Anda di halaman 1dari 43

KEPUTUSAN MUSPIMCAB

PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA MAGELANG


Nomor : 02.MUSPIMCABMAGELANG.2020
Tentang:
PENANDATANGANAN SERTIFIKAT KADERISASI FORMAL
YANG DILAKUKAN OLEH KOMISARIAT ATAU RAYON

Bismillahirrahmanirrahim
Pimpinan MUSPIMCAB 2020 Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Magelang setelah:
Menimbang : a. Bahwa demi mewujudkan ketertiban dan kelancaran mekanisme
organisasi, maka dipandang perlu adanya Peraturan Organisasi
tentang Penandatangan Sertifikat Kaderisasi Formal yang
Dilakukan oleh Komisariat atau Rayon di Pergerakan Mahasiswa
Islam Indonesia Magelang.
b. Bahwa untuk memberikan kepastian hukum atas legalitas
sebagaimana dimaksud poin (a), maka dipandang perlu adanya
ketetapan ini.

Mengingat : 1. AD – ART PMII


2. Nilai Dasar Pergerakan PMII
3. Hasil Hasil Keputusan Kongres XIX PMII di Palu
4. Hasil Hasil Keputusan Musyawarah Pimpinan Nasional PMII di
Boyolali

Memperhatikan : Hasil Sidang Pleno MUSPIMCAB PMII Magelang tentang


Peraturan Organisasi dan Adminitrasi PMII

MEMUTUSKAN

Menetapkan : 1. Peraturan Organisasi tentang Penandatangan Sertifikat Kaderisasi


Formal yang Dilakukan oleh Komisariat atau Rayon PMII
Magelang.
2. Keputusan ini akan ditinjau kembali jika kemudian hari terdapat
kekeliruan.
3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Wallahul Muwaffieq Ilaa Aqwamith Tharieq


Ditetapkan di : Pondok Ushuludin Salaman
Pada Tanggal : 8 Februari 2020
Pukul : 19. 37 WIB

PIMPINAN
MUSYAWARAH PIMPINAN CABANG
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA MAGELANG

Awan Nul Kosasi Mohammad Zainal Arifin


Ketua Umum Sekretaris Umum
PERATURAN ORGANISASI
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA MAGELANG
Tentang
PENANDATANGANAN SERTIFIKAT
KADERISASI FORMAL
YANG DILAKUKAN OLEH KOMISARIAT ATAU RAYON

I. Latar Belakang
Kelancaran dan kondusifitas Organisasi PMII bisa dilihat melalui berjalannya kaderisasi formal
secara teratur. Keberadaan sertifikat menjadi hal yang sangat penting sebagai bukti nyata. Peran
kepemimpinan secara hierarkis menjadi suatu ketentuan dalam penandatanganan sertifikat
pendidikan formal. Perlu adanya ikhtiar sebagai upaya ketertiban sebuah organisasi.

II. Sasaran
Ketentuan penandatanganan sertifikat kaderisasi formal di level Komisariat dan Rayon ini,
memiliki sasaran:
a. Terwujudnya kepastian peran struktural di setiap level organisasi.
b. Tercapainya pendampingan struktural secara maksimal.
c. Terpeliharanya semangat kebersamaan dalam memperkokoh organisasi serta pendisiplinan
administrasi organisasi.

III. Ketentuan
Ketentuan penandatanganan sertifikat kaderisasi formal di level Komisariat dan Rayon:
a. Penandatanganan sertifikat kaderisasi formal di level Komisariat dan Rayon yang
dimaksud adalah penandatanganan kegiatan kaderisasi formal PMII (Mapaba dan PKD)
yang dilakukan Komisariat atau Rayon.
b. Penandatanganan sertifikat kaderisasi formal dilakukan oleh Sekretaris Pelaksana, Ketua
Pelaksana, Ketua Rayon, dan Ketua Komisariat, apabila kaderisasi formal dilakukan oleh
Pengurus Rayon.
c. Penandatanganan sertifikat kaderisasi formal dilakukan oleh Sekretaris Pelaksana, Ketua
Pelaksana, Ketua Komisariat, dan Ketua Umum PC PMII Magelang, apabila kaderisasi
formal dilakukan oleh Pengurus Komisariat.
d. Penandatanganan sertifikat kaderisasi formal diawali dari sebelah kanan oleh Sekretaris
Pelaksana, Ketua Pelaksana dan dilanjutkan oleh Ketua Rayon, Ketua Komisariat, jika
yang mengadakan adalah Pengurus Rayon.
e. Penandatanganan sertifikat kaderisasi formal diawali dari sebelah kanan oleh Sekretaris
Pelaksana, Ketua Pelaksana dan dilanjutkan oleh Ketua Komisariat, dan Ketua Umum PC
PMII Magelang, apabila yang mengadakan adalah Pengurus Komisariat.

IV. Penutupan
a. Ketentuan ini berlaku sebagaimana mestinya. Keutuhan organisasi PMII Magelang akan
semakin baik jika seluruh anggota dan Pengurus di tingkatan Cabang sampai dengan Rayon
berkemauan keras melaksanakan ketentuan ini secara sungguh -sungguh.
b. Hal-hal yang belum diatur dalam ketentuan ini, akan diatur kemudian. Ketentuan ini
berlaku sejak waktu dan tanggal ditetapkan.
Wallahul Muwaffieq Ilaa Aqwamith Tharieq
Ditetapkan di : Pondok Ushuludin Salaman
Pada Tanggal : 8 Februari 2020
Pukul : 19. 34 WIB

PIMPINAN SIDANG
MUSYAWARAH PIMPINAN CABANG
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
MAGELANG

(Mohammad Zainal Arifin) (Septian Ardiansyah)


Ketua Sidang Sekretaris Sidang
KEPUTUSAN MUSPIMCAB
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA MAGELANG
Nomor : 03.MUSPIMCABMAGELANG.2020
Tentang:
TEKNIK PERSIDANGAN

Bismillahirrahmanirrahim
Pimpinan MUSPIMCAB 2020 Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Magelang setelah:
Menimbang : a. Bahwa demi mewujudkan ketertiban dan kelancaran mekanisme
organisasi, maka dipandang perlu adanya Peraturan Organisasi
tentang Teknik Persidangan di Pergerakan Mahasiswa Islam
Indonesia Magelang.
b. Bahwa untuk memberikan kepastian hukum atas legalitas
sebagaimana dimaksud poin (a), maka dipandang perlu adanya
ketetapan ini.

Mengingat : 1. AD – ART PMII


2. Nilai Dasar Pergerakan PMII
3. Hasil Hasil Keputusan Kongres XIX PMII di Palu
4. Hasil Hasil Keputusan Musyawarah Pimpinan Nasional PMII di
Boyolali

Memperhatikan : Hasil Sidang Pleno MUSPIMCAB PMII Magelang tentang


Peraturan Organisasi dan Adminitrasi PMII

MEMUTUSKAN

Menetapkan : 1. Peraturan Organisasi tentang Teknik Persidangan.


2. Keputusan ini akan ditinjau kembali jika kemudian hari terdapat
kekeliruan.
3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Wallahul Muwaffieq Ilaa Aqwamith Tharieq


Ditetapkan di : Pondok Ushuludin Salaman
Pada Tanggal : 8 Februari 2020
Pukul : 20. 05 WIB

PIMPINAN
MUSYAWARAH PIMPINAN CABANG
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA MAGELANG

Awan Nul Kosasi Mohammad Zainal Arifin


Ketua Umum Sekretaris Umum
PERATURAN ORGANISASI
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA MAGELANG
Tentang
TEKNIK PERSIDANGAN

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam peraturan organisasi ini yang dimaksud dengan:
1. Teknik persidangan adalah mekanisme yang digunakan untuk mengambil keputusan suatu
rapat atau musyawarah organisasi.
2. Teknik persidangan yang dimaksud pada ayat (1) adalah mekanisme yang berlaku di
lingkungan PC PMII Magelang

BAB II
PRESIDIUM SIDANG

Pasal 2
Presidium sidang terdiri dari:
1. Ketua Sidang
2. Sekretaris Sidang

BAB III
ISTILAH PERSIDANGAN

Pasal 3
1. Interupsi; Memotong jalannya persidangan.
2. Informasi; Memberikan sebuah informasi tentang kejadian urgent (penting) yang terjadi
selama proses persidangan, serta menginformasikan hal-hal yang urgent dalam pengambilan
keputusan.
3. Order; Permintaan fasilitas terhadap presidium sidang atau penyelenggara sidang.
4. Question; Pertanyaan tentang hal-hal maupun opsi selama jalannya persidangan
5. Opsi; Usulan yang diajukan oleh peserta sidang.
6. Rasionalisasi; Alasan mengajukan opsi.
7. Afirmasi; Penguatan opsi yang dilakukan oleh selain pembuat opsi.
8. Justifikasi; Penguatan Opsi yang dilakukan oleh pembuat opsi, dilakukan setelah afirmasi.
9. Lobbying; Proses penyamaan pendapat yang dilakukan oleh para pembuat opsi yang telah
mendapat afirmasi dan telah melakukan justifikasi.
10. Voting; Pemungutan suara oleh peserta sidang, setelah proses lobbying tidak mendapatkan
titik temu.
11. Klarifikasi; Menjelaskan kembali maksud dan tujuan sebuah pertanyaan, agar tidak terjadi
kesalahpahaman. Klarifikasi dapat juga dikeluarkan untuk mencabut sebuah opsi.
12. Skorsing; Penjedaan atau penundaan jalannya sidang.
13. Peninjauan Kembali; Pembahasan ulang point-point yang telah disahkan.
14. Prefilage; Izin untuk meninggalkan forum sidang.
15. Saran; pendapat yang kemukakan untuk dipertimbangkan dalam opsi lain.

BAB IV
KETENTUAN KETUKAN PALU SIDANG

Pasal 4
1. Satu Kali Ketukan
Mengesahkan sebuah opsi atau point, mencabut pengesahan sebuah opsi atau point yang
dikarenakan kesalahan teknis yang tidak disengaja dalam pengambilan pengesahan
2. Dua kali Ketukan
Menskors/menunda jalannya persidangan, pergantian presidium sidang, mencabut skorsing
persidangan
3. Tiga kali Ketukan
Membuka dan menutup persidangan serta pembacaan konsideran.
4. Ketukan Berkali-kali
Mengondisikan forum
BAB V
PENUTUP

Pasal 5
1. Ketentuan ini berlaku sebagaimana mestinya. Keutuhan organisasi PMII Magelang akan
semakin baik jika seluruh anggota dan Pengurus di tingkatan Cabang sampai dengan Rayon
berkemauan keras melaksanakan ketentuan ini secara sungguh -sungguh.
2. Hal-hal yang belum diatur dalam ketentuan ini, akan diatur kemudian. Ketentuan ini berlaku
sejak waktu dan tanggal ditetapkan.

Wallahul Muwaffieq Ilaa Aqwamith Tharieq


Ditetapkan di : Pondok Ushuludin Salaman
Pada Tanggal : 08 Februari 2020
Pukul : 20.02 WIB

PIMPINAN SIDANG
MUSYAWARAH PIMPINAN CABANG
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
MAGELANG

(Mohammad Zainal Arifin) (Septian Ardiansyah)


Ketua Sidang Sekretaris Sidang
KEPUTUSAN MUSPIMCAB
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA MAGELANG
Nomor : 04.MUSPIMCABMAGELANG.2020
Tentang:
PRESIDIUM SIDANG PERMUSYAWARATAN SERTA PETUGAS PEMBUKA DAN
PENUTUP AGENDA FORMAL DI LEVEL KOMISARIAT DAN RAYON

Bismillahirrahmanirrahim
Pimpinan MUSPIMCAB 2020 Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Magelang setelah:
Menimbang : a. Bahwa demi mewujudkan ketertiban dan kelancaran mekanisme
organisasi, maka dipandang perlu adanya Peraturan Organisasi
tentang Presidium Sidang Permusyawaratan serta Petugas
Pembuka dan Penutup Agenda Formal di Level Komisariat dan
Rayon.
b. Bahwa untuk memberikan kepastian hukum atas legalitas
sebagaimana dimaksud poin (a), maka dipandang perlu adanya
ketetapan ini.

Mengingat : 1. AD – ART PMII


2. Nilai Dasar Pergerakan PMII
3. Hasil Hasil Keputusan Kongres XIX PMII di Palu
4. Hasil Hasil Keputusan Musyawarah Pimpinan Nasional PMII di
Boyolali

Memperhatikan : Hasil Sidang Pleno MUSPIMCAB PMII Magelang tentang


Peraturan Organisasi dan Adminitrasi PMII

MEMUTUSKAN

Menetapkan : 1. Peraturan Organisasi tentang Presidium Sidang Permusyawaratan


serta Petugas Pembuka dan Penutup Agenda Formal di Level
Komisariat dan Rayon.
2. Keputusan ini akan ditinjau kembali jika kemudian hari terdapat
kekeliruan.
3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Wallahul Muwaffieq Ilaa Aqwamith Tharieq


Ditetapkan di : Pondok Ushuludin Salaman
Pada Tanggal : 8 Februari 2020
Pukul : 20. 27 WIB

PIMPINAN
MUSYAWARAH PIMPINAN CABANG
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA MAGELANG

Awan Nul Kosasi Mohammad Zainal Arifin


Ketua Umum Sekretaris Umum
PERATURAN ORGANISASI
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA MAGELANG
Tentang:
PRESIDIUM SIDANG PERMUSYAWARATAN
SERTA PETUGAS PEMBUKA DAN PENUTUP AGENDA FORMAL DI LEVEL
KOMISARIAT DAN RAYON

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam peraturan organisasi ini yang dimaksud dengan:
1. Presidium sidang permusyawaratan adalah yang bertugas memimpin suatu persidangan
dalam rapat tahunan di level Komisariat dan Rayon.
2. Petugas pembuka dan penutup adalah yang bertugas untuk membuka dan menutup agenda
formal di level Komisariat dan Rayon
3. Presidium sidang dan petugas yang dimaksud pada ayat (1) dan (2) adalah Pengurus
Cabang.

BAB II
PRESIDIUM SIDANG PERMUSYAWARATAN
Pasal 2
1. Presidium sidang Rapat Tahunan Komisariat (RTK) adalah petugas yang mendapat surat
mandat dari Pengurus Cabang.
2. Presidium sidang Rapat Tahunan Anggota Rayon (RTAR) adalah petugas yang mendapat
surat mandat dari Pengurus Cabang.
3. Presidium Sidang Permusyawaratan bertugas memimpin jalannya sidang pleno tata tertib
pemilihan mandataris ketua dan tim formatur pada RTK dan/atau RTAR.

BAB III
PETUGAS PEMBUKA DAN PENUTUP
Pasal 3
1. Petugas pembuka dan penutup agenda formal di level Komisariat adalah petugas yang
didelegasikan oleh Pengurus Cabang
2. Petugas pembuka dan penutup agenda formal di level Rayon adalah petugas yang
didelegasikan oleh Pengurus Cabang

BAB IV
PENUTUP
Pasal 4
1. Ketentuan ini berlaku sebagaimana mestinya. Keutuhan organisasi PMII Magelang akan
semakin baik jika seluruh anggota dan Pengurus di tingkatan Cabang sampai dengan Rayon
berkemauan keras melaksanakan ketentuan ini secara sungguh -sungguh.
2. Hal-hal yang belum diatur dalam ketentuan ini, akan diatur kemudian. Ketentuan ini berlaku
sejak waktu dan tanggal ditetapkan.

Wallahul Muwaffieq Ilaa Aqwamith Tharieq


Ditetapkan di : Pondok Ushuludin Salaman
Pada Tanggal : 08 Februari 2020
Pukul : 20.26 WIB

PIMPINAN SIDANG
MUSYAWARAH PIMPINAN CABANG
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
MAGELANG

(Mohammad Zainal Arifin) (Setian Ardiansyah)


Ketua Sidang Sekretaris Sidang
KEPUTUSAN MUSPIMCAB
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA MAGELANG
Nomor : 05.MUSPIMCABMAGELANG.2020
Tentang:
PEDOMAN PENYELENGGARAAN TERTIB ADMINISTRASI (PPTA)

Bismillahirrahmanirrahim
Pimpinan MUSPIMCAB 2020 Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Magelang setelah:
Menimbang : a. Bahwa demi mewujudkan ketertiban dan kelancaran mekanisme
organisasi, maka dipandang perlu adanya Peraturan Organisasi
tentang Pedoman Penyelenggaraan Tertib Administrasi (PPTA) di
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Magelang.
b. Bahwa untuk memberikan kepastian hukum atas legalitas
sebagaimana dimaksud poin (a), maka dipandang perlu adanya
ketetapan ini.

Mengingat : 1. AD – ART PMII


2. Nilai Dasar Pergerakan PMII
3. Hasil Hasil Keputusan Kongres XIX PMII di Palu
4. Hasil Hasil Keputusan Musyawarah Pimpinan Nasional PMII di
Boyolali

Memperhatikan : Hasil Sidang Pleno MUSPIMCAB PMII Magelang tentang


Peraturan Organisasi dan Adminitrasi PMII

MEMUTUSKAN

Menetapkan : 1. Peraturan Organisasi tentang Pedoman Penyelenggaraan Tertib


Administrasi (PPTA).
2. Keputusan ini akan ditinjau kembali jika kemudian hari terdapat
kekeliruan.
3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Wallahul Muwaffieq Ilaa Aqwamith Tharieq


Ditetapkan di : Pondok Ushuludin Salaman
Pada Tanggal : 8 Februari 2020
Pukul : 20. 56 WIB

PIMPINAN
MUSYAWARAH PIMPINAN CABANG
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA MAGELANG

Awan Nul Kosasi Mohammad Zainal Arifin


Ketua Umum Sekretaris Umum
PERATURAN ORGANISASI
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA MAGELANG
Tentang:
PEDOMAN PENYELENGGARAAN TERTIB ADMINISTRASI (PPTA)

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keutuhan dan kesatuan gerak organisasi tercermin antara lain pada sistem tertib
administrasi yang diterapkan oleh organisasi yang bersangkutan. Salah satu upaya untuk
mewujudkan sistem administrasi guna menunjang berjalannya mekanisme kerja organisasi di
lingkungan PMII Cabang Magelang, maka diperlukan adanya seperangkat aturan sebagai usaha
unifikasi aturan yang wajib dilaksanakan dan disosialisasikan terus menerus agar menjadi
tradisi oraganisasi yang baik dan positif dalam rangka pelaksanaan program organisasi guna
mencapai tujuan.
Selain guna memelihara keutuhan dan kesatuan gerak organisasi, adanya sistem
administrasi juga untuk menegakkan wibawa dan disiplin organisasi bagi segenap organisasi,
anggota, dan fungsionaris di seluruh tingkatan organisasi secara vertikal. Oleh karena itu,
adanya Pedoman Penyelenggaraan Tertib Administrasi (PPTA) merupakan suatu jawaban
aktual di tengah-tengah mendesaknya keperluan akan adanya pedoman yang berlaku di
lingkungan PMII Magelang dari tingkat Cabang, Komisariat, dan Rayon.

B. Pengertian
Pedoman Penyelenggaraan Tertib Administrasi (PPTA) adalah serangkaian aturan
mengenai penyelenggaraan kegiatan organisasi dengan administrasi yang meliputi tertib
kesekretariatan dan atribut kepanitiaan organisasi yang berlaku tunggal untuk semua tingkatan
organisasi PMII di Magelang.

C. TUJUAN
Pedoman Penyelenggaraan Tertib Administrasi (PPTA) bertujuan untuk:
1. Mempermudah upaya pembinaan, pengembangan dan pemantauan pelaksanaan
administrasi di semua tingkatan organisasi PMII Magelang.
2. Menyelenggarakan pola sistem perorganisasian pada bidang keseketariatan di semua
tingkatann organisasi PMII Magelang.
3. Menegakkan wibawa dan disiplin organisasi serta menumbuhkan kesadaran, semangat,
dan kegairahan berorganisasi di kalangan anggota PMII Magelang.

D. SASARAN
Sasaran PPTA adalah terwujudnya suatu aturan tunggal organisasi di bidang administrasi
yang berlaku di tingkatan organisasi PMII Magelang dengan memelihara nilai, jiwa dan
semangat kebersamaan dalam memperkokoh keutuhan, persatuan dan kesatuan organisasi serta
disiplin dan wibawa organisasi PMII Magelang.

E. LANDASAN
Pedoman Penyelenggaraan Tertib Administrasi (PPTA) berlandaskan pada Hasil-hasil
Kongres XIX PMII di Palu tahun 2017 serta Hasil-hasil Muspimnas PMII tahun 2019 di
Boyolali.

II. PEDOMAN PENYELENGGARAAN TERTIB ADMINISTRASI


A. Pedoman Kepanitiaan Kegiatan
1. Kepanitiaan kegiatan organisasi PMII di semua tingkatan terdiri dari :
a. Penanggung Jawab adalah Ketua Umum (PC) atau Ketua (PK dan PR) yang
menyelenggarakan kegiatan.
b. Panitia Pengarah (Sterring Comitte) berasal dari unsur Badan Pengurus Harian di
semua tingkatan kepengurusan yang menyelenggarakan kegiatan.
c. Panita Pelaksana (Organizing Comitte) berasal dari Pengurus dan atau anggota di
setiap tingkatan kepengurusan yang menyelenggarakan kegiatan.
2. Pembentukan panitia melalui musyawarah Pengurus di semua tingkatan kepengurusan.
3. Setelah terbentuknya kepanitiaan, maka Pengurus di semua tingkatan kepengurusan yang
melaksanakan kegiatan harus memberikan Surat Keputusan tentang Susunan Kepanitiaan.
4. Panitia bertanggung jawab kepada tingkatan Pengurus yang menyelenggarakan kegiatan.
B. Pedoman Surat Kepanitiaan Kegiatan
Yang dimaksud dengan surat di dalam pedoman ini adalah sarana komunikasi timbal
balik yang mengandung pesan-pesan resmi organisasi yang tertulis di atas kertas yang khusus
diperlukan untuk kepentingan kepanitiaan kegiatan. Ketentuan surat-surat yang berlaku dan
dapat dijadikan sarana komunikasi itu harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:
1. Sistematika Surat Panitia
Surat menyurat dalam kepanitiaan kegiatan organisasi dengan sistimatika sebagai berikut:
a. Kop Surat.
b. Nomor surat, disingkat No.
c. Lampiran surat, disingkat Lamp.
d. Perihal surat, disingkat Hal.
e. Tujuan surat, “Kepada Yth dst”.
f. Kata pembukaan surat . “Assalamu‟alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh”
g. Kalimat Pengantar, “Salam silaturrahim teriring do‟a kami sampaikan semoga
Bapak/Ibu/Sahabat/I senantiasa dalam lindungan-Nya, serta eksis dalam menjalankan
aktifitas keseharian. Amin”
h. Maksud surat.
i. Kata penutup, “Wallahul Muwafieq Ilaa Aqwamith Thorieq, Wassalamu‟alaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh”
j. Tempat dan tanggal pembuatan surat.
k. Nama Kepanitiaan.
l. Nama Panitia beserta jabatan, tandatangan dan stempel panitia.
m. Mengetahui, Nama Pengurus organisasi beserta jabatan, tandatangan dan stempel
Pengurus.
n. Footer (Taqwa, Intelektual dan Profesional)
2. Bentuk Surat Panitia
Seluruh surat kepanitiaan ditulis dengan bentuk lurus (Full Block Stlye), yaitu seluruh
bentuk surat yang ketikannya dari kata pembuka sampai nama penandatangan surat berada
di tepi yang sama.
3. Kertas Surat Panitia
Seluruh surat diketik di atas kertas berukuran folio berat 80 gram dan berkop (kepala surat
PMII) sebagai berikut:
a. Logo PMII sesuai AD/ART PMII sebelah kiri
b. Logo kegiatan sebelah kanan jika ada.
c. Tulisan berupa nama kepanitiaan, tingkat kepengurusan dan alamat organisasi
d. Spasi 1.0
e. Garis atas ukuran 1½ pt berwarna biru
f. Garis bawah ukuran 2¼ pt berwarna abu-abu.
4. Nomor Surat Panitia
Adapun urutannya meliputi :
a. Nomor urut surat
b. Nama kegiatan panitia pelaksana
c. Tingkat dan periode kepengurusan
d. Kode wilayah kepengurusan (V-01)
e. Jenis Surat
f. Penandatanganan surat
g. Bulan pembuatan surat
h. Tahun pembuatan surat
5. Kode Penandatanganan Surat
a. AA : Jika yang bertandatangan Ketua Panitia, Sekretaris Panitia dan diketahui Ketua di
masing-masing tingkatan kepengurusan.
b. AB : Jika yang bertandatangan Ketua Panitia, Sekretaris Panitia dan diketahui Wakil
Ketua di masing-masing tingkatan kepengurusan.
c. BA : Jika yang bertandatangan Ketua Panitia, Sekretaris Panitia dan diketahui Sekretaris
di masing-masing tingkatan kepengurusan.
d. BB : Jika yang bertandatangan Ketua Panitia, Sekretaris Panitia dan diketahui Wakil
Sekretaris di masing-masing tingkatan kepengurusan.
e. CA : Jika yang bertandatangan Ketua Panitia, Sekretaris Panitia dan diketahui
Bendahara di masing-masing tingkatan kepengurusan.
6. Contoh Nomor Surat
Surat Panitia Cabang
Nomor: 011.PAN-MPC.PC-IX.V-01.01-008.AA.02.2020
Keterangan:
011 = Nomor urut surat keluar panitia pelaksana pada suatu kegiatan
PAN-MPC = Singkatan dari panitia pelaksana Musyawarah Pimpinan Cabang
PC = Pengurus Cabang sebagai penyelenggara kegiatan
IX = Periode Kepengurusan ke-9
V-01 = Kode wilayah Jawa Tengah
01 = Jenis Surat Internal (Umum dan Khusus)
008 = Nomor urut dari jenis surat tersebut
AA = Ditandatangani dan diketahui oleh Ketua Umum Cabang
02 = Bulan pembuatan surat
2020 = Tahun pembuatan surat
Surat Panitia Komisariat
Nomor: 032.PAN-RTK.PK-VII.V-01.02-017.BA.07.2020
Keterangan:
032 = Nomor urut surat keluar panitia pelaksana pada suatu kegiatan
PAN-RTK = Singkatan dari panitia pelaksana kegiatan Rapat Tahunan Komisariat
PK = Pengurus Komisariat sebagai penyelenggara kegiatan
VII = Periode Kepengurusan ke-7
V-01 = Kode wilayah Jawa Tengah
02 = Jenis Surat Eksternal (Umum dan Khusus)
017 = Nomor urut dari jenis surat tersebut
BA = Ditandatangani dan diketahui oleh Sekretaris Komisariat
07 = Bulan pembuatan surat
2020 = Tahun pembuatan surat
Surat Panitia Rayon
Nomor: 017.PAN-MPB.PR-IV.V-01.02-009.AA.10.2020
Keterangan:
017 = Nomor urut surat keluar panitia pelaksana pada suatu kegiatan
PAN-MPB = Singkatan dari panitia pelaksana kegiatan Masa Penerimaan Anggota
PR = Pengurus Rayon sebagai penyelenggara kegiatan
IV = Periode Kepengurusan ke-4
V-01 = Kode wilayah Jawa Tengah
02 = Jenis Surat Eksternal (Umum dan Khusus)
009 = Nomor urut dari jenis surat tersebut
AA = Ditandatangani dan diketahui oleh Ketua Rayon
10 = Bulan pembuatan surat
2020 = Tahun pembuatan surat
7. Pedoman Penulisan Kop/Kepala Surat Kepanitiaan

Tulisan Jenis Font Ukuran Warna


Panitia Kegiatan Arial narrow 14 Biru
(Bold)
Nama Kegiatan Arial Narrow 14 Biru
(Bold)
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Arial Narrow 14 Biru
(Bold)
(Indonesian Moslem Student Movement) Monotype 11 Biru
Corsiva
Tingkatan Kepengurusan Arial Narrow 14 Biru
(Bold)
Alamat, CP, Email, Website Arial Narrow 11 Biru
(Bold)

8. Stempel Kepanitiaan
a. Bentuk stempel
Stempel kepanitiaan untuk semua tingkatan organisasi berbentuk persegi panjang
bergaris tunggal.
b. Ukuran Stempel
Stempel resmi organisasi berukuran panjang 6 cm dan lebar 3 cm
c. Tulisan Stempel
Stempel resmi organisasi berisi:
1. Logo PMII sebelah kiri
2. Tulisan di sebelah kanan terdiri atas; Panitia Kegiatan dan Tingkatan Kepengurusan
d. Tinta stempel
Semua tinta stempel berwarna merah
e. Letak pembubuhan stempel berada di antara ketua panitia dan sekretaris panitia.

C. Pedoman Pembuatan Data Base Anggota


Pedoman Pembuatan Data Base Anggota digunakan untuk pengarsipan data seluruh
anggota PMII. Pengarsipan ini dibutuhkan dalam upaya mengenal potensi dan
pendistribusian kader. Selain itu, pengarsipan juga dapat mengetahui bagaimana
penyebaran alumni yang nantinya diharapkan mampu bersinergi dengan anggota dan kader
PMII yang sedang mengalami proses di organisasi. Data base anggota ini harus dimiliki
oleh masing-masing tingkatan kepengurusan di PMII. Adapun data base anggota ini berupa
Nama, Jurusan, Angkatan Mapaba, No HP, Email, dan Alamat. Sebagaimana contoh
berikut ini.
Data Base Anggota
PC PMII Magelang
Tahun 2020
Diperbarui, 17 Januari 2020
Nama Jurusa Kampus Angkatan No HP Email Alamat
n Mapaba
Rojiun Pendidi UMM 2006 0821343 rojiun@g Ketangi,
kan 87495 mail.com kaliangkri
Agama k, kab.
Islam Magelang
Choirul Bahasa Untidar 2009 0821343 dzibrilbara Ngampon
Anwar Inggris 09847 daya@yah ,
oo.com kaliangki
k,
magelang
M. Najib Teologi STAIA 2006 0812163 candiart@ Srumbun
Aulia Zaman Islam 46719 gmail.com g,
magelang
Tabah PBSI Untidar 0895412 tabahriyad Blora
Riyadi 718356 i@gmail.c
om
M. Qosim PBSI Untidar 2012 0987225 Qosim@Y Windusar
14222 ahoo.com i,
Magelang
Muhammad S1 Untidar 2013 0892233 Ubazu@g Pucang,
Ubazu A. Teknik 45656 mail.com Secang,
Mesin kab.
Magelang
Irfy Agrote Untidar 2014 0856888 Irfyirfuirfo Kalinegor
Maslakhatul knologi 53735 ng@gmail o,
Ummah .com Mertoyud
an, kab.
Magelang
Dst….

D. Pedoman Berita Acara Kegiatan


Berita Acara digunakan untuk pengarsipan dan pelaporan kegiatan yang terlaksana
di setiap level kepengurusan. Selain itu, Berita Acara kegiatan juga dapat dijadikan sebagai
bukti legal tertulis bahwa kegiatan tersebut benar-benar terlaksana. Adanya pedoman
Berita Acara kegiatan juga dapat memudahkan di masing-masing kepengurusan dalam
membuat draf laporan pertanggungjawaban kepada anggota ataupun kepengurusan di
atasnya, adapun ketentuan isi Berita Acara kegiatan memuat; nama kegiatan, waktu,
tempat, hasil, atau proses jalanya kegiatan dan dilampirkan dokumentasi berupa foto
kegiatan dan daftar hadir peserta.
III. PENUTUP
a. Pedoman penyelenggaraan tertib administrasi ini,akan berfungsi sebagai mana mestinya,
jika seluruh anggota dan pengurus di semua tingkatan organisasi berkemauan keras
melakukan pedoman ini secara sungguh-sungguh.
b. Hal-hal yang belum terjangkau dalam pedoman ini,akan diatur kemudian hari.

Wallahul Muwaffieq Ilaa Aqwamith Tharieq


Ditetapkan di : Pondok Ushuludin Salaman
Pada Tanggal : 08 Februari 2020
Pukul : 20.54 WIB

PIMPINAN SIDANG
MUSYAWARAH PIMPINAN CABANG
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
MAGELANG

(Mohammad Zainal Arifin) (Septian Ardiansyah)


Ketua Sidang Sekretaris Sidang
KEPUTUSAN MUSPIMCAB
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA MAGELANG
Nomor : 07.MUSPIMCABMAGELANG.2020
Tentang:
STRATEGI PENGKADERAN PMII MAGELANG

Bismillahirrahmanirrahim
Pimpinan MUSPIMCAB 2020 Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Magelang setelah:
Menimbang : a. Bahwa demi mewujudkan ketertiban dan kelancaran mekanisme
organisasi, maka dipandang perlu adanya Peraturan Organisasi
tentang Strategi Pengkaderan PMII Magelang.
b. Bahwa untuk memberikan kepastian hukum atas legalitas
sebagaimana dimaksud poin (a), maka dipandang perlu adanya
ketetapan ini.

Mengingat : 1. AD – ART PMII


2. Nilai Dasar Pergerakan PMII
3. Hasil Hasil Keputusan Kongres XIX PMII di Palu
4. Hasil Hasil Keputusan Musyawarah Pimpinan Nasional PMII di
Boyolali

Memperhatikan : Hasil Sidang Pleno MUSPIMCAB PMII Magelang tentang


Peraturan Organisasi dan Adminitrasi PMII

MEMUTUSKAN

Menetapkan : 1. Peraturan Organisasi tentang Strategi Pengkaderan PMII


Magelang.
2. Keputusan ini akan ditinjau kembali jika kemudian hari terdapat
kekeliruan.
3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Wallahul Muwaffieq Ilaa Aqwamith Tharieq


Ditetapkan di : Pondok Ushuludin Salaman
Pada Tanggal : 9 Februari 2020
Pukul : 09. 55 WIB

PIMPINAN
MUSYAWARAH PIMPINAN CABANG
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA MAGELANG

Awan Nul Kosasi Mohammad Zainal Arifin


Ketua Umum Sekretaris Umum
PERATURAN ORGANISASI
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA MAGELANG
Tentang:
STRATEGI PENGKADERAN PMII MAGELANG

A. Pengertian
Strategi pengkaderan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia merupakan garis
garis besar sistem kaderisasi di PMII Magelang sebagai pola dasar dalam keorganisasian
PMII dalam mewujudkan tujuan organisasi PMII. Strategi pengkaderan menjadi penting
agar langkah PMII menjadi terarah, terpadu dan berkelanjutan di setiap kebijakan, program
dan garis gerakan dalam sistem kaderisasi PMII Magelang.
Strategi Pengkaderan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia merupakan suatu
sistem langkah dalam kaderisasi PMII sebagai arah dan alur dalam rangkaian kaderisasi
PMII ke depan. Strategi pengkaderan dimaksud untuk mewujudkan tujuan PMII seperti
tekmaktub dalam Anggaran Dasar PMII BAB IV Pasal 4 yaitu: “Terbentuknya pribadi
muslim Indonesia yang bertaqwa kepada Allah SW, berbudi luhur, berilmu, cakap dan
bertanggungjawab dalam mengamalkan ilmunya dan komitmen memperjuangkan cita cit
a kemerekaan Indonesia”.

B. Maksud dan Tujuan


Maksud dan tujuan dari strategi pengkaderan PMII adalah untuk memberikan
pedoman yang terarah dan pasti bagi pelaksanaan program kaderisasi PMII dalam
mencapai tujuan. Pencapaian tujuan PMII merupakan tanggung jawab bersama seluruh
warga pergerakan dan benar-benar dapat terprogramkan secara menyeluruh dan terpadu
serta berhasil dilaksanakan secara menyeluruh.
Tahapan tahapan pencapaian tujuan dimaksudkan untuk mewujudkan suatu
keadaan pola kaderisasi yang menjadi landasan bagi tahap selanjutnya, sehingga perspektif
pencapaian tujuan selalu berada dalam kesinambungan program yang membawa pada
tercapainya tujuan dan cita cita PMII.

C. Landasan
Strategi pengkaderan PMII disusun berlandaskan:
1. Landasan ideal :
- Islam Ahlussunnah wal Jamaah
- Pancasila dan UUD 1945
- Nilai nilai dasar pergerakan
2. Struktural :
- Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PMII
- Peraturan Organisasi PMII
- Keputusan Kongres XIX PMII di Palu
- Keputusan Muspimnas di Boyolali
3. Landasan Historis:
- Produk dan dokumen historis organisasi

D. Pengantar
Perlu dikembangkan di PMII adalah sebuah sejarah itu berjalan dengan masa lalu,
bukan karena semata-mata masa lalu itu ada, tetapi karena masa lalu telah membentuk hari
ini dan hari esok. Artinya capaian tertinggi dari sebuah gerakan adalah ketika satu generasi
menaiki tangga yang lebih tinggi. Visi historis inilah yang akan menjadikan PMII sebagai
organisasi besar yang berpandangan ke depan dan universal, karena PMII tidak didirikan
hanya untuk bertahan selama sepuluh atau dua puluh tahun, tetapi PMII didirikan guna
melakukan perubahan tata struktur dan sistem. Dengan demikian paradigma menempati
posisi yang sangat vital dalam membangun gerakan PMII ke depan, bukan semata-mata
karena kita membutuhkan paradigma, tetapi karena paradigma itu seharusnya memandu
gerakan PMII dalam longue duree dalam bingkai dunia.
Selama ini, perdebatan paradigmatik di PMII hanya bersifat reaksioner, bukan
sebuah inisiatif yang didasarkan pada gerak maju yang berencana. Sejauh berkaitan dengan
perubahan struktural yang dicitakan PMII, maka pendudukan dan perebutan sektor-sektor
publik adalah suatu keniscayaan. Masalahnya selama ini yang dipuja-puja oleh sebagian
besar aktifis PMII adalah gerakan kultural yang mengabaikan segala sesuatu yang bersifat
struktur. Katakanlah dikotomi gerakan kultural-struktural yang menjadikan PMII sebagai
penjaga gerbang kultural sementara organisasi kemahasiswaan yang lainnya, misalnya
sebagai pemain struktural telah menimbulkan kesesatan berpikir sedari awal tentang
gerakan yang dibayangkan oleh kader-kader PMII, bahwa PMII cukup hanya bergerak di
LSM-LSM saja dan tidak perlu berorientasi di kekuasaan. Jadi paradigma merupakan suatu
keniscayaan yang di bangun berdasarkan atas pandangan PMII tentang dunia dalam realitas
globalisasi dan pasar bebas yang saat ini sedang berjalan.
Maka dari itu strategi dan taktis gerakan pengkaderan PMII harus benar-benar
terstruktur dengan hierarkhi yang jelas dan terarah. Berikut skema stratak pengkaderan
PMII

Input (Kader) Input (Kader)

Proses Pengkaderan Proses Pengkaderan

Out Put Pengkaderan Out Put Pengkaderan

Distribusi Distribusi

Medan Distribusi/wilayah Pengarahan


perebutan Orientasi Pengkaderan

Dari skema di atas, memberikan gambaran bahwa sistem pengkaderan PMII tidak
hanya terfokus pada sisi internal saja, artinya mencetak kader sebanyak-banyaknya tetapi
tidak tahu mau di kemanakan kader-kader tersebut. Tanggung jawab PMII secara
organisasional juga terletak pada sisi pendistribusian kader pada medan medan distribusi.
Maka dari itu dalam upaya untuk menemukan medan distribusi bisa dilakukan dengan cara
berikut:
1. Menganalisis semua varian-varian gerakan perubahan yang ada di setiap lini,
sesuai dengan masing-masing kepengurusan.
2. Varian gerakan yang ditemukan adalah media bagi PMII untuk melakukan
perebutan, karena bagaimanapun varian tersebut yang akan menjadi faktor
dominan dari perubahan.
3. Penguasaan terhadap semua varian-varian perubahan menjadi satu hal yang
mutlak yang harus dilakukan oleh PMII jika ingin tetap survive dan
mendistribusikan kadernya, sehingga output dari proses kaderisasi tidak keluar
dari mainstream gerakan PMII.
4. Persiapan mutlah yang harus dilakukan oleh PMII adalah penguasaan berbagai
disiplin ilmu, seperti teknologi, hukum, ekonomi, politik, budaya dan
informasi.

Berikut skema pengkaderan berdasarkan kepengurusan


Pengurus Cabang Pengurus Komisariat Pengurus Rayon
Orientasi 1. Mengatur, 1 Pemain atau 1. Ujung tombak kaderisasi,
Pengkaderan mengelola dan Fasilitator jalannya pelaksana kegiatan
menggagas pola kaderisasi kaderisasi
sistem kaderisasi 2 Pemetaan internal 2. Pendataan anggota dan
2. Penempatan Kader Kampus kader
sesuai kemampuan 3. Penguatan emosional kader
dan bakat
Bentuk - Kaderisasi Formal - Kaderisai Formal - Kaderisasi Formal
Kaderisasi 1. PKD 1. Mapaba 1. Mapaba
2. PKL 2. PKD - Kaderisasi Non Formal
- Kaderisasi - Kaderisasi 1. Sekolah Pertanian
Nonformal Nonformal 2. Sekolah Antropologi
1. ToI 1. Sekolah Aswaja Kampus
2. Sekolah 2. Sekolah legal 3. Sekolah Kewirausahaan
Ideologi Dunia drafting 4. Sekolah Desaign
3. Sekolah 3. Sekolah 5. Sekolah Jurnalistik
kepemimipinan Mentoring - Kaderisasi Informal
dan organisasi 4. Sekolah 1. Diskusi Rutin Rayon
- Kaderisasi Informal Leadership 2. Ziarah Kubur
1. Pertemuan - Kaderisasi Informal 3. Tadabur alam
pengurus 1. Sistem 4. Sowan sahabat
2. Doktrin Mentoring 5. Sowan senior
Basekamp 2. Pertemuan Kader
Komisasriat
Kaderisasi - Kaderisasi Formal - Kaderisasi Formal - Kaderisasi Formal
KOPRI 1. SKK 1. SIG - Kaderisasi Nonformal
- Kaderisasi - Kaderisasi - Kaderisasi Informal
Nonformal Nonformal
1. Seminar - Kaderisasi Informal
Keperempuanan 1. Bedah Buku
- Kaderisasi Informal
1. Diskusi rutin

E. Kaderisasi Formal PMII


Kaderisasi formal Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia adalah proses
pendidikan wajib Pergerakan Mahasiswa Islam Indoesia yang diatur dan dilaksanakan
secara berjenjang. Pelatihan kaderisasi formal di PMII bertujuan untuk membersamai
peserta melalui tim instruktur guna mengembangkan pengetahuan, menguatkan emosional,
menegakkan kedisiplinan, menguatkan spiritualitas dengan melaksanakan mujahadah,
tahajud di malam hari dan sholat fardu jamaah, serta penempaan fisik dengan olahraga.
Adapun peraturan dalam melaksanakan pelatihan kaderisai formal di PMII dalam
bagian proses belajar bersama:
1. Sistem kelas, lengkap dengan peralatan belajar, kertas meta plan, spidol, dan
papan tulis serta proyektor.
2. Sesi belajar dimulai dari pukul 08.00 – 23.00 WIB dan selama proses belajar
peserta wajib menggunakan baju kemeja, jas PMII (kecuali Mapaba), sepatu,
peci PMII bagi laki laki, kerudung bagi perempuan dan membawa
perlengkapan alat tulis
3. Selama proses belajar, peserta dilarang merokok, mengaktifkan telepon
genggam dan meninggalkan materi sesuai dengan kesepakatan dan ketentuan
berlaku.
4. Terdapat pretest dan posttest yang bertujuan untuk mengukur pemahaman
peserta pelatihan terhadap nilai dan materi kaderisasi formal yang akan
ditempuh.
5. Pre test dan post test digunakan sebagai acuan untuk mengelola forum, baik
untuk penguatan keilmuan dan pemahaman terhadap nilai serta materi
kaderisasi atau penguatan disiplin peserta.
6. Kelayakan mendapat sertifikat kaderisasi formal

Kelayakan mendapat sertifikat kaderisasi formal


Mapaba PKD PKL
- Mengikuti semua - Mengikuti semua - Mengikuti semua
prosesi materi prosesi PKD prosesi PKL
materi mapaba - Meresume materi - Meresume materi
hingga pembaiatan materi PKD materi PKL
- Memahami materi - Presentasi individu - Presentasi
materi (membuat materi-materi PKD individu materi-
resume dan - Mengikuti materi PKL
presentasi dalam pembaiatan - Mengikuti
general review) - Penugasan pembaiatan
- Hafal Mars, Hymne, rekrutmen secara - Telah mengikuti
dan Tujuan PMII langsung, minimal 5 follow up prioritas
orang anggota di kaderisasi non
kampus atau formal
fakultas atau - Merawat
jurusan pendirian komsat
- Minimal mengajak baru
3 sahabat lain untuk
PKD

Adapun unsur pelaksana kaderisasi formal yaitu tim atau individu yang terlibat
secara langsung dalam pelaksanakan kegiatan. Berikut unsur pelaksana kaderisasi formal
PMII:
1. Panitia
Panitia adalah tim yang dibentuk oleh penyelenggara dan disahkan dari
penyelenggara. Susunan pokok panitia terdiri dari Steering Committe (SC) dan
Organizing Committee (OC). Adapun susunan kepanitiaan dibentuk sesuai
kebutuhan pelaksanaan kaderisasi formal. Tugas panitia adalah:
SC :
a. Merancang konsep dan teknis pelaksanaan kaderisasi formal
b. Menetapkan narasumber dan instruktur serta moderator dan notulis beserta
rincian kerjanya.
c. Pembuatan TOR, Modul, dan menentukan fasilitator.

OC:
a. Menggalang kebutuhan dan perlengkapan kaderisasi formal
b. Mendata dan mendokumentasikan identitas peserta kaderisasi formal
c. Menciptakan dan menjaga keberlangsungan serta kondusifitas kaderisasi
formal
d. Menyusun laporan kegiatan dan mempertanggungjawabkannya kepada
penyelenggara kaderisasi formal

Syarat menjadi SC dan OC :


1. SC minimal PKD dan BPH
2. OC merupakan jajaran pengurus

2. Moderator
Moderator kaderisasi formal adalah anggota atau kader yang dinilai
memiliki pengetahuan cukup mengenai materi yang akan dipandu. Tugas
moderator adalah sebagai berikut:
a. Memberi orientasi kepada peserta atas materi yang akan disampaikan oleh
narasumber sebelum narasumber berceramah.
b. Mengatur proses dialog
c. Membuat kesimpulan materi berdasar ceramah dan hasil dialog
d. Menyampaikan catatan catatan dialog dan kesimpulan materi kepada
instruktur

3. Notulis
Notulis kaderisasi formal adalah anggota atau kader yang dinilai cakap
dalam menyusun notulensi. Tugas notulis adalah sebagai berikut:
a. Mencatat pembicaraan yang terjadi dalam setiap sesi materi
b. Menyusun dan merapikan catatan dalam bentuk notulesni yang mudah
dibaca
c. Menyiapkan kebutuhan instruktur yang berkaitan dengan tugasnya sebagai
notulis

4. Petugas forum
Petugas forum adalah anggota atau kader dari unsur panitia yang dinilai
tanggap dan cekatan dalam merespon dan melayani kebutuhan forum serta
kebutuhan instruktur yang menyangkut pelaksanaan kaderisasi formal. Tugas
petugas forum adalah:
a. Melayani kebutuhan atua perlengkapan forum serta instruktur ketika
memandu sesi
b. Melayani kebutuhan atau perlengkapan unsur unsur pelaksana kaderisasi
formal yang berkaitan dengan proses berlangsungnya forum.
5. Instruktur
a. Instruktur mapaba
Instruktur mapaba adalah kader yang minimal telah mengikuti PKD
dan TOI, dinilai memiliki pengetahuan cukup atas materi-materi mapaba,
mendapat surat rekomendasi dari Pengurus Cabang. Minimal terdiri dari
tiga orang (ketua, sekretaris, dan bendahara)
Tugas instruktur dalam mapaba adalah sebagai berikut:
1. Menjembatani antara narasumber dengan peserta terkait pemahaman
materi-materi yang disampaikan. Tugas instruktur untuk memberikan
pemahaman secara komprehensif, sehingga peserta akan memahami
secara mendalam dan sungguh-sungguh atas materi yang disampaikan.
2. Memantau perkembangan forum secara utuh (kondisi peserta, isi materi,
peralatan materi, perlengkapan mapaba)
3. Menilai dan mengevaluasi hasil pre test dan post test mapaba
4. Memberikan orientasi umum kepada peserta terkait mapaba
5. Mengantarkan dan mengahiri sesi sebelum dan setelah materi dipandu
oleh moderator
6. Menegakkan kedisplinan untuk menjamin keberlangsungan kegiatan
sesuai dengan peraturan mapaba.

b. Instruktur PKD
Instruktur PKD adalah kader yang minimal telah mengikuti PKL atau
PKD dan TOI, dinilai memiliki pengetahuan cukup atas materi materi PKD.
Instruktur PKD menguasai minimal tiga materi pengkaderan PKD dengan
baik dari:
1. Materi kompetensi ideologis, yaitu Aswaja An Nahdliyah (sejarah,
sanad, fikrah, amaliah, harokah), strategi pengembangan PMII, dan
materi aswaja sebagai manhajul fikr, amaliyah PMII
2. Materi Kopri, yaitu nahdlatun nisa
3. Materi ke mahasiswaan yaitu PMII dan Gerakan Mahasiswa
4. Materi ke islaman yaitu peta gerakan isalam (indonesia dan
internasional)
5. Materi kompetensi skill keorganisasian yaitu manejemen program,
value based leadership dan analisis sosial terpan, paradigma, dan teori
perubahan sosial
6. Materi kebangsaan
Tugas instruktur PKD adalah sebagai berikut:
1. Menjembatani antara narasumber dengan peserta terkait pemahaman
materi materi yang disampaikan. Tugas instruktur memberikan
pemahaman secara komprehensif, sehingga peserta dapat memahami
materi yang disampaikan.
2. Memantau perkembangan forum secara utuh (kondisi peserta, isi materi,
peralatan materi, perlengkapan PKD)
3. Menilai dan mengevaluasi hasil pre test dan post test PKD
4. Memberikan orientasi umum kepada peserta terkait PKD
5. Mengantarkan dan mengahiri sesi sebelem dan setelah materi dipandu
oleh moderator
6. Menegakkan kedisplinan untuk menjamin keberlangsungan kegiatan
sesuai dengan peratruan PKD.

c. Instruktur PKL
Instruktur pKL adalah orang yang ditunjuk untuk memimpin dan
membimbing pelaksanaan sesi sesi PKL. Instruktur PKL menguasai
minimal tiga materi pengkaderan PKL dengan baik dari:
1. Materi kompetensi ideologis yaitu Aswaja sebagai gerakan PMII,
aswaja dalam konstelasi ideologi keagamaan dan ideologi sekuler,
analisa kawan dan lawan, strategi dan taktik gerakan PMII, amaliyah
PMII an nahdliyah
2. Materi ke indonesia an yaitu antropologi dan sosiologi masyarakat
indonesia
3. Materi ke islaman yaitu strategi gerakan islam indonesia dan panacasila
dalam perspektif fiqh kenegaraan
4. Materi kompetensi skill keorganisasian yaitu kerangka strategic
planning, found rising, advokasi dan pendampingan masyarakat, analisa
media, analisa kebijakan publik, RPJMD dan anlisa anggaran daerah
5. Materi kompetensi analisis metodologis yaitu analisis sosial terapan,
paradigma dan teori perubahan sosial.

Adapun tugas instruktur adalah sebagai berikut:


1. Menjembatani antara narasumber dengan peserta terkait pemahaman
materi materi yang disampaikan. Tugas instruktur memberikan
pemahaman secara komprehensif, sehingga peserta dapat memahami
materi yang disampaikan.
2. Memantau perkembangan forum secara utuh (kondisi peserta, isi materi,
peralatan materi, perlengkapan PKL)
3. Menilai dan mengevaluasi hasil pre test dan post test PKL
4. Memberikan orientasi umum kepada peserta terkait PKL
5. Mengantarkan dan mengahiri sesi sebelem dan setelah materi dipandu
oleh moderator
6. Menegakkan kedisplinan untuk menjamin keberlangsungan kegiatan
sesuai dengan peratruan PKL

Jenis jenis Kaderisasi formal Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Magelang


sebagai berikut:
1. Mapaba (Masa Penerimaan Anggota Baru)
Masa Penerimaan Anggota Baru adalah fase orientasi dan pengenalan awal kepada
mahasiswa dalam rangka rekruitment mahasiswa untuk menjadi anggota PMII. Tujuan
Mapaba adalah membentuk anggota berkualitas Mu’taqid yakni anggota yang memiliki
keyakinan terhadap organisasi PMII.
Tujuan lain dari Mapaba adalah:
- Menanamkan keyakinan bahwa ajaran ahlussunnah wal jama’ah meruakan prinsip
pemahaman, penghayatan, pengamalan dan haluan organisasi
- Membentuk keyakinan bahwa PMII adalah organisasi kemahasiswaan yang paling
tepat untuk pengembangan diri
- Membentuk keyakinan bahwa PMII adalah organisasi mahasiswa islam yang
paling tepat untuk memperjuangkan idealisme.

Mekanisme Screening Mapaba


No
1. Screening Berkas - Formulir dan CV
- Foto Copy KTM
2. Wawancara - Motivasi ikut PMII
- Pengetahuan umum
- Pengetahuan agama
- Pengetahuan ke Indonesia an

Kurikulum Mapaba
Materi Kompetensi Dasar Waktu Pemateri
(Menit)
Bina suasana dan Pretest - Perkenalan fasilitator dan 90 Tim
peserta Instruktur
- Hak dan kewajiban peserta
Mapaba
- Kontrak belajar
- Tugas dan wewenang
fasilitator
Aswaja - Sejarah Aswaja 120 Senior atau
- Sejarah Islam di Nusantara tokoh
- Nilai nilai Keaswajaan masyarakat
- Implementasi Nilai aswaja di
PMII
Ke PMII an - Sejarah PMII berdiri 120 Pengurus
- Nilai yang diperjuangkan Cabang
- Keorganisasian PMII
- Tujuan dan mars PMII
- Citra diri PMII
- PMII Lokal
NDP - Pengertian NDP 120 Senior
- Nilai nilai NDP
- Landasan ber PMII
- Implementasi nilai NDP pada
Karakter PMII
Sejarah Bangsa - Alur berdirinya bangsa 90 Senior atau
Indonesia Indonesia Pengurus
- Nilai dan karakteristik Cabang
kebudayaan bangsa
Indonesia
- Semangat perjuangan
ketokohan bangsa
- Peran santri ulama dan kyai
dalam perjuangan bangsa
Indonesia
- Implementasi semangat
perjuangan di era saat ini
Analisis Diri - Pengertian dan tujuan 90 Pengurus
- Konsep kesadaran dan jati Cabang
diri atau kader
- Peran dan manfaat dari Andir PMII
KOPRI - Sejarah, pengertian dan 90 Pengurus
tujuan KOPRI Cabang
- Kelembagaan KOPRI atau Kader
- Peran Perempuan pergerakan PMII
- Konsep Gender
Leadership - Pengertian dan tujuan 90 Pengurus
- Konsep kepemimpinan Cabang
keorganisasian di PMII atau Kader
- Karakteristik Pemimpin PMII
Fakultatif - Disesuaikan dengan dasar 90 Kader
keilmuan masing masing PMII
kepengurusan
General Review, Post - Mengulas keseluruhan 60 Tim
test Materi Instruktur
- Memberikan arahan dan
tanggung jawab paska
kegiatan
- Membuat resum dari masing
masing materi
Rencana Strategis - Arahan dan tujuan setelah 60 Panitia
kegiatan Mapaba Mapaba
- Menyusun rencana untuk dan
Follow up kegiatan Instruktur

2. PKD (Pelatihan Kader Dasar)


Tujuan PKD adalah membentuk kader Mujahid yakni kader ideologis, loyal,
militan serta memiliki komitmen dan integritas terhadap nilai nilai PMII.
Secara khusus, PKD bertujuan untuk:
- Mengembangkan kualitas diri anggota pasca mapaba
- Menanamkan komitmen kepada kader untuk mengabdikan diri bagi kepentingan
PMII
- Mengembangkan pengetahuan teoritik dan pengetahuan lapangan yang
komprehensif
- Mengembangkan kemampuan manajerial dan keterampilan berorganisasi
- Menumbuhkembangkan semangat untuk menjadi tauladan, sebagai contoh moral,
intelektual atau sosial kemasyarakatan.

Mekanisme Screening PKD


No
1. Screening Berkas - Formulir dan CV
- Surat rekomendasi dari rayon atau komisariat asal
- Sertifikat mapaba dan sertifikat kaderisasi non
formal follow up wajib mapaba yang pernah diikuti
- Catatan pribadi tentang kondisi objektif rayon atau
komisariat asal
2. Presentasi Makalah - Kemahasiswaaan
- Keislaman
- Keindonesiaan
3. Wawancara - Motivasi ikut PKD
- Materi kaderisasi yang pernah diikuti dalam setiap
level (mars PMI, tujuan PMII Kemahasiswaan,
Keislaman, dan KeIndonesiaan)
- Pengetahuan umum
- Pengetahuan agama

Materi PKD
Materi Kompetensi Dasar Waktu Pemateri
(Menit)
Pre Test - Perkenalan fasilitator dan 90 Instruktur
peserta
- Hak dan kewajiban peserta
PKD
- Kontrak belajar
- Tugas dan wewenang
fasilitator
Aswaja sebagai manhajul - Pengertian manhajul harokah 120 Senior atau
harokah - Nilai aswaja sebagai tokoh
manhajul harokah masyarakat
- Implementasi manhajul
harokah
- Basis manhajul harokah
- Aswaja dan tantangan masa
depan
Ke PMII an dan Gerakan - Sejarah Gerakan Mahasiswa 120 Senior atau
Mahasiswa - Pengaruh PMII terhadap PKC atau
Germa PB
- Kemandulan gerakan
mahasiswa saat ini
- Solusi dari kemandulan
gerakan mahasiswa yang
ditawarkan PMII
Strategi Pengembangan - Sejarah PMII lokal 120 Senior atau
PMII - Analisis kondisi PMII saat ini PKC atau
- Strategi pengembangan PMII PB
kedepan
Nahdhotun Nisa - Seks dan Gender 120 Senior atau
- Feminisme tokoh
- Realitas gender PMII masyarakat
- Gerakan perempuan dan
realitas publik
Peta Gerakan Islam - Sejarah perkembangan islam 120 Senior atau
dunia tokoh
- Peta gerakan islam di masyarakat
Indonesia saat ini
- Tantangan PMII tentang
membangun gerakan islam
Analisis wacana dan - Pengertin ansos 120 Senior atau
sosial - Ruang lingkup ansos tokoh
- Tahapan ansos masyarakat
- Peran ansos terhadap gerakan
PMII
- Media anlisis wacana
- Karakteristik analisis wacana
- Elemen struktural analisis
wacana
- Peran analisis wacana
Paradigma PMII - Pergerakan paradigma 120 Senior atau
- Peranan paradigma PKC atau
- Penerapan paradigma di PB
PMII
Managemen Program - Keorganisasian PMII 90 Senior atau
dan Leadership - Management Program tokoh
- Leadership masyarakat
Teknik lobying dan study - Management loby 90 Senior atau
advokasi - Study advokasi tokoh
masyarakat
General Review, Post - Mengulas keseluruhan materi 60 Tim
test - Memberikan arahan dan Instruktur
tanggung jawab paska
kegiatan
- Membuat resum dari masing
masing materi
Rencana Strategis - Arahan dan tujuan setelah 60 Tim
kegiatan PKD Instruktur
- Menyusun rencana untuk dan Panitia
Follow up kegiatan Kegiatan
PKD

4. PKL (Pelatihan Kader Lanjut)


PKL bertujuan untuk membentuk kader Mujtahid yakni kategori kader pelopor,
inovatif dan kreatif.
Secara khusus, PKL bertujuan untuk:
- Mengembangkan kualita diri kader paska PKD
- Mengembangkan kualitas kepemimpinan pergerakan
- Membangun kader yang mampu merancang strategi gerakan jangka pendek dan
jangka panjang organisasi
- Mematangkan kapasitas kader dalam pengetahuan, sikap dan perilaku organisasi
- Meneguhkan orientasi diri kader dalam menentukan ruang gerak bagi dirinya
- Mempertajam kemampuan analisis kader tentang peta kawan dan lawan dalam
perjuangan organisasi dan islam Ahlussunnah wal jama’ah
- Mengembangkan pribadi yang percaya diri dan mampu menjadi tauladan bagi
kader untuk berjuang bersama dalam islam Ahlussunnah wal jama’ah

Mekanisme Screening
No
1. Sreening Berkas - Formulir dan CV
- Surat Rekomendasi
- Sertifikat PKD dan Sertifikat Kaderisasi non
Formal
- Catatan pribadi tentang kondisi objektif di
komisariat atau cabang asal
2. Presentasi Makalah - Stretegi pendampingan kader
- Strategi pengembangan PMII di Fakultas atau
kampus
- Strategi penyebaran faham Ahlussunnah wal
Jama’ah
- Strategi menguasi kepemimpinan gerakan
3. Screening Wawancara - Motivasi mengikuti PKL
- Materi kaderisasi yang pernah diikuti dalam
setiap level kaderisasi
- Pengetahuan umum
- Pengetahuan agama
Kurikulum PKL
Materi Kompetensi Dasar Waktu Pemateri
Pre Test
Aswaja dan
analisis peta
gerakan islam
Strategi dan taktik
gerakan PMII
PMII, kaderisasi
dan Organisasi
Amaliyah PMII an
nahdliyyah
Antropologi
masyarakat
Indonesia
Sosiologi
masyarakat
Indonesia

F. Kaderisasi Non Formal PMII


Kaderisasi non formal dilakukan sebagai kelanjutan kaderisasi formal Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia. Tujuan kaderisasi non formal untuk membekali kader dengan
pengetahuan dan keterampilan yang spesifik yang dibutuhkan dalam aktivitas
keorganisasian, kehidupan kampus, atau yang dinilai strategis bagi pergerakan dan
pengembangan diri kader di masa yang akan datang. Pemilahan kegiatan menurut jenjang
pengkaderan non formal ini dimaksudkan untuk memudahkan dalam mengukur jalannya
proses penkaderan secara umum, sehingga penkaderan formal yang berjenjang juga
berfungsi menandai proses akumulasi pengalaman, pengetahuan, keterampilan, komitmen
kader terhadap tujuan dan usaha usaha PMII.

Berikut pemilahan kegiatan kaderisai non formal di PMII Magelang


Kepengurusan Bentuk Kegiatan Kompetensi Dasar
Pengurus Rayon Sekolah Pertanian - Sejarah agraria
- Pertanian aswaja
- Nilai NDP untuk pertanian saat
ini
- Peran mahasiswa di sektor
pertanian
Sekolah Antropologi - Peta kelompok kepentingan
kampus - Statuta perguruan tinggi
- Strategi penguasaan lembaga
intra kampus
- Strategi penguasaan opini
publik
Sekolah Kewirausahaan - Kelas kewirausahaan
- Pengimplementasian
Sekolah Design - Penguasaan tools dan aplikasi
desain
- -prinsip desain grafis
- -pengenalan infografis
Sekolah Jurnalistik - Sejarah pers indonesia
- Dasar dasar kepenulisan
- Teknik wawancara atau
reportase dan penggalian
informasi
- Teknik menulis berita dan rilis
berita
- Framing atau bahasa
kepenulisan
- Kode etik jurnalistik
Pengurus Komisariat Sekolah Aswaja - Islamologi (pengantar studi
islam, teologi, syariah, tasawuf,
filsafat islam)
- Sejarah perkembangan aliran
kalam
- Aswaja, sejrah dan pokok
pokok pemikiran
- Aswaja dalam ruang lingkup
PMI
- Aswaja sebagai metode berfikir
dan bergerak PMII
Sekolah Jurnalistik - Sejarah pers indonesia
- Dasar dasar kepenulisan
- Teknik wawancara atau
reportase dan penggalian
informasi
- Teknik menulis berita dan rilis
berita
- Framing atau bahasa
kepenulisan
- Kode etik jurnalistik
Sekolah Pementor - Pentingnya kaderisasi
- Pengertian kader dan pementor
- Hak dan kewajiban anggota dan
kader
- Jadwal mentoring
Sekolah Leadership - Public speeking
- Manajemen konflik
- Kepemimpinan
- Andir
Sekolah Legal Drafting - Teknik perundangan
- Fungsi legislasi
Pengurus Cabang TOI - Energizer dan ice breaking
- Metodologi forum
- Andir
- Manajemen kegiatan
- Pola pendidikan
- Teknik fasilitasi
- Penguatan materi kaderisasi
Sekolah Kepemimpinan - Konsep pemimpin dan
dan organisasi organisasi
- Manajemen program dan
kerangka strategi planning
- Strategi komunikasi dan
membangun jaringan
- Strategi membangun dan
mempertahankan tim
- Teknik mempengaruhi
- Managemen dan resolusi
konflik
- Berfikir strategis dan bertindak
taktis
- Kepemimpinan dan organisasi
presfektif PMII
Sekolah Ideologi Dunia - Pengantar idelogi
- Kapitalisme, sosialisme,
komunisme
- Fasisme, anarkisme,
konservatisme
- Feminisme
- Analisis reframing ideologi
- Bagan analisis reframing
ideologi
- Pancasila sebagai falsafah dan
ideologi bangsa Indonesia

G. Kaderisasi Informal PMII


Kaderisasi informal merupakan jalur pendidikan pembelajaran PMII yang berbasis
pada kekeluargaan, dan budaya kaderisasi. Pengkaderan informal berangkat dari filosofi
bahwa pada hakikatnya setiap ruang, setiap waktu dan setiap kegiatan, pada dasarnya dapat
menjadi medium dan kesempatan mendidik diri. Pendidikan atau dimaknai identik dalam
hal ini dengan pengkaderan, bukan saja di dalam forum pelatihan, ruang kelas dengan
kurikulum tertentu, melainkan dalam ruang sehari hari setiap manusia, setiap anggota dan
kader PMII.
Pengkaderan informal pada dasarnya adalah setiap bentuk kegiatan organisasi yang
dalam pelaksanaannya bukan sekedar untuk mencapai tujuan kegiatan itu sendiri,
melainkan juga rekayasa untuk menguji dan melatih setiap anggota dan kader. Namun
pengkaderan informal juga dapat terjadi dalam kegiatan sehari hari yang nuansa
organisatorisnya bahkan tidak ada. Pengkaderan informal, berbeda dengan pengkaderan
formal, tidak memiliki sebuah kurikulum kusus, karena kegiatan kegiatannya melekat dan
mensenyawa dengan aktivitas harian PMII.
Pengkaderan informal sangat berpengaruh terhadap perkembangan karakter atau
watak, mentalitas, perilaku dan kebiasaan anggota atau kader. Oleh sebab itu proses
pengkaderan informal sesungguhnya sangat tergantung dengan dinamika PMII sekaligus
kreatifitas anggota kader PMII khususnya pengurus.
Kaderisasi Informal PMII bertujuan:
1. Penguatan dan pengawalan materi kaderisasi formal
2. Penguatan dokrtin ideologi (internalisasi nilai, norma norma, tujuan dan
tanggungjawab berorganisasi PMII)
3. Anggota memiliki keterkaitan secara emosional baik sesama anggota maupun
dengan pendamping atau mentor atau struktur pengurus
4. Merawat wawasan pengeteahuan dan penguasaan wacana sesuai tema atau
topik yang disepakati bersama dalam mentoring
5. Menjaga hubungan kekeluargaan antar anggota PMII
6. Membentuk anggota yang berintelektual kritis, progresif, transformatif,
kompeten dan profesional
7. Melatih anggota memahami isu strategis
8. Menjebatani bidang satu dengan lainnya
9. Pengawalan disiplin keilmuan spesifik dan komitmen sepiritual

Kaderisasi informal PMII :


1. Pengawalan kader
Tahapan pengawalan
 Identifikasi
 Pemberdayaan
 Motivasi
 Target operasi

Mentoring sebagai kaderisasi informal paska MAPABA. Mentoring dalam


kaderisasi informal Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia adalah proses pendampingan
terhadap kader yang telah mengikuti jenjang kaderisasi formal Mapaba. mentoring sebaai
kaderisasi informal memiliki tiga jenis output yaitu:
1. Karakter serta kompetensi yang melekat pada diri setiap anggota atau peserta
mentoring
2. Budaya berorganisai yang lebih sehat diinspirasi oleh nilai perjuangan
organisasi
3. Proses dan keluaran riset dari topik atau tema yang dikerjakan.
Penyelenggara mentoring adalah PK, PR sebagai Pelaksana Mentoring.
Penanggung jawab proses mentoring adalah bidang kaderisasi Pengurus Cabang. Dalam
hal tanggung jawab proses mentoring bidang Kaderisasi Cabang berwenang untuk
melakukan koordinasi dan pengawasan.

H. Kaderisasi KOPRI
Kaderisasi Kopri mengikuti kaderisasi yang ada di PMII, baik yang sifatnya formal
ataupun non formal. Kaderisasi formal Kori yaitu Sekolah Islam dan Gender, Sekolah
Kader Kopri, SKKN sebagai upaya penguatan ideologi dan gerakan Kopri.
Jenjang kaderisasi formal Kopri adalah Sekolah Islam dan Gender (SIG) untuk
paska Mapaba. Sekolah Kader Kopri (SKK) untuk paska SIG dan PKD. Sekolah Kader
Kopri Nasional (SKKN) adalah Paska SKK dan PKL
Kaderisasi Pelaksana
Kopri Pengurus Cabang Pengurus Komisariat Pengurus
Rayon
Kegiatan Sekolah Kader Kopri Sekolah Islam dan Gender Kajian Fiq
Kewanitaan
Screening Berkas - Formulir dan Berkas - Formulir dan Diskusi
CV CV rutin
- Surat - Surat Bulanan
rekomendasi rekomendasi
- Sertifikat SIG - Sertifikat
dan PKD Mapaba
Wawancara - Presentasi Wawancara - Pengeetahuan
artikel (strategi tentang PMII
pengembangan dan Kopri
Kopri,
perempuan
perspektif Al
quran dan
hadist)
- Materi
kaderisasi
Kopri (tujuan
PMII dan Mars
PMII)
- Motivasi
mengikuti
SKK
Materi Gerakan 150 menit Ke Kopri an 120 menit
perempuan
di
Indonesia
Sinergi dan 150 menit Perempuan 120 menit
relasi Kopri perspektif Al
dengan Quran
Gerakan
multi
sektor
Stigmatasi 150 menit Perempuan 120 menit
Budaya perspektif
hadits
Analisis 150 menit Fiqh 120 menit
Sosial perempuan
Gender
Advokasi 150 menit Citra diri kader 120 menit
Kebijakan Kopri
Publik
Berbasis
Gender
Teknik 150 menit Strategi 120 menit
Lobby dan pengembangan
Penguatan diri
Jaringan
Penguasaan 150 menit Kepemimpinan 120 menit
Media perempuan
dalam islam
Konsep 150 menit Sejarah 120 menit
gender sek gerakan
dan perempuan
sekualitas lokal

I. Keorganisasian PMII
1. Kepengurusan dan Koordinasi
Pengurus Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Cabang Magelang terdiri dari
Pengurus Cabang, Pengurus Komisariat Tidar, Pengurus Komisariat Jogorekso, Pengurus
Rayon.

Pengurus Cabang
PMII
Magelang

Pengurus Pengurus Pengurus


Komisariat Komisariat Komisariat
Tidar Jogorekso Persiapan

Pengurus Rayon
Pengurus Rayon Pengurus Rayon Pengurus Rayon Pengurus Rayon
Ekonomi
Al - Khawarizmi Raden Santri Bamboosa Sp Notonegoro
Mohammad Hatta

a. Pengurus Cabang PMII Magelang


Pengurus Cabang merupakan Pengurus yang dibentuk di kabupaten dan
kota Magelang. Pengurus cabang PMII Magelang membawahi Pengurus
Komisariat Tidar dan Pengurus Komisariat Jogorekso. Pengurus Cabang
memiliki masa jabatan satu periode kepengurusan yaitu satu tahun, dan
memiliki masa tenggang 6 bulan untuk menyelesaikan kepengurusan serta jika
tidak terpenuhi statusnya akan menjadi cabang persiapan.
Pengurus cabang sah secara formil dengan mendapat pengesahan dari
Pengurus Besar melalui rekomendasi PKC. Ketua PC dan BPH Cabang harus
sudah melaksanakan kaderisasi formil sampai PKL, Pengurus Cabang Non
BPH selesai mengikuti kaderisai formil sampai PKD. Ketua PC hanya menjabat
satu kali periode kepengurusan.
Pengurus cabang memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut:
1. Menjalankan keputusan AD ART Kongres, Keputusan Muspimnas,
Keputusan Konfercab, dan memperhatikan nasehat, pertimbangan dan
saran Mabincab
2. Menyampaikan pemberitahuan kepengurusan kepada PKC serta kepada
PB secara periodik
3. pemberitahuan yang disampaikan meliputi, perkembangan jumlah
anggota, aktivitas internal dan eksternal.

b. Pengurus Komisariat
Pengurus Komisariat merupakan Pengurus yang dibentuk di setiap
Perguruan Tinggi di Magelang. Pengurus Komisariat memiliki masa jabatan
satu periode kepengurusan yaitu satu tahun. Cabang PMII Magelang memiliki
2 Komisariat yaitu Komisariat Tidar yang berada di Universitas Tidar dan
Komisariat Jogorekso yang berada di STAIA Al Husain Magelang.
Pengurus Komisariat sah secara hukum dan formil setelah mendapatkan
pengesahan dari PC Magelang. Pembentukan Komisariat minimal telah ada 2
Kepengurusan Rayon atau sekurang kurangnya 25 anggota. Konsentrasi penuh
Pengurus Komisariat adalah melakukan pendampingan dan pemberdayaan
kepada Pengurus rayon di bawah koordinasinya. Ketua dan BPH Komisariat
harus telah melewati kaderisasi formil PKD, pengurus komisariat non BPH
telah melewati kaderisasi formil Mapaba. Ketua Komisariat hanya menjabat
satu kali periode kepengurusan.
Pengurus Komisariat terdiri dari
1. Ketua komisariat
2. Wakil ketua sebanyak 3
3. Sekretaris
4. Wakil sekertaris sebanyak 3
5. Bendahara
6. Wakil bendahara
7. Biro biro
8. Lembaga semi otonom

c. Pengurus Rayon
Pengurus Rayon merupakan pengurus yang dibentuk di setiap fakultas, prodi
atau setingkatnya. Pengurus rayon memiliki masa jabatan satu periode
kepengurusan yaitu satu tahun. Rayon belum terbentuk di Komisariat Jogorekso,
sedangkan Komisariat Tidar terdapat 5 Rayon. Lima rayon tersebut terdiri dari :
1. Rayon Bamboosa Sp terdapat di Fakultas Pertanian
2. Rayon Notonegoro terdapat di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
3. Rayon Ekonomi Mohammad Hatta terdapat di Fakultas Ekonomi
4. Rayon Al Khawarizmi terdapat di Fakultas Teknik
5. Rayon Raden Santri terdapat di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan.
Pengurus Rayon sah secara hukum dan formil setelah mendapatkan pengesahan
dari PC Magelang. Pembentukan Rayon minimal sekurang kurangnya 10 anggota.
Ketua rayon minimal telah mengikuti pendidikan formal kaderisasi yaitu PKD,
Pengurus Rayon minimal telah mengikuti pendidikan formal kaderisasi yaitu
Mapaba.
Pengurus Rayon terdiri dari:
1. Ketua
2. Wakil ketua
3. Sekretaris
4. Wakil sekretaris
5. Bendahara
6. Wakil bendahara
7. Biro biro yang disesuaikan dengan studi minat, hobby, profesi,
kesejahteraan, bakti kemasyarakatan dan keagamaan.

2. Rencana Pergantian Kepengurusan


Pergantian kepengurusan PMII di Magelang perlu dilakukan keteraturan dan
ketataan periode keorganisasian PMII. Hal ini bertujuan untuk mendisiplinkan
keorganiasian dan keteraturan dalam menjalankan roda organisasi serta amanah dan
tanggung jawab organisasi dapat berjalan dengan baik dan benar. Berikut rencana
gambaran pergantian kepengurusan PMII Magelang.

2019 1 2020 1 RTK 2021 1 RTK


Komisariat Komisariat
Tidar Tidar
2 2 2
3 3 3
4 RTK 4 4
Komisariat
Jogorekso

Konfercab
Magelang
5 5 5
6 6 RTK 6
Komisariat
Jogorekso

Konfercab
Magelang
7 7 RTAR 7 RTAR
8 8 8 RTK
9 RTAR 9 MAPABA 9 Konfercab
Rayon Al Magelang
Khawarizmi

RTAR
Rayon
Ekonomi
Mohammad
Hatta

RTAR
Rayon
Raden
Santri

RTAR
Rayon
Bamboosa
Sp
10 10 MAPABA 10
11 11 11
12 12 12

J. Komisariat persiapan
Komisariat persiapan terdiri dari tiga perguruan tinggi : UMM, Poltekes, dan
Akatirta. Nama PKP (pengurus komisariat persiapan) yaitu Komisariat Imam
Hanafi.
1. Persiapan PKP
a. Struktural
b. Draft RTK (Tartib,komisi, pemilihan)
c. Minimal 25 anggota
d. SK persiapan
e. Struktur
f. MAPABA
g. Follow up kaderisasi

Wallahul Muwaffieq Ilaa Aqwamith Tharieq


Ditetapkan di : Pondok Ushuludin Salaman
Pada Tanggal : 09 Februari 2020
Pukul : 09. 52 WIB

PIMPINAN SIDANG
MUSYAWARAH PIMPINAN CABANG
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
MAGELANG

(Ginanjar Sastro Sasmito) (Zulfa Khumaerouz Z.)


Ketua Sidang Sekretaris Sidang
KEPUTUSAN MUSPIMCAB
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA MAGELANG
Nomor : 08.MUSPIMCABMAGELANG.2020
Tentang:
STRATEGI PENGEMBANGAN HUBUNGAN EKSTERNAL

Bismillahirrahmanirrahim
Pimpinan MUSPIMCAB 2020 Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Magelang setelah:
Menimbang : a. Bahwa demi mewujudkan ketertiban dan kelancaran mekanisme
organisasi, maka dipandang perlu adanya Peraturan Organisasi
tentang Strategi Pengembangan Hubungan Eksternal Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia Magelang.
b. Bahwa untuk memberikan kepastian hukum atas legalitas
sebagaimana dimaksud poin (a), maka dipandang perlu adanya
ketetapan ini.

Mengingat : 1. AD – ART PMII


2. Nilai Dasar Pergerakan PMII
3. Hasil Hasil Keputusan Kongres XIX PMII di Palu
4. Hasil Hasil Keputusan Musyawarah Pimpinan Nasional PMII di
Boyolali

Memperhatikan : Hasil Sidang Pleno MUSPIMCAB PMII Magelang tentang


Peraturan Organisasi dan Adminitrasi PMII

MEMUTUSKAN

Menetapkan : 1. Peraturan Organisasi tentang Strategi Pengembangan Hubungan


Eksternal PMII Magelang.
2. Keputusan ini akan ditinjau kembali jika kemudian hari terdapat
kekeliruan.
3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Wallahul Muwaffieq Ilaa Aqwamith Tharieq


Ditetapkan di : Pondok Ushuludin Salaman
Pada Tanggal : 9 Februari 2020
Pukul : 10. 34 WIB

PIMPINAN
MUSYAWARAH PIMPINAN CABANG
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA MAGELANG

Awan Nul Kosasi Mohammad Zainal Arifin


Ketua Umum Sekretaris Umum
PERATURAN ORGANISASI
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA MAGELANG
Tentang:
STRATEGI PENGEMBANGAN HUBUNGAN EKSTERNAL
PMII MAGELANG

A. DEFINISI DAN TUJUAN


Pengembangan Hubungan Eksternal merupakan upaya dalam rangka membangun jaringan
gerakan PMII Magelang melalui pendekatan gerakan sosial. Gerakan sosial ini berupa tindakan
kolektif yang terorganisasi guna membuat perubahan sosial di daerah Magelang. Gerakan sosial
bermula dari adanya tantangan-tantangan bersama, yang didasarkan atas tujuan dan solidaritas
bersama, dalam interaksi yang berkelanjutan dengan kelompok elite, tokoh masyarakat,
saingan/musuh, dan pemegang otoritas.
Dalam perkembangannya, PMII Magelang memiliki banyak kegiatan yang dilakukan
sebagai bentuk dari tanggung jawab dan kewajiban terhadap organisasi dan kadernya. Mulai
dari proses-proses kaderisasi, pengembangan intelektual, penyusunan strategi dan format
organisasi, hingga gerakan-gerakan yang menyentuh di berbagai lini sektor masyarakat.
Dengan lot dan konsentrasi yang beragam inilah, instansi-instansi dalam bendera PMII
diharapkan memiliki relasi dan networking yang luas dalam berbagai lini. Hal ini bertujuan
untuk:
1. Membuka pintu-pintu baru kaderisasi.
2. Menambah tingkat kualitas intelektual dan keilmuan, melalui sharing dengan kelompok-
kelompok profesi dan organ dengan konsentrasi tertentu.
3. Mengadakan poling isu-isu kontemporer di masing-masing level kepengurusan.
4. Membuka kran-kran Funding baru yang dapat menunjang proses organisasi.
5. Meningkatkan interaksi dan mitra koalisi dalam penguasaan lokus.
6. Membuka wadah baru bagi pendistribusian kader sesuai dengan minat, bakat, dan
kompetensinya, baik yang masih menjadi pengurus hingga pasca kepengurusan.
7. Rapat koordinasi eksternal dan humas
8. Mewadahi KWU dalam BUMPER dengan follow up sekolah enterpreneur
9. Masif dalam sosial media

B. JEJARING DALAM LINGKUP KAMPUS


Dunia akademis merupakan tujuan utama sebagian besar kader dan anggota PMII. Melalui
pendekatan relasi yang baik, diharapkan komisariat dan rayon yang ada di tingkatan PMII
Magelang dapat mendistribusikan anggotanya untuk menjadi staff pengajar ataupun asisten
dosen di bidang yang ia tekuni. Hal ini dapat membuka pintu-pintu kaderisasi baru dan
meningkatkan ketertarikan mahasiswa baru untuk ber-PMII.
Sementara itu, kekuatan dari intra kampus (BEM, DPM, HMJ, dst) sangat berperan dalam
menyusun sebuah gerakan. Ada kala dimana bendera ekstra tidak dapat masuk, maka bendera
intra lah yang berkibar. Di samping itu relasi yang baik antara PMII dan organ mahasiswa
lainnya dapat digunakan sebagai sebuah kekuatan besar dengan visi bersama untuk mengkritisi
birokrasi kampus.

C. JEJARING DENGAN PEMANGKU EKONOMI, BIROKRASI DAN ELIT POLITIK


Dalam sebuah pergulatan politik, pro dan kontra merupakan sesuatu yang lumrah terjadi.
Di sini PMII dapat menggunakan kekuatan relasi politiknya untuk mendapatkan kejelasan
kebijakan dan latarbelakangnya, guna mengawal kebijakan–kebijakan yang memberikan
kemaslahatan kepada civitas setempat. Ada celah-celah yang akan sulit dimasuki, tanpa bantuan
dari relasi birokrasi dan elit politik.
Selain itu, tanpa menonjolkan sisi pragmatisasi, PMII juga membutuhkan akses untuk
menggunakan fasilitas-fasilitas tertentu guna berjalannya roda organisasi. Di samping itu,
terkadang PMII juga membutuhkan funding-funding baru untuk memenuhi budgeting beberapa
kegiatan.

D. JEJARING DENGAN KELOMPOK SOSIAL KEMASYARAKATAN


Guna mewujudkan fungsi-fungsi kemasyarakatan yang lebih tertata, PMII membutuhkan
beberapa relasi yang khusus berhubungan langsung dengan masyarakat dan penduduk
setempat. Dengan relasi yang terbentuk, diharapkan PMII mampu melakukan pendampingan
dan advokasi masyarakat secara langsung, dan mengerti realita-realita yang terjadi pada
masyarakat dan penduduk setempat.

E. JEJARING DENGAN MEDIA


Kebebasan media massa telah menjadi tonggak sejarah bangsa ini, karena pers nasional
sudah keluar dari kekangan dan belenggu penguasa. Media massa telah menjadi bagian dari
kegiatan politik bangsa, berkembang menjadi sarana penyampaian inspirasi politik tanpa
hambatan, sepanjang tidak membahayakan kemerdekaan dan kehidupan bangsa, namun berani
masuk ke dalam rana politik yang kadang-kadang bisa dianggap sensitif. Disini PMII dapat
memanfaatkan media sebagai wujud bentuk eksistensi dan sebagai penyalur aspirasi yang dapat
didengar oleh khalayak luas.

Wallahul Muwaffieq Ilaa Aqwamith Tharieq


Ditetapkan di : Pondok Ushuludin Salaman
Pada Tanggal : 09 Februari 2020
Pukul : 10.32 WIB

PIMPINAN SIDANG
MUSYAWARAH PIMPINAN CABANG
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
MAGELANG

(Ginanjar Sastro Sasmito) (Zulfa Khumaerouz Z.)


Ketua Sidang Sekretaris Sidang
KEPUTUSAN MUSPIMCAB
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA MAGELANG
Nomor : 09.MUSPIMCABMAGELANG.2020
Tentang:
STRATEGI AKTUALISASI KARAKTER PMII MAGELANG

Bismillahirrahmanirrahim
Pimpinan MUSPIMCAB 2020 Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Magelang setelah:
Menimbang : a. Bahwa demi mewujudkan ketertiban dan kelancaran mekanisme
organisasi, maka dipandang perlu adanya Peraturan Organisasi
tentang Strategi Aktualisasi Karakter PMII Magelang.
b. Bahwa untuk memberikan kepastian hukum atas legalitas
sebagaimana dimaksud poin (a), maka dipandang perlu adanya
ketetapan ini.

Mengingat : 1. AD – ART PMII


2. Nilai Dasar Pergerakan PMII
3. Hasil Hasil Keputusan Kongres XIX PMII di Palu
4. Hasil Hasil Keputusan Musyawarah Pimpinan Nasional PMII di
Boyolali

Memperhatikan : Hasil Sidang Pleno MUSPIMCAB PMII Magelang tentang


Peraturan Organisasi dan Adminitrasi PMII

MEMUTUSKAN

Menetapkan : 1. Peraturan Organisasi tentang Strategi Aktualisasi Karakter PMII


Magelang.
2. Keputusan ini akan ditinjau kembali jika kemudian hari terdapat
kekeliruan.
3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Wallahul Muwaffieq Ilaa Aqwamith Tharieq


Ditetapkan di : Pondok Ushuludin Salaman
Pada Tanggal : 9 Februari 2020
Pukul : 11. 17 WIB

PIMPINAN
MUSYAWARAH PIMPINAN CABANG
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA MAGELANG

Awan Nul Kosasi Mohammad Zainal Arifin


Ketua Umum Sekretaris Umum
PERATURAN ORGANISASI
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA MAGELANG
Tentang:
STRATEGI AKTUALISASI KARAKTER PMII MAGELANG

A. PENDAHULUAN
Bidang keagamaan merupakan bagian di struktur keorganisasian PC PMII
Magelang yang bertanggung jawab langsung kepada ketua umum. Bidang keagamaan telah
ada pada struktur kepengurusan PC PMII Magelang sebelumnya dengan tujuan agar
agenda/strategi pendampingan keagamaan dapat lebih tertata dan terlaksana dengan baik.
Hal tersebut sesuai dengan salah satu Nilai Dasar Pergerakan (NDP) PMII yaitu
Hablumminallah yaitu hubungan manusia (kader/anggota) dengan Allah SWT.
Tugas pokok bidang keagamaan adalah mengurus berbagai kegiatan dan penjagaan
akidah Aswaja di lingkungan PMII Magelang. Kegiatan keagamaan yang dilaksanakan
bersifat insidental dan kontinu sesuai dengan kebijakan dan tujuan kegiatan. Bidang
keagamaan terdiri dari 3 (tiga) orang pengurus yang terdiri dari ketua, satu orang sekretaris,
dan satu bendahara.
B. RENCANA PROGRAM MENJAGA KARAKTER PMII
Strategi dakwah dan pengembangan agama islam bagi kalangan anggota dan
kader PMII Magelang adalah sebagai berikut.
a. Rutinitas amalan Aswaja An-Nahdliyyah (Tahlil & Tahlil, Maulid, serta Ziarah Kubur)
b. Penjagawaan wacana keaswajaan dalam diskusi-diskusi di lingkungan rayon dan
komisariat.
Kultural Formal
- Bersifat kontinu - Terprogram atau
- Sudah membudaya terstruktur
- Umum di masyarakat - Belum terlalu membudaya
di masyarakat
Contoh : Contoh :
- Tahlil, ziarah, maulid - Diskusi aswaja
- sholat ghoib - PHBI
- do’a bersama saat UTS, orang meninggal
C. Pembagian Program Kerja Level Kepengurusan
1. Cabang
-Perumus strategi kordinasi
-pendampingan
2. Komisariat
- Mendampingi dan koordinasi
- Kultural lain
3. Rayon
- kultural
D. Karakter Aswaja Kader PMII
Karakter kader PMII harus berlandaskan prinsip-prinsip Aswaja yang dipegang
Nahdlatul Ulama, yakni tawassuth (tengah), tasamuh (toleral), i’tidal (tegak lurus), dan
tawazun (seimbang). Serta disesuaikan dengan keadaan riil PMII di lapangan dan Nilai
Dasar Pergerakan (NDP) PMII.
Wallahul Muwaffieq Ilaa Aqwamith Tharieq
Ditetapkan di : Pondok Ushuludin Salaman
Pada Tanggal : 09 Februari 2020
Pukul : 11.15 WIB

PIMPINAN SIDANG
MUSYAWARAH PIMPINAN CABANG
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
MAGELANG

(Ginanjar Sastro Sasmito) (Zulfa Khumaerouz Z.)


Ketua Sidang Sekretaris Sidang
KEPUTUSAN MUSPIMCAB
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA MAGELANG
Nomor : 10.MUSPIMCABMAGELANG.2020
Tentang:
STRATEGI AKTUALISASI KOPRI PMII MAGELANG

Bismillahirrahmanirrahim
Pimpinan MUSPIMCAB 2020 Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Magelang setelah:
Menimbang : a. Bahwa demi mewujudkan ketertiban dan kelancaran mekanisme
organisasi, maka dipandang perlu adanya Peraturan Organisasi
tentang Strategi Aktualisasi KOPRI PMII Magelang.
b. Bahwa untuk memberikan kepastian hukum atas legalitas
sebagaimana dimaksud poin (a), maka dipandang perlu adanya
ketetapan ini.

Mengingat : 1. AD – ART PMII


2. Nilai Dasar Pergerakan PMII
3. Hasil Hasil Keputusan Kongres XIX PMII di Palu
4. Hasil Hasil Keputusan Musyawarah Pimpinan Nasional PMII di
Boyolali

Memperhatikan : Hasil Sidang Pleno MUSPIMCAB PMII Magelang tentang


Peraturan Organisasi dan Adminitrasi PMII

MEMUTUSKAN

Menetapkan : 1. Peraturan Organisasi tentang Strategi Aktualisasi KOPRI PMII


Magelang.
2. Keputusan ini akan ditinjau kembali jika kemudian hari terdapat
kekeliruan.
3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Wallahul Muwaffieq Ilaa Aqwamith Tharieq


Ditetapkan di : Pondok Ushuludin Salaman
Pada Tanggal : 9 Februari 2020
Pukul : 11. 58 WIB

PIMPINAN
MUSYAWARAH PIMPINAN CABANG
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA MAGELANG

Awan Nul Kosasi Mohammad Zainal Arifin


Ketua Umum Sekretaris Umum
PERATURAN ORGANISASI
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA MAGELANG
Tentang:
STRATEGI AKTUALISASI KOPRI PMII MAGELANG

A. PENDAHULUAN
Korps PMII Putri merupakan lembaga semi otonom yang mewadahi kader-kader
perempuan untuk mengekspolorasi & mengartikulasikan potensinya serta mampu
memberikan kontribusi positif bagi perancangan dan pengambil kebijakan strategis
pemberdayaan perempuan. Oleh karena itu, kegiatan strategis diarahkan untuk mengkaji
secara mendalam faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kesenjangan gender
terutama dalam berbagai bentuk ketidakadilan gender yang terjadi di masyarakat luas. Di
samping itu, KOPRI juga diharapkan mampu mendorong lahirnya pemikiran inovatif dan
etika relasi sosial Islami yang sensitif gender dalam segala aspek dan bidang kehidupan,
baik dilaksanakan melalui affirmative program, koordinasi maupun evalusi terhadap
efektivitas program yang telah direncanakan.
Pemberdayaan masyarakat, khususnya perempuan, merupakan tanggung-jawab kita
semua untuk mempercepat kemajuan dalam membangun kesejahteraan. Berbagai
tantangan yang masih ada dan yang akan datang akan lebih mudah diatasi jika dilakukan
bersama. Oleh karena itu sumbangsih dan peran semua pihak, baik pemerintah,
masyarakat, civitas akademika dan pihak swasta akan sangat berarti. Tujuan KOPRI adalah
sebagai berikut :
1. Mewujudkan peningkatan pemahaman dan kesadaran terhadap keadilan Gender
dalam segala aspek kehidupan.
2. Menggali dan mengembangkan konsep kemitrasejajaran dan keadilan Gender dalam
perspektif Islam (Al-Qur'an dan Hadits)
3. Membuat jaringan kerjasama berbagai instansi dalam rangka memotivasi terhadap
kesadaran Gender dalam bidang peran publik, politik, domestik, ekonomi dan sosial.
Kegiatan yang dilaksanakan difokuskan pada :
1. Meningkatkan kemampuan anggotanya dalam bidang Penelitian, Pelatihan dan
Pengabdian kepada Masyarakat dengan cara mengadakan dan mengikutsertakan pada
Pelatihan-Pelatihan, Lokakarya, Simposium dan berbagai Seminar Ilmiah yang
berperspektif Gender (Islami).
2. Melakukan kajian dan penelitian yang berperspektif Gender (Islami).
3. Melakukan Pembinaan dan Penyuluhan kepada seluruh kader dan masyarakat
terhadap berbagai persoalan yang terjadi ditengah masyarakat. Dan mengusahakan
pembinaan kehidupan beragama.

B. KARAKTER KOPRI PMII MAGELANG


Karakter Kopri yang ada di Magelang saat ini adalah sudah mulai progresif dalam
bidang kuantitas dengan jumlah yang cukup banyak lader PMII Perempuan (KOPRI) saat
ini, akan tetapi dalam bidang kualitas kurang tersalurkan dalam satu wadah KOPRI.
Kreatifitas kader maupun Anggota PMII Putri yang ada kurang dalam pendampingan,
menjadinya pemberdayan perempuan yang ada di Kopri Magelang kurang maksimal.
Keadaan Kopri Magelang saat ini yang memang dengan banyak kader maupun
anggota putri di PMII belum bisa terserap maksimal dalam berbagai bidang, kurangnya
kemandirian kader/anggota PMII Putri khususnya, menyebabkan ketergantungan dan
kebebasan dalam bergerak PMII Putri tersebut kurang leluasa, Kurangnya Pendampingan
adalah permasalahan utama sehingga kurangnya kader putri yang bergerak kurang
maksimal.
Pendampingan yang merupakan tugas dari pengurus cabang yang mempunyai
tanggung jawab lebih besar diantara beberapa Komisariat yag menjadi wilayah kerjanya.
Akan tetapi ketika permasalahan pendampingan tersebut kurang optimal, mejadinya jejak
langkah dari KOPRI sendiri kurang optimal dalam pengembangan kader.

C. SOLUSI DAN STRATEGI


Dengan melihat berbagai permasalahan KOPRI yang ada di Magelang, tidak akan
berguna tanpa mengetahui solusi yang tepat untuk memperbaiki masalah yang ada.
Diantara berbagai permasalahan yang ada adalah kurangnya pendampingan sehingga
kurangnya kemandirian kader PMII Putri dan pemberdayaan kader yang kurang maksimal.
Jadi, pendampingan yang akan dilaksanakan lebih ditekankan lagi, dengan
memberikan tugas pengurus untuk membentuk wilayah garapannya dan bidangnya
masing-masing.

D. RENCANA PROGRAM MENJAGA KARAKTER PMII


1. Bidang kajian
a. Diskusi rutinan minimal dalam satu bulan sekali yang ditentukan oleh rayon,
dengan diisi oleh senior, Kader, dan Anggota lainnya yang membidangi dalam tema
pembahasan.
Tujuan : mewadahi proses pembelajaran berargumentasi dalam menambah
wawasan dan ilmu pengetahuan serta menggali skill kader dan anggota. Menambah
kecakapan dalam dunia literasi buku, social media, masyarakat serta aksi.
b. Ngaji Gender, yang dilaksanakan secara langsung dan online yang dilaksanakan
berkala dengan pemateri yang telah ditentukan.
Tujuan : menambah ilmu yang berkaitan dengan Gender dan Perempuan baik
agama yang berlandaskan Aswaja maupun social.
2. Bidang kaderisasi
a. Sekolah Kader Kopri : Kaderisasi Formal tingkatan Cabang yang bertujuan untuk
menguatkan Idieologi Kader PMII Putri dan penguatan kemampuan intelektual
agar mampu berdaya saing di Masyarakat.
b. Pelatiahan ketrampilan : Kaderisasi Informal yang bertujuan untuk mendorong
angotata dan Kader Kopri dalam pengembangan skill dengan berkarya kreatif,
inovatif, dan produktif sehingga mampu bersaing di masyarakat.
3. Bidang advokasi
Kontribusi dalam masyarakat Kopri harusnya bisa progresif dalam
mengembangkan dan mengamakan ilmunya, pro aktif melepas belenggu yang
mengikat kaki dan tangannya diri kita maupun saudara sesame manusia.
Program yang telah dilaksanakan dan yang belum terlaksana adalah menjaring
komunikasi dengan Tokoh Perempuan di Masyarakat, LSM di Magelang, dan Dinas
Perempuan di Magelang.
Dengan tujuan kita menggali ilmu, informasi, dan menggali isu-isu dan masalah yang
ada masyarakat berdasarkan data yang ada, serta prosedur dalam terjun kemasyarakat
langsung. Sehingga Kopri dapat terjun kemasyarakat dalam mendampingi
pernasalahan yang ada dimasyarakat.

E. PEMBAGIAN PROGRAM KERJA DI LEVEL KEPENGURUSAN


1. Bidang kajian, pada program kerja ini meliputi kajian islami dan kajian yang berkaitan
dengan Kopri, program ini di laksanakan mulai dari tingkat rayon sampai dengan
cabang, dengan intensitas lebih kepada pendampingan rayon dan komsat
2. Bidang kaderisasi
Formal
No Kegaiatan Level Tujuan Output
Kepengurusan
1 Sekolah Islam Pengurus Memberikan Menempatkan
Gender (SIG) Komisariat kesadaranbagi perempuan
mahasiswa dalam dan laki-laki
mentranformasikan pada
ilmunya akan tempatnya
ketimpangan tanpa adanya
gender dan kontruk ketimpangan
social gender dalam
segala bidang
2 Sekolah Kader Pengurus Cabang Mneguatkan Kader Kopri
Kopri ideology Kader Militan
PMII Putri
3 Sekolah Kader Pengurus Besar
Kopri Nasional

3. Bidang advokasi
No Kegaiatan Level Tujuan Output
Kepengurusan
1 Advokasi Fakultas Pengurus mengetahui dan Terciptanya
Rayon ikut andil berperan keadilan
memperbaniki
masalah yang ada
2 Advokasi tingkat Pengurus Melawan segala Terciptanya
Kampus Komisariat permasalahan yang keadilan
ada dikampus
demgam
memperbaiki
system yang tidak
adil
3 Advokasi tingkat Pengurus Ikut andil
Masyarakat Cabang mendampingi
masyarakat,
membela hak-hak
masyarakat

Wallahul Muwaffieq Ilaa Aqwamith Tharieq


Ditetapkan di : Pondok Ushuludin Salaman
Pada Tanggal : 09 Februari 2020
Pukul : 11.55 WIB

PIMPINAN SIDANG
MUSYAWARAH PIMPINAN CABANG
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
MAGELANG

(Ginanjar Sastro Sasmito) (Zulfa Khumaerouz Z.)


Ketua Sidang Sekretaris Sidang
KEPUTUSAN MUSPIMCAB
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA MAGELANG
Nomor : 11.MUSPIMCABMAGELANG.2020
Tentang:
POKOK-POKOK PIKIRAN DAN REKOMENDASI

Bismillahirrahmanirrahim
Pimpinan MUSPIMCAB 2020 Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Magelang setelah:
Menimbang : a. Bahwa demi mewujudkan ketertiban dan kelancaran mekanisme
organisasi, maka dipandang perlu adanya Peraturan Organisasi
tentang Pokok-pokok Pikiran dan Rekomendasi.
b. Bahwa untuk memberikan kepastian hukum atas legalitas
sebagaimana dimaksud poin (a), maka dipandang perlu adanya
ketetapan ini.

Mengingat : 1. AD – ART PMII


2. Nilai Dasar Pergerakan PMII
3. Hasil Hasil Keputusan Kongres XIX PMII di Palu
4. Hasil Hasil Keputusan Musyawarah Pimpinan Nasional PMII di
Boyolali

Memperhatikan : Hasil Sidang Pleno MUSPIMCAB PMII Magelang tentang


Peraturan Organisasi dan Adminitrasi PMII

MEMUTUSKAN

Menetapkan : 1. Peraturan Organisasi tentang Pokok-pokok Pikiran dan


Rekomendasi.
2. Keputusan ini akan ditinjau kembali jika kemudian hari terdapat
kekeliruan.
3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Wallahul Muwaffieq Ilaa Aqwamith Tharieq


Ditetapkan di : Pondok Ushuludin Salaman
Pada Tanggal : 9 Februari 2020
Pukul : 12. 27 WIB

PIMPINAN
MUSYAWARAH PIMPINAN CABANG
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA MAGELANG

Awan Nul Kosasi Mohammad Zainal Arifin


Ketua Umum Sekretaris Umum
PERATURAN ORGANISASI
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA MAGELANG
Tentang:
POKOK-POKOK PIKIRAN DAN REKOMENDASI

A. Bidang Internal
1. Pembuatan rule kaderisasi PMII Magelang berupa Buku Kaderisasi.
2. Menerapkan sistem Kaderisasi Informal yaitu Sistem Mentoring.
3. Pendisiplinan kegiatan kaderisasi PMII Magelang, mulai dari Konsep kegiatan,
Kepesertaan, waktu, Fasilitator, pemateri, output dan arah kegiatan kaderisasi
4. Menggunakan sistem Target Operasi untuk anggota atau kader yang potensial.
5. Menciptakan ruang dan wadah bagi pengembangan PMII yang bersifat lokal
kederahan
6. Sistem kaderisasi di PMII Magelang merupakan sistem Kaderisasi Lita’arofu.
7. Optimalisasi forum pimpinan
8. Standarisasi pementor atau fasilitator
9. Menjadikan Basecamp sebagai sentrum pergerakan.
10. Penataan jadwal pergantian kepengurusan dan Sistem angkatan.

B. Bidang Eksternal
1. Biro hubungan dan komunikasi organ gerakan, kepemudaan dan perguruan tinggi
a. Mengadakan diskusi/silaturrahim antar organisasi gerakan/okp.
b. Membuat atribut organisasi.
c. Mengadakan jaringan kerjasama dengan organisasi gerakan lain.
d. Bertanggung jawab dalam pendistribusian kader keluar organisasi baik di
internal kampus ataupun di luar kampus.
e. Mengadakan kegiatan bakti social di Magelang.
f. Mengadakan pelatihan kepemimpinan PMII guna terciptanya kader-kader
berjiwa pemimpin untuk di internal kampus ataupun di masyarakat.
g. Merumuskan strategi, pengupayaan berdirinya komisariat di berbagai kampus
se-Magelang.
h. Keliling Komisariat dan atau Rayon sebagai wujud pengawalan serta
pengawasan.
i. Optimalisasi media sosial.
j. Memperkuat jaringan dengan tokoh dan banom NU di Magelang.
k. Komunikasi dan silaturahim lintas cabang.
2. Biro hubungan komunikasi pemerintah dan kebijakan publik
a. Mengadakan audiensi dengan pemda (walikota/bupati magelang).
b. Mengadakan audiensi dengan DPRD di Kota ataupun Kabupaten Magelang.
c. Mengawal isu-isu terkini atau kontemporer di Kota/Kab. Magelang.
d. Mengembangkan dan memperkuat jaringan PMII dengan pemerintahan.
e. Menyelenggarakan dialog dengan pemerintahan terkait dengan kebijakan
publik.
f. Mengawal serta mengawasi program kerja pemerintah kota/Kab. Magelang.
g. Menguatkan hubungan dengan tokoh, banom, dan ponpes NU.
C. Bidang Keagamaan
1. Peningkatan strategi dan arah gerakan yang baik dalam upaya peningkatan pengaruh
Ahlussunah wal Jamaah khususnya di lingkungan kampus dan lebih luas di lingkungan
masyarakat.
2. Peningkatan pengamalan dasar berpikir Ahlussunnah wal Jamaah di lingkungan PMII
Magelang.
3. Sebagai role model dan teladan bagi seluruh kader PMII Magelang agar selalu
mengamalkan nilai-nilai keislaman dan Aswaja dengan baik dan benar.
4. Peningkatan pendampingan keagamaan baik di lingkungan pengurus cabang,
komisariat, rayon, maupun pada kader dan anggota secara langsung.
5. Peningkatan eksistensi PMII di hari-hari besar sebagai upaya dakwah.
6. Pemaksimalan basecamp sebagai kegiatan keagamaan.

D. Kopri
1. Menciptakan ruang keharmonisan dalam kegiatan kopri guna menciptakan ruang
pengembangan kader Kopri.
2. Menjalankan diskusi rutin dengan mengangkat isu yang bersifat lokal, regional maupun
nasional.
3. Melakukan kajian kajian gender dengan berbagai aspek (ekonomi, agama, sosial dan
budaya).
4. Menciptakan ruang dialog interaktif yang bersifat rutin dan berjenjang yang dapat
mendatangkat pemateri dari luar.
5. Reformulasi Tupoksi KOPRI.
6. Menjadikan Basecamp KOPRI sebagai sentrum pergerakan KOPRI.
7. Pengoptimalan perempuan di setiap level kepengurusan.

Wallahul Muwaffieq Ilaa Aqwamith Tharieq


Ditetapkan di : Pondok Ushuludin Salaman
Pada Tanggal : 09 Februari 2020
Pukul : 12.25 WIB

PIMPINAN SIDANG
MUSYAWARAH PIMPINAN CABANG
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
MAGELANG

(Ginanjar Sastro Sasmito) (Zulfa Khumaerouz Z.)


Ketua Sidang Sekretaris Sidang
KEPUTUSAN MUSPIMCAB
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA MAGELANG
Nomor : 12.MUSPIMCABMAGELANG.2020
Tentang:
HASIL-HASIL KETETAPAN MUSYAWARAH PIMPINAN CABANG
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA MAGELANG

Bismillahirrahmanirrahim
Pimpinan MUSPIMCAB 2020 Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Magelang setelah:
Menimbang : a. Bahwa demi mewujudkan ketertiban dan kelancaran mekanisme
organisasi, maka dipandang perlu adanya Keputusan Hasil-hasil
Ketetapan Musyawawah Pimpinan Cabang Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia magelang.
b. Bahwa untuk memberikan kepastian hukum atas legalitas
sebagaimana dimaksud poin (a), maka dipandang perlu adanya
ketetapan ini.

Mengingat : 1. AD – ART PMII


2. Nilai Dasar Pergerakan PMII
3. Hasil Hasil Keputusan Kongres XIX PMII di Palu
4. Hasil Hasil Keputusan Musyawarah Pimpinan Nasional PMII di
Boyolali

Memperhatikan : Hasil Sidang Pleno MUSPIMCAB PMII Magelang tentang


Peraturan Organisasi dan Adminitrasi PMII

MEMUTUSKAN

Menetapkan : 1. Hasil-hasil Ketetapan Musyawarah Pimpinan Cabang Pergerakan


Mahasiswa Islam Indonesia Magelang.
2. Keputusan ini akan ditinjau kembali jika kemudian hari terdapat
kekeliruan.
3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Wallahul Muwaffieq Ilaa Aqwamith Tharieq


Ditetapkan di : Pondok Ushuludin Salaman
Pada Tanggal : 9 Februari 2020
Pukul : 12. 34 WIB

PIMPINAN
MUSYAWARAH PIMPINAN CABANG
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA MAGELANG

Awan Nul Kosasi Mohammad Zainal Arifin


Ketua Umum Sekretaris Umum

Anda mungkin juga menyukai