Anda di halaman 1dari 2

Diskursus Paradigma PMII

Isu-isu nasional:NEOLIB, Society 5.0, Sdgs 2030, Indonesia emas 2045.

Tantangan gerakan kita : lemahnya supremasi hukum,demokrasi oligharki (politik yg disokong oleh
korporasi) menciptakan jurang kemiskinan, eksploitasi sumberdaya alam,

6 hal krusial di PMII dan fundamen (peran real di masyarakat)

1. Ideologi; seperangkat nilai yang menjustifikasi atau mengikat kader untuk bertindak,
termanifestasi menjadi perilaku dan tindakan. Wacana keislaman (ahlussunnah wal jamaah) dan
wacana kebangsaan (pancasila).

2. Paradigma; adalah seperangkat kerangka teori yang digunakan untuk menganalisis rrealitas
sosial. Tidak semua kader mengimplementasikan kerangka nilai dan kerangka paradigma yang
jelas. Paradigma’ alat untuk melihat realitas. Terminologi; Ritcher= paradigma adalah pandangan
fundamental yang menjadi pokok dalam ilmu sosial, subject matters of particular dicipline.

3. Strategi, taktik dan gerakan; apakah PMII mampu bersaing dan berkontestasi untuk peran
strategis jangka pendek dan jangka panjang. Seringkali ini menjadi omong kosong, kalo ga punya
keberagaman resources dan hanya berfokus di islamic studies pasti tidak akan memasifkan
gerakan.

4. Stratak kaderisasi; problem dalam struktur pengetahuan yang dibangun, misal materi wacana
kiri islam, nasionalisme dihapuskan dengan alasan yang tidak jelas. Tidak ada modul yang
diproduksi oleh PB PMII. Akselerasi instruktur tidak dilakukan.

5. Konstitusi organisasi; semua produk hukum PMII terutama AD/ART dan sekian banyak PO.

6. Kepemimpinan dalam PMII.

Perdebatan paradigma;

ARUS BALIK MASYARAKAT PINGGIRAN VS PKT (Muhaimin vs Saiful bahri)

1. Arus balik masyarakat pinggiran (90’an) -> free market ideas untuk melawan rezim tirani. PMII
berdiri di barisan paling depan untuk melawan orde baru. Semua pemikiran untuk melawan
rezim otoriter (sebagai alat kritik), berhasil menciptakan kader kritis, menegasikan negara,
memposisikan kader di posisi sipil, Militansi gerakan, diskursus wacana keislaman yang inklusif
yaitu kiri islam/teologi islam pembebasan. Paradigma ini tidak memposisikan negara sebagai
elemen sosial karena pengaruh wacana marxian yang terlalu kuat.

2. PKT – Buku Induk (Paradigma Kritis masyarakat/komunitas Tradisional) -> kyai mustafied, imam
prasojo, sastro al ngastawi, hasyim wahid, wahib wahab, masud said, hariyadi, edit: asep sabar
saputra. mengadakan seminar repositioning gerakan PMII untuk melahirkan paradigma PKT.
Terbitan PB PMII 2000 (saiful bahri anshori). PKT sebelum mengatakan relevan tidak relevan
harus tau konten dari PKT, PKT lahir dari beberapa pertimbangan dari beberapa paradigmatik;
masyarakat indonesia terbelenggu kapitalisme, namun masih sangat plural. Kondisi lain
pemerintah masih represif, tapi harus dipengaruhi secara efektif, barangkali perlu ada kekuatan
politik yang relevan (partai misalnya). PKT juga lahir dari pandangan rezim yg tiranik dengan
pendekatan positifistik (ala neolib). PKT juga lahir dari pandangan mayoritas kader indonesia
yang berbasis keislaman, struktur pengetahuan kitab klasik yang perlu dibongkar (kiri islam).
Kritik ini melihat feodalisme, neolib, struktur kekuasaan yg tidak adil, struktur pengetahuan
keislaman yang harus dibongkar.

TANTANGAN PKT :

1. Melakukan transformasi; PMII sebagai instrumen penting dari transformasi untuk menjawab
persoalan

2. Dinamika perubahan sosial harus dijadikan kacamata

TIGA ELEMEN KERANGKA PARADIGMATIK :

1. Paradigma Keteraturan/ Order paradigm (William Perdu)

Perubahan sosial tidak perlu dirubah secara total dan radikal, akan terjadi dengan sendirinya.

2. Paradigma Keberagaman/ Pllural Paradigm

Realita beragam, kompleks, hetero.

3. Paradigma Konflik/ conflict Paradigm

Masyarakat pasti penuh dengan konflik.

PKT mengelaborasi 2 paradigma yaitu pluralis paradigm dan conflict paradigm. Geneologi filosofis
dibangun dari kritisisme Imanuel kant, idealisme hegel dan kritisisme marx. Kant; rasionalitas harus
kritis, Hegel; berpikir harus dialektis, marx; kritik terhadap struktur sosial yang menindas.

INDONESIA DALAM BELENGGU MODERISME DAN TRADISIONALISME, PKT masih relevan supaya tidak
kehilangan positioning. Kita perlu memiliki ideologi yang lebih jelas dan matang, kita perlu memetakan
isu sosial/populis yang strategis didaerah masing-masing, kita butuh pengorganisasian massa dan
jaringan pro demokrasi yang jelas. Kita perlu mempengaruhi kebijakan (diplomasi), kita perlu kaderisasi
yang sistemik dan berimplikasi secara ideologis.

Bangunan Struktur Pengetahuan PMII ?

Anda mungkin juga menyukai