Muh.Wahyu Hidayat
DAFTAR SINGKATAN
Sampul………………………………………………………………… i
Kata Pengantar..………………………………………………………ii
Daftar Singkatan.……………………………………………………..iii
Daftar Isi………………………………………………………………iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Melihat akan latar belakang diatas, rumusan masalah dalam makalah ini
berangkat dari:
C. TUJUAN
1
Begitupun dengan PKD, yakni hanya Pelaksanaan PKD-nya saja, namun
Follow up-nya tidak berjalan.
sebuah budaya yang sudah membatu dan jika terus dipaksakan, sudah tentu
hanya akan menuai kemerosotan.
Penulis sendiri, menganggap permasalahan Kaderisasi di Polewali
Mandar, terletak pada sisi Kaderisasi yang tidak jalan akan regenerasi-nya,
sehingga proses yang ada tidak memunculkan aktor-aktor pemimpin baru, yang
semestinya dalam setiap zaman itu mesti memunculkan aktor-aktor perubahan
dan memang begitulah pentingnya kaderisasi.
Penulis menilai bahwa penting dalam setiap pendampingan kader, baik
ditingkat PK-PR itu mesti menjalankan Mentoring, aksus-nya ialah, PR
membentuk tim mentoring untuk mendampingi anggota-nya di Rayon,
Komisariat membuat PKD dan alumni PKD (minimal 1 orang) itu mendampingi
PR dalam menejerial Organisasinya, kemudian PC dalam membuat PKL dan
alumni PKL (minimal 1) mendampingi PK dalam manajerial Organisasinya,
terkait mengenai tentang Kaderisasi Informal-Nonformal, itu sesuai dengan
kebutuhan fakultatif PR yang ada, sebab kadang kala yang terjadi, kader-kader
PMII di Fakultas itu tidak menguasai pengetahuan fakultatifnya, dan ini
merupakan kekeliruan.
Kemudian, tentang adanya Peraturan Organisasi di tingkat Kabupaten
yakni Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) sebagai ruang konsolidasi
gerakan, dalam merembukkan tentang problematika gerakan, baik dari sisi
kaderisasi internal maupun secara eksternal yang menurut penulis sebagai
sarana refleksi gerakan dari segala tingkatan (PR-PK-PC), yang mana dari
pengamatan penulis melihat PMII Polewali Mandar sendiri, dinamika yang
terjadi ialah hanya pada sisi perebutan kekuasaan pada saat RTAR-RTK-
Konfercab saja dan hemat penulis itu sifatnya kontraproduktif.
PMII Polewali Mandar sendiri, dari pengalaman penulis yang berangkat
dari diskusi dengan sahabat senior, Kak Zahir, Kak Awi, Kak Randy dan lain-
lain, itu pernah melakukan Sistem Kaderisasi yang terprogramatik, yakni pada
rentang tahun 2010-2015, fokus akan itu ialah tentang kaderisasi yang menjadi
vital di PMII, indikatornya antara lain:
1. Hadirnya Lokakarya Kaderisasi, sebagai ruang musyawarah dalam
merumuskan kaderiasi Lokal di PMII Polewali Mandar yang tidak bertentangan
dengan PO Nasional.
2. Muspimcab sebagai forum musyawarah ke-2 setelah Konfercab, yang
merupakan pantikan dari Lokakarya Kaderisasi, guna membahas PO Lokal
PMII.
3. Kurikulum yang tersistem dalam setiap PR dan PK atas persetujuan
PC.
4. Hadirnya lembaga sayap PMII, seperti PERS Pergerakan, Kelompok
Tari, dan LSM yang menjadi ruang belajar kader PMII.
5. kader-kader memiliki militansi yang kuat dalam ber-PMII, yang mana
penguasaan ruang kampus itu dikuasai oleh kader-kader PMII dan dari ruang-
ruang yang ada terjadi dinamisasi didalamnya.
6. Pendampingan yang terus dilakukan oleh senior-senior dari beberapa
tingkat kepengurusan (mentoring).
Sebenarnya masih banyak dari ke 6 Point ini, sebagai indikator bahwa
PMII Polewali Mandar sendiri telah melakukan Kaderisasi yang terProgramatik,
namun dari berbagai hal tersebut, itu tidak terdistribusi dengan baik sehingga
terjadilah gap pengetahuan akan itu.
Dan jika dibagi kedalam 3 bagian, historis-sosiologi-dan yuridis hal
inilah yang membuat baiknya pola kaderisasi yang ada saat itu, dan penulis
sendiri berpatokan pada 3 hal ini, untuk menciptakan Strategi Kepemimpinan
Gerakan di PMII khususnya Polewali Mandar, bahwa secara perlu penguatan
secara historis/kesejarahan dalam PMII ditiap tingkatan kepengurusan, peran
Kader Pelopor ialah untuk membuat ruang diskusi atau terus-terusan
menyampaikan sejarah yang menjadi bahan pembelajaran akan itu untuk kader-
kader, Kedua sosiologis yakni kader-kader mesti memiliki sikap militansi dalam
ber-PMII, sebagai inputnya ialah kurikulum yang ada mesti sesuai dengan
fakultatif masing-masing Rayon, juga pelatihan Basis untuk menciptakan Kader
Inti ditiap rayon yang merupakan motor penggerak akan PMII, Ketiga Yuridis,
ialah sebagai landasan hukum yang berangkat dari keresahan bersama dalam
menyikapi dinamika statisnya gerakan, ruang ini sebagai refleksi bersama dari
setiap tingkatan kepengurusan guna menciptakan sebuah peraturan di tingkat
lokal.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sebagai Kesimpulan dalam makalah ini, ialah dalam memunculkan
sebuah Pemimpin Gerakan, diperlukan adanya upaya serius dalam proses-
proses kaderisasi yang ada, itu berangkat dari terprogramatiknya sebuah
kaderisasi, yang berangkat dari bawah yakni PR dan PK dalam proses
kaderisasi-nya yakni Mapaba-PKD dan pelatihan Informal-Nonformal yang
sesuai fakultatif yang ada, juga mentoring sebagai pendampingan untuk kader
PMII, sedangkan bagian atas, yakni PC sebagai pimpinan Organisasi secara
struktural ditingkat kabupaten/kota mesti membuat ruang konsolidasi guna
adanya dinamisasi organisasi, yang salah satunya ialah Muspimcab yang mesti
dilaksanakan dari tahun ke tahun guna untuk merefleksi kemajuan dan
kemunduran yang terjadi di PMII.
B. PENUTUP
Sebagai penutup dalam tulisan ini, besar harapan penulis dalam PKL ini
menjadi ruang belajar yang partisipatif dan tidak saling adu jago-jagoan
beretorika nan utopis, namun terjalin sharing pengalaman dan juga menjalin
silaturahim antar kader PMII pada PKL, dilain sisi sebagai output dari PKL ini ,
ialah sebagai kader pelopor, yang tentunya itu merupakan tugas mulia, sebab
regenerasi mesti dilakukan sebab setiap masa pasti ada pemimpinnya, semoga
kita menjadi pemimpin dimasa mendatang yang dalam setiap gerak yang ada,
itu berdampak positif dilingkungan kita.
Makalah ini dibuat dalam keadaan mepet dan sudah tentu begitu banyak
ruang-ruang kritikan yang terdapat didalamnya, untuk itu penulis meminta saran
dan kritikan guna menyempurnakan makalah ini dikemudian hari.
Akhir kata, Hidup yang tidak diuji tidak layak untuk dijalani, maka
teruslah menguji hidup kita dengan dinamika PMII yang tersedia, jangan takut
lapar sahabat, sebab Allah tidak pernah salah dalam membagi rezeki, teruslah
haus akan ilmu sebab orang yang celaka ialah orang yang mudah puas akan
sebuah hal.
Salam Pergerakan
Panjang Umur Perjuangan
DAFTAR PUSTAKA
https://www.nu.or.id/fragmen/sejarah-lahirnya-pmii-q8TLb (Diakses pada
tanggal 13-Juni-2023, Pukul 22:37 Wita)
https://id.wikipedia.org/wiki/Pergerakan_Mahasiswa_Islam_Indonesia (Diakses
pada tanggal 14-Juni-2023, Pukul 00:37 Wita)