B. Ruang Lingkup Ansos........................................................................ 3

C. Langkah-Langkah Ansos.................................................................. 4

D. Peranan Ansos Dalam Strategi Gerakan PMII................................... 5

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan...................................................................................... 8

B. Saran................................................................................................ 8

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Analisis sosial atau yang lebih akrab dikenal ansos ini merupakan sebuah
proses atau mekanisme yang akan membahas problematika-probelmatika
yang terjadi pada sebuah objek analisa dan pada akhirnya akan menghasilkan
apa sebenarnya yang menjadi akar permasalahan atas problematikaproblematika
tersebut.
Dari sana, kita dapat menentukan apa sebenarnya yang dibutuhkan untuk dicarikan solusi
yang tepat.
Inilah yang acapkali tidak dilalui oleh para problem solver. Mereka
seringkali menghasilkan solusi atas problematika yang hadir bukan
berdasarkan hasil analisis mendalam namun hanya berdasarkan dugaan yang
argumentasinya lemah atau bahkan hanya berdasarkan pada kemauannya saja.
Mungkin permasalahan yang nyata di lapangan akan terselesaikan, namun
karena ia tak akan menyentuh sampai ke akarnya maka akan hadir
permasalahan-permasalahanbaru atau bahkan permasalahan yang nyata
tersebut tidak hilang sama sekali.

B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan pengertian analisis sosial?
2. Jelaskan ruang lingkup ansos?
3. Jelaskan langkah-langkah ansos?
4. Jelaskan peranan ansos dalam strategi gerakan PMII?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian analisis sosial.
2. Untuk mengetahui ruang lingkup ansos.
3. Untuk mengetahui langkah-langkah ansos.
4. Untuk mengetahui peranan ansos dalam strategi gerakan PMII.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Analisis Sosial


Analisis sosial merupakan usaha untuk menganalisis sesuatu keadaan atau
masalah sosial secara objektif. Analisis sosial diarahkan untuk memperoleh
gambaran lengkap mengenai situasi sosial dengan menelaah kaitan-kaitan
histories, structural dan konsekuensi masalah. Analisis sosial akan
mempelajari struktur sosial, mendalami fenomena-fenomena sosial, kaitankaitan
aspek politik, ekonomi, budaya dan agama. Sehingga akan diketahui
sejauh mana terjadi perubahan sosial, bagaimana institusi sosial yang
menyebabkan masalah-masalah sosial, dan juga dampak sosial yang muncul
akibat masalah sosial.

Proses analisa sosial adalah usaha untuk mendapatkan gambaran yang


lebih lengkap tentangan situasi sosial, hubungan-hubungan struktural,
kultural dan historis. Sehingga memungkinkan menangkap dan memahami
realitas yang sedang dihadapi. Suatu analisis pada dasarnya “mirip” dengan
sebuah “penelitian akademis” yang berusaha menyingkap suatu hal atau
aspek tertentu. Analisis sosial bukan hanya sekedar melakukan riset dengan
upaya mengumpulkan data sebagai bagian dari menjawab apa yang sedang
terjadi di lingkungan masyarakat, dan mengapa hal tersebut terjadi dan
bagaimana proses terjadinya. Analisis sosial seyogyanya mampu menjawab
apa yang akan terjadi kedepan di lingkungan masyarakat.
Analisa sosial merupakan upaya untuk mengurai logika, nalar, struktur,
atau kepentingan dibalik sebuah fenomena sosial. Analisa sosial hendak
menangkap logika struktural atau nalar dibalik sebuah gejala sosial. Analisa
sosial dengan demikian material, empiris, dan bukan sebaliknya, mistis, atau
spiritualistik. Analisa sosial menafsirkan gejala sosial sebagai gejala material.
Tugas teori sosial menurut Freire adalah melakukan apa yang disebutnya
sebagai conscientizacao atau proses penyadaran terhadap sistem dan struktur
yang menindas, yakni suatu sistem dan struktur, Proses dehumanisasi yang
membunuh kemanusiaan. Gramsci menyebut proses ini sebagai upaya counter
hegemony. Proses dehumaniasi tersebut terselenggara melalui mekanisme
kekerasan, baik yang fisik dan dipaksakan, maupun melalui cara penjinakan
yang halus, yang keduanya bersifat struktural dan sistemik. Artinya kekerasan
dehumanisasi tidak selalu berbentuk jelas dan mudah dikenali. Kemiskinan
struktural, misalnya, pada dasarnya adalah suatu bentuk kekerasan yang
memerlukan analisis untuk menyadarinya. Bahkan, kekerasan sebagian besar
terselenggara melalui proses hegemoni: cara pandang, cara berfikir, ideologi,
kebudayaan, bahkan selera, golongan yang mendominasi telah dipengaruhkan
dan diterima oleh golongan yang didominasi. Dengan begitu, pendidikan dan
ilmu pengetahuan, sebagaimana kesenian, bukanlah arena netral tentang
estetika belaka. Kesenian dan kebudayaan tidaklah berada dalam ruang dan
masa yang steril, melainkan dalam sistem dan struktur yang bersifat
hegemonik.

2
Freire (1970) membagi ideologi teori sosial dalam tiga kerangka besar
yang didasarkan pada pandangannya terhadap tingkat kesadaran masyarakat.
Tema pokok gagasan Freire pada dasarnya mengacu pada suatu landasan
bahwa pendidikan adalah ôproses memanusiakan manusia kembaliö. Gagasan
ini berangkat dari suatu analisis bahwa sistem kehidupan sosial, politik,
ekonomi, dan budaya masyarakat, menjadikan masyarakat mengalami proses
ædehumanisasiÆ. Pendidikan, sebagai bagian dari sistem masyarakat, justru
menjadi pelanggeng proses dehumanisasi tersebut. Secara lebih rinci Freire
menjelaskan proses dehumanisasi tersebut dengan menganalisis tentang
kesadaran atau pandangan hidup masyarakat terhadap diri mereka sendiri.
Freire menggolongkan kesadaran manusia menjadi: kesadaran magis (magical
consciousnees), kesadaran naif (naival consciousnees) dan kesadaran kritis
(critical consciousness). Bagaimana kesadaran tersebut dan kaitannya dengan
sistem pendidikan dapat secara sederhana diuraikan sebagai berikut.
Wilayah Analisa Sosial :
1. Sistem-sistem yang beroperasi dalam suatu masyarakat.
2. Dimensi-dimensi obyektif masyarakat (organisasi sosial, lembaga-
lembaga sosial, pola perilaku, kekuatan-kekuatan sosial masyarakat)
3. Dimensi-dimensi subyektif masyarakat (ideologi, nalar, kesadaran, logika
berpikir, nilai, norma, yang hidup di masyarakat).

B. Ruang Lingkup Ansos


Pada dasarnya semua realitas sosial dapat dianalisis, namun dalam konteks
transformasi sosial, maka paling tidak objek analisa sosial harus relevan
dengan target perubahan sosial yang direncanakan yang sesuai dengan visi
atau misi organisasi.

Secara umum objek sosial yang dapat di analisis antara


lain:
1. Masalah-masalah sosial, seperti; kemiskinan, pelacuran, pengangguran,
2. kriminilitas Sistemsosial seperti: tradisi, usha kecil atau menengah, sitem
pemerintahan, sitem pertanian Lembaga-lembaga sosial seperti sekolah
layanan rumah sakit, lembaga pedesaan.
3. Kebijakan public seperti : dampak kebijakan BBM, dampak perlakuan
sebuah UU.

Pentingnya Teori Sosial :


Teori dan fakta berjalan secara simultan, teori sosial merupakan refleksi
dari fakta sosial, sementara fakta sosial akan mudah di analisis melalui teoriteori
sosial. Teori sosial melibatkan isu-isu mencakup filsafat, untuk
memberikan konsepsi-konsepsi hakekat aktifitas sosial dan prilaku manusia
yang ditempatkan dalam realitas empiris. Charles lemert (1993) dalam Social
Theory; The Multicultural And Classic Readings menyatakan bahwa teori
sosial memang merupakan basis dan pijakan teknis untuk
bisa survive.Teori sosial merupakan refleksi dari sebuah pandangan dunia

3
tertentu yang berakar pada positivisme. Menurut Anthony Giddens secara
filosofis terdapat dua macam analisis sosial,pertama, analisis intitusional,
yaitu ansos yang menekan pada keterampilan dan kesetaraan actor yang
memperlakukan institusi sebagai sumber daya dan aturan yang di produksi
terus-menerus. Kedua, analisis perilaku strategis, adalah ansos yang
memberikan penekanan institusi sebagai sesuatu yang diproduksi secara
sosial.

Pendekatan Dalam Analisis Sosial


1. Historis: dengan mempertimbangkan konteks struktur yang saling
berlainan dari periode periode berbeda, dan tugas strategis yang berbeda
dalam tiap periode.
2. Struktural: dengan menekankan pentingnya pengertian tentang bagaimana
masyarakat dihasilkan dan dioperasikan, serta bagaimana pola lembagalembaga
social saling berkaitan dalam ruang social yang ada.

Batas Analisa Sosial


1. Analisa sosial bukanlah kegiatan monopoli intelektual, akademisi, atau
peneliti.
2. Siapapun dapat melakukan analisa sosial.
3. Analisa sosial tidaklah bebas nilai.
4. Analisa sosial memungkinkan kita bergulat dengan asumsi-asumsi kita,
mengkritik, dan menghasilkan pandangan-pandangan baru.
Signifikansi Analisa Sosial
1. Untuk mengidentifikasikan dan memahami persoalan-persoalan yang
berkembang (ada) secara lebih mendalam dan seksama (teliti); berguna
untuk membedakan mana akar masalah (persoalan mendasar) dan mana
yang bukan, atau mana yang merupakan masalah turunan.
2. Akan dapat dipakai untuk mengetahui potensi yang ada (kekuatan dan
kelemahan) yang hidup dalam masyarakat.
3. Dapat mengetahui dengan lebih baik (akurat) mana kelompok masyarakat
yang paling dirugikan (termasuk menjawab mengapa demikian)

C. Langkah-Langkah Ansos
Proses analisis sosial meliputi beberapa tahap antara lain:
1. Memilih dan Menentukan Objek Analisis
Pemilihan sasaran masalah harus berdasarkan pada pertimbangan
rasional dalam arti realitas yang dianalsis merupakan masalah yang
memiliki signifikansi sosial dan sesuai dengan visi atau misi organisasi.
2. Pengumpulan Data Atau Informasi Penunjang
Untuk dapat menganalisis masalah secara utuh, maka perlu
didukung dengan data dan informasi penunjang yang lengkap dan relevan,
baik melalui dokumen media massa, kegiatan observasi maupun
investigasi langsung dilapangan. Re-cek data atau informasi mutlak
dilakukan untuk menguji validitas data.
3. Identifikasi dan Analisis Masalah

4
Merupaka tahap menganalisis objek berdasarkan data yang telah
dikumpulkan. Pemetaan beberapa variable, seperti keterkaitan aspek
politik, ekonomi, budaya dan agama dilakukan pada tahap ini. Melalui
analisis secara komphrehensif diharapkan dapat memahami subtansi
masalah dan menemukan saling keterkaitan antara aspek.
4. Mengembangkan Presepsi
Setelah di identifikasi berbagai aspek yang mempengaruhi atau
terlibat dalam masalah, selanjutnya dikembangkan presepsi atas masalah
sesuai cara pandang yang objektif. pada tahap ini akan muncul beberapa
kemungkinan implikasi konsekuensi dari objek masalah, serta
pengembangan beberapa alternative sebagai kerangka tindak lanjut.
5. Menarik Kesimpulan
Pada tahap ini telah diperoleh kesimpulan tentang; akar masalah,
pihak mana saja yang terlibat, pihak yang diuntungkan dan dirugikan,
akibat yang dimunculkan secara politik, sosial dan ekonomi serta
paradigma tindakan yang bisa dilakukan untuk proses perubahan sosial.

D. Peranan Ansos Dalam Strategi Gerakan PMII


Ingat, paradigma gerakan PMII adalah kritis transformatif, artinya PMII
dituntut peka dan mampu membaca realitas sosial secara objektif (kritis),
sekaligus terlibat aktif dalam aksi perubahan sosial (transformatif).
Transformasi sosial yang dilakukan PMII akan berjalan secara efektif jika
kader PMII memiliki kesadaran kritis dalam melihat realitas sosial.
Kesadaran kritis akan muncul apabila dilandasi dengan cara pandangan luas
terhadap realitas sosial. Untuk dapat melakukan pembacaan sosial secara
kritis, mutlak diperlakukan kemampuan analisis sosial secara baik. Artinya,
strategi gerakan PMII dengan paradigma kritis transformatif akan dapat
terlaksana secara efektif apabila ditopang dengan kematangan dalam analisis
sosial (ANSOS).

Analisa Swot Dan Penerapannya Dalam Organisasi


Analisa SWOT adalah sebuah analisa yang dicetuskan oleh Albert
Humprey pada dasawarsa 1960-1970an. Analisa ini merupakan sebuah
akronim dari huruf awalnya yaitu Strenghts (kekuatan),
Weaknesses(kelemahan), Opportunity (kesempatan) dan Threat (Ancaman).
Metoda analisa SWOT bisa dianggap sbg metoda analisa yg paling dasar, yg
berguna utk melihat suatu topik atau permasalahan dari 4 sisi yg berbeda.
Hasil analisa biasanya adalah arahan/rekomendasi utk mempertahankan
kekuatan dan menambah keuntungan dari peluang yg ada, sambil mengurangi
kekurangan dan menghindari ancaman.

Jika digunakan dgn benar, analisa SWOT akan membantu kita utk melihat
sisi-sisi yg terlupakan atau tidak terlihat selama ini. Analisa ini bersifat
deskriptif dan terkadang akan sangat subjektif, karena bisa jadi dua orang
yang menganalisis sebuah organisasi akan memandang berbeda ke empat
bagian tersebut. Hal ini diwajarkan, karena analisis SWOT adalah sebuah

5
analisis yang akan memberikan output berupa arahan dan tidak memberikan
solusi ajaib dalam sebuah permasalahan. ôLuck is a matter of preparation
meeting opportunity ??? Keberuntungan adalah sesuatu dimana persiapan
bertemu dengan kesempatan (Oprah Winfrey)

Strengh (kekuatan) adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan


dari organisasi atau program pada saat ini. Strenght ini bersifat internal dari
organisasi atau sebuah program.
Contoh : Jumlah anggota yang lebih dari cukup (kuantitatif),
Berpengalaman dalam beberapa kegiatan (kualitatif), Kenali kekurangan diri
sendiri agar tidak sombong dan ketahui kelebihan diri sendiri agar tidak
rendah diri.

Weaknesses (Kelemahan) Adalah kegiatan-kegiatan organisasi yang tidak


berjalan dengan baik atau sumber daya yang dibutuhkan oleh organisasi tetapi
tidak dimiliki oleh organisasi. Kelemahan itu terkadang lebih mudah dilihat
daripada sebuah kekuatan, namun ada beberapa hal yang menjadikan
kelemahan itu tidak diberikan solusi yang tepat dikarenakan tidak
dimaksimalkan kekuatan yang sudah ada.
Contoh: Kurang terbinanya komunikasi antar anggota Jaringan yang telah
terbangun tidak dimaksimalkan oleh seluruh anggota.

Opportunity (kesempatan) Adalah faktor positif yang muncul dari


lingkungan dan memberikan kesempatan bagi organisasi atau program kita
untuk memanfaatkannya. Opportunity tidak hanya berupa kebijakan atau
peluang dalam hal mendapatkan modal berupa uang, akan tetapi bisa juga
berupa respon masyarakat atau isu yang sedang diangkat.
Contoh : Masyarakat sedang menyukai tentang hal-hal yang bersifat reboisasi
lingkungan Isu yang sedang diangkat merupakan isu yang sedang menjadi
topic utama.

Threat (ancaman) Adalah factor negative dari lingkungan yang


memberikan hambatan bagi berkembangnya atau berjalannya sebuah
organisasi dan program. Ancaman ini adalah hal yang terkadang selalu
terlewat dikarenakan banyak yang ingin mencoba untuk kontroversi atau out
of stream (melawan arus) namun pada kenyataannya organisasi tersebut lebih
banyak layu sebelum berkembang.
Contoh : Masyarakat sudah jenuh dengan pilkada Isu agama yang berupa
ritual telah membuat masyarakat bosan.

Dalam contoh-contoh tersebut maka kita dapat melihat apa yang dapat kita
lakukan dan kita gunakan, serta apa yang tidak dapat kita lakukan serta harus
kita lengkapi. Yang perlu diperhatikan dalam pembuatan analisis SWOT
adalah : SWOT analysis bisa sangat-sangat subjective. Bisa saja terjadi 2
orang menganalisa 1 perusahaan yg sama menghasilkan SWOT yg berbeda.
Dengan demikian, hasil analisa SWOT hanya boleh digunakan sbg arahan

6
dan bukan pemecahan masalah. Pembuat analisa harus sangat-sangat realistis
dalam menjabarkan kekuatan dan kelemahan internal. Kelemahan yg
disembunyikan atau kekuatan yg tidak terjabarkan akan membuat arahan
strategi menjadi tidak bisa digunakan Analisa harus didasarkan atas kondisi
yg sedang terjadi dan bukan situasi yg seharusnya terjadi Hindari grey areas.
Hindari kerumitan yg tidak perlu dan analisa yg berlebihan. Buatlah analisa
SWOT sesingkat dan sesederhana mungkin

SWOT Untuk Organisasi


Dalam sebuah organisasi biasanya setiap awal periode kepengurusan akan
dilaksanakan pembuatan rencana program kerja, untuk itu biasanya akan
dilakukan sebuah analisis kondisi mengenai suatu organisasi tersebut.
Analisis SWOT biasanya dicantumkan dalam GBHK (Garis-garis Besar
Haluan Kerja) yang menjelaskan tentang kondisi lingkungan organisasi baik
kondisi internal maupun external.

Setelah dilakukan analisis SWOT maka jadi mengetahui kondisi nyata apa
yang terjadi di lingkungan internal dan external organisas, maka dapat mulai
membuat rencana program kerja yang sesuai dengan kondisi yang dibutuhkan
dan mampu untuk dilaksanakan oleh pengurus tersebut. Sebagai alat analisa,
analisa SWOT berfungsi sebagai panduan pembuatan peta. Ketika telah
berhasil membuat peta, langkah tidak boleh berhenti karena peta tidak
menunjukkan kemana harus pergi, tetapi peta dapat menggambarkan banyak
jalan yang dapat ditempuh jika ingin mencapai tujuan tertentu. Peta baru akan
berguna jika tujuan telah ditetapkan. Dan yang menjadi tujuan dari sebuah
organisasi adalah Visi dan Misi dari organisasi tersebut. Sehingga analisa
SWOT dapat berjalan dengan baik apabila visi dan misi organisasi telah
terbangun.

7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Demikianlah tadi yang bisa kami sampaikan tentang materi yang dijadikan
sebagai bahasan dalam makalah ini, tentunya terdapat banyak sekali
kekurangan dan kelemahan dikarenakan terbatasnya pengetahuan serta
kurangnya rujukan atau referensi yang dapat kami peroleh yang hubungannya
berkaitan dengan makah ini. Dan tentunya penulis banyak berharap kepada
semua pembaca yang baik untuk memberikan kritik saran yang bersifat
membangun kepada kami, demi sempurnanya makalah yang telah kami tulis.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

B. Saran
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat
banyak kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki
makalah tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang
membangun dari para pembaca.

8
DAFTAR PUSTAKA
Baharuddin,2007, Nahdlatul Wathan dan perubahan sosial, penerbit STIT Nurul
Hakim Press dan Genta Press: Yogyakarta.
Selo Soemardjan,”Pengembangan Ilmu Sosiologi di Indonesia dari 1945 sampai
1965”. Research di Indonesia 1945-1965, jilid IV. Bidang Ekonomi, Sosial
dan Budaya
Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi (ed). Setangkai bunga sosiologi .
Jakarta : Yayasan Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia, 1974
Basrowi, Pengantar Sosiologi, Penerbit: Ghalia Indonesia.
Koentjaraningrat, Pengantar Antropologi, Jakarta: Penerbit Universitas, 1965
Soerjona Soekanto, Teori Sosiologi Tentang Perubahan Sosial, Jakarta: Ghalia
Indonesia

Anda mungkin juga menyukai