Anda di halaman 1dari 6

STANDAR OPERASIONAL PROSEDURAL

PELATIHAN MUHARRIK MASJID

PENGURUS CABANG LTM NU


LEMBAGA TAKMIR MASJID NAHDLATUL ULAMA’
KABUPATEN LUMAJANG
TAHUN 2019
PELATIHAN MUHARRIK MASJID

1. PENDAHULUAN
a) Latar Belakang
Masjid maupun mushola Nahdlatul Ulama (NU) mempunyai peran
penting untuk melestarikan paham Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) dari
gerusan ajaran lainnya. Salah satunya, pengurus masjid NU harus menumbuh
kembangkan tradisi-tradisi keagamaan Aswaja di masjid.
Disamping mengurusi warganya sendiri, masjid NU harus memperkuat
tradisi Aswaja guna mencegah masuknya paham non Aswaja yang mengancam
jamaah, ancaman paham lain akan hilang manakala masjid NU masih mensyiarkan
berbagai kegiatan maupun tradisi Aswaja di lingkungan masjid. Ia menyebut
tradisi-tradisi ajaraan Aswaja semacam nabuh bedug-kentongan sebelum adzan,
membaca syi'ir puji-pujian setelah adzan, serta dzibaan-berjanzenan supaya tetap
digerakkan dan dipertahankan.
Kalau bisa maksimalkan syiarnya dengan pengeras suara, walaupun
dibatasi waktunya demi toleransi warga sekitarnya, dalam penataan manajemen
masjid, perlu ada penyeragaman administrasi. Struktur kepengurusan wajib
mencantumkan pengurus NU sebagai pelindung di bawah kepala Desa.
Penyeragaman papan nama masjid NU juga sangat perlu untuk
menangkal aliran yang tidak jelas, bagi tokoh NU bisa menyebarluaskan ilmunya
termasuk naskah khutbahnya kepada jamaah. Sebab, menyadari sebagian khotib
muda lebih senang mengcopy naskah khutbah dari internet.

b) Tujuan dan harapan


Pelatihan Muharrik ini sengaja dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab
di samping memberikan bekal pemahaman bagi para peserta bagaimana
memanajemen masjid yang baik dan tidak salah kelola. Namun yang lebih penting
masjid dijadikan sebagai pusat aktifitas umat Islam, bukan untuk menyebarkan
ideologi-ideologi ekstrem atas nama Islam baik fundamental maupun liberal.
Karena, dua paham ini jauh dari akar tradisi keberagamaan Islam Indonesia,”
Pengurus masjid NU setidaknya mempunyai peran sebagai agen
perubahan, agen ideologi Aswaja NU, dan Muharrik sebagai manajer. Muharrik
bukan sebagai pengelola masjid, namun bagaimana memberikan advis, cara, dan
implementasi menghidupkan dan memakmurkan masjid.
c) Objek dan Prioritas Muharrik Masjid
1) Muharrik Masjid
Muharrik itu berasal dari ha ra ka membawa makna gerak, bergerak.
Jadi, Muharik ialah penggerak. Muharrik masjid, berarti penggerak masjid,
yaitu orang yang kerjanya mengatur dan menggerakkan para ta’mir masjid
dengan memanfaatkan segala sumber daya dan dana yang dimiliki oleh masjid.
Bedanya Muharrik dengan Pengurus Ta’mir Masjid adalah muharrik
bukan pengurus masjid melainkan seorang yang ditunjuk/diangkat oleh LTM-
NU untuk menjalankan tugasnya di sebuah masjid atau lebih untuk
memberikan advis, cara, dan implementasi memakmurkan masjid.
Kata kuncinya, adalah seorang muharrik membantu pengurus ta’mir
masjid untuk memahami, menghadapi kesulitan dan tantangan yang
dihadapinya. Jadi, seorang muharrik tidak hanya memberi rekomendasi dan
melakukan presentasi, akan tetapi dituntut selalu tampil dalam proses
implementasi.

2) Posisi Muharrik NU
 Sebagai abdun (hamba), seorang muharrik harus senantiasa menaati perintah
Allah SWT.
 Sebagai Khalifah, yakni posisi yang bisa merancang masa depan masjid
dengan manajemen yang baik, memakmurkan bumi-Nya, dan
Memakmurkan rumah-Nya.
 Sebagai Agent pengemban misi NU menjaga dan melestarikan nilai-nilai NU
di Masjid.

3) Peran dan Tugas Utama


Peran Muharrik Masjid, yaitu melakukan eksekusi program,
melakukan dokumentasi, dan finalisasi setelah program kegiatan terselesaikan.
Muharrik juga berperan sebagai project manager yang memastikan jalannya
implementasi secara benar dalam setiap fase.
Tiga Tugas Utama Muharrik:
1. Tugas Konsultasi, yaitu memberikan nasihat & saran-saran kepada ta’mir
masjid.
2. Membantu pengurus ta’mir masjid dalam menjalankan program
kegiatannya.
3. Mengatasi, memberikan arahan & solusi jika terjadi permasalahan baik
ubudiyah maupun amaliah yang dihadapi pengurus ta’mir masjid.
Selain wilayah kerja diatas Muharrik NU juga sebagai Agen Ideologi
Aswaja, maka seorang muharrik harus bisa mencegah virus-virus ideology
yang bertentangan dengan faham keagamaan ala Aswaja NU. Penekanannya
dilakukan dengan cara memberikan strategi dan pelatihan pendidikan tentang
Amaliah Aswaja NU, dan Ke-NU-an.

4) Ruang Lingkup Kerja Muharrik Masjid NU


Ruang lingkup kerja seorang muharrik masjid NU , yaitu:
1. Melakukan analisis SWOT
2. Menyusun langkah strategis setelah menemukan kekurangan dan kelebihan
yang dimiliki oleh masjid tsb.
3. Menyusun target
4. Implementasi
5. Memantau/pengawasan, apakah langkah yang ditetapkan sesuai dengan
inplementasi yang diterapkan.
6. Evaluasi, jika hasilnya tidak sesuai dengan apa yang ditargtkan
sebelumnya, maka ada evaluasi. Kenapa bias seperti itu? Dan di mana letak
kesalahannya?
7. Menarik kesimpulan, ika semuanya sudah selesai, maka aka nada
kesimpulan yang didapatkan.

Muharrik juga harus memiliki keahlian dan kemampuan dalam:


1. Perencanaan program
2. Penilaian kebutuhan
3. Strategi evaluasi program
4. Penetapan tujuan
5. Pembiayaan/penganggaran
6. Fundraising
7. Pembuatan keputusan

2. PENANGGUNG JAWAB DAN PELASANA


a) Steering comite
PC NU (Pengurus Cabang Nahdlatu Ulama’) Kabupaten Lumajang yang di
amanahkan kepada LTM NU (Lembaga Takmir Masjid Nahdlatul Ulama’)
b) Organising comite
PAC (pengurus Anak Cabang) LTM NU (Lembaga Takmir Masjid Nahdlatul
Ulama’) se- Kabupaten Lumajang dengan bantuan MWC NU setempat
3. PROSEDUR PELAKSANAAN
a) Waktu Pelatihan
Setiap PAC LTM NU dengan bekerja sama dengan MWC NU masing-masing untuk
menjadwalkan waktu pelatihan, yakni hari dan tanggal kemudian diajukan kepada
PC LTM NU sebagai SC di setiap Pelatihan.
Durasi waktu pelatihan adalah 1 hari, dari pukul 08.00 – 15.00.
b) Materi Pelatihan & Nara Sumber
1) FAHAM ASWAJA DAN GERAKAN NU (Instruktur PKP PCNU)
2) MANAJEMEN MASJID ALA NU (PC LTM NU)
3) DAKWAH NU MELALUI JARINGAN MASJID (PC LD NU)
4) TASHIH AL-QURAN (PC JAMQUR)
c) Peserta
Kriteria peserta warga NU yang siap mengabdi dan berjuang untuk menjunjung
tinggi nilai Masjid sesuai dengan fungsinya dan menjaga amaliyah ubudiyah serta
simbol lahiriyah NU.
d) Runtdown

NO WAKTU ACARA PEMATERI KET


1 07.00 – 08.00 Ceck in Peserta Panitia
2 08.00 – 09.00 Pembukaan Panitia
09.00 – 10.30 Materi I
Instruktur
3 FAHAM ASWAJA DAN
PKP PCNU
GERAKAN NU
10.30 – 11.30 Materi II
4 PC LTM NU
MANAJEMEN MASJID ALA NU
5 11.30 – 12.30 Ishoma Panitia
12.30 – 13.30 Materi III
6 DAKWAH NU MELALUI PC LD NU
JARINGAN MASJID
13.30 – 14.30 Materi IV
7 PC JAMQUR
TASHIH AL-QURAN
14.30 – 15.00 Penutupan dan Pembagian
8 Panitia
Sertifikat

4. AKOMODASI
a) Lokasi acara
b) Fasilitas (KMC + Parkir)
c) Perangkat IT dan Sound System
5. ADMINISTRASI
a) Persyaratan & Blanko Peserta
Persyaratan peserta Pelatihan Muharrik Masjid NU
1. Warga Nahdliyin
2. Delegasi dari Masjid NU atau Pengurus NU (MWC/Ranting)
3. Mendaftarkan diri kepada panitia pelaksana (PAC LTM NU)
4. Menyerahkan FTCP KTP 1 lbr
5. Foto 3x4 berwarna 2 lbr
6. Surat delegasi resmi dari Masjid NU atau Pengurus NU (MWC/Ranting)
7. Bersedia mengikuti kegiatan sampai selesai
Blanko Persyaratan peserta:
1. Identitas sesuai KTP
 Nama
 Alamat

b) Absensi peserta
c) Absensi Nara Sumber
d) Sertifikat Peserta
e) Block note + ATK + Fotocopy Materi
f) Identitas Peserta

6. DOKUMENTASI DAN PUBLIKASI

Lumajang, 08 September 2019


Direktur PMM Sekretaris Kopral rasa
PC LTM NU Jendral PMM PC LTM NU

H. Ust. Guru. M. Shodiq Khittoh NU Sak Lawase

Anda mungkin juga menyukai