Anda di halaman 1dari 4

Nama : Debby Andrean Ady Mahardika

NIM : 180910202078
Tugas : Public Relation C1

Peranan Media Relation dalam Organisasi Bisnis

Media Relation atau bisa juga disebutkan Relasi Media merupakan kegiatan menjalin
hubungan/relasi dengan media massa, wartawan atau pers untuk menjalin kerjasama dan
hubungan baik oleh suatu organisasi pemerintahan maupun organisasi bisnis, yang nantinya
akan berpengaruh pada pemberitaan atau message dalam media massa itu sendiri buat
menjaga kesan positif dari suatu organisasi yang dinaunginya. Organisasi bisnis terdiri dari
dua kata yaitu organisasi dan bisnis, bisnis sendiri adalah seluruh kegiatan yang
diorganisasikan oleh orang-orang didalam bidang perindustrian. Sedangkan organisasi
merujuk pada kumpulan orang dan kegiatan untuk mencapau tujuan tertentu. Raymond E.
Glos menyatakan bahwa bisnis ialah seluruh kegiatan yang diorganisasikan oleh orang-
orang yang berkecimpung dalam bidang perindustrian dimana sebuah organisasi
(perusahaan) melaksanakan perbaikan-perbaikan standar dan kualitas produknya.
Pada dasarnya kegiatan media relations bertumpu pada komunikasi dan relasi,
dalam artian komunikasi sebagai sarana dua arah antara komponen media dengan
organisasi dan relasi sebagai manifestasi dari komunikasi. Dalam pelaksanaannya
komunikasi mempunyai beberapa teknik yang diantaranya: Komunikasi Informatif,
Komunikasi Persuasif, Komunikasi Pervasif, Komunikasi Koersif, Komunikasi Instruktif,
Hubungan Manusiawi (Effendy, 2003:55). Menurut Frank Jefkisn, kegiatan media relations
terbagi menjadi tiga yaitu konfrensi pers (press conference), resepsi pers (pers reception),
dan kunjungan pers (facility pers) (Jefkins, 1992: 1995). Sedangkan kegiatan media relations
yang biasa dilakukan oleh organisasi bisnis atau perusahaan terbagi menjadi beberapa
kegiatan yaitu antara lain media visit, konfrensi pers, media gathering, dan press release.
Dalam organisasi bisnis, relasi media sangat penting mengingat banyak pemberitaan-
pemberitaan yang dapat mengancam laju operasi perusahaan. Pengaruh eksternal tersebut
akan menjadi ancaman serius apabila divisi Public Relation (PR) tidak melakukan relasi
media dengan lembaga-lembaga media/pemberitaan. Kekuatan media akan mampu
membentuk opini publik, untuk itu keterbukaan dengan media harus transparan artinya
terbuka terhadap segala macam informasi dan informasi tidak ada yang ditambah maupun
dikurangi.
Hubungan antara PR dengan wartawan merupakan hungungan kerjasama dan
hubungan pertemanan yang saling percaya dan terbuka satu sama lain. Seperti dalam
prinsip media relations ialah membangun hubungan personal yang kokoh dengan media
artinya suatu hubungan personal yang kokoh dan positif hanya akan tercipta dan terpelihara
apabila dilandasi dengan keterbukaan, kejujuran, kerjasama dan sikap saling menghormati
masing-masing profesi (Darmastuti, 2012:159). Pendekatan personal yang dilakukan PR
terhadap wartawan bisa menggunakan beberapa cara seperti membangun kontak pribadi
untuk mengenal lebih jauh wartawan dengan PR dengan cara sms atau pun telepon, atau
dengan cara makan siang bareng atau sekedar nonton bioskop bareng. Dengan hal-hal
semacam ini maka terjalin pendekatan personal antara PR dengan wartawan. Pendekatan
personal juga bisa dilakukan melalui kegiatan konfrensi pers, media gathering, atau pun
launching produk. Pendekatan personal lebih menekankan kepada saling mengerti, saling
memahami, saling menghormati antara PR dengan wartawan agar menghasilkan hubungan
saling menguntungkan selain hubungan kerja juga hubungan pertemanan. Keterbukaan ini
Fungsi Media Relations dapat meningkatkan citra perusahaan, meningkatkan kepercayaan
publik terhadap produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan, membantu perusahaan
keluar dari krisis dan meningkatkan relasi perusahaan.
Bagi organisasi, media massa mempunyai peranan penting dalam penyebaran
informasi atau berita kepada masyarakat juga kepada pemerintah (pejabat-pejabat
pemerintah) dan dalam pembentukan pendapat umum. Menurut Rachmadi yang dikutip oleh
Diah (2008:7) Pemahaman tentang fungsi media, akan memudahkan organisasi untuk
memilah klasifikasi informasi yang seperti apakah yang layak menggunakan media massa.
Fungsi media massa secara umum yaitu : a) Fungsi menyiarkan informasi (to inform),
penyampai informasi yang berkaitan dengan peristiwa, gagasan, atau pikiran orang lain, apa
yang dilakukan orang lain, apa yang dikatakan orang lain atau special event. Pesan yang
informatif adalah pesan yang bersifat baru (aktual) berupa data, gambar, fakta, opini dan
komentar yang memberikan pemahaman baru/penambahan wawasan terhadap sesuatu. b)
Fungsi mendidik (to educate), berfungsi mendidik dengan menyampaikan pengetahuan
dalam bentuk tajuk, artikel, laporan khusus atau cerita yang memiliki misi pendidikan.
Berfungsi mendidik apabila pesannya dapat menambah pengembangan intelektual,
pembentukan watak, penambahan ketrampilan kemahiran bagi khalayaknya serta
mampu memecahkan permasalahan yang dihadapi masyarakat. c) Fungsi menghibur (to
entertain): memberikan pesan yang bisa menghilangkan ketegangan pikiran masyarakat
dalam bentuk berita, cerita pendek, cerita bersambung, cerita bergambar, sinetron, drama,
musik, tari dan lainnya. Berfungsi menghibur apabila khalayak bisa terhibur atau dapat
mengurangi ketegangan, kelelahan dan bisa lebih santai. d) Fungsi mempengaruhi (to
influence): fungsi mempengaruhi pendapat, pikiran, dan bahkan perilaku masyarakat inilah
yang merupakan hal paling penting dalam kehidupan masyarakat. Karena itulah, media yang
memiliki kemandirian (independent) akan mampu bersuara atau berpendapat, dan bebas
melakukan pengawasan sosial (social control). Hubungan yang baik dengan media, perlu
juga dilandasi oleh rasa pengertian dan pemahaman yang tulus serta kepercayaan penuh.
Media massa dipahami memiliki banyak narasumber dari berbagai kalangan, baik
organisasi, kelompok maupun tokoh-tokoh individu lainnya. Oleh karena itu, organisasi yang
sama tidak akan mungkin terus menerus mendapat publikasi, kecuali informasinya memang
sangat penting dan memiliki nilai berita yang sangat tinggi jika dilihat dari sudut pandang
media. Untuk itu diperlukan program publikasi yang direncanakan dalam jangka pendek,
jangka menengah dan jangka panjang secara berkesinambungan. Dengan senantiasa
menyampaikan informasi yang mempunyai nilai berita, akan membuat media bersedia
memuat berita tersebut. Di samping itu, ketika organisasi telah memberikan informasi
kepada media massa, maka kepercayaan yang penuh kepada mereka harus dilakukan. Hal
ini ditujukan agar organisasi tidak perlu turut campur dalam pekerjaan mereka, sehingga
organisasi tidak perlu mendikte dengan meminta apalagi memohon agar mereka memuat
berita organisasi. Dengan demikian prinsip media relations yang baik adalah bagaimana
mengemas isu yang sedang hangat dibicarakan di masyarakat dan dikaitkan pada aktivitas
organisasi. Namun demikian, organisasi tidak hanya sekedar menyebarkan isu atau
membangun pencitraan, melainkan tetap munjukkan bukti kegiatan positif mereka di publik
yang luas dan media massa pun turut diajak untuk menyaksikan berbagai kemajuan yang
ada di perusahaan untuk membantu atau mendukung terbangunnya reputasi yang baik atau
positif mengenai perusahaan di masyarakat.
Dalam prakteknya melaksanakan media relations bukanlah hal yang mudah, bahkan
sering terdapat beberapa kasus perselisihan antara individu, organisasi/perusahaan dengan
media yang terkait dengan publikasi. Perusahaan atau organisasi mengeluh mengenai isi
pemberitaan media yang cenderung bersifat negatif. Kasus-kasus tersebut bisa saja terjadi
mengingat adanya perbedaan tanggung jawab dan loyalitas antara praktisi Public Relations
yang membawa nama organisasi/perusahaan dengan wartawan yang mewakili media
massa. Organisasi harus tanggap dan peka dengan berbagai perubahan yang mungkin
berdampak negatif terhadap organisasi. Untuk itu diperlukan antisipasi terhadap perubahan
yang seperti apapun, dan di sinilah dibutuhkan peran Public Relations untuk melakukan
monitoring dan evaluasi (Monev). Di samping itu peran yang bisa dilakukan adalah peran
sebagai lubricant, pelumas atau pelicin untuk terciptanya hubungan media yang harmonis
dan efisien (harmonious and efficient media communication and relationship), pada peran ini
Public Relations diharapkan dapat mencegah timbulnya friksi dalam hubungan dengan
media dengan senantiasa menjalin hubungan baik dengan media melalui media gathering,
membuat special event dengan insan media, pers tour dan sebagainya. Peran berikutnya
adalah melakukan tindakan komunikasi untuk mencapai saling pengertian. Komunikasi
dengan media inilah yang menentukan dalam media relations untuk membangun reputasi
organisasi.

DAFTAR PUSTAKA :
Wardhani, Diah. 2008. Media relations, Sarana Membangun Reputasi
Organisasi. Yogyakarta. Graha Ilmu.
Yosal iriantara. 2008. Media Relations, Konsep Pendekatan dan Praktik. Bandung,
Simbiosa Rekatama Media.
Nova, Firsan. 2011. “Crisis Public Relations”. Jakarta : RajaGrafindo Persada.
Anjani, Made Dwi. 2009. “Media Relations Sebagai Upaya Pembentuk Reputasi
Organiasai”.Jakarta. Sultan Agung.

Anda mungkin juga menyukai