Anda di halaman 1dari 32

Salam Pergerakan !!!

Bunga Rampai Kaum Pergerakan edisi Digital ini merupakan ikhtiar beberapa kader guna
memposisikan diri di tengah pandemic. Menulis adalah hal yang ideal yang pasti bisa
dilakukan. Tentu banyak hal yang bisa dilakukan, kendati banyak juga hal yang tidak bisa
dilakukan. Kami memilih menulis.

Bunga Rampai Kaum Pergerakan diterbitkan pertama kali tahun 2017 oleh Komisariat
Majapahit dan dibedah pada acara HARLAH PMII ke-57 tahun. Edisi pertama berisi tentang
karya ilmiah dosen dan kader aktif PMII waktu itu. Terdapat 9 orang yang bergabung

Hari ini kami sepakat akan me-reissue kembali beberapa artikel para dosen dan kader PMII
yang peduli pada dunia literasi ini. Di tengah Pandemi ini, ketika gerakan dan diskusi public
terbatasi, maka melalui karya ini kami mencoba menjawab tantangan untuk keluar dari
belenggu kemalasan dan kecemasan akibat wabah ini.

Kedepan, kami berharap untuk seluruh Kader PMII Mojokerto Raya untuk tidak takut menulis,
karena menulis adalah ruh dari pergerakan itu sendiri. Menulis opini, esai dan karya ilmiah
tidak serta merta hanya mengisi waktu luang, akan tetapi hal tersebut juga bisa dikatakan
sebagai instrument merawat ide dan gagasan.

Sekian
SAMBUTAN

Pada hakikatnya menjadi mahasiswa merupakan sebuah jenjang pendidikan paling tinggi di
tingkatan formal. Dimana seorang mahasiswa dituntut harus bisa berfikir menjadi generasi
penerus bangsa yang biasa disebut dengan agen perubahan (agen of change). Sebagai
mahasiswa apalagi seorang aktivis pergerakan mahasiswa islam indonesia (PMII). Sebuah
wacana dibidang Literasi harus ada karena bisa berupaya mempertajam intelektual
pemikiran. Tak luput dengan sebuah misi saya diwaktu mencalonkan sebagai pemimpin
organisasi pergerakan mahasiswa islam indonesia (PMII) ditingkatan cabang atau daerah,
Saya akan "memperkuat kaderisasi melalui peningkatan wacana intelektual berbasis Literasi".
Pilihan tersebut diambil dengan banyak pertimbangan serta pembacaan mendalam tentang
kaderisasi, bahwa membaca sangatlah penting.

Era revolusi teknologi ini menjadi sebuah tren di dunia, maka dengan itu saya dengan
beberapa sahabat-sahabat dan beberapa alumni organisasi pergerakan mahasiswa islam
indonesia (PMII) disituasi pandemi virus corana COVID-19 ini, saya dan segenap sahabat-
sahabat beserta beberapa alumni akan menerbitkan "Bunga Rampai Kaum Pergerakan" terbit
di edisi digital. Semangat para aktivis pergerakan mahasiswa islam indonesia (PMII) tak akan
mematahkan semangat untuk menerbitkan kumpulan-kumpulan tulisan serta pandangan
PMII Mojokerto. Dengan situasi pandemi seperti ini kita di suruh memutus rantai virus
dirumah saja. Tak harus berhenti sebuah gerakan ketika kita menghadapi musibah seperti ini.
Maka kita harus bisa memanfaatkan sebuah situasi seperti ini dengan memanfaatkan
dirumah dengan menulis dan diskusi secara online.

Jadi dengan berharap sangat atas terbitan Digital ini "Bunga Rampai Kaum Pergerakan" harus
bisa memanfaatkan situasi dengan mencari celah kecil untuk tetap bersemangat bergerak
tanpa henti. Salam Pergerakan

Ihwanul Qirom

Ketua PMII Cabang Mojokerto Raya


Masa gerak 2019 - 2020
60 TAHUN PMII : INDEPEDENSI DAN MITOS INTELEKTUAL
Oleh : Andre Widha

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia yang mempunyai fungsi tersendiri dan


(PMII) merupakan organisasi ke-islaman bahkan kedudukannya di medan politik
terbesar dalam konteks mahasiswa di praktis pasca kemerdekaan menjadi sangat
indonesia. Ribuan kader yang ada di PMII penting dan dinamis. Kritik-kritik pemuda
juga menarik perhatian baik politik, yang tajam juga menjadikan mereka
advokasi dan gerakan. PMII sejatinya sebagai idola dalam kancah politik praktis
mempunyai nilai atau pandangan sejak dahulu sampai sekarang. Banyak
tersendiri dalam memilih kemana seorang Indonesianis dan sejarawan memotret
kader itu berlabuh. Setelah 60 tahun PMII peran pemuda dalam lintasan perjuangan
berdiri, ketiganya terlampau dengan bangsa, Benedict Anderson
proses yang panjang. Sektor-sektor misalnya,dengan bukunya “Revolusi
strategis yang dimiliki alumni PMII saat ini Pemoeda” yang menganggap bahwa
juga membuktikan bahwa organisasi pemuda menjadi sentral penting dalam
mahasiswa terbesar ini mempunyai membentuk karakter sebuah bangsa. Juga
pengalaman serta kapabilitas sebagai tidak lupa, dengan Railon dengan karyanya
pemimpin. Perlunya proses yang ketat di “Politik dan Ideologi Mahasiswa Indonesia:
dalam mengemban amanah untuk Pembentukan dan Konsolidasi Orde Baru
menjaga nalar kader juga kemudian 1966-1974” yang menulis tentang
menentukan capaian-capaian positif yang keterlibatan mahasiswa dalam konsolidasi
diraih baik individua maupun secara pembentukan orde baru.
organisasi.
60 tahun PMII berdiri, dalam rentang
Sejarah PMII adalah sejarah kaum muda, dekade yang terhampar kita semua larut
mengingat pemuda-lah yang dalam perjalanan zaman yang begitu
memerdekakan bangsa Indonesia dari berliku. Rumusan kaderisasi guna
cengkeraman kolonialisme dan mengaktualisasikan perkembangan zaman
imperialisme. Stephen Douglas menilai juga terus dilakukan. Persoalannya, apakah
“kaum muda” merupakan aktor sejarah paradigma tersebut pernah diuji, dan
benar-benar relevan dengan keadaan independen melalui deklarasi Munarjati
sebenarnya?, ataukah paradigma tersebut yang kemudian dikukuhkan pada Kongres
bersifat temporer, yang seenaknya bisa V tanggal 25-18 Desember 1973 di Ciloto,
diganti dan ditambal sulam. Inilah yang Bandung, Jawa Barat. Dalam keputusan
menjadi masalah baru di PMII sehingga tersebut substansi yang bisa dipetik adalah
kepercayaan “Independensi”-nya bahwa PMII tidak sepenuhnya menjauh
berkurang. Kader PMII kemudian dari NU melainkan untuk mendinamisasi
diarahkan pandangannya ke hanya soal dan mengembangkan potensi kultural
politik kekuasaan baik nasional maupun yang bersumber pada penghayatan nilai-
tingkat lokal. Perlunya pembacaan lebih nilai ajaran islam demi terbentuknya
strategis terkait hubungan PMII dengan pribadi muslim yang berbudi luhur dan
politik kekuasaan juga harus diimbangi bertaqwa kepada allah, berilmu cakap
dengan maju pesatnya wacana kader serta bertanggungjawab dalam
untuk memilih prioritasnya kemana. mengamalkan ilmu pengetahuannya.

Potret keberharapan NU pada PMII terlihat Dalam konteks diatas, PMII kemudian
ketika PMII resmi berdiri, KH Wahid mempunyai kelebihan tersendiri guna
Hasyim mangatakan “mencari tenaga mengisi slot kaum intelektual baik di NU
professional di NU seperti mencari penjual maupun di ruang lain. Salah satu aspek
es di tengah malam”, hal tersebut agar harapan KH. Wahid Hasyim tercapai
mengemuka karena memang sulit mencari adalah dengan menggalakkan budaya
kader NU yang mampu secara intelektual membaca serta membuat diskursus
untuk mengisi beberapa jabatan politik akademik. Hal tersebut bisa dilakukan
waktu itu. Proses bergulir, PMII sebagai menggunakan perangkat kaderisasi yang
banom NU mempunyai sikap setelah ada, baik formal maupun informal. Budaya
terbentuk, tokoh macam Zamroni (Ketua literasi di PMII sangatlah penting guna
KAMI) dan Subchan ZE merupakan kedua membaca persoalan aktual dengan
tokoh NU yang tetap kritis meski banyak penalaran yang komprehensif. Jika tak
elit-elit NU yang mendukung kebijakan membaca, para intelektual di dalam PMII
orde lama sampai orde baru. Sebagaimana hanya akan menjadi “gelandangan politik”
yang telah kita ketahui, bahwa PMII semata.
meneguhkan menjadi organisasi yang
Pengembangan wacana tingkat kampus itu. Independensi Intelektual yang
juga perlu kembali dihidupkan, kader PMII dimaksudkan adalah agar PMII tidak
harus memulai dengan diskursus kecil terjebak pada hanya dalam tataran politik
namun “istiqomah”, sehingga kesempatan praktis yang akan menihilkan semangat
untuk dialog mampu memancing minat belajar yang ditempuh dalam berproses di
membaca di lingkungan terdekat para PMII.
kader. Dulu, PMII banyak melahirkan
Salah satu indikator penurunan kapasitas
produk intelektual guna membaca situasi-
kader menurut penulis adalah kurang
situasi global yang kemudian di ekstrak
membaca. Baik itu membaca buku atau
kedalam ranah lokal. Isu-isu seperti
membaca sebuah persoalan di
keadilan Gender, hak-hak perempuan
masyarakat. Hal semacam itu membuat
sampai poligami menjadi bahasan penting
para kader PMII membuat liang lahat
PMII waktu itu.
untuk dirinya dan para anggota lainnya.
Mitos Intelektual Ahmad Baso, dalam pengantarnya dalam
buku : Membongkar Hegemoni NU, di balik
Sebanarnya, kenapa PMII memilih
indepedensi PMII (1966-1972), karya
Independen memang masih menjadi
Nusron Wahid melihat bahwa kader PMII
bahasan menarik di tataran anggota
masih terjebak pada “mitos
maupun kader, mengapa? Karena
intelektualisme PMII”. Lebih lanjut, Ahmad
idependensi yang selama ini dipelajari di
Baso meniliai bahwa PMII mampu
MAPABA adalah independensi secara
melahirkan banyak sekali varian
organisasi dan tidak sama sekali kurang
ideologisnya, akan tetapi semangat
membahas tentang “Independensi
fenomenal tersebut tidak diimbangi
Intelektual” PMII atas NU puluhan tahun
dengan penguatan basis atau infrastruktur
yang lalu. Alasan PMII memilih mandiri
yang memadai bagi pengkayaan
sejauh yang penulis pahami adalah terkait
intelektualisme dan paradigma gerakan.
dengan sikapnya untuk menyelamatkan
Persoalan tersebut menurutnya harus
PMII dari segenap otoritas ideologis yang
dilihat dari bagaimana wacana dan ilmu
melingkupi individu dan masyarakat agar
pengetahuan itu hadir untuk mencoba
tak terjebak pada dogmatisme, formalisme
memecahakan persoalan-persoalan
dan konservatis tradisi intelektual milik
masyarakat di masa depan. Penulis rasa,
politisi yang bernaung di Partai NU waktu
ungkapan diatas masih relevan sampai logis dari sebuah persoalan yang hadir
saat ini. secara bersamaan dengan terciptanya
sebuah kondisi tertentu.
Salah satu contoh dinamisnya wacana
kader adalah pada era Reformasi tahun Hari ini, PMII dihadapkan dalam banyak
1998. Muhaimin Iskandar mengeluarkan soal, baik secara politik maupun sosial.
paradigma gerakan yang diberi nama Pembacaan PMII atas beberapa isu juga
“Paradigma arus balik Masyarakat mengecewakan banyak pihak. Menyerang
pinggiran”. Buku tersebut mempunyai institusi seperti KPK dan menuduh ada
spirit untuk mengembalikan PMII pada kelompok Taliban adalah salah satunya.
Khittah gerakan mahasiswa, gerakan Banyak yang menggelar aksi guna
pemikiran dan gerakan moral yang mendukung PB PMII dalam instruksinya,
independent dan mengupayakan namun tak sedikit yang menolak. Di saat
meninggalkan pola lama “politico-think” PMII tingkat cabang berjuang mati-matian
yang bermanja-manja dengan kekuasaan. menolak korupsi di wilayahnya, serta
Akan tetapi, pandangan Muhaimin banyak kader PMII yang bergabung dengan
Iskandari atas paradigma yang dibuatnya gerakan perlawanan akar rumput, PB PMII
waktu itu merupakan sebuah tanda bahwa malah mengafirmasi tindakan beberapa
NU terpinggir dalam percaturan politik, oknum untuk menggembosi KPK. Banyak
bukan atas hasil pembacaan yang tuntas pihak kemudian berfikir bahwa PMII atau
atas banyaknya persoalan. Waktu itu PMII organisasi ekstra lainnya sedang dalam
tidak berada dalam posisi yang titik nadir yang menghawatirkan dan
menguntungkan, dan kemudian diambil kehilangan Gugatan moralitasnya sebagai
dalih bahwa paradigma PMII adalah mahasiswa. Memang saat inilah PMII diuji
paradigma arus balik masyarakat dari semangat independensinnya. Kalau
pinggiran. Padahal hal tersebut adalah dulu PMII dengan lantang menegaskan
untuk menutupi kondisi keterpinggiran komitmen liberasi dan independensnya
mereka dan bukan bukan kesadaran utuh dari berbagai bentuk dominasi dan
tentang posisi yang diambil dalam hegemoni kekuatan Negara, termasuk
berhadapan dengan kekuasaan Negara. komitmen demokratisasi dan civil society-
Kendati demikian, Setiap paradigma yang nya, maka inilah waktu yang tepat untuk
lahir tentu merupakan sebuah pembacaan membuktikannya kembali.
Maka, Secara Intelektual, kader PMII harus 19 ini sampai akhir bulan Mei 2020. Surat
sesuai dengan praktek zamannya. Tujuan edaran keputusan BNBP tersebut di mulai
PMII memang scara eksplisit lahir dari dari bulan Februari, terhitung 29 Februari
proses tersebut. Pembacaan PMII pada sampai 29 Mei 2020. Atas persoalan
sebuah situasi dan kondisi tentu tersebut, PMII sudah kehilangan masa
seharusnya berpihak kepada kepentingan kaderisasi kurang lebih selama 3 bulan.
masyarakat. Untuk mencapai itu semua, Akan tetapi, penulis yakin di banyak daerah
budaya membaca di lingkungan kaderisasi PMII masih menggelar acara daan
harus digalakkan, mengingat itu merawat nalar guna menjaga eksistensi
merupakan bekal para kader untuk organisasi. Hari ini kita memang tak se-
membuktikan posisinya dalam konteks militan tenaga medis yang berjuang
organisasi ekstra kampus maupun sebagai melawan covid-19 namun jangan lelah
control atas kebijakan Negara yang untuk berfikir lebih dalam guna melihat
menindas. peran kita nanti pasca covid-19.

PMII di tahun 2020 ini mempunyai kesan Salam Pergerakan


yang menarik, mengingat bangsa
Indonesia kini sedang mendapat ancaman
Covid-19. Berdasarkan Surat keputusan
Badan Nasional Penangulangan Bencana
nomor 13 masa darurat wabah virus Covid-
IDEOLOGISTIK : IDEOLOGI, LOGIKA DAN SATISTIK
Oleh : Aris Indra

Adalah sebuah akronim dari tiga kata posisi ideologi selain kematian. Ideologi
keramat bagi komunitas intelektual yakni apapun terbentuk karena sebab adanya
ideologi, logika dan statistik. Istilah itu dinamika dan dialektika yang
muncul di benak penulis saat sayup-sayup melatarbelakanginya, maka selagi pikiran
mendengar celotehan sebagian rekan masih hidup selama itu pula ideologi akan
sejawat khususnya senior-senior, yang terus berkembang. Contoh; kendati
mempertanyakan sampai menyesalkan ideologi komunisme dimatikan di
keputusan penulis masuk dalam sebuah Indonesia itu adalah sebuah proses politik,
jaringan partai politik praktis. Kendati nyatanya kita yang lahir jauh setelah
celotehan itu sedikit yang langsung penulis komunis dimatikan, masih tetap bisa
dengar. belajar dan mendalami komunisme bukan?

Seperti itu ideologistik yang ingin penulis Sementara itu tentang logika, seorang
sampaikan kepada anda, para pembaca hujjatul islam, Al Ghozali mengatakan
kehidupan. Sekilas memang kata dalam kitabnya tahafut falasifah bahwa
ideologistik hanya menyoal perkara otak logika hanyalah sebuah perangkat berfikir
(ideologi) dan perut (logistik), yang mana untuk mencapai kebenaran filsafat,
hal tersebut lahir akibat posisi dilematis sementara untuk mencapai kebenaran
antara idealisme dan realitas memenuhi filsafat orang tidak boleh melulu berfikir
kebutuhan hidup. Percayalah, bahwa tentang logika. Ibaratnya logika adalah
ideologi juga sebuah kebutuhan hidup sebuah korek api untuk menyulut sebatang
yang tak kalah pentingnya dengan sepiring rokok, setelah rokok tersulut maka
nasi. taruhlah korek api tersebut. Proses logika
juga pernah dipakai Aristoteles untuk
Berbekal dari cerita perjalanan hidup dua
menyanggah dengan hormat pemikiran
mentor penulis dalam ruang yang baru ini,
seniornya, Plato. Dia mengatakan "Plato
menjadi sebab bertahan dan meyakini
sangat berharga dan kebenaran juga
bahwa tidak ada yang bisa menggerus
sangat berharga, tapi kebenaran jauh lebih penuh dengan muatan kepentingan
berharga dari seorang plato". tertentu.

Sekali lagi, logika tidak akan bisa menjadi Stastika menyajikan sebuah data yang
tiang yang berdiri sendiri, dia hanya akan dapat kita jadikan sebuah bahan
sebatas perangkat kerja dalam satu sistem evaluasi dan perencanaan suatu program
kerja yang membutuhkan perangkat- kerja, agenda politik bahkan sangat
perangkat kebenaran lainnya. Era post berguna untuk pengembangan dalam
modern seperti ini, dalam bidang apapun, suatu bidang usaha. Hal itu biasanya untuk
sebuah fakta tidak akan bisa menjadi mengimbangi informasi yang didapatkan
konsensus ke-fakta-an, kendati didukung dari mulut ke mulut, atau juga untuk
dengan logika yang melangit, dan hanya menambah keyakinan atas sebuah
akan menjadi sebuah gelembung- petunjuk "langit".
gelembung retorika yang terbang diudara
Pergerakan Yang Ideologistik
lalu sirna. Tapi pada sudut lain, logika
Dengan penjelasan di atas, kita sudah
adalah sebuah solusi dari segala kekeruhan
dapat membayangkan apa kaitannya
yang tak berujung, dengan konsekuensi
Ideologi, Logika dan Statistik dalam proses
bahwa logika harus dikawal dengan proses
Pergerakan. Kita juga bisa langsung
ekperimen-eksperimen ilmiah.
mengaplikasikannya dalam satu dua
Adalah statistika salah satu jawabnya.
program kerja gerakan. Tarulah untuk
Yakni sekumpulan data dalam bentuk
menjawab problematika diaspora kader,
angka yang untuk kepentingan mudah
maka tidak akan bisa dijawab oleh satu dua
dipahami, maka angka tersebut dibentuk
orang, selain kita bergerak sendiri,
dalam sebuah tabel diagram dengan
menyelami dunia kaderisasi,
definisi yang padat dan singkat. Perihal itu,
pergerakannya, konsekuensinya, nilai-
kita sering menjumpainya pada sebuah
nilainya. Dan kemudian, kita letakkan
produk ilmiah dari hasil kerja-kerja
peran satu dua pemikiran dan pengalaman
lembaga survey. Dengan adanya statistika
(senior) hanya untuk konteks konfirmasi.
produk ilmiah tersebut, kita bisa terhindar
Ingat, hanya konfirmasi, bukan mencari
dari informasi yang simpang siur. Kendati
salah dan benarnya.
proses produksi hasil statistika juga bisa
Penulis tidak ingin menjelaskan seberapa dan saling berintegrasi. Mereka
penting Ideologistik untuk dipahami dan membaginya dalam tiga konteks; formal,
dijalankan, sebab itu sudah menjadi ranah informal dan non formal. Namun ketiga
kemerdekaan proses berfikir dan bergerak konteks tersebut seakan hanya menjadi
serta proses penciptaan pengalaman anda syarat syariat berorganisasi dan kehilangan
sendiri. Sebagai kader Pergerakan, penulis ruhnya sebagai perangkat sistem
menjalani banyak proses dan jutaan kaderisasi. Dan hanya menghasilkan
perasaan yang terlahir akibat itu semua, rutinitas-rutinitas semata. Proses
dan Ideologistik tak lebih hanyalah sebuah pendidikan kaderisasi para kader
hikmah yang sangat subyektif dari sebuah kemudian diserahkan kepada kondisi
pengalaman berfikir, bergerak dan pergaulan di dalam organisasi, yakni
berperasaan. Oleh karena itu, penulis berbasis like dislike, suka dan benci,
anggap Ideologistik ini penting untuk hormat dan hina dan sejenisnya yang
diutarakan. sangat tidak mencerminkan
intelektualitas.
Organisasi kemahasiswaan yang anda
jalani dan pernah penulis jalani ini, Untuk menjawab tantangan tersebut,
memang jelas dikatakan sebagai organisasi maka dibutuhkan tenaga dan fikiran untuk
yang menempatkan kaderisasi sebagai kembali kepada proses
ruhnya. Tak penting membicarakan mendudukperkarakan Ideologi, nilai-nilai,
amunisi, materi dan jaringan sebab tanpa norma-norma serta produk hukum
kaderisasi organisasi dikatakan mati. Tapi, organisasi. Bukan tidak mungkin proses itu
melulu fokus tentang kaderisasi hanya dapat dijalani, bahkan bisa cepat dan
akan menyebabkan pertumbuhan singkat, lebih singkat dari mengumpulkan
menyamping bagi tubuh organisasi. Maka bintang dalam game Candy Crush. Dan
kaderisasi sebagai subjek harus dilengkapi proses itu sangat bergantung pada tingkat
dengan perangkat-perangkat untuk kecerdasan dan kedalaman dalam
pengembangannya. menggunakan logika.

Seperti sudah dibaca oleh para pendahulu, Selanjutnya untuk menghidupi,


maka semangat kaderisasi yang ada di bereksistensi dan membuat dampak nyata
organisasi mereka lengkapi dengan satu organisasi bagi masyarakat, kaum
sistem pendidikan kader yang bertingkat pergerakan dapat menggunakan kaidah-
kaidah penelitian ilmiah yang didapatkan sosial dengan memberikan akses para
di kampus untuk diterapkan dalam kader yang berbasis informatika untuk
menentukan program gerakan. meningkatkan keahliannya, memberikan
Mengorganisir kaum intelektual dari jaminan dan akses belajar perekonomian
semua segmen dan menggerakkannya tingkat desa bagi kader yang berlatar ilmu
dalam satu tarikan nafas. Salam perekonomian, dan sebagainya.
Pergerakan!
Menurut catatan M Hasanudin Wahid, kita
Sebab mulai hari ini, ditengah cobaan masih belum bisa memanfaatkan lautan
covid-19 ini, dan ditengah deruh data yang setiap detik, disadari atau tidak
perkembangan teknologi ini, meminjam semakin bertambah, yang mana hal itu
catatan Budiman Sudjatmiko kita harus disebut sebagai big data. Memang butuh
beralih fokus dari pergerakan yang proses yang tidak sederhana untuk dapat
berbasis massa kepada gerakan yang membaca dan memanfaatkan big data,
berbasis penguasaan ruang, data dan tapi jika sejak awal sudah memiliki bekal
teknologi. Sudah, percayalah, kurang besar konsentrasi bidang, maka akan terlihat
apa pengerahan massa 212 pada tiga sangat sederhana dan cepat dilakukan.
tahun silam, nyatanya mereka hanya
Penulis mengambil contoh kondisi saat ini,
berhasil menjelekkan nama Ahok dan tidak
ditengah pandemi covid-19 ribuan warga
berhasil membunuh eksistensinya.
se Kabupaten Mojokerto kehilangan akses
Mengapa? Inilah yang harus dibaca oleh
mendapatkan penghasilan, akan tetapi
kaum pergerakan.
menurut hasil survey PCNU Kab.
Mojokerto tanggal 16-21 April ini
mengatakan bahwa pengeluaran warga
Dampak Nyata Idelogistik Kaum
semakin banyak dan cenderung tetap.
Pergerakan
Sebagai kaum pergerakan kita bisa
Berbagai instrumen gerakan sudah mengambilnya sebagai bahan dasar untuk
nampak dan dapat kita pilih dengan bergerak, misalnya;
semau-mau kita, misalnya terjun dan
"Idelogi" kita adalah Ahlussunnah
mendampingi gerakan sempoyongan oleh
Waljamaah Annahdliyah, kemudian kita
orang-orang desa yang melawan
mengidentifikasi para terdampak covid-19
koorporasi, mengambil alih kendali media
yang dengan klasifikasi ideologi tersebut,
kemudian merancang gerakan gagasan seperti tersebut di atas, kita
penanganan membangkitkan ekonomi menawarkan alternatif gerakan
yang bersifat survive dengan kondisi kebangkitan ekonomi yang bernafaskan
sekarang. Kita buatkan ruang produksi dan semangat "ideologi" Nahdlatut Tujjar
pasar sendiri, persis seperti sistem seperti masa pergerakan kaum santri
ekonomi kerakyatan yang digagas oleh sebelum Nahdlatul Ulama lahir. Apakah
Bung Hatta. 'Dari-Oleh-Untuk Kita'. mungkin? Bukan tidak mungkin!
Percayalah, ini Mojokerto Bung!
Beberapa kajian ekonomi seperti yang
disampaikan oleh ibu organasi Garda Kira-kira seperti itu dampaknya, jika kita
Bangsa, beberapa sektor usaha yang benar-benar bekomitmen dan tetap ingin
bertahan dan dipastikan dapat bergerak meski kondisi sudah sedarurat
berkembang dalam situasi seperti ini ini. Kecuali apabila kita ternyata juga
adalah herbal dan vitamin, IT, bagian dari para terdampak, yang tidak
telekomunikasi, retail, jasa renovasi, bisa berimajinasi selain mengeluh
konsultan psikologi, jasa pengumpulan dan menyalakan keadaan dan menyalahkan
pembuangan limbah, kuliner. Jokowi, Khofifah dan Pungkasiadi.

Kita bisa mengadopsi atau menghidupkan Khusus tentang situasi dan kondisi seperti
kembali teori Paradigma Arus Balik sekarang ini, kita harus memperbanyak
Masyarakat Pinggiran, kita menggunakan konsolidasi lintas sektoral, kita tinggalkan
itu untuk kemudian dapat ego sektoral. Sebab ini adalah masalah kita
mengembangkan bahkan menciptakan bersama, tanpa pandang bulu. Maka mari
produk-produk pasar lokal yang diproduksi bergerak bersama, badan boleh
oleh masyarakat desa kemudian kita #dirumahsaja tapi imajinasi intelektual
pasarkan melalui penguasaan kita jangan dibiarkan ikut rebahan. Sejatinya,
terhadap teknologi. Masyarakat perkotaan inilah harapan dalam Ideologistik untuk
yang pada dasarnya tetap bisa menjawab persoalan yang bersifat internal
mendapatkan uang dengan bekerja dari (ideologi, kaderisasi, sistem organisasi dll)
rumah akan menjadi pangsa pasar. dan kondisi eksternal (sosial, agama,
politik, budaya, kesehatan dll). Salam
Upaya penggalangan donasi biar difikirkan
Pergerakan!
kelompok lain. Sementara melalui ide dan
PERAN PMII DALAM MENYONGSONG ERA REVOLUSI
INDUSTRI 4.0
Oleh : Slamet Indharto

Kehidupan modern menuntut masyarakat untuk melangkah pada lapangan


untuk mencoba cara-cara baru dalam industrialisasi.
bertindak sebagai individu guna
Masifnya penggunaan mesin-
memperbaiki nasibnya. Lingkungan desa
teknologi hanya merupakan permulaan
tidak lagi ramai akan aktivtas-aktivitas
proses perubahan sosial, yang selanjutnya
pertanian sebab sebagian besar
akan mengubah cara-cara organisasi
penduduknya pergi ke kota untuk mencari
masyarakat bekerja. Dengan kata lain,
kehidupan yang lebih baik.
mesin atau teknologi merupakan
Kehidupan modern ditandai oleh penjelmaan kebudayaan masyarakat yang
penggunaan mesin dan teknologi dalam tidak dapat dipisahkan dari kebudayaan
masyarakat. Sementara itu, masyarakat yang menciptakannya. Masyarakat harus
desa membutuhkan penyesuaian kreatif membangkitkan inovasi dan invensi di
atas fenomena semacam ini, bukan hanya dalam kebudayaan berdasarkan asas-asas
kecakapan menggunakannya saja, otonom, berdasar kekuatan sendiri
melainkan masyarakat harus yakin akan mengembangkan dinamika sosial dan
perlunya kesanggupan membuat sendiri mampu mendorong dalam menempuh
sebuah mesin yang sesuai dengan jalan modernisasi kehidupan. Jikalau tidak
kebutuhannya. Mesin serta teknologi demikian, maka masyarakat akan bersifat
harus dianggap sebagai kelanjutan tangan pasif dan hanya berada pada tingkatan
manusia untuk dapat dikuasainya.Untuk statis serta semakin terbelakang.
itu masyakakat perlu menyesuaikan diri
Maka sangat penting melakukan
dalam cara-cara hidup dalam
rencana-rencana pembinaan dengan
hubungannya dengan produksi secara
menempatkan organisasi-organisasi
umum. Hal ini mengarahkan masyarakat
masyarakat sebagai aktor. Jika potensi
kreatif masyarakat menjadi titik pijak
usaha pembangunan, maka semakin dari rahim Nahdatul Ulma’ sangat perlu
mudah ilmu pengetahuan untuk rasanya menjadikan Ahlussunnah Wal
menyesuaikan rencana-rencana Jamaah sebagai pijakan dalam berfikir dan
pembangunan. Usaha tersebut sebagai bergerak.
upaya mencari jalan baru yang dapat
Sebagai organisasi mahasiswa yang hari ini
menghindari krisis kemanusiaan yang di
genap berusia 60 tahun harusnya PMII
alami masyarakat industri.
senantiasa berbenah dan berinovasi maju.
Alat atau badan perantara yang bisa Sudah bukan waktunya lagi PMII hanya
melaksanakan proses perubahan berbicara perihal politik kampus dan hanya
pembangunan ialah lembaga pengajaran berkutat pada politik nasional saja.
dan pendidikan, serikat-serikat buruh dan Meskipun sangat disadari bahwa dengan
tani, organisasi-organisasi kepemudaan, cara mengisi pos-pos strategis di dalam
lembaga swadaya masyarakat atau Non- kampus adalah salah satu cara paling
Goverment Organitation dan badan-badan efektif untuk mempermudah jalannya roda
pendapatan umum masyarakat; koperasi kaderisasi di PMII. Sebagai kaum
atau credit union. Sementara itu, PMII intelektual kader PMII juga di tuntut untuk
yang merupakan organisasi mahasiswa tetap berprestasi baik di dalam maupun di
serta berdimensi kepemudaan, juga luar kampus sebagai bentuk menjawab
memiliki peranan penting sebagai aktor tantangan zaman serta menghapus stigma
inovasi dan invensi dalam perubahan sosial bahwa organisasi ekstra kampus seperti
dan guna terciptanya pertumbuhan PMII dapat menghambat presentasi
ekonomi (economic growth). mahasiswa, Justru sebenarnya organisasi
ekstra mampu memberikan sumbagsih
Kader PMII kita juga harus berperan aktif
besar untuk menopang presentasi
dalam menghadapi era revolusi industri
mahasiswa.
4.0 mengingat kita tidak bisa menghindari
perkembangan teknologi yang semakin Kaderisasi di PMII harus mampu membaca
hari semakin pesat. Maka dari itu setiap dan memetakan potensi masing-masing
kader harus mampu membententengi diri kader tentunya dengan fokus keilmuan
dengan ilmu pengetahuan yang cukup yang sangat beragam. Untuk itu kajian-
dengan tidak mengesampingkan nilai nilai kajian di PMII harus terus dilakukan secara
kemanusiaan. Sebagai organisasi yang lahir intens baik kajian yang bersifat keagamaan
maupun kajian secara umum untuk
mewadahi minat dan bakat para kader
dengan hasil dan output yang jelas. supaya
kader dan alumni PMII kedepan tidak
hanya berkutat pada ranah politik nasional
saja melainkan dapat tersebar di segala lini
untuk senantiasa menjawab tantangan
zaman serta siap menyongsong era
revolusi industri 4.0.
PANDEMI DAN ALIH WAHANA GERAKAN
Oleh : Dwi Yulianto

April adalah bulan istimewa bagi warga beberapa pertanda perubahan zaman kali
pergerakan, atau sekelompok orang ini.
intelektual yang ikut tergabung dengan
Era Disrupsi
sebuah wadah organisasi bernama
Perkembangan Industri pada akhir ini
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia.
sudah mencapai pada era Revolusi Industri
Dalam bulan april ini lebih tepatnya pada
4.0. sudah banyak tulisan tulisan mengenai
tanggal 17 April yang kurang 8 hari lagi
ini di internet, dan beberapa tulisan saya
bertepatan dengan hari kelahiran
yang lalu juga sering menyinggungnya jadi
(HARLAH) organisasi tersebut. Tentunya
berbagai zaman sudah dilewati dengan saya tidak akan menjelaskan lebih jauh
tentang ini, namun yang perlu di garis
berbagai perubahannya, baik itu dalam
bawahi pada era ini adalah Perubahan
segi sosial, budaya, politik
gaya hidup sampai ke akar akarnya. Salah
maupunekonomi.
satu yang paling bisa dilihat adalah
Pada bulan april tahun ini warga
peralihan mainset atau eksistensi manusia
pergerakan akan sudah dihadapkan
dalam dunia Nyata kedalam dunia Maya.
dengan perubahan zaman baru yang akan
Saya rasa sejak kecil saya sudah di ingatkan
menenelurkan tipologi masyarakat yang
oleh SpongsBob tentang hari keterbalikan.
berbeda dengan tahun tahun sebelumnya.
Pada hari ini kita sampai kedalam zaman
Tentunya pada ulang tahun kali ini perlu di
keterbalikan. Dunia maya yang seharusnya
siapkan dengan kajian mendalam dengan
menjadi penunjang manusia dalam
segala simbo simbol alam yang sudah
menjalnkan aktivitasnya di dunia Nyata,
bermunculan dan memberikan key akan
malah sekarang terbalik dunia nyata
gambaran tipologi masyarakat kedepan.
menjadi penunjang aktivitas manusia di
Oleh karena itu tulisan kali ini spesial saya
dunia nyata, seperti Spot foto dan lainnya.
buat untuk seluruh warga pergerakan
Bisa di lihat pula dalam dunia
tentang pengamatan saya terhadap
keprofesionalitasan juga mengalami
perubahan yang drastis akibat dari efek 2020 menurut berita yang di terbitkan oleh
disrupsi ini karena sudah menjadikan Kompas.com pasien Covid-19 di seluruh
Internet Of Thing sebagai kebutuhan dasar dunia sudah mencapai 2,3 Juta Kasus,
dalam memajukan dan pengembangan dengan 595 ribu pasien sembuh, dan 160
usahanya, akhirnya terbentuklah sebuah ribu pasien meninggal. Dan di Indonesia
pasar baru yang menjadikan Pengusaha sendiri menurut informasi yang
Raksasa dan Pengusaha Baru hampir disampaikan oleh kawalcovid19.id
berada pada level yang sama. sebanyak 6248 orang sudah teridentifikasi
positif mengidap virus ini, sebanyak 631
Dalam dunia warga pergerakan juga
orang dinyatakan sembuh, dan 535 orang
mengalami tantangan yang harus segera di
meninggal.
carikan formula baru agar para kader tidak
terlena dengan perubahan zaman. Penularan yang begitu cepat memaksa
Beberapa tahun ini bisa dirasakan pemerintahan dunia mengambil kebijakan
kemunduran akan kualitas kader PMII, baik untuk mencegah penyebaran dari virus ini
dari segi keilmuan, maupun gerakan. menyebar lebih luas lagi. Beberapa negara
Budaya diskusi yang mampu membangun mengambil langkah dengan menerapkan
paradigma kader kini mulai luntur. lockdown agar penyebaran virus ini
Pemerkayaan ruang publik sebagai
perangkat pengkaderan Informal kini juga
mulai meredup.

Era Pandemi

Pada akhir tahun 2019 sebuah pandemi


melanda bumi ini. Sebuah makhluk yang
amat sangat kecil, mampu menunjukan
kekuatan sehingga melahirkan kegegeran
yang amat sangat besar. Corona Virus
Disease 2019 yang disingkat menjadi
Covid-19 merupakan wabah yang kini
meneror masyarakat dunia dengan
penularan yang sangat cepat. Sampai saat
artikel ini saya tulis pada tanggal 19 April
mampu terhenti. pemerintah Indonesia rumah mereka masing masing karena takut
saat ini juga mengambil sikap dengan tertular maupun menularkan virus ini.
menerapkan sistem Physical Distance dan
Kawin Silang Pandemi dan Disrupsi
mempromosikan gerakan #dirumahsaja.
Revolusi
Industri 4.0
yang

Segala bentuk aktivitas Pendidikan, mengakibatkan disrupsi. Fenomena


Pekerjaan, dan lain sebagainya di arahkan disrupsi memberikan dampak perubahan
menuju dunia digital dan dikerjakan di yang besar dalam berbagai bidang.
rumah sehingga tidak memerlukan kontak Disrupsi tidak hanya mengubah bisnis, tapi
physical. Beberapa masyarakat yang fundamental bisnisnya (Khasali, 2018).
mengadakan kegiatan perkumpulan di Perkembangan industri yang sudah
batasi, di awasi, dan bahkan banyak pula menjadikan Internet Of Thing
yang di bubarkan. mengakibatkan perubahan interaksi
manusia secara mendasar. Mudahnya
Pandemi ini secara tidak langsung sudah
pengaksesan internet menjadikan pula
merebut ruang ruang publik. Ruang publik
perubahan aktivitas manusia di dunia
yang sejak dulu menjadi medan gerak
maya.
Sahabat Pergerakan, sudah tidak bisa lagi
di jadikan medan gerak lagi. Jangankan
Berdasarkan laporan terbaru We Are Social
bergerak, melakukan perkumpulan untuk
yang di lansir detik.com, pada tahun 2020
merencanakan gerakan saja sangat susah.
disebutkan bahwa ada 175,4 juta
Karena efek dari pandemi ini menjadikan
pengguna internet di Indonesia.
banyak kader dari PMII terpenjara dalam
Dibandingkan tahun sebelumnya, ada
kenaikan 17% atau 25 juta pengguna Vodafone mendeteksi adanya peningkatan
internet di negeri ini. Berdasarkan total lalu lintas internet hingga 30 persen pada
populasi Indonesia yang berjumlah 272,1 jaringan seluler di Inggris.
juta jiwa, maka itu artinya 64% setengah
TalkTalk, penyedia internet lainnya,
penduduk RI telah merasakan akses ke
mengatakan bahwa lalu lintas jaringan
dunia maya.
meningkat 20% sejak awal pekan ini.
Dalam laporan ini juga diketahui bahwa
Dengan adanya fenomena Revolusi
saat ini masyarakat Indonesia yang ponsel
Industri 4.0 yang melahirkan budaya
sebanyak 338,2 juta. Begitu juga data yang
masyarakat mengalami pergeseran ke
tak kalah menariknya, ada 160 juta
dunia digital ditambah dengan munculnya
pengguna aktif media sosial (medsos). Bila
virus Covid-19 yang mengharuskan
dibandingkan dengan 2019, maka pada
pemerintah membuat kebijakan Physical
tahun ini We Are Social menemukan ada
distnacing dan Lockdown yang pada
peningkatan 10 juta orang Indonesia yang
akhirnya melegitimasi masyarakat untuk
aktif di medsos.
beralih eksistensi kedunia digital.
Dengan maraknya wabah Covid-19 dan Kenyataannya dua fenomena ini kini sudah
mengharuskan pemerintah untuk kawin silang dan menjadikan manusia
menerapkan kebijakan untuk Physical masuk dalam dunia Software ataupun
Distancing dan Lockdown Total di Digital dan hal ini seolah olah tidak bisa di
beberapa negara mengakibatkan bendung lagi.
perubahan komunikasi manusia. Sifat
Alih Wahana Gerakan
maupun perubahan sosial yang terjadi
sama dengan perubahan yang terjadi PMII kini sudah berusia 60 tahun, dan tetap
akibat Revolusi Industri. Riset operator
senantisa mengawal cita cita kemerdekaan
telekomunikasi mengungkap bahwa Indonesia sesuai dengan tujuannya yang
penggunaan internet meningkat selama
termaktub dalam Ad PMII Bab IV pasal IV,
pandemi virus corona (COVID-19) tentunya dengan metode metode yang
diseluruh dunia. tentu harus variatif, update, dan tentunya
harus dinamis dengan perubahan zaman.
Dilansir dari laman BBC, Kamis (2/4/2020)
Dalam beberapa dekade lalu memang
operator telekomunikasi asal Inggris,
gerakan PMII bisa dirasakan sangat kurangnya daya pressure terhadap
nyaman dengan metode turun kejalan pemerintah.
(Demonstrasi). Pada zaman itu memang
bisa dibilang sangat mendukung untuk Wahana gerakan lama yaitu turun jalan
melakukan gerakan ini, namun pada era dalam pandangan saya sudah tidak bisa
saat ini penulis rasa sudah tidak relevan dijadikan senjata utama. Perubahan
lagi. aktivitas masyarakat yang sudah mengarah
pada digitalisasi tentunya harus di lakukan
Perubahan zaman yang sudah pula oleh PMII untuk saat ini. Dengan
memunculkan sinyal sinyal mengarah pada menyiapkan platform dan merubah
era Digital tentu harus cepat di sikapi oleh wahana gerakan utama yaitu turun
kader kader PMII sehingga mampu kejalan, menjadi wahana gerakan berbasis
membuat sebuah Platform yang diigital. Teentunya hal ini tidak hanya di
menunjang Transformasi gerakan yang lakukan di dalam gerakan sosial juga,
ideal saat ini. Beberapa tahun kemarin perkembangan informasi juga perlu di
sudah berulang kali PMII maupu terapkan dalam sistem kaderisasi di PMII,
Mahasiswa lainya menyuarakan kritiknya karena kita tentunya juga harus
terhadap pemangku kebijakan masih memahami dan menyesuaikan generasi
kurang bisa memberikan perubahan yang seperti apa yang kita hadapi saat ini.
berarti, bahkan tak jarang yang tidak di
indahkan sama sekali. Hal ini terjadi karena
tuntutan dan pesan mereka tidak mampu
sampai ke masyarakat dan menghasut
masyarakat untuk ikut melakukakan
gerakan. Hal ini juga berakibat dengan
PRESIDEN PEREMPUAN DALAM LOGIKA KEAGAMAAN
Oleh : Hj. Hikmah Muhaimin, S.Sos.I,.S.Pdi,.M.PSDM

Kedudukan Perempuan laki-laki dan yang kurang diminatinya


barulah disisihkan untuk perempuan.
Kedudukan perempuan dan laki-laki dalam
Stereotipe yang memagari profesi
perspektif islam adalah sama,dan yang
perempuan seperti itu masih banyak
membedakannya hanyalah ketakwaannya.
terjadi dinegara maju, apalagi negara
Namun demikian, diakui atau tidak ,
berkembang, seperti Indonesia. Tentu saja
mayoritas ummat islam memiliki cara
hal itu memprihatinkan. Sebab jika
pandang yang kurang fair untuk tidak
dikaitkan dengan teologi islam jelas tidak
mengatakan sikap negatif terhadap
sesuai karena islam menghargai hasil kerja
perempuan yakni perempuan harus di
perempuan. Islam mendorong perempuan
belakang laki-laki.
untuk bekerja dan berprofesi mulia.
Pemahaman tersebut ternyata
Dalam bidang pendidikan misalnya,
berakar dari tiologi penciptaan bahwa
islam tidak membeda-bedakan.
perempuan diciptakan dari tulang rusuk
laki-laki. Hal ini jelas tidak relevan dengan
ayat 1 surat An-Nisa yang menurut
Kewajiban mencari ilmu berlaku bagi laki-
penafsiran Yusuf Ali diyakini bahwa laki-
laki dan perempuan. Namun ternyata
laki dan perempuan diciptakan dari spesies
pendidikan modern rata-rata penduduk
yang sama. Dari sini jelas bahwa islam tidak
muslimdi seluruh dunia masih lebih rendah
menomorduakan perempuan. Laki-laki
di bandingkan dengan bangsa-bangsa
memang dibebani tanggung jawab nafkah,
Barat atau Jepang. Hal tersebut
sedangkan perempuan tidak. Namun, hal
merupakan hambatan serius, citra islam
itu justru menunjukkan kearifan Tuhan.
dalam bidang pendidikan masih pudar.
Kesalahan teologi diatas ternyata Oleh karena itu, tidaklah mengherankan
mempengaruhi budaya masyarakat, yang kalau Nurcholis Madjid sempat komplain,
mengakibatkan profesi yang dihargai mengapa banyak ilmuan yang kurang
masyarakat harus diberikan kepada kaum tertarik pada dunia pendidikan? Padahal,
dalam banyak hal, pendidikan memberikan Oleh karena itu, jika sekarang
andil yang cukup besar pada seluruh perempuan memasuki bursa kerja yang
kehidupan sang anak di kemudian hari. beraneka ragam, itu bisa dimengerti.
Perempuan memang perlu melatih diri
Di bidang ekonomi, islam mengakui
untuk bekerja. Sebab, siapa tahu suatu
perolehan yang dicapai oleh perempuan
saat tanggung jawab nafkah keluarga
tidak ada diskriminasi dan semuanya
terpaksa pindah di pundaknya. Tetapi
diperlakukan sama (egual). Ada sebuah
perlu diperhatikan, jika suatu bentuk
hadis yang tidak asing bagi kita yang
pekerjaan melanggar norma agama atau
menyatakan bahwa perempuan adalah
bertentangan dengan kodratnya,
tiang negara, yang mengisyaratkan betapa
semestinya disingkiri, betapapun mereka
urgent-nya peran perempuan. Pada
membutuhkan penghasilan. Sebab, masih
periode awal, islam memiliki Aisyah, istri
banyak lapangan pekerjaan yang mulia dan
Rasullah SWA yang masih muda belia dan
manusiawi yang dapat dilakukan.
ahli agama sehingga Nabi mempersilahkan
umat beliau untuk bertanya seputar agama Sekarang bagaimana dengan
kepadanya. profesi perempuan dalam bidang politik,
terutama dalam menyangkut legalitas dan
Perempuan yang ditakdirkan oleh
apresiasi masyarakat Indonesia yang
Allah SWT sebagai ibu, secara langsung
sangat varian terhadap perempuan untuk
akan membimbing, mendidik, dam
menjadi presiden?
mewariskan kemampuan-kemampuannya
kepada anak-anaknya. Sementara itu, Presiden Perempuan
secara luas bisa diartikan sebagai
Salah satu hikmah terpentinh dari
pemegang peranan penting dalam
kebijakan Allah SWT(wisdom of God)
pendidikan moral di masyarakat. Kaum
tampaknya adalah bahwa Alquran sengaja
perempuan boleh berprofesi dalam bidang
tidak menyentuh secara ekspelisit
apa pun termasuk bisnis. Karena
beberapa hal yang masuk dalam wilayah
sebagaimana kita ketahui, Khadijah istri
mu’amalah (hubungan horizontal antar
pertama Nabi SAW dikenal sebagai
manusia), yang pada gilirannya menuntut
konglomeratyang sukses dalam bidang
kearifan manusia untuk menentukan
pertanian, perkebunan dan perdagangan.
sikapnya (hukumnya). Sebaliknya,
penentuan hukum tersebut harus tetap
berada dalam koridorprinsip dalam tidak mencakup masalah kepemimpinan
Alquran, yakni egalitar,demokratis, negara.
keadilan dan kemaslahatan umat manusia.
Hadis Nabi d iatas juga menunjukkan
Dari frame of reference di atas, konteks tertentu, yakni berkaitandengan
masyarakat diharapkan akan mampu peristiwa yang dialami Kerajaan Persia.
menilai pandangan mana(pro-kontra) yang Pakar-pakat ilmu fikih (hukum islam) dan
benar-benar applicable dan compatible jurisprudensi menegaskan bahwa hadis
bagi kehidupan masyarakat di era semacam itu tidak masuk dalam katagori
demokrasi ini. sahih (valid) yang dapat digunakan sebagai
dasar bagi penentuan suatu hukum karena
Kelompok ini juga memperkuat
ia merupakan hadis yang digunakan
argumentasinyasebuah hadis yang artinya
sebagai dasr bagi penentuan suatu hukum
Ketika Nabi mendapatkaninformasi bahwa
dan ia merupakan hadis al-ahbar wa al-
Putri Kisra dinobatkan menjadi ratu
basharah (deskripsi kondisi dan etimasi
Kerajaan Persia, Nabi kemudian bersabda:
Nabi).
tidak akan berjaya sebuah
kelompok(negara) yang menjadikan Hal ini diperkuat oleh Imam Ibn Hajar al-
perempuan sebagai pemimpinnya. Asgalani (1959, Jus VII) yang mengatakan
hadis itu merupakan kontinuitas dari
Sementara bagi meraka yang
peristiwa perobekan surat Nabi yang
menghalalkan perempuan bisa memanku
ditujukan kepada Kisra.
jabatan presiden, ada beberapa
argumentasi yang dilontarkan. Pertama
dengan memperhatikan sebab turun
(asbab al-muzul)-nya ayat diatas (QS.4:24).
Alquran dalam konteks ini membatasi
kepemimpinan laki-laki hanya pada urusan
rumah tangga. Artinya konteks ayat itu
SPIRITUALITAS ORGANISASI YANG PROGRESIF
Oleh: Nashruddin Hilmi

Dari pada sebuah penjabaran, tulisan ini pengaruh positif ke luar. Inilah yang
tidak lebih hanyalah sebuah catatan disebut kaderisasi internal menuju
singkat atas refleksi dari sebuah realitas optimalisasi fungsi eksternal. Artinya,
dalam memandang organisasi yang dikenal organisasi yang baik adalah organisasi yang
dengan nama PMII. Meski demikian, sehat secara internal dan mampu
tulisan ini tidak menganggap bahwa sudah berpengaruh secara eksternal.
usang membicarakan organisasi
Berorganisasi berarti
mahasiswa di tengah-tengah dunia
berkesempatan untuk beraktifitas,
materialisme dan konsumerisme duniawi.
beramal dalam bahasa agama, dalam
Karena bagaimanapun, hendak kemana
progresifitas yang tinggi. Progresifitas
lagi kesemuanya ini akan berakhir,
hanya bisa diwujudkan manakala ada
haruslah ada jawabannya. Namun juga,
motivasi untuk selalu keluar dari zona
tulisan ini pun tidak hendak menjebak
aman dan nyaman. Karena aktifitas, jangan
pada paradigma materialisme dan
sampai hanya menjadi sebuah rutinitas
konsumerisme ukhrowi pada akhirnya.
dan terjebak pada perasaan mapan,
Karena apapun itu, tujuan akhir yang
nyaman, bahkan pada akhirnya jumud dan
sebenarnya adalah menjadi hamba sejati
merasa paling aman dan nyaman. Inilah
di hadapan Sang Maha Segalanya.
yang disebut ikhtiar tanpa batas dalam
Sebagai sebuah organisasi, PMII bingkai rasa syukur atas segala potensi
memiliki posisi yang sangat penting dalam yang dimiliki. Bukan saja berharap
turut membangun perikehidupan, baik datangnya energi, namun juga mampu
secara keseluruhan maupun individu. menciptakan energi progresif atas segala
Dimaklumi bahwa organisasi merupakan persoalan diri dan kehidupan yang
wadah yang diharapkan mampu menghabiskan energi. Mampu menjadi
membawa apapun yang ada di dalamnya agent of change yang mumpuni.
agar berkembang dan bisa memberikan
Tentu saja, bahwa aktifitas yang persoalan dan penempaan yang terus
progresif dituntut adanya pemahaman menerus dari hasil sebuah proses panjang
tinggi atas realitas yang dihadapi. Disinilah atas perjalanan yang dilewati. Optimisme
ilmu menempati posisi penting sebagai sebenarnya terbangun dan berangkat dari
landasan aktifitas yang progresif. Ilmu yang ego diri. Keinginan untuk merasa aman dan
dibarengi sikap kritis dalam bingkai telaah nyaman ketika menghadapi suatu
dan kehati-hatian dalam melangkah, persoalan dan berharap pada akhirnya
aktifitas melalui kemampuan membaca, persoalan itu selesai dengan baik. Artinya,
meneliti, dan menelaah setiap realitas optimisme muncul dan berangkat dari
yang ada. Dengan demikian, aktifitas yang keinginan untuk merasa aman dan
progresif mampu menghasilkan energi nyaman.
yang positif dalam turut serta
Optimisme yang tinggi bukan
memecahkan segala persoalan, yang
sekedar mengedepankan ego meskipun ia
bahkan bisa menguras energi. Aktifitas
berada di dalamnya dan bahkan menjadi
yang progresif adalah aktifitas yang dimiliki
dasar kekuatan. Namun ego juga harus
seorang penghamba yang menghambakan
mampu dikesampingkan karena ego bisa
dirinya pada Sang Pencipta dan segala
menjadi titik lemah pada individu ketika ia
ciptaan-Nya, karena bagaimanapun pada
mulai terjebak pada kondisi aman dan
titik kesadarannya yang muncul adalah
nyaman, kondisi jumud dan stagnan.
bahwa segala energinya semata karena
Individu egois yang merendahkan
kekuatan-Nya.
keberadaan yang lain, bahkan
Berorganisasi berarti meniadakannya. Padahal egonya ada
berkesempatan memiliki sikap optimisme, karena keberadaan yang lain.
berakhlak mulia – husnudzdzonn - dalam
Pengelolaan ego yang baik
bahasa agama, sebagai prasyarat dari
membutuhkan pemahaman atas ego itu
aktifitas yang progresif. Bukan sekedar
sendiri. Ketika individu telah mampu
sebuah optimisme, namun otimisme yang
memahami dan mengelola ego yang ada
tinggi, bahkan yang paling tinggi. Memiliki
pada dirinya dengan baik, maka yang
optimisme bukanlah sesuatu yang mudah
muncul adalah optimisme yang tinggi.
didapatkan. Optimisme yang paling besar
Individu yang memiliki optimisme tinggi
dan tinggi membutuhkan pemahaman atas
berarti selalu berpikir positif dan pada
akhirnya mampu bertahan disegala jaman dipahaminya dan menemukan
dan medan. Bukan sekedar individu yang pemahaman baru dari hasil aktifitas,
berpikir tentang dirinya namun lebih pada optimisme dan ikhtiar pikirnya.
berpikir tentang yang lain selain dirinya.
Dari uraian di atas bisa diambil
Karena yang lainnya menjadikan egonya
kesimpulan bahwa progresifitas,
menjadi ada. Optimisme yang tinggi juga
optimisme, dan kekuatan pengetahuan
bukan sekedar mengedepankan kekuatan
menjadi bagian penting dalam
egonya. Individu yang meleburkan egonya
berorganisasi. Ketiganya saling terkait dan
pada ego yang lain, bahkan sebagai hamba
tidak bisa dipisahkan satu dengan yang
meleburkan egonya pada Sang
lain.
Penciptanya. Menjadi individu yang
berdzikir dan memiliki kesadaran bahwa
dirinya berada di dalam-Nya sekaligus Dia
berada di dalam-Nya.

Berangkat dan berada dalam


kesemua hal di atas, berorganisasi berarti
berkesempatan berpikir, ber-iqra’ dalam
bahasa agama, membaca, meneliti,
memahami, menggunakan anugerah akal
pikiran untuk menghadapi berbagai
persoalan berbekal dan berupaya pada
aktifitas yang progresif dan optimisme
yang tinggi. Berpikir berarti menggunakan
ilmu pengetahuan yang dimilikinya,
sekaligus berupaya menambah ilmu agar
semakin memahami makna hakekat dari
segala persoalan dan realitas kehidupan
yang ada. Berpikir dalam bingkai aktifitas
yang progresif dan optimisme yang tinggi
berarti berupaya memecahkan persoalan
yang ada dengan berbekal pada apa yang
PEGASUS DAN MITOS PERKOSAAN
Oleh : Windy Aisty

Ketika kemarin kami menggelar kegiatan kekerasan seksual. Membahas perkosaan


diskusi online sebagai wujud penghargaan mengingatkan kembali histori tentang
pada tokoh tokoh perempua salah satu dewi mitologi Yunani. Siapa yang
n di hari kartini dengan tema "kartini dan tak kenal dengan Medusa salah satu dewi
narasi ruang aman di tengah pandemi yang terkenal dalam mitologi Yunani
covid 19" secara sadar menjadikan kilas dengan kepala ular. Medusa adalah salah
balik pada segala narasi yang digaungkan satu contoh korban perkosaan oleh
agar perempuan mendapatkan ruang Poseidon, namun Dewa laut tersebut
aman. Meskipun tidak kita pungkiri dibebaskan oleh penguasa Athena. Dan
bahwasanya selain dari perempuan (read : tuduhanpun berbalik. Medusa dianggap
laki-laki dan waria) juga membutuhkan telah menjadi penyebab birahi Poseidon
perlindungan yang sama terkait kekerasan naik dan dihukumlah dia menjadi monster
seksual. yang setiap helai rambutnya tumbuh
menjadi ular, bola mata yang berubah
Akhir akhir ini kerapkali mendapatkan utas menjadi bola api, belum lagi sorot mata
di salah satu media sosial tentang yang menyembur lidah lidah api sampai
merebaknya seksual harassment yang menyambar ke segala ujung ujung kota
dilakukan oleh beberapa mahasiswa yang menjadi teror. Dan ditetapkanlah sidang
tidak saja bergelar aktivis melainkan ada dewan kota untuk membunuh medusa.
juga yang mendapat beasiswa sampai luar
negeri. Begitu mirisnya melihat bagaimana Medusa bagai menjadi pahlawan bagi
trend kejahatan kekerasan seksual kaum perempuan karena dia hanya
merebak sampai setenar ini. menyerang kaum laki laki. Sampai suatu
waktu Pericles sang pahlawan perang
Belum lagi ketika kembali membahas menemukan celah untuk
tentang kasus perkosaan yang menjadi membinasakannya. Pada saat Medusa
salah satu poin dalam RUU penghapusan meletakkan bola mata yang panas itu saat
mau tidur, pedang Pericles menebas leher Poseidon dilindungi oleh mitos kejahatan
Medusa. para dewa, sedang Pericles dilindungi
mitos kepahlawanan laki-laki. Bahkan
Betapa liciknya segala konspirasi politik Paris? Perempuan penguasa Athena pada
patriarkis perihal perkosaan. Perempuan kala itu harus memihak pada mitos
yang hanya dijadikan sebagai obyek yang tersebut. Patriarkisme memang ada dalam
setiap waktu bisa dijadikan mangsa bagi semua struktur hirarkis (read :politik,
sang predator. Ada beberapa stereotip ekonomi, kebudayaan).
"mengapa perempuan tidak melawan?".
Tonic immobility atau reaksi lumpuh yang Medusa memang tewas. Namun genangan
dirasakan seorang setiap manusia dalam darahnya mengalir bau wangi semerbak
kondisi yang menyudutkan. Dan psikologi dan perlahan-lahan keluarlah sesosok
perempuan tidak melawan atau makhluk kecil terbang kian kemari
perlawanan tidak berguna ini memang berbentuk kuda bersayap yang menari nari
menjadi psikologi yang bekerja pada si menuju langit. PEGASUS. Yang saat ini
pemerkosa. menjadi pemberi inspirasi bagi para
pujangga. Medusapun akan tetap abadi
Dalam kasus serupa perampokan yang dalam imajinasi para pujangga. Kepala
terjadi pada perempuan, si perampok psti berular yang kini menjadi merk brand
sudah menghitung bahwasanya korban terkenal dan mahal bagi gaya hidup stylish.
akan melawan. Namun pada titik Berbeda dengan feminis yang kian lama
perkosaan, penguasaan tubuh perempuan kian menangis menjadi saksi bisu leher
menjadi hak alamiah laki-laki. ditebas dan juga tipu muslihat kekuasan
Implementasi patriarki baik dalam bentuk dan bertekuk lututnya politik. Ahh
penghinaan, penyerangan, penaklukan, kadangkala kalimat rocky gerung ada
maupun kekerasan. Tubuh perempuan benarnya. "Perkosaan bukan karena seks,
menjadi lokasi yang strategis untuk akan tetapi karena kekuasaan".
kekuasaan. Oleh sebab itu Poseidon tak
akan bersalah, karena alam akan terus Jadi masih akan terus menyalahkan
melindunginya. pakaian korban yang melulu mengundang
birahi laki-laki?
REFLEKSI : KOPRI DALAM PUSARAN ISU GENDER
Oleh : Ita Nur Alifah

Perempuan menempati posisi strategis bilang kader Putri yang sesuai budaya dan
didalam organisasi. Mempunyai nilai tawar mau diperintah menjadi ujung tombak
perihal profesionalitas bekerja dan nilai- keberhasilan kader putri. Kurang
nilai lain yang dimiliki laki-laki. Menjadi mendalam dan teliti melihat
faktor yang diperhitungkan ketika perkembangan kader Putri ditengah
berbicara kemajuan organisasi menjadi hal dinamika kaderisasi menjadi hal yang patut
yang patut diperjuangkan bersama. diperhatikan bersama saya rasa.
Berkaca dari sejarah dan beberapa isu Mengingat kita sama-sama tau bahwa
tentang keperempuanan rasanya masih budaya dominasi masih mengakar.
banyak yang harus dikerjakan bersama Menjadi hal yang patut dientas bersama.
untuk mencapai kesejahteraan Saling dukung akan kemampuan barang
kemanusiaan. sekecil apapun patut digelorakan. Karena
saya berkeyakinan tumbuh dan
20 tahun PMII Mojokerto menjadi babak
berkembang nya kader perempuan
baru melihat perkembangan kader
bergantung pada penanaman budaya itu
perempuan ditengah pencapaian
sendiri di tingkatan rayon atau komisariat.
organisasi ini. Melihat realitas masih
Kebiasaan itu akan menjadi karakter yang
minimnya jumlah kader perempuan yang
nanti akan dibawa dan benar-benar
eksis secara tampilan dan fikiran pun masih
digunakan ketika sudah ditataran cabang
perlu meraba lebih dalam. Tentang
dan seterusnya, mengingat kita akan
bagaimana kader Putri lokal seharusnya
berjalan bersama sahabat/i dari masing-
dicetak, tentang harus seperti apa gerakan
masing komisariat yang memiliki
lokal saat ini, atau bahkan harus sejauh
kebudayaan yang berbeda.
mana pentingnya sikap kesetaraan itu
diaplikasikan. Banyak yang bilang, setiap Bahasan kesetaraan dan feminisme
masa akan memunculkan ciri dan gerakan menjadi hal yang saya rasa sudah sering
baru yang lebih bisa diterima dengan dipelajari kader-kader Putri, bahkan
kondisi yang dialami. Banyak juga yang kaderisasi formal kopri seluruhnya
membahas akan aspek ini. Menjadi aneh dalam diri para perempuan PMII.
ketika ciri gerak ini justru tidak menjadikan Kesadaran gender memang menjadi dasar
gerakan kader Putri berbau kesetaraan bagi para perempuan untuk mau bergerak
secara sepenuhnya. Ketika sudah memiliki keluar dari zona nyaman domestik.
arah yang jelas perihal kesetaraan dan Sayangnya penanaman kesadaran yang
gender, kenapa kita belum bisa menjadi diterima akhirnya sekedar menjadi
rujukan ketika berbicara soal isu pengetahuan bagi sebagian kader
perempuan yang strategis ini. Hal ini patut perempuan. Tak banyak setelah itu
kita fikirkan bersama. perempuan yang mau keluar dari zona
nyaman mereka dan aktif bergerak
KOPRI (Korps PMII Putri) sebagai sebuah
sebagaimana para lelaki. Penulis menilai ini
badan semi otonom Pergerakan
sebagai sebuah kemandulan. Ya,
Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) yang
memberikan kesadaran gender tapi tak
berfungsi sebagai wadah kader putri
mau bergerak sama seperti menanam tapi
mempunyai andil yang cukup besar untuk
tak berbuah. Seolah sia-sia saja.
mengembangkan pemikiran dan
kesadaran para perempuan PMII untuk Bagi penulis, KOPRI harus melakukan
turut berperan aktif dalam dunia inovasi untuk mengatasi permasalahan
pergerakan. Bagi para perempuan stagnansi gerakan perempuan ini. Selama
pergerakan, kesadaran untuk mau keluar ini, penulis melihat KOPRI dalam
dari urusan baju dan kecantikan memang kinerjanya hanya memfokuskan pada
sepatutnya dimiliki. Karena berangkat dari pemahaman mengenai gender dan
kesadaran inilah peran perempuan akan advokasi. Hal ini membuat diri kita berpikir
dapat dirasakan secara nyata ikut bahwa wilayah kita ya di sektor
mewarnai dinamika pergerakan perempuan dan permasalahannya.
mahasiswa. Melalui kesadaran bahwa Padahal proses kader putri dalam
perempuan memiliki hak yang sama dalam mengembangkan perannya seharusnya
mengakses berbagai bidang yang kita disesuaikan dengan semangat zaman yang
inginkan, akan menguatkan gerak menuntut bahwa perempuan tidak melulu
organisasi yang kita ikuti. mengurus dunianya sendiri. Maka peran
KOPRI dalam menumbuhkan kesadaran
Selama ini, KOPRI selalu menjaga fungsinya
perempuan seharusnya tidak sekedar
untuk menumbuhkan kesadaran gender
menanamkan bahwa gender adalah peran meningkatkan kualitas intelektualitas
dan kelamin adalah seks, tetapi juga kader perempuan. Indikator ini juga bisa
menumbuhkan kesadaran dan kemauan menjadi acuan bagi KOPRI untuk membuat
untuk bergerak. program-program yang terarah dan jelas
tujuannya.
Fungsi KOPRI sebagai Wadah Gerakan
Ketika sudah dirasa terarah visi dan misi
Sebagai badan semi otonom yang menjadi
dalam mengembangkan KOPRI
wadah gerakan para kader perempuan
,selanjutnya tugas bersama untuk
PMII, KOPRI harus selalu membaca
membesarkan nama KOPRI ditengah
dinamika perkembangan kebutuhan
masyarakat. Setau saya, belum pernah
kader. Maka ketika dirasa PMII belum
kita beralinsi dengan Lsm Ataupun
cukup mampu mendistribusikan kader
masyarakat untuk mengaawal isu dan
putrinya dalam bidang politik dan
masalah masyarakat. Maka tugas kita
penelitian misalnya, maka tugas KOPRI
bersama untuk menjalan kebaikan ini.
menyiapkan kader untuk siap mengisi
Salam pergerakan!!
bidang-bidang tersebut. Membuat
pelatihan atau workshop yang benar-
benar mampu menjadi wadah untuk
mengasah kecakapan mereka.

Selain itu, KOPRI juga harus memiliki


indikator yang jelas untuk menilai
keberhasilannya dalam menjalankan
amanah organisasi. Indikator ini
ditetapkan sebagai bentuk komitmen
KOPRI dalam mengembangkan kualitas
perempuan. Misalnya saja, perempuan
harus membaca beberapa buku wajib dan
harus meresensinya. Atau menulis tentang
analisis kritisnya dalam membaca situasi
kemasyarakatan dan kebangsaan.
Indikator-indikator ini akan menjadi
ukuran yang jelas dan sistematis untuk

Anda mungkin juga menyukai